Nilai moral yang sesuai dengan hikayat tersebut adalah

Jakarta -

Hikayat adalah jenis prosa dengan bahasa Melayu yang mengisahkan kehebatan tokoh dan kesaktiannya. Terdapat tujuh karakteristik hikayat yang bisa dipelajari, apa saja?

Hikayat juga termasuk ke dalam jenis cerita rakyat. Melansir Modul Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas X yang diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, hikayat merupakan karya sastra lama Melayu berbentuk prosa yang berisi cerita, undang-undang, dan silsilah. Prosa ini bersifat rekaan, historis, keagamaan, biografis atau gabungan sifat-sifat tersebut.

Hikayat berfungsi untuk menumbuhkan jiwa kepahlawanan dan sebagai sarana hiburan. Prosa Melayu ini umumnya dibaca sebagai pelipur lara, pembangkit semangat juang, atau sekadar untuk meramaikan pesta.

Pada zaman dahulu, hikayat sering disajikan pada saat hati sedang gundah, gelisah, dapat juga untuk menghibur teman atau dibacakan pada saat perang untuk mengobarkan api semangat para pahlawan. Apa saja karakteristik hikayat? Berikut penjelasannya.

Karakteristik Hikayat

Hikayat biasanya mengisahkan tentang raja-raja, keluarga raja, istana-istana dan punggawa kerajaan. Berikut karakteristik hikayat:

1. Kemustahilan

Karakteristik hikayat yang paling umum adalah kemustahilan, baik dari segi bahasa maupun dari segi cerita. Artinya, cerita yang disampaikan dalam bentuk hikayat tidak logis atau tidak bisa dinalar.

2. Kesaktian

Selain kemustahilan, seringkali dapat kita temukan kesaktian para tokoh dalam sebuah hikayat. Karakteristik jenis ini mudah ditemukan dalam hikayat yang mengisahkan raja-raja.

3. Anonim

Salah satu ciri hikayat adalah anonim. Artinya, tidak diketahui secara jelas nama pencerita atau pengarangnya. Hal tersebut disebabkan cerita disampaikan secara lisan. Bahkan, dahulu masyarakat mempercayai bahwa cerita yang disampaikan adalah nyata dan tidak ada yang sengaja mengarang.

4. Istana Sentris

Hikayat seringkali bertema dan berlatar kerajaan. Selain itu, latar tempat dalam cerita tersebut adalah negeri yang dipimpin oleh raja dalam suatu kerajaan.

5. Penyebarannya secara Lisan

Penyebaran hikayat dilakukan secara lisan yang membuatnya dapat tersampaikan dengan cepat dibandingkan dengan menggunakan media tulisan.

Selain itu, melalui budaya lisan, masyarakat juga mampu lebih intens memberikan nilai-nilai positif yang terdapat dalam cerita, sehingga pesan moralnya akan tersampaikan dengan cepat dan efektif. Penyebaran lisan ini juga kerap kali menimbulkan berbagai variasi karya cerita rakyat.

6. Tradisional

Karakteristik hikayat lainnya adalah tradisional, yakni mempertahankan kebiasaan masyarakat zaman dulu atau adat istiadat. Hal ini menjadikan karya tersebut klise dalam susunan atau cara pengungkapannya.

7. Mendidik Moral atau Religius

Nilai moral merupakan unsur ekstrinsik yang mempengaruhi karya sastra. Umumnya, para penulis tidak menuliskan nilai tersebut secara eksplisit, melainkan tersirat dalam cerita.

Untuk itu, apabila detikers ingin mengenalinya, maka dapat membaca karya tersebut secara tuntas terlebih dahulu. Dengan demikian, nilai-nilai kehidupan yang mewarnai cerita tersebut dapat dirasakan oleh pembacanya.

Nilai yang Terkandung dalam Hikayat

Sebagaimana karakteristik hikayat yang ketujuh, terdapat nilai-nilai yang terkandung dalam setiap karya, berikut penjelasannya.

1. Nilai Budaya

Nilai budaya merupakan nilai yang diambil dari budaya yang berkembang secara turun temurun di masyarakat setempat. Nilai ini umumnya berhubungan dengan budaya Melayu.

Ciri khas nilai budaya dibandingkan nilai lainnya adalah ketakutan masyarakat untuk meninggalkan atau menentang nilai tersebut. Masyarakat khawatirkan sesuatu yang buruk akan menimpanya.

2. Nilai Moral

Nilai moral adalah nilai yang berhubungan dengan masalah moral. Pada dasarnya nilai moral berkaitan dengan nasihat-nasihat tentang budi pekerti, perilaku, atau tata susila yang dapat diperoleh pembaca dari cerita yang dibacanya.

3. Nilai Agama atau Religi

Nilai agama berhubungan dengan masalah keagamaan. Nilai religi biasanya ditandai dengan penggunaan kata dan konsep Tuhan, makhluk gaib, dosa dan pahala, serta surga dan neraka.

4. Nilai Pendidikan atau Edukasi

Nilai pendidikan ini berhubungan dengan proses perubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang untuk mendewasakan manusia melalui pengajaran dan latihan.

5. Nilai Estetika

Seperti namanya, nilai estetika dalam hikayat berhubungan dengan keindahan. Cerita yang disajikan dalam hikayat memuat keindahan, baik dari latar atau suasana maupun kisah para tokohnya.

6. Nilai Sosial

Nilai sosial merupakan nilai yang berhubungan dengan kehidupan di dalam masyarakat yang berupa nasihat-nasihat. Nilai ini dikaitkan dengan kepatuhan dan kepantasan apabila diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Nah, itulah karakteristik hikayat dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Hikayat apa yang sudah detikers baca?

Simak Video "Konon! Batu di Ciamis Ini Tak Bisa Dipindahkan dan Dihancurkan"



(kri/kri)


Page 2

Jakarta -

Hikayat adalah jenis prosa dengan bahasa Melayu yang mengisahkan kehebatan tokoh dan kesaktiannya. Terdapat tujuh karakteristik hikayat yang bisa dipelajari, apa saja?

Hikayat juga termasuk ke dalam jenis cerita rakyat. Melansir Modul Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas X yang diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, hikayat merupakan karya sastra lama Melayu berbentuk prosa yang berisi cerita, undang-undang, dan silsilah. Prosa ini bersifat rekaan, historis, keagamaan, biografis atau gabungan sifat-sifat tersebut.

Hikayat berfungsi untuk menumbuhkan jiwa kepahlawanan dan sebagai sarana hiburan. Prosa Melayu ini umumnya dibaca sebagai pelipur lara, pembangkit semangat juang, atau sekadar untuk meramaikan pesta.

Pada zaman dahulu, hikayat sering disajikan pada saat hati sedang gundah, gelisah, dapat juga untuk menghibur teman atau dibacakan pada saat perang untuk mengobarkan api semangat para pahlawan. Apa saja karakteristik hikayat? Berikut penjelasannya.

Karakteristik Hikayat

Hikayat biasanya mengisahkan tentang raja-raja, keluarga raja, istana-istana dan punggawa kerajaan. Berikut karakteristik hikayat:

1. Kemustahilan

Karakteristik hikayat yang paling umum adalah kemustahilan, baik dari segi bahasa maupun dari segi cerita. Artinya, cerita yang disampaikan dalam bentuk hikayat tidak logis atau tidak bisa dinalar.

2. Kesaktian

Selain kemustahilan, seringkali dapat kita temukan kesaktian para tokoh dalam sebuah hikayat. Karakteristik jenis ini mudah ditemukan dalam hikayat yang mengisahkan raja-raja.

3. Anonim

Salah satu ciri hikayat adalah anonim. Artinya, tidak diketahui secara jelas nama pencerita atau pengarangnya. Hal tersebut disebabkan cerita disampaikan secara lisan. Bahkan, dahulu masyarakat mempercayai bahwa cerita yang disampaikan adalah nyata dan tidak ada yang sengaja mengarang.

4. Istana Sentris

Hikayat seringkali bertema dan berlatar kerajaan. Selain itu, latar tempat dalam cerita tersebut adalah negeri yang dipimpin oleh raja dalam suatu kerajaan.

5. Penyebarannya secara Lisan

Penyebaran hikayat dilakukan secara lisan yang membuatnya dapat tersampaikan dengan cepat dibandingkan dengan menggunakan media tulisan.

Selain itu, melalui budaya lisan, masyarakat juga mampu lebih intens memberikan nilai-nilai positif yang terdapat dalam cerita, sehingga pesan moralnya akan tersampaikan dengan cepat dan efektif. Penyebaran lisan ini juga kerap kali menimbulkan berbagai variasi karya cerita rakyat.

6. Tradisional

Karakteristik hikayat lainnya adalah tradisional, yakni mempertahankan kebiasaan masyarakat zaman dulu atau adat istiadat. Hal ini menjadikan karya tersebut klise dalam susunan atau cara pengungkapannya.

7. Mendidik Moral atau Religius

Nilai moral merupakan unsur ekstrinsik yang mempengaruhi karya sastra. Umumnya, para penulis tidak menuliskan nilai tersebut secara eksplisit, melainkan tersirat dalam cerita.

Untuk itu, apabila detikers ingin mengenalinya, maka dapat membaca karya tersebut secara tuntas terlebih dahulu. Dengan demikian, nilai-nilai kehidupan yang mewarnai cerita tersebut dapat dirasakan oleh pembacanya.

Nilai yang Terkandung dalam Hikayat

Sebagaimana karakteristik hikayat yang ketujuh, terdapat nilai-nilai yang terkandung dalam setiap karya, berikut penjelasannya.

1. Nilai Budaya

Nilai budaya merupakan nilai yang diambil dari budaya yang berkembang secara turun temurun di masyarakat setempat. Nilai ini umumnya berhubungan dengan budaya Melayu.

Ciri khas nilai budaya dibandingkan nilai lainnya adalah ketakutan masyarakat untuk meninggalkan atau menentang nilai tersebut. Masyarakat khawatirkan sesuatu yang buruk akan menimpanya.

2. Nilai Moral

Nilai moral adalah nilai yang berhubungan dengan masalah moral. Pada dasarnya nilai moral berkaitan dengan nasihat-nasihat tentang budi pekerti, perilaku, atau tata susila yang dapat diperoleh pembaca dari cerita yang dibacanya.

3. Nilai Agama atau Religi

Nilai agama berhubungan dengan masalah keagamaan. Nilai religi biasanya ditandai dengan penggunaan kata dan konsep Tuhan, makhluk gaib, dosa dan pahala, serta surga dan neraka.

4. Nilai Pendidikan atau Edukasi

Nilai pendidikan ini berhubungan dengan proses perubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang untuk mendewasakan manusia melalui pengajaran dan latihan.

5. Nilai Estetika

Seperti namanya, nilai estetika dalam hikayat berhubungan dengan keindahan. Cerita yang disajikan dalam hikayat memuat keindahan, baik dari latar atau suasana maupun kisah para tokohnya.

6. Nilai Sosial

Nilai sosial merupakan nilai yang berhubungan dengan kehidupan di dalam masyarakat yang berupa nasihat-nasihat. Nilai ini dikaitkan dengan kepatuhan dan kepantasan apabila diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Nah, itulah karakteristik hikayat dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Hikayat apa yang sudah detikers baca?

Simak Video "Konon! Batu di Ciamis Ini Tak Bisa Dipindahkan dan Dihancurkan"


[Gambas:Video 20detik]
(kri/kri)