Penyebab kepala pusing badan terasa bergoyang

GORONTALO, KOMPAS.com - Gempa bumi tektonik dengan magnitudo 4,6 mengguncang Kota Gorontalo, Senin (25/7/2022) pukul 07.01.54 Wita. Gempa ini mengagetkan warga kota yang bersiap berangkat kerja atau sedang menjalankan aktivitas harian di dalam rumah.

Table of Contents Show

  • 6. Neuropati perifer
  • Tahukah Anda?
  • 7. Saraf kejepit
  • 8. Mielopati
  • Apa penyebab badan terasa goyang?
  • Badan terasa ringan dan melayang gejala penyakit apa?
  • Kenapa bangun tidur terasa seperti gempa?
  • Kenapa kepala sering pusing seperti gempa?

“Kami sedang duduk tiba-tiba terasa bergoyang-goyang,” kata Siti Rohana Lakadjo, warga Kelurahan Huangobotu Kecamatan Dungingi Kota Gorontalo.

Dari rilis Stasiun Geofisika Manado Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa ini berpusat pada koordinat 0.37 Lintang Utara dan 122.58 Bujur Timur. Tepatnya, berlokasi di 31 Km arah Tenggara Kabupaten Boalemo dengan kedalaman 105 Km.

Baca juga: Gempa Magnitudo 4,7 Guncang NTT, Dirasakan di 2 Kabupaten

“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis kedalaman menengah akibat aktivitas subduksi lempeng Laut Sulawesi,” kata Kepala Stasiun Geofisika Manado BMKG, Tony Agus Wijaya.

Dampak gempa ini dirasakan di Kota Gorontalo dengan intensitas II MMI (Modified Mercalli Intensity). Dalam hal ini, getaran gempa dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

“Hingga saat ini belum terdapat laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan gempa,” ujar Tony Agus Wijaya.

Hasil monitoring BMKG hingga pukul 07.20 Wita belum menunjukkan adanya aktivitas gempa susulan (aftershock).

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

PEKANBARU, KOMPAS.com - Gempa bumi mengguncang Kabupaten Pasaman Barat, Provinsi Sumatera Barat.

Gempa terjadi sebanyak dua kali, yakni pukul 08.35 WIB dan 08.39 WIB, Jumat (25/2/2022).

Gempa ini dirasakan oleh warga di Kota Pekanbaru, Riau.

"Iya, tadi terasa gempa. Kursi di rumah sampai bergoyang," ujar Niken, seorang warga Kelurahan Air Putih, Kota Pekanbaru saat diwawancarai wartawan, Jumat.

Baca juga: Terasa Kuat, Kami Berhamburan ke Luar Rumah

Warga lainnya, Heru juga merasakan gempa tersebut.

"Tadi pas lagi di rumah badan terasa bergoyang. Rupanya ada gempa. Saya langsung keluar rumah," kata Heru kepada Kompas.com.

Dari situs resmi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) gempa terjadi dengan magnitudo 5,2  pada kedalaman 10 kilometer, tepatnya 18 kilometer arah timur laut Pasaman Barat.

Baca juga: BMKG Sebut Gempa M 6,2 yang Guncang Pasaman Barat karena Aktivitas Sesar Sumatera

Sementara itu, Forecaster On Duty BMKG Stasiun Pekanbaru, Fitri Nur Astuti menyebutkan bahwa gempa kedua terjadi dengan magnitudo 6,2  pada kedalaman 10 kilometer, tepatnya di 17 kilometer arah timur laut Pasaman Barat.

"Gempa pertama M 5,2 , dan gempa kedua M 6,2," sebut Fitri kepada wartawan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

6. Neuropati perifer

Neuropati perifer adalah kerusakan saraf yang terjadi pada bagian otak dan sumsum tulang belakang atau saraf tepi.

Kondisi ini membuat bagian tangan dan kaki menjadi lebih lemah.

Lemahnya anggota gerak ini membuat Anda sulit mengatur gerakan tubuh sehingga Anda kehilangan keseimbangan dan jatuh.

Tidak heran bila ini menjadi penyebab hilang keseimbangan tapi tidak pusing.

Tahukah Anda?

Neuropati perifer sering dijumpai oleh pengidap diabetes lantaran gula darah yang terlalu tinggi bisa merusak saraf.
Selain itu, kondisi ini melemahkan dinding pembuluh darah yang mengantarkan zat gizi dan oksigen ke saraf.

7. Saraf kejepit

Penyebab kepala pusing badan terasa bergoyang

Saraf terjepit atau radikulopati tentu bisa membuat Anda sering merasa oleng.

Biasanya, tubuh menjadi tidak seimbang bila saraf terjepit terjadi pada tulang belakang. Lantas, mengapa hal ini terjadi?

Saraf terlalu tertekan oleh tulang, tulang rawan, atau otot di sekitarnya. Tekanan ini bisa membuat saraf terganggu.

Gejala yang bisa Anda rasakan mulai dari nyeri, kesemutan, hingga otot di bagian punggung yang melemah.

Menahan rasa sakit sekaligus otot yang lemas berlebih inilah yang membuat tubuh sulit seimbang.

8. Mielopati

Mielopati adalah cedera sumsum tulang belakang akibat adanya tekanan tulang belakang akibat:

  • cedera,
  • gangguan autoimun, atau
  • penyakit pada sumsum tulang belakang, seperti penyempitan area sekeliling sumsum atau spinal stenosis.

Kondisi ini membuat fungsi saraf sepanjang tulang belakang pun terganggu dan sinyal dari saraf otak ke kaki dan tangan pun bermasalah.

Akibatnya, keseimbangan badan terganggu. Anda juga terlihat lebih ceroboh dan kesulitan menggerakan telapak tangan dan kaki.

Memang, tumor otak merupakan penyebab yang bisa membuat Anda mudah jatuh dan sulit seimbang. Meski begitu, ini biasanya diikuti dengan rasa pusing.

Hilang keseimbangan tapi tidak pusing biasanya muncul akibat masalah pada bagian saraf, tulang, atau sendi.

Namun, ada pula beberapa penyebab lain yang bisa membuat Anda sering merasa oleng, mulai dari penyakit telinga hingga minum obat tertentu.

Segera ke dokter bila Anda merasakan sakit kepala tak tertahankan, cedera akibat jatuh, dan sulit beraktivitas sehari-hari.

Apa penyebab badan terasa goyang?

Gejala tubuh terasa bergoyang terlebih jika ada rasa pusing berputar dan seperti gempa maka penyebab keluhan Anda mungkin adalah vertigo. Vertigo terjadi karena gangguan pada pusat keseimbangan pada telinga bagian dalam. Gejala lain dari keluhan ini adalah mual, muntah, dan pusing membaik jika menutup mata.

Kenapa badan sempoyongan seperti mau jatuh?

Penyebab rasa sempoyongan : Anemia atau kekurangan sel darah merah sehingga oksigen yang mengalir di pembuluh darah berkurang sehingga menimbulkan rasa lemas, berkunang-kunang, pucat, dan mudah lelah. Faktor kelelahan, dehidrasi, kurang tidur, asupan makan kurang sehat, stres, dan jarang olahraga.

Kenapa tiba tiba pusing berputar dan lemas?

Penyebab pusing berputar : Anemia atau kurang darah sehingga kulit tampak pucat, badan lemas, sempoyongan, gemetaran, keringat dingin. Faktor kelelahan, kurang istirahat, sering begadang, serta kekurangan nutrisi, gizi dan mineral. Sakit kepala tegang atau migrain.

Apa yang harus dilakukan saat kepala terasa berputar?

Segera duduk dan pejamkan mata, bila gejala vertigo muncul saat sedang berdiri. Hindari berbaring miring dengan bertumpu pada sisi kepala yang mengalami vertigo. Tidur dengan posisi kepala sedikit terangkat atau lebih tinggi. Cukupi asupan cairan dengan minum air putih.