Hai sahabat, kebetulan barusan saya melakukan blogwalking ke blog komputer milik "tetangga". Nah, pas saya membuka salah satu artikelnya, saya mendapatkan seorang pengunjung yang bertanya kurang lebih seperti ini: Kalau komputer dan laptop diinstal ulang, apakah data D dan E aman? Dari pertanyaan itu, si admin blog tersebut mengatakan bahwa data yang di C yang hilang katanya.
Cuma Ilustrasi |
Dari pertanyaan itu, saya ingin berbagi pengalaman saja tentang masalah tersebut. Kebetulan, saya sering menginstal komputer atau notebook. Jadi kebetulan juga banyak pengalaman berharga yang saya dapatkan. baik berupa pengalaman manis atau pahit. Bahkan pengalaman menghilangkan datanya orang saat instal ulang laptop pun juga pernah he he..
Kalau ditanya apakah data di D dan E aman kalau laptop diinstal ulang? Maka jawaban dari saya adalah relatif. Maksud relatif di sini adalah tidak bisa dipastikan, dan tergantung banyak hal. Sekarang kalau sistem komputer yang sebelumnya ditempatkan di partisi C, ada "kemungkinan" besar Aman. Tapi ingat ya, masih ada kemungkinan lainnya yang membuat data Anda tidak aman. Misalnya saja kesalahan dari penginstal untuk menentukan sistem, dan masih banyak lagi.
Mengapa saya katakan bahwa data D dan E tidak selamanya aman meskipun sistem yang baru akan diinstal di partisi C, yang memang tempat sistem sebelumnya? Jadi berdasarkan pengalaman, saya pernah mendapatkan kasus seperti ini: Sistem sebelumnya berada di partisi C. Saat proses penginstalan (pada pemilihan partisi yang akan diisi sistem), seharusnya kan yang tersorot (yang ditandai) oleh "sistem penginstalan" adalah drive Sistemnya. Untuk contohnya partisi C tadi. Nah, tapi yang menjadi masalah adalah, ternyata saat proses tersebut yang tersorot adalah drive D, atau E.
Karena saya mengira kalau D atau E (yang tersorot tadi) adalah sistemnya, maka saya lakukan eksekusi pada drive tersebut untuk diisi sistem. Nah, otomatis kalau windows xp, akan terformat sendiri tuh partisi yang diisi sistem. Kalau di windows 7 Dan seterusnya perlu diformat manual dulu, baru itu diisi sistem. Oke, tak panjang lebar lagi saya langsung benar-benar mengeksekusi saja partisi yang tersorot tadi.
Sobat, apa yang terjadi? Setelah windows selesai terinstal, ternyata saya baru sadar kalau drive yang barusan saya instal adalah tempat data. Jreng-jreeeng.. Datanya orang ludes.. Dan pasti paling tidak saya bakal kena semprot kalau yang hilang itu adalah data penting.
Kasus ini saya jadikan pelajaran dan pengalaman. Alhamdulillah, beberapa waktu kemudian saya pun mendapatkan komputer atau laptop yang akan saya install ulang, juga mengalami masalah yang sama. Saat penginstalan berada pada pemilihan partisi, ternyata yang tersorot adalah pada drive datanya.
Sungguh aneh memang. Tapi Alhamdulillah saya pun bisa mengatasi hal itu setelah itu. Dan Alhamdulillah, karena pengalaman tersebutlah saya menjadi tahu apa sebabnya, dan bagaimana cara mengatasinya.
Kesimpulan dari artikel ini adalah, kalau laptop diinstal ulang maka partisi D dan E aman kalau sistemnya di C. Atau Drive C dan D aman, kalau sistemnya di E. Yang jelas, partisi tempat Anda menyimpan data akan aman kalau yang diinstal ulang adalah partisi tempat sistemnya. Entah sistem sebelumnya ditaruh di C kah, D kah, atau E.
Namun, untuk menginstal ulang sendiri komputer atau laptop Anda, Anda juga harus hati-hati ya sobat. Sebab tidak selamanya partisi D dan E (data) akan aman jika komputer diinstal ulang. Ini dari pengalaman lo ya.
Untuk itu sebelum menginstal ulang komputer atau laptop, saran saya backup dulu data pengting Anda. Bisa dicopy ke flash disk dulu, atau ke hard disk eksternal jika data Anda cukup banyak. Ini untuk jaga-jaga saja kalau terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti data yang hilang seperti yang saya alami. Baru setelah itu, silahkan instal laptop Anda.
Oke sobat, demikian tulisan saya tentang Kalau Komputer Dan Laptop Diinstal Ulang Apakah Data D Dan E Aman?, semoga bermanfaat ya.. :)
Pada saat instal ulang Windows seringkali gagal format hardisk atau hardisk tidak bisa diformat. Tidak bisa format hardisk ini biasanya
diikuti dengan kode error 0x80070057, pesan lengkapnya: Windows could not format a partition on disk 0. This error ocured while Kode error 0x80070057 adalah terjadinya kesalahan sistem Windows yang berkaitan dengan storage atau penyimpanan yaitu hardisk / SSD. Tidak jarang eror ini disertai dengan BSOD (Blue Screen Of Death). Yang paling umum
biasanya error 0x80070057 ini terjadi pada saat instalasi Windows, upgrade Windows ke versi baru, atau update patch / security Windows. Penyebab eror 0x80070057 lain juga bisa terjadi jika anda mencoba menginstal suatu program / aplikasi; yang yang ukurannya melebihi kapasitas hardisk (lihat hilangkan peringatan hardisk penuh). Atau bisa
saja karena anda mencoba menyimpan suatu data sementara harddisk anda sudah kekurangan ruang. Nah berikut 2 solusi untuk mengatasi error pada komputer anda. Pada saat instal ulang Windows Anda harus memilih suatu partisi untuk menyimpan OS Windows, biasanya drive C atau disk 0 Partition 1 / 2. Jika sebelumnya drive atau partisi tersebut sudah pernah diisi dengan OS Windows, maka anda harus memformat dulu partisi tersebut. Normalnya Anda bisa langsung saja select atau pilih partisi tersebut
dan instal window di sana. Namun jika malah tidak bisa format atau terjadi error 0x80070057 ini berkaitan dengan System Reserved.Perbaiki Error 0x80070057 Saat Instal Instal & Update
preparing the partition selected for installation. Error code 0x80070057
Apa Itu System Reseved
System Reseved adalah partisi yang dibuat otomatis oleh sistem Windows untuk menyimpan data recovery. Partisi ini memiliki area yang sama dengan enkripsi bitlocker yang digunakan untuk memproteksi Windows. Sehingga partisi ini mencegah proses format, baik saat instal ulang sekalipun. Jadi solusi untuk mengatasi tidak bisa format saat instal windows ini adalah harus menghapus dulu
partisi system reserved ini. Baru setelahnya Anda bisa format partisi yang ingin digunakan untuk instalasi Windows.
Lihat pada gambar, pilih partisi System Reserved lalu klik tombol delete. Abaikan saja jika ada peringatan “recovery files are important, and if you delete all data inside, it will be lost”. Setelahnya Anda bisa pilih partisi untuk menyimpan Windows (yang sebelumnya tidak bisa diformat). Delete dan mulai format ulang dan instal Windows. Maka eror 0x80070057 pun hilang dan Anda bisa lanjutkan instalasi Windows seperti biasa.
Berkaitan: Atasi Gagal Format Flashdisk dan HDD External
Format Flashdisk, SD Card Dengan DISKPART
Perbaiki Error 0x80070057
Seperti yang telah disinggung di atas, error 0x80070057 berkaitan dengan kesalahan pada harddisk, Windows update atau sebab lainnya. Jika kebetulan ini terjadi pada komputer Anda silakan ikuti langkah berikut untuk memperbaikinya.
- Lakukan error checking pada hard disk (jika anda tidak tahu partisi mana penyebab error lakukan saja pada semua partisi). Dari Windows Explorer klik kanan pada partisi hardisk dan klik Properties => pilih tab Tools => Check => Scan Drive.
- Setelah proses scan drive
selesai Anda harus menjalankan beberapa perintah command prompt. Buka command prompt dari menu Start dan jangan lupa jalankan sebagai administrator. Salin dan paste (klik kanan) perintah berikut:
- net stop wuauserv
- net stop bits
- net stop cryptSvc
- net stop msiserver
- Ren C:\Windows\SoftwareDistribution SoftwareDistribution.old
- Ren C:\Windows\System32\catroot2 Catroot2.old
- net start cryptSvc
- net start wuauserv
- net start bits
- net start msiserver
Anda harus menjalankan semua perintah di atas, dan supaya tidak ribet bisa jalankan banyak command prompt sekaligus. Caranya salin semua perintah berikut:
net stop wuauserv
net stop cryptSvc
net stop bits
net stop msiserver
Ren C:\Windows\SoftwareDistribution SoftwareDistribution.old
Ren C:\Windows\System32\catroot2 Catroot2.old
net start wuauserv
net start cryptSvc
net start bits
net start msiserverLalu klik kanan (paste) pada command prompt, maka otomatis semua perintah akan dijalankan sesuai urutan.
- Terakhir jalankan satu perintah lagi, tapi kali ini memakai Powershell. Buka powershell sebagai administrator dan jalankan perintah berikut:
wuauclt.exe /updatenow
Restart komputer Anda dan masalah error 0x80070057 seharusnya berhasil diperbaiki.
Updated 16 Maret 2021
Artikel Terkait
Dean's Virtual Studio
Silahkan bagikan artikel ini jika bermanfaat dan Terima Kasih untuk tidak Copy Paste tanpa izin dan menghindari Plagiasi, dilindungi DMCA.
Ingin berlangganan artikel blog ini melalui Email? Masukan email Anda di bawah ini.
Cek email untuk konfirmasi