Organ mana yang berfungsi sebagai tempat berlangsungnya spermatogenesis dan Oogenesis

Kualitas sperma sangat ditentukan oleh proses spermatogenesis. Proses ini meliputi pembentukan dan pematangan sel sperma yang nantinya akan membuahi sel telur. Yuk, simak tahapan proses spermatogenesis dan cara menjaga kesehatan sperma berikut ini!

Spermatogenesis berasal dari kata spermato yang memiliki arti benih dan genesis yang berarti proses membentuk sesuatu. Jadi, spermatogenesis adalah proses pembentukan benih, dalam hal ini adalah sperma.

Melalui spermatogenesis, jutaan sperma dapat dihasilkan setiap harinya, dimulai ketika pria memasuki masa pubertas hingga dewasa.

Mengenal Proses Spermatogenesis

Sebelum membuahi sel telur, sperma harus melalui proses yang dikenal dengan spermatogenesis. Semua tahapan spermatogenesis terjadi di dalam testis dan berlangsung terus-menerus selama pria hidup.

Spermatogenesis menghasilkan satu spermatosit, yaitu sel sperma tahap awal yang nantinya akan membelah kembali dan menghasilkan 4 sperma dengan ukuran yang lebih kecil. Proses ini terjadi di tubulus seminiferus.

Sperma kemudian akan dimatangkan di epididimis dan disimpan di saluran vas deferens sebagai persiapan untuk ejakulasi.

Setidaknya 200 juta sperma diproduksi di testis setiap harinya dengan ukuran panjang sekitar 0,05 milimeter. Proses perkembangan sperma hingga matang dan dapat membuahi sel telur membutuhkan waktu sekitar 74 hari.

Tips Menjaga Kesehatan Sperma

Jika Anda dan pasangan ingin segera memiliki momongan, mulailah dengan menjaga kesehatan tubuh dan organ reproduksi. Hal ini akan membantu Anda menghasilkan sperma berkualitas baik dan sehat.

Berikut adalah beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk menghasilkan sperma yang sehat:

1. Mempertahankan berat badan yang sehat

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa peningkatan indeks massa tubuh berkaitan dengan penurunan jumlah dan pergerakan sperma. Anda bisa menyiasati penigkatan indeks massa tubuh dengan menjaga asupan makanan dan melakukan olahraga secara rutin.

2. Mengonsumsi makanan sehat

Memperbanyak konsumsi makanan sehat, seperti buah dan sayuran yang kaya akan antioksidan, juga diketahui dapat menyehatkan organ reproduksi dan mengoptimalkan proses spermatogenesis. Mengonsumsi sayur dan buah bahkan dipercaya mampu memperbaiki kualitas sperma.

3. Melakukan seks yang aman

Selalu mempraktikkan seks aman, seperti tidak berganti-ganti pasangan dan menggunakan kondom, bisa mencegah risiko terkena penyakit menular seksual, seperti chlamydia atau gonore. Penyakit-penyakit tersebut dapat menurunkan kualitas sperma dan menyebabkan infertilitas.

4. Mengelola stres

Stres dapat menurunkan fungsi seksual dan mengganggu hormon yang berperan dalam menghasilkan sperma. Oleh karena itu, dianjurkan untuk mengelola stres dengan baik agar organ reproduksi tetap sehat. Teknik relaksasi, seperti meditasi atau yoga, bisa Anda coba untuk mengendalikan stres.

5. Menghentikan kebiasaan merokok

Kebiasaan merokok dapat menurunkan jumlah dan pergerakan sperma. Tak hanya itu, merokok juga dapat menyebabkan jumlah air mani yang dihasilkan lebih sedikit. Menghentikan kebiasaan merokok bisa membuat organ reproduksi tetap sehat dan sperma yang dihasilkan selama proses spermatogenenis menjadi lebih berkualitas.

6. Berolahraga secara rutin

Rutin berolahraga dapat meningkatkan mood dan juga jumlah sperma Anda. Penelitian menunjukkan bahwa pria yang rutin berolahraga setidaknya 3 kali seminggu akan mengalami peningkatan jumlah dan pergerakan sperma secara keseluruhan.

Proses spermatogenesis pada pria akan terus berlangsung seumur hidup. Sementara itu, kuantitas dan kualitas sperma sangat bergantung pada pola hidup dan apa saja yang pria konsumsi. Jadi, penting untuk menerapkan beberapa langkah di atas agar sperma tetap berkualitas.

Jika memiliki keluhan seputar kesuburan dan kualitas sperma, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter untuk melakukan pemeriksaan sperma dan mendapatkan penanganan yang sesuai dengan kondisi Anda.

Terjadinya kehamilan dipengaruhi oleh dua proses yang sangat penting di dalam sistem reproduksi, yaitu spermatogenesis dan oogenesis. Melalui kedua proses ini, sel sperma dan sel telur terbentuk dan memungkinkan terjadinya proses pembuahan.

Dalam istilah medis, spermatogenesis merupakan proses produksi dan pematangan sel sperma di dalam testis pria. Sementara itu, proses produksi dan pematangan sel telur wanita disebut oogenesis. Kedua proses ini dikenal dengan sebutan gametogenesis.

Proses Terjadinya Spermatogenesis dan Oogenesis

Berdasarkan penjelasan singkat sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa spermatogenesis dan oogenesis merupakan dua proses yang berbeda. Satu terjadi pada pria dan yang lain terjadi pada wanita. Untuk lebih memahami apa itu spermatogonesis dan oogenesis, simak penjelasan lengkap berikut ini:

Spermatogenesis

Sperma terdiri dari tiga bagian, yaitu kepala yang berbentuk oval, badan, dan ekor yang panjang. Kepala berisi materi genetik (gen), sedangkan ekor digunakan untuk bergerak. Panjang sperma dari kepala hingga ekor rata-rata adalah 0,05 milimeter.

Spermatogenesis dimulai di dalam testis. Di dalam sistem tabung kecil yang bernama tubulus seminiferus, sel awal sperma yang berbentuk lingkaran berkembang hingga bentuknya menyerupai kecebong.

Setelah itu, sperma pindah ke epididimis, organ berupa tabung panjang untuk menyimpan sperma dan menyempurnakan perkembangannya. Dari tubulus seminiferus ke epididimis membutuhkan waktu sekitar 4–6 minggu.

Dari epididimis, sperma bergerak lagi ke vas deferens (saluran sperma) untuk bercampur dengan air mani.

Ketika ejakulasi, sperma yang dilepaskan oleh pria berjumlah hampir 100 juta. Namun, hanya dibutuhkan satu sperma untuk membuahi sel telur hingga berkembang menjadi janin di dalam rahim.

Satu jam setelah ejakulasi, setidaknya 32 persen sperma akan mati. Namun, sperma bisa hidup dan bertahan di dalam tubuh wanita hingga 5 hari.

Oogenesis

Selama masih di dalam kandungan, ovarium wanita mengandung sekitar 6–7 juta sel telur. Saat baru lahir, jumlah sel telur berkurang hingga hanya sekitar 1 juta buah.

Sel telur ini “tertidur” dan baru akan “terbangun” ketika seorang wanita memasuki usia pubertas. Di masa pubertas inilah oogenesis atau proses pembentukan dan pematangan sel telur terjadi.

Sel telur yang sudah matang tersebut akan dilepaskan oleh indung telur ke saluran telur (tuba falopi). Jika berhasil dibuahi oleh sperma, sel telur akan menetap di tuba falopi dan menempel di dinding rahim.

Bila tidak, sel telur akan dikeluarkan dari dalam rahim bersamaan dengan darah dan lapisan dalam rahim kira-kira setiap sebulan sekali mengikuti siklus menstruasi.

Pada masa pubertas, dari sekitar satu juta sel telur yang ada tersebut, hanya akan tersisa sekitar 300.000 buah. Dari jumlah tersebut, hanya 300-400 telur yang matang dan akan dilepaskan selama masa reproduksi wanita. Seiring bertambahnya usia wanita, jumlah dan kualitas sel telur yang tersisa pun akan semakin menurun.

Perbedaan Spermatogenesis dan Oogenesis

Secara garis besar, spermatogenesis dan oogenesis bisa dibedakan menjadi:

Spermatogenesis Oogenesis
Proses pembentukan sel sperma Proses pembentukan sel telur
Terjadi di dalam testis pria Terjadi di dalam indung telur (ovarium) wanita
Berlangsung dari pubertas hingga akhir usia Dimulai ketika wanita masih janin di dalam kandungan ibunya, berhenti sejenak saat bayi dan masa kanak-kanak, kemudian dimulai lagi setelah masa pubertas
Masa pertumbuhannya pendek Masa pertumbuhannya panjang

Spermatogenesis dan oogenesis merupakan proses biologis yang berkaitan dengan fungsi reproduksi. Dari kedua proses tersebutlah awal manusia bisa tercipta. Jika terdapat masalah dalam proses spermatogenesis dan oogenesis, kesuburan seseorang dapat terganggu.

Untuk mengetahui apakah Anda memiliki masalah terhadap kesuburan, Anda dapat berkonsultasi dengan dokter untuk menjalani pemeriksaan kesuburan.

Spermatogenesis dan Oogenesis Ekosistem.co.id – Spermatogeneis dan Oogenesis merupakan dua proses yang sangat penting bagi kehidupan manusia, utamanya dalam hal memperbanyak keturunan. Kehamilan akan dapat terjadi pada saat sel telur Baca Selengkapnya

Air merupakan komponen yang sangat penting bagi kehidupan. air (h2o) dikatan sebagai sebuah senyawa karena …. a penyusun utama tubuh mahluk hidup. b t … ersusun atas hidrogen dan oksigen. c merupakan pelarut yang baik. d dapat berubah wujud. e berwujud cair.

jelaskan gangguan yang terjadi pada sistem ekskresi mnausia "JERAWAT"​

bagaimana mekanisme pembentukan keringat pada kulit ​

bagaimana peran hati dalam proses ekskresi manusia​

Berikut ini yang merupakan contoh perubahan fisika adalah… a susu menjadi keju b singkong menjadi tapai c lilin yang dipanaskan d kedelai menjadi temp … e e pengkaratan besi

Berikut ini yang merupakan contoh perubahan kimia adalah… a sampah yang membusuk b air menjadi es c es menjadi cair d kapus barus lama kelamaan akan h … abis e air yang di rebus lama kelamaan akan habis

Berikut ini yang merupakan sifat non logam adalah… a berwujud padat pada suhu kamar, kecuali raksa b titik leleh dan titik didih umumnya rendah c dapa … t di tempah dan di tarik d mengkilat jika digosok e titik leleh dan titik didih umumnya tinggi

Campuran homogen yang tidak dapat dibedakan lagi antara pelarut dan zat terlarut walaupun dengan mikroskop ultra adalah… a larutan b suspensi c koloit … d mataloit e koagulasi

Contoh limbah pertanian yang dapat diolah menjadi biogas adalah...

pada malam hari yang cerah kita kadang dapat melihat bintang jatuh yang merupakan.......A. asteroidB. meteoroidC. satelitD. planet​

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA