Perbedaan tanggung jawab auditor independen dengan tanggung jawab manajemen

19 May

Para auditor dan manajemen tentunya memiliki tanggung jawab masing-masing. Tanggung jawab mereka adalah:

Tanggung Jawab Manajemen

Manajemen memiliki tanggungjawab terhadap laporan keuangan dan pengendalian internal. Di dalam The Sarbanes-Oxley Act tanggung jawab tersebut semakin diperketat. Salah satunya adalah kewajiban terhadap CEO dan CFO perusahaan publik untuk memberikan statement (pernyataan) tentang tanggung jawabnya terhadap laporan keuangan tersebut baik untuk laporan berkala maupun laporan tahunan yang dikirimkan kepada SEC (Bapepam di Indonesia).

Tanggung Jawab Auditor

1. Materiality

Tanggung jawab auditor hanya pada salah saji material.

2. Reasonable assurance

Ini merupakan tingkat kepastian yang tinggi tetapi tidak absolut.

3. Errors versus fraud

Error adalah salah saji karena kekeliruan, sedangkan fraud adalah salah saji karena kecurangan.

4. Professional skepticism

Sikap yang selalu ingin tahu dan memberikan penilaian kritis terhadap evidence. Konsepnya bahwa auditor tidak boleh mengasumsikan bahwa manajemen tidak jujur tetapi kemungkinan bahwa manajemen tidak jujur harus tetap diperhitungkan.

You're Reading a Free Preview
Pages 4 to 5 are not shown in this preview.

Academia.edu no longer supports Internet Explorer.

To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.

 a. Tanggung Jawab Manajemen

Manajemen perusahaan (klien) bertanggung jawab atas laporan keuangan perusahaannya.  Tanggung jawab manajemen, meliputi :

1) Mengelola bisnis untuk mencapai tujuan perusahaan;

2) Menilai risiko bisnis untuk tujuan-tujuan yang dicapai tersebut;

3) Menjaga aset perusahaan;

4) Menyimpan catatan akuntansi yang tepat;

5) Menyusun laporan keuangan perusahaan;dan 

6) Memastikan perusahaan patuh dengan hukum dan peraturan yang berlaku.

Bukan merupakan tanggung jawab dari auditor perusahaan untuk melakukan satupun yang terdapat di atas.

Perbedaan tanggung jawab auditor independen dengan tanggung jawab manajemen

b. Tanggung Jawab Auditor

Auditor mempunyai tanggung jawab untuk merencanakan dan melaksanakan audit. Berdasarkan SA 250 Paragraf 5, auditor bertanggung jawab untuk memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan, secara kesuluruhan, bebas dari kesalahan penyajian material, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan.  

Tanggung jawab auditor meliputi:

1) Independensi Auditor

Independen artinya tidak mudah dipengaruhi, netral, karena auditor melaksanakan pekerjaannya untuk kepentingan umum. Auditor tidak dibenarkan memihak kepada kepentingan siapa pun. Sikap mental independensi yang merupakan persyaratan wajib dalam pelaksanaan penugasan, meliputi independen dalam fakta (in fact) dan dalam penampilan (in appearance)

2) Keyakinan yang memadai (Reasonable Assurance)

Auditor bertanggung jawab untuk merencanakan dan melaksanakan audit guna memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan terbebas dari salah saji material.

3) Tanggung jawab terhadap Fraud  dan Illegal Acts

Penggunaan kemahiran profesional dengan cermat dan seksama memungkinkan auditor untuk memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Salah saji dapat terjadi sebagai akibat dari kekeliruan maupun karena kecurangan.

4) Tanggung jawab terhadap masalah Going Concern

Kelangsungan hidup entitas dipakai sebagai asumsi dalam pelaporan keuangan sepanjang tidak terbukti adanya informasi yang menunjukkan hal yang berlawanan.

Auditor harus mengevaluasi apakah terdapat kesangsian besar mengenai kemampuan entitas dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam jangka waktu yang pantas 

5) Membuat laporan auditor independen

Tujuan auditor melakukan audit laporan keuangan adalah untuk merumuskan opini atas laporan keuangan berdasarkan suatu evaluasi atas kesimpulan yang ditarik dari bukti audit yang diperoleh, dan merumuskan suatu opini jelas melalui suatu laporan tertulis yang juga menjelaskan basis untuk opini tersebut (SA 700 Pargraf 5).

CREDIT FILE: NIJAR KURNIA ROMDONI

DOWNLOAD LINK

PASSWORD: ada.farihinmuhamad.blogspot.com

Auditor bertanggung jawab untuk merencanakan dan melaksanakan audit untuk memperoleh keyakinan memadai tentang apakah laporan keuangan bebas dari salah saji material, baik yang disebabkan oleh kekeliruan atau kecurangan.

Oleh karena sifat bukti audit dan karakteristik kecurangan, auditor dapat memperoleh keyakinan memadai. Namun, sifatnya bukan mutlak, bahwa salah saji material dapat terdeteksi. Auditor tidak bertanggung jawab untuk merencanakan dan melaksanakan audit guna memperoleh keyakinan bahwa salah saji terdeteksi, baik yang disebabkan oleh kekeliruan atau kecurangan, ataupun yang tidak material terhadap laporan keuangan

Laporan keuangan merupakan tanggung jawab manajemen. Tanggung jawab auditor adalah untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan.

Manajemen bertanggung jawab untuk menerapkan kebijakan akuntansi yang sehat dan untuk membangun dan memelihara pengendalian internal, di antaranya, mencatat, mengolah, meringkas, dan melaporkan transaksi (termasuk peristiwa dan kondisi) yang konsisten dengan asersi-asersi manajemen yang tercantum dalam laporan keuangan. Transaksi untuk sebuah entitas yang termasuk aset, utang, dan ekuitas yang terkait adalah berada dalam pengetahuan dan pengendalian langsung manajemen. Pengetahuan auditor tentang masalah dan pengendalian intern tersebut terbatas pada yang diperolehnya melalui audit.

Oleh karena itu, penyajian secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia merupakan bagian yang tersirat dan terpadu dalam tanggung jawab manajemen. Auditor independen dapat memberikan saran tentang bentuk dan isi laporan keuangan atau membuat draf laporan keuangan, seluruhnya atau sebagian, berdasarkan informasi dari manajemen dalam pelaksanaan audit. Namun, tanggung jawab auditor atas laporan keuangan auditan terbatas pada pernyataan pendapatnya atas laporan keuangan tersebut.

1) Sebutkan elemen-elemen dasar laporan standar auditor!

2) Apa makna dari kata “wajar” dalam paragraf pendapat?

LAT IH A N

Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, kerjakanlah latihan berikut!

3) Apa yang menyebabkan auditor mengeluarkan pendapat wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelas?

4) Apa yang menyebabkan auditor mengeluarkan pendapat wajar dengan pengecualian?

5) Apakah yang menyebabkan auditor mengeluarkan pendapat tidak wajar?

Petunjuk Jawaban Latihan

1) Judul laporan : Mencantumkan kata independen

Alamat : Dewan Direksi dan atau Pemegang Saham Entitas.

Menunjukkan:

Paragraf Pendahuluan:

a) Jenis jasa yang dilaksanakan (“kami telah mengaudit”) b) Laporan keuangan yang telah diaudit

c) Entitas yang diaudit d) Tanggal laporan keuangan

e) Tanggung jawab manajemen atas laporan keuangan f) Tanggung jawab auditor untuk menyatakan pendapat Menyatakan:

Paragraf Ruang Lingkup Audit:

a) Audit dilaksanakan sesuai dengan SPAP yang mengharuskan:

(1) Merencanakan dan melaksanakan audit agar mendapatkan keyakinan yang memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material

(2) Memeriksa bukti-bukti atas dasar pengujian

(3) Menilai prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen

(4) Penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan.

b) Keyakinan auditor bahwa audit memberikan dasar yang memadai untuk menyatakan pendapat.

Menyatakan:

Paragraf pendapat:

a) Pendapat auditor apakah laporan keuangan:

(1) Menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material (2) Posisi keuangan pada tanggal laporan posisi keuangan (3) Hasil usaha dan aliran kas untuk periode tertentu

(4) Sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum (PABU)

Paragraf penjelas:

a) Merujuk kepada opini audit atas pengendalian internal melalui pelaporan keuangan yang telah diselesaikan secara simultan dengan audit terhadap laporan keuangan.

b) Tanda tangan kantor akuntan publik: Manual atau tercetak c) Tanggal Laporan: Hari terakhir pekerjaan lapangan

2) Kata wajar dalam paragraf pendapat mempunyai makna: (1) bebas dari keragu-raguan dan ketidakjujuran, (2) lengkap informasinya.

3) Berikut ini adalah penyebab paling penting dari penambahan paragraf penjelasan atau modifikasi kata-kata pada laporan wajar tanpa pengecualian standar:

a) tidak adanya aplikasi yang konsisten dari prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum (PABU);

b) keraguan yang substansial terhadap going concern;

c) auditor setuju dengan penyimpangan dari prinsip akuntansi yang dirumuskan;

d) penekanan pada suatu hal atau masalah;

e) laporan yang melibatkan auditor lain.

4) Pendapat wajar dengan pengecualian dikeluarkan oleh auditor apabila menjumpai kondisi-kondisi berikut ini.

a) Lingkup audit dibatasi oleh klien.

b) Auditor tidak dapat melaksanakan prosedur audit penting atau tidak dapat memperoleh informasi penting karena kondisi-kondisi yang berada di luar kekuasaan klien maupun auditor.

c) Laporan keuangan tidak disusun dengan prinsip akuntansi berterima umum.

d) Prinsip akuntansi berterima umum yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan tidak diterapkan secara konsisten.

5) Kondisi perusahaan yang tidak menyajikan laporan keuangan secara wajar pada laporan posisi keuangan, hasil usaha, perubahan ekuitas, dan aliran kas yang sesuai dengan PABU. Sehingga, ketidaksesuaian dengan PABU dapat menyebabkan auditor untuk mengeluarkan pendapat tidak wajar.

Hubungan antara akuntansi dan auditing dalam proses pelaporan keuangan melibatkan pembagian tanggung jawab yang besar antara manajemen organisasi dan auditor independennya. Audit sangat diperlukan baik oleh manajemen maupun pihak-pihak yang berkepentingan terhadap organisasi karena audit dapat mengurangi risiko informasi. Bagi manajemen pengauditan berguna sebagai pembuktian kepada para pemegang saham bahwa mereka dapat dipercaya dan telah melakukan tanggung jawabnya dengan baik sehingga mereka dapat terus dipekerjakan. Penurunan risiko informasi karena dilakukannya audit atas laporan keuangan juga pada akhirnya mampu menurunkan biaya modal.

Laporan audit adalah media formal yang digunakan oleh auditor dalam mengomunikasikan kepada pihak yang berkepentingan tentang kesimpulan atas laporan keuangan yang diaudit. Dalam menerbitkan laporan audit, auditor harus memenuhi empat standar pelaporan yang ditetapkan dalam standar auditing yang berlaku umum.

Materialitas adalah tingkat penghapusan atau salah saji informasi akuntansi yang, dalam hubungannya dengan kondisi sekitarnya, memungkinkan bahwa pertimbangan seseorang yang mengandalkan informasi tersebut menjadi berubah atau terpengaruh dengan penghapusan atau salah saji tersebut.

1) Manakah yang menunjukkan keterbatasan yang melekat dari audit laporan keuangan?

A. Manajemen bertanggung jawab atas laporan keuangan.

B. Auditor diharapkan untuk menemukan kecurangan material dalam setiap audit.

C. Auditor diharapkan independen terhadap klien.

D. Auditor diharapkan untuk mengevaluasi estimasi akuntansi yang tidak tepat.

TES F ORM AT IF 3

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!

RA NG KUM AN

2) Standar auditing berbeda dengan prosedur auditing karena prosedur auditing berkaitan dengan ....

A. pengukuran kinerja B. prinsip-prinsip audit

C. tindakan yang hendak dilaksanakan D. pertimbangan audit

3) Mana dari level jaminan berikut yang secara substansial kurang dari sebuah audit yang KAP menyatakan bahwa ia tidak peduli terhadap modifikasi material apapun yang seharusnya dibuat ke asersi manajemen?

A. Perikatan pengujian (examination).

B. Perikatan prosedur yang disepakati.

C. Perikatan kompilasi.

D. Perikatan peninjauan (review).

4) Mana dari kondisi sebagai berikut yang merupakan kondisi yang tidak tepat yang mendukung kebutuhan akan audit laporan keuangan yang independen ....

A. konflik kepentingan antara manajemen dan KAP B. kompleksitas laporan keuangan

C. ada jarak pemisah antara pengguna dengan catatan akuntansi D. konsekuensi laporan keuangan dalam proses pengambilan keputusan

oleh pengguna

5) Mana dari pernyataan berikut yang mendeskripsikan keterbatasan bawaan dari audit?

A. Audit terbatas oleh akses ke pasar modal.

B. Audit tidak bisa menambah ketepatan ke ketidakpastian estimasi akuntansi.

C. Ada konflik kepentingan antara manajemen dan pemegang saham.

D. Pengguna laporan keuangan tidak bisa mendapat akses langsung terhadap catatan akuntansi.

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 3 yang terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 3.

Arti tingkat penguasaan: 90 - 100% = baik sekali 80 - 89% = baik 70 - 79% = cukup < 70% = kurang

Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan dengan modul selanjutnya. Bagus! Jika masih di bawah 80%, Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 3, terutama bagian yang belum dikuasai.

Tingkat penguasaan = Jumlah Jawaban yang Benar 100%

Jumlah Soal