Penerapan nilai-nilai sila pertama pancasila yang terdapat di sekitar lingkungan tempat tinggalmu

tirto.id - Pengamalan Pancasila dari sila ke-1 hingga ke-5 dapat dijalankan dalam konteks berbangsa dan bernegara, utamanya di kehidupan sehari-sehari, termasuk lingkungan masyarakat. Pancasila merupakan dasar negara yang juga bisa dijadikan pedoman hidup bagi rakyat Indonesia.

Pancasila dilambangkan dengan Garuda, jenis burung yang dikenal melalui mitologi kuno dalam sejarah Nusantara. Garuda Pancasila digunakan sebagai lambang negara untuk menggambarkan bahwa Indonesia adalah bangsa yang besar dan negara yang kuat.

Berasal dari bahasa Sanskerta, Pancasila terdiri dari kata panca yang berarti "lima", dan sila yang bermakna "prinsip" atau "asas". Dengan demikian, Pancasila bisa dimaknai sebagai rumusan dan pedoman bagi seluruh rakyat Indonesia.

Istilah Pancasila yang kemudian menjadi dasar negara Indonesia diperkenalkan oleh Ir. Sukarno dalam sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) tanggal 1 Juni 1945.

“Sekarang, banyaknya prinsip kebangsaan, internasionalisme, mufakat, kesejahteraan, dan ketuhanan, lima bilangannya," kata Bung Karno, dikutip dari Risalah BPUPKI (1995) terbitan Sekretariat Negara RI.

Baca juga:

  • Sistem Pemerintahan Indonesia Menurut UUD 1945
  • Bunyi Isi Pasal 26 UUD 1945 Sebelum dan Sesudah Amandemen
  • Apa Hubungan Pancasila dengan Pembukaan UUD 1945?

“Namanya bukan Panca Dharma, tetapi saya namakan ini dengan petunjuk seorang teman kita ahli bahasa, namanya ialah Pancasila. Sila artinya asas atau dasar, dan di atas kelima dasar itulah kita mendirikan negara Indonesia, kekal, dan abadi," lanjutnya.

Sri Edi Swasono melalui paparan bertajuk “Pancasila dan Tanggung Jawab Intelektual Kita" yang disampaikan dalam Kongres Pancasila ke-V (2013) menyebutkan, ide dan gagasan untuk mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum di Indonesia merupakan perintah konstitusional.

Baca juga:

  • Mengenal Sejarah, Isi, dan Tokoh-tokoh Sumpah Pemuda 1928
  • Pengamalan Pancasila Lengkap Sila 1-5 di Lingkungan Keluarga
  • Apa Makna Simbol yang Terdapat pada Garuda Pancasila?

Bunyi Pancasila dan Lambangnya

Adapun isi atau bunyi 5 sila dalam Pancasila dan masing-masing lambang atau simbolnya adalah sebagai berikut:

  1. Ketuhanan yang Maha Esa; dilambangkan dengan bintang.
  2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab; dilambangkan dengan rantai.
  3. Persatuan Indonesia; dilambangkan dengan pohon beringin.
  4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan; dilambangkan dengan kepala banteng.
  5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia; dilambangkan dengan padi dan kapas.

Baca juga:

  • Pengamalan Pancasila Sila ke-1 di Lingkungan Tempat Bermain
  • Sejarah Hidup Jayanagara: Ironi Raja Majapahit yang Paling Dibenci
  • Pasal 31 Sebelum & Sesudah Amandemen UUD 1945 untuk Tes CPNS

Contoh Pengamalan Pancasila di Lingkungan Masyarakat

Sila ke-1

  • Menghormati orang lain yang berbeda agama dengan kita.
  • Menjaga ketenangan lingkungan ketika orang lain melakukan ibadah.
  • Menghindari perilaku yang bersifat mencela agama orang lain.
  • Bersedia membantu sesama warga masyarakat meskipun berbeda keyakinan.
  • Menghindari sikap sentimen agama di lingkungan masyarakat.

Sila ke-2

  • Menghormati hak-hak dan kewajiban antar-sesama anggota masyarakat.
  • Mengakui persamaan derajat serta hak dan kewajiban setiap manusia.
  • Tidak membeda-bedakan suku, ras, bangsa dan agama.
  • Mengembangkan sikap peduli dan tolong menolong.
  • Tidak memaksakan kehendak pada orang lain.

Baca juga:

  • Contoh Pengamalan Pancasila Sila ke-4 di Lingkungan Masyarakat
  • Sejarah Hidup Sunan Giri: Lahir, Nasab, & Ajaran Dakwah Wali Songo
  • Karakteristik Partisipasi Politik: Ciri-ciri, Penerapan, & Contoh

Sila ke-3

  • Rela berkorban demi kepentingan sosial di masyarakat.
  • Mengikuti kegiatan masyarakat bersama warga lainnya.
  • Saling tolong-menolong antar-anggota masyarakat.
  • Bersama-sama menjaga nama baik lingkungan masyarakat.
  • Tidak melakukan perbuatan yang merugikan masyarakat.

