Menurut kalian seperti apa bentuk teknologi komunikasi daring pada masa yang akan datang

Secara sederhana, komunikasi daring adalah komunikasi atau interaksi dua atau lebih antara individual atau perangkat komputer yang terjadi secara daring (online). Pengiriman dan penerimaan pesan dilakukan dengan atau melalui jaringan internet, dengan istilah lain, dunia maya (cyberspace).

Kasus korona pertama di Indonesia dari jenis SARS-CoV2, yang menjangkiti WNI pertama kali ada dua kasus, yang diumumkan secara resmi oleh pemerintah pada 2 Maret 2020. Untuk tanggap cepat dalam membatasi penyebarannya, beberapa wilayah di Indonesia memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) secara gradual.

Sejak pertengahan Maret sampai awal Mei 2020, serangkaian restriksi terhadap ruang gerak penduduk dan penutupan sejumlah besar tempat-tempat komersil seperti perkantoran dan mal-mal, serta tempat keramaian lainnya di Jakarta dan kota-kota lainnya serta transportasi antarpropinsi, membuat sebagian besar penduduk yang tinggal di zona merah dan kuning menghabiskan sebagian besar waktu di rumah saja.

Dengan terbatasnya ruang gerak di luar rumah, masyarakat mesti beradaptasi dalam kehidupan sehari-hari termasuk dalam hal kebiasaan berbelanja dan konsumsi hiburan.

Dampak negatif Covid-19 terhadap industri dan kegiatan komersil lainnya terjadi hampir secara merata terhadap berbagai bidang layanan dan produk.

Bisa dikatakan hanya industri makanan dan minuman, kesehatan dan logistik yang menjadi penggerak kegiatan perekonomian, tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di negara-negara lain.

Masyarakat pun mulai melakukan kebiasaan “baru” yang belum pernah terjadi sebelumnya. Ada 2 hal yang menonjol yang banyak dilakukan, yaitu:

  1. Melakukan internet dan video call. Yang dipakai adalah aplikasi Whatsapp untuk chat, berbagi info dan panggilan video. Dan, Zoom mendadak populer sebagai aplikasi video yang “dianggap nyaman dan mudah” dipakai untuk mereka yang masih bekerja dari rumah dan perlu koordinasi dengan rekan-rekan sejawat, maupun diluar urusan pekerjaan, sehingga muncul tagar populer #workfromhome dan #dirumahaja.
  2. Menonton “film streaming”. Karena tidak bisa menikmati tayangan film, maka layanan “video streaming” besutan perusahaan Amerika dan lokal menjadi tumpuan masyarakat untuk menikmati film/sinetron atau cerita pendek yang bersifat eksklusif.
  3. Yang ketiga masih terkait dengan nomor 1, yaitu masyarakat menggunakan internet untuk mendapatkan informasi terkini baik terkait pandemi viruskorona mapun informasi lain yang terkait dengan produk maupun jasa.

Dunia yang terhubung dengan internet, telah mendorong masyarakat untuk melakukan hal-hal kreatif yang bisa menolong mereka melalui hari demi hari lebih mudah dijalani untuk terus tinggal di rumah karena masih terhubung dengan dunia luar secara daring. Ini diprediksi akan menjadi kebiasaan baru.

Periode pandemik viruskorona ini juga menjadi masa percobaan bagi perusahaan-perusahaan yang mau tidak mau menerapkan kerja dari jarak jauh. Apabila perusahaan dan karyawan melihat bahwa hal ini bisa dilakukan dan memberi efek positif pada produktivitas, maka tidak tertutup kemungkinan melahirkan perubahan dalam budaya kerja/kantor. Di Indonesia, sebelumnya kerja jarak jauh belum menjadi sesuatu yang lumrah dibanding negara-negara maju.

Pada bidang pendidikan, online learning menjadi jembatan bagi generasi muda berpendidikan untuk melanjutkan studi mereka secara mandiri namun tetap terstruktur dan terbimbing.

Kegiatan belajar mengajar banyak mengandalkan perangkat komputer dan internet. Gaya komunikasi berubah. Guru-guru mendapat tantangan dalam waktu singkat untuk menyiapkan pola/metode, alat dan cara penyampaian yang efektif dan bisa dipahami oleh siswanya.

Dibidang kesehatan, teknologi digital dari perusahaan global maupun lokal berupaya keras memberikan solusi yang bisa mengurangi penyebaran vrus korona dengan aplikasi yang bisa memberikan data secara live seperti peta dan pola penyebaran covid-19, lokasi dan pergerakan mereka yang menjalani isolasi diri dan karantina medis untuk memantau lokasi pergerakan individu maupun pasien.

Bidang logistik dan pemesanan daring menjadi cara bagi masyarakat dan produsen untuk berinteraksi secara aman dengan adanya ketentuan jaga jarak. Masyarakat bisa memilih dan memesan produk yang dibutuhkan, kemudian produsen atau retail akan menggunakan ekspedisi atau kurir untuk mengirimkan sampai ke alamat.

Jenis data agregat dan anonim akan sangat membantu pejabat kesehatan dan lokal dalam membuat keputusan penting untuk mengurangi tingkat penyebaran.

Ketersediaan Akses Luas Internet

Ketersediaan kuota internet akan menjadi beban yang meningkat bagi penyedia jaringan dan masyarakat pengguna internet. Mereka harus mengeluarkan biaya lebih untuk pemakaian yang lebih panjang dan menghabiskan kuota lebih cepat apalagi dikaitkan dengan penggunaan video.

Beban akses internet yang dipakai secara bersamaan pada waktu tertentu, terutama sore dan malam hari akan menyebabkan turunnya kecepatan internet, sehingga mengurangi kenyamanan komunikasi sinkron atau komunikasi yang bersifat bolak-balik secara langsung atau live. Hal ini penting untuk koordinasi dan kegiatan bekerja dan belajar secara daring.

Percepatan adopsi teknologi dalam kehidupan sehari-hari menjadi lebih luas sampai kepada komunitas atau masyarakat yang paling kecil.

Pandemi viruskorona merupakan bencana atau kejadian alam, yang sangat berbeda dibandingkan bencana lainnya. Masa pandemik yang berlangsung lebih dari 3 bulan bisa saja akan membuat kebiasaan baru yang disebut di atas menjadi kegiatan normal yang baru dan membuat perubahan sosial yang mendasar.

Diterbitkan : Jumat, 6 November 2020

Oleh : M. Edi Fakhrurozi, S.Kom

Pandemi covid 19 merupakan tantangan bagaimana kita menyikapinya dalam melaksanakan kegiatan Pembelajaran, karena pola pembelajaran pada era pandemic ini menggunakan daring. Kita dituntut untuk dapat mengondisikan atas terjadinya fenomena ini. Bagaimana pembelajaran dapat berjalan lancer dan sukses di era pandemic ini. Perkembangan teknologi pada zaman era modern ini sangatlah pesat, saat ini teknologi telah memberikan banyak manfaat dalam kemajuan diberbagai aspek. Perkembangan itu bukan hanya dalam hitungan tahun, bulan, atau hari, melainkan jam, bahkan menit atau detik terutama berkaitan dengan teknologi informasi dan komunikasi yang ditunjang dengan teknologi elektronika. Penggunaan teknologi oleh manusia dalam membantu menyelesaikan pekerjaan merupakan hal yang menjadi keharusan dalam kehidupan. Perkembangan teknologi ini juga harus diikuti dengan perkembangan pada Sumber Daya Manusia (SDM).

Manusia sebagai pengguna teknologi harus mampu memanfaatkan teknologi yang ada saat ini, maupun perkembangan teknologi tersebut selanjutnya. Adaptasi manusia dengan teknologi baru yang telah berkembang wajib untuk dilakukan melalui pendidikan. Hal ini dilakukan agar generasi penerus tidak tertinggal dalam hal teknologi baru. Dengan begitu, teknologi dan pendidikan mampu berkembang bersama seiring dengan adanya generasi baru sebagai penerus generasi lama.

Ditengah masa pandemi Covid – 19 ini muncul sebuah aturan terutama di Indonesia yang dimana masyarakat Indonesia di haruskan untuk menjaga jarak antara satu dengan yang lain minimal satu setengah meter sehingga masyarakat Indonesia dipaksa untuk stay at home / dirumah saja dan melakukan seluruh aktivitas dari rumah seperti berkerja dari rumah, belajar dari rumah dan ibadah dari rumah.

Dengan adanya aturan untuk beraktivitas dari rumah seperti bekerja dari rumah, belajar dari rumah, ibadah dari rumah dan seluruh kegiatan dilakukan dari rumah, kegiatan – kegiatan inilah yang membutuhkan peran teknologi untuk melakukan kegitan – kegitan tersebut. Peran teknologi pada masa Covid – 19 ini sangatlah besar, contohnya saja seperti belajar dari rumah, pembelajaran ini dilakukan melalui DARING atau dalam jaringan dengan memanfaatkan sebuah aplikasi atau web yang biasa disebut dengan e-learning. E-learning ini sebagai payung dari segala jenis pembelajaran. Ada beberapa defenisi e-learning sebagai berikut : “E-learning adalah Pembelajaran yang disusun dengan tujuan menggunakan suatu sistem elektronik atau juga komputer sehingga mampu untuk mendukung suatu proses pembelajaran”(Michael, 2013:27). “E-learning adalah Suatu proses pembelajaran jarak jauh dengan cara menggabungkan prinsip-prinsip didalam proses suatu pembelajaran dengan teknologi” (Chandrawati, 2010). “E-learning adalah suatu sistem pembelajaran yang digunakan sebagai sarana proses belajar mengajar yang dilaksanakan tanpa harus bertatap muka dengan secara langsung antara pendidik dengan siswa/i “(Ardiansyah)

Dari beberapa defenisi yang telah di paparkan diatas dapat disimpulkan bahwa e-learning merupakan suatu proses pembelajaran jarak jauh yang berbasis elektronik dengan memanfaatkan media jaringan komputer. Selain menggunakan e-learning sebagai sarana pembelajaran dosen, guru siswa/i dan mahasiswa/i menggunakan sarana media WhatshApp, Telegram dan video conference seperti Zoom, CloudX dan lain -lain.

Oleh : Sri Indah Suryaningsih

Jakarta (14/2) – Belum lama, pada akhir tahun 2021, kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) digelar, kini kembali dialihkan menjadi pembelajaran daring, seiring melonjaknya angka penyebaran kasus Covid–19. Pandemi memang belum usai, tetapi kegiatan masyarakat khususnya pembelajaran di sekolah harus tetap berlangsung. Berbagai pihak bahu membahu untuk terus menggerakkan upaya pemulihan pasca pandemi.

Sejalan dengan visi Presidensi G20 Indonesia, Recover Together, Recover Stronger, Pulih Bersama, Bangkit Perkasa, seperti disampaikan oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim dalam agenda Kick Off G20 on Education and Culture di Jakarta (9/2/2022).

Terdapat empat isu utama yang akan dibahas dalam forum G20 yaitu Kualitas Pendidikan untuk Semua (Universal Quality Education), Teknologi Digital dalam Pendidikan (Digital Technologies in Education), Solidaritas dan Kemitraan (Solidarity and Partnership), serta Masa Depan Dunia Kerja Pasca Pandemi Covid–19 (The Future of Work Post Covid-19).

Pandemi membawa perubahan cepat di berbagai bidang kehidupan, termasuk pendidikan, sehingga memaksa semua orang untuk belajar adaptif, salah satunya melalui instrumen teknologi digital. Terdapat akselerasi yang luar biasa dalam pemanfaatan teknologi digital di dunia pendidikan pada masa pandemi. Untuk itulah, teknologi diangkat sebagai salah satu isu prioritas dalam forum G20 on Education and Culture Tahun 2022

Teknologi digital dalam pendidikan tidak hanya tentang kontribusi fisik teknologi sebagai alat bantu pembelajaran (learning tools) melainkan konsep multidimensional, seperti mengutip salah satu definisi teknologi pembelajaran menurut Association for Educational Communications and Technology, yaitu: educational technology is the study and ethical practice of facilitating learning and improving performance by creating, using, and managing appropriate technological processes and resources, (AECT, 2004). Teknologi Pendidikan adalah studi dan praktik etis dalam upaya memfasilitasi belajar serta meningkatkan kinerja dengan menciptakan, menggunakan, mengelola proses dan sumber teknologi yang tepat. 

Teknologi diharapkan dapat menjadi jawaban atas permasalahan akses, kualitas, dan keadilan sosial di bidang pendidikan. Sebab, salah satu dampak pandemi adalah tentang ketimpangan akses pendidikan berkualitas yang semakin lebar. Bagaimana pemanfaatan teknologi dalam pendidikan dan pembelajaran? Sebut saja penggunaan e-learning misalnya, sebenarnya merupakan representasi pemanfaatan teknologi dalam pendidikan dan pembelajaran.

Ada banyak platform dan ragam teknologi pembelajaran yang dapat dimanfaatkan oleh siswa dan guru sesuai dengan kebutuhan belajar. Guru dapat memanfaatkan sumber-sumber belajar berbasis teknologi digital yang sudah ada atau tersedia maupun mengembangkannya sendiri secara khusus.

Berikut adalah beberapa ragam teknologi pembelajaran yang dapat digunakan untuk menunjang tercapainya tujuan pembelajaran di sekolah, antara lain yaitu: Portal Rumah Belajar, Televisi Edukasi, Radio Suara Edukasi, Akun Pembelajaran (Belajar.id), dan lain sebagainya.

Portal Rumah Belajar

Gambar 1. Portal Rumah Belajar

Portal Rumah Belajar yang diluncurkan sejak 15 Juli 2011 adalah sebuah inovasi teknologi pembelajaran digital berbasis multiplatform dan media. Portal yang dikembangkan oleh Kemendikbudristek melalui Pusdatin (dahulu Pustekkom) dapat diakses secara tak berbayar pada website maupun aplikasi mobile Rumah Belajar. Di dalamnya tersedia bahan belajar serta fasilitas komunikasi yang mendukung interaksi antar komunitas siswa dan guru beragam jenjang.

Fitur-fitur utama yang tersedia memungkinkan siswa dapat belajar di mana saja, kapan saja, dengan siapa saja. Ada Fitur Sumber Belajar, Kelas Maya, Augmented Reality, Edugame, Laboratorium Maya, dan sebagainya. 

Televisi Edukasi

Layanan siaran televisi pendidikan berkualitas untuk peserta didik dari semua jalur, jenjang, dan jenis pendidikan, praktisi pendidikan, serta masyarakat, guna menunjang tujuan pendidikan nasional. Sejak 12 Oktober 2004, Televisi Edukasi hadir menyajikan konten–konten media video pembelajaran yang dikemas dalam berbagai format program, antara lain: Program Belajar dari Rumah (BDR), Instruksional, Budaya dan Literasi, Vokasi, Pendidikan Karakter, Pendidikan Formal dan Nonformal, Dongeng, FTV, dan sebagainya. Menonton tayangan Televisi Edukasi dapat dilakukan melalui berbagai kanal baik streaming maupun video on demand (VOD) yaitu pada laman web Televisi Edukasi, kanal Youtube Televisi Edukasi, Mitra TV Edukasi, Vidio.com, Useetv.com, dan lainnya.

Gambar 2. Televisi Edukasi

Website Televisi Edukasi: tve.kemdikbud.go.id

Radio Suara Edukasi

Gambar 3. Radio Suara Edukasi

Meski belajar dari rumah, akan tetap mengasyikkan ditemani sapaan suara empuk penyiar, narasumber, dan juga program-program pembelajaran ke ruang belajar siswa secara langsung melalui siaran maupun podcast Suara Edukasi. Layanan siaran radio pendidikan untuk peserta didik dari semua jalur, jenjang, dan jenis pendidikan, komunitas pendidikan, serta masyarakat, guna menunjang tujuan pendidikan nasional. 

Dengan tagline Akrab dan Mencerdaskan, Suara Edukasi mengudara sejak 12 Januari 2009, kini dapat diakses melalui berbagai kanal antara lain streaming, suaraedukasi.kemdikbud.go.id, podcast, maupun mitra Suara Edukasi. Konten-konten Suara Edukasi bertujuan untuk memfasilitasi belajar dan pembelajaran di antaranya adalah Sapa Edu, Info Edu, Kita Perlu Tahu, Bintang Edu, Eksakta, Ayo Belajar, Dongeng, Budaya Kita, dan lainnya.

