Nama lain dari surah al-fatihah adalah ummul qur'an yang artinya

Jakarta -

Al Fatihah merupakan surat pertama dalam urutan mushaf Al-Qur'an. Surat ini terdiri dari tujuh ayat yang diawali dengan basmalah.

Show

Surat Al Fatihah juga disebut sebagai Ummul Kitab yang artinya induk dari Al-Qur'an. Bahkan dalam riwayat Bukhari disebutkan, Al Fatihah merupakan surat yang paling agung. Kedudukan ini juga disebutkan dalam surat Al Hijr ayat 87.

Allah SWT berfirman:

وَلَقَدْ اٰتَيْنٰكَ سَبْعًا مِّنَ الْمَثَانِيْ وَالْقُرْاٰنَ الْعَظِيْمَ - ٨٧

Artinya: "Dan sungguh, Kami telah memberikan kepadamu tujuh (ayat) yang (dibaca) berulang-ulang dan Al-Qur'an yang agung."

Al Fatihah memiliki banyak nama lain selain Ummul Kitab tersebut. Di antaranya Ummul Quran, as-Sab'ul Matsani, Asy-Syifa, dan Ar-Ruqyah. Seperti dua nama terakhirnya, surat ini sering kali digunakan sebagai bacaan ruqyah.

Keutamaan Surah Al Fatihah

Al Fatihah merupakan surah yang penuh keutamaan. Surat ini selalu dibaca dalam setiap sholat. Jumhur ulama mazhab Al-Malikiyah, Asy-Syafi'iyah dan Al-Hanabilah sepakat membaca surat Al Fatihah termasuk rukun sholat. Menurutnya, sholat tanpa Al Fatihah dianggap tidak sah.

Pendapat ini merujuk pada sabda Rasulullah SAW sebagaimana diriwayatkan oleh Ubadah bin Shamit RA yang artinya, "Tidak sah sholat kecuali dengan membaca ummul-quran (surat Al Fatihah)," (HR Bukhari dan Muslim).


Riwayat tersebut senada dengan hadits Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban. Rasulullah SAW bersabda:

لَا صَلَاةَ لِمَنْ لَمْ يَقْرَأْ بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ

Artinya: "Tidak sah sholatnya orang yang tanpa membaca surah Al-Fatihah."

Al Fatihah Ayat 1-7: Bacaan Arab, Latin, dan Artinya

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ - ١

bismillāhir-raḥmānir-raḥīm
1. Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ - ٢

al-ḥamdu lillāhi rabbil-'ālamīn
2. Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam,

الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِۙ - ٣

ar-raḥmānir-raḥīm
3. Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang

مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِۗ - ٤

māliki yaumid-dīn
4. Pemilik hari pembalasan.

اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُۗ - ٥

iyyāka na'budu wa iyyāka nasta'īn
5. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan.

اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ ۙ - ٦

ihdinaṣ-ṣirāṭal-mustaqīm
6. Tunjukilah kami jalan yang lurus,

صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ ەۙ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّاۤلِّيْنَ ࣖ - ٧

ṣirāṭallażīna an'amta 'alaihim gairil-magḍụbi 'alaihim wa laḍ-ḍāllīn
7. (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.

Mengutip buku Samudera Al-Fatihah, Al-Ikhlas, Al-Falaq, & An-Naas: Tafsir Ibnu Katsir & Jalalain: Referensi Shahih karya Imam Ibnu Katsir Jalaluddin Al Mahally & Jalaluddin As Suyuthi, surat Al Fatihah membawa pesan untuk senantiasa ikhlas dalam beribadah.

Simak Video "Innalillahi, Ustazah di Tebet Meninggal Saat Baca Al-Quran"



(kri/row)

Jakarta -

Surat Al Fatihah adalah surat pertama dalam urutan mushaf Al Quran. Surat pembuka ini memiliki banyak keutamaan dan menjadi salah satu rukun sholat.

Dikutip dari buku Tadabur Al Quran oleh Syaikh Adil Muhammad Khalil, dinamakan Al Fatihah ( الفاتحة) karena merupakan permulaan dari Al Quran. Surat Al Fatihah memiliki tiga nama yang disepakati para ulama, antara lain Fatihatul kitab, Ummul Quran, dan As-Sab'u Al-Matsani.

Fatihatul Kitab adalah pembuka kitab yang merujuk pada Al Quran. Sedangkan nama As-Sab'u Al-Matsani untuk menyebut surat Al Fatihah disebutkan dalam Al Quran surat Al Hijr ayat 87. As-Sab'u artinya tujuh ayat dan Al-Matsari adalah dibaca berulang-ulang dalam setiap rakaat sholat. Allah SWT berfirman:

وَلَقَدْ اٰتَيْنٰكَ سَبْعًا مِّنَ الْمَثَانِيْ وَالْقُرْاٰنَ الْعَظِيْمَ - ٨٧

Artinya: "Dan sungguh, Kami telah memberikan kepadamu tujuh (ayat) yang (dibaca) berulang-ulang dan Al-Qur'an yang agung." (QS. Al Hijr: 87)

Surat Al Fatihah termasuk dalam golongan surat yang diperselisihkan antara Makkiyah atau Madaniyah. Ibnu Abbas, Qatadah, dan Abu Al-A'liyah mengatakan bahwa Surat Al Fatihah diturunkan di Mekkah dan termasuk surat Makkiyah. Sedangkan Abu Hurairah, Mujahid, Atha' bin Abi Rabah, dan lainnya mengatakan bahwa surat Al Fatihah diturunkan di Madinah dan tergolong surat Madaniyah, berdasarkan hadits riwayat At-Thabrani.

Bacaan Surat Al Fatihah Arab, Latin, dan Terjemahannya

Surat Al Fatihah terdiri dari tujuh ayat. Berikut bacaan Arab, latin, dan terjemahannya:

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ - ١

Arab-latin: bismillāhir-raḥmānir-raḥīm
Artinya: "Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang."

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ - ٢

Arab-latin: al-ḥamdu lillāhi rabbil-'ālamīn
Artinya: "Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam."

الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِۙ - ٣

Arab-latin: ar-raḥmānir-raḥīm
Artinya: "Maha Pemurah lagi Maha Penyayang."

مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِۗ - ٤

Arab-latin: māliki yaumid-dīn
Artinya: "Yang menguasai di Hari Pembalasan."

اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُۗ - ٥

Arab-latin: iyyāka na'budu wa iyyāka nasta'īn
Artinya: "Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan."

اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ ۙ - ٦

Arab-latin: ihdinaṣ-ṣirāṭal-mustaqīm
Artinya: "Tunjukilah kami jalan yang lurus,:

صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ ەۙ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّاۤلِّيْنَ ࣖ - ٧

Arab-latin: ṣirāṭallażīna an'amta 'alaihim gairil-magḍụbi 'alaihim wa laḍ-ḍāllīn
Artinya: "(yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat."

Keutamaan Surat Al Fatihah

Dalam riwayat Imam Bukhari, Rasulullah SAW mengatakan bahwa surat Al Fatihah merupakan surat paling agung dalam Al Quran. Kedudukan surat Al Fatihah sebagai surat paling agung ini juga telah disebutkan dalam surat Al Hijr ayat 87.

Surat Al Fatihah juga menjadi surat terbaik dalam Al Quran dan obat dari segala penyakit. Dikutip dari buku Meraih Makrifat dan Mukjizat Surah Al Fatihah oleh Muhammad Alcaff, Rasulullah SAW pernah mengajarkan surat Al Fatihah kepada Jabir bin Abdillah.

Rasulullah SAW berkata kepada Jabir bin Abdillah: "Wahai Jabir, maukah aku ajarkan kepadamu surah terbaik yang Allah turunkan dalam Kitab-Nya? Jabir menjawab: Mau ya Rasulullah. Demi ayah dan ibuku, ajarkan surah tersebut padaku! Lalu Rasul SAW mengajarkan surah al Fatihah kepada Jabir."

Kemudian Rasul SAW melanjutkan sabdanya: "Wahai Jabir, maukah aku beritahukan kepadamu tentang surah al Fatihah? Jabir menjawab: Mau ya Rasulullah. Demi ayah dan ibuku, beritahukan kepadaku tentang surat tersebut! Rasul SAW bersabda: Ia (surat al Fatihah) adalah obat segala penyakit kecuali kematian."

Selain itu, surat Al Fatihah juga menjadi bacaan ruqyah, sebagaimana dijelaskan dalam hadits riwayat Bukhari dan Muslim.

Simak Video "Innalillahi, Ustazah di Tebet Meninggal Saat Baca Al-Quran"



(kri/row)

Selain Al-Fatihah, surah pertama Al-Quran ini juga memiliki sejumlah nama lain yang penting Anda ketahui. Setidaknya terdapat sebelas nama lain surah Al-Fatihah yang semuanya didasarkan pada penjelasan beberapa riwayat hadis.

Al-Hafizh Abu al-Faraj ‘Abdurrahman bin Ahmad bin Rajab al-Baghdadi ad-Dimasyqi (w. 795 H), atau yang lebih popular dengan sebutan al-Hafizh Ibnu Rajab, menguraikan kesebelas nama tersebut dalam kitabnya berjudul Tafsir al-Fatihah (h. 33-44). Berikut ini penjelasan ringkas tentang nama-nama itu selengkapnya.

Baca Juga: Inilah Tiga Keutamaan Surat Al Fatihah

Fatihatul-kitab (Pembuka Kitab)

Nama lain surah Al-Fatihah yang pertama yaitu Fatihatul Kitab (Pembuka Kitab). Seorang sahabat bernama ‘Ubadah bin Shamit meriwayatkan hadis yang termaktub dalam kitab Shahihain, yakni Shahih Bukhari dan Shahih Muslim. Bahwa Rasulullah saw. bersabda,

لَا صَلَاةَ لِمَنْ لَمْ يَقْرَأْ بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ

Tidak ada salat bagi orang yang tidak membaca Faatihatul-kitab (surah Alfatihah). (HR. Imam Bukhari dan Imam Muslim).

Hadis ini menjadi dasar pewajiban membaca surah Al-Fatihah ketika salat, sekaligus validasi atas penamaan surah ini dengan Fatihatul-kitab atau al-fatihah. Dalam hal ini, al-Hafizh Ibnu Rajab menyebutkan tiga motif di balik penyematan nama ini.

Pertama, karena surah ini sebagai pembuka bagi surah-surah Al-Quran. Hal itu ditinjau dari aspek urutan penyusunan surah dalam Al-Quran dan juga dari aspek urutan surah Al-Quran yang dibaca dalam salat.

Kedua, karena ungkapan tahmid (alhamdulillahi rabbil-‘aalamiin) pada bagian awal surah ini, menjadi ungkapan pembuka setiap kalam atau perkataan. Terakhir, karena surah Alfatihah merupakan surah yang pertama kali turun dari langit.

Lalu, Imam ats-Tsa’labi (w. 429 H) menambahkan, bahwa alasan dinamakan Faatihatul-kitab lantaran surah ini dimulai dengan ayat pertama berupa basmalah, yang notabene dijadikan pembuka segala perkara baik yang diharap-harap keberkahannya.

Ummul-kitab (Induk/Pokok Kitab)

Nama lain surah Al-Fatihah berikutnya adalah Ummul-kitab (Induk/Pokok Kitab). Dalam Musnad Ahmad dan Sunan Ibnu Majah, disebutkan hadis dari Siti ‘Asiyah;

قَالَتْ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ كُلُّ صَلَاةٍ لَا يُقْرَأُ فِيهَا بِأُمِّ الْكِتَابِ فَهِيَ خِدَاجٌ

Siti ‘Aisyah berkata, “Aku telah mendengar Rasulullah saw. bersabda, ‘Setiap salat yang di dalamnya tidak dibacakan Ummul-kitab (surah Alfatihah), maka salat tersebut terbilang minus/kurang’.” (HR. Imam Ahmad dan Imam Ibnu Majah).

Sedangkan dalam Sunan Abu Daud disebutkan hadis lain riwayat Abu Hurairah;

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ أُمُّ الْقُرْآنِ وَأُمُّ الْكِتَابِ وَالسَّبْعُ الْمَثَانِي

Rasulullah saw. bersabda, “Al-Hamdulillaahi rabbil ‘aalamiin (surah Alfatihah) adalah Ummul-qur’an, Ummul-kitab, dan as-Sab’ul-matsani.” (HR. Imam Abu Daud).

Kedua hadis di atas termasuk di antara hadis-hadis yang mendasari penyematan nama Ummul-kitab terhadap surah ini. Meski menurut Ibnu Rajab, masih ada perdebatan di kalangan para ulama menyangkut penyematan nama ini. Begitu pula dengan alasan yang melatarinya, para ulama juga tidak satu pendapat.

Satu pendapat menengarai alasannya karena surah ini mendahului surah-surah yang lain, sehingga seluruh surah Al-Quran menginduk kepadanya. Sementara pendapat lain mengklaimnya sebagai pangkal kitab suci Al-Quran, karena ayat-ayatnya tergolong muhkamat (jelas kandungan maknanya) yang terbebas dari nasakh.

Pendapat yang kedua tadi berdalil dengan penggalan QS. Ali ‘Imran [3]: 7,

مِنْهُ اٰيٰتٌ مُّحْكَمٰتٌ هُنَّ اُمُّ الْكِتٰبِ

Di antaranya ada ayat-ayat yang muhkamat, itulah pokok-pokok Kitab (Al-Quran).

Baca Juga: Mengenal Penamaan Surat dalam Al-Quran, Begini Penjelasannya

Ummul-qur’an (Induk/Pokok Al-Quran)

Banyak sekali hadis yang menyebut nama lain surah Al-Fatihah yang satu ini. Antara lain hadis riwayat Abu Hurairah dalam Shahih Muslim (h. 395), dan hadis riwayat ‘Ubadah dalam Shahih Muslim (h. 394).

Ibnu Rajab mengungkapkan banyak ulama yang menyebutkan surah Al-Fatihah dengan nama ini. Namun demikian, ada pula ulama yang kurang suka menyematkan nama ini atas surah Al-Fatihah. Sebut saja contohnya Ibnu Sirin (w. 110 H).

As-Sab’ul-matsani (Tujuh Ayat yang Diulang-ulang)

Sebetulnya Ibnu Rajab membeberkan penjelasan lumayan panjang perihal nama lain surah Al-Fatihah kali ini. Akan tetapi, pada intinya penggunaan nama ini sebagai sebentuk kekhususan atau keistimewaan surah Alfatihah dibandingkan dengan surah-surah lain.

Sebagaimana potongan akhir hadis riwayat Abu Hurairah yang terhimpun di kitab antologi hadis berjudul al-Jami’ at-Tirmidzi atau lebih kesohor disebut Sunan at-Tirmidzi;

وَإِنَّهَا سَبْعٌ مِنْ الْمَثَانِي وَالْقُرْآنُ الْعَظِيمُ الَّذِي أُعْطِيتُهُ

Sesungguhnya dia adalah tujuh (ayat) yang diulang-ulang dan Al-Quran nan agung, yang diberikan padaku. (HR. Imam Tirmidzi).

Al-Qur’anul-‘azhim (Al-Quran yang Agung)

Hadis riwayat Imam Tirmidzi tadi sekaligus menjadi dalil penggunaan nama ini untuk surah Al-Fatihah. Memang Ibnu Rajab menjelaskan nama lain surah Al-Fatihah yang ini secara lebih mendetail pada bagian sub-bab berikutnya.

Tepatnya, pada bahasan tersendiri tentang “berbagai keutamaan dan keistimewaan surah Alfatihah”. Ini mengisyaratkan bahwa penamaan al-Qur’anul-‘azhim terhadap surah Alfatihah adalah representasi akan keunggulan dan keistimewaannya.

Baca Juga: Abu Manshur Al-Khayyat, Pendikte Al-Quran yang Masuk Surga sebab Mengajarkan Al-Fatihah

Ash-Shalat (Salat)

Lagi-lagi Abu Hurairah merawikan hadis qudsi yang tercatat dalam Shahih Muslim;

قَالَ اللَّهُ تَعَالَى قَسَمْتُ الصَّلَاةَ بَيْنِي وَبَيْنَ عَبْدِي نِصْفَيْنِ وَلِعَبْدِي مَا سَأَلَ

Allah swt. berfirman, “Aku membagi salat (surah Alfatihah) antara Aku dengan hamba-Ku jadi dua bagian, dan hamba-Ku mendapatkan apa yang ia minta. (HR. Imam Muslim).

Surah Alfatihah juga dinamakan salat karena surah ini bertautan erat dengan salat, dan lagi salat menjadi tidak sah jika tanpa disertai bacaan Alfatihah.

Ruqyatul-haqq (Jampi/Mantra yang Benar)

Penamaan lain surah Al-Fatihah dengan ruqyatul-haqq berdasarkan pada dua hadis. Hadis pertama terdapat dalam Shahih Al-Bukhari (h. 2276) dan Shahih Muslim (h. 2201). Sedangkan hadis kedua terdapat dalam Musnad Ahmad (h. 21835, 21836), Sunan Abu Daud (h. 3422, 3898, 3903), al-Kubra an-Nasa’i (h. 7492, 10804), Shahih Ibnu Hibban (h. 6111), dan dalam kitab al-Mustadrak ‘ala ash-Shahihain (I/559).

Suratul-hamdi (Surah al-Hamdu)

Nama ini merupakan penisbatan kepada penggalan awalnya, yaitu ayatnya yang berbunyi alhamdulillahi rabbil-‘aalamiin. Sebagai contohnya hadis dari Siti ‘Aisyah,

قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَفْتَتِحُ الصَّلَاةَ بِالتَّكْبِيرِ وَيَفْتَتِحُ الْقِرَاءَةَ بِالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ وَيَخْتِمُهَا بِالتَّسْلِيمِ

Siti ‘Aisyah berkata, “Rasulullah saw. mengawali salat dengan takbir (takbiratul ihram), membuka bacaan dengan membaca alhamdulillaahi rabbil-‘aalamiin (surah Alfatihah), dan mengakhirinya dengan salam”. (HR. Imam ad-Darimi).

Asy-Syifa’ (Obat)

Di antara hadis yang menyinggung nama ini adalah yang terdapat pada Sunan ad-Darimi (2/445) dan kitab al-Jaami’ li-Ahkaam al-Qur’an karya Imam al-Qurthubi (1/80).

Al-Wafiyah (Penyempurna)

Penyematan nama ini salah satu dasarnya bersumber dari keterangan salah seorang ahli hadis bernama Sufyan bin ‘Uyainah (w. 198 H). Sebagaimana keterangan Imam ats-Tsa’labi dalam kitabnya, al-Kasyaf wa al-Bayan (1/127).

Al-Asas (Asal/Dasar Segala Sesuatu)

Keterangan tentang nama ini juga disebutkan oleh Imam ats-Tsa’labi dalam al-Kasyaf wa al-Bayan (1/128), yang bersumber dari sahabat bernama Ibnu ‘Abbas.

Demikianlah nama-nama lain surah Al-Fatihah yang disebutkan dalam sejumlah riwayat hadis. Untuk menelaah lebih lanjut mengenai hal ini dan hal lain terkait surah Al-Fatihah, Anda dapat mengakses langsung kitab Ibnu Rajab tersebut.

Wallahu a’lam bish-shawab.