Pada kunci kontak pengapian baterai bila diposisikan ST maka terminal yang berhubungkan adalah

Pada kunci kontak pengapian baterai bila diposisikan ST maka terminal yang berhubungkan adalah


1. Didalam coil dengan external resistor terdapat berapa terminal ....

a. 1 teminal

b. 2 terminal

c. 3 terminal

d. 4 treminal

e. 5 terminal

2. Pada coil dengan type external resistor terdapat tiga terminal yaitu:

a. Terminal positif,negative dan R

b. Terminal positif,negative dan B

c. Terminal positif,negative dan S

d. Terminal possitif,negative dan T

e. Terminal positif,negative dan

3. Proses naiknya tegangan didalam coil sering disebut dengan proses

a. Elektrik

b. Elektrodinamik

c. Elektroinduction

d. Elektromagnetik

e. Elektronika 

4. Apabila celah kontak point kecil maka sudut dwell:

a. Besar

b. Kecil

c. Tetap

d. Berubah

e. Jawaban a,b,c dan d benar 

5. Besarnya sudut dwell dapat dicari dengan rumus:

a. 100% x 360/n (n = jumlah silinder)

b. 75% x 180/n (n = jumlah silinder)

c. 60% x 180/n (n = jumlah silinder)

d. 60% x360/n (n = jumlah silinder)

e. 50% x 360/n (n = jumlah silinder)

6. Bila celah kontak point sempit maka sudut dwell besar ini berarti 

a. Kontak point terbuka lebih cepat

b. Kontak point terbuka lebih lambat

c. Kontak point tetutup cepat

d. Kontak point tertutup lambat

e. Kontak point terbuka dan tertutup lebih cepat

7. Jika beban mesin kendaraan dalam keadaaan ringan maka pembukaan throttle valve juga kecil sehingga kevacuman didalam intake manifold menjadi 

a. Berkurang

b. Bertambah

c. Tetap

d. Berubah

e. Jawaban a,b,c dan d salah 

8. Salah satu komponen dari system pengapian yang berfungsi menghasilkan bunga api untuk pembakaran didalam ruang bakar dengan cara menggunakan tegangan tinggi yang dihasilkan coil adalah:

a. Bateray

b. Resistor

c. Coil

d. Distributor

e. Busi 

9. Pada busi terdapat dua buah elektroda yaitu:

a. tas dan bawah

b. Atas dan samping

c. Tengah dan samping

d. Bawah dan tengah 

e. Bawah dan samping 

10. Pada sistem pengapian, apabila ce!ah platina terlalu sempit, maka …….. ....

a. sudut dwellnya besar     

b. sudut dwellnya kecil     

e. Sudut dwellnya Bagus

d. pengapian sempurna

c.  pengapian terjadi lebih awal

11. Pada kunci kontak pengapian baterai bila diposisikan ON maka terminal B berhubungan dengan  ....

a. Terminal IG, ST dan ACC       

b. Terminal IG, dan ST                

c. Terminal ST 

d. Terminal ST dan ACC

e. Terminal IG dan ACC

12. Tahanan standar kumparan Primer koil adalah ….

a. 10 Ω

b. 30 Ω

c. 8-20 K Ω

d. 1,5-3 Ω

e. 1,5- 3 KΩ

13. Tahanan standar kumparan Sekunder koil adalah…….

a.  10 Ω

b. 30 Ω

c. 8-20 K Ω

d. 1,5-3 Ω

e. 1,5- 3 KΩ

14. Komponen pengapian konvensional yang berfungsi memajukan pengapian berdasarkan putaran  mesin adalah ....

a. Vacuum Advancer   

b. Sentrifugal advance

c. Platina

d. Rotor

e. Distributor

15. Komponen system pengapian Transistor yang berfungsi membangkitkan tegangan untuk mengaktifkan SCR adalah

a. Ignition Coil

b. Igniter

c. Signal Rotor

d. Transistor

e. Signal Generator

16. Pada system pengapian CDI terdapat pick up Koil/Pulser coil yang berfungsi ?

a. Memutus dan menghubungkan arus baterai

b. Menaikkan tegangan pada baterai

c. Memicu SCR dalam CDI untuk ON/OFF

d. Sebagai Sumber Arus Sistem pengapian

e. Untuk menyetel Besar pengapian

17. Pada system pengapian Transistor Terminal Negatif Koil berhubungan dengan ?

a. Negatif Coil

b. Positif Coil

c. Platina

d. Massa

e. Igniter

18. Pada system pengapian Transistor komponen yang menggantikan tugas platina pada system pengapian konvensional adalah ?

a. Kontak Pemutus

b. Kondensor

c. Signal Rotor

d. Transistor

e. Signal Generator

19. Pada system EFI, Sensor yang bertugas mendeteksi temperature Mesin adalah ?

a. Water Temperatur Sensor

b. Air Temperatur Sensor

c. Oxsigen sensor

d. Intake Temperatur Sensor

e. Air Flow Sensor

20. Di Bawah ini adalah Sistem EFI yang masih menggunakan Control secara mekanis ?

a. K-Jetronik

b. L- Jetronik

c. D-Jetronik

d. PGM –EFI

e. Monotronik

PRINSIP KERJA SISTEM PENGAPIAN KONVENSIONAL

Berikut akan dijelaskan mengenai prinsip kerja sistem pengapian konvensional.
Prinsip kerja sistem pengapian konvensional ada dua kondisi yaitu kondisi saat kunci kontak ON platina menutup dan Aliran arus listrik pada saat platina membuka.

1)  Pada saat kunci kontak ON, Platina menutup

Pada kunci kontak pengapian baterai bila diposisikan ST maka terminal yang berhubungkan adalah

Aliran Arus Listrik Saat Konci Kontak ON, Platina Menutup

Aliran arusnya adalah sebagai berikut:

Baterai —-> Kunci kontak —-> Primer koil —-> Platina —-> Massa.

Akibat aliran listrik pada primer koil, maka inti koil menjadi magnet.

2) Saat platina membuka

Pada kunci kontak pengapian baterai bila diposisikan ST maka terminal yang berhubungkan adalah
Aliran Arus Saat Platina terbuka

Saat platina membuka, arus listrik melalui primer koil terputus, terjadi induksi tegangan tinggi pada sekunder koil, sehingga arus akan mengalir seperti dibawah ini:

Sekunder koil —-> Kabel tegangan tinggi —-> Tutup distributor —-> Rotor —-> Kabel tegangan tinggi (kabel busi) —-> Busi —-> Massa.

Akibat aliran listrik tegangan tinggi dari sekunder koil, mampu meloncati tahanan udara antara elektroda tengah dengan elektroda massa pada busi dan menimbulkan percikan bunga api.

 KOMPONEN SISTEM PENGAPIAN KONVENSIONAL PADA MOBIL

Sistem pengapian konvensional terdiri dari beberapa komponen. Berikut akan dijelaskan apa saja komponen sistem pengapian beserta dengan fungsi masing-masing komponen sistem pengapian.

Baterai berfungsi sebagai sumber energi listrik.

2.Kunci Kontak

Kunci kontak berfungsi untuk memutuskan dan menghubungkan listrik pada rangkaian atau mematikan dan menghidupkan sistem. Kunci kontak pada kendaraan memiliki 3 atau lebih terminal.

Terminal utama pada kontak adalah terminal B atau AM dihubungkan ke baterai, Terminal IG dihubungkan ke (+) koil pengapian dan beban lain yang membutuhkan, terminal ST dihubungkan ke selenoid starter. Jika kunci kontak tersebut memiliki 4 terminal maka terminal yang ke 4 yaitu terminal ACC yang dihubungkan ke accesoris kendaraan, seperti: radio, tape dan lain-lainnya.


2. Koil Pengapian
Koil pengapian berfungsi sebagai step up trafo, yaitu menaikan tegangan dari tegangan baterai 12 Volt menjadi tegangan tinggi lebih dari 15.000 Volt. Koil pengapian terdiri dari: inti besi lunak, primer koil, sekunder koil, rumah koil dan terminal koil.

 

Pada kunci kontak pengapian baterai bila diposisikan ST maka terminal yang berhubungkan adalah
Hubungan terminal Pada Kunci Kontak

2. Koil Pengapian
Koil pengapian berfungsi sebagai step up trafo, yaitu menaikan tegangan dari tegangan baterai 12 Volt menjadi tegangan tinggi lebih dari 15.000 Volt. Koil pengapian terdiri dari: inti besi lunak, primer koil, sekunder koil, rumah koil dan terminal koil.

Pada kunci kontak pengapian baterai bila diposisikan ST maka terminal yang berhubungkan adalah
Konstruksi Koil Pengapian

3. Distributor
Distributor berfungsi untuk mendistribusikan induksi tegangan tinggi sekunder koil ke busi sesuai dengan urutan pengapian motor atau FO (firing order).
Distributor merupakan tempat sebagian besar sistem pengapian. Komponen yang ada pada distributor antara lain: platina (kontak breaker), kondensor, nok kontak pemutus arus, centrifugal advancer, vacum advancer, rotor distributor dan tutup distributor.

MERAWAT SISTEM PENGAPIAN KONVENSIONAL

Kinerja sistem pengapian sangat besar pengaruhnya terhadap kesempurnaan proses pembakaran di dalam silinder, dengan sistem pengapian yang baik akan diperoleh performa mesin optimal dan pemakaian bahan bakar yang hemat. Agar kinerja sistem pengapian selalu dalam kondisi baik maka sistem ini perlu dirawat dengan baik. Perawatan sistem pengapian dengan cara membersihkan, melumasi dan menyetel komponen atau mesin.

Pada kunci kontak pengapian baterai bila diposisikan ST maka terminal yang berhubungkan adalah

Sistem Pengapian Konvensional Komponen sistem pengapian yang cepat kotor adalah busi, platina, ujung rotor dan terminal pada tutup distributor. Bagian tersebut diatas perlu diperiksa dan dibersihkan kotorannya menggunakan amplas. Bagian sistem pengapian yang perlu diberi pelumas adalah Nok dan Rubbing block, Poros Nok dan Centrifugal Advancer.

Penyetelan sistem pengapian meliputi penyetelan celah busi, celah platina atau besar sudut dwell, dan penyetelan saat pengapian.