Pernyataan di bawah ini yang bukan merupakan tujuan dari diadakannya sebuah penelitian adalah

Diperbarui 10 Des 2020 - Dibaca 6 mnt

Sebelum menentukan produk yang akan diperkenalkan ke publik, tentunya perlu diketahui apa kebutuhan dan keinginan pasar. Riset pasar dilakukan untuk mendapatkan jawabannya.

Alhasil, riset pasar jadi salah satu elemen penting dalam bisnis. Peran periset pasar pun jadi penting agar perusahaan dapat memenangkan persaingan. ika memiliki tujuan untuk meluncurkan produk atau jasa terbaru.

Lalu, apa itu riset pasar dan bagaimana cara melakukannya? Glints akan membahasnya secara lengkap di bawah.

Baca Juga: Tertarik Tumbuhkan Bisnis? Pahami Riset Konsumen dan Cara Melakukannya

Apa Itu Riset Pasar?

Jika kamu menyadari, kita memiliki kecenderungan untuk memprediksi apa yang terjadi di masa depan. Hal yang sama juga berlaku dalam dunia bisnis.

Riset pasar sebenarnya adalah salah satu strategi bisnis. Riset pasar dilakukan untuk mengetahui bagaimana perilaku konsumen terhadap produk atau jasa yang ditawarkan.

Dilansir dari Investopedia, riset pasar adalah proses menentukan kelayakan layanan atau produk baru melalui riset yang dilakukan langsung dengan pelanggan potensial.

Riset pasar memungkinkan perusahaan untuk menemukan pasar sasaran dan mendapatkan saran serta umpan balik lainnya dari konsumen tentang minat mereka pada produk atau layanan.

Sekarang, dengan kecanggihan teknologi, manusia semakin terdorong untuk melakukan prediksi-prediksi, terutama dalam bisnis.

Itulah fungsi dari riset pasar, yakni untuk mengetahui dan memprediksi perilaku pasar.

Apa Tujuan Riset Pasar?

Pernyataan di bawah ini yang bukan merupakan tujuan dari diadakannya sebuah penelitian adalah

© Pexels.com

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, riset pasar bertujuan untuk mengetahui perilaku pasar.

Tujuan tersebut didapatkan melalui pengumpulan data, baik secara kuantitatif maupun kualitatif.

Data tersebutlah yang nantinya digunakan untuk memprediksi apa yang diinginkan oleh konsumen.

Ada empat pertanyaan yang akan terjawab ketika melakukan riset pasar.

1. Apakah produk yang ditawarkan sesuai dengan apa yang dibutuhkan konsumen?

Melalui riset pasar, kamu bisa mengetahui seperti apa kebutuhan konsumen dan dapat menyesuaikannya dengan produk yang akan ditawarkan.

Kamu juga dapat melakukan riset pasar terlebih dahulu sebelum meluncurkan produk untuk menentukan produk seperti apa yang sesuai dengan kebutuhan pasar.

2. Apakah biaya produksi dari produk tersebut sesuai dan harga jualnya dapat diterima konsumen?

Hal ini dapat dilakukan dengan mempertimbangkan daya saing produk. Apakah ada kompetitor yang juga membuat produk serupa?

Lalu, kamu juga dapat mempertimbangkan daya beli konsumen. Melalui riset pasar kamu akan mengetahui apakah konsumen mampu membeli produk tersebut atau tidak.

3. Bentuk promosi seperti apa yang efektif untuk menarik konsumen?

Kamu harus mengetahui bentuk promosi seperti apa yang disukai oleh konsumen sehingga dapat menentukan strategi marketing produk yang sesuai.

Riset pasar memiliki tujuan untuk memahami perilaku konsumen dan mengetahui apa yang disukai oleh konsumen.

Hal ini membuatmu lebih mudah dalam menentukan strategi marketing produk yang efektif.

4. Apakah produk tersebut sesuai dengan kondisi konsumen?

Hal ini dapat dilihat dari berbagai aspek seperti wilayah, akses untuk mendapatkan produk tersebut, hingga budaya.

Riset pasar akan memberimu gambaran mengenai demografi konsumen.

Hal ini membuatmu dapat menentukan apakah produk tersebut sesuai dengan demografi konsumen.

Keempat hal inilah yang nantinya akan menentukan apakah produk dapat diterima atau tidak oleh konsumen. Hal ini yang membedakan riset pasar dengan user research.

User research berfokus pada bagaimana pengalaman konsumen ketika menggunakan produk.

Sementara itu, riset pasar berfokus pada bagaimana sikap dan perilaku konsumen terhadap produk tersebut.

Baca Juga: Mengenal UX Research: Definisi, Penerapan, dan Metode Riset

Kapan Sebaiknya Riset Pasar Dilakukan?

Pernyataan di bawah ini yang bukan merupakan tujuan dari diadakannya sebuah penelitian adalah

© Back-2-front.co.uk

The Balance Small Business menyebut bahwa riset pasar dilakukan untuk memonitor kompetisi pasar. Sehingga, riset pasar sebenarnya dapat dilakukan kapan saja.

Meski riset pasar akan lebih efektif apabila dilakukan sebelum produk diluncurkan, kamu tetap bisa melakukan riset pasar setelah produk diluncurkan. Riset ini lebih ditujukan untuk evaluasi dari produk tersebut.

Misalnya, kamu membuat sebuah produk berbasis aplikasi. Akan tetapi, produk tersebut tidak mendapatkan reaksi yang cukup positif dari konsumen.

Nah, melalui riset pasar, kamu bisa mengevaluasi apa yang menyebabkan produk tersebut tidak mendapatkan respons yang cukup baik dari pasar.

Jadi, kamu dapat memperbaiki produk tersebut agar lebih diterima oleh pasar.

Meski begitu, akan lebih efektif jika kamu melakukan riset pasar sebelum produk diluncurkan.

Dengan demikian, kamu tidak perlu melakukan riset berkali-kali untuk menyesuaikan produk dengan pasar.

Tips Apa Saja yang Harus Diingat oleh Seorang Periset Pasar?

Pernyataan di bawah ini yang bukan merupakan tujuan dari diadakannya sebuah penelitian adalah

© Omative.com

Hal yang perlu diingat oleh seorang periset pasar adalah tidak terlalu bergantung dengan satu metode pengumpulan data saja.

Saat ini, dengan berkembangnya teknologi, big data menjadi sebuah tren di kalangan riset pasar. Akan tetapi, kamu tidak bisa bergantung sepenuhnya pada big data tersebut.

Alih-alih bergantung sepenuhnya dengan big data yang memiliki data dengan jumlah yang banyak, kamu bisa mengombinasikannya dengan thick data.

Jika hal itu dilakukan, data yang kamu miliki tidak hanya banyak secara kuantitatif, namun juga mendalam secara kualitatif.

Kamu dapat menggabungkan kedua data tersebut untuk mendapatkan hasil yang lebih mendalam mengenai perilaku konsumen terhadap produk yang akan dipasarkan.

Kamu dapat berkaca pada kasus Nokia yang sempat mengumumkan kebangkrutan. Nokia terlalu percaya pada teknologi yang dapat mengumpulkan banyak data.

Pada riset pasar, yang akan kamu teliti adalah manusia, bukanlah mesin. Jika kamu terlalu bergantung pada teknologi dan big data, kamu tidak akan mendapatkan data yang mendalam.

Oleh karena itu, akan lebih efektif jika kamu menggabungkan beberapa metode penelitian, baik kuantitatif maupun kualitatif untuk mendapatkan data yang lebih beragam.

Baca Juga: 7 Tools yang Dapat Menunjang Kerja Market Research

Nah, itulah hal-hal yang perlu kamu ketahui seputar riset pasar dan tujuan risetnya. Jika kamu ingin menjadi seorang periset pasar, kamu dapat mengikuti berbagai webinar seperti Glints Expert Class.

Glints Expert Class adalah webinar yang dipandu oleh para profesional sesuai dengan bidang keahliannya. Kamu bisa belajar dan berdiskusi langsung dengan mereka sesuai dengan topik yang dibahas.

Apakah kamu tertarik? Yuk daftar sekarang sebelum kehabisan kuota!

  • How Do Businesses Use Market Research?
  • What Is Market Research?

Pernyataan di bawah ini yang bukan merupakan tujuan dari diadakannya sebuah penelitian adalah

Tujuan penelitian adalah rumusan kalimat yang menunjukkan adanya hasil, sesuatu yang akan diperoleh setelah penelitian selesai, juga sesuatu yang akan dicapai atau ditangani dalam suatu penelitian. Kata-kata dari tujuan penelitian mengungkapkan keinginan peneliti untuk mendapatkan jawaban atas masalah penelitian yang akan diajukan.

Dalam artian lain Tujuan Penelitian adalah suatu indikasi ke arah mana penelitian itu dilakukan atau data-data serta informasi apa yang ingin dicapai dari penelitian itu. Tujuan penelitian dirumuskan dalam bentuk pernyataan yang konkrit, yang dapat diamati dan dapat diukur. Jadi bukan merupakan kalimat tanya.

Oleh sebab itu, perumusan tujuan haruslah relevan dengan identitas masalah yang dihadapi, perumusan masalah dan proses penelitian. Dalam beberapa penelitian, masalahnya sangat sederhana dan tujuan penelitian tampaknya merupakan pengulangan dari rumusan masalah, hanya saja penjelasan masalah dijelaskan dengan pertanyaan, sedangkan tujuannya ditulis dalam bentuk pernyataan. yang biasanya memulai dengan kata yang ingin mereka ketahui.

Tujuan Penelitian Menurut Para Ahli

1. Beckingham (1974)

Tujuan penelitian adalah ungkapan “mengapa” penelitian itu dilakukan. Tujuan dari suatu penelitian dapat untuk mengidentifikasi atau menggambarkan suatu konsep atau untuk menjelaskan atau memprediksi suatu situasi atau solusi untuk suatu situasi yang mengindikasikan jenis studi yang akan dilakukan.

2. Locke, Spirduso, dan Silverman (2013) dalam Creswell (2016)

Tujuan penelitian adalah untuk menunjukkan serangkaian pertanyaan “mengapa Anda ingin melakukan riset dan apa yang ingin Anda dapatkan”.

Ciri-ciri Tujuan Penelitian:

  1. Bersifat Ilmiah, untuk melakukan penelitian tentang prosedur dan menggunakan bukti yang meyakinkan dalam bentuk fakta objektif faktual.
  2. Prosesnya berkesinambungan, hasil penelitian dapat ditingkatkan dari waktu ke waktu dengan proses yang berkelanjutan.
  3. Memberikan kontribusi, yaitu untuk memastikan bahwa sains yang ada memberikan kontribusi atau menciptakan nilai tambah.
  4. Analitis, studi harus ditunjukkan dan dijelaskan dengan menggunakan metode ilmiah, dan ada hubungan kausal antara variabel-variabelnya.

Penelitian pada umumnya bertujuan untuk menemukan ilmu yang baru, mengembangkan pengetahuan yang sudah ada dan yang terakhir untuk menguji pengetahuan yang ada.

Menurut beberapa ahli tujuan penelitian dibedakan menjadi:

  1. Eksploratif adalah penelitian yang bertujuan untuk menemukan suatu pengetahuan baru yang belum pernah ada. 
  2. Verifikasi yaitu penelitian yang bertujuan untuk menguji suatu teori yang sudah ada. Sehingga ditemukannya suatu hasil penelitian yang dapat menggugurkan atau memperkuat pengetahuan atau teori yang sudah ada.
  3. Development yaitu penelitian yang memiliki tujuan untuk mengembangkan penelitian yang sudah ada.

Biasanya juga tujuan penelitian ini dibedakan menjadi dua yaitu:

  • Tujuan Umum adalah tujuan penelitian secara keseluruhan dari yang ingin dicapai dalam penelitian itu sendiri
    • Untuk memperoleh pengetahuan atau penemuan baru.
    • Untuk membuktikan atau menguji kebenaran dari pengetahuan yang sudah ada.
    • Untuk mengembangkan pengetahuan yang sudah ada.

Adalah tujuan yang lebih spesifik.

Jenis Tujuan Penelitian

Berikut adalah jenis-jenis tujuan penelitian yang dibedakan berdasarkan metode yang digunakan, diantaranya adalah:

1. Tujuan Penelitian Kualitatif

Tujuan penelitian kualitatif (qualitative purpose statement) biasanya mencakup informasi tentang fenomena utama (fenomena sentral), yang diselidiki dalam penelitian dan para peserta penelitian dan lokasi penelitian. Tujuan dari penelitian kualitatif juga dapat menunjukkan desain atau desain penelitian yang dipilih. Tujuan-tujuan ini harus dirumuskan dalam bentuk penelitian “teknis” dari bahasa penelitian kualitatif (Schwandt, 2007).

2. Tujuan Penelitian Kuantatif

Tujuan penelitian kuantitatif (quantitative purpose statement) sangat berbeda dengan model kualitatif baik dari segi bahasa maupun dari segi perhatian saat menghubungkan atau membandingkan variabel. Tujuan dari penelitian kuantitatif meliputi variabel yang digunakan dalam penelitian dan hubungan antara variabel, peserta dan lokasi penelitian. Tujuan ini ditulis dalam bahasa yang terkait dengan penelitian kuantitatif dan juga mencakup pengujian deduktif terhadap hubungan atau teori tertentu.

Tujuan dari penelitian kuantitatif biasanya dimulai dengan mengidentifikasi variabel utama dalam penelitian (bebas, campur tangan, atau terkait) dan dalam model visual. Kemudian dicari dan ditentukan bagaimana variabel-variabel ini diukur dan diamati.

3. Tujuan Penelitian Metode Campuran

Tujuan penelitian kuantitatif (mixed methods purpose statement) meliputi tujuan penelitian umum, informasi tentang unsur-unsur penelitian kualitatif dan kuantitatif, dan logika/rasionalisasi pencampuran kedua unsur untuk menyelidiki masalah penelitian.

Tujuan meneliti metode campuran biasanya diberikan pertama dalam pendahuluan untuk memberikan pembaca orientasi awal untuk memahami bagian penelitian kuantitatif dan kualitatif yang terkandung di dalamnya.

Cara Menulis Tujuan Penelitian

Ada tiga jenis cara menulis tujuan penelitian yang tercantum di atas yaitu:

  • Tujuan Penelitian Kualitatif

Untuk menuliskan tujuan penelitian kualitatif, kita perlu memperhatikan sejumlah elemen dasar berikut ini:

    • Gunakan kata-kata seperti tujuan, maksud, atau tujuan untuk mengidentifikasi tujuan penelitian yang kita tulis. Tulis tujuan pencarian ini dalam kalimat atau paragraf terpisah dan gunakan bahasa pencarian seperti (maksud atau tujuan) dari pencarian ini adalah …”.
    • Fokus pada satu fenomena utama (konsep atau ide). Persempit pencarian kita dengan ide yang ingin kita teliti atau pahami.
    • Gunakan kata kerja tindakan untuk menunjukkan bahwa penelitian kita sedang melalui proses pembelajaran. Kata kerja atau kalimat tindakan seperti pemahaman, pengembangan, pencarian makna atau penemuan membuka kemungkinan lain untuk pencarian kita dan menghasilkan desain.
    • Alih-alih menggunakan kata “pengalaman individu yang sukses”, gunakan kata atau frasa yang mirip dengan bahasa tidak langsung netral. Lebih baik gunakan kata “pengalaman individu”. Jangan terlalu sering menggunakan kalimat yang bermasalah, karena berguna, positif dan informatif (kata-kata yang memiliki makna yang mungkin atau tidak muncul).
    • memberikan definisi operasional umum dari fenomena atau gagasan utama, terutama jika fenomena tersebut adalah istilah yang tidak dipahami oleh khalayak luas.
    • Gunakan kata-kata yang menunjukkan strategi pencarian untuk pengumpulan data, analisis data, dan proses pencarian. Misalnya, jika penelitian menggunakan teori etnografi, teori bunyi, studi kasus, teori fenomenologis, pendekatan naratif, atau strategi lainnya.
    • Jelaskan peserta dalam penelitian, misalnya jika peserta dalam ujian terdiri dari satu atau lebih orang, kelompok atau organisasi.
    • Masukkan lokasi penelitian dan jelaskan tempat ini secara terperinci sehingga pembaca benar-benar tahu di mana penelitian dilakukan.
    • Gunakan bahasa yang berbeda yang membatasi ruang lingkup peserta atau tempat penelitian. Misalnya penelitian bisa saja terfokus pada penelitian saja.
  • Tujuan Penelitian Kuantitatif

Untuk menuliskan tujuan penelitian kuantitatif, kita perlu mempertimbangkan beberapa hal mendasar, yaitu:

    • Gunakan kata-kata seperti tujuan, maksud, atau tujuan untuk mengidentifikasi tujuan penelitian yang kita tulis. Tulis tujuan pencarian ini dalam kalimat atau paragraf terpisah dan gunakan bahasa pencarian seperti (maksud atau tujuan) dari pencarian ini adalah …”.
    • Peragakan teori, model, atau struktur konseptual yang kita gunakan.
    • Variabel independen dan dependen, serta variabel lain seperti Mediate, Moderate atau Control, digunakan yang digunakan dalam penelitian ini.
    • Gunakan kata-kata yang dapat menghubungkan variabel independen dan terkait untuk menunjukkan bahwa kedua jenis variabel benar-benar terkait. Misalnya, “hubungan antara” dua atau lebih variabel atau “perbandingan antara” dua atau lebih kelompok.
    • Tempatkan dan atur variabel-variabel ini dari kiri ke kanan, dengan variabel independen (kiri) diikuti oleh variabel dependen (kanan). Masukkan variabel antara antara variabel independen dan dependen.
    • Tentukan jenis strategi pencarian apa (pencarian survei atau eksperimen) yang digunakan dalam pencarian.
    • Tentukan peserta (atau unit analisis) dan lokasi penelitian dengan jelas.
    • Secara umum, tentukan setiap variabel kunci menggunakan definisi yang diterima secara luas dalam literatur.

  • Tujuan Penelitian Metode Campuran

Untuk menuliskan tujuan penelitian metode campuran kita perlu memperhatikan beberapa hal mendasar, yaitu:

    • Pertama, tulis kata-kata yang dengan jelas menunjukkan tujuan penelitian untuk diproses, misalnya “Tujuan..” atau “Maksud…”
    • Jelaskan tujuan penelitian dari perspektif konten. Misalnya, “Tujuannya adalah untuk menguji efektivitas organisasi”. Dengan cara ini, pembaca memiliki semacam “jangkar” untuk memahami tujuan umum penelitian sebelum peneliti membagi penelitiannya menjadi kualitatif atau kuantitatif.
    • Menunjukkan jenis-jenis metode campuran yang digunakan, baik sekuen eksploratif dan sekuens tertanam, transformatif, multi-fase, dan lainnya.
    • Jelaskan logika / alasan untuk kombinasi data kualitatif dan kuantitatif.
    • Gabungkan alasan-alasan ini ke dalam konsep yang lebih komprehensif, misalnya agar sesuai dengan paradigma keadilan sosial untuk kelompok yang terpinggirkan (desain transformatif) dan untuk menghubungkannya dengan tujuan umum tunggal dalam program penelitian longitudinal dan multi-fase (desain multi-fase)

Sumber: