Titrasi merupakan metode analisa kimia secara kualitatif untuk penentuan kadar (konsentrasi) suatu larutan dengan larutan lain yang telah diketahui konsentrasinya. Larutan yang akan ditentukan kadarnya disebut sebagai “analit”, sedangkan larutan yang telah diketahui konsentrasinya disebut sebagai “larutan standar atau titer”. Larutan standar primer adalah larutan yang konsentrasinya sudah diketahui dengan pasti. Larutan standar sekunder adalah larutan yang dibuat seadanya (tidak seteliti primer) dan kadar diketahui setelah dilakukan titrasi terhadap larutan standar primer atau proses pembakuan. Syarat larutan standar primer, yaitu:
Pada dasarnya, tujuan titrasi dilakukan untuk menentukan titik equivalent, yaitu titik dimana titrasi mencapai setara secara stoikiometri. Tapi menentukan titik equivalent itu hampir tidak mungkin karena sangat sulit. Oleh karena itu titrasi diakhiri dengan titik akhir titrasi, yaitu titik dimana proses titrasi diakhiri, ditandai dengan indikator sehingga mudah dilihat secara manual. Mengapa titik akhir titrasi menjadi acuan telah berakhirnya proses titrasi padalah yang menjadi tujuan adalah titik equivalent? Itu dikarenakan titik akhir titrasi tercapai ketika titik equivalent telah terlewati. Maka dari itu, jarak antara titik equivalent dan titik titrasi tidak boleh terlalu jauh sebab akan mempengaruhi hasil akhir titrasi. Banyak metode yang dapat digunakan untuk mengindikasikan titik akhir dalam reaksi; titrasi biasanya menggunakan indikator visual (larutan reaktan yang berubah warna). Indikator adalah senyawa yang sensitif (berubah warna) pada saat analit habis atau pada saat titran berlebih. Dalam titrasi asam-basa sederhana, indikator pH dapat digunakan, sebagai contoh adalah fenolftalein, di mana fenolftalein akan berubah warna menjadi merah muda ketika larutan mencapai pH sekitar 8.2 atau melewatinya. Contoh lainnya dari indikator pH yang dapat digunakan adalah metiljingga, yang berubah warna menjadi merah dalam asam serta menjadi kuning dalam larutan alkali. Tidak semua titrasi membutuhkan indikator. Dalam beberapa kasus, baik reaktan maupun produktelah memiliki warna yang kontras dan dapat digunakan sebagai “indikator”. Sebagai contoh, titrasi redoks menggunakan potasium permanganat (merah muda/ungu) sebagai peniter tidak membutuhkan indikator. Ketika peniter dikurangi, larutan akan menjadi tidak berwarna. Setelah mencapai titik ekivalensi, terdapat sisa peniter yang berlebih dalam larutan. Titik ekivalensi diidentifikasikan pada saat munculnya warna merah muda yang pertama (akibat kelebihan permanganat) dalam larutan yang sedang dititer. Berikut ini adalah syarat-syarat titrasi:
Adapun jenis-jenis titrasi, yaitu:
Peralatan yang digunakan untuk melakukan proses tirasi diantaranya adalah: Digunakan untuk tempat larutan standar, biasanya yang dipakai berskala 50 mL, skala 0 terletak diatas dan 50 dibawah, sebelum dipakai ada baiknya buret dibersihkan dengan larutan K2Cr2O7, kemudian bilas dengan aquades. Tempat analit diletakkan, gunakan Erlenmeyer ukuran sedang 250 mL untuk proses titrasi sebab Erlenmeyer ukuran ini enak dipegang dang kita lebih leluasa untuk megocok Erlenmeyer. Alat untuk mengambil indicator, ingat 1 pipet volumenya kira-kira 1 mL. Alat untuk meletakkan buret agar bisa berdiri tegak, sebelum meletakkan buret ke statis ada baiknya dilapisi dengan kertas atau tisu agar pegangan statis tidak langsung kena dinding luar buret. Digunakan untuk membuat larutan standar. Digunakan untuk mengambil larutan analit dengan volume tertentu misalnya 10 mL, 20 mL. Alat ini digunakan untuk menghisap larutan pada waktu kita mengambil larutan dengan menggunakan pipet ukur a. Titran adalah larutan yang sudah diketahui konsentrasinya b. Titrat adalah larutan yang akan ditentukan konsentrasinya c. Asidimetri merupakan titrasi asam basa dengan penentuan konsentrasi larutan basa dengan menggunakan larutan baku asam Titrasi merupakan salah satu metode kimia analisis kuantitatif yang dapat digunakan untuk menentukan konsentrasi suatu larutan dengan cara mereaksikan sejumlah volume larutan tersebut terhadap sejumlah volume larutan lain yang konsentrasinya sudah diketahui. Beberapa istilah dalam titrasi antara lain:
Tentukan pH larutan 0,1 M natrium asetat jika diketahui Ka asam asetat = 1.8x10^-5 23. C + O(s)C(s)CO2(g)+ O.2(g)+ O₂→ COCO2(g)(g)2(g)CO(9)2(g)Ungkapan yang tepat berdasarkan data reaksidi atas adalah ....(D) y = 2x - z(E) y = 2x - 1 … 5. Sebutkan 3 bahan kimia yang dapat digunakan dalam elektro serta kegunaannya Bantu please dikumpul besok kalau bisa pakai penjelasan tolong cari essaiii sebanyak 5 soal 1. Tatanama yang benar pada senyawa berikut adalah ... CH3CH₂-C=C-CH-CH2 - CH₂ - CH₂ 1 CH₂ 1. Tatanama yang benar pada senyawa berikut adalah ... CH3C … Hitunglah kalor entalpi pembakaran standar gas propana (ΔH°c C3H8(g)) untuk reaksi berikut C3H8(g) + 5O2 → 3CO2(g) + 4H2O(g) Jika 15 gram C3H8 dibakar … suatu campuran logam seberat 0,570 di larutkan. kandungan Mn didalamnya dioksida menjadi permanganat. larutannya kemudian diencerkan menjadi 100 ml. A … jelangkan hubungan antara arus hecta potensial,dan ketahanan dalam rangka kaiyan seri |