Penciptaan spontan atau pertunjukan yang dilakukan tanpa persiapan/dirancang terlebih dahulu disebut

1. Improvisasi

Improvisasi adalah penciptaan spontan atau pertunjukan yang dilakukan tanpa persiapan/ dirancang terlebih dahulu. Adegan-adegan berlangsung tanpa direncanakan sebelumnya. Latihan improvisasi ini penting bagi pemeran untuk melatih daya inisiatif, daya inovatif, dan daya kreatif. atau setidak-tidaknya dapat membantu menghilangkan rasa malu dan keraguan terhadap diri pemeran. 

Dengan melaksanakan latihan-latihan improvisasi, Pemeranan Dari Sebuah Teater Modern nantinya juga dapat mengatasi berbagai persoalan yang terjadi saat pertunjukan berlangsung. Misalnya, ketika pemeran atau lawan main lupa dialog, pemeran dapat mengatasinya, sehingga penonton tidak tahu, bahwa telah terjadi kesalahan. Latihan improvisasi ada bermacam-macam. Ada improvisasi perorangan, ada improvisasi dengan pasangan, ada improvisasi dengan rangka cerita, dengan benda-benda/ perabotan, dan lain-lain. 

a. Improvisasi solo 

Di dalam latihan improvisasi pemeran tidak mempunyai naskah, dan tidak ada yang menyutradarai. Pemeran benar-benar sendiri. Tidak ada persiapan. Improvisasi sendiri ini disebut improvisasi solo: “Bayangkan, Pemeran sedang berada di sebuah pemberhentian bus, sendirian, di tengah hujan lebat, angin bertiup kencang.” 

Informasi ini tidak lengkap. Tidak dikatakan karakter yang harus diperankan, waktunya jam berapa?, tempat pemberhentian busnya di tempat yang rawan atau yang aman? Apakah pemeran ketakutan, kebingungan atau patah semangat? Apakah pemeran akan menggumamkan doa? Dan berbagai informasi lainnya. Ya, di dalam improvisasi, informasi yang diberikan memang minim. Daya khayal atau imajinasi pemeranlah yang akan mengisi kekurangan itu. 

b. Improvisasi dengan pasangan 

Mainkan adegan, “Dua orang pelajar yang berbeda sekolah, bertemu di sebuah taman”. 

c. Improvisasi dengan perabotan 

Mainkan adegan, “Seorang pelajar merapikan kamarnya yang berantakan”.

2. Karakter Tokoh 

Karakter tokoh ialah manusia atau watak dalam cerita yang berbentuk naratif atau drama yang diberi sifat-sifat tertentu termasuk perangai dan pemikiran yang dikenal melalui percakapannya, yaitu dialog dan apa yang mereka lakukan dalam bentuk aksi. Berdasarkan perangai dan nilai moral suatu watak yang lahir melalui percakapan dan aksi itu membentuk sebagian dari motivasi watak. Suatu watak pada dasarnya mungkin tidak berubah atau tidak bertukar dari segi rupa dan sifat-sifat bawaan dan juga pemikiran, dari awal hingga ke akhir cerita. Watak juga mungkin menempuh atau mengalami perubahan yang radikal atau cepat atau sebaliknya melalui perkembangan secara sedikit demi sedikit, atau sebagai akibat dari krisis yang meruncing dalam Pemeranan Dari Sebuah Teater Modern

Apakah watak itu berubah atau tidak, kita memerlukan kepastian pada suatu watak, dia tidak boleh berlaku dengan cara yang tidak sesuai dengan dengan tabiat yang ditentukan. 

Karakter tokoh adalah tokoh hidup bukan tokoh mati yang hanya merupakan boneka di tangan pengarang. Tokoh hidup dalam lakon adalah watak, pribadi yang memiliki ciri-ciri yang khas, punya perangai dan tabiat yang tertentu, yang karakteristik. Tokoh yang hidup di dalam lakon adalah tokoh yang memiliki 3 dimensi, yaitu: 

a. Dimensi physiologis, ialah ciri-ciri badani. 

b. Dimensi sosiologis, ialah ciri-ciri kehidupan masyarakat. 

c. Dimensi psychologis, ialah ciri-ciri kejiwaannya.

Tiap dimensi itu terdiri dari beberapa unsur-unsur penting. 

a. Ciri-ciri badani (physiologis) 

1. Usia (tingkat kedewasaan). 

2. Jenis kelamin. 

3. Keadaan tubuhnya. 

4. Ciri-ciri tubuh, wajah. 

b. Latar belakang kemasyarakatan (sosiologis) 

1. Status sosial. 

2. Pekerjaan, jabatan, peranan dalam masyarakat. 

3. Pendidikan.

4. Kehidupan pribadi maupun keluarga. 

5. Agama, kepercayaan, pandangan hidup, ideologi. 

6. Aktivitas sosial (dalam organisasi), kegemaran (hobi). 

7. Kewarganegaraan, keturunan, suku, bangsa.

c. Latar belakang kejiwaan (psychologi) 

1. Ukuran-ukuran moral untuk mengatakan yang baik dan yang tidak baik, mentalitas. 

2. Temperamen, keinginan-keinginan pribadi, perasaan-perasaan pribadi, serta sikap dan kelakuan. 

3. Kecerdasan, keahlian, kecakapan khusus dalam bidang tertentu.

Kalau kita menampilkan seorang politikus sebagai tokoh yang terpenting dalam lakon kita, maka tentulah harus dijelaskan siapakah dia itu; apakah dia seorang nasionalis, komunis; menjadi anggota partai mana dan menganut golongan politik mana; apakah ia seorang non-partisan; bagaimana kariernya sebagai politikus; apakah jabatannya dalam lembaga negara; bagaimana pula pahamnya, termasuk orang keras dan fanatik atau seorang yang mudah kompromi; seorang demokrat atau seorang yang mencari-cari keuntungan dalam saat-saat yang mujur; bagaimana ukuran moralnya, mentalitasnya, temperamennya, ambisinya, sifat-sifat pribadinya; pengalamanpengalamannya, pendidikannya, kecerdasannya, usia, jenis kelaminnya dalam Pemeranan Dari Sebuah Teater Modern.

Baca Juga

Demikian Artikel Improvisasi Dan Karakter Dalam Pemeranan Dari Sebuah Teater Modern Yang Saya Buat Semoga Bermanfaat Ya Mbloo:)



  • Pengertian Lukisan Dan Aliran Gaya Lukisan
  • Pengertian Dan Jenis Dari Sebuah Kritik Tari
  • Tips Dari Perencanaan Dalam Sebuah Pameran
  • Manajemen Dari Sebuah Pertunjukan Dalam Tari
  • Menerapkan Dalam Nilai Estetis Dari Sebuah Tari Kreasi


BerandaSeni Budaya 11Pengertian Improvisasi dan Macam macam Improvisasi dalam Teater

1. Pengertian Improvisasi
Improvisasi adalah penciptaan spontan atau pertunjukan yang dilakukan tanpa persiapan/ dirancang terlebih dahulu. Adegan-adegan berlangsung tanpa direncanakan sebelumnya. Latihan improvisasi ini penting bagi pemeran untuk melatih daya inisiatif, daya inovatif, dan daya kreatif. atau setidak-tidaknya dapat membantu menghilangkan rasa malu dan keraguan terhadap diri pemeran. Dengan melaksanakan latihan-latihan improvisasi, pemeran nantinya juga dapat mengatasi berbagai persoalan yang terjadi saat pertunjukan berlangsung. Misalnya, ketika pemeran atau lawan main lupa dialog, pemeran dapat mengatasinya, sehingga penonton tidak tahu, bahwa telah terjadi kesalahan. Latihan improvisasi ada bermacam-macam. Ada improvisasi perorangan, ada improvisasi dengan pasangan, ada improvisasi dengan rangka cerita, dengan benda-benda/ perabotan, dan lain-lain.

2. Macam macam Improvisasi


a. Improvisasi solo.
Di dalam latihan improvisasi pemeran tidak mempunyai naskah, dan tidak ada yang menyutradarai. Pemeran benar-benar sendiri. Tidak ada persiapan. Improvisasi sendiri ini disebut improvisasi solo: “Bayangkan, Pemeran sedang berada di sebuah pemberhentian bus, sendirian, di tengah hujan lebat, angin bertiup kencang.” Informasi ini tidak lengkap. Tidak dikatakan karakter yang harus diperankan, waktunya jam berapa?, tempat pemberhentian busnya di tempat yang rawan atau yang aman? Apakah pemeran ketakutan, kebingungan atau patah semangat? Apakah pemeran akan menggumamkan doa? Dan berbagai informasi lainnya. Ya, di dalam improvisasi, informasi yang diberikan memang minim. Daya khayal atau imajinasi pemeranlah yang akan mengisi kekurangan itu.

b. Improvisasi dengan Pasangan.


Mainkan adegan, “Dua orang pelajar yang berbeda sekolah, bertemu di sebuah taman”.

c. Improvisasi dengan Perabotan.


Mainkan adegan, “Seorang pelajar merapikan kamarnya yang berantakan”.

Jenis-jenis improvisasi dalam teater. Foto: Pexels

Ada banyak jenis-jenis improvisasi dalam teater yang bisa dilakukan saat memerankan tokoh pada seni pertunjukan. Improvisasi sangat diperlukan pada saat-saat tertentu. Sebab, terkadang muncul kondisi ketika suatu pemeranan tidak berjalan sesuai naskah atau arahan.

Kecakapan dalam improvisasi juga sangat penting. Terlebih ketika seorang pemain diminta untuk memerankan suatu tokoh yang tidak ada dalam naskah.

Misalnya, kamu diminta untuk memerankan tokoh pemuda yang hendak merayu seorang wanita kesukaannya. Kamu tidak diberi tahu latar belakang dari tokoh pemuda tersebut. Misalnya, bagaimana wataknya, ia hidup dan besar di lingkungan seperti apa, atau bagaimana gaya bicaranya. Lalu kamu juga tidak diberikan dialog untuk memerankannya.

Dengan kasus seperti demikian, bagaimana cara agar pemeranan yang dilakukan bisa berjalan dengan baik? Tentunya dengan improvisasi.

Mengutip dari buku Seni Budaya yang ditulis Sem Cornelyoes Bangun dkk., improvisasi adalah penciptaan spontan atau pertunjukan yang dilakukan tanpa persiapan atau dirancang terlebih dahulu. Adegan-adegan berlangsung tanpa direncanakan sebelumnya.

Untuk bisa melakukan improvisasi dengan baik, diperlukan latihan untuk meningkatkan daya inisiatif, inovatif, dan kreativitas. Dengan memiliki kemampuan improvisasi yang baik, pemeran juga nantinya bisa mengatasi berbagai persoalan yang terjadi saat berada di atas panggung dengan mudah.

Permasalahan yang kerap terjadi, misalnya, pemeran atau lawan main lupa dengan dialognya. Atau terjadi kecelakaan saat memainkan peran. Improvisasi dapat membuat kecelakaan yang terjadi seolah-olah bukan suatu kecelakaan di mata penonton.

Para penonton bahkan mungkin akan berpikir bahwa kejadian di luar pemeranan tersebut memang tertulis dalam naskah. Itulah pentingnya melatih improvisasi bagi pemain teater.

Jenis-jenis improvisasi dalam teater. Foto: Pexels

Jenis-Jenis Improvisasi dalam Teater

Improvisasi bisa dilakukan dengan berbagai cara. Misalnya, dengan melakukannya sendiri, berinteraksi dengan lawan main, dengan benda di sekitar, dan masih banyak lagi. Menyadur dari buku yang ditulis Sem Cornelyoes Bangun dkk., ini uraian lengkapnya.

Di dalam latihan improvisasi, pemeran tidak mempunyai naskah dan tidak ada yang menyutradarai. Pemeran benar-benar sendiri tanpa adanya persiapan sebelumnya.

Contoh lain, pemeran diminta untuk membayangkan sedang berada di sebuah pemberhentian bus, sendirian, di tengah hujan lebat, dan angin bertiup kencang. Informasi ini tidak lengkap. Tidak dikatakan karakter apa yang harus diperankan, jam berapa kejadiannya, tempat pemberhentian bus di tempat tersebut rawan atau aman, dan yang lainnya.

Dalam improvisasi, informasi yang diberikan memang minim. Daya khayal atau imajinasi pemeranlah yang akan mengisi kekurangan itu. Apakah peran yang dimainkannya nanti akan ia buat ketakutan, kebingungan dan patah semangat, atau menggumamkan doa, semua itu bergantung pada diri dan kreativitasnya sendiri.

b. Improvisasi dengan pasangan

Kurang lebih jenis improvisasi ini serupa dengan sebelumnya. Sebab, dasar dari improvisasi adalah seberapa kreatif pemain dalam melakukan perannya yang tidak direncanakan. Salah satu yang membedakan adalah pemain melakukan improvisasi dengan lawan mainnya. Jadi, selain melakukan pengembangan karakter, ia juga perlu memperhatikan respons lawan main atau pemain lainnya.

c. Improvisasi dengan perabotan atau benda sekitar

Dalam improvisasi dengan pasangan, pemain perlu memperhatikan reaksi dari lawan main terhadap improvisasinya tersebut. Sementara, jika dengan perabotan, pemain perlu mengenali benda yang akan digunakan sebagai improvisasinya.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA