Penyakit sifilis merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri...

Penyakit sifilis merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri...

Penyakit sifilis merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri...
Lihat Foto

Tatiana Shepeleva - Shutterstock

Bakteri Treponema pallidum penyebab penyakit sifilis

KOMPAS.com - Treponema pallidum adalah bakteri penyebab penyakit sifilis. Sifilis merupakan salah satu penyakit menular seksual. Penyakit ini bisa menyebabkan komplikasi yang parah, contohnya infeksi otak dan kecacatan tubuh. Bagaimana sejarah dan karakteristik bakteri ini?

Sejarah penemuan bakteri Treponema pallidum

Sifilis adalah penyakit menular seksual yang dapat terlihat gejalanya dari kulit dan membran mukus organ genital dan mulut. Infeksi sifilis pertama kali dipublikasikan di Eropa pada abad ke-16. Infeksi ini diduga memasuki Eropa karena orang yang melancong ke luar wilayah dan kembali ke Eropa. Bahkan, pada tahun 1490-an, sifilis pernah menjadi epidemi di Eropa.

Awalnya, infeksi sifilis dan gonore (penyakit menular seksual lainnya) dipercaya adalah penyakit yang sama. Keduanya baru diketahui sebagai penyakit dari organisme yang berbeda pada awal abad ke-20. Waktu itu, perkembangan teknologi berkembang pesat. Peneliti berhasil mengetahui mikroorganisme penyebab penyakit ini dan menemukan pengobatan yang efektif.

Bakteri Treponema pallidum

Bakteri Treponema pallidum adalah bakteri spirocaheta atau spiroket, maksudnya bakteri ini berbentuk ramping dan berlekuk-lekuk seperti spiral. Bakteri ini termasuk ke dalam bakteri Gram negatif. Bakteri penyebab penyakit sifilis ini adalah bakteri parasit obligat, artinya bakteri Treponema pallidum tidak bisa hidup di luar tubuh.

Oleh karena itu, penularan sifilis hanya akan terjadi melalui penularan langsung dengan dua cara. Pertama, sifilis menular melalui hubungan seksual dan pertukaran cairan tubuh. Pertukaran cairan tubuh bisa terjadi melalui luka kecil pada permukaan kulit yang kontak dengan cairan tubuh yang terinfeksi Treponema pallidum, termasuk diantaranya penggunaan jarum suntik bersama orang yang terinfeksi.

Kedua, penularan sifilis pada bayi. Bayi bisa lahir dan terinfeksi sifilis melalui dua cara, yaitu penularan ketika masih berada di dalam rahim atau ketika melahirkan melalui vagina.

Bakteri ini termasuk bakteri yang berukuran sangat kecil dibandingkan bakteri lainnya. Bakteri Treponema pallidum memiliki panjang 6 sampai 15 nanometer dengan diameter hanya 0,1 sampai 0,2 nanometer saja.

Baca juga: Perbedaan Bakteri Gram Positif dan Gram Negatif

Respons tubuh terhadap Treponema pallidum

Bakteri Treponema pallidum memicu renspons imun yang luar biasa di dalam tubuh. Responsnya berbeda sesuai dengan fase-fase penyakit sifilis. Respons yang paling parah adalah jika bakteri Treponema pallidum berhasil masuk ke otak.

Otak adalah bagian yang sulit ditembus oleh benda asing. Jika infeksi masuk ke dalam otak, maka akan sulit juga untuk mengobatinya. Kondisi ini akan memicu komplikasi infeksi otak yang bisa menurunkan kondisi pasien dengan cepat. Oleh karena itu penting untuk segera mengobati sifilis jika telah terinfeksi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berikutnya

KOMPAS.com - Sifilis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Treponema pallidum. Penyakit ini bisa menular dengan mudah melalui aktivitas seksual.

WebMD menuliskan, penyakit sifilis bisa menyebabkan masalah jangka panjang serius seperti radang sendi, kerusakan otak, dan kebutaan.

Selain melalui hubungan seksual, bakteri sifilis bisa menginfeksi orang lain melalui luka di kulit atau selaput lendir.

Penyakit sifilis tidak bisa ditularkan melalui dudukan toilet, kolam renang, gagang pintu, bak mandi, maupun berbagi peralatan makan.

Baca juga: Cara Mengobati Sifilis atau Raja Singa

Gejala sifilis

Dilansir dari laman Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Amerika Serikat (CDC), terdapat empat tahap sifilis yaitu primer, sekunder, laten, dan tersier, dengan setiap tahapannya mempili tanda dan gejala berbeda-beda.

Selama tahap primer atau tahap pertama sifilis, mungkin akan terlihat satu atau beberapa luka. Luka ini menjadi tempat masuknya penyakit sifilis ke dalam tubuh, biasanya terjadi di penis, vagina, dubur, bibir, maupun di dalam mulut.

Biasanya luka tidak menimbulkan rasa nyeri, sehingga banyak orang yang tidak menyadarinya.

Secara umum sakit berlangsung dalam waktu 3-6 minggu dan sembuh terlepas dilakukannya pengobatan yang diterima.

Bahkan setelah sakitnya hilang, penderita sifilis tetap harus menerima perawatan yang akan menghentikan infeksi ke tahap sekunder.

Baca juga: Bakteri Treponema pallidum, Bakteri Penyebab Penyakit Sifilis

Sifilis sekunder dimulai dalam waktu 6 minggu hingga 6 bulan setelah pajanan bakteri sifilis, atau bisa bertahan 1-3 bulan.

Selama tahap sekunder, mungkin akan muncul ruam kulit dan/atau luka di mulut, vagina, dan anus. Biasanya tahap ini dimulai dengan ruam pada satu atau lebih area tubuh yang umumnya tidak terasa gatal, bahkan terkadang sangat samar sehingga tak menyadarinya.

Ruam bisa muncul saat luka utama sembuh atau beberapa minggu setelahnya. Ruam terjadi di telapak tangan dan/atau bagian bawah kaki yang terlihat kasar dan berwarna merah kecoklatan.

Gejala lain dari tahap sekunder meliputi demam, pembengkakan kelenjar getah bening, skait tenggorokan, rambut rontok, sakit kepala, penurunan berat badan, nyeri otot, dan kelelahan.

Gejala yang muncul saat tahap sekunder akan hilang dengan perawatan yang tepat. Jika infeksi dibiarkan, penyakit bisa ke tahap sifilis laten dan mungkin tersier.

Baca juga: Gejala dan Penyebab Penyakit Sifilis

Tahap laten sifilis adalah periode saat tidak ada tanda atau gejala yang terlihat. Tanpa pengobatan, seseorang terus memiliki sifilis di tubuh selama bertahun-tahun.

Meskipun tidak semua sifilis yang tidak diobati tak berkembang ke tahap tersier, tapi saat ini terjadi bisa mempengaruhi banyak sistem organ, seperti pembuluh darah, otak, dan sistem saraf.

Sifilis tersier sangat serius dan akan terjadi 10-30 tahun setelah infeksi dimulai. Pada kondisi ini, penyakit merusak organ dalam yang bisa menyebabkan kematian.

Baca juga: Penyakit Menular Seksual Sifilis, Kenali Tahapan dan Gejala Infeksinya

Lihat Foto Tatiana Shepeleva - Shutterstock Bakteri Treponema pallidum penyebab penyakit sifilis Komplikasi sifilis

Tanpa pengobatan, sifilis dapat menyebar ke otak dan sistem saraf (neurosifilis), mata (ocular sifilis), atau telinga (otosifilis). Kondisi ini bisa terjadi selama salah satu dari tahapan sifilis.

Adapun gejala neurosifilis meliputi sakit kepala parah, kelemahan otot, masalah gerakan otot, tidak bisa fokus, kebingungan, hingga demensia.

Sedangkan tanda sifilis okular seperti sakit mata dan/atau kemerahan serta perubahan dalam penglihatan, bahkan kebutaan.

Sementara itu, gejala otosifilis termasuk gangguan pendengaran, dengung, desis di telinga, dan pusing atau vertigo.

Baca juga: Ini Efek Samping Pengobatan Sifilis

HIV

Perlu digarisbawahi, orang dengan sifilis memiliki peluang yang meningkat secara signifikan untuk tertular HIV.

Luka yang ditimbulkan penyakit ini membuat HIV lebih mudah masuk ke dalam tubuh.

Kemungkinan pengidap HIV akan mengalami gejala sifilis yang berbeda dengan orang yang tidak mengidap HIV. Sehingga, penderita HIV disarankan berkonsultasi dengan dokter mengenai cara mengenali gejala sifilis.

Perlu digarisbawahi, penyakit sifilis bisa disembuhkan. Infeksi bakteri diatasi dengan menjalani rejimen pengobatan penuh antibiotik resep.

Meski begitu, kerusakan yang terjadi pada organ tubuh tidak bisa dipulihkan dengan pengobatan, tapi kerusakan lebih lanjut dapat dicegah.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sifilis adalah salah satu jenis penyakit menular seksual yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Berikut ini gejala, penyebab, dan pengobatannya.

Penyakit sifilis merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri...

Sifilis

Dokter Spesialis

Kulit dan kelamin

Gejala

Luka tanpa rasa sakit, ruam di tubuh, demam, nyeri otot dan sendi, pembesaran getah bening. Pada tahap lanjut dapat menyerang organ vital seperti otak dan jantung.

Faktor Risiko

Berhubungan seksual tanpa kondom, berganti-ganti pasangan, hubungan sejenis (homoseksual), penderita HIV.

Metode Diagnosis

Wawancara medis, pemeriksaan antibodi, seperti VDRL, TPHA, dan pemeriksaan cairan luka.

Pengobatan

Antibiotik

Obat

Penisilin

Komplikasi

Meningitis, stroke, gangguan penglihatan dan pendengaran, masalah jantung, komplikasi kehamilan seperti keguguran, still birth maupun kematian bayi setelah lahir.

Kapan Harus ke Dokter

Apabila termasuk golongan risiko tinggi dan muncul gejala yang telah disebutkan di atas.

Pengertian

Penyakit sifilis merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri...

Sifilis atau yang dikenal awam sebagai penyakit raja singa adalah salah satu jenis infeksi menular seksual (IMS) yang disebabkan oleh bakteri.

Sering kali, gejala awal sifilis tidak disadari oleh penderitanya sehingga tak heran apabila banyak orang terlambat mendapatkan penanganan.

Sifilis yang terdeteksi dini dan segera ditangani, memiliki prognosisnya yang baik.

Sebaliknya, jika penyakit kelamin ini tidak ditangani dengan baik, dapat terjadi komplikasi, seperti merusak otak, jantung, dan organ tubuh lain.

Artikel Lainnya: Mengenal Sifilis Okuler, Sifilis yang Terjadi pada Mata

Penyebab

Penyakit sifilis merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri...

Bakteri yang dapat menyebabkan penyakit sifilis adalah Treponema pallidum.

Mikroorganisme tersebut masuk dan menginfeksi manusia melalui luka di vagina, penis, anus, bibir, atau mulut.

Penularan ini paling sering terjadi saat aktivitas seksual, baik saat penetrasi penis ke dalam vagina, maupun saat dilakukan seks oral atau seks anal

Selain itu, penyakit ini juga bisa ditularkan dari ibu ke bayi saat proses persalinan (sifilis kongenital atau bawaan).

Faktor Risiko

Seseorang rentan mengalami sifilis, apabila termasuk dalam golongan berisiko tinggi, seperti:

  • tidak menggunakan pengaman (kondom) saat berhubungan
  • berhubungan seksual multipartner (berganti-ganti pasangan)
  • kaum homoseksual
  • penderita HIV

Gejala

Penyakit sifilis merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri...

Penyakit sifilis terbagi menjadi beberapa tahapan yang masing-masing memiliki gejala yang berbeda. Berikut merupakan tahapan gejala sifilis:

Tahapan primer ditandai dengan munculnya luka di sekitar alat kelamin, anus, maupun mulut yang mana menjadi tempat masuknya bakteri T. pallidum.

Kondisi khas pada tahapan ini adalah terbentuknya ulkus durum.

Ulkus durum berbentuk bulat, dengan dasar bergranulasi warna merah dan bersih, indolen, serta teraba indurasi.

Meski terbentuk ulkus, sering kali penderita tidak merasakan nyeri. Kondisi ini dapat sembuh sendiri dalam waktu 3-10 minggu.

Karena hal inilah banyak orang yang tidak menyadari bahwa ia sudah terinfeksi bakteri T. pallidum.

Artikel Lainnya: Waspada, Anak dan Bayi juga Dapat Terkena Sifilis

Sifilis sekunder muncul beberapa minggu setelah luka sembuh. Pada tahapan ini, mulai muncul ruam di tubuh Anda, termasuk di telapak tangan dan kaki.

Selain memberikan gejala klinis pada kulit, sifilis sekunder juga disertai dengan keluhan lain, seperti demam, penurunan berat badan, nyeri kepala, sakit tenggorokan, nyeri sendi, rasa lelah berlebihan, dan juga pembesaran kelenjar getah bening.

Pada tahapan sifilis laten ini, penderita tidak mengalami gejala klinis maupun kelainan. Namun, tetap masih berjalan dan aktif.

Sifilis tersier merupakan bagian akhir dari sifilis yang paling berbahaya. Gejala pada tahapan ini dapat muncul 10-40 tahun sejak infeksi awal.

Kelainan yang khas pada tahapan ini adalah terbentuknya guma, yaitu infiltrate sirkumskrip, bersifat kronis, biasanya melunak dan destruktif.

Selain itu, dalam tahapan ini pula penyakit menular seksual ini bisa menyebar dan merusak organ lain seperti otak, jantung, saraf, hati, hingga tulang. 

Diagnosis

Penyakit sifilis merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri...

Untuk dapat memastikan adanya penyakit sifilis atau tidak, dokter akan melakukan wawancara medis yang menyeluruh dan melakukan beberapa pemeriksaan.

Berikut penjelasannya.

Pemeriksaan darah berupa VDRL (Venereal Disease Research Laboratory) dan TPHA (Treponema Pallidum Haemagglutination) dapat dilakukan untuk mendeteksi adanya antibodi terhadap bakteri penyebab sifilis.

Prosedur pemeriksaan ini dilakukan dengan cara mengambil sampel cairan dari luka atau sedikit jaringan dan melihatnya di bawah mikroskop.

Kondisi ini dapat dipastikan bila dokter menemukan bakteri penyebab sifilis Treponema pallidum dari pemeriksaan mikroskop yang dilakukan.

Karena termasuk penyakit menular seksual, pemeriksaan terhadap pasangan seksual penderita perlu dilakukan.

Jika tidak demikian, penularan penyakit akan terus terjadi.

Artikel Lainnya: Kena Sifilis di Mulut, Kenali Penyebabnya dan Cara Mengatasinya!

Pengobatan

Penyakit sifilis merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri...

Agar dapat sembuh dengan sempurna dan tak meninggalkan komplikasi apa pun, pengobatan harus dilakukan sedini mungkin.

Pengobatan hanya boleh dilakukan oleh dokter. Penderita tak dianjurkan untuk mengobati dirinya sendiri.

Berikut penjelasan pengobatan sifilis secara umum sesuai kondisi.

  • Pengobatan Sifilis stadium primer, sekunder, dan laten umumnya diobati dengan antibiotik benzathine penicillin yang disuntikkan ke dalam otot.
  • Pada sifilis lanjutan, pemberian obat injeksi penisilin tetap akan diberikan, hanya saja membutuhkan dosis tambahan.
  • Ibu hamil yang terinfeksi sifilis juga diobati dengan cara yang sama, yaitu injeksi penisilin. Setelah proses kelahiran, bayi akan diskrining apakah terdapat sifilis kongenital atau tidak. Bila iya, bayi juga akan mendapatkan pengobatan.

Bagi orang yang memiliki alergi terhadap penisilin, terdapat beberapa pilihan antibiotik yang dapat digunakan sebagai pengobatan sifilis, seperti:

  • seftriakson
  • sefaleksin
  • azitromisin
  • tetrasiklin
  • doksisiklin

Penderita yang menerima injeksi penisilin sebagai pengobatan, dapat menimbulkan reaksi Jarisch-Herxheimer.

Gejala yang muncul umumnya bervariasi, mulai dari demam, sakit kepala, kemerahan pada wajah, nyeri sendi, hingga tubuh terasa lemas.

Tak perlu khawatir, reaksi ini akan menghilang dengan sendirinya dalam 10-12 jam ke depan.

Demi membantu pengobatan berjalan baik, pasien tak boleh berhubungan seksual sampai pengobatan selesai dan dinyatakan sembuh oleh dokter.

Pemeriksaan dan pengobatan pasien sifilis biasanya ditangani oleh dokter spesialis kulit dan kelamin.

Artikel Lainnya: Mengenal Jenis dan Prosedur Pemeriksaan Sifilis

Pencegahan

Penyakit sifilis merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri...

Penyakit sifilis sangat bisa dicegah. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan, antara lain:

  • tidak melakukan hubungan seksual (abstain)
  • monogami (hanya berhubungan seksual dengan satu orang)
  • berperilaku seks aman, salah satunya menggunakan kondom saat hubungan seksual
  • bila menggunakan sex toys, jangan bertukar alat bantu seks itu dengan orang lain
  • melakukan skrining penyakit menular seksual bagi mereka yang masuk golongan risiko tinggi
  • hindari penggunaan alkohol maupun obat-obatan terlarang

Komplikasi

Pengobatan yang terlambat dan tidak adekuat dapat menyebabkan berbagai komplikasi, seperti:

1. Muncul Benjolan atau Tumor

Pada tahapan lanjut sipilis, benjolan atau tumor yang disebut guma dapat muncul di kulit, tulang, hati, maupun organ lain.

Meski demikian, guma biasanya dapat menghilang apabila penderita menerima pengobatan antibiotik.

2. Masalah pada Kehamilan dan Kelahiran

Pada ibu hamil, sifilis bisa meningkatkan risiko keguguran, stillbirth, hingga kematian bayi saat kelahiran.

Bayi yang dilahirkan pun sangat mungkin terinfeksi sifilis kongenital. Gejala tersebut bisa berupa:

  • bayi berat lahir rendah
  • kelainan anatomi hidung (hidung tampak lebih datar)
  • kelainan bentuk gigi
  • kemerahan di daerah anus atau mulut
  • hingga gangguan penglihatan

3. Gangguan Saraf

Pengobatan yang tidak baik juga dapat menyebabkan gangguan sistem saraf, seperti:

  • sakit kepala
  • stroke
  • meningitis
  • gangguan pendengaran
  • gangguan penglihatan, termasuk kebutaan
  • demensia
  • kehilangan sensasi nyeri dan perubahan suhu
  • disfungsi seksual pada laki-laki
  • inkontinensia kandung kemih

4. Masalah Jantung

Komplikasi sifilis pada jantung dapat berupa penonjolan dan pembengkakan dari pembuluh darah aorta maupun pembuluh darah lainnya.

Selain itu, infeksi menular tersebut juga menyebabkan kerusakan katup jantung.

5. Infeksi HIV

Penderita sifilis memiliki risiko 2-5 kali lipat lebih tinggi untuk terinfeksi HIV.

Adanya luka pada sifilis menjadi tempat masuknya virus HIV ke tubuh saat melakukan aktivitas seksual.

Kapan Harus ke Dokter?

Penyakit sifilis merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri...

Apabila mengalami gejala-gejala di atas, ditambah Anda merupakan kelompok berisiko tinggi, segera ke dokter spesialis kulit dan kelamin untuk pemeriksaan.

Alasannya, penyakit sifilis yang terdeteksi sedari dini dapat diobati lebih cepat. Komplikasi pun dapat dihindari.

Kini, Anda sudah tahu apa itu sifilis. Jika masih ingin bertanya lebih lanjut seputar penyakit kelamin ini, tanyakan langsung kepada dokter di fitur LiveChat.

(HNS/AYU)

Terakhir Diperbaharui: 07 Januari 2022

Diperbaharui: dr. Devia Irine Putri

Ditinjau: dr. Devia Irine Putri

Referensi:

Harlim, Ago. (2019). Buku Ajar Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin.

Mayo Clinic. Diakses 2022. Syphilis.

NHS. Diakses 2022. Syphilis.