Metode pengeringan yang memiliki Kelemahan dalam proses lama pengeringan dan tergantung cuaca adalah

Metode pengeringan yang memiliki Kelemahan dalam proses lama pengeringan dan tergantung cuaca adalah

Sumber Gambar: Avinash Kumar on Unsplash

Baca Juga

Setelah dipanen, gabah padi perlu dirontokkan, dikeringkan, dan digiling terlebih dahulu sebelum dipasarkan. Pengeringan bertujuan untuk mengurangi kadar air gabah sehingga aman dari perkembangbiakan serangga dan mikroorganisme seperti jamur dan bakteri. Kegiatan ini dilakukan sesegera mungkin setelah panen. Ada dua cara untuk mengeringkan padi, yaitu secara alami dan buatan.

Pengeringan Alami

Gabah padi dapat dikeringkan secara alami dengan cara dijemur atau diangin-anginkan. Pengeringan ini dapat dilakukan di atas lantai (lamporan), di atas rak, dengan ikatan-ikatan ditumpuk, dengan ikatan-ikatan diberdirikan, atau dengan memakai tonggak. Energi matahari dimanfaatkan untuk mengeluarkan air dari dalam gabah.

Cara penjemuran adalah dengan menghamparkan padi di lampiran atau rak setipis mungkin. Beri lapisan pada lantai terlebih dahulu setebal 5-7 cm untuk efisiensi dan mengurangi pengaruh panas. Letakkan gabah di tempat terbuka yang terkena sinar matahari langsung. Pengeringan tersebut dilakukan selama 1-3 hari tergantung dengan teriknya sinar matahari. Penjemuran sendiri sebaiknya dilakukan pukul 07.00-16.00 atau tergantung pada intensitas cahaya sinar matahari. Lakukan pembalikan beberapa kali selama masa penjemuran. Setelah penjemuran selesai, sebaiknya gabah ditutup dengan plastik atau seng agar terhindar dari embun maupun hujan di malam hari.

Metode pengeringan alami memiliki kelebihan, yaitu biaya energi murah dan lebih mudah dilakukan. Namun, cara ini juga memiliki kekurangan karena memerlukan banyak tenaga kerja untuk menebarkan, membalik, dan mengumpulkan kembali gabah. Pengeringan secara alami juga sangat bergantung pada cuaca, memerlukan lahan yang luas, suhu dan laju pengeringan tidak bisa diatur, serta mudah terkontaminasi oleh penyakit dan kotoran.

Pengeringan Buatan

Pengeringan buatan dilakukan sebagai alternatif apabila penjemuran dengan sinar matahari tidak dapat dilakukan. Terdapat dua jenis pengeringan buatan, yaitu bed drying dan continuous drying. Cara ini memiliki kelemahan, yaitu Bed drying yang populer di Indonesia adalah model “box” atau kotak. Kotak tersebut dikenal dengan nama **FBD (Flat Bed Type Dryer). Cara ini memiliki kelemahan, yaitu keterbatasan ketebalan lapisan gabah yang dikeringkan dan masih membutuhkan banyak tenaga kerja untuk mengisi dan mengeluarkan gabah.

Continuous drying dilakukan dengan mengalirkan gabah secara terus-menerus selama proses pengeringan. Gabah mengalir dengan cara cross and counter flow system dan pada waktu yang sama bertemu dengan udara pengering. Alat pengering ini telah banyak dimodifikasi dalam berbagai ukuran dan kapasitas. Alat tersebut juga dilengkapi dengan berbagai peralatan atau instrumen dan kontrol (panel pengendali modern). Kelebihan dari sistem ini adalah dapat diaplikasikan pada lahan yang terbatas, mutu produk yang dihasilkan baik dan seragam, kontinuitas produksi terjamin, dapat dioperasikan pada siang dan malam hari, pemantauan dapat dilakukan sehingga kadar air gabah dapat dikontrol. Namun, alat ini memerlukan biaya investasi dan operasional yang tinggi.

Perlu dilakukan pemantauan yang baik selama pengeringan padi, baik secara alami atau buatan. Cara pengeringan yang salah dapat menyebabkan **case hardening (bagian luar sudah kering tetapi bagian dalam belum), keretakan atau pecah pada gabah, atau tidak meratanya hasil pengeringan. Sebelum itu, jangan lupa lakukan praktik budidaya yang baik agar hasilnya maksimal. Panduan untuk kegiatan budidaya padi dapat dilihat melalui Aplikasi Dokter Tania.

Ingin tingkatkan panen? Download aplikasi Dokter Tania sekarang

Metode pengeringan yang memiliki Kelemahan dalam proses lama pengeringan dan tergantung cuaca adalah

Dr. Sri Rahayoe, S.TP., M.P. Departemen Teknik Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian

Universitas Gadjah Mada

Pengeringan adalah suatu cara untuk mengeluarkan atau menghilangkan sebagian besar air dari bahan dengan menggunakan energi panas. Pengeluaran air dari bahan dilakukan sampai kadar air keseimbangan dengan lingkungan tertentu dimana jamur, enzim, mikroorganisme, dan serangga yang dapat merusak menjadi tidak aktif.

Tujuan pengeringan adalah untuk mengurangi kandungan air bahan sampai batas tertentu sehingga aman disimpan sampai pemanfaatan yang lebih lanjut. Dengan pengeringan, bahan menjadi lebih tahan lama disimpan, volume bahan lebih kecil, mempermudah dan menghemat ruang pengagukutan, mempermudah transportasi, dan biaya produksi menjadi murah.

Prinsip pengeringan adalah proses penghantaran panas dan massa yang terjadi secara serempak. Dalam pengeringan, air dihilangkan dengan prinsip perbedaan kelembaban antara udara pengering dengan bahan yang dikeringkan.

Metode pengeringan yang memiliki Kelemahan dalam proses lama pengeringan dan tergantung cuaca adalah

Terdapat 3 periode dalam proses pengeringan, yaitu periode  awal (initial period), dimana panas sensibel digunakan untuk menaikkan temperatur bijian, laju penguapan air meningkat seiring dengan waktu, periode laju konstan (constant rate period), dimana terjadi proses penguapan air bebas dari permukaan bijian, laju penurunan kadar air bijian konstan, dan periode laju menurun (falling rate period), dimana pada tahap ini laju pengeringan menurun. Pergerakan air dari bagian dalam bijian menuju ke permukaan menjadi faktor penentu kecepatan penurunan kadar air.

Metode pengeringan yang memiliki Kelemahan dalam proses lama pengeringan dan tergantung cuaca adalah

Penghantaran panas pada pengeringan dapat dilakukan secara konduksi, konveksi, radiasi, dan dengan gelombang mikro. Sedangkan cara pengeringan dapat dilakukan secara alami maupun buatan (mekanis).

Pengeringan Alami

Pengeringan alami dapat dilakukan dengan penjemuran langsung dan dengan penjemuran dengan modifikasi. Penjemuran alami secara langsung biasanya menggunakan sarana pengeringan paling sederhana seperti lantai jemur, jalan beraspal atau tikar.

Metode pengeringan yang memiliki Kelemahan dalam proses lama pengeringan dan tergantung cuaca adalah

Kelemahan penjemuran dapat diatasi dengan modifikasi penjemuran dengan kaca/plastik, dengan udara konveksi alami secara tidak langsung, dan pengeringan hibrid. Pengeringan dengan solar kolektor dan kombinasi, panas  matahari  dikumpulkan  dengan  kolektor kemudian dihembuskan udara ke bahan yang dikeringkan. Pengering matahari yang dikombinasikan dengan pemanasan buatan dinamakan pengering hibrid.

Metode pengeringan yang memiliki Kelemahan dalam proses lama pengeringan dan tergantung cuaca adalah

Pengeringan Buatan (Mekanis)

Pengeringan buatan dilakukan dengan menggunakan pemanasan dari hasil pembakaran. Media udara dihembus  melalui pemanas atau kontak langsung ke produk yang dikeringkan. Pemanasan udara dapat dilakukan secara langsung (direct) dan tidak langsung (indirect). Pada dasarnya, pengeringan mekanis dibedakan menjadi dua macam yaitu sistem batch (batch system) dan sistem kontinyu (continuous system). Pada sistem batch, bijian dikeringkan dalam suatu wadah dan kontak antara bijian dengan udara pengering lama/berulang kali. Pada sistem  kontinyu, bijian mengalir secara kontinyu dan kontak dengan udara pengering hanya sekali saat bijian berada pada kolom/zona pengeringan saja.

Metode pengeringan yang memiliki Kelemahan dalam proses lama pengeringan dan tergantung cuaca adalah

Desain pengering mekanis yang sering dijumpai:

1. Pengering tipe batch (batch dryer)

Metode pengeringan yang memiliki Kelemahan dalam proses lama pengeringan dan tergantung cuaca adalah

2. Pengering tipe batch dengan sirkulasi (recirculated batch dryer)

3. Pengering tipe kontinyu (continuous dryer)

Metode pengeringan yang memiliki Kelemahan dalam proses lama pengeringan dan tergantung cuaca adalah

Kelebihan menggunakan pengering mekanis adalah dapat menghasilkan produk berkualitas, suhu terkendali, dan laju bisa dipercepat. Pengeringan juga tidak tergantung iklim dan cuaca (tidak harus siang hari tetapi bisa malam hari), cocok untuk komoditas tinggi, serta ukuran dan kapasitas dapat dibuat besar. Sedangkan kelemahannya adalah biaya yang tinggi terutama bahan bakar.