Motif batik betawi yang mempunyai makna mengenang kerajaan pertama di wilayah betawi adalah

Jakarta -

Hari ini, Selasa (22/6/2021), bertepatan dengan ulang tahun DKI Jakarta. Tahun ini, Ibukota negara kita genap berusia 494 tahun.

Seperti provinsi lainnya, Jakarta juga kaya akan budaya. Tak cuma dalam hal seni pertunjukan seperti lenong atau ondel-ondel, tapi juga kreasi batiknya.

Perlu diakui bahwa batik khas Betawi memang tak sepopuler dengan batik dari daerah-daerah lainnya di pulau Jawa seperti Pekalongan atau Solo.

Motif batik betawi yang mempunyai makna mengenang kerajaan pertama di wilayah betawi adalah
Pengrajin sedang membatik di Sanggar Betawi Seraci, Desa Segara Jaya, Kecamatan Taruma Jaya, Kabupaten Bekasi, Selasa, (2/10/2018). Batik tersebut bertema betawi. (Foto: Agung Pambudhy/detikcom)

Padahal, corak batik Betawi cukup beragam dan sarat filosofi. Belakangan juga bermunculan motif-motif baru hasil pengembangan dari ikon budaya Betawi yang sudah cukup familiar.

"Sebenarnya, yang membedakan motif-motif batik Betawi cenderung kepada peninggalan-peninggalan atau simbol-simbol dan ciri-ciri kebetawian seperti ondel-ondel, penari Betawi dan tanaman-tanaman langka yang pernah ada di Jakarta," kata Ketua Batik Betawi Terogong Siti Laela di program Reportase Trans 7 pada 2019 lalu.

Seperti batik pada umumnya, batik Betawi terbagi menjadi dua jenis, yakni cap dan tulis. Cara pengerjaannya pun tak jauh berbeda dengan batik dari daerah lain. Prosesnya dimulai dengan proses pencantingan atau pencapan motif, lalu masuk ke tahap pewarnaan.

Motif batik betawi yang mempunyai makna mengenang kerajaan pertama di wilayah betawi adalah
Sejumlah warga binaan dari Elemwe membuat kerajinan batik betawi di kawasan Rusun Tambora dan melakukan sesi foto tentang produk batik betawi di kawasan Butik Elemwe, Rawamangun, Jakarta Timur, Jumat (15/11/2019). Batik betawi produksi Elemwe ini didirikan oleh Liliy Mariasari pada Tahun 2015. Pemilik sekaligus desainer batik Betawi dengan label ELEMWE, Lily Mariasari berharap batik kebanggaan warga Ibukota ini semakin diminati masyarakat. (Foto: Pradita Utama)

Selanjutnya, kain batik dijemur sebelum masuk ke proses penghilangan lapisan lilin dengan air panas agar motif terlihat lebih jelas. Pengerjaannya bisa memakan waktu 1-3 minggu, tergantung rumitnya motif yang dibuat.

Berikut sejumlah motif batik Betawi serta asal usul dan maknanya seperti dihimpun dari berbagai sumber:

1. Motif Salakanegara

Motif batik betawi yang mempunyai makna mengenang kerajaan pertama di wilayah betawi adalah
Batik Betawi motif salakanagara. (Foto: Dok. RRI)

Alam menjadi salah satu sumber inspirasi utama dalam corak batik Betawi. Maka, hadirlah motif salakanagara yang ilham namanya datang dari Gunung Salak.

Seperti dikutip dari situs Museum Nusantara, Gunung Salak dipercaya oleh warga setempat memiliki kekuatan yang besar dan mampu menjaga Batavia. Motif ini mengangkat tema kerajaan pertama di Batavia atau Jakarta saat ini yang didirikan Aki Tirem pada 130 Masehi.

2. Motif Nusa Kelapa

Motif batik betawi yang mempunyai makna mengenang kerajaan pertama di wilayah betawi adalah
Batik Betawi motif nusa kelapa. (Foto: Dok. RRI)

Inspirasi alam kembali terlihat pada motif batik khas Betawi lainnya, yakni motif nusa kelapa. Motif ini merupakan gambaran dari situasi Jakarta tempo dulu yang asri, sejuk, banyak hamparan sawah yang luas, sebelum akhirnya hilang karena modernisasi.

Namanya berasal dari peta ceila yang dibuat tahun 1482-1521 ketika pemerintahan Prabu Siliwangi. Peta inilah yang menjadi cikal bakal nama Jakarta karena terdapat nama Nusa Kelapa, yang menjadi Sunda Kelapa. Kemudian berubah sebagai Jayakarta hingga Batavia dan berakhir dengan Jakarta.

3. Motif Ondel-Ondel dan Tanjidor

Motif batik betawi yang mempunyai makna mengenang kerajaan pertama di wilayah betawi adalah
Batik Betawi motif ondel-ondel. (Foto: detikcom)

Batik Betawi sempat melalui masa 'krisis identitas' yang panjang lantaran kalah pamor oleh batik dari provinsi lain. Sampai akhirnya, batik Betawi melalui pengembangan sebagai cara agar tetap relevan dengan pasar.

Salah satu caranya, mengaplikasikan simbol-simbol populer budaya Betawi dalam corak batik. Contohnya motif ondel-ondel dan tanjidor yang mulai dikembangkan sekitar 20 tahun terakhir. Ondel-ondel bermakna sebagai penolakan bala dan pengusir makhluk halus yang tersesat. Sedangkan tanjidor merupakan pertunjukan musik tradisional khas Betawi. Warna dasar yang biasa digunakan pada motif ini adalah hitam, kuning dan jingga.

4. Motif Ondel-Ondel Pucuk Rebung

Motif batik betawi yang mempunyai makna mengenang kerajaan pertama di wilayah betawi adalah
Batik Betawi (Foto: lpmpdki.kemdikbud.go.id)

Motif ini mengombinasikan inspirasi alam dan keunikan ikon budaya Betawi. Tersirat makna mendalam pula di baliknya.

Motif ondel-ondel pucuk rebung menegaskan bahwa masyarakat Betawi merupakan orang yang jujur dan apa adanya. Adapun warna dasarnya seputaran hijau dan biru. Gambar ondel-ondel diletakkan di tengah kain, sedangkan pucuk rebung digambarkan di bagian tepi kain.

5. Batik Marunda

Motif batik betawi yang mempunyai makna mengenang kerajaan pertama di wilayah betawi adalah
Batik Marunda (Foto: Rahmi Anjani/Wolipop)

Batik Marunda awalnya dibuat untuk memberdayakan para warga rumah susun di daerah Marunda, Cilincing, Jakarta Utara yang sebelumnya tinggal di kawasan kumuh. Ide ini digagas oleh Iriana Jokowi saat masih menjabat sebagai Ketua Dekranasda DKI Jakarta.

Ada beberapa motif batik Marunda, dua di antaranya adalah burung kipasan dan bunga bandotan. Kain itu pun berbeda dengan batik Betawi yang kebanyakan bergambar Monas atau Tugu Nasional. Batik Marunda lebih banyak mengusung flora dan fauna khas Jakarta.

Simak Video "Ingin Implan Rambut? Begini Kata Dokter Kecantikan"



(dtg/dtg)

Batik Betawi memiliki keunikan dibanding batik khas daerah lain. Keunikan yang ada terdapat pada warnanya yang mencolok, begitu juga dengan motifnya. Motif batik lebih terfokus pada kesenian budaya Betawi yang dipengaruhi oleh budaya Arab, India, Belanda, dan Cina. Dilihat dari motifnya, batik betawi terbagi dari beberapa jenis, yaitu Ondel-ondel, Nusa kelapa, Ciliwung, Rasamala, dan Salakanegara. Dari namanya, ternyata motif batik Betawi memiliki asal usul tersendiri. Loreng Ondel-ondel misalnya, motif ini dibuat mengangkat figur Ondel-ondel sebagai boneka yang dapat menolak bala. Motif ini mengandung harapan agar pemakainya mendapat kehidupan yang lebih baik serta jauh dari bala. Biasanya jenis batik Betawi bermotif ini digunakan pada acara besar adat Betawi. Sedangkan motif Nusa Kelapa memiliki ide disain dari Peta Ceila yang dibuat pada 1482-1521 saat pemerintahan Prabu Siliwangi. Dari peta itu diketahui Jakarta dulu bernama Nusa Kelapa, hingga menjadi Sunda Kelapa, Jayakarta, Batavia, dan Jakarta. Nama Nusa Kelapa ini diambil oleh leluhur masyarakat Betawi saat itu, hingga dijadikan motif batik Betawi. Sementara itu motif Ciliwung berdasarkan ide dari peradaban manusia yang berasal dari tepian Sungai Ciliwung. Konon penguasa Portugis dan Belanda begitu tertarik dengan Sungai Ciliwung hingga bermaksud menguasai Betawi. Sesuai namanya, pemakaian batik ini diharapkan pemakainya menjadi pusat daya tarik dan sebagai simbol rezeki yang terus mengalir bak sebuah aliran kali. Batik motif Rasamala mengambarkan riwayat Belanda saat masuk ke wilayah Sunda Kelapa. Saat itu daerah Sunda Kelapa masih berupa hutan belantara yang banyak ditumbuhi pohon jenis Rasamala. Warga Betawi menganggap keramat pohon Rasamala karena baunya yang wangi, kulit kayu, rasamala dijadikan setanggi. Sedangkan, motif batik Salakanagara merupakan batik yang mengangkat motif bertemakan kerajaan pertama di tanah Betawi yang didirikan oleh Aki Tirem pada 130 masehi. Nama Salakanegara berkaitan dengan kepercayaan yang menganggap gunung mempunyai kekuatan dan gunung itu diberi nama Gunung Salak.

Disetujui Oleh admin WBTB Pada Tanggal 01-01-2016

Salah satu budaya Indonesia yang dinobatkan oleh UNESCO sebagai warisan dunia adalah Batik. Hampir di setiap daerah di Indonesia memiliki batik sebagai identitas dan ciri khas mereka, termasuk juga Betawi. Batik asal Betawi memiliki ciri khas tersendiri dengan warna-warnanya yang mencolok dan gambarnya yang unik. Motif batik Betawi juga banyak yang terinspirasi dari sejarah Jakarta terdahulu. Pusat kerajinan batik ini ada di wilayah Togarong, Jakarta Selatan. Simak pembahasan Munus mengenai Batik khas Betawi dibawah ini.

Batik Betawi

Batik khas betawi adalah salah satu kerajinan tradisional khas Jakarta. Pembuatan batik ini telah dimulai sejak abad ke-19 dan populer di Batavia. Kala itu, rumah mode Met Zellar dan Van Zuylen menjadi salah satu penghasil batik paling diminati oleh kalangan masyarakat kelas atas seperti Belanda, China dan pribumi elit.

Motif batik betawi yang mempunyai makna mengenang kerajaan pertama di wilayah betawi adalah
Motif Rasamala, Foto Oleh Jakarta-tourism.go.id

Pusat produksi batik ini pada masa itu meliputi wilayah Tanah Abang dari Karet tengsin dan Kebayoran hingga Tebet. Wilayah tersebut didominasi oleh pengusaha batik yang berasal dari orang-orang Tionghoa.

Pada awalnya, motif batik khas betawi mengikuti corak dari daerah pesisir utara Pulau Jawa yang bertemakan pesisiran. Seiring perkembangannya, corak batik ini banyak dipengaruhi oleh kebudayaan Tionghoa dan kaligrafi khas Timur Tengah.

Ciri Khas

Batik tradisional ini biasanya menggunakan warna dasar yang cerah, corak pada motif- motif batik dari betawi menggambarkan budaya yang ada di Betawi seperti Ondel-ondel, Sungai Ciliwung, Tanjidor dan Peta Ceila serta beberapa pepohonan. Keunikan tersebut menjadi ciri khas tersendiri bagi Batik tersebut.

Pada motif batik khas betawi juga seringkali diceritakan sejarah-sejarah Jakarta terdahulu, seperti yang terdapat pada motif Nusa Kelapa dan Rasamala.

Baca Juga:  Kebiasaan Orang Sunda, Adat Istiadat, & Budayanya yang Khas

Filosofi

Batik khas betawi memiliki makna yang mendalam dalam kehidupan masyarakat Betawi. Batik ini sebagai keseimbangan alam semesta dan pemenuhan hidup yang sejahtera serta penuh berkah. Batik ini juga menjadi upaya masyarakat Betawi dalam mempertahankan nilai-nilai budayanya yang telah ada secara turun-temurun dari leluhur mereka.

Kegunaan

Batik ini seringkali digunakan sebagai busana resmi oleh beberapa orang, seperti seragam kantor atau sekolah dan sebagainya. Batik ini biasanya juga digunakan sebagai oleh-oleh untuk tamu dari luar Jakarta. Pada dasarnya, batik ini memiliki fungsi yang sama seperti kain batik pada umumnya.

7 Motif Batik Betawi

Motif batik betawi yang mempunyai makna mengenang kerajaan pertama di wilayah betawi adalah
Motif Ondel-Ondel Pucuk Rebung, Foto Oleh Lifestyle-OkeZone.com

Berikut contoh 7 motif batik khas Betawi yang populer: 

Motif pencakar langit

Dinamakan motif pencakar langit karena pada motif ini menggambarkan gedung-gedung tinggi seperti yang sering kita temui di Jakarta. Diantara gedung-gedung tersebut terdapat ondel-ondel yang merupakan maskot Betawi.

Gambar pada motif tersebut menandakan bahwa semaju apapun Jakarta saat ini, ondel-ondel akan selalu menjadi salah satu budaya yang melekat dalam identitas masyarakat Jakarta, khususnya Betawi.

Motif Jali-Jali

Jali- jali adalah sebuah pohon yang dahulu banyak tumbuh di Jakarta, tentunya

Sebelum Jakarta menjadi kota yang penuh hiruk pikuk seperti sekarang. Motif ini ingin menggambarkan kenangan terhadap Jakarta lama ketika pohon jali-jali masih banyak tumbuh di sana. Buah dari pohon tersebut sering kali digunakan oleh anak-anak sebagai kalung dan gelang. Selain dikenang dalam motif batik asal Betawi, jali-jali juga diabadikan menjadi lagu tradisional Jakarta.

Motif Salakanagara

Nama salakanagara terinspirasi dari Gunung Salak. Gunung Salak dipercaya oleh warga setempat memiliki kekuatan yang besar dan mampu menjaga Batavia. Konsep dari motif ini mengangkat tema kerajaan pertama di Batavia atau Jakarta saat ini yang didirikan Aki Tirem pada tahun 130 Masehi.

Baca Juga:  Mengenal Tari Serampang Dua Belas, Cerita Cinta Dua Sejoli

Motif Nusa Kelapa

Motif nusa kelapa menggambarkan situasi Jakarta lama dimana daerah tersebut merupakan daerah yang asri, banyak pepohonan, gunung dan sawah yang sejuk dan segar sebelum berubah menjadi kota yang padat penduduk dan bangunan.

Nama motif ini terinspirasi dari peta ceila yang dibuat tahun 1482-1521 ketika pemerintahan Prabu Siliwangi. Dari peta itulah ditemukan nama asli Jakarta yaitu Nusa Kelapa, kemudian berubah menjadi Sunda Kelapa, lalu berubah Jayakarta hingga Batavia dan akhirnya sekarang menjadi Jakarta.

Motif Rasamala

Nama motif rasmala ini terinspirasi dari pohon rasmala. Masyarakat Betawi pada zaman dulu mempercayai bahwa rasmala merupakan pohon sakral yang dapat memberikan perlindungan.

Motif rasmala menggambarkan kejadian saat Belanda pertama kali masuk ke wilayah Batavia, tepatnya di Pelabuhan Sunda Kelapa. Pelabuhan Sunda Kelapa pada kala itu masih ditumbuhi dengan pohon rasmala yang begitu lebat dengan bau yang menyengat seperti kemenyan.

Motif Ondel-Ondel dan Tanjidor

Seperti pada namanya, motif ini menggunakan ondel-ondel dan tanjidor sebagai gambar utamanya. Ondel-ondel bermakna sebagai penolakan bala dan pengusir makhluk halus yang tersesat. Sedangkan tanjidor merupakan pertunjukan musik tradisional khas Betawi. Warna dasar yang biasa digunakan pada motif ini adalah hitam, kuning dan jingga.

Motif Ondel-Ondel Pucuk Rebung

Motif ondel-ondel pucuk rebung memiliki makna bahwa masyarakat Betawi merupakan orang yang jujur dan apa adanya. Motif ini biasanya menggunakan warna dasar hijau dan biru. Gambar ondel-ondel diletakkan di tengah kain, sedangkan pucuk rebung digambarkan di bagian tepi kain.

Kampung Batik Betawi Terogong

Terogong menjadi salah satu kawasan budaya di  Jakarta. Pada mulanya Terogong merupakan kampung biasa, namun berevolusi menjadi kampung Batik Terogong pada tahun 1960. Meskipun sempat meredup, pada tahun 2012 kampung ini kembali dihidupkan oleh masyarakat setempat untuk membangkitkan pamor batik khas Betawi tersebut.

Baca Juga:  Suku Mante - Asal Usul, Istilah, Hingga Ciri-Ciri

Terogong telah menciptakan berbagai motif batik yang unik karena menggunakan gambar yang nyentrik. Mereka menggunakan motif topeng, kembang api, pengantin Betawi, burung gelatik, sepeda ontel hingga buah mengkudu, buah yang saat ini sudah langka dan jarang ditemukan. Namun, motif yang sampai saat ini masih menjadi ciri khas batik Betawi Terogong adalah motif buah mengkudu dan buah ceremai.

Hingga saat ini, batik Terogong telah memiliki 40 corak motif batik yang terbagi dalam tiga jenis, yaitu flora, fauna dan ikon kota Jakarta.

Di kampung batik Togarong saat ini telah memproduksi batik dalam jumlah besar, sekitar 100-200 potong perbulannya. Pembuatan batik di kampung ini juga masih secara konvensional. Di kampung ini, pengunjung juga dapat melihat produksi dan berbelanja secara langsung di rumah produksinya.

Kesimpulan

Batik khas Betawi telah menjadi identitas masyarakat Betawi saat ini dan memiliki makna filosofis yang mendalam. Motif-motif yang digunakan pada batik itu menyimbolkan nilai-nilai budaya yang ada di Jakarta. Penggambaran sejarah dan nilai budaya dalam batik asal Betawi merupakan upaya masyarakat Betawi untuk mempertahankan tradisinya. Penghasil batik khas Betawi yang populer ada di daerah Jakarta Selatan, tepatnya di Kampung Tegorong.

Baca juga: Pakaian Adat Jawa Barat: Semerbak Bak Putri Kerajaan