Panduan cara menilai indikator perilaku

Tanggal : September 17, 2021© pexels.comPenilaian kinerja karyawan adalah cara terbaik untuk membantu anggota tim Anda memahami bagaimana kinerja mereka di tempat kerja. Anda dapat fokus pada area kesuksesan, tempat-tempat yang perlu mereka perbaiki, dan apakah mereka telah mencapai target mereka. Sangat penting untuk mengukur kinerja karyawan Anda berdasarkan kriteria tertentu sehingga Anda memiliki dasar yang dapat mereka tingkatkan.

Pada artikel sebelumnya MY Scorecard telah membahas manfaat penilaian kinerja karyawan, baik bagi karyawan maupun perusahaan. Kinerja karyawan yang baik akan berpengaruh pada kinerja perusahaan juga. Jadi, penting untuk kita memahami aspek apa saja yang penting untuk dievaluasi.

Meskipun penilaian kinerja karyawan setiap bisnis mengandung elemen yang spesifik untuk industri dan deskripsi pekerjaan, ada beberapa kriteria menyeluruh yang harus Anda gunakan dalam penilaian kinerja karyawan. Berikut beberapa indikator penting dalam melakukan penilaian terhadap kinerja karyawan:

  1. Inisiatif

    Inisiatif, artinya karyawan melakukan sesuatu yang membantu tanpa menunggu perintah dari atasan terlebih dahulu. Karyawan yang punya inisiatif biasanya merupakan pekerja mandiri yang dapat menjalankan perannya tanpa perlu banyak supervisi dari atasan.

    Banyak perusahaan yang menganggap inisiatif karyawan sebagai hal positif dalam penilaian kinerja. Inisiatif ini bentuknya dapat bermacam-macam misalnya inisiatif membantu pemecahan masalah, inisiatif mengurangi konflik dalam tim, dan inisiatif untuk melakukan hal-hal baru yang memberikan hasil nyata.

  2. Kehadiran

    Kehadiran yang dimaksud adalah kedatangan karyawan ke tempat kerja. Tingkat kehadiran dapat menggambarkan kedisiplinan dan komitmen karyawan dalam bekerja. Contoh paling sederhana adalah ketepatan waktu masuk dan selesai kerja.

    Kehadiran juga menunjukkan kepatuhan karyawan pada peraturan perusahaan mengenai waktu kerja dan kesadaran terhadap kewajibannya sebagai pekerja. Keterlambatan yang berulang akan mengurangi durasi jam kerja, yang berarti juga mengurangi produktivitas.

  3. Sikap

    Sikap juga menjadi kriteria penilaian kinerja karyawan yang tak bisa diabaikan. Bagi beberapa perusahaan, sikap yang sesuai dengan budaya perusahaan menjadi syarat nomor satu dalam mempertahankan karyawan.

    Karyawan yang memiliki sikap positif tentunya akan membentuk lingkungan kerja yang juga positif. Hal itu penting bagi menjaga produktivitas karyawan dan organisasi.

  4. Keterampilan Berkomunikasi

    Keterampilan komunikasi adalah keterampilan karyawan dalam menyampaikan pesan secara jelas maupun ide yang dimiliki kepada rekan kerjanya. Kemampuan menyampaikan gagasan kepada orang lain cukup penting karena akan mempunyai nilai plus sendiri bagi seorang karyawan. Bisa saja berangkat dari ide yang dimiliki karyawan tersebut dapat diciptakan inovasi atau produk baru demi membawa kemajuan perusahaan.

    Keterampilan komunikasi juga penting dalam menjaga hubungan baik dengan rekan satu tim dan lainnya. Keterampilan ini sangat berharga khususnya jika posisi karyawan tersebut memerlukan keterampilan komunikasi yang tinggi, seperti bagian penjualan dan pemasaran.

  5. Berorientasi pada Divisi dan Perusahaan

    Seorang karyawan sebaiknya juga berorientasi pada divisi dan perusahaan secara umum. Artinya, kita dapat menilai dari kinerjanya bahwa hasil tersebut dilakukan untuk kemajuan divisi dan perusahaan. Karyawan mengetahui dan mengerti tujuan perusahaan dengan baik, sehingga usaha dan kinerjanya selalu diupayakan untuk mencapai tujuan tersebut.

  6. Fokus

    Fokus pada pekerjaan adalah persyaratan mendasar dari sebuah kinerja yang baik. Namun, tak dapat dipungkiri juga, mempertahankan fokus kerja merupakan tantangan bagi pekerja mana pun. Apalagi di saat pandemi di mana banyak terjadi perubahan pola kerja.

    Tantangan fokus seperti di atas seharusnya bisa dinilai secara fleksibel. Akan berbeda jika konteks fokus menggambarkan perilaku yang sengaja dilakukan seorang individu, misalnya terlalu lama menggunakan smartphone di jam kerja untuk kepentingan pribadi, atau mengganggu rekan kerja lain yang sedang fokus.

  7. Peningkatan dari Evaluasi Sebelumnya

    Penilaian kinerja biasanya dilakukan secara rutin, bisa enam bulan sekali atau satu tahun sekali. Oleh karena itu, Anda dapat menilai, apakah seorang karyawan menunjukkan peningkatan yang nyata dari evaluasi kinerja sebelumnya atau belum. Karena hal ini menunjukkan bagaimana semangat belajar dan memperbaiki diri dari karyawan.

    Aspek ini juga mudah dilakukan karena berdasarkan pada data yang dicatat dan disimpan oleh tim HRD atau manajer.

  8. Integritas

    Integritas adalah mutu, sifat, atau keadaan yang menunjukkan kesatuan yang utuh sehingga memiliki potensi dan kemampuan yang memancarkan kewibawaan. Dapat juga diartikan sebagai kejujuran.

    Kejujuran akan membawa individu mana pun lebih terhormat di mata orang lain, begitu juga dengan pekerjaannya. Beberapa perusahaan mengutamakan integritas sebagai hal yang harus dimiliki dan dibawa oleh setiap anggotanya. Hal ini tentu untuk menghindari hasil kerja yang buruk di mata pelanggan atau masyarakat.

  9. Tingkat Pengetahuan

    Pengetahun teknis seputar pekerjaan ini berkaitan juga dengan mutu pekerjaan dan kecepatan karyawan dalam mengemban tanggung jawab yang diberikan kepada mereka. Dengan pengetahuan yang mereka miliki soal pekerjaannya, tentu diharapkan hasil pekerjaannya pun haruslah yang terbaik. Pengetahuan seputar pekerjaan yang diemban karyawan sangatlah krusial agar semua pekerjaan dapat diselesaikan secara berkala dengan kualitas terbaik.

  10. Produktivitas

    Produktivitas individu akan memengaruhi produktivitas perusahaan. Maka dari itu, seorang pekerja yang mampu membutktikan hasil kerja yang produktif akan dinilai baik oleh perusahaan.

    Hal tersebut membuat kecepatan dalam menyelesaikan pekerjaan pun termasuk parameter yang diperhitungkan dalam penilaian kinerja karyawan. Walaupun ditempa deadline padat sekalipun karyawan harus bisa menyelesaikan pekerjaannya sebaik mungkin.

  11. Kualitas Kerja

    Dalam ranah pekerjaan, tidak hanya jumlah tetapi kualitas hasil juga harus diperhitungkan. Tidak kalah dengan yang lain, kualitas kerja juga termasuk sebagai indikator penting dan digunakan perusahaan dalam menilai hasil kerja karyawan. Indikator ini menentukan keterampilan, kecakapan, dan tingkat kompetensi karyawan dalam bekerja.

    Sekilas, menilai kualitas kerja akan menimbulkan banyak issue seperti bagaimana menilai sesuatu yang bersifat abstrak? Tetapi, jangan khawatir karena terdapat beberapa metode untuk menilai kualitas kinerja karyawan, seperti 360° Feedback.

  12. Keandalan

    Seorang karyawan harus bisa diandalkan, artinya ia kompeten dan memiliki rasa tanggung jawab terhadap pekerjaannya. Ini dapat dimulai dari apakah ia karyawan yang cocok untuk pekerjaan tersebut. Ketika seorang karyawan dapat diandalkan, ini merupakan hal yang baik yang dapat mendukung kemajuan perusahaan.