Sila ke-4

  • Menyelesaikan masalah di masyarakat dengan musyawarah.
  • Menghormati pendapat orang lain dalam bermusyawarah.
  • Musyawarah untuk mencapai mufakat harus diliputi semangat kekeluargaan.
  • Menerima dengan lapang dada jika pendapat kita tidak disetujui.
  • Bertanggung jawab melaksanakan keputusan hasil musyawarah.

Sila ke-5

  • Bersikap adil terhadap seluruh anggota masyarakat
  • Menghormati hak-hak orang lain di lingkungan masyarakat.
  • Memberikan pertolongan kepada orang lain tanpa membeda-bedakan.
  • Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
  • Menghindari sikap yang bisa menyakiti orang lain.

Baca juga:

  • Isi Pembukaan UUD 1945: Kedudukan, Alinea, Makna & Penjelasan
  • Apa itu Abris Sous Roche di Masa Praaksara Sejarah dan Fungsinya
  • Sejarah Partai Masyumi, Tokoh, & Kenapa Dibubarkan Sukarno?

Baca juga artikel terkait PANCASILA atau tulisan menarik lainnya Iswara N Raditya
(tirto.id - isw/agu)


Penulis: Iswara N Raditya
Editor: Agung DH

Subscribe for updates Unsubscribe from updates

tirto.id - Menghormati teman yang sedang beribadah termasuk sila ke berapa? Apa saja pengamalan sila ke-1 pancasila? Berikut penjelasan selengkapnya.

Pengamalan sila ke-1 Pancasila dapat dilakukan di mana saja, termasuk di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, bahkan di tempat bermain. Pengamalan Pancasila di tempat bermain menjadi pembelajaran yang baik bagi anak-anak usia dini.

Advertising

Advertising

Sila ke-1 Pancasila dengan bunyi “Ketuhanan Yang Maha Esa" sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945) tepatnya dalam Pasal 29 Ayat 1 dan 2 menyatakan bahwa:

  1. Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa.
  2. Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadah menurut agama dan kepercayaannya itu.

Peranan negara sangat penting dalam memberikan jaminan bagi setiap penduduk untuk memeluk agama dan beribadah menurut agama masing-masing. Itulah makna Sila ke-1 Pancasila, demikian tulis Weinata Sairin dalam Kerukunan Umat Beragama Pilar Utama Kerukunan Berbangsa: Butir-Butir Pemikiran (2002).

Selain sebagai dasar negara Republik Indonesia, Pancasila merupakan rumusan atau pedoman dalam menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia. Istilah Pancasila terdiri dari dua kata dalam bahasa Sanskerta. Panca yang berarti "lima" dan sila yang bermakna "prinsip" atau "asas".

“Sekarang, banyaknya prinsip kebangsaan, internasionalisme, mufakat, kesejahteraan, dan ketuhanan, lima bilangannya. Namanya bukan Panca Dharma, tetapi saya namakan ini dengan petunjuk seorang teman kita ahli bahasa, namanya ialah Pancasila," ucap Sukarno, dikutip dari Risalah BPUPKI “Sila artinya asas atau dasar, dan di atas kelima dasar itulah kita mendirikan negara Indonesia, kekal, dan abadi," imbuh tokoh bangsa dan bapak proklamator ini.

Di Indonesia, ada 6 agama yang diakui secara resmi oleh pemerintah yakni Islam, Kristen Protestan, Kristen Katolik, Hindu, Budha, dan Konghucu. Maka, para pemeluk agama tersebut berhak mendapatkan kebebasan serta kenyamanan dalam menjalankan ajaran agama masing-masing.

Baca juga:

Bunyi Pancasila dan Lambangnya

Adapun isi atau bunyi 5 sila dalam Pancasila dan masing-masing lambang atau simbolnya adalah sebagai berikut:

  1. Ketuhanan yang Maha Esa; dilambangkan dengan bintang.
  2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab; dilambangkan dengan rantai.
  3. Persatuan Indonesia; dilambangkan dengan pohon beringin.
  4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan; dilambangkan dengan kepala banteng.
  5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia; dilambangkan dengan padi dan kapas.

Baca juga:

Isi Butir-Butir Pengamalan Pancasila Sila ke-1

Berikut ini butir-butir pengamalan Pancasila Sila ke-1 “Ketuhanan Yang Maha Esa":

  1. Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketakwaannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
  2. Manusia Indonesia percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
  3. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerja sama antara pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
  4. Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
  5. Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.
  6. Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing.
  7. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain.

Baca juga:

Contoh Pengamalan Pancasila Sila ke-1 di Tempat Bermain

Di tempat bermain, anak-anak selayaknya sudah diajarkan mengenai praktik pengamalan Pancasila, termasuk Sila ke-1. Berikut ini beberapa contohnya:

  • Tidak lupa beribadah meskipun sedang asyik bermain.
  • Memberi kesempatan kepada teman bermain untuk menjalankan ibadah.
  • Saling menghargai teman-teman sepermainan meskipun berbeda agama.
  • Tidak bersikap pilih kasih terhadap teman bermain yang berbeda agama.
  • Berhenti bermain sejenak ketika mendengar suara azan.

Baca juga:

Baca juga artikel terkait PANCASILA SILA KE-1 atau tulisan menarik lainnya Iswara N Raditya
(tirto.id - isw/isw)

Penulis: Iswara N Raditya Editor: Addi M Idhom