Admin kesrasetda | 24 Maret 2021 | 8033 kali
Eka jati merupakan golongan orang suci dalam Agama Hindu. Golongan Eka Jati adalah orang suci yang melakukan pembersihan diri tahap awal yang disebut Mawinten. Setelah melewati tahap mawinten, golongan Eka Jati dapat memimpin upacara keagamaan yang bersifat Tri Yadnya. Orang suci yang termasuk kelompok Eka Jati, yaitu pemangku pinandita, balian, dalang, dukun, wasi, dan sebagainya.
Dalam sumber berbeda Ekajati atau (Eka Jati) adalah tingkatan pertama dari kesucian seorang sulinggih sebagai pemangku pura atau pinandita dengan cirinya menggunakan udeng "mebongkos nangka", yang mempunyai tugas dan kewajiban dalam hubungan kemasyarakatan sebagai seorang walaka.
Proses upacara ekajati yang dilaksanakan dengan cara mewinten sebagaimana disebutkan dalam syarat - syarat menjadi pemangku, ekajati berasal dari bahasa sanskerta eka dan jati. Eka berarti satu, Jati seperti berasal dari akar kata ja yang berarti lahir. Jadi Ekajati berarti lahir sekali, yakni lahir hanya dari ibu kandungnya sendiri. Rokhaniawan yang tergolong dalam kelompok Ekajati antara lain : Pemangku atau Jero Mangku, Jero Gede atau sebutan lain sesuai dengan desa kala patra dan tingkat kepemangkuannya .Dalam Maha Sabha II tahun 1968 Parisada Hindu Dharma, tujuan ekajati ini dilaksanakan agar seorang ekajati dapat melaksanakan tugasnya dengan baik dan dapat meningkatkan kesulinggihannya pada tingkatan Dwi Jati untuk dapat mendalami ajaran Weda selengkapnya.
Penyusun : Pande Made Surya Kesawa
Editor : GA
Sebagai makhluk Tuhan yang menempati bumi, manusia diberikan akal dan nafsu. Kedua hal tersebut agar menjadi penyeimbang dalam berperilaku. Namun, manusia sekarang dalam menjalankan apapun malah mengandalkan nafsunya dan tidak menyeimbangkan antara akal serta nafsunya. Akibatnya, menjadikan munculnya maksiat seperti rasa serakah. Akhirnya, tidak malah merasakan kenikmatan hidup dan tidak bisa menjaga lahir serta batinnya. Lantas, bagaimana cara agar manusia dapat menikmati hidup dengan cara menjaga lahir dan batin?
Hidup memiliki arti yang berbeda bagi pandangan setiap orang, dan keyakinan dalam hidup seseorang akan mencerminkan kehidupannya. Jika seseorang meyakini bahwa hidupnya adalah sebua perjuangan, maka ia akan melihat bahwa setiap perjuangan dalam hidupnya memang harus diperjuangkan. Sedangkan untuk orang yang meyakini bahwa hidup adalah sebuah tantangan, maka ia akan menjalani kehidupannya dengan memecahkan setiap tantangan yang sedang dihadapi. Sebenarnya, cara memandang kehidupan itu tergantung dari pola pikir setiap orang dan pola pikir akan mempengaruhi tindakan yang pada akhirnya tindakan tersebut akan menghasilkan sebuah nasib.
- Jangan merasa sedih dan merasa hidup kurang beruntung. Foto: Unsplash
Perintah untuk menjaga lahir batin yang akan membentuk perilaku dan pola pikir seseorang untuk bertindak. Islam mengajarkan agar senantiasa menjaga dua kesucian, kesucian lahir dengan menjaga dirinya dari hal-hal yang hukumnya najis seperti menjaga diri dari makanan dan minuman yang najis dan haram seperti arak, mengkonsumsi daging babi dan sebagainya.
Adapun kewajiban untuk menjaga kesucian batin seperti dalam sabda Rasulullah SAW, “Ketahuilah bahwa dalam badan seseorang ada segumpal darah, jika ia baik, maka akan baiklah seluruh jasadnya, namun jika buruk, maka seluruh jasadnya akan menjadi buruk, ketahuilah bahwa segumpal darah itu adalah hati.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Sikap dan hatu seseorang menjadi sebuah penilaian bagi Allah, sebagaimana dalam hadist yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, Rasulullah SAW bersabda : “Sesungguhnya Allah tidak melihat bentuk lahiriah kamu dan harta kamu, tetapi Dia hanya melihat hati dan perbuatanmu.” (HR. Muslim).
Page 2
Inilah adab murid terhadap sang guru
Rabu, 6 Oktober 2021 | 14:00 WIB
Menyeimbangkan hidup di dunia dan akhirat
Senin, 4 Oktober 2021 | 15:00 WIB
Mencari yang halal untuk jihad
Senin, 4 Oktober 2021 | 14:00 WIBPage 3
Sebagai makhluk Tuhan yang menempati bumi, manusia diberikan akal dan nafsu. Kedua hal tersebut agar menjadi penyeimbang dalam berperilaku. Namun, manusia sekarang dalam menjalankan apapun malah mengandalkan nafsunya dan tidak menyeimbangkan antara akal serta nafsunya. Akibatnya, menjadikan munculnya maksiat seperti rasa serakah. Akhirnya, tidak malah merasakan kenikmatan hidup dan tidak bisa menjaga lahir serta batinnya. Lantas, bagaimana cara agar manusia dapat menikmati hidup dengan cara menjaga lahir dan batin? -
Hidup memiliki arti yang berbeda bagi pandangan setiap orang, dan keyakinan dalam hidup seseorang akan mencerminkan kehidupannya. Jika seseorang meyakini bahwa hidupnya adalah sebua perjuangan, maka ia akan melihat bahwa setiap perjuangan dalam hidupnya memang harus diperjuangkan. Sedangkan untuk orang yang meyakini bahwa hidup adalah sebuah tantangan, maka ia akan menjalani kehidupannya dengan memecahkan setiap tantangan yang sedang dihadapi. Sebenarnya, cara memandang kehidupan itu tergantung dari pola pikir setiap orang dan pola pikir akan mempengaruhi tindakan yang pada akhirnya tindakan tersebut akan menghasilkan sebuah nasib.
-
-
Jangan merasa sedih dan merasa hidup kurang beruntung. Foto: Unsplash
Perintah untuk menjaga lahir batin yang akan membentuk perilaku dan pola pikir seseorang untuk bertindak. Islam mengajarkan agar senantiasa menjaga dua kesucian, kesucian lahir dengan menjaga dirinya dari hal-hal yang hukumnya najis seperti menjaga diri dari makanan dan minuman yang najis dan haram seperti arak, mengkonsumsi daging babi dan sebagainya.
Adapun kewajiban untuk menjaga kesucian batin seperti dalam sabda Rasulullah SAW, “Ketahuilah bahwa dalam badan seseorang ada segumpal darah, jika ia baik, maka akan baiklah seluruh jasadnya, namun jika buruk, maka seluruh jasadnya akan menjadi buruk, ketahuilah bahwa segumpal darah itu adalah hati.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Sikap dan hatu seseorang menjadi sebuah penilaian bagi Allah, sebagaimana dalam hadist yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, Rasulullah SAW bersabda : “Sesungguhnya Allah tidak melihat bentuk lahiriah kamu dan harta kamu, tetapi Dia hanya melihat hati dan perbuatanmu.” (HR. Muslim).
Dhafi Jawab
Cari Jawaban dari Soal Pertanyaan mu, Dengan Mudah di jwb10.dhafi.link Dengan Sangat Akurat. >>
Klik Disini Untuk Melihat Jawaban
#Jawaban di bawah ini, bisa saja salah karena si penjawab bisa saja bukan ahli dalam pertanyaan tersebut. Pastikan mencari jawaban dari berbagai sumber terpercaya, sebelum mengklaim jawaban tersebut adalah benar. Selamat Belajar..#
Answered by ### on Sun, 14 Aug 2022 22:07:40 +0700 with category Sejarah
agama Hindu adalah agama saya
Baca Juga: Mengapa susu murni tergolong campuran? plis di jawab y
Apa itu jwb10.dhafi.link?
jwb10.dhafi.link Merupakan Website Kesimpulan dari forum tanya jawab online dengan pembahasan seputar pendidikan di indonesia secara umum. website ini gratis 100% tidak dipungut biaya sepeserpun untuk para pelajar di seluruh indonesia. saya harap pembelajaran ini dapat bermanfaat bagi para pelajar yang sedang mencari jawaban dari segala soal di sekolah. Terima Kasih Telah Berkunjung, Semoga sehat selalu.
12 Agama Hindu Kelas 4 SD Kelas IV SD Kelas IV SD Kelas IV SD 12 Kelas IV SD orang Suci