Perhatikan data hasil uji klinis urin di bawah ini berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa

Pembahasan soal Biologi Ujian Nasional (UN) SMA-IPA dengan materi pembahasan Menggunakan Data Hasil Uji Laboratorium Klinis yang meliputi sistem peredaran darah, ekskresi, dan sistem regulasi pada manusia.

Seorang anak memiliki keluhan pusing, cepat mengalami kelelahan, mudah mengantuk, penurunan konsentrasi dan daya ingat. Dari hasil uji darah diketahui kadar hemoglobinnya adalah 7 g/dL (normal 12 – 17 g/dL). Berdasarkan data, anak tersebut kemungkinan menderita penyakit ….

A.hemofilia
B.anemia
C.leukemia
D.hipertensi
E.hipotensi

UN 2019





Berdasarkan data pada soal, kandungan hemoglobin anak tersebut termasuk rendah (kekurangan darah). Penyakit yang disebabkan oleh kekurangan darah dikenal dengan istilah anemia. Adapun opsi yang lain:
  • hemofilia, darah sukar membeku
  • leukemia, kelebihan sel darah putih (kanker darah)
  • hipertensi, tekanan darah tinggi
  • hipotensi, tekanan darah rendah
Jadi, anak tersebut kemungkinan menderita penyakit anemia (B).

Beberapa bulan terakhir ini Cintya merasakan gangguan pada penglihatannya. Dia merasa penglihatannya kabur, redup, dan berawan. Tidak jarang dia juga merasa pusing. Untuk itu Cintya memeriksakan matanya ke dokter. Berdasarkan hasil pemeriksaan diperoleh skema seperti berikut ini.

Berdasarkan hasil pemeriksaan, dapat disimpulkan bahwa Cintya menderita penyakit ….
A.astigmatisme
B.presbiopi
C.hipermetropi
D.miopi
E.niktalopia

UN 2018


Cintya merasa penglihatannya kabur atau rabun. Pada skema di atas, bayangan benda jatuh di depan retina jika tanpa kacamata. Itu artinya Cintya mengalami rabun jauh (kabur melihat jauh atau penglihatan dekat). Cacat mata ini dikenal dengan istilah miopi. Berikut ini keterangan untuk opsi yang lain:
  • astigmatisme atau mata silinder, pandangan kabur baik jarak dekat maupun jauh, diatasi dengan lensa silinder
  • presbiopi atau mata tua karena akomodasi mata telah melemah, pandangan kabur pada jarak dekat maupun jauh, diatasi dengan lensa bifocal (negatif dan positif)
  • hipermetropi atau rabun dekat, pandangan kabur pada jarak dekat, letak bayang di belakang retina, diatasi dengan lensa positif
  • niktalopia atau buta malam, gangguan penglihatan pada malam hari atau kondisi gelap
Jadi, Cintya menderita rabun jauh atau miopi (D).

Pak Riko sedang menjalani tes kesehatan. Dari hasil tes tersebut ternyata urine Pak Riko mengandung protein. Hal ini menunjukkan terjadinya gangguan pada bagian ….

A.glomerulus
B.kapsula Bowman
C.tubulus kolektivus
D.tubulus kontortus proksimal
E.tubulus kontortus distal

UN 2017


Urine Pak Riko mengandung protein menunjukkan bahwa proses pembentukan urine tidak berlangsung sempurna. Perhatikan tahapan bentukan urine berikut!
  • Filtrasi: penyaringan zat sisa metabolisme oleh glomerulus untuk menghasilkan urine primer. Urine primer masih mengandung glukosa, garam, dan asam amino. Tetapi protein sudah ditemukan pada tahap ini.
  • Reabsorbsi: penyaringan urine primer oleh tubulus kontortus proksimal untuk menghasilkan urine sekunder. Urine sekunder sudah tidak mengandung glukosa, garam, dan asam amino.
  • Augmentasi: urine sekunder ditambahkan zat sisa metabolisme lain yang akhirnya menjadi urine yang sesungguhnya. Proses ini terjadi di tubulus kontortus distal tubulus kolektivus.
Jadi, adanya kandungan protein dalam urine Pak Riko menunjukkan terjadi gangguan pada tahap filtrasi di glomerulus (A).

Seorang ibu mengalami gangguan pada sistem peredaran darahnya. Gejala yang dialami adalah kurangnya kadar Hb, cepat lelah, dan kadar eritrosit yang rendah dalam darah. Ibu tersebut didiagnosis menderita penyakit ….

A.leukopenia
B.polisitemia
C.anemia
D.leukemia
E.hemofilia

UN 2015


Gejala cepat lelah yang disebabkan oleh kadar hemoglobin (Hb) rendah dan kadar sel darah merah (eritrosit) rendah dikenal dengan istilah penyakit kurang darah atau anemia. Sedangkan opsi yang lain:
  • leukopenia, penyakit yang disebabkan karena rendahnya sel darah putih (leukosit)
  • polisitemia, penyakit yang disebabkan karena kelebihan sel darah merah (eritrosit)
  • leukemia (kanker darah), bertambahnya sel darah putih yang tak terkendali akibat kanker jaringan penghasil sel darah putih
  • hemofilia, darah yang keluar darah pembuluh darah (terluka) sukar membeku.
Jadi, gejala kurangnya kadar Hb, cepat lelah, dan kadar eritrosit rendah merupakan gejala dari penyakit anemia (C).

Hasil uji laboratorium menunjukkan urine seseorang mengandung glukosa. Hal ini terjadi akibat ada gangguan fungsi ginjal pada bagian ….

A.tubulus kontortus proksimal
B.tubulus kontortus distal
C.tubulus kolektivus
D.vesica urinaria
E.glomerulus

UN 2014


Ada 3 tahap pembentukan urine:

Filtrasi (penyaringan):

Sisa metabolisme tubuh disaring oleh glomerulus dan kapsul Bowmann. Hasil penyaringan ini menghasilkan urine primer. Urine prime mengandung air, glukosa, asam amino, dan garam mineral.

Reabsorpsi (penyerapan kembali):

Zat-zat yang masih berguna yang terkandung dalam urine primer diserap kembali oleh tubulus kontortus proksimal. Hasilnya berupa urine sekunder yang mengandung air, garam, urea, dan pigmen empedu. [glukosa sudah tersaring oleh tubulus kontortus proksimal]

Augmentasi (pengumpulan):

Augmentasi terjadi di tubulus kontortus distal. Di saluran ini, urine sekunder ditambahkan dengan zat sisa lainnya seperti asam urat, ion hidrogen, amonia, kreatin. Kemudian disalurkan ke rongga ginjal melalui tubulus kolektivus. Jadi, urine yang mengandung glukosa terjadi akibat ada gangguan fungsi ginjal pada tubulus kontortus proksimal (A). Pembahasan soal lain tentang Data Hasil Uji Laboratorium Klinis bisa disimak di:

Pembahasan Biologi UN 2019 No. 18

Simak juga:

Gangguan Sistem Organ [Soal UN dan Pembahasan]


Pertumbuhan dan Perkembangan [Soal UN dan Pembahasan]

Dapatkan pembahasan soal dalam file pdf  di sini.

Demikian, berbagi pengetahuan bersama Kak Ajaz. Silakan bertanya di kolom komentar apabila ada pembahasan yang kurang jelas. Semoga berkah.

Ditulis oleh Pak pandani Sabtu, 20 Juli 2019

Soal Uji Kompetensi Buku Biologi untuk SMA/MA Kelas XI (Penerbit Erlangga) Halaman 343-347:

Soal: Data pengujian sampel urine.

Berdasarkan data tersebut, dapat disimpulkan bahwa induvidu 1,2, dan 3 secara berurutan menderita .... A. poliuria, batu ginjal, dan diabetes B. diabetes inspidus, nefritis, dan glikosuria C. uremia, asam urat, dan diabetes inspidus D. liver, albuminuria, dan diabetes inspidus E. albuminuria, diabetes inspidus, dan diabetes mellitus

Jawaban:


E. albuminuria, diabetes inspidus, dan diabetes mellitus

Pembahasan:


  • Induvidu 1 urine berwarna ungu ketika ditetesi Biuret berarti urine mengandung protein, berarti menderita = Albuminuria
  • Induvidu 2 jumlah melebihi normal dan sampai 20 liter/hari  berarti  menderita penyakit diabetes inspidus.
  • Induvidu 3 unrine berubah menjadi merah bata ketika ditetesi Benedict, berarti  menderita penyakit diabetes mellitus.

Halodoc, Jakarta – Ada berbagai macam rangkaian tes medis yang bisa dilakukan untuk mengetahui kondisi kesehatan, salah satunya tes urine. Dokter sering kali menganjurkan tes ini untuk mendeteksi ada atau tidaknya penyakit yang menjangkiti seseorang. Melalui tes urine, berbagai komponen dalam urine dapat dievaluasi untuk menilai apakah urine masih normal atau menunjukkan adanya suatu gejala penyakit tertentu.

Tes urine bisa dilakukan di ruang praktek dokter, rumah sakit, laboratorium, maupun di rumah sendiri. Yuk, ketahui penyakit apa saja yang bisa dideteksi melalui cek urine.

Urine atau air seni merupakan limbah yang diekskresikan atau dikeluarkan oleh ginjal sebagai hasil dari proses penyaringan zat-zat yang tidak diperlukan lagi oleh tubuh. Normalnya, dalam urine seseorang biasanya terkandung berbagai zat, seperti air, urea, asam urat, amonia, kreatinin, asam laktat, asam fosfat, asam sulfat, klorida, dan beberapa zat yang berlebihan dalam darah, misalnya vitamin C serta obat-obatan.

Urine yang sehat akan berwarna jernih transparan dan sedikit kuning karena pengaruh dari zat warna empedu. Tapi, warna urine ini bisa berubah bila ternyata ada yang tidak beres dengan fungsi organ-organ tubuh tertentu. Sederhananya, hasil dari tes urine bisa menunjukkan gejala awal dari penyakit.

Baca juga: 6 Warna Urine Jadi Tanda Kesehatan

Tes urine ini dinilai berdasarkan penampilan fisiknya. Misalnya, dilihat dari warna, kejernihan, dan baunya. Selain itu, penilaiannya juga ditentukan dari pH (tingkat asam dan basa), adanya glukosa (gula), protein, nitrit, sel darah putih dan merah, bilirubin, bakteri dalam urine, dan lain-lain. Berikut penyakit yang bisa dideteksi melalui tes urine:

1. Penyakit Ginjal

Yang dimaksud penyakit ginjal adalah ketika adanya kelainan pada organ ginjal yang disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari infeksi, tumor, kelainan bawaan, sampai penyakit metabolik. Gejala yang umumnya menandakan penyakit ginjal, antara lain rasa nyeri, napas berat saat melakukan pekerjaan berat, mudah sesak napas, dan adanya gangguan berkemih. Nah, melalui tes urine, dapat diketahui apakah seseorang mengidap penyakit ginjal atau tidak.

Orang yang mengidap penyakit ginjal akan mengeluarkan urine yang berwarna cokelat, oranye tua, atau kemerahan. Selain itu, urine juga bisa berbusa yang menunjukkan tingginya kandungan protein dalam urine.

Baca juga: 7 Tanda Awal Penyakit Ginjal

2. Diabetes Melitus

Diabetes memang dapat diketahui melalui gejala-gejalanya yang khas, seperti sering haus, mudah lapar, dan sering buang air kecil dengan jumlah urine yang dikeluarkan melebihi jumlah normal. Tapi, untuk mendapatkan hasil yang lebih pasti, serangkaian pemeriksaan medis tetap perlu dilakukan, salah satunya tes urine. Ini karena kadar glukosa atau gula darah dalam urine bisa digunakan untuk mengetahui bagaimana tubuh memperlakukan glukosa berlebih.

Pengidap diabetes biasanya memiliki kadar gula dalam urine yang tinggi. Selain itu, warna urine pengidap diabetes juga lebih transparan atau tidak memiliki warna sama sekali serta beraroma manis. Itulah mengapa diabetes sering disebut juga dengan istilah kencing manis.

Baca juga: 5 Gejala Awal Diabetes yang Sering Diabaikan

3. Hepatitis B

Urine yang berwarna cukup gelap juga cukup identik dengan masalah organ hati. Salah satunya hepatitis B. Penyakit yang disebabkan oleh virus hepatitis B ini seringkali tidak menimbulkan gejala pada pengidapnya. Tapi, pada kasus yang hepatitis B akut, pengidapnya biasanya akan mengalami beberapa gejala, seperti sakit perut, mual, muntah, badan terasa lemah, flu, warna tinja menjadi pucat, mata dan kulit menguning, serta perubahan warna urine yang menjadi kuning gelap.

4. Infeksi Saluran Kemih

Infeksi Saluran Kemih atau ISK merupakan penyakit di mana terdapat mikroorganisme dalam urine. Gejala umum penyakit ini adalah timbul rasa nyeri saat buang air kecil serta urine mengandung darah, sehingga warnanya menjadi kemerahan. Tapi, pada beberapa kasus ISK, urine yang dikeluarkan juga bisa berwarna hijau karena mengandung nanah di dalamnya.

Baca juga: Pentingnya Cek Urine untuk Kesehatan

Nah, itulah 4 penyakit yang bisa dideteksi melalui tes urine. Kamu juga bisa melakukan cek urine lewat aplikasi Halodoc, lho. Caranya sangat praktis, kamu tinggal pilih Lab Service yang terdapat di aplikasi Halodoc, kemudian tentukan tanggal dan tempat pemeriksaan, lalu petugas lab akan datang menemuimu pada waktu yang sudah ditentukan. Ayo, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA