Panduan ekstraksi metode maserasi pdf

Prosedur Ekstraksi Maserasi Daun Bidara Arab (Ziziphus spina-christi L.) Menggunakan Pelarut Etanol dan Air


Abstract


Abstract. Currently, the use of herbal plants is more in demand by the public because of the minimal side effects. Bidara arab plants (Ziziphus spina-christi L.) are known to be plants that have many benefits and valuable, even in the Al-Quran it is mentioned as a heavenly plant, namely in QS. Saba (16), QS. An-Najm (14), and QS. Al-Waqi'ah (28). Maceration is a simple and practical cold extraction method. This study aims to determine the compounds that are interested in the extraction of Bidara arab leaves (Ziziphus spina-christi L) by maceration method using ethanol 70% and water solvents based on the yield of each solvent. The extraction was carried out using 70% ethanol for 3x24 hours and water for 1x24 hours. Based on the results of phytochemical screening on simplicia, the content of secondary metabolites was obtained, including alkaloids, flavonoids, saponins, tannins, phenolics and polyphenolates. The resulting yield was 19.44% for ethanol maceration extract and 20.69% for water maceration extract.

Keyword: Bidara Arab leaves (Ziziphus spina-christi L.), Maceration

Abstrak. Saat ini penggunaan tanaman herbal lebih diminati oleh masyarakat karena minimnya efek samping yang ditimbulkan. Tanaman bidara arab (Ziziphus spina-christi L.) diketahui merupakan tanaman yang memiliki banyak manfaat yang cukup besar dan bernilai, bahkan dalam Al-Qur’an disebutkan sebagai tanaman syurga yaitu pada QS. Saba ayat 16, QS. An-Najm ayat 14, dan QS. Al-Waqi’ah ayat 28. Maserasi merupakan salah satu metode ekstraksi cara dingin yang sederhana dan praktis. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui senyawa yang tertarik dari hasil ekstraksi daun bidara arab (Ziziphus spina-christi L) dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol dan air berdasarkan hasil rendemen tiap pelarutnya. Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 70% selama 3x24 jam dan pelarut air selama 1x24 jam. Berdasarkan hasil penapisan fitokimia pada simplisia diperoleh kandungan senyawa metabolit sekunder, diantaranya alkaloid, flavonoid, saponin, tanin, fenolat dan polifenolat. Rendemen yang dihasilkan adalah ekstrak maserasi etanol sebesar 19,44% dan ekstrak maserasi air sebesar 20,69%.

Kata kunci: Daun bidara arab (Ziziphus spina-christi L.), Maserasi


Keywords

Daun bidara arab (Ziziphus spina-christi L.), Maserasi


References


Ashri, Nurul Hikmah. (2016). Uji aktivitas dan identifikasi senyawa kimia antibakteri ekstrak etanol daun bidara arab (Ziziphus spina-christi L.) terhadap beberapa bakteri patogen [Skripsi], Jurusan Farmasi, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, UIN Alaudin, Makassar.

Asgarpanah, Jinous & Haghighat, Elaheh. (2012). Phytochemistry and Pharmacologic Properties of Ziziphus spina christi (L.) Willd, African Journal of Pharmacy and Pharmacology Vol. 6(31), 22 August, 2012, 2332, 2336-2337.

Cronquist, Arthur. (1981). An Integrated System Of Classification Of Flowering Plants, Columbia University prss, New York.

Orwa et al. (2009). Agroforestree Database: A Tree Reference and Selection Guide Version 4.0, World Agroforestry Centre, Kenya, 1.

Putra, A. A. Bawa., Bogoriani, N. W., Diantariani, N. P., dan Sumadewi, Ni Luh Utari. (2014). Ekstraksi Zat Warna Alam dai Bonggol Tanaman Pisang (Musa paradiasciaca L.) dengan Metode Maserasi, Refluks, dan Sokletasi. Jurnal Kimia, Vol. 8 No. 1, Januari 2014.


DOI: http://dx.doi.org/10.29313/.v6i2.24050

     

Panduan ekstraksi metode maserasi pdf

Bagaimana cara melakukan ekstraksi dengan metode maserasi?

Ekstraksi pelarut dilakukan dengan cara dingin (maserasi). Proses ekstraksi dengan teknik maserasi dilakukan dengan beberapa kali pengocokan atau pengadukan pada suhu ruang. Keuntungan cara ini mudah dan tidak perlu pemanasan sehingga kecil kemungkinan bahan alam menjadi rusak atau terurai.

Apa saja jenis jenis metode maserasi?

Maserasi dibedakan menjadi tiga jenis yaitu maserasi non kinetik atau sederhana, maserasi kinetik, dan maserasi dengan pengguanan tekanan. Maserasi sederhana didefinisikan sebagai metode ekstraksi dimana sampel direndam menggunakan pelarut dalam kurun waktu tertentu dengan atau tanpa pengadukan pada suhu ruang.

Kenapa menggunakan metode ekstraksi maserasi?

Alasan menggunakan metode maserasi karena maserasi dapat menarik semua metabolit sekunder yang tidak tahan terhadap pemanasan, sedangkan metode refluks dapat membantu proses difusi pelarut ke dalam dinding sel tumbuhan sehingga penarikan senyawa lebih maksimal.

Ekstraksi maserasi menggunakan pelarut apa?

Jenis pelarut yang digunakan adalah etanol 80%, etanol 96%, aseton dan akuades. Range waktu yang digunakan untuk maserasi adalah 24, 48 dan 72 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis pelarut terbaik adalah etanol 96% dengan lama perendaman selama 48 jam.