Perpindahan panas melalui perantara diikuti dengan perpindahan zat perantara disebut

TRIBUNNEWS.COM - Panas dari matahari ke bumi merupakan fenomena perpindahan kalor atau perpindahan panas.

Panas berpindah dari benda bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu lebih rendah.

Nah, proses perpindahan panas ini dapat melalui tiga cara, yakni konduksi, konveksi, dan radiasi.

Perpindahan kalor secara konduksi maksudnya melalui bahan tanpa disertai perpindahan partikel-partikel bahan tersebut.

Contoh konduksi, yakni panci logam yang panas karena diletakkan di atas kompor yang berapi.

Sementara poses perpindahan kalor yang tidak memerlukan zat perantara disebut radiasi, sebagaimana dikutip dari Buku Tematik Kelas 5 Tema 6  tentang Panas dan Perpindahannya.

Contohnya, sinar matahari yang sampai ke bumi dan menghangatkan udara serta makhluk hidup di bumi.

Baca juga: Pengertian Kalor dan Perpindahannya, Dilengkapi dengan Macam-macam Sumber Energi Kalor

Baca juga: Apa Perbedaan Utama Perpindahan Panas secara Radiasi dengan Perpindahan Panas secara Konduksi?

Perpindahan Kalor secara Konduksi

Perpindahan Kalor secara Konduksi. (Buku Tematik Kelas 5 SD Tema 6 Panas dan Perpindahannya.)

Perpindahan kalor secara konduksi disebut juga perpindahan kalor secara hantaran.

Maksudnya ialah perpindahan kalor tanpa memindahkan zat perantaranya.

Pada peristiwa perpindahan kalor secara konduksi, yang berpindah hanya energi kalornya saja.

Umumnya, perpindahan kalor secara konduksi terjadi pada zat padat.

Misalnya, kegiatan memindahkan buku secara estafet.

Buku yang dipindahkan secara estafet kita upamakan sebagai kalor dan orang yang memindahkannya sebagai zat perantaranya.

Ketika memindahkan buku secara estafet, yang berpindah hanya buku itu saja.

Sementara orang-orang yang memindahkan sebagai perantara tetap diam di tempat dan tidak berpindah.

Peristiwa konduksi juga dijumpai ketika memasak.

Pada saat menggoreng, ujung spatula yang dipegang akan terasa panas walaupun ujungnya tidak bersentuhan dengan api kompor

Perpindahan Panas atau Kalor secara Konveksi

Perpindahan Panas atau Kalor secara Konveksi. (Buku Tematik Kelas 5 SD Tema 6 Panas dan Perpindahannya.)

Perpindahan kalor secara konveksi merupakan perpindahan kalor yang disertai dengan perpindahan zat perantaranya.

Umumnya, peristiwa perpindahan kalor secara konveksi terjadi pada zat cair dan gas.

Zat yang menerima kalor akan memuai dan menjadi lebih ringan sehingga akan bergerak ke atas.

Saat zat yang lebih ringan tersebut pindah ke atas, molekul zat di atasnya akan menggantikannya.

Perpindahan secara konveksi terjadi pada kegiatan memindahkan setumpuk buku dari satu tempat ke tempat lain.

Ketika memindahkan buku tersebut ke tempat lain, tentu kamu ikut berpindah bersama buku-buku tersebut.

Jika buku-buku itu diumpamakan sebagai energi panas dan kamu adalah medianya.

Maka perpindahan kalor dengan cara konveksi akan menyertakan perantaranya.

Selanjutnya, peristiwa konveksi terjadi pada saat merebus air.

Air yang letaknya dekat dengan api akan mendapat panas sehingga air menjadi lebih ringan.

Air akan bergerak ke atas dan digantikan oleh air yang ada di atasnya.

Perpindahan kalor secara konveksi juga mengakibatkan terjadinya angin darat dan angin laut.

Perpindahan Kalor secara Radiasi

Perpindahan Kalor secara Radiasi. (Buku Tematik Kelas 5 SD Tema 6 Panas dan Perpindahannya.)

Proses perpindahan kalor yang tidak memerlukan zat perantara dinamakan radiasi.

Contohnya, Ketika kamu dan teman-teman mu pergi ber kemah ke pegunungan, udara di pegunungan sangat dingin.

Untuk menghangatkan badan, kamu perlu membuat api unggun.

Nah, panas dari api unggun tersebut dapat sampai ke tubuhmu tanpa melalui zat perantara.

Perpindahan panas seperti ini dikatakan secara radiasi.

Dilansir Kompas.com, perbedaan utama perpindahan panas secara radiasi dengan perpindahan panas secara konduksi yakni perpindahan panas

secara radiasi tidak memerlukan zat perantara.

Sementara konduksi memerlukan zat perantara untuk merambatkan panas.

(Tribunnews.com/Suci Bangun DS, Kompas.com/Nibras Nada Nailufar)

Adik-adik, materi fisika kita kali ini akan membahas tentang salah satu proses perpindahan panas, yaitu perpindahan panas melalui zat perantara tanpa disertai perpindahan zat perantaranya.

