Perhatikan gambar berikut mekanisme arah gerak sendi yang ditunjukkan pada gambar adalah

Antara Tulang Lengan Atas, Tulang Hasta, dan Tulang Pengumpil Dihubungkan oleh Sendi? – Pada setiap manusia, tulang-tulang yang ada akan dihubungkan oleh sendi. Bisa dikatakan, ada lebih dari 206 jenis tulang yang saling terhubung secara satu sama lain. Tanpa adanya sendi, maka tulang-tulang tersebut akan mengambang pada otot. Bahkan, kita sendiri pun akan sulit menggerakkan anggota badan kita.

Contohnya saja ada di dalam tulang lengan atas, tulang hasta, dan juga tulang pengumpil. Dengan adanya sendi, maka kita bisa menggerakkan tangan hingga bisa membawa benda apapun. Nah, kira-kira apa saja jenis sendi yang menghubungkan tulang lengan atas, tulang hasta, dan tulang pengumpil? Berikut ulasannya.

Antara Tulang Lengan Atas, Tulang Hasta, dan Tulang Pengumpil Dihubungkan oleh Sendi?

Jawabannya adalah sendi engsel dan sendi peluru.

Jenis sendi pertama yang menghubungkan tulang lengan atas, tulang hasta, dan tulang pengumpil adalah sendi engsel. Sesuai dengan namanya, sendi engsel dapat menggerakkan tulang hanya dalam satu gerakan saja. Contohnya adalah gerakan maju-mundur atau depan-belakang saja.

Sendi berikutnya yang menghubungkan tulang lengan atas, tulang hasta, dan tulang pengumpil adalah sendi peluru. Jenis sendi yang satu ini bisa membuat antar tulang bergerak ke segala arah. Hal itu dikarenakan pada sendi peluru memiliki lekukan sehingga porosnya bisa bergerak pada segala arah. Contoh paling mudah bisa kamu lihat pada bahu dan pinggul.

Mengenal Fungsi Sendi Engsel

Di dalam sendi engsel terdapat berbagai komponen penyusun. Dengan begitu, fungsi pada sendi engsel tidak akan terpisahkan antara satu dan lainnya. Beberapa komponen penyusun sendi engsel adalah sebagai berikut:

  • Kapsul sendi. Di dalam kapsul sendi terdapat satu selaput yang bernama fibrosa padat.
  • Sebuah lapisan yang tersusun dari berbagai jaringan penghubung dengan banyak pembuluh darah.
  • Sinovium. Sebuah zat yang membentuk kantung dan juga melapisi sendi sampai menyeluruh. Selain itu, sinovium juga dapat membungkus tendon-tendon sehingga melintasi berbagai sendi.
  • Sebuah lapisan bursa yang merupakan komponen terakhir pada sendi engsel. Dengan adanya lapisan bursa ini, maka sinovium bisa dibentuk.

Baca Juga  6 Manfaat Cengkeh yang Ampuh untuk Kesehatan

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa sendi engsel ini memiliki gerakan layaknya sebuah pintu. Dengan begitu, pada tangan bisa melakukan gerakan dua arah dengan sangat mudah. Selain pada tulang lengan atas, tulang hasta, dan tulang pengumpil, sendi engsel ini juga terdapat pada siku, dan juga bagian lutut.

Mengenal Masalah yang Sering Terjadi pada Sendi Peluru

Dikarenakan sendi peluru ini memiliki gerakan yang bisa ke segala arah, tidak mengherankan jika jenis sendi satu ini cukup sering terkena masalah. Beberapa masalah yang bisa terjadi adalah sebagai berikut.

Masalah yang pertama adalah radang sendi. Hal tersebut bisa terjadi karena adanya peradangan pada persendian. Tanda-tanda kamu bisa terkena radang sendi adalah adanya rasa kaku pada bagian sendi. Dengan begitu, persendian bisa jadi sangat sulit digerakan, bahkan penderitanya pun bisa merasakan sakit.

Untuk penyakit yang satu ini mungkin sudah sering kamu dengar. Rasa tidak nyaman pada bagian sendi ini cukup sering dialami pada bagian sendi peluru. Pemicunya sendiri masih berhubungan dengan radang sendi di poin sebelumnya. Khususnya radang pada bagian bantalan sendi.

Penyakit osteoarthritis sering dialami oleh orang-orang yang sudah berusia lanjut. Biasanya, penyakit ini bisa terjadi karena faktor penuaan tubuh. Salah satu ciri yang mudah terlihat adalah terjadinya kerapuhan tulang.

Terakhir adalah penyakit rheumatoid arthritis yang merupakan penyakit autoimun yang memicu kelainan pada bagian lapisan sendi. Hal tersebut memberikan efek buruk pada sendi, khususnya sendi peluru.

Demikian beberapa jenis sendi yang menghubungkan tulang lengan atas, tulang hasta, dan tulang pengumpil. Semoga artikel ini dapat memberikan banyak manfaat.

Baca Juga  Ini Penyebab Radang Sendi yang Wajib Kamu Tahu

Tubuh memiliki sendi synovial yang memungkinkan kita melakukan berbagai macam gerakan dan memiliki sebutan tersendiri yaitu fleksi, ekstensi, sirkumduksi, dan lain-lain. Gerakan-gerakan ini dapat dikelompokkan berdasarkan bidang tubuh (body planes). Artikel ini akan menjelaskan gerakan-gerakan pada sendi synovial yang mengacu pada bidang tubuh.

Bidang tubuh adalah pembagian tubuh secara anatomi. Hal ini bertujuan untuk menggambarkan lokasi struktur atau arah gerakan dalam anatomi tubuh manusia. Bidang tubuh dibedakan menjadi menjadi 3, yaitu:

  • Sagital: membedakan bidang tubuh menjadi kiri dan kanan.
  • Frontal: membedakan bidang tubuh menjadi depan (anterior) dan belakang (posterior)
  • Transversal: membedakan bidang tubuh menjadi atas (superior) dan bawah (inferior)

Perhatikan gambar berikut mekanisme arah gerak sendi yang ditunjukkan pada gambar adalah

Dengan mengetahui bidang tubuh, Anda dapat lebih mudah mengkategorikan gerakan-gerakan sendi synovial sebagai berikut:

1. Gerakan sendi pada bidang sagital:

Fleksi, merupakan gerakan menekuk sendi atau memperkecil sudut antar dua tulang.

Ekstensi, merupakan kebalikan dari fleksi yaitu memperbesar sudut antar dua tulang.

Perhatikan gambar berikut mekanisme arah gerak sendi yang ditunjukkan pada gambar adalah

Dorsofleksi, menggerakan telapak kaki ke arah depan atau atas.

Plantarfleksi, kebalikan dari dorsofleksi yaitu menggerakkan telapak kaki ke bawah atau belakang.

Perhatikan gambar berikut mekanisme arah gerak sendi yang ditunjukkan pada gambar adalah

2. Gerakan sendi pada bidang frontal:

Adduksi, menggerakkan anggota gerak mendekati bagian tengah tubuh (medial).

Abduksi, menggerakkan anggota gerak menjauhi bagian tengah tubuh (lateral).

 

Perhatikan gambar berikut mekanisme arah gerak sendi yang ditunjukkan pada gambar adalah

Elevasi, menggerakan tulang belikat ke atas (superior).

Depresi, menggerakan tulang belikat ke bawah (inferior).

 

Perhatikan gambar berikut mekanisme arah gerak sendi yang ditunjukkan pada gambar adalah

Inversi, menggerakkan sendi kaki ke arah dalam.

Eversi, menggerakan sendi ke arah luar.

Perhatikan gambar berikut mekanisme arah gerak sendi yang ditunjukkan pada gambar adalah

Protraksi, menggerakkan tulang belikat ke depan (anterior) menjauhi tubuh.

Retraksi, menggerakkan tulang belikat ke belakang (posterior) mendekati tubuh.

 

Perhatikan gambar berikut mekanisme arah gerak sendi yang ditunjukkan pada gambar adalah

3. Gerakan sendi pada bidang transverse:

Rotasi, menggerakkan sendi dengan cara memutar pada sumbu vertikal tulang. Gerakan rotasi dapat bergerak ke dalam (internal) maupun ke luar (eksternal).

Pronasi, memutar lengan sehingga telapak tangan menghadap posterior (ke belakang) ketika tangan diluruskan. Apabila siku ditekuk 90 derajat, maka gerakan pronasi akan membuat telapak tangan menghadap ke bawah (inferior).

Supinasi, memutar lengan sehingga telapak tangan menghadap anterior (ke depan) ketika tangan diluruskan. Apabila siku ditekuk 90 derajat, maka gerakan supinasi akan membuat telapak tangan menghadap ke atas (superior).

Perhatikan gambar berikut mekanisme arah gerak sendi yang ditunjukkan pada gambar adalah

4. Gerakan sendi pada bidang tubuh gabungan (multiplanar): 

Sirkumduksi, gabungan fleksi, abduksi, ektensi, dan adduksi yang menciptakan gerakan melingkar.

Perhatikan gambar berikut mekanisme arah gerak sendi yang ditunjukkan pada gambar adalah

Oposisi, gerakan melingkar pada ibu jari.

Kesimpulan:

Secara anatomi tubuh dibagi menjadi 3 bagian, sagital, frontal, dan transverse. Gerakkan yang dapat dilakukan oleh sendi synovial dapat dikelompokkan berdasarkan bidang tubuhnya yaitu:

  1. Sagital: fleksi, ekstensi, dorsofleksi, dan plantarfleksi.
  2. Frontal: Abduksi, adduksi, elevasi, depresi, inversi, eversi, protraksi, dan retraksi.
  3. Transversal: Rotasi, pronasi, supinasi, dan sirkumduksi.
  4. Multiplanar: Sirkumduksi dan oposisi.

Kontributor : Jansen Ongko