Perbedaan metode karyawisata dan metode proyek

Diperbarui tanggal 30/05/2021

editor Edi Elisa / kategori Strategi Belajar Mengajar / tanggal diterbitkan 30 Mei 2021 / dikunjungi: 1.51rb kali

Terdapat beberapa macam metode mengajar yang dapat digunakan dalam mengajarkan matematika, bergantung kepada siapa yang belajar matematiaka. Macam-macam metode tersebut antara lain:

  1. Metode Proyek

    Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning=PjBL) adalah metode pembelajaran yang menggunakan proyek/kegiatan sebagai media. Peserta didik melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintesis, dan informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar. Project based learning atau pembelajaran berbasis proyek merupakan model pembelajaran yang berpusat pada siswa untuk melakukan suatu investigasi yang mendalam terhadap suatu topik. Siswa secara konstruktif melakukan pendalaman pembelajaran dengan pendekatan berbasis riset terhadap permasalahan dan pertanyaan yang berbobot, nyata, dan relevan. Karakteristik Project Based Learning memiliki karakteristik yang membedakan model yang lain. Karakteristik tersebut, antara lain :

    1. Pada project based learning proyek menjadi pusat dalam pembelajaran.
    2. Project based learning difokuskan pada pertanyaan atau masalah yang mengarahkan siswa untuk mencari solusi dengan konsep atau prinsip ilmu pengetahuan yang sesuai.
    3. Pada project based learning, siswa membangun pengetahuannya dengan melakukan investigasi secara mandiri (guru sebagai fasilitator).
    4. Project based learning menuntut student centered, siswa sebagai problem solver dari masalah yang dibahas.
    5. Kegiatan siswa difokuskan pada pekerjaan yang serupa dengan situasi yang sebenarnya. Aktifitas ini mengintegrasikan tugas otetik dan menghasilkan sikap professional.
  2. Metode Eksperimen

    Metode Eksperimen adalah suatu percobaan yang dilakukan untukmembuktikan suatu hipotesis. Seperti yang diungkapkan oleh Sagala (2006: 7-17), bahwa : “Eksperimen adalah percobaan untuk membuktikan suatu pertanyaan atau hipotesis tertentu. Eksperimen bisa dilakukan pada suatu laboratorium atau diluar laboratorium, pekerjaan eksperimen mengandung makna belajar untuk berbuat, karena itu dapat dimasukan kedalam metode pembelajaran.
    Menurut Asra Sumiati (2008:102), langkah-langkah dalam pembelajaran Metode Eksperimen,a.Memberikan penjelasan secukupnya tentang apa yang harus dilakukan dalam eksperimen, b.Membicarakan dengan siswa tentang langkah yang ditempuh materi pembelajaran yang diperlukan,variable yang perlu diamati danhal yang perlu dicatat, c.Menentukan langkah-langkahpokok dalam membantu siswa selama eksperimen, d.Menetapkan apa follow-up (tindak lanjut) eksperimen

  3. Metode Tugas dan Resitasi

    Metode Tugas atau Resitasi adalah metode penyajian bahan dimana guru memberikan tugas tertentu agar siswa melekukun kegiatan belajar. Dalam penerapan metode Resitasi perlu memperhatikan langkah-langkah sebagai berikut:

    1. Fase Pemberian Tuga
    2. Langkah Pelaksanaan Tugas
    3. Fase Mempertanggung Jawabkan tugas
  4. Metode Diskusi

    Metode pembelajaran diskusi adalah metode yang dimana guru memberikan suatu persoalan atau masalah kepada peserta didik, dan peserta didik di beri kesempatan untuk berkelompok dan menyelesaikan masalah yang diberikan oleh guru. Pada dasarnya metode pembelajaran diskusi memiliki beberapa jenis diskusi, dimana guru harus memilih jenis diskusi apa yang tepat untuk kegiatan pembelajarannya.

    1. Diskusi Formal. Diskusi formal adalah jenis diskusi yang paling sering dijumpai dalam lembaga instansi pemerintahan ataupun forum publik. Dalam diskusi ini biasanya berisikan moderator dan notulen yang memandu jalannya diskusi.
    2. Diskusi Non-Formal. Dalam diskusi non-formal tidak membutuhkan adanya moderator dan notulen, serta kegiatan ini berjalan sendiri tanpa adanya pengawasan.
    3. Diskusi Symposium. Diskusi symposium adalah diskusi dimana ada beberapa pemateri yang menyampaikan materi kepada audience dan dilakukan secara bergantian. Kalau dalam bahasa anak kuliahan biasa disebut persentasi.
    4. Diskusi Panel. Diskusi panel adalah diskusi yang peserta diskusinya dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok aktif dan kelompok pasif. Dimana kelompok aktif adalah kelompok yang menyampaikan materi dan kelompok pasif adalah kelompok yang hanya mendengarkan materi saja.
    5. Lecture Diskusi. Jenis diskusi ini hampir sama dengan diskusi ceramah, dimana diskusi ini bertujuan untuk mencari jalan keluar dari suatu masalah.
  5. Metode Sosiodrama

    Sosiodrama adalah metode pembelajaran bermain peran untuk memecahkanmasalah-masalah yang berkaitan dengan fenomena sosial, permasalahan yangmenyangkut hubungan antara manusia seperti masalah kenakalan remaja, narkoba,gambaran keluarga yang otoriter, dan lain sebagainya. Sosiodrama digunakan untukmemberikan pemahaman dan penghayatan akan masalah-masalah sosial sertamengembangkan kemampuan siswa untuk memecahkannya. Metode ini merupakan suatu carapenguasaan bahan-bahan pelajaran melalui pengembangan imajinasi dan penghayatandilakukan siswa dengan memerankannya sebagai tokoh hidup atau benda mati.Permainan ini pada umumnya dilakukan lebih dari satu orang, hal itu bergantungkepada apa yang diperankan.

  6. Metode Demonstrasi

    Metode Demonstrasi adalah cara penyajian pelajaran dengan memeragakan atau mempertunjukan kepada siswa suatu proses, situasi, atau benda tertentu yang sedang dipelajari, serta disertai dengan lisan.

    Kelebihan Metode Demonstrasi

    1. Dapat membuat pengajaran lebih jelas dan lebih kongkret
    2. Siswa lebih mudah memahami apa yang dipelajari
    3. Proses poengajaran lebih menarik
    4. Siswa dirangsan untuk aktif mengamati, menyesuaikan antara teori dengan kenyataan, dan mencoba melakukannya sendiri
    Kelemahan Metode Demonstrasi
    1. Memerlikan keterampilan guru secara khusus dalam mendemonstrasikan bahan ajar
    2. Fasilitas yang kurang mendukung
  7. Metode Karya Wisata

    Metode karyawisata adalah suatu cara penyajian bahan pelajaran dengan membawa siswa langsung pada objek yang akan dipelajari dan objek itu terdapat di luar kelas. Kata karyawisata berasal dari kata karyayang artinya kerja dan wisata berarti pergi. Dengan demikian, karyawisata berarti pergi bekerja atau bepergian ke suatu tempat untuk bekerja.
    Hubungannya dengan kegiatan belajar mengajar, penger-tian karyawisata adalah para siswa akan mempelajari suatu objek di luar kelas. Dengan demikian, apa yang disebut dengan karyawisata sebenarnya ialah mempelajari sesuatu. Metode karyawisata sering pula disebut dengan nama ”field trip method”(metode study tour atau metode study trip) yang sudah lazim disebut widya wisata (widya=ilmu). Sebenarnya, apapun nama yang diberikan pada metode ini yang penting adalah isi pengertian yang diberikan pada metode dengan nama seperti karyawisata ini.

  8. Metode Tanya Jawab

    Metode tanya jawab dapat menarik dan memusatkan perhatian siswa. Dengan mengajukan pertanyaan yang terarah, siswa akan tertarik dalam mengembangkan daya pikir. Kemampuan berpikir siswa dan keruntutan dalam mengemukakan pokok – pokok pikirannya dapat terdeteksi ketika menjawab pertanyaan. Metode ini dapat menjadi pendorong bagi siswa untuk mengadakan penelusuran lebih lanjut pada berbagai sumber belajar. Metode ini akan lebih efektif dalam mencapai tujuan apabila sebelum proses pembelajaran siswa ditugasi membaca materi yang akan dibahas.

  9. Metode Latihan

    Metode latihan keterampilan adalah suatu metode mengajar , dimana siswa diajak ke tempat latihan keterampilan untuk melihat bagaimana cara membuat sesuatu, bagaimana cara menggunakannya, untuk apa dibuat, apa manfaatnya dan sebagainya. Contoh latihan keterampilan membuat tas dari mute/pernik-pernik.

  10. Metode Ceramah

    Metode ceramah adalah metode penyampaian bahan pelajaran secara lisan. Metode ini banyak dipilih guru karena mudah dilaksanakan dan tidak membutuhkan alat bantu khusus serta tidak perlu merancang kegiatan siswa.
    Kelebihan metode ceramah

    1. Guru mudah menguasai kelas
    2. Mudah mengorganisasikan tempat duduk/kelas
    3. Dapat diikuti oleh jumlah siswa yang besar
    4. Mudah mempersiapkan dan melaksanakannya
    5. Guru mudah menerangkan pelajaran dengan baik


    Kelemahan metode ceramah:

    1. Mudah menjadi verbalisme (pengertian kata-kata)
    2. Yang visual menjadi rugi, yang auditif (mendengar) lebih besar menerimanya
    3. Bila selalu digunakan dan terlalu lama, membosankan
    4. Guru menyimpulkan bahwa siswa mengerti dan tertarik pada ceramahnya, ini sukar sekali
    5. Menyebabkan siswa menjadi pasif

Perbedaan metode karyawisata dan metode proyek

Pengertian dan Langkah-Langkah Metode Pembelajaran Karyawisata – Dalam proses belajar mengajar terkandung hubungan antara pendidik dan peserta didik yaitu pendidik mengajar dan peserta didik belajar. Mengajar pada umumnya diartikan sebagai usaha pendidik dalam menciptakan kondisi-kondisi dan mengatur lingkungan sedemikian rupa sehingga terjadi interaksi antara pendidik dengan peserta didik dan lingkungannya.

Pada prinsipnya, pakar psikologi sependapat bahwa pengalaman anak pada usia dini membawa akibat pada masa kehidupan yang akan datang. Bahkan, seorang ahli psikolog perkembangan, Elizabeth B. Hurlocke, menyatakan bahwa:
“Kenakalan remaja bukanlah fenomena baru dari masa remaja melainkan suatu lanjutan dari pola perilaku asosiasi yang mulai pada masa kanak-kanak. Semenjak usia 2-3 tahun ada kemungkinan mengenali anak yang kelak menjadi remaja nakal.

”Dengan demikian metode mengajar harus digunakan dan disesuaikan dengan tujuan yang akan dicapai. Karena metode mengajar merupakan peranan yang sangat penting dalam poses belajar mengajar. Banyak metode yang sering digunakan pendidik dalam mengajar salah satu di antaranya yaitu metode karyawisata. Metode ini baik digunakan untuk mengajar karena metode karyawisata mengajak peserta didik untuk mengamati secara langsung suatu peristiwa. Adapun beberapa pengertian metode karyawisata tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Metode karyawisata adalah metode pengajaran yang dilakukan dengan mengajak para peserta didik keluar kelas untuk mengunjungi suatu peristiwa atau tempat yang ada kaitannya dengan pokok bahasan.
  2. Metode karyawisata adalah suatu penguasaan bahan pelajaran oleh peserta didik dengan jalan membawa mereka langsung ke objek
  3. yang terdapat di luar kelas atau lingkungan kehidupan nyata, agar mereka dapat mengamati atau mengalami secara langsung.
  4. Karyawisata merupakan salah satu metode melaksanakan kegiatan pengajaran di taman kanak-kanak dengan cara mengamati dunia sesuai dengan kenyataan yang ada secara langsung yang meliputi manusia, hewan, tumbuh tumbuhan dan benda benda lainnya.
  5. Metode karyawisata adalah cara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajar peserta didik ke suatu tempat atau objek tertentu di luar sekolah untuk mempelajari/menyelidiki sesuatu seperti meninjau pabrik sepatu, suatu bengkel mobil, toko serba ada, suatu peternakan atau perkebunan, museum dan sebagainya.

  6. Karyawisata adalah kunjungan keluar kelas dalam rangka belajar. Contohnya mengajak peserta didik ke gedung pengadilan untuk mengetahui sistem peradilan dan proses pengadilan selama satu jam pelajaran. Jadi, karyawisata tersebut tidak mengambil tempat yang jauh dari sekolah dan tidak memerlukan waktu yang lama.

Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa metode karyawisata adalah suatu bentuk mengajar di mana dalam menyampaikan pelajaran, pendidik mengajak peserta didik untuk mengunjungi dan mengamati secara langsung kepada objek yang akan dipelajari yang terdapat di luar kelas. Selain peserta didik mempelajari objek mereka juga sekaligus rekreasi.

Tujuan, Fungsi dan Manfaat Metode Karyawisata

Teknik karyawisata ini digunakan karena memiliki tujuan sebagai berikut:

  1. Dengan melaksanakan karyawisata diharapkan peserta didik dapat memperoleh pengalaman langsung dari objek yang di lihatnya.
  2. Dapat turut menghayati tugas pekerjaan milik seseorang.
  3. Dapat bertanya jawab mungkin dalam jalan demikian mereka mampu memecahkan persoalan yang dihadapinya dalam pelajaran ataupun pengetahuan umum.
  4. Dapat melihat, mendengar, meneliti dan mencoba apa yang dihadapinya, agar nantinya dapat mengambil kesimpulan dan sekaligus dalam waktu yang sama ia bisa mempelajari beberapa mata pelajaran.

Menurut Catherine Landreth menyatakan bahwa :
“Proses belajar anak usia dini lebih ditekankan pada ‟berbuat‟ dari pada mendengarkan ceramah, maka mengajar anak usia dini itu lebih merupakan pemberian bahan dan aktivitas sedemikian rupa sehingga anak belajar menurut pengalamannya sendiri dan membuat kesimpulan dengan pemikirannya sendiri.”

Ini berarti bahwa melalui karyawisata diharapkan anak mendapat kesempatan yang luas untuk melakukan kegiatan dan dihadapkan dengan bermacam bahan yang dapat menarik perhatiannya, memenuhi kebutuhan rasa ingin taunya, dan mengadakan kajian terhadap fakta yang dihadapi secara langsung.

Fungsi Metode Karyawisata

Metode karyawisata berfungsi sebagai kegiatan untuk menghilangkan kejenuhan peserta didik dalam pembelajaran, juga merupakan metode pembelajaran yang mengajak peseta didik ke suasana di luar kelas. Dengan bimbingan pendidik, peserta didik diajak menuju tempat-tempat atau objek konkret yang dapat digunakan sebagai sarana untuk mencapai tujuan pembelajaran, sebagai metode pembelajaran karyawisata perlu dirancang secara sistematis agar dapat menghasilkan pengalaman belajar sesuai dengan yang diharapkan.

Karena itu, sebelum karyawisata tersebut dijalankan, pendidik perlu menyiapkan fokus pembelajaran dan tugas-tugas pembelajaran yang harus dikerjakan oleh peserta didik. Dengan demikian peserta didik selain akan mendapatkan pengalaman yang bersifat rekreatif juga akan mengonsentrasikan kegiatan untuk mendapatkan pengalaman akademik sesuai dengan kompetensi yang dipelajari.

Manfaat Metode Karyawisata

Adapun manfaat dari metode karyawisata yaitu; karyawisata bagi anak dapat dipergunakan untuk merangsang minat mereka terhadap sesuatu, memperluas informasi yang telah diperoleh di kelas, memberikan pengalaman mengenai kenyataan yang ada, dan dapat menambah wawasan, serta karyawisata dapat menjadi batu loncatan untuk melakukan kegiatan yang lain, karyawisata dapat membantu mengembangkan aspek perkembangan sosial anak.