Dengan kata lain, panasnya saja yang berpindah, tetapi zatnya tidak ikut berpindah. Disadari atau tidak, fenomena ini sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari.

Contohnya, ketika kalian mengaduk teh panas dengan sendok, bagian ujung sendok yang dipegang ikut panas. Padahal, bukan bagian itu yang tercelup ke dalam teh.

Hal ini membuktikan bahwa panas telah berpindah dari ujung sendok yang tercelup ke ujung yang dipegang. Bagian-bagian sendoknya sendiri tidak ikut berpindah. 

Nah, fisika punya istilah khusus untuk menamai proses perpindahan panas ini. Baiklah, berikut ini kakak terangkan... 

Dalam fisika, proses perpindahan panas melalui zat perantara tanpa disertai perpindahan zat perantaranya disebut konduksi.

Perpindahan panas secara konduksi disebut juga dengan rambatan karena hanya panasnya saja yang merambat.

Sementara itu, zat-zat perantara dalam proses konduksi disebut konduktor, yaitu bahan atau benda yang bisa menghantarkan panas dengan baik.

Benda konduktor umumnya berasal dari zat padat golongan logam, seperti baja, besi, dan aluminium. 

Contoh perpindahan panas secara konduksi, antara lain:

  • Pada saat mengaduk teh, pegangan sendok ikut panas.
  • Ketika salah satu ujung besi dipanaskan, ujung yang lain ikut panas.
  • Pegangan panci atau wajan yang ikut panas pada saat memasak. 

Jadi, proses perpindahan panas melalui zat perantara tanpa disertai perpindahan zat perantaranya disebut konduksi.

Gimana adik-adik, udah paham kan materi di atas? Jangan lupa lagi yah.

Sekian dulu materi kali ini, bagikan agar teman yang lain bisa membacanya. Terima kasih, semoga bermanfaat.

Perpindahan Panas Melalui Zat Perantara Tanpa Disertai Perpindahan Zat Perantara 2021-03-16T21:36:00-07:00 Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Afdan Fisika

Ilustrasi Perpindahan Panas Melalui Zat. (Foto: Pexels by //pixabay.com)

Dalam pembelajaran fisika, kita paham bahwa kalor adalah sebuah bentuk energi. Hal tersebut dapat kita rasakan walaupun tidak bersentuhan secara langsung dengan sumber kalor. Misalnya, ketika berada di dapur tanpa sengaja kita menyentuh alat-alat masak yang sedang digunakan. Kita akan tersentak karena merasakan panasnya alat tersebut, meskipun kita tidak terkena api secara langsung. Selain itu, kita juga merasakan panas ketika menyentuh air yang kita masak di dalam pancir. Air merupakan perantara dalam proses perpindahan panas. Adapun perpindahan panas melalui zat perantara dinamakan konveksi. Nah, artikel kali ini akan membahas arti dari istilah konveksi dalam pembelajaran fisika.

Mengenal Perpindahan Panas Konveksi dalam Fisika

Ilustrasi Perpindahan Panas Melalui Zat. (Foto: Monsterkoi by //pixabay.com)

Istilah perpindahan panas melalui zat perantara dinamakan konveksi. Apa yang dimaksud dengan konveksi? Dikutip dari Buku Pintar Fisika yang ditulis oleh Efrizon Umar (2008: 129), konveksi adalah proses perpindahan kalor yang diikuti dengan perpindahan partikel-partikel medium perantaranya. Perpindahan kalor secara konveksi merupakan proses perpindahan energi gabungan antara konduksi panas, gerakan pencampuran, dan proses penyimpanan energi. Konveksi sangat besar peranannya dalam proses perpindahan kalor antara permukaan padat dan cairan atau gas yang ada di dekatnya. Persamaan dasar perpindahan kalor secara konveksi berbentuk:

  • Q = laju perpindahan kalor (J/s)

  • h = koefisien perpindahan kalor konveksi (J/s.m.C)

  • Delta t = beda suhu antara permukaan dan fluida (C atau K)

Adapun konveksi dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:

  1. Konveksi alamiah, yaitu perpindahan kalor yang terjadi jika sebuah benda ditempatkan dalam suatu fluida yang suhunya lebih tinggi atau lebih rendah daripada suhu benda tersebut. Akibat adanya perbedaan suhu maka kalor mengalir antara benda dan fluida sehingga fluida yang berada dekat benda mengalami perubahan rapat massa.

  2. Konveksi paksa, yaitu perpindahan kalor secara konveksi yang gerakan fluidanya disebabkan oleh adanya tenaga atau energi dari luar. Contoh konveksi paksa adalah udara ditiupkan oleh kipas angin atau air yang dialirkan menggunakan sebuah pompa.

Demikian penjelasan mengenai perpindahan panas melalui zat perantara dinamakan konveksi. Semoga informasi ini bermanfaat! (CHL)

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA