Kadang kadang suatu kredit itu tidak dijamin dengan harta tetap tetapi cukup dengan kepercayaan dari kreditur terhadap perusahaan (debitur). Kepercayaan itu bisa diberikan apabila kredit yang lampau telah dilunasi dengan baik.
Untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban keuangannya, keditur dapat melihat pada neraca perusahaan. Alat pengukur yang digunakan adalah: likuiditas rentabilitas, solvabilitas, dll
Pengertian Rasio Likuiditas
Pengertian secara umum tentang likuiditas itu dapat dilihat defenisinya sebagai berikut:
Likuiditas adalah, kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban financialnya setiap saat.
Pada Intinya, kewajiban-kewajiban yang harus dapat dipenuhi oleh perusahaan ada dua yaitu:
- Mampu membayar utang-utangnya pada setiap saat ditagih, kemampuan ini disebut likuiditas badan usaha.
- Mampu membiayai operasi perusahaan sehari-hari. Kemampuan ini disebut likuiditas perusahaan.
Untuk menentukan likuiditas dapat digunakan dua rumus yakni mencari current ratio dan quick ratio.
Current ratio = Aktiva lancar/Utang lancar
Quick ratio = Aktiva lancar – persediaan / utang lancar
Aktiva lancar adalah aktiva keuangan perusahaan yang dapat dengan segera dicarikan dalam bentuk uang tunai. Termasuk dalam kategori aktiva lancar berikut ini:
- Kas
- Bank
- Surat –surat berharga
- Piutang
- Persedian barang
Utang lancar adalah semua utang jangka pendek perusahaan. Tujuan dari quick ratio adalah untuk mengetahui jumlah kekayaan yang dapat dengan cepat dicairkan dalam bentuk uang tunai.
Oleh karena itulah persediaan tidak diperhitungkan di dalam menghitung quick ratio ini karena persediaan dianggap memerlukan waktu yang cukup lama bilamana hendak dicairkan dalam bentuk uang tunai.
Perusahaan yang dapat memenuhi semua kewajibannya (baik terhadap utang maupun kewajibannya sehari hari) dikatakan dalam keadaan likuid.
Pengertian Rasio Solvabilitas
Yang dimaksud dengan solvabilatas adalah kemampuan perusahaan untuk membayar semua utang – utangnya pada saat perusahaan dilikuidasi atau dibubarkan.
Untuk menentukan solvabilitas dapatlah digunakan rumus sebagai berikut:
Solvabilitas = Total aktiva / Total Utang
Utang perusahaan yang dimaksud dalam rumus tersebut adalah meliputi baik utang jangka pendek (utang lancar) maupun utang jangka panjang. Sedangkan total aktiva adalah semua kekayaan perusahaan, meliputi aktiva lancar dan aktiva tetap. Ini dapat dilihat dalam neraca sisi debet.
Apabila perusahaan mampu memenuhi semua kewajibannya ada saat dibubarkan, berarti perusahaan tersebut dalam keadaan solvabel. Sedangkan kalau perusahaan tidak mampu memenuhinya, dikaitakan dengan Invsolvabel .
Dengan demikian dari likuidatas dan solvabilitas perusahaan mempunyai beberapa kemungkinan.
- Solvabel — Likuid
- Invsolvabel —Likuid
- Selvabel — Ilikuid
- Insolvabel — Inlikuid
Contoh Soal
Perusahaan “XYZ” mempunyai neraca pada tanggal 31 Desember 19 A sebagai berikut:
Likuiditas Perusahaan “XYZ” tersebut adalah:
- Current ratio = Aktiva lancar / utang lancar = Rp.7.350.000/Rp.3.250.000 = 2,26
- Acid Test Ratio = Aktiva lancar – Persediaan / Utang lancar
= Rp.7.350.000 – Rp.2.000.000 / 3.250.000 = 1,65
- Solvabilitas Perusahaan “XYZ” tersebut adalah
Solvabilitas = Total aktiva / Total Utang = 33.350.000 / 16.750.000 = 1,99
Rasio Rentabilitas
Secara umum, rentabilitas ini dapat dikaitkan sebagai kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dari sejumlah dana yang dipakai untuk menghasilkan laba tersebut.
Rentabilitas ini dapat dipakai sebagai alat pengukur untuk mengambil keputusan tentang masalah financial leverage, yaitu masalah apakah dalam memenuhi kebutuhan dana perusahaan akan menggunakan modal asing (kredit) ataukan modal sendiri. Ada dua macam rentabilitas, yaitu:
Rentabilitas ekonomis adalah kemampuan untuk menghasilkan laba dari keseluruhan modal, baik modal asing maupun modal sendiri, yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut.
Untuk mencari besarnya rentabilitas ekonomis dapatlah digunakan rumus sebagai berikut:
RE = Lk / MA + MS x 100%
Ket:
RE = Rentabilitas
Lk = Laba kotor
MA = Modal asing
MS = Modal Sendiri
- Rentabilital Modal Sendiri
Rentabilitas modal sendiri adalah kemampuan untuk menghasilkan laba dari sejumlah modal sendiri yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut.
Rentabilitas modal sendiri dapat dicari dengan menggunakan rumus:
RMS = Lb / MS x 100%
Keterangan:
RMS = Rentabilitas Modal Sendiri
Lb = Laba bersih (sesudah bunga dan pajak)
MS = Modal Sendiri (Modal Saham)
Rentabilitas ekonomis dan Rentabilitas modal sendiri mempunyai kaitan yang sangat erat, dan saling mempengaruhi dalam setiap keputusan yang diambil. Beberapa kriteria yang dapat dipakai untuk mengambil keputusan adalah:
- Apabila rentabilitas lebih kecil dari tingkat bunga modal asing, lebih baik menggunakan modal sendiri, sebab rentabilitas modal sendiri akan lebih besar dibandingkan dengan apabila digunakan modal asing.
- Apabila rentabilitas ekonomis lebih besar dibanding dengan tingkat bunga modal asing, maka akan lebih baik digunakan modal asing, sebab rentabilitas modal sendiri akan lebih besar dibandingkan apabila menggunakan modal asing.
Rentabilitas modal sendiri selalu diusahakan besar karena dengan makin besarnya rentabilitas modal sendiri, maka deviden akan semakin besar pula.
Contoh 1.
PT RITA pada tahun 1979 telah memiliki modal sebesar Rp.20.000.000 yang terdiri atas Rp.10.000.000, sebagai modal sendiri dan Rp.10,000.000 sebagai modal asing.
Tahun 1980 perusahaan merencanakan akan memperluas usahanya. Untuk itu diperlukan modal tambahan sebesar Rp.10.000.000 dengan harapan laba dapat meningkat menjadi Rp.4.500.00
Pertanyaan :
Dari sumber manakah tambahan modal akan di ambil bilamana diketahui bunga modal asing 12% dan pajak perseroan sebesar 45%
Jawab :
Rentabilitas Ekonomis = Lk / MA + MS x 100%
= 4.500.000 / 30.000.000 =x 100%
= 15%
Rentabilitas ekonomi (15%) lebih besar daripada 12%, sehingga lebih baik digunakan modal asing.
Rentabilitas modal sendiri dapat dihitung dengan cara sebagai berikut:
Tambahan dengan modal asing | Tambahan dengan modal sendiri | |
Laba kotor | 4.500.000 | 4.500.000 |
Bunga 12% | 2.400.000 | 1.200.000 |
2.100.000 | 3.300.000 | |
Pajak 45% | 945.000 | 1.485.000 |
Laba bersih | 1.155.000 | 1.815.000 |
RMS | 1.155.000/10.000.000 x 100% = 11,5% | 1.815.000/20.000.000 x 100% = 9,075% |
Contoh 2
Misalkan tingkat bunga 18% pertahun dan data lainnya sama seperti pada contoh 1 . Dalam hal ini akan lebih baik apabila digunakan modal sendiri, sebab rentabilitas modal sendiriya akan lebih besar.
Tambahan dengan modal asing | Tambahan dengan modal sendiri | |
Laba kotor | 4.500.000 | 4.500.000 |
Bunga 12% | 3.600.000 | 1.800.000 |
900.000 | 2.700.000 | |
Pajak 45% | 405.000 | 1.215.000 |
Laba bersih | 495.000 | 1.485.000 |
RMS | 495.000/10.000.000 x 100% = 4,95% | 1.485.000/20.000.000 x 100% = 7,425% |
Rasio Rasio Aktivitas
Rasio Aktivitas (activity ratios), yang menunjukkan tingkat efektifitas penggunaan aktiva atau kekayaan perusahaan
Rasio Investasi
Rasio Investasi (invesment ratio), yang menunjukkan rasio investasi dalam surat berharga atau efek, khususnya saham dan obligasi.
Untuk mengetahui nilai masing masing kelompok rasio tersebut akan dijelaskan rumus dibawah ini:
Rumus Rasio Likuiditas, Solvabilitas, Rentabilitas Profitabilitas, Aktivitas dan Rasio Investasi
Rumus Rasio Likuiditas:
- Rasio lancar/ current ratio
- Kecepatan kas/cash velocity
- Rasio persediaan atas modal kerja/inventory to net working capital
- Rasio modal kerja atas total harta/working capital to total assets ratio
Rasio Solvabilitas
- Rasio hutang atas aktiva/debt to assets rati0
- Ratio hutang jangka panjang atas aktiva/long term debt to total assets
- Rasio modal terhadap hutang/equity to debt
- Rasio hutang jangka panjang atas modal/long term debt to equity ratio
- Rasio kewajiban lancar atas modal/current liabilities to equity ratio
- Rasio aktiva berwujud atas hutang/tangible assets to debt coverage
Rasio Rentabilitas dan Profitabilitas
- Imbalan modal perusahaan/ return on total assets
- Imbalan modal sendiri/return on equity
- Rasio keuntungan bersih atas jumlah aktiva/ return on invesment
- Margin laba bruto/gross profit margin
- Margin laba usaha/operating profit margin
- Rasio usaha/operating ratio
Rasio Aktivitas
- Perputaran piutang (receible turnover ratio)
- Rata rata hari pengumpulan piutang/average collection period ration
- Hari rata rata persedian (average days inventory)
- Hari rata rata hutang dagang /account payble period
- Perputaran modal kerja/working capital turnover
- Perputaran aktiva tetap/fixed assets turnover
- Perputaran total aktiva/total assets turnover
Rasio Investasi
Bagi pemegang saham (biasa dan preferen)
- Penghasilan per lembar saham biasa/EPS = Earning Per Share
- Penghasilan per lembar saham yang dapat dicairkan semua/Fully diluted earning per share
- Rasio harga penghasilan (PER = Price Earning Ratio)
- Rasio pembayaran deviden (deviden payout ratio)
- Rasio hasil deviden/devidend yeild ratio
- Persentase laba ditahan (percentage of earning retained)
- Nilai buku per lembar saham biasa/book value per share
- Nilai aktiva bersih per lembar saham preferen
- Jaminan deviden saham preferen
- Imbalan modal perusahaan/return on total assets
- Imbalan modal pemegang saham biasa/return on common stockholders or stockholders equity
- Rasio modal sendiri/equity ratio
- Margin laba/profit margin
Bagi pemegang obligasi (kreditor jangka panjang)
- Rasio hutang atas modal (debt to equity)
- Jaminan bunga obligasi (interest coverage )
Bagi kredit jangka pendek
- Rasio lancar (current ratio)
- Perputaran piutang/receivable turnover
- Rata rata periode pengumpulan piutang/average collection period
- Perputaran persedian/inventory turn over
- Rata rata periode penjualan/average sale period
Unduh disini Rasion Likuiditas Solvabilitas Rentabilitas, Pengertian, Rumus dan contoh doc
Lihat juga: