Menurut samkhya ada tiga jenis macam sakit dalam hidup ini sebutkan dan jelaskan

rangkumlah materi sistem gerak pada hewan yg mencakup gerak hewan didarat,di air ,dan gerak hewan di udara pliss bantu sedikit aja klo bisa 1 baris:) … per materi yah soalnya buat presentasi didepan kelas biar gampang diapalin nih aku kasih lampiran​

1. Hayo Berapa hayo?2826322418gambar saya umur 2. Jawablah yang masih belum ada isinyacan you solve? 3 = 64 = 12 5 = 20 6 = 30 7 = ? jawab .....tlg ja … wab...​

objek yang dideskripsikan pada penggalan teks deskripsi​

Berapa sisa telur saya? Perhatikan baik baik ya jangan sampai salah, apalagi salah pahamtolong jawab ....​

apakah Komix aman untuk amandel?​

Q. IPA n B.INDO1) Jelaskan jalannya pernafasan burung!2) Jelaskan yang dimaksud kalimat tanya biasa!3) Apa itu metamorfosis? Jelaskan!Soal Nak sD Pwiw … wNocopas yyyyyy Copas = report Mayan 25 point​

Nilai minimum n agar jika kita memilih sebanyak n bilangan secara acak dari (1,2,3,...,100), maka pasti ada 2 bilangan diantaranya yang selisihnya 10 … adalah....​

artikan kata kata berikut kedalam 2 bahasa saya di sini baik baik saja​

bagaimana seharusnya sikap mu dalam beribadahyang nomor 2 ya​agama Kristen ya

nyatukan an pola bahan produk benang lebih uatan eknik an as ain an tu di bawah ini dengan 1. Bagaimana proses pengolahan serat dengan teknik mengikat … ? Jawab: 2. 3. A. 5. 8. Sebutkan contoh tekstil yang berasal dari selulosa! Jawab: Jelaskan karakteristik serat linen! Jawab: Jelaskan yang dimaksud serat buatan/sintesis! Jawab: Sebutkan lima sifat serat buatan/sintesis? Jawab: 6. Bagaimana suatu kemasan dapat melindungi benda yang dikemasnya?. Jawab: 7. Mengapa sifat wol dapat mengikat panas? Jawab: Sebutkan keunggulan bahan sutra! Jawab: 9. Bagaimana cara pengolahan awal eceng gondok sebelum diolah menjadi kerajinan? Jawab: 10. Apa yang seharusnya kalian lakukan setelah mengetahui kekurangan dan kelemahan produk kerajinan yang dicipta? Jawab:​

Samkhya (bahasa Sanskerta: सांख्य), juga disebut dengan Sankhya adalah salah satu aliran dalam filsafat Hindu. Para ahli meyakini bahwa ajaran ini berakar dari nilai-nilai positif atheis. Kemudian Maharsi Kapila, putra Devaguti, membangun ajaran Samkhya yang bersifat theistik, seperti yang disebutkan dalam Bhagavatapurana.[1]

Artikel ini adalah bagian dari seri
Filsafat Hindu

Ajaran Filsafat Samkhya • Yoga • Mimamsa Nyaya • Waisesika • Wedanta

Aliran Wedanta

Adwaita • Wisistadwaita Dwaita • Suddhadwaita Dwaitadwaita • Acintya-bheda-abheda Filsuf

Abad kuno

Kapila • Patanjali • Jaimini Gotama • Kanada • Byasa

Abad pertengahan

Adi Shankara • Ramanuja Madhwacarya • Madhusudana Wedanta Desika • Jayatirtha

Abad modern

Ramakrishna • Ramana Vivekananda • Narayana Guru Sri Aurobindo • Sivananda
 Portal agama Hindu

Samkhya adalah ajaran filsafat tertua dalam filsafat India. Karya sastra mengenai Saṁkhya yang kini dapat diwarisi adalah Saṁkhyakarika yang di tulis oleh Īśvarakṛṣṇa sekitar 200 SM. Ajaran Saṁkhya ini sudah sangat tua umurnya, dibuktikan dengan termuatanya ajaran Saṁkhya dalam sastra-sastra Śruti, smrti, itihasa dan purana. Saat ini ajaran Samkhya yang murni sudah tidak eksis lagi, tetapi ajaran ini banyak membawa pengaruh pada ajaran Yoga dan Wedanta.

Kata Saṁkhya berarti: pemantulan, yaitu pemantulan filsafati. Ajaran Saṁkhya bersifat realistis karena di dalamnya mengakui realitas dunia ini yang bebas dari roh. Disebut dualistis karena terdapat dua realitas yang saling bertentangan tetapi bisa berpadu, yaitu purusa dan prakrti.

Terkait dengan ajaran Samkhya, pengetahuan didapatkan melalui tiga pola pemikiran yang disebut dengan tri pramana:

  • Pratyaksa Pramana — pengamatan langsung
  • Anumana Pramana — pemikiran logis / logika
  • Sabda Pramana — melalui tradisi lisan antara guru dengan siswa. Di Nusantara, Sabda Pramana, disebut juga dengan Agama Pramana, sebagai mana yang termuat dalam Wrhaspati Tattwa, sloka 26.[2]

  1. ^ Titib, I Made. Veda Sabda Suci Pedoman Praktis Kehidupan. Paramita. ISBN 979-9044-04-9. 
  2. ^ "Babad Bali - Tripramana" (HTML). Tattwa. Diakses tanggal 2006-11-15. 

  • Hindu
  • Sad Darshana
  • Yoga
  • (Inggris) Sankhya philosophy (archive)
  • (Inggris) Comparison between Indian and Greek cosmology
  • (Inggris) Maharshi Vyasa and Sankhya Shastra

 

Artikel bertopik agama Hindu ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

  • l
  • b
  • s

Diperoleh dari "//id.wikipedia.org/w/index.php?title=Samkhya&oldid=18082896"


BAB I

PENDAHULUAN

Ajaran tentang kelepasa adalah tujuan akhir dari filsafat samkya, kelepasan ini dapat dicapai oleh seseorang bila orang tersebut menyadari bahwa purusa tidak sama dengan alam pikiran, perasaan, dan badan jasmani. Sedangkan purusa adalah roh yang tak bisa disamakan dengan kelepasan, karena pelepasan bersifat jasmani ataui badani yang terjangkau oleh panca indra.

Dan jalan untuk mencapai kelaepasan adalah melalui pengetahuan yang benar, latihan kerohanian yang terus menerus,merealisasikan perbedaan purusa dan prakerti serta cinta kasih terhadap semua makhluk.

BAB II

SAD DARSANA (FILSAFAT SAMKYA)

4.  AJARAN TENTANG KELEPASAN

Ajaran tentang Moksa atau kelepasan merupakan tujuan akhir dari filsafat Samkya. Hidup di dunia ini adalah campuran antara senang dan susah. Banyak kesenangan dapat dinikmati, banyak pula kesusahan dan sakit yang diderita orang. Bila seseorang dapat menghindar dari kesusahan dan sakit, maka ia dapat menghindarkan diri dari ketentuan dan kematian. Ada tiga macam sakit dalam hidup ini, yaitu : Adhyatmika, Adibhautika dan Adidaivika. Adhyatmika adalah sakit karena sebabnya dari dalam badan sendiri seperti kerja alat-alat tubuh yang tidak normal dan gangguan perasaan. Dengan demikian ia merupakan gangguan jasmani dan rohani seperti sakit kepala, takut marah dan sebagainya. Adibhautika adalah sakit (Vyadhi) yang disebabkan oleh faktor ,luar tubuh, seperti terpukul, kena gigitan nyamuk dan sebagainya. Adidaiwika adalah penyakit (Vyadhi) yang disebabkan oleh kekuatan gaib seperti setan, hantu dan lain-lainnya. Tidak seorangpun yang ingin menderita sakit semuanya ingin hidup bahagia. Lepas dari susah dan sakit tetapi kenyataanya tidaklah demikian. Selama orang masih berbadan lemah, selama itu sukha dan dukha, sakit dan sehat selalu berdampingan. Dengan demikian itu suka dan dukha. Sakit dan sehat selalu berdampingan. Dengan demikian tidak perlu bercita-cita hidup yang menyenangkan terus, cukup hidup yang normal, biasa-biasa saja dengan berusaha melepaskan penderitaan atas dasar pikiran yang sehat. Dalam ajaran Samkhya kelepasan itu adalah penghentian yang sempurna dari semua penderitaan. Inilah tujuan terkhir dari hidup kita.

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi memperingan hidup kita, namun tidak dapat melepaskan kita dari penderitaan sepenuhnya. Samkhyamengajarkan bahwa cara mencapai kelepasan itu ialah melalui pengetahuan yang benar atas kenyataan dunia ini. Tiadanya pengetahuan itulah yang menyababkan seseorang menderita. Dalam banyak hal orang-orang yang tidak mempunyai pengetahuan tentang hukum alam dan hukum kehidupan terbentur pada masalah yang membawanya pada kesedihan. Berbeda halnya dengan orang-orang berpengetahuan akan menerima dan menikmati kenyataan hidup ini. Namun karena pengetahuan terhadap kenyataan itu tidak sempurna, maka ia tidak sepenuhnya lepas dari penderitaan. Kelepasan itu hanya akan dicapai bila pengetahuan terhadap kenyataan itu sudah sempurna.

Menurut Samkhya Roh ( Purusa ) itu bukan badan, dan badan selalu ingin dipuakan. Menyamakan roh dengan badan adalah kebodohan, kebodohan adalah akar penderitaan. Kelepasan tercapai bila seseorang menydari perbedaan itu. Untuk mencapai bila seseorang menyadari perbedaan itu. Untuk menyadari hal itu denagan sempurna perlu latihan rohani dan renungan kebatinan yang terus menerus. Ajaran tentang hal ini diuraikan dalam ajaran Yoga. Dua macam kelepasan itu, yaitu Jiwanmukti, yakni kelepasan Roh selama hidup ini, dan Widehamukti, yakni kelepasan ( Moksa ), terlepasnya Atman (roh) dari ikatan badan kasar dan badan halus ( Sthula dan Suksma sarira ). Inilah tujuan filsafat Samkhya. Pertemuan Purusa dengan Prakrti disebut Samyoga, Purusa merupakan sinarnya Prakrti disebut Bhokta. Dan Sifat Prakrti yang tidak pernah diam disebut Samyawastha. Kebodohan disebut Awiweka dan pengetahuan untuk membedakan Purusa dan Prakrti (Roh dan badan, yang kekal dan yang sementara/Ksanika)disebut Wiwekajnana. Inilah ajaran yang mendasar dalam Samkhya.

Tugas manusia adalah berbuat sedemikian rupa, sehingga jiwanya dapat kembali kepada asalnya (Tuhan). Jalan kelepasan ada tiga; Pertama, Jnana-Marga. Jalan kelepasan melalui pengetahuan akan kebenaran yang tertingggi. Kedua, Bhakti-Marga. Jalan kelepasan dengan melalui kasih dan pemujaan kepada Purusa yang tertinggi. Ketiga, Karma-Marga. Jalan kelepasan dengan penaklukan kehendak sendiri kepada tujuan Tuhan.

Ketiga jalan kelepasan ini sama-sama menuju satu tujuan, yaitu kelepasan. Orang mendapatkan kelepasan melalui segala segi kesadaran hidup. Tak ada perbedaan mutlak antara jalan-jalan itu. Ini disebabkan kehudupan ilahiyah yang tak terpisah-pisah adanya.

Tuhan adalah Sat (kenyataan), Cit (kebenaran), Ananda (kebahagiaan). Tuhan yang demikian itu menyatakan dirinya sebagai terang yang kekal bak matahari pada tengah hari kepada orang-orang yang mencari pengetahuan. Tetapi ia menyatakan diri sebagai keadilan yang kekal kepada mereka yang bergumul bagi kebajikan. Akhirnya Tuhan menyatakan diri sebagai kasih keindahan, kesucian yang kekal kepada mereka yang mencarinya dengan kasih dan pemujaan.

Sebagaimana Tuhan mempersatukan di dalam dirinya sendiri hikmat, kebaikan dan kesucian, demikianlah manusia harus  menuju kepada hidup rohani yang tak terpisah. Dengan demikain, kelepasan terdiri dari persekutuan jiwa dengan jiwa tertinggi, yaitu menyaksikan, mengalami dan menghayati hidup ilahi. (Harun Hadiwijoni, 1982:29-30)

Tujuan Akhir Ajaran Samkhya

Tujuan akhir dari Ajaran Samkhya adalah kelepasan. Kelepasan dapat dicapai oleh seseorang bila orang tersebut menyadari bahwa purusa tidak sama dengan alam pikiran, perasaan, dan badan jasmani. Bila seseoarng belum menyadari hal itu, maka ia tidak akan dapat mencapai kelepasan, akibatnya ia mengalami kelahiran yang berulang-ulang. Jalan untuk mencapai kelaepasan adalah melalui pengetahuan yang benar, latihan kerohanian yang terus menerus,merealisasikan perbedaan purusa dan prakerti serta cinta kasih terhadap semua makhluk. Dengan demikian samkhya menekankan pada jalan jnanadalam wujud wiweka dan kebijaksanaan untuk melepaskan purusa dari jebakan prakerti.

Putu Suamba, I.B, 2003, Dasar Dasar Filsafat India, Universitas Hindu Indonesia dan Widya Dharma.

Dr. I Made Titib, pengantar Weda, Hanoman Sakti, 1996.

Hadiwijono, Harun. 1982. Agama Hindu dan Budha, Jakarta. Bpk Gunung Mulia.

DAFTAR PUSTAKA

* Hadiwijono, Harun. 1982. Agama Hindu dan Budha, Jakarta. Bpk Gunung Mulia.

*John M. Koller, asian Philosophies, (terjemahan, Donatus Sarbana, Filsafat Asia, ledarero-flores, NTT, 2010).

*Nyoman S Pendik, Aspek-aspek Agama Hindu, Menik Geni, 1993.

*Dr. I Made Titib, pengantar Weda, Hanoman Sakti, 1996.

Maswinara, I Wayan, 1999, Sistem Filsafat Hindu (Sarva Darúana Samgraha), Surabaya : Paramita.

*Putu Suamba, I.B, 2003, Dasar Dasar Filsafat India, Universitas Hindu Indonesia dan Widya Dharma.


Page 2

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA