Pencatatan Kas dengan menggunakan kode 101 adalah pengkodean akun dengan cara

You're Reading a Free Preview
Pages 5 to 9 are not shown in this preview.

Pencatatan Kas dengan menggunakan kode 101 adalah pengkodean akun dengan cara

Pengelompokan dan pengkodean akun dalam sistem pencatatan akuntansi sangatlah penting dilakukan oleh entitas bisnis yang bersangkutan. Hal ini bertujuan untuk mempermudah suatu entitas untuk melakukan identifikasi dan melakukan proses pencatatan. Berikut ini saya sajikan bagaimana pengelompokan dan pengkodean akun dalam sistem pencatatan akuntansi. Simak ulasan dibawah ini.

Akun merupakan tempat mencatat transaksi yang terjadi dalam perusahaan yang meliputi harta, utang, dan modal yang dirancang untuk mengetahui kenaikan atau penurunan setiap jenis transaksi. Dalam akuntansi pengelompokan akun terbagi menjaddi dua yaitu akun riil dan akun nominal. Berikut ini ulasan dari masing-masing akun tersebut.

Akun riil merupakan akun yang tercatat pada neraca. Akun riil dikelompokkan menjadi tiga, yaitu akun harta (Asset), kewajiban (Liabilities), dan akun modal (Equity).

Harta merupakan sumber daya suatu perusahaan yang bermanfaat pada waktu sekarang dan waktu yang akan datang. Jadi harta merupakan kekayaan perusahaan. Harta terdiri dari beberpa jenis sebagai berikut :


  • Aset Tetap (Fixed Assets)
    Aset tetap merupakan harta berwujud yang digunakan dalam operasional perusahaan dan memiliki nilai ekonomis lebih dari satu tahun. Contoh aset tetap adalah gedung, peralatan kantor, dan kendaraan.
  • Aset Lancar (Current Assets)
    Aset lancar merupakan harta yang memiliki nilai ekonomis kurang dari satu tahun (Perputarannya tinggi). Contoh aset lancar adalah Kas, Surat Berhatga, piutang, Persediaan Barang Dagang, dan Beban dibayar dimuka.
  • Aset Tidak Berwujud (Untengibe Asset)
    Merupakan harta yang tidak dapat dilihat, tetapi memiliki nilai ekonomis. Contoh harta tidak berwujud adalah Hak Paten, Hak cipta, franchise, goodwill (nama baik), dan hak merek.
  • Investasi Jangka Panjang
    Merupakan harta yang diinvestasikan dalam jangka waktu lebih dari satu tahun. Investasi jangka panjang biasanya berupa surat berharga contohnya seperti saham, deposito, dan obligasi.

Akun Kewajiban (Liabilities)

Kewajiban biasanya lebih mengarah pada utang perusahaan kepada pihak lain dalam jangka waktu tertentu. Untuk melakukan sesuatu pada umumnya adlaah pembayaran uang dan penyerahan barang atau jasa. Utang atau kewajiban dibedakn sebagai berikut.

  • Utang jangka pendek, yaitu utangyang harus dibayar perusahaan dalam jangka waktu kurang darisatu tahun. Akun utang jangka pendek biasanya disajikan terlebih dahulu sebelum utang jangka panjang.Akun utang jangka pendek meliputi utang utang dagang, wesel bayar, beban yang masih harus dibayar, dan pendapatan diterima dimuka.
  • Utang jangka panjang, yaitu utang perusahaan yang harus dibayar dalam jangka waktu lebih dari satu tahun. Utang jangka panjang meliputi uatang bank, utang hipotek, dan utang obligasi.

Akun modal merupakan kekayaan pemilik dalam suatu perusahaan. Pencatatan modal pada akuntansi disertai dengan nama pemiik modal. Pada perseroan terbatas, kekayaan pemilik hanya dinyatakan dengan modal saham dan laba ditahan (Laba yang tidak dibagai kepada para pemegang saham)

Akun nominal merupakan akun yang tercatat dalam laporan laba/rugi. Akun nominal dibedakan menjadi akun pendapatan dan akun beban.

  1. Akun Pendapatan
    Pendapatn merupakan hasil yang diperoleh perusahaan dari menjalankan kegiatan usaha dan/atau diluar usaha. Pendapatan digolongkan menjadi pendpaatan usaha dan pendapatan diluar usaha yang biasa disebut dengan pendapatan lain-lain. Pedapatan usaha contohnya seperti pendapatan jasa, dan penjulan barang dagang. Namun pendapatan diluar usaha seperti pendapatan sewa dan pendapatan bunga.
  2. Akun Beban
    Merupakan biaya yang dikeluarkan perusahaan berkaitan dengan kegiatan usaha perusahaan untuk menghasilkan pendapatan. Beban dibedakan menjadi dua yaitu beban usaha (Beban operasional) dan beban diluar usaha (beban non operasional). Beban operasional merupakan beban yang dikeluarkan perusahaan dalam rangka kegiatan utama perusahaan. Beban non operasional merupakan beban yang dikeluarkan perusahaan diluar kegiatan utama perusahaan.

Setiap akun yang yang dalam proses pencatatn akuntansi biasanya diberikan kode berupa angka dengan tujuan untuk mempermudah dalam mengidentifikasi  akun dan memperlancar proses pencatatan.

Dalam hal membuat kode akun ada beberapa hal yang haris diperhatikan, yaitu :

  1. Mudah diingat
  2. Sederhana dan singkat
  3. Konsisten
  4. Fleksibel, yang memungkinkan penambahan kode akun baru tanpa merubah kode akun yang sudah ada.

Berikut ini macam-macam kode akun yang biasanya digunakan dalam pengkodean akun.

Pengkodean akun numerial adlah pengkodean akun dengan menggunakan angka pada akun-akun tersebut yang dimulai dari angka 1 sampai dengan 9. Pengkodean akun numerial terbagi lagi menjadi 2, yaitu  :

Dalam kode blok tiap kelompok akun akan diberi kode secara berurutan dari nomor kode terkecil hingga yang terbesar.

Contoh Pengkodean dengan sistem blok :

Pengkodean akun dengan cara ini akan dilakukan dengan cara memberi kode tersendiri yang terdiri dari kelompok aktiva, utang, pendapatan, beban dan modal. Setiap kelompok akun akan dibagi menjadi golongan dan tiap golongan dibagi menjadi jenis akun.

Contoh Pengkodean akun dengan sistem kelompok :

Pengkodean akun dengan cara ini dilakukan dengan memberi kode menggunakan angka, masing-masing angka menunjukkan kelompok, golongan dan jenis akun. Dalam sistem ini kelompok akun sudah ditentukan dalam rubrik-rubrik yang kemudian dijabarkan kedalam jenis akun perkiraan.

5.1.1                      Beban Gaji Bagian Kantor

5.1.2                      Beban Gaji Bagian Toko

Sebenarnya masih ada pengkodean akun dengan cara lain, namun pengkodean akun dengan 2 cara diatas adalah yang paling sering digunakan khususnya pengkodean akun dengan sistem blok.

Nah itu dia tadi pengelompokan dan pengkodean akun dalam akuntansi. Semoga bermanfaat.


Kode akun atau dalam bahasa Inggris disebut Chart of Accounts adalah bagian dari akuntansi yang tidak dapat dipisahkan dalam pencatatan dan pembuatan laporan keuangan. Kode akun digunakan untuk mengklasifikasikan atau menggolongkan transaksi yang terjadi ke dalam satu grup besar untuk mempermudah pembacaan dan analisa laporan.

Apa Fungsi Kode Akun?

Kalau tidak digolongkan terlebih dahulu, satu laporan mungkin akan terdiri dari ratusan baris yang membuat sulit dalam analisa lanjutan dan laporan keuangan akan menjadi beberapa lembar. Contoh, pembayaran tagihan air, telepon, listrik bisa disatukan dalam satu golongan dalam pelaporannya. Demikian juga dalam penjualan, produk berjenis elektronik bisa digolongkan ke dalam satu akun.Jadi, fungsi kode akun adalah untuk mempermudah pencatatan dan pembuatan laporan keuangan.

Bagaimana Cara Penomorannya?

Tidak ada standar baku dalam penomorannya. Itu sebabnya kode akun untuk jenis item yang sama bisa berbeda penomorannya antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya. Kembali ke tujuan dibuatnya kode akun untuk mempermudah pencatatan dan pembuatan laporan keuangan, dalam prakteknya terdapat beberapa jenis penomoran kode akun yang dapat dijadikan referensi dalam pembuatan kode akun perusahaan.

Pencatatan Kas dengan menggunakan kode 101 adalah pengkodean akun dengan cara


Jenis Kode Akun

  1. Sistem Numerik
  2. Sistem Desimal
  3. Sistem Mnemonic
  4. Sistem Kombinasi

 

Kode Akun | Sistem Numerik

Kode akun dengan sistem numerik adalah kode akun yang menggunakan angka sebagai kodenya. Kode akun tersebut bisa terdiri dari 3, 4, 5 bahkan 6 digit angka, tergantung seberapa detil transaksi keuangan yang akan digolongkan.Contoh penggolongan kode akun dengan sistem ini :

001/0001/00001 - Aktiva Tetap

101/1001/10001 - Aktiva Lancar 201/2001/20001 - Utang 301/3001/30001 - Modal Pemilik401/4001/40001 - Pendapatan501/5001/50001 - Harga Pokok Penjualan601/6001/60001 - Pengeluaran

Kode Akun | Sistem Desimal

Hampir serupa dengan sistem numerik, sistem desimal menerapkan adanya pembatas antar angka, seperti titik. Tujuannya untuk mempermudah dalam pembacaan dan pemilihan kode akun secara cepatContoh penomorannya :1.1/1.1.1 - Aktiva Tetap 2.1/2.1.1 - Aktiva Lancar 3.1/3.1.1 - Utang 4.1/4.1.1 - Modal Pemilik5.1/5.1.1 - Pendapatan6.1/6.1.1 - Harga Pokok Penjualan7.1/7.1.1 - Pengeluaran

Kode Akun | Sistem Mnemonic

Sistem ini menerapkan penggolongan transaksi berdasarkan abjad atau penggalan kata yang mudah dipahami. Tujuannya juga untuk mempermudah dalam pembacaan dan pemilihan kode akunBerikut adalah contoh penomorannya :AKT-T - Aktiva Tetap AKT-L - Aktiva Lancar UTANG - Utang MODAL - Modal PemilikPEND - PendapatanHPP - Harga Pokok PenjualanPENG - Pengeluaran

Kode Akun | Sistem Kombinasi

Sistem kombinasi termasuk sistem yang relatif sering digunakan. Menggunakan kombinasi antara abjad dan angka, sistem ini juga memberikan kemudahan dalam menggolongkan transaksi.AKTT-001 - Aktiva Tetap AKTL-001 - Aktiva Lancar UTA-001 - Utang MOD-001 - Modal PemilikPEND-001 - PendapatanHPP-001 - Harga Pokok PenjualanPENG-001 - PengeluaranBagaimana Cara Memilih Kode Akun yang Tepat?Sesuaikan dengan jenis dan skala bisnis anda. Untuk UMKM tidak perlu terlalu rumit. Banyaknya kode akun akan dibutuhkan oleh perusahan dengan skala besar dan perlu menganalisa hingga detil. Anda bisa mengikuti beberapa referensi untuk menentukan kode akun, misalnya, jika digunakan kode numerik 3 digit, seperti :
Kode akun : 123
maka : 1 : Kode golongan besar, seperti Harta atau Aktiva2 : Kode sub golongan, seperti Aktiva Lancar atau Aktiva Tetap3 : Kode bagian dari sub golongan, seperti Kas atau Bank

Silakan dikembangkan untuk 4 atau 5 digit kalau 3 digit dirasa kurang. Yang penting, penentuan kode akun harus sistematis dan mudah dikembangkan apabila ada penambahan kategori di kemudian hari.

Tags :