Kelebihan dan Kekurangan Metode Karyawisata

  1. Peserta didik dapat berpartisipasi dalam berbagai kegiatan yang dilakukan oleh para petugas pada objek karyawisata itu, serta mengalami dan menghayati langsung apa pekerjaan mereka. Hal mana yang tidak mungkin diperoleh di sekolah, sehingga kesempatan tersebut dapat mengembangkan bakat khusus atau keterampilan mereka.
  2. Peserta didik dapat melihat berbagai kegiatan para petugas secara individu maupun secara kelompok dan dihayati secara langsung, yang akan memperdalam dan memperluas pengalaman mereka.
  3. Dalam kesempatan ini peserta didik dapat bertanya jawab, menemukan sumber informasi yang pertama untuk memecahkan segala persoalan yang dihadap, sehingga mungkin mereka menemukan bukti kebenaran teorinya, atau mencobakan teorinya ke dalam praktek.
  4. Dengan objek yang ditinjau itu peserta didik dapat memperoleh bermacam-macam pengetahuan dan pengalaman yang terintegrasi, yang tidak terpisah-pisah dan terpadu.
  5. Para peserta didik belajar sebagaimana cara-cara melakukan observasi dan membuat laporan yang baik dan benar.
  6. Para peserta didik belajar melakukan observasi secara cermat.
  7. Verbalisme dapat dilenyapkan.
  8. Membangkitkan gairah belajar dengan pengubahan metode belajar

Berdasarkan beberapa pendapat di atas maka dapat ditarik pemahaman bahwa kelebihan metode karyawisata yang paling utama adalah mengajak anak-anak mempelajari dan membuktikan sesuatu secara nyata yang dilaksanakan di luar kelas serta dapat menghilangkan kejenuhan-kejenuhan di dalam kelas. Dampak terhadap tujuan pengajaran jika metode karyawisata diterapkan pendidik adalah adanya keefektifan pencapaian tujuan.


Kekurangan Metode Karyawisata

  1. Pada umumnya akan menggunakan jam pelajaran yang banyak sehingga mengganggu jam pelajaran lainnya.
  2. Tidak semua peserta didik memperhatikan objek yang sama sehingga pengetahuan mereka tidak sama.
  3. Jika suatu objek dijelaskan oleh petugas, belum tentu semua peserta didik akan mendengarkan dan belum tentu pula petugas tersebut cukup jelas menerangkannya. Sebagaimana diketahui, tidak semua peserta didik dapat menangkap pembicaraan dan mencatatnya dengan tulisan yang tepat.
  4. Sukar untuk mempertahankan disiplin dan ketertiban.
  5. Kelelahan dalam perjalanan dapat mengurangi gairah melakukan observasi, tanya jawab atau wawancara.
  6. Adanya tambahan pengeluaran uang untuk pembiayaan perjalanan karyawisata bagi peserta didik.
  7. Pada umumnya, dorongan untuk berkreasi lebih besar dari pada melakukan observasi, tanya jawab, dan mencatat data-data yang diperlukan.
  8. Kelelahan setelah melakukan perjalanan jauh sering mengakibatkan para peserta didik tidak dapat belajar lagi sekembalinya mereka di sekolah.

Langkah-Langkah Pelaksanaan Metode Karyawisata

Karyawisata sebagai metode mengajar memerlukan langkah-langkah yang baik, di antaranya; persiapan dan perencanaan, pelaksanaan dan tindak lanjut. Persiapan Karyawisata oleh Guru Secara umum persiapan pendidik untuk melaksanakan karyawisata adalah:

Menetapkan sasaran yang diprioritaskan sesuai tema kegiatan beajar yang dipilih.

Seorang pendidik perlu menetapkan beberapa kriteria penting dalam menetapkan sasaran karyawisata. Sasaran karyawisata yang ditetapkan haruslah secara relative lebih menunjang peningkatan aspek perkembangan anak TK yang ingin dicapai. Sasaran karyawisata mudah dijangkau oleh anak-anak yang masih muda usia dan tidak melelahkan, dan resiko bahaya yang kecil.


Mengadakan hubungan dan pengenalan medan sasaran karyawisata.

Pendidik harus benar-benar mengenal sasaran karyawisata yang sudah ditetapkan. Sebelum membawa anak TK ke sasaran karyawisata, terlebih dahulu pendidik harus mendatangi sasaran untuk mendapat informasi langsung dan mengamati secara khusus kemungkinan pengalaman belajar yang akan diperoleh anak di tempat itu dan aspek-aspek penting apa yang dapat ditunjukkan kepada anak sesuai dengan perhatian dan minat mereka.

Merumuskan progam kegiatan melalui karyawisata

Ada lima pertimbangan yang perlu diperhatikan oleh pendidik untuk memutuskan penggunaan metode karyawisata pada anak TK yakni: tujuan pendidikan yang ingin dicapai, kesesuaian karyawisata itu, banyaknya waktu yang harus disediakan, biaya yang dibutuhkan, antisipasi bahaya yang mungkin terjadi dan cara-cara mengatasinya.

Menyiapkan bahan dan alat yang diperlukan untuk karyawisata.

Untuk merancang karyawisata yang baik, pendidik perlu menyusun daftar bahan dan alat apa saja yang diperlukan.

Menetapkan tata tertib berkaryawisata.

Kegiatan belajar tidak akan terjadi bila tidak ada tata tertib dalam berkaryawisata. Penetapan tata tertib diarahkan pada pengendalian diri dan memungkinkan anak memahami dan menghayati tingkah laku yang dapat diterima kelompok. Tata tertib memberi batasan apa yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan anak bagi kebaikan bersama dalam melaksanakan karyawisata.

Permintaan izin dan partisipasi orang tua anak.

Pendidik harus menginformsikan kepada orang tua tentang rencana karyawisata. Informsi itu dimaksudkan agar orang tua mengatahui tentang kegiatan tersebut, bagi orang tua yang berminat atau memperoleh giliran agar ikut berpartisipasi dalam pelaksanaan karyawisata. Di samping itu perlu izin orang tua untuk mengikuti karyawisata.

Persiapan pendidik di kelas

Kegiatan karyawisata dapat merupakan batu loncatan untuk melakukan kegiatan belajar dengan menggunakan metode yang lain di kelas atau merupakan puncak kegiatan setelah melakukan kegiatan belajar di kelas, maka pendidik perlu merancang kegiatan belajar di kelas sebagai batu loncatan untuk melaksanakan kegiatan karyawisata.


Pelaksanaan karyawisata

Agar penggunaan teknik karyawisata dapat efektif, maka pelaksanaannya perlu memperhatikan langkah-langkah sebagai berikut:

  1. Pemimpin rombongan mengatur segalanya dibantu petugas-petugas lainnya.
  2. Memenuhi tata tertib yang telah ditentukan bersama.
  3. Mengawasi petugas-petugas pada setiap seksi, pula tugas-tugas kelompok sesuai dengan tanggung jawabnya.
  4. Memberi petunjuk bila perlu

Penilaian Karyawisata

Pelaksanaan penilaian karyawisata merupakan perwujudan rancangan penilaian karyawisata sesudah karyawisata berakhir. Penilaian melalui kegiatan tindak lanjut yakni penerapan hasil belajar berkaryawisata ke dalam kegiatan di kelas dalam kaitan pengembangan kreativitas, misalnya, yaitu melalui menggambar, membangun, bercakap-cakap, bercerita, dan sebagainya. Bila dalam kegiatan di kelas ini anak menunjukkan kemajuan, maka tujuan pengajaran melalui karyawisata berhasil.

Penilaian karyawisata sebagai kegiatan puncak agar anak memperoleh pemahaman yang utuh tentang bunga misalnya, berupa banyak pengenalan warna, bentuk, dan ukuran bunga, yang dapat diperoleh anak. Adakah kesesuaian antara tuntutan pendidik dan hasil belajar yang diperoleh anak. Bila ada kesesuaian tuntutan dan hasil belajar yang diperoleh anak maka dikatakan kegiatan karyawisata berhasil.

Sekian artikel singkat tentang Pengertian dan Langkah-Langkah Metode Pembelajaran Karyawisata Semoga dapat mejadi referensi bagi anda, dan jika artikel ini dianggap bermanfaat silahkan share artikel ini. Terima kasih

Baca Juga:   Pengertian Teknik Jarimatika