Mengapa seseorang harus mendapatkan transfusi darah dari golongan darah yang sama

Meskipun masih dibutuhkan penelitian lanjutan, mengetahui potensi risiko sejak dini akan sangat membantu Anda mencegah kena berbagai macam penyakit nantinya.

Berikut ini beberapa risiko penyakit berdasarkan tipe darah.

Golongan darah A

Anda yang memiliki darah jenis ini berisiko 20% lebih tinggi terkena kanker perut dibandingkan orang yang bergolongan darah B atau O. Penelitian ini didasari oleh Gustaf Edgren MD, PHD, seorang ahli epidemiologis di Karolinska University Hospital Swedia.

Menurutnya, orang bergolongan darah A dan AB memiliki reaksi sistem kekebalan tubuh yang lebih sensitif terhadap bakteri H. pylori, yaitu bakteri penyebab kanker perut.

Anda dapat mengurangi risiko penyakit ini dengan membatasi konsumsi daging olahan kaya akan nitrat seperti sosis, kornet, nugget, dan lain sebagainya. Tidak hanya itu, orang yang memiliki tipe darah ini juga berisiko lebih tinggi terkena penyakit jantung dibandingkan dengan golongan A.

Golongan darah B

Orang dengan tipe darah B lebih berisiko terkena penyakit di bawah ini:

  • Diabetes tipe 2
  • Tekanan darah tinggi (hipertensi)
  • Penyakit jantung

Jika Anda pemiliki tipe darah B, Anda dapat mencegah risiko terkena penyakit jantung, darah tinggi, dan diabetes dengan menerapkan gaya hidup sehat. Mulailah untuk memperbaiki pola makan Anda dan perbanyak aktivitas fisik.

Golongan darah AB

Menurut penelitian jangka panjang yang dilakukan oleh para ahli dari University of Vermont, orang yang bergolongan darah AB lebih berisiko mengalami gangguan kognitif dibandingkan yang lainnya.

Olahraga secara rutin dan banyak mengonsumsi makanan yang baik untuk otak adalah cara utama mencegahnya.

Olahraga dan melakukan banyak aktivitas fisik dapat melancarkan sirkulasi dan membawa lebih banyak oksigen ke otak. Selain itu, lakukan kegiatan yang membuat otak Anda terpacu untuk terus bekerja dan berpikir, seperti belajar bahasa asing, bermain TTS, serta membaca buku yang sulit.

Golongan darah O

Menurut hasil studi yang dilakukan oleh para peneliti dari Harvard School of Public Health, tipe darah O memiliki risiko 23% lebih rendah terkena penyakit jantung dibanding dengan tipe darah lainnya. Sayangnya, pemilik tipe darah ini lebih rentan terhadap penyakit lambung yang disebabkan oleh bakteri H. pylori.

Untuk mencegah risiko tersebut, selalu perhatikan asupan makanan Anda. Jangan lupa, imbangi pula dengan penerapan hidup sehat secara keseluruhan seperti berhenti merokok, membatasi minum alkohol, serta mengontrol berat badan.

Hubungan antara golongan darah dan risiko penyakit di atas memang telah ditemukan oleh beberapa penelitian di berbagai belahan dunia. Namun, kebanyakan penelitian tidak berhasil menyimpulkan apa penyebab yang membuat tipe-tipe darah memiliki risiko tinggi terkena penyakit tertentu.

Pada transfusi darah, orang yang mendapat darah disebut resipien dan pemberi darah disebut donor. Golongan darah O dapat memberikan darahnya ke semua golongan darah sehingga disebut donor universal. Hal ini terjadi karena sel-sel golongan darah O tidak mengandung kedua aglutinogen sehingga sejumlah kecil dari darah ini dapat ditransfusikan ke hampir setiap resipien tanpa terjadi reaksi aglutinasi dengan cepat. Golongan darah AB disebut resipien universal karena dapat menerima darah dari semua golongan darah. Akan tetapi, transfusi darah sebaiknya dilakukan antargolongan darah yang sama. Jika tidak sesuai, sel darah tersebut akan bersifat sebagai antigen sehingga sel darah akan digumpalkan atau mengalami aglutinasi.

Dengan demikian, pilihan jawaban yang tepat adalah C.

Avisena Ashari Rabu, 19 Juni 2019 | 20:29 WIB

Mengapa seseorang harus mendapatkan transfusi darah dari golongan darah yang sama

Ilustrasi sel darah. (Pixabay)

Bobo.id – Apa teman-teman sudah pernah melakukan pemeriksaan golongan darah?

Pemeriksaan golongan darah bisa kita lakukan di Palang Merah Indonesia atau PMI, lo.

Oiya, di PMI juga biasanya ada orang-orang yang mendonorkan darahnya, teman-teman.

Nantinya darah itu akan disimpan dan didonorkan pada orang yang membutuhkan tambahan darah di Rumah Sakit.

Seseorang bisa membutuhkan tambahan darah karena mengalami kondisi kesehatan tertentu atau menjalani operasi.

Tapi, petugas PMI harus hati-hati, nih. Soalnya, darah pendonor yang diberikan pada penerima darah tidak boleh keliru.

Yap, golongan darah yang berbeda tidak boleh dicampurkan, teman-teman. Kecuali orang dengan golongan darah O yang bisa disumbangkan ke semua golongan darah lain, dan golongan darah AB yang bisa menerima dari semua golongan darah lain.

Mengapa golongan darah yang berbeda tidak boleh digabungkan, ya?

Baca Juga: Ternyata Begini Cara Nyamuk Mendeteksi Manusia untuk Diisap Darahnya


Page 2


Page 3

Mengapa seseorang harus mendapatkan transfusi darah dari golongan darah yang sama

Pixabay

Ilustrasi sel darah.

Bobo.id – Apa teman-teman sudah pernah melakukan pemeriksaan golongan darah?

Pemeriksaan golongan darah bisa kita lakukan di Palang Merah Indonesia atau PMI, lo.

Oiya, di PMI juga biasanya ada orang-orang yang mendonorkan darahnya, teman-teman.

Nantinya darah itu akan disimpan dan didonorkan pada orang yang membutuhkan tambahan darah di Rumah Sakit.

Seseorang bisa membutuhkan tambahan darah karena mengalami kondisi kesehatan tertentu atau menjalani operasi.

Tapi, petugas PMI harus hati-hati, nih. Soalnya, darah pendonor yang diberikan pada penerima darah tidak boleh keliru.

Yap, golongan darah yang berbeda tidak boleh dicampurkan, teman-teman. Kecuali orang dengan golongan darah O yang bisa disumbangkan ke semua golongan darah lain, dan golongan darah AB yang bisa menerima dari semua golongan darah lain.

Mengapa golongan darah yang berbeda tidak boleh digabungkan, ya?

Baca Juga: Ternyata Begini Cara Nyamuk Mendeteksi Manusia untuk Diisap Darahnya

Halodoc, Jakarta – Setiap orang memiliki golongan darah yang berbeda-beda. Seperti yang sudah diketahui banyak orang, ada empat tipe golongan darah, yaitu A, B, O dan AB.

Empat golongan darah tersebut dibedakan berdasarkan ada tidaknya antigen pada sel darah merah dan plasma darah. Selain itu, status rhesus (Rh) darah dibagi menjadi dua, yaitu negatif dan positif. Darah berperan penting bagi tubuh, maka penting bagi untuk mengetahui lebih lanjut tentang karakteristik golongan darah.

Baca juga: Inilah Kepribadian Menurut Golongan Darah

Dilansir dari American Society of Hematology, darah yang mengalir di dalam tubuh manusia umumnya mengandung komponen dasar yang sama, yaitu sel darah merah, sel darah putih, trombosit, dan plasma. Sel darah merah diproduksi di sumsum tulang belakang dan bertugas membawa oksigen ke seluruh tubuh.

Di permukaan sel darah merah dan plasma darah, terdapat zat antigen yang berfungsi seperti tanda pengenal sel tubuh, sehingga tubuh membedakan yang mana sel tubuh sendiri dan yang berasal dari luar tubuh. Bila sel dengan antigen yang berbeda masuk ke dalam tubuh, maka sistem kekebalan tubuh secara otomatis akan melawan sel yang dianggap asing ini dengan memproduksi antibodi.

Inilah Cara Pengelompokan Golongan Darah

Pengelompokan darah bisa dilakukan dengan menggunakan sistem ABO maupun rhesus (Rh). Bila menggunakan sistem ABO, maka golongan darah dibagi menjadi 4 jenis golongan darah. Dilansir dari American Red Cross, berikut ini penjelasan tiap jenis golongan darah:

Baca juga: Inilah Kepribadian Menurut Golongan Darah

Jika menggunakan rhesus (Rh), golongan darah yang memiliki faktor Rh dikatakan rhesus positif, dan golongan darah yang tidak memiliki faktor Rh dikatakan rhesus negatif. Faktor rhesus merupakan jenis antigen yang ada pada sel darah merah.

Ketentuan Transfusi Darah Setiap Golongan Darah

Mengetahui golongan darah penting untuk memudahkan kamu bila suatu saat butuh untuk melakukan transfusi atau donor darah. Pasalnya, menerima darah yang tidak cocok dengan golongan darah yang dimiliki bisa menimbulkan reaksi berbahaya. Dilansir dari American Red Cross, berikut ini ketentuannya:

Pemilik golongan darah O dulu disebut sebagai pendonor universal, karena bisa mendonorkan darahnya kepada siapa saja, namun sekarang sudah tidak dianjurkan lagi. Pasalnya, golongan darah O negatif mungkin memiliki antibodi yang bisa memicu reaksi serius selama transfusi darah berlangsung. Sedangkan golongan darah O positif hanya boleh diberikan bila situasi sudah mendesak, seperti sudah tidak ada lagi persediaan darah yang sesuai atau pasien sedang terancam jiwanya.

Pemilik golongan darah AB disebut juga sebagai penerima universal, karena ia bisa menerima transfusi darah dari A, B, AB, dan O. Namun, pemilik golongan darah AB hanya bisa mendonorkan darahnya ke orang yang memiliki golongan darah AB saja.

Umumnya, sebelum melakukan transfusi darah, tim medis akan melakukan pengecekan ulang terhadap jenis golongan darah penerima donor darah, kesalahan jenis darah yang didonorkan dapat sebabkan berbagai gangguan kesehatan, salah satunya inkompatibiltas ABO. Inkompatibilitas ABO yang tidak diatasi dapat sebabkan penggumpalan darah, gagal jantung serta penurunan tekanan darah.

  • Berdasarkan Faktor Rhesus (Rh)

Orang yang memiliki rhesus negatif bisa mendonorkan darahnya kepada orang yang memiliki rhesus negatif dan rhesus positif. Namun, orang yang memiliki rhesus positif hanya bisa mendonorkan darah ke orang yang rhesusnya positif juga.

Baca juga: Ingin Jadi Pendonor Darah? Cek Syaratnya Di sini

Kamu juga bisa melakukan pemeriksaan golongan darah melalui fitur Lab Service di aplikasi Halodoc, lho. Yuk, download Halodoc sekarang juga!

Mengapa seseorang harus mendapatkan transfusi darah dari golongan darah yang sama

Referensi:
American Red Cross. Diakses pada 2019. Facts About Blood and Blood Types
American Society of Hematology. Diakses pada 2019. Blood Basics