Penyebab penyakit biduran dan cara mengatasinya

Meski kadang dianggap sebagai penyakit yang dapat sembuh sendiri, Moms harus mengetahui penyebab biduran yang bisa saja dirasakan oleh anak-anak maupun orang dewasa.

Saat seseorang terkena biduran, tak menutup kemungkinan dirinya juga akan terserang angioedema.

Ini adalah penyakit pembengkakan pada lapisan kulit yang lebih dalam. Biasanya terjadi pada bagian mata, bibir, dan alat kelamin.

Baca Juga: Kisah Pilu Korban Tragedi Kanjuruhan, Ada Anak 10 Tahun Menyaksikan Temannya Meninggal

Apa Itu Biduran?

Penyebab penyakit biduran dan cara mengatasinya

Foto: Biduran (Everydayhealth.com)

Biduran atau urtikaria adalah reaksi kulit yang menyebabkan timbulnya bilur berwarna merah atau putih.

Bilur yang timbul ini juga disertai dengan rasa gatal.

Awalnya, bilur ini muncul hanya di satu bagian tubuh, tapi lama-kelamaan bilur ini akhirnya menyebar.

Salah satu penyebab umumnya adalah alergi, tetapi ukuran dan bentuk bilur bisa berbeda-beda.

Ketika seseorang terserang biduran, tak menutup kemungkinan dirinya juga akan terserang angioedema.

Penyakit angioedema adalah pembengkakan pada lapisan kulit yang lebih dalam.

Pembengkakan ini biasanya terjadi pada bagian mata, bibir, dan alat kelamin.

Pada beberapa kasus, masalah pada kulit ini juga bisa terjadi atau menjadi bagian dari gejala anafilaksis, yaitu reaksi alergi yang parah dan terjadi secara tiba-tiba hingga bisa menyebabkan kematian.

Menurut American College of Allergy, Asthma and Immunology, biduran mempengaruhi sekitar 20% orang pada suatu waktu dalam hidup mereka,

Penyakitnya bisa saja menjadi kronis atau akut.

Dilihat dari studi Stat Pearls, biduran akut berlangsung 6 minggu atau kurang.

Kondisi ini mungkin akibat dari paparan alergen atau iritan.

Baca Juga: Review Serum AZARINE Easy White Herbal Moisturizer Serum oleh Moms Orami, Buat Wajah Lebih Cerah!

Gejala Biduran

Penyebab penyakit biduran dan cara mengatasinya

Foto: Gatal-gatal (Istockphoto.com)

Gejala lain dari kondisi ini seperti pembengkakan pada wajah, lidah, atau tenggorokan, detak jantung yang cepat, atau pusing.

Siapapun yang mungkin memiliki anafilaksis harus menerima perawatan medis secepatnya.

Beberapa gejala biduran, di antaranya:

  • Lesi kulit yang menonjol dapat muncul di area tubuh mana pun.
  • Lesi sering muncul secara berkelompok.
  • Cenderung gatal.
  • Bisa berwarna merah muda, merah, atau berwarna kulit.
  • Jika seseorang menekan di tengah, warnanya mungkin memudar.
  • Benjolan biasanya bertahan tidak lebih dari 24 jam, tetapi yang baru dapat terbentuk.
  • Ukurannya dapat berkisar dari tusukan peniti hingga beberapa inci.

Biduran tidak selalu muncul sebagai benjolan.

Namun, mungkin juga nampak seperti bintik-bintik kecil, bercak, atau garis tipis dan terangkat.

Waktu yang diperlukan untuk munculnya lesi tergantung pada penyebab biduran.

Pada seseorang dengan urtikaria kontak, kulit bereaksi terhadap alergen, seperti lateks atau iritan.

Reaksi terjadi akan terjadi sekitar 10–60 menit setelah terpapar alergen dan berlangsung hingga 24 jam.

Orang yang alergi makanan, gatal-gatal biasanya muncul dalam waktu 1 jam.

Reaksi terhadap pewarna makanan dan bahan tambahan lainnya dapat muncul setelah 12-24 jam.

Reaksi terhadap obat dapat muncul sekaligus atau lebih lama, bahkan bertahun-tahun setelah mulai menggunakan obat.

Dalam beberapa kasus, gatal-gatal bertahan selama beberapa hari.

Orang dengan gatal-gatal kronis dapat memiliki gejala selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun.

Baca Juga: Posisi Duduk yang Baik untuk Ibu Hamil agar Tak Picu Rasa Nyeri, Simak Yuk!

Penyebab penyakit biduran dan cara mengatasinya

Foto: Penyebab Biduran (Istockphoto.com)

Umumnya, penyebab biduran adalah adanya reaksi alergi terhadap sesuatu yang ditemui atau tertelan.

Ketika memiliki reaksi alergi, tubuh mulai melepaskan histamin ke dalam darah.

Histamin adalah bahan kimia yang diproduksi tubuh sebagai upaya untuk mempertahankan diri terhadap infeksi dan penyusup luar lainnya.

Sayangnya, pada beberapa orang, ini dapat menyebabkan pembengkakan, gatal, dan banyak gejala lainnya.

Dalam hal alergen, gatal-gatal dapat disebabkan oleh faktor-faktor seperti serbuk sari, obat-obatan, makanan, bulu binatang, dan gigitan serangga.

Meski begitu, biduran juga bisa disebabkan oleh faktor lain.

Beberapa penyebab biduran sering kambuh termasuk stres, pakaian ketat, olahraga, penyakit, atau infeksi.

Paparan berlebihan terhadap suhu panas atau dingin atau dari iritasi karena keringat berlebihan juga bisa menyebabkan biduran kambuh.

Namun, karena pemicu potensial biduran cukup banyak, penyebab biduran sering kambuh tidak dapat ditentukan.

Berikut adalah beberapa penyebab biduran sering kambuh, yaitu:

1. Reaksi alergi

Penyebab biduran sering kambuh yang paling umum adalah reaksi alergi.

Ini dapat disebabkan oleh alergen apa pun yang mungkin membuat sensitif, termasuk:

  • Makanan (seperti kacang-kacangan, susu, dan telur)
  • Bulu hewan peliharaan
  • Serbuk sari
  • Tungau debu
  • Gigitan atau sengatan serangga
  • Obat-obatan (terutama antibiotik, obat kanker, dan ibuprofen).

Kasus gatal-gatal ringan yang disebabkan oleh alergi biasanya diobati dengan obat alergi jangka panjang atau pendek dan menghindari pemicunya.

2. Anafilaksis

Anafilaksis adalah reaksi alergi parah yang mengancam jiwa.

Dalam kondisi ini, gatal-gatal sering disertai dengan kesulitan bernapas, mual atau muntah, pembengkakan parah, dan pusing.

Segera hubungi dokter atau pergi ke rumah sakit terdekat jika mencurigai gejala-gejala anafilaksis.

Baca Juga: Belajar dari Kisah Nabi Ismail: Ditinggal di Padang Pasir hingga Hendak Dikurbankan

3. Biduran Kronis

Biduran kronis atau disebut juga urtikaria kronis.

Kondisi ini ditandai dengan gatal-gatal berulang yang dapat mengganggu gaya hidup.

Kondisi ini bisa berlangsung antara enam minggu dan beberapa bulan atau tahun.

Moms mungkin mencurigai gatal-gatal kronis jika memiliki bekas luka yang tidak hilang dalam waktu enam minggu. 

Meskipun tidak mengancam jiwa, bentuk gatal-gatal ini bisa membuat tidak nyaman dan sulit diobati.

Mereka mungkin juga merupakan gejala dari masalah kesehatan yang mendasarinya, seperti:

Goresan berlebihan atau tekanan terus menerus pada kulit menyebabkannya.

Dermatographism biasanya hilang dengan sendirinya dalam waktu singkat tanpa pengobatan.

4. Perubahan Suhu

Penyebab penyakit biduran dan cara mengatasinya

Foto: Gatal-gatal (Orami Photo Stocks)

Terkadang perubahan suhu dapat jadi penyebab biduran sering kambuh.

Gatal-gatal yang disebabkan oleh dingin dapat terjadi dari paparan air atau udara dingin.

Sementara panas tubuh dari aktivitas fisik dapat menyebabkan gatal-gatal yang disebabkan oleh olahraga.

Ini bisa menjadi penyebab biduran yang kadang tidak disadari.

Paparan sinar matahari atau tanning bed juga dapat menyebabkan gatal-gatal akibat matahari pada beberapa orang.

5. Biduran Akibat Infeksi

Infeksi virus dan bakteri dapat jadi penyebab biduran sering kambuh.

Infeksi bakteri umum yang menyebabkan gatal-gatal termasuk infeksi saluran kemih dan radang tenggorokan.

Virus yang menyebabkan infeksi mononukleosis, hepatitis, dan pilek sering menyebabkan gatal-gatal.

Oleh karena itu, Moms harus sigap jika mulai merasakan gatal-gatal yang tidak biasa dan segera lakukan observasi.

Baca Juga: Asam Lambung Naik saat Hamil: Gejala hingga Pengobatan dengan Sarang Burung Walet

6. Gangguan Autoimun

Penelitian The Indian Journal of Medical Research, mencatat bahwa hampir 45 persen pasien dengan biduran kronis memiliki gangguan autoimun.

Gangguan autoimun terjadi ketika sistem kekebalan tubuh yang menyerang jaringan tubuhnya sendiri.

Penyakit tiroid merupakan salah satu penyakit autoimun yang paling sering menyebabkan biduran.

Penyakit autoimun lain yang bisa menjadi penyebab biduran adalah lupus, radang sendi, dan penyakit celiac.

Pengobatan biduran karena gangguan autoimun ini biasanya menggunakan antihistamin.

7. Berkeringat

Keringat pada dasarnya tidak menyebabkan gatal-gatal. Namun, tubuh yang berkeringat menandakan tubuh sedang mengalami kenaikan suhu.

Bagi beberapa orang, kenaikan suhu tubuh, baik karena olahraga maupun mandi air panas, dapat menjadi penyebab biduran atau gatal-gatal.

Sebuah riset yang diterbitkan dalam Clinical autonomic research (2018) menyebutkan bahwa​​ tubuh memproduksi asetilkolin, yaitu bahan kimia yang menghambat pemecahan sel.

Asetilkolin memang bertugas merangsang produksi keringat pada saraf simpatik.

Namun, zat ini dapat mengganggu perkembangan sel-sel kulit sehingga kulit menjadi iritasi dan memicu ruam pada kulit.

8. Stres

Sebuah riset membuktikan stres berlebihan dapat menyebabkan sistem kekebalan tubuh menurun sehingga lebih rentan terkena masalah kulit, termasuk biduran.

Pasalnya, saat penyebab biduran satu ini membuat tubuh memproduksi hormon adrenalin lebih banyak dari biasanya. 

Adrenalin akan memicu timbulnya bentol merah dan gatal muncul, tetapi biasanya akan hilang dalam kurun waktu 30-60 menit.

Selain itu, stres yang berkaitan dengan gangguan kecemasan dapat menimbulkan gatal-gatal pada tubuh orang yang mengalami biduran. 

Hal tersebut memancing keinginan untuk menggaruk bentol yang terdapat di kulit, sehingga menyebabkan biduran semakin menyebar.

Baca Juga: Sinopsis Film The Box Chanyeol EXO, Film Musikal dengan Alur Cerita Ringan

Diagnosis Biduran

Penyebab penyakit biduran dan cara mengatasinya

Foto: Tes Darah (Istockphoto.com)

Cara untuk mendiagnosis penyebab biduran, di tahap awal dokter melakukan wawancara medis seputar keluhan dan riwayat penyakit yang pernah dialami, hingga makanan atau aktivitas yang baru dilakukan.

Setelah itu, dokter baru melakukan pemeriksaan fisik pada yang mengalami bentol-bentol.

Pada beberapa kasus, dokter juga melakukan pemeriksaan penunjang seperti:

  • Tes alergi, pada kulit atau tes darah.
  • Tes darah, untuk menyingkirkan penyakit atau infeksi lain.
  • Biopsi kulit. Pada pemeriksaan ini, dokter kulit akan mengangkat sedikit kulit yang terkena, sehingga bisa diperiksa di bawah mikroskop. 

Namun, pemeriksaan ini umumnya dilakukan pada kasus biduran yang terjadi berulang, bukan pertama kali.

Baca Juga: 9+ Arti Mimpi Berkelahi, Bisa Jadi Tanda Kesuraman dan Malapetaka!

Cara Mengatasi Biduran

Penyebab penyakit biduran dan cara mengatasinya

Foto: Ilustrasi Obat-obatan (Istockphoto.com)

Cara mengatasi penyebab biduran akan tergantung pada tingkat keparahan biduran serta kondisi kesehatan pasien secara menyeluruh.

Pasien dengan gejala ringan mungkin tidak memerlukan pengobatan khusus.

Pasalnya, bentol biduran sering hilang dengan sendirinya.

Pengobatan biduran biasanya lebih diperlukan guna mengurangi gatal-gatal maupun rasa tidak nyaman yang mengganggu aktivitas pasien.

1. Penanganan dari Dokter

Berikut beberapa jenis obat biduran yang dapat diberikan oleh dokter:

Obat-obatan jenis antihistamin dapat digunakan untuk meredakan gatal, bengkak, dan gejala alergi lainnya.

Contoh obat ini adalah loratadine dan cetirizine.

Namun perlu diingat bahwa sebagian obat antihistamin dapat menimbulkan rasa kantuk.

Karena itu, pasien yang mengonsumsinya dilarang berkendara maupun mengoperasikan alat berat.

Pada kasus biduran yang berat atau angioedema, dokter dapat meresepkan obat antiradang berupa kortikosteroid.

Obat ini berfungsi meredakan bengkak, kemerahan, dan gatal. Prednisone adalah salah satu contohnya.

  • Obat untuk menekan sistem imun

Bila antihistamin dan obat antiradang kurang efektif, dokter dapat mempertimbangkan pemberian obat-obatan yang dapat menekan sistem imun. Obat ini disebut imunosupresan.

Penanganan medis darurat diperlukan apabila serangan urtikaria tergolong berat, yakni berupa angioedema.

Dokter akan menyuntikkan obat epinefrin untuk meredakan gejala dengan cepat.

Pasien dengan serangan alergi berat yang kambuhan bisa dibekali obat suntik epinefrin oleh dokter.

Obat ini dapat digunakan secara mandiri di rumah untuk keadaan darurat.

2. Penanganan Mandiri di Rumah

Untuk mengurangi gejala dan iritasi biduran, pasien juga bisa melakukan beberapa langkah di bawah ini:

Salah satu cara mengobati penyebab biduran agar tidak kambuh lagi adalah dengan mandi air dingin.

Mandi air dingin bisa membantu meredakan gatal di kulit akibat biduran. 

Meski begitu, jangan gunakan air yang terlalu dingin karena bisa memicu keluarnya adrenalin sehingga akan memperparah kondisi biduran yang dialami. 

Jadi, pastikan suhu air yang digunakan cukup sejuk tanpa membuat Moms kedinginan.

Untuk meredakan gatal dan bentol, Moms bisa menempelkan kompres dingin pada area kulit yang mengalami biduran. 

Bungkus es batu dengan handuk halus dan kompres biduran sebanyak beberapa kali dalam sehari.

Namun, Moms tidak bisa melakukan cara mengobati biduran agar tidak kambuh lagi apabila biduran disebabkan oleh udara dingin.

Biduran yang gatal dan mengganggu bisa dihilangkan dengan konsumsi suplemen, lho!

Beberapa studi mengungkap, vitamin C, B12, dan D bisa membantu mengatasi biduran.

Minum suplemen minyak ikan juga dapat membantu, meski masih dibutuhkan penelitian lanjutan untuk memastikannya.

Baca Juga: Yuk, Kepoin 10 Wisata Solok yang Indah dan Menawan

Salah satu kesalahan yang kerap dilakukan orang ketika sedang biduran adalah menggaruknya terus-menerus.

Semakin digaruk, sebenarnya biduran akan semakin melebar.

Selain itu, menggaruk berlebihan juga dapat menyebabkan iritasi pada kulit. 

Untuk mengobati biduran secara alami, jagalah agar suhu tubuh dan lingkunganmu tetap sejuk. 

Kondisi panas dapat membuat sensasi gatal bertambah parah.

Hindari paparan sinar matahari langsung, berteduhlah di tempat yang nyaman.

Kamu bisa menggunakan air conditioner (AC) untuk membantu menyejukkan suhu lingkungan. 

Baca Juga: Kutil di Leher: Penyebab, Cara Mengatasi, Cara Mencegah, dan Bahayanya yang Perlu Diketahui

Cara Mencegah Biduran

Penyebab penyakit biduran dan cara mengatasinya

Foto: Makanan Kaleng (Istockphoto.com)

Biduran umumnya terjadi akibat reaksi alergi oleh sebab itu, bagi Moms yang mengidap alergi tertentu, cobalah hindari hal-hal yang bisa memicunya agar biduran tidak muncul.

Berikut beberapa cara mencegah biduran:

Hindari makanan yang sudah diketahui menjadi pemicu gejala biduran.

Makanan pantangan biduran antara lain makanan cepat saji, daging yang diawetkan, produk daging asap, kerang, ikan kalengan, makanan dan acar kalengan, hingga makanan dengan pengawet.

Makanan tersebut tinggi kandungan histamin sehingga bisa memicu biduran.

Bila Moms mengalami gatal-gatal saat terkena dingin, jangan berenang di air dingin dan hindari paparan udara dingin dengan mengenakan pakaian hangat dan syal di sekitar hidung dan mulut.

Kenakan pakaian pelindung dan oleskan tabir surya.

Segera beritahu dokter atau apoteker bila kamu mencurigai obat tertentu yang menyebabkan gatal-gatal.

Baca Juga: 9+ Arti Mimpi Berkelahi, Bisa Jadi Tanda Kesuraman dan Malapetaka!

Kondisi yang Membutuhkan Perawatan Segera

Penyebab penyakit biduran dan cara mengatasinya

Foto: Sesak Napas (Istockphoto.com)

Sebaiknya segera menghubungi dokter jika biduran disertai salah satu dari beberapa gejala berikut:

Perubahan sederhana pada gaya hidup mungkin dapat mencegah biduran kambuh kembali.

Jika memiliki alergi dan tahu zat yang mungkin bisa menjadi penyebab biduran, dokter akan menyarankan untuk menghindari kemungkinan paparannya.

Suntikan alergi adalah pilihan lain yang dapat mengurangi risiko mengalami gatal-gatal lagi.

Hindari berada di area dengan kelembapan tinggi atau mengenakan pakaian ketat jika baru saja mengalami wabah biduran.

Meskipun gatal-gatal terasa tidak nyaman, biasanya tidak parah dan hilang setelah beberapa waktu.

Namun, perlu diketahui bahwa ketika beberapa gatal-gatal hilang, yang baru mungkin muncul.

Kasus gatal-gatal ringan dianggap tidak berbahaya.

Biduran bisa berbahaya jika mengalami reaksi alergi yang serius dan tenggorokan bengkak. 

Baca Juga: Batik Jumputan atau Tie Dye: Sejarah dan Cara Pembuatannya

Jika gejala memburuk atau bertahan lebih lama dari beberapa hari, jangan ragu menghubungi dokter agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dan mendapatkan penanganan.

Memahami apa yang jadi penyebab biduran adalah kunci untuk mencegah penyakit-penyakit yang lebih berbahaya nantinya.

Biduran disebabkan karena apa?

Biduran biasanya muncul setelah tubuh terpapar oleh faktor pemicu alergi (alergen). Saat hal itu terjadi, tubuh akan melepaskan senyawa kimia bernama histamin ke dalam darah, yang kemudian menyebabkan reaksi pada kulit berupa rasa gatal dan ruam kulit.

Penyebab biduran dan apa obatnya?

Berikut ini beberapa hal yang bisa menyebabkan terjadinya biduran: Terjadi kontak dengan pemicu atau penyebab alergi, misalnya lateks dan bulu binatang. Makanan penyebab biduran yang paling umum adalah kacang, cokelat, makanan laut, telur, gandum, dan susu. Hampir semua obat-obatan bisa menyebabkan uritkaria.

Apa yang harus dilakukan ketika biduran?

Dirangkum dari berbagai sumber, berikut hal yang harus dilakukan ketika biduran agar rasa gatal dan bentol kemerahannya cepat mereda..
Oleskan gel aloe vera. ... .
Kompres dingin. ... .
Memakai pakaian longgar. ... .
Menghindari alergen. ... .
Mandi dengan larutan oatmeal. ... .
6. Jaga kondisi tubuh tetap dingin. ... .
7. Hindari paparan sinar matahari langsung..

Apa obat biduran yg paling ampuh?

Obat Biduran yang Bisa Anda Dapatkan di Apotek.
Loratadine 10 mg Tab Novell. Obat ini mengandung loratadine 10 mg yang dapat mengobati gejala alergi. ... .
2. Cetirizine 10 mg. Obat ini termasuk obat antihistamin yang bekerja dengan cara menghambat histamin. ... .
3. Cerini Drop 20 ml. ... .
4. Destavell 5 mg. ... .
Alloris Tab. ... .
7. Aerius 5 mg Tab..