  13. Pengelolaan Stress

    Dalam setiap pekerjaan, pasti terdapat tekanan-tekanan yang harus diselesaikan oleh karyawan. Tak jarang juga tekanan tersebut membuat karyawan merasakan stres. Karyawan harus dapat mengelola stres tersebut dengan baik, sehingga tidak menghambat pekerjaan tim dan menyebabkan delay. Aspek itulah yang harus dinilai oleh HRD dan manajer.

    Dalam setiap pekerjaan, pasti terdapat tekanan-tekanan yang harus diselesaikan oleh karyawan. Tak jarang juga tekanan tersebut membuat karyawan merasakan stres. Karyawan harus dapat mengelola stres tersebut dengan baik, sehingga tidak menghambat pekerjaan tim dan menyebabkan delay. Aspek itulah yang harus dinilai oleh HRD dan manajer.

  14. Pengelolaan Stress

    Sering kali, pekerjaan seseorang tidak terbatas pada jobdesc yang telah ditetapkan. Suka tidak suka, ada waktu dimana seorang karyawan dilimpahi pekerjaan dari rekannya, divisi lain, bahkan tugas tambahan dari atasan.

    Indikator ini mengukur seberapa baik karyawan menjalankan tugasnya dalam tim, bagaimana mereka berkomunikasi dengan atasan, menerima perintah dan menjalankannya, serta berkolaborasi dengan rekan kerja dari divisi lain. Bagaimana individu mampu memberikan kontribusinya terhadap keberhasilan tim.

Kini saatnya Anda menerapkan indikator penting dalam penilaian kinerja karyawan! Memaksimalkan penilaian kinerja karyawan menjadi lebih mudah dengan MY Scorecard!

MY Scorecard memudahkan perusahaan mengelola penilaian kinerja karyawan sesuai indikator dan nilai-niali perusahaan yang ditentukan. MY Scorecard yang dilengkapi dengan fitur Sistem Penilaian Menyeluruh (360º), yang memudahkan perusahaan melakukan evaluasi terhadap kinerja karyawan. Seluruh kinerja dan perkembangan karyawan akan tercatat pada 1 aplikasi yang sangat praktis dan mudah digunakan, sehingga dapat mengurangi kesalahan teknis, seperti hilangnya data.

Bagaimana cara menilai penilaian sikap?

Penilaian sikap dilakukan dengan teknik observasi, penilaian diri, dan penilaian antar teman. Penilaian diri dan penilaian antar teman dilakukan dalam rangka pembinaan dan pembentukan karakter peserta didik, yang hasilnya dapat dijadikan sebagai salah satu data konfirmasi dari hasil penilaian sikap oleh pendidik.

Apa saja indikator penilaian sikap?

Indikator Nilai Sikap Sosial.
disiplin; yaitu perilaku tertib dan patuh pada peraturan..
jujur; yaitu perilaku dapat dipercaya dalam perkataan, sikap dan perbuatan..
percaya diri; yaitu keyakinan pada kemampuan diri dalam melakukan perbuatan..
santun; yaitu sikap yang baik dalam pergaulan, baik dalam perkataan maupun perbuatan..

Indikator penilaian kinerja apa saja?

Ada beberapa hal yang dapat digunakan sebagai indikator penilaian kinerja ( performance appraisal ), antara lain:.
Pengetahuan yang Dimiliki. ... .
Ketepatan Waktu. ... .
Kualitas Pekerjaan. ... .
4. Kecepatan dalam Menyelesaikan Pekerjaan. ... .
Pengetahuan Teknis Seputar Pekerjaan. ... .
6. Self Confifence. ... .
7. Kemampuan Menyesuaikan Diri..

Apa saja aspek penilaian sikap?

Penilaian sikap terbagi atas 2 yaitu penilaian sikap spiritual dan penilaian sikap sosial. Penilaian sikap dapat dilakukan dengan cara observasi oleh guru kelas dan guru mata pelajaran selama satu semester, penilaian diri dan penilaian antar teman.