Pembakaran batu kapur menghasilkan kapur tohor dan gas karbon dioksida merupakan contoh dari

Batu kapur merupakan mineral alam yang dapat dikalsinasi menjadi kapur tohor/kalsium oksida (CaO), yang umumnya digunakan pada proses peleburan logam, pengolahan limbah, dan pembuatan batu bata ringan untuk gedung bertingkat/apartemen. Hingga saat ini, proses kalsinasi batu kapur pada umumnya dilakukan dengan menggunakan tungku tegak, hal ini dikarenakan modal awal yang relatif murah, namun tungku ini memiliki produktivitas yang relatif kecil bila dibandingkan dengan tungku lorong (tunnel kiln). Pada penelitian ini akan dilakukan proses kalsinasi batu kapur asal Padalarang-Bandung dengan menggunakan tungku lorong (tunnel kiln). Tungku ini terdiri dari dua buah lorong yang terhubung satu sama lain, dengan panjang tungku 13.590 mm. Didalamnya terdapat 21 buah lorri yang berisikan batu kapur berukuran 2-10 cm, yang digerakkan oleh empat buah pendorong mekanik pada kedua ujung tungku tersebut. Proses pembakaran batu kapur dilakukan dengan menggunakan pulverized coal burner pada masing-masing lorong. Pembakaran batu kapur di dalam lorong berlangsung selama beberapa jam dengan temperatur ruang bakar 1100 oC. Kualitas proses kalsinasi batu kapur dilakukan dengan menganalisa kandungan CaO pada batu kapur setelah melalui proses pembakaran. Dalam penelitian ini akan dipelajari pengaruh tinggi tumpukan batu kapur dalam lorri serta lamanya waktu pembakaran terhadap pembentukan CaO dalam batu kapur tersebut. Dari hasil percobaan diperoleh bahwa tinggi tumpukan batu kapur memberikan dampak yang signifikan terhadap kualitas proses kalsinasi, dimana ketinggian tumpukan batu kapur berbanding terbalik dengan kandungan CaO pada produk (kapur tohor). Perbandingan diantara keduanya dapat dinyatakan dengan persamaan sebagai berikut: persen CaO = [ - 2,65 x (Tinggi Tumpukan Batu Kapur)] + 76. Sedangkan untuk lamanya waktu proses kalsinasi di dalam tungku lorong berbanding lurus terhadap kandungan CaO pada produk (kapur tohor), dan memiliki efisiensi proses yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan tungku tegak sederahana. Kata kunci : batu kapur, kalsinasi, tungku lorong, kalsium oksida

Seminar Nasional Metalurgi dan Material IV, Cilegon-Untirta

ISSN / ISBN / IBSN : 978-602-97095-0-6

No. Arsip : LIPI-10001


Download Disini

Pembakaran batu kapur menghasilkan kapur tohor dan gas karbon dioksida merupakan contoh dari

Loading Preview

Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.

Kapur tohor, atau dikenal pula dengan nama kimia kalsium oksida (CaO), adalah hasil pembakaran kapur mentah (kalsium karbonat atau CaCO3) pada suhu kurang lebih 90 derajat Celcius.[5] Jika disiram dengan air, maka kapur tohor akan menghasilkan panas dan berubah menjadi kapur padam (kalsium hidroksida, CaOH)[6]

Pembakaran batu kapur menghasilkan kapur tohor dan gas karbon dioksida merupakan contoh dari
Kalsium oksida Nama Nama IUPAC

Kalsium oksida

Nama lain

Kapur tohor

Penanda

Nomor CAS

  • 1305-78-8 
    Pembakaran batu kapur menghasilkan kapur tohor dan gas karbon dioksida merupakan contoh dari
    N

Model 3D (JSmol)

  • Gambar interaktif

3DMet {{{3DMet}}} ChemSpider

  • 14095

Nomor EC

PubChem CID

  • 14778

Nomor RTECS {{{value}}} UNII

  • C7X2M0VVNH

Nomor UN 1910

CompTox Dashboard (EPA)

  • DTXSID5029631
    Pembakaran batu kapur menghasilkan kapur tohor dan gas karbon dioksida merupakan contoh dari

InChI

  • InChI=1/Ca.O/rCaO/c1-2

    Key: ODINCKMPIJJUCX-BFMVISLHAU

SMILES

  • [Ca]=O

Sifat

Rumus kimia

CaO Massa molar 56,0774 g/mol Penampilan Serbuk putih hingga kuning/coklat pucat Bau Tidak berbau Densitas 3,34 g/cm3[1]Titik lebur 2613 °C, 2886 K, 4735 °F[1] Titik didih 2850 °C, 3123 K (100 hPa)[2]

Kelarutan dalam air

1,19 g/L (25 °C), 0,57 g/L (100 °C), reaksi eksotermik[3]Kelarutan dalam Asam Larut (juga di dalam gliserol, larutan gula) Kelarutan dalam Metanol Taklarut (juga di dalam dietil eter, n-oktanol) Keasaman (pKa) 12.8 Termokimia Entropi molar standar (So) 40 J·mol−1·K−1[4]Entalpi pembentukan standar (ΔfHo) −635 kJ·mol−1[4]Bahaya Titik nyala Tidak mudah terbakar Senyawa terkait

Anion lain

Kalsium sulfida
Kalsium hidroksida

Kation lainnya

Berilium oksida
Magnesium oksida
Stronsium oksida
Barium oksida

Kecuali dinyatakan lain, data di atas berlaku pada temperatur dan tekanan standar (25 °C [77 °F], 100 kPa).

Referensi

Saat kapur tohor disiram dengan air, terjadi reaksi sebagai berikut:

CaO (s) + H2O (l)
Pembakaran batu kapur menghasilkan kapur tohor dan gas karbon dioksida merupakan contoh dari
Ca(OH)2 (aq) (ΔHr = −63.7 kJ/mol of CaO)

Reaksi kapur tohor dengan air yang memberikan energi berupa panas, telah lama diketahui dan dimanfaatkan untuk memasak dengan biaya yang murah. Catatan mengenai hal ini sudah dibuat oleh Al Razi dari Persia, namun belum terpikirkan untuk kegunaannya dalam memasak. Barulah pada era Victoria potensinya mulai disadari sebagai pengganti bahan bakar yang umum. Dan kini dipertimbangkan untuk makanan kaleng yang bisa memanaskan dirinya sendiri.[7] Kapur tohor yang dipanaskan hingga suhu 2400 derajat Celcius menghasilkan cahaya terang. Sifat ini dimanfaatkan dalam pembuatan panggung teater sebelum adanya lampu listrik.[8]

Kapur tohor dengan sifat basanya juga dimanfaatkan dalam pembuatan telur bitan.

Industri semen

Kapur tohor adalah bahan penting dalam pembuatan semen. Komposisi dan jenis kapur yang digunakan akan mempengaruhi hasil semen yang dihasilkan.[9]

  1. ^ a b Haynes, William M., ed. (2011). CRC Handbook of Chemistry and Physics (92nd ed.). CRC Press. p. 4.55. ISBN 1-4398-5511-0.
  2. ^ Calciumoxid Diarsipkan 2013-12-30 di Wayback Machine.. GESTIS database
  3. ^ Committee on Water Treatment Chemicals, Food and Nutrition Board, Assembly of Life Sciences, National Research Council (1982). Water Chemicals Codex. hlm. 20. ISBN 0-309-07368-5. Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)
  4. ^ a b Zumdahl, Steven S. (2009). Chemical Principles 6th Ed. Houghton Mifflin Company. hlm. A21. ISBN 0-618-94690-X. 
  5. ^ "Spesifikasi kapur untuk stabilisasi tanah, diakses dari situs Kementrian PU pada tanggal 2 Juli 2013" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2018-02-19. Diakses tanggal 2013-07-01. 
  6. ^ "Products from calcium carbonate dari artikel Calcium Carbonate, diakses dari situs BBC pada tanggal 7 Juli 2013". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-01-14. Diakses tanggal 2013-07-01. 
  7. ^ Quicklime fireless cooking, slaking lime with water for heat without fire, diakses dari situs oldandinteresting.com pada tanggal 2 Juli 2013
  8. ^ Gray, Theodore (2007). "Limelight in the Limelight". Popular Science: 84. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-10-13. Diakses tanggal 2013-07-01.  Parameter |month= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  9. ^ Industri Semen, diakses dari situs UPI.edu pada tanggal 2 Juli 2013
 

Artikel bertopik kimia ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

  • l
  • b
  • s

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kapur_tohor&oldid=19063418"