Nama pelaut Portugis yang berhasil menguasai Malaka yang kemudian berhasil datang ke Maluku adalah

Nama pelaut portugis yang berhasil menguasai malaka, yang kemudian berhasil datang ke maluku adalah ….

Untuk lebih jelasnya, yuk pahami penjelasan berikut. Penjelajahan atau Ekspedisi Samudra yang dilakukan oleh bangsa Eropa ialah dipicu oleh jatuhnya Konstantinopel ke tangan Turki Usmani. Konstantinopel ialah merupakan wilayah penting bagi Eropa dan Asia, wilayah tersebut menjadi penghubung perdagangan. Pada tahun 1453, Turki Usmani dibawah pimpinan Sultan Mehmed II berhasil menaklukan Konstantinopel. Seperti yang diketahui bahwa kekuasaan yang baru ialah muslim. Eropa yang sangat bergantung kepada pusat perdagangan di Konstantinopel pada akhirnya menghentikan aktivitas perdagangan tersebut, dan melakukan pelayaran ke tempat-tempat penghasil barang dagangan yang penting yakni Eropa seperti rempah-rempah. Adapun yang melakukan pelayaran harus berdasarkan perjanjian Tordesillas 1494 dimana pembagian dua jalur pelayaran untuk Portugis melalui jalur timur lalu Spanyol melalui jalur barat. Pelayaran yang dilakukan oleh Portugis contohnya dimana bangsa tersebut mendapatkan jalur timur. Bangsa ini memulai perjalanan samudra ialah dipelopori oleh Henry sang Navigator lalu dilanjutkan oleh Bartholomeus Diaz yang sampai ke ujung Afrika yakni Tanjung Harapan, lalu dilanjutkan oleh Vasco da Gama yang sampai ke India, lalu Alfonso d’Albuquerque yang hingga sampai ke wilayah Malaka pada tahun 1511.Kemudian bangsa ini melakukan penguasaan di wilayah timur Indonesia yakni di Maluku pada tahun 1512. Semenjak itu maka penguasaan atas rempah-rempah dikuasai oleh bangsa Portugis. Dengan demikian, nama pelaut Portugis yang berhasil menguasai Malaka, yang kemudian berhasil datang ke Maluku adalah Alfonso d’Albuquerque.

Jakarta -

Portugis merupakan bangsa Eropa pertama yang masuk wilayah perairan Indonesia di Malaka pada tahun 1511. Tokoh Portugis yang berhasil menaklukan Malaka adalah Alfonso de Albuquerque.

Dalam catatan pegawai Portugis, Tome Pires, dalam buku Suma Oriental, tidak ada pusat perdagangan yang lebih besar dari Malaka. Malaka juga menjadi tempat komoditas utama dari seluruh dunia timur dan barat. Tome Pires mengatakan bahwa tidak ada tempat lain yang memperdagangkan komoditas dengan halus dan mahal.

Portugis mengendalikan Malaka dan perdagangan di Asia Tenggara di bawah pimpinan Alfonso de Albuquerque. Pada tahun 1512, armada mereka memasuki wilayah Maluku untuk membangun monopoli perdagangan cengkeh.

Alfonso de Albuquerque yang juga disebut Afonso de Albuquerque the Great, merupakan putra kedua dari Goncalo de Albuquerque dan Dona Leonor de Menezes. Kakek buyut dan kakek dari pihak ayah pernah menjadi sekretaris rahasia Raja John I dan Edward (Duarte), dan kakek dari pihak ibu pernah menjadi laksamana Portugal, dilansir dari Ensiklopedia Britannica.

Albuquerque merupakan seorang tentara yang ditugaskan dalam berbagai ekspedisi. Ia bertugas selama 10 tahun di Afrika Utara, di mana ia memperoleh pengalaman militer awal berperang melawan Muslim. Dia terlibat pada penaklukan Afonso V atas Asilah dan Tangier pada tahun 1471.

Pada masa pemerintahan Raja John II, Albuquerque mendapat jabatan sebagai Master of The Horse. Pada 1489 ia kembali bertugas di Afrika Utara untuk membela Graciosa. Di bawah penerus John, Manuel I, Albuquerque kurang menonjol, tetapi kembali bertugas di Maroko.

Meskipun memiliki banyak pengalaman pada masa John II dan saat di Afrika, reputasinya terletak pada pelayanannya di Timur. Albuquerque memiliki misi untuk menguasai semua jalur perdagangan maritim utama di Timur.

Ekspedisi pertama Albuquerque berlangsung pada April 1503. Ia diberangkatkan ke India melewati Tanjung Harapan bersamanya sepupunya. Sesampainya di India, mereka terlibat dalam peperangan dengan pasukan Zamorin. Albuquerque berhasil memenangkan pertempuran.

Albuquerque juga melakukan ekspedisi ke wilayah perairan Malaka. Prestasi terbesarnya terletak pada keberhasilan menakhlukkan India dan Malaka. Ia berhasil menaklukkan Goa di India pada tahun 1510 dan Malaka di Semenanjung Malaya pada tahun 1511.

Simak Video "Intip Barang Kuno pada Abad ke-19 di Festival Loloan Jaman Lame"



(kri/lus)

Jakarta -

Afonso d'Albuquerque memimpin ekspedisi Portugis ke Malaka yang tiba pada awal Juli 1511. Gubernur Portugis kedua dari Estado da India, kerajaan Portugis di Asia tersebut berangkat dari Goa, India membawa 15 kapal besar dan kecil serta 600 tentara.

Dikutip dari Sejarah Nasional: Ketika Nusantara Berbicara oleh Joko Darmawan, d'Albuquerque dan pasukannya menaklukkan Malaka pada tanggal 10 Agustus 1511. Sejak itu, Portugis mengendalikan perdagangan rempah-rempah dari Asia ke Eropa. Apa alasan Portugis menaklukkan Malaka?

Alasan Portugis Menaklukkan Malaka

Kedudukan Strategis dan Peluang Ekonomi

Berdasarkan Suma Oriental, catatan ekspedisi Tome Pires untuk Raja Emanuel di Portugal, alasan Portugis bersikeras menguasai Malaka karena wilayah tersebut memiliki kedudukan strategis dan peluang ekonomi potensial sebagai poros dagang dari India hingga China. Menaklukkan Malaka saat itu sama dengan menguasai perdagangan rempah-rempah lada, pala, cengkeh, kopi, hingga kapulaga.

Tome Pires mencatat, Malaka saat itu punya empat syahbandar, pengurus perdagangan yang dipilih sendiri oleh para pedagang asing dari berbagai kelompok bangsa untuk mengurusi kepentingan dagang mereka, seperti dikutip dari Kolonialisme: Eksploitasi dan Pembangunan Menuju Hegemoni oleh Miftakhuddin.

Syahbandar pertama mengurus pedagang Gujarat, kedua mengurus pedagang Keling, Bengali, Pegu, dan penduduk Pasai. Syahbandar ketiga mengurus kepentingan pedagang Jawa, Maluku, Banda, Palembang, Kalimantan, dan Filipina (Sulu dan Mangindanau). Syahbandar keempat menjaga dan mewakili pedagang China dan kepulauan Liu-Kiu. Kedudukan penting ini membuat Portugis berusaha menguasai Malaka.

Menguasai Perdagangan Rempah-rempah

Setelah beberapa lama menduduki Calcutta, orang Portugis sadar bahwa tidak hanya India yang menjadi penghasil rempah-rempah. Di samping itu, ada tempat lain yang menjadi pusat perdagangan rempah-rempah di Asia, yaitu Malaka. Karena itu, ekspedisi ke timur dilanjutkan lagi, seperti dikutip dari Buku Siswa IPS oleh Nurhayati, M.Pd.

Menaklukkan Malaka saat itu juga memudahkan Portugis menguasai perdagangan rempah-rempah Asia ke Eropa. Bagi Portugis, cara termudah menguasai perdagangan di sekitar Malaka adalah dengan merebut atau menaklukkan Malaka. Portugis lalu mengirimkan ekspedisi ke Malaka di bawah pimpinan Afonso d'Albuquerque. Ekspedisi ini yang kelak menaklukkan Malaka pada 1511.

Melanjutkan Penguasaan Rempah-rempah di Nusantara

Dengan menguasai Malaka, Portugis dapat terus mengembangkan sayap dengan menaklukkan dan membangun pangkalannya ke timur, yaitu ke wilayah kepulauan penghasil rempah-rempah di nusantara seperti Sulawesi dan Maluku.

Nah, jadi rupanya alasan Portugis menaklukkan Malaka adalah menguasai perdagangan rempah-rempah di Asia ke Eropa. Selamat belajar, detikers!

Simak Video "Dua Emak-emak di Pinrang Dibekuk Terkait Perdagangan Anak Lintas Negara"



(twu/lus)


Page 2

Jakarta -

Afonso d'Albuquerque memimpin ekspedisi Portugis ke Malaka yang tiba pada awal Juli 1511. Gubernur Portugis kedua dari Estado da India, kerajaan Portugis di Asia tersebut berangkat dari Goa, India membawa 15 kapal besar dan kecil serta 600 tentara.

Dikutip dari Sejarah Nasional: Ketika Nusantara Berbicara oleh Joko Darmawan, d'Albuquerque dan pasukannya menaklukkan Malaka pada tanggal 10 Agustus 1511. Sejak itu, Portugis mengendalikan perdagangan rempah-rempah dari Asia ke Eropa. Apa alasan Portugis menaklukkan Malaka?

Alasan Portugis Menaklukkan Malaka

Kedudukan Strategis dan Peluang Ekonomi

Berdasarkan Suma Oriental, catatan ekspedisi Tome Pires untuk Raja Emanuel di Portugal, alasan Portugis bersikeras menguasai Malaka karena wilayah tersebut memiliki kedudukan strategis dan peluang ekonomi potensial sebagai poros dagang dari India hingga China. Menaklukkan Malaka saat itu sama dengan menguasai perdagangan rempah-rempah lada, pala, cengkeh, kopi, hingga kapulaga.

Tome Pires mencatat, Malaka saat itu punya empat syahbandar, pengurus perdagangan yang dipilih sendiri oleh para pedagang asing dari berbagai kelompok bangsa untuk mengurusi kepentingan dagang mereka, seperti dikutip dari Kolonialisme: Eksploitasi dan Pembangunan Menuju Hegemoni oleh Miftakhuddin.

Syahbandar pertama mengurus pedagang Gujarat, kedua mengurus pedagang Keling, Bengali, Pegu, dan penduduk Pasai. Syahbandar ketiga mengurus kepentingan pedagang Jawa, Maluku, Banda, Palembang, Kalimantan, dan Filipina (Sulu dan Mangindanau). Syahbandar keempat menjaga dan mewakili pedagang China dan kepulauan Liu-Kiu. Kedudukan penting ini membuat Portugis berusaha menguasai Malaka.

Menguasai Perdagangan Rempah-rempah

Setelah beberapa lama menduduki Calcutta, orang Portugis sadar bahwa tidak hanya India yang menjadi penghasil rempah-rempah. Di samping itu, ada tempat lain yang menjadi pusat perdagangan rempah-rempah di Asia, yaitu Malaka. Karena itu, ekspedisi ke timur dilanjutkan lagi, seperti dikutip dari Buku Siswa IPS oleh Nurhayati, M.Pd.

Menaklukkan Malaka saat itu juga memudahkan Portugis menguasai perdagangan rempah-rempah Asia ke Eropa. Bagi Portugis, cara termudah menguasai perdagangan di sekitar Malaka adalah dengan merebut atau menaklukkan Malaka. Portugis lalu mengirimkan ekspedisi ke Malaka di bawah pimpinan Afonso d'Albuquerque. Ekspedisi ini yang kelak menaklukkan Malaka pada 1511.

Melanjutkan Penguasaan Rempah-rempah di Nusantara

Dengan menguasai Malaka, Portugis dapat terus mengembangkan sayap dengan menaklukkan dan membangun pangkalannya ke timur, yaitu ke wilayah kepulauan penghasil rempah-rempah di nusantara seperti Sulawesi dan Maluku.

Nah, jadi rupanya alasan Portugis menaklukkan Malaka adalah menguasai perdagangan rempah-rempah di Asia ke Eropa. Selamat belajar, detikers!

Simak Video "Dua Emak-emak di Pinrang Dibekuk Terkait Perdagangan Anak Lintas Negara"


[Gambas:Video 20detik]
(twu/lus)