Akun Pembelajaran (Belajar.id)

Gambar 4. Belajar.id

Akun Pembelajaran merupakan akun elektronik dengan domain belajar.id yang diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi dan dapat digunakan oleh peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan sebagai akun untuk mengakses aplikasi pembelajaran berbasis elektronik. Tujuannya adalah untuk mendukung proses pembelajaran di satuan pendidikan melalui penerapan teknologi dan meningkatkan keterhubungan antara layanan pembelajaran. 

Pemanfaatan Teknologi Digital untuk Pembelajaran

Teknologi tidak dapat dipisahkan dari masalah, sebab teknologi lahir dan dikembangkan untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi oleh manusia. Pandemi Covid–19 adalah masalah kolektif bangsa bahkan dunia yang membawa perubahan dan tuntutan adaptasi berbagai lini kehidupan, termasuk pendidikan dan pembelajaran.

Teknologi adalah katalis bagi inovasi dan perubahan yang luar biasa, khususnya di era kenormalan baru saat ini dan pasca pandemi Covid–19. Bagaimana memanfaatkan teknologi pembelajaran dengan tepat sesuai kebutuhan akan mendorong ketercapaian tujuan pembelajaran itu sendiri. 

Lalu bagaimana caranya? Guru sebagai fasilitator penyelenggaraan kegiatan pembelajaran memiliki kebebasan untuk merancang desain pembelajaran yang akan diterapkan di ruang kelas masing-masing baik ruang dalam arti fisik maupun maya. Peran guru dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran harus mampu merekayasa pengalaman belajar siswa yang menarik, bervariasi, berulang, dan meningkat.

Ujung ketercapaian tujuan pembelajaran adalah pada level performa siswa. Intervensi teknologi pembelajaran yang dipilih dan dirancang harus sesuai dengan kondisi dan kebutuhan siswa/pemelajar di sekolah atau wilayah masing-masing.

Ada banyak model pembelajaran yang dapat dipilih guru, misalnya model pembelajaran berbasis proyek (project–based learning, PjBL), pembelajaran berbasis pengalaman (Experiential Learning), pembelajaran berbasis masalah (problem–based learning), model flipped-peerlearning, meaningful learning, dan masih banyak lagi lainnya.

Sebagai contoh, video berikut dapat menjadi pemantik bagaimana memanfaatkan Televisi Edukasi dan Suara Edukasi pada kegiatan pembelajaran:

  • Tutorial Pemanfaatan Televisi Edukasi
  • Tutorial Pemanfaatan Suara Edukasi

Apa dan bagaimanapun cara memanfaatkannya, adanya ragam teknologi pembelajaran harus memberikan solusi pemecahan masalah-masalah pembelajaran secara kongkrit, berdampak, dan berpengaruh. Semangat wujudkan merdeka belajar, merdeka berbudaya, Recover Together, Recover Stronger.

Penulis: Sri Indah Suryaningsih – PTP Ahli Muda Substansi Pemanfaatan dan Evaluasi Teknologi Pembelajaran Pusdatin Kemendikbudristek

Editor : Mgs.Fisika Fikri

Desain Grafis : Yane Hendarrita

Referensi:

Kemendikbudristek. (2022). Pimpin Pokja Pendidikan dalam Presidensi G20, Kemendikbudristek Angkat Empat Isu. //www.kemdikbud.go.id/main/blog/2022/01/pimpin-pokja-pendidikan-dalam-presidensi-g20-kemendikbudristek-angkat-empat-isu 

Warsita, Bambang. (2013). Perkembangan Definisi dan Kawasan Teknologi Pembelajaran Serta Perannya Dalam Pemecahan Masalah Pembelajaran. Jurnal KWANGSAN. Vol. 1–Nomor 2, Desember, 72–94.

Pusdatin. (2021). Materi Bimbingan Teknis Penerapan E–Pembelajaran Berbasis Televisi Edukasi dan Suara Edukasi.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA