Pertanyaan tentang pentingnya pendidikan bagi manusia

Pendidikan memegang peranan yang sangat penting di dalam meningkatkan sumber daya manusia yang handal. Rendahnya kualitas pendidikan menjadi penyebab dari krisisnya sumber daya manusia. Mengingat saat ini zaman semakin merambah maju, yang mana otomatis turut berpengaruh pada perkembangan ekonomi. Sehingga, sudah sepatutnya jika lapangan pekerjaan membutuhkan sumber daya manusia yang benar-benar kompeten untuk bersinergi bersama.

Belum Meratanya Pendidikan Di Indonesia

Salah satu penyebab dari kurangnya sumber daya manusia yang berkualitas adalah pendidikan yang belum merata. Seperti diketahui bersama bahwa selama ini pendidikan lebih difokuskan di Pulau Jawa. Meskipun di setiap pulau sudah disediakan sekolah, namun hal tersebut belumlah berjalan secara maksimal seperti halnya sekolah di Pulau Jawa.

Baik dari segi sarana prasarana maupun tenaga pengajarnya. Bahkan tidak sedikit guru-guru yang berada di luar Pulau Jawa harus menempuh jarak berkilo-kilo meter dengan medan yang ekstrim demi bisa sampai di sekolah dan mengajar. Dan bisa dilihat, bahwa banyak dari para pelajar yang berada di luar Pulau Jawa yang memilih untuk merantau dan menimba ilmu di kota-kota di Pulau Jawa.

Rendahnya Kesadaran Menuntut Ilmu

Rendahnya kualitas sumber daya manusia juga bisa berasal dari masyarakat itu sendiri. Di mana masih rendahnya kesadaran untuk menuntut ilmu. Masih banyak pelajar yang berpandangan bahwa pendidikan bukanlah suatu kebutuhan mereka.

Hal ini dapat terjadi karena beberapa faktor. Bisa karena anggapan bahwa sekolah hanyalah membuang-buang waktu dan menambah beban serta tekanan karena harus belajar. Dan bisa juga karena masalah perekonomian, di mana orang tua merasa berat dengan tanggungan hidup dan ditambah lagi dengan biaya sekolah.

Bisa diketahui bersama bahwa masih banyak anak yang putus sekolah dan terpaksa harus bekerja tanpa dibekali dengan skill atau kemampuan yang mumpuni. Sehingga, inilah yang membatasi mereka untuk bisa mendapatkan pekerjaan yang layak dengan penghasilan yang sesuai.

Apalagi karakter setiap orang berbeda-beda. Di mana ada orang yang memiliki biaya dan mampu untuk bersekolah, tetapi semangat juangnya dalam belajar tidaklah tinggi. Ada juga yang tidak memiliki biaya, tetapi tetap berjuang untuk bisa sekolah dengan melakukan beberapa pekerjaan. Dan tentunya ada juga orang yang memiliki biaya dan semangat besar untuk terus mengenyam pendidikan setinggi mungkin guna mewujudkan cita-citanya.

Pendidikan Adalah Proses Untuk Meningkatkan Kualitas SDM

Pendidikan adalah serangkaian proses belajar yang harus dilalui oleh setiap orang untuk mencapai kehidupan yang lebih baik. Hasil yang nantinya dicapai adalah terciptanya sumber daya manusia yang kompeten dan sesuai dengan tuntutan pembangunan. Di mana dirinya memiliki soft skill dan hard skill yang baik sesuai dengan apa yang diharapkan oleh lapangan pekerjaan.

Melalui pendidikan tidak hanya membekali dengan materi pelajaran dan skill saja, tetapi juga menanamkan nilai-nilai dan etika yang juga tidak kalah berperan penting untuk diterapkan dalam dunia kerja. Dengan begitu, terjadinya pertumbuhan ekonomi tidak hanya didukung oleh modal yang besar saja, tetapi juga sumber daya manusia yang berkualitas. Sehingga akan membuat pertumbuhan ekonomi menjadi semakin baik

Jadi, pendidikan tidaklah bisa dikesampingkan begitu saja. Karena dari pendidikanlah, pertumbuhan ekonomi bisa diwujudkan melalui sumber daya manusia yang handal.

You're Reading a Free Preview
Page 2 is not shown in this preview.

Tujuan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini adalah bertujuan untuk mensosialisasikan, memberikan pengetahuan dan pemahaman mengenai pentingnya pendidikan bagi manusia serta memberikan motivasi kepada warga masyarakat di Desa Mulyasejati Kecamatan Ciampel Kabupaten Karawang. Pengabdian Pada Masyarakat ini merupakan wahana bagi Program Studi PGSD untuk mengabdikan keilmuannya. Khalayak sasaran Pengabdian kepada Masyarakat ini adalah Para warga sekitar Desa Mulyasejati Kecamatan Ciampel Kabupaten Karawang yang merupakan warga yang bermatapencaharian sebagai petani, buruh, dan juga ibu rumah tangga dan anak-anak usia Sekolah Dasar yang berjumlah 45 orang dari yang direncanakan 80 orang. Metode kegiatan ini adalah penyuluhan dan sosialisasi yang dikemas dalam bentuk workshop selama 1 hari mengenai penyampaian materi hakikat manusia, hakekat manusia dan kebutuhan akan pendidikan, pengertian pendidikan. Pelaksanaan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat berupa workshop ini didukung oleh beberapa faktor yang memberikan banyak kontribusi atas keberhasilan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat. Pelaksanaan dilakukan dengan workshop, menggunakan metode ceramah yaitu dengan teknik presentasi, dilanjutkan dengan diskusi tanya jawab sebagai bentuk kegiatan workshop. Hasil pelaksanaan Pengabdian kepada Masyarakat menunjukkan tingkat pemahaman peserta pengabdian kepada masyarakat mengenai pentingnya pendidikan, peserta lebih tersadarkan akan pentingnya pendidikan dan memiliki motivasi tinggi untuk terus melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Kata Kunci: Pendidiakn, Manusia

To read the full-text of this research,
you can request a copy directly from the authors.

ResearchGate has not been able to resolve any references for this publication.

August 2021

Penggunaan media pembelajaran berbasis teknologi pada masa pandemik merupakan suatu langkah tepat dalam memaksimalkan proses belajar mengajar. Hal ini dikarenakan proses pembelajaran online yang harus dijalani pada masa sekarang ini. Untuk memastikan proses belajar mengajar berjalan efektif, guru sebagai pelaku utama dituntut untuk memiliki kemampuan teknologi yang baik. Kegiatan pelatihan ini ... [Show full abstract] sangat diperlukan untuk membantu pengoptimalan proses pembelajaran yang dapat membekali para guru dalam menciptakan media pembelajaran sendiri sehingga dapat meningkatkan motivasi siswa dalam pembelajar. Kegiatan pelatihan ini akan memberikan dampak penyerta berupa peningkatan kualitas SDM terutama dalam bidang teknologi informasi pada pembelajaran. Kegiatan pelatihan ini melibatkan 70 orang guru SMA N 2 Bangkinang Kota, Kabupaten Kampar. Metode pelaksanaan kegiatan berupa workshop dan praktik langsung. Hasil kegiatan menunjukkan, Guru SMA N 2 Bangkinang Kota memiliki peningkatan keterampilan dalam pembuatan media pembelajaran online. Hal ini berarti dengan peningkatan keterampilan media pembelajaran diharapkan dapat memotivasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar.

Read more

April 2019 · Musamus Journal of Language and Literature

  • Margaretha Febriany Narahawarin
  • Sri Winarsih

Fakta mengejutkan tentang posisi Indonesia dalam daftar urut negara dengan minat baca sangat rendah melatarbelakangi munculnya sebuah program yang disebut Gerakan Literasi Nasional (GLN) yang dicetuskan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. GLN bertujuan membangun budaya literasi sebagai implementasi Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi ... [Show full abstract] Pekerti. Dalam programnya, GLN memiliki tiga ranah, salah satunya adalah Gerakan Literasi Sekolah (GLS) dengan sasaran sosialisasi panduan yakni para pendidik, kepala sekolah dan tenaga kependidikan di Sