Perancangan counter dapat dibagi menjadi 2, yaitu dengan menggunakan peta Karnough, dan dengan diagram waktu. Berikut ini akan dijelaskan langkah-langkah dalam merancang suatu counter. a). Perancangan Counter Menggunakan Peta Karnaugh Umumnya perancangan dengan peta karnaugh ini digunakan dalam merancang syncronous counter. Langkah-langkah perancangannya: a. Dengan mengetahui urutan keluaran counter yang akan dirancang, kita tentukan masukan masing-masing flip-flop untuk setiap kondisi keluaran, dengan menggunakan tabel kebalikan. b. Cari fungsi boolean masing-masing masukan flip-flop dengan menggunakan peta Karnough. Usahakan untuk mendapatkan fungsi yang sesederhana mungkin, agar rangkaian counter menjadi sederhana. c. Buat rangkaian counter, dengan fungsi masukan flip-flop yang telah ditentukan. Pada umumnya digunakan gerbang-gerbang logika untuk membentuk fungsi tersebut. b). Perancangan Counter Menggunakan Diagram Waktu Umumnya perancangan dengan diagram waktu digunakan dalam merancang asyncronous counter, karena kita dapat mengamati dan menentukan sumber pemicuan suatu flip-flop dari flip-flop lainnya. Adapun langkah-langkah perancangannya: a. Menggambarkan diagram waktu clock, tentukan jenis pemicuan yang digunakan, dan keluaran masing-masing flip-flop yang kita inginkan. Untuk n kondisi keluaran, terdapat njumlah pulsa clock. b. Dengan melihat keluaran masing-masing flip-flop sebelum dan sesudah clock aktif (Qn dan Qn+1), tentukan fungsi masukan flip-flop dengan menggunakan tabel kebalikan. c. Menggambarkan fungsi masukan tersebut pada diagram waktu yang sama. d. Sederhanakan fungsi masukan yang telah diperoleh sebelumnya, dengan melihat kondisi logika dan kondisi keluaran flip-flop. Untuk flip-flop R-S dan J-K kondisi don’t care (x) dapat dianggap sama dengan 0 atau 1. e. Tentukan (minimal satu) flip-flop yang dipicu oleh keluaran flip-flop lain. Hal ini dapat dilakukan dengan mengamati perubahan keluaran suatu flip-flop setiap perubahan keluaran flip-flop lain, sesuai dengan jenis pemicuannya. f. Buat rangkaian counter, dengan fungsi masukan flip-flop yang telah ditentukan. Pada umumnya digunakan gerbang-gerbang logika untuk membentuk fungsi tersebut. (Hamacher, Vranesic, & Zaky, Organisasi Komputer, 2004, hal. 571) www.talkingelectronics.com 5.4.2.4. Mengasosiasi/ menalar Buatlah kesimpulan tentang Rangkaian Counter! 5.4.2.5. Mengkomunikasikan Presentasikanlah hasil kerja kelompokmu didepan kelas dengan penuh rasa percaya diri tentang rangkaian Counter! 5.4.3. Rangkuman Counter (pencacah) adalah alatlrangkaian digital yang berfungsi menghitung/mencacah banyaknyadenyut jam sistem atau juga berfungsi sebagai pembagi frekuensi, pembangkit kode biner, Gray Counter juga digunakan untuk menghasilkan sinyal kontrol dan timing. Counter yang dikendalikan oleh clock frekuensi tinggi dapat digunakan untuk menghasilkan sinyal yang frekuensinya adalah kelipatan frekuensi clock awal Ada 2 jenis pencacah yaitu sebagai berikut. o Pencacah sinkron (synchronous counters) atau pencacah jajar. o Pencacah tak sinkron (asynchronous counters) yang kadang-kadang disebut juga pencacah deret (series counters) atau pencacah kerut (ripple counters). 5.4.4. Tugas 1. Jelaskan apakah yang dimaksud dengan Counter? ……… ……… ……… ……… 2. Jelaskan apa kegunaan dari Counter! ……… ……… ……… ……… 3. Sebutkan 2 jenis pencacah pada Counter! ……… ……… ……… ……… 4. Jelaskan maksud dari synchronous counters? ……… ……… ……… ……… 5. Jelaskan maksud dari asynchronous counters! ……… ……… ……… 5.4.5. Penilaian diri Nama : ……… Nama-nama anggota kelompok : ……… Kegiatan kelompok : ……… Isilah pernyataan berikut dengan jujur. Untuk No. 1 s.d. 4, isilah dengan cara melingkari jawaban dibawah pertanyaan. 1. Selama diskusi saya mengusulkan ide kepada kelompok untuk didiskusikan. 4 : Selalu 3 : Sering 2 : Kadang-kadang 1 : Tidak pernah 2. Ketika kami berdiskusi, tiap orang diberi kesempatan mengusulkan sesuatu. 4 : Selalu 3 : Sering 2 : Kadang-kadang 1 : Tidak pernah 3. Semua anggota kelompok kami melakukan sesuatu selama kegiatan. 4 : Selalu 3 : Sering 2 : Kadang-kadang 1 : Tidak pernah 4. Tiap orang sibuk dengan yang dilakukannya dalam kelompok saya. 4 : Selalu 3 : Sering 2 : Kadang-kadang 1 : Tidak pernah 5. Selama kerja kelompok, saya…. Mendengarkan orang lain Mengajukan pertanyaan Mengorganisasi ide-ide saya Mengorganisasi kelompok Mengacaukan kegiatan Melamun 6. Apa yang kamu lakukan selama kegiatan? ……… ……… ……….. 5.4.6. Uji Kompetensi/ Ulangan Pilihlah jawaban yang benar dengan cara memberikan tanda silang (X) pada huruf a,b,c,d atau e! 1. Alat / rangkaian digital yang berfungsi menghitung atau mancacah banyaknya denyut jam sistem atau juga berfungsi sebagai pembagi Frekuensi disebut.... a. Flip-Flop b. Counter c. Register d. Multiplexer e. Decoder 2. Ada dua jenis perancangan counter yaitu…. a. peta karnaugh dan diagram waktu b. peta karnaugh dan jam waktu c. peta counter dan jam counter d. peta counter dan diagram waktu e. peta karnaugh dan jam counter 3. Rangkaian yang dapat menghitung bergantian antara Up dan Down karena adanya input eksternal sebagai control yang menentukan saat menghitung Up atau Down adalah…. a. rangkaian sinkron dan asinkron b. rangkaian Flip-flop c. rangkaian up dan Down d. rangkaian left dan right e. rangkaian LED 4. Rangkaian atau alat yang berfungsi untuk menghitung banyaknya jam sistem disebut.... a. Register b. Counter c. Decoder d. Multiplexer e. Encoder 5. Penerapan counter dalam aplikasinya adalah.... a. Chip b. Gray c. Counter d. Encoder e. Multiplexer PENUTUP RANGKUMAN Bab 1 – Sistem BilanganKegiatan belajar 1 Pengertian dan Gambaran umum sistem bilangan 1.1 Rangkuman Sistem komputer adalah jaringan elemen-elemen yang saling berhubungan, berbentuk satu kesatuan untuk melaksanakan suatu tujuan pokok dan sistem tersebut. Radix adalah banyaknya suku angka atau digit yang dipergunakan dalam suatu sistem bilangan. Sistem bilangan (number system) adalah suatu cara untuk mewakili besaran dan suatu sistem fisik Elemen-elemen dari sistem komputer adalah hardware, software, dan brain ware. Hardware (perangkat keras) adalah peralatan di sistem komputer yang secara fisik terlihat dan dapat dijamah, seperti monitor, keyboard, dan mouse. Software (perangkat lunak) adalah program yang berisi perintah-perintah untuk melakukan pengolahan data. Ada tiga bagian utama dan software : Brainware adalah manusia yang terlibat dalam mengoperasikan serta mengatur sistem komputer. Kegiatan belajar 2 Sistem Bilangan ( Desimal, Biner, Oktal dan Heksadesimal) 1.2 Rangkuman Sistem bilangan desimal menggunakan 10 macam simbol bilangan berbentuk 10 digit angka, yaitu 0, 1 , 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 dan 9. Sistem bilangan desimal menggunakan basis atau radiks 10 Bilangan biner adalah bilangan yang berbasis 2 yang hanya mempunyai 2 digit yaitu 0 dan 1. 0 dan 1 disebut sebagai bilangan binary digit atau bit. Bilangan biner ini digunakan sebagai dasar kompetensi digital. Bobot faktor untuk bilangan biner adalah pangkat / kelipatan 2. Sistem bilangan oktal (octal number system) menggunakan 8 macam simbol bilangan, yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7. Sistem bilangan oktal menggunakan basis 8 . Nilai tempat sistem bilangan oktal merupakan perpangkatan dari nilai 8 Sistem bilangan heksadesimal (hexadecimal number system) menggunakan 16 macam simbol, yaltu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A, B, C. D, E, dan F. Sistem bilangan heksadesimal menggunakan basis 16. Kegiatan belajar 3 Konversi Bilangan 1.3 Rangkuman Ada beberapa metode untuk mengkonversikan dari sistem bilangan desimal ke sistem bilangan biner. Metode pertama dan paling banyak digunakan adalah dengan cara membagi dengan nilai dua dan sisa setiap pembagian merupakan digit biner dan bilangan biner dari hasil konversi. Metode ini disebut metode sisa (remainder method). Untuk mengkonversikan bilangan desimal kebilangan oktaI dapat dipergunakan remainder method dengan pembaginya adalah basis dari bilangan oktal tersebut, yaitu 8 Dengan menggunakan remainder method, dengan pembaginya adalah basis dari bilangan heksadesimal, yaitu 16 Konversi dari bilangan biner ke bilangan oktal dapat dilakukan dengan mengkonversikan tiap- tiap tiga buah digit biner Konversi dari bilangan biner ke bilangan heksadesimal dapat dilakukan dengan mengkonversikan tiap-tiap empat buah digit biner Konversi dan bilangan oktal ke bilangan heksadesimal dapat dilakukan dengan cara mengubah dari bilangan oktal menjadi bilangan biner terlebih dahulu, kemudian dikonversikan kebilanganheksadesimal. Konversi dan bilangan heksadesimal ke bilangan oktal dapat dilakukan dengan cara mengubah dari bilangan heksadesimal menjadi bilangan biner terlebih dahulu, baru dikonversikan ke bilangan oktal. Kegiatan belajar 4 Sistem Bilangan Coded Decimal dan Binary Coded Hexadecimal 1.4Rangkuman BCD merupakan sistem sandi dengan 6 bit, sehingga kombinasi yang dapat digunakan sebagai sandi banyaknya adalah 2 pangkat 6 sama dengan 64 kombinasi. Pada transmisi sinkron sebuah karakter dibutuhkan 9 bit, yang terdiri dari 1 bit awal, 6 bit data, 1 bit paritas dan 1 bit akhir Bilangan heksadesimal dalam setiap tempat dapat terdiri dari 16 bilangan yang berbeda-beda (angka dan huruf. Bentuk biner untuk 16 elemen memerlukan 4 bit ASCII Code merupakan kontrol untuk keperluan transportasi data. Dalam bidang komputer mikro, ASCII Code mempunyai arti yang sangat khusus, yaitu untuk mengkodekan karakter (huruf, angka, dan tanda baca yang Iainnya). Kode-kode ini merupakan kode standar yang dipakai oleh sebagian besar sistem komputer mikro BAB 2 – Relasi Logik dan Fungsi Gerbang Dasar Kegiatan belajar 1 Relasi Logik 2.1Rangkuman Relasi logik adalah informasi dalam bentuk sinyal 0 dan 1 yang digunakan untuk membandingkan dua buah nilai dan saling memberikan kemungkinan hubungan secara Digit Oktal 3 bit 0 1 2 3 4 5 6 7 000 001 010 011 100 101 110 111 logik, 0 berarti salah dan 1 berarti benar. Fungsi dasar relasi logik adalah fungsi AND, OR, dan Fungsi NOT AND NAND OR NOR NOT XOR Kegiatan belajar 2 Operasi Logik 2.2Rangkuman Operator logika adalah operator yang digunakan untuk membandingkan dua buah nilai logika Aturan –aturan dalam logika sebagai berikut. 1. Suatu keadaan tidak dapat dalam keduanya benar dan salah sekaligus. 2. Masing-masing adalah benar/salah. 3. Suatu keadaan disebut benar bila tidak salah Nilai logika adalah nilai benar atau salah. Jika sebelumnya pada relasi Logik yang dibandingkan adalah nilai dari data apakah benar (1) ataukah salah (0), maka pada operator logika bisa dikatakan yang dibandingkan adalah logika hasil dari relasi logik Kegiatan belajar 3 Fungsi Gerbang Dasar 2.3Rangkuman Gerbang logika adalah rangkaian dasar yang membentuk komputer jutaan transistor di dalam mikroprosesor membentuk ribuan gerbang logika Gerbang dasar logika terdiri dan : 1. Gerbang AND, 2. Gerbang OR, 3. Gerbang NOT Aljabar boolean merupakan bentuk logika simbolik yang menunjukkan bagaimana gerbang-gerbang logika beroperasi Gerbang NOT atau inverter merupakan gerbang yang berfungsi untuk membalikkan Kegiatan belajar 4 Fungsi Gerbang Kombinasi 2.4 Rangkuman Gerbang NAND merupakan kombinasi dan gerbang AND dengan gerbang NOT di mana keluaran gerbang AND dihubungkan ke saluran masukan dan gerbang NOT. Prinsip kerja dari gerbang NAND merupakan kebalikan dari gerbang AND. Outputnya merupakan kebalikan dari gerbang AND, yakni memberikan keadaan level logik 0 pada outputnya jika dan hanya jika keadaan semua inputnya berlogika 1 Operasi gerbang NOR sama seperti dengan gerbang OR, tetapi bedanya keluarannya diinvcrterkan (dibalikkan) EX-OR singkatan dan Exclusive OR di mana jika input berlogika sama maka output akan berlogika 0 dan sebaliknya jika input berlogika beda maka output akan berlogika Rangkaian EX-OR disusun dengan menggunakan gerbang AND, OR, dan NOT. Gerbang EX-NOR akan memberikan output berlogika 0 jika inputnya berlogika beda, dan akan berlogika 1 jika kedua Inputnya berlogika sama Kegiatan belajar 5 Penggunaan Operasi Logik 2.5 Rangkuman Untuk memudahkan proses pembelajaran tentang penggunaan operasi logic, kita dapat melakukan simulasi dengan menggunakan sebuah software yaitu Electronic Workbench Dengan menggunakan simulasi kita tidak perlu mengeluarkan banyak dana dan waktu untuk membeli komponen IC atau komponen lainnya Fungsi dari penggunaan operasi logik yaitu untuk menyelesaikan hubungan antara sinyal-sinyal masukan dengan sinyal-sinyal keluaran. BAB 3 – Operasi Aritmatika Kegiatan belajar 1 Operasi Aritmatika 3.1Rangkuman Operasi logika dan operasi aritmetika merupakan awal dari seluruh kegiatan yang ada pada teknik mikroprosesor. Dasar operasi aritmetika adalah penjumlahan dan pengurangan. Operasi selanjutnya yang dikembangkan dari kedua operasi dasar tersebut adalah perkalian dan pembagian Kegiatan belajar 2 Increment dan Decrement 3.2 Rangkuman Increment (bertambah) dan decrement (berkurang) adalah dua pengertian yang sering sekali digunakan dalam teknik mikroprosesor. Sedangkan dalam matematika pengertian increment artinya bertambah satu dan decrement artinya berkurang satu Decrement artinya bilangan yang nilai variabelnya dikurang 1 Kegiatan belajar 3 Operasi Aritmatika (Penjumlahan dan Pengurangan) dalam BCD 3.3Rangkuman BCD merupakan penetapan langsung dari setara binernya. Kode tersebut juga dikenal sebagai kode BCD 8421 yang menunjukkan bobot untuk masing-masing kedudukan bitnya. Sebagai contoh, bilangan desimal 1996 dapat dikodekan menurut BCD sebagai : 1996 = 0001 1001 1001 0110 1 9 9 6 Pengurangan bilangan dalam kode BCD dikerjakan seperti pengurangan pada bilangan biner,yaitu dilakukan melalui langkah terbalik penjumlahan komplemen BAB 4 – Arithmetic Logik Unit ( ALU) Kegiatan belajar 1 Arithmetic Logic Unit ( ALU ) 4.1Rangkuman ALU (Arithmetic Logic Unit) adalah salah satu bagian dari sebua mikroproscsor yang berfungsiuntuk melakukan operasi hitungan aritmetika dan logika Contoh operasi aritmetika adalah operasi penjumlahan dan pengurangan, sedangkan contoh operasi logika adalah logika AND dan OR Tugas utama dari ALU adalah melakukan semua perhitungan anitmetika yang terjadi sesuai dengan instruksi program. ALU melakukan operasi aritmetika dengan dasar pertambahan, sedang operasi aritmetika yang Iainnya seperti pengurangan, perkalian, dan pembagian, dilakukan dengan dasar penjumlahan Kegiatan belajar 2 Rangkaian Half Adder dan Full Adder 4.2 Rangkuman Half adder adalah suatu rangkaian penjumlahan sistem bilangan biner yang paling sederhana Aturan-aturan untuk melakukan penambahan biner dua bit diilustrasikan sebagai berikut: Aturan 1 0 + 0 = 0 Aturan 2 0 + 1 = 1 Aturan 3 1 + 0 = 1 Aturan 4 1 + 1 = 0 dan carry 1 = 10 Full Adder adalah rangkaian elekronik yang bekerja melakukan perhitungan penjumlahan penuhdari dua buah bilangan biner yang masing-masing terdiri dari satu bit. Kegiatan belajar 3 Rangkaian Penjumlahan dan Pengurangan (Ripple Carry Adder) 4.3Rangkuman ALU tidak memproses bilangan desimal melainkan bilangan biner. Ada lima aturan penjumlahan bilangan biner yang harus diingat, yaitu: 0 + 0 = 0 0 + 1 = 1 1 + 0 = 1 1 + 1 = 0 / + 1 sebagai simpanan (carry) 1 + 1 + 1 = 1 / + 1 sebagai simpanan Untuk mengurangkan bilangan biner diberlakukan aturan sebagai berikut. 0 - 0 = 0 1 - 0 = 1 1 - 1 = 0 10 - 1 = 1 Kegiatan belajar 4 Transistor-Transistor Logic 4.4Rangkuman TTL adalah IC digital yang digunakan untuk peralatan komputer, kalkulatordan sistem kontrol elektronik. IC digital bekerja dengan dasar pengoperasian bilangan Biner logic (bilangan dasar 2), yaitu hanya mengenal dua kondisi saja 1(on) dan 0 (off) Jenis IC-TTL dibangun dengan menggunakan transistor sebagai komponen utamanya dan fungsinya digunakan untuk berbagai variasi Logic Semua mikroprosesor tidak hanya mampu melaksanakan operasi-operasi aritmetika saja, tetapijuga mampu melaksanakan operasi-operasi logika. Kedua operasi ini dilaksanakan di dalam Aritmatic Logic Unit (ALU) yang terdapat pada seluruh mikroprosesor BAB 5 - Rangkaian Multiplexer, Decoder, Flip-Flop, dan Counter Kegiatan belajar 1 Multiplexer dan Decoder 5.1. Rangkuman Multiplexer adalah memilih 1 dan N (sumber) data masukan dan meneruskan data yang dipilih itu kepada suatu saluran informasi tunggal. Demultiplexer adalah suatu sistem yang menyalurkan sinyal biner (data serial) pada salah satu dari n (saluran) yang tersedia. Decoder berfungsi untuk mengidentifikasi atau mengenali suatu kode tertentu Encoder adalah kebalikan dari proses decoder di mana suatu pengkode atau encoder memiliki sejumlah masukan. Kegiatan belajar 2 Rangkaian Flip-Flop ( RS, JK, D ) 5.2. Rangkuman Flip-flop adalah keluarga Multivibrator yang mempunyai dua keadaaan stabil atau disebutBis table Multivibrator Fungsi rangkaian flip-flop yang utama adalah sebagai memori (menyimpan informasi) 1 bit atausuatu sel penyimpan 1 bit. RS Flip-Flop adalah rangkaian flip-flop yang mempunyai 2 jalan keluaran (Q). JK flip-flop sering disebut dengan JK FF atauMaster Slave JK FF karena terdiri dari dua buah flip- flop D flip-flop adalah RS flip-flop yang ditambah dengan suatu inventer pada reset inputnya. CR5 flip-flop adalah clocked RS-FF yang dilengkapi dengan sebuah terminal denyut jam sistem. Toggle flip-flop (TFF) dapat dibentuk dari modifikasi clocked RSFF,DFF maupun JKFE TFF mempunyai sebuah terminal input T dan dua buah terminal output Qdan Qnot Kegiatan belajar 3 Shift Register 5.3. Rangkuman Register adalah sekelompok flip-flop yang dapat dipakai untuk menyimpan dan untuk mengolahinformasi dalam bentuk linier Ada 2 jenis utama Register yaitu: 1. Storage Register (register penyimpan) 2. Shift Register (register geser) Register penyimpan digunakan apabila kita hendak menyimpan informasi untuk sementara,sebelum informasi itu dibawa ke tempat lain Shift Register adalah suatu register yang informasinya dapat bergeser (digeserkan). Ada 4 Shift Register yaitu sebagai berikut : a. Register Geser SISO b. Register Geser SIPO c. Register Geser PIPO d. Register Geser PISO Kegiatan belajar 4 Rangkaian Counter 5.4. Rangkuman Counter (pencacah) adalah alatlrangkaian digital yang berfungsi menghitung/mencacah banyaknyadenyut jam sistem atau juga berfungsi sebagai pembagi frekuensi, pembangkit kode biner, Gray Counter juga digunakan untuk menghasilkan sinyal kontrol dan timing. Counter yang dikendalikan oleh clock frekuensi tinggi dapat digunakan untuk menghasilkan sinyal yang frekuensinya adalah kelipatan frekuensi clock awal Ada 2 jenis pencacah yaitu sebagai berikut. o Pencacah sinkron (synchronous counters) atau pencacah jajar. o Pencacah tak sinkron (asynchronous counters) yang kadang-kadang disebut juga pencacah deret (series counters) atau pencacah kerut (ripple counters). DAFTAR PUSTAKA Kadir, A., & Triwahyuni, T. C. (2003). Pengenalan Teknologi Informasi. Yogyakarta. Kristanto, A. (2003). Jaringan Komputer. Yogyakarta: Graha Ilmu. Purwanto, E. B. (2011). Teori dan Aplikasi Sistem Digital. Yogyakarta: Graha Ilmu. Stalling, W. (2003). Computer Organization And Architecture. Canada: Alan R. Apt. Heriyanto, dkk. (2014), Sistem Komputer.Jakarta : Yudhistira Abdurohman Maman. (2014), Organisasi & Arsitektur Komputer. Bandung : Informatika Wahidin. (2007), Jaringan Komputer Untuk Orang Awam. Jakarta : Maxikom Online : Andri. 2014. ―Gerbang Logika‖. 22November 2014. http://e-dutk.blogspot.com/2012/09/gerbang-logika.html Hardiyanto, Zaldi. 2013 ―Gerbang Logika―. 22November 2014. www.elektronikabersama.web.id Mandiri, Puspa. 2011. ―Multiplexer dan Demultiplexer‖ . 24 November 2014 http://mentaripermadi.blogspot.com/2011/12/multiplexer-dan-demultiplexer.html Aji .2013. ―Pengertian Decoder‖. 5 Desember 2014. http://tav53.blogspot.com/2013/05/tes.html Storr Wayne. 2010. ―BCD to 7 Segment Display Decoder‖ 5 Desember 2014 http://www.electronics-tutorials.ws/combination/comb_6.html Swavidiana. 2011. ―Decoder‖ 6 Desember 2014 http://swavidiana.blogspot.com/2011/11/decoder_18.html Life, Dark‘o. 2010 , ―Flip-Flop― 6 Desember 2014 http://eldigezone.blogspot.com/2010/05/flip-flop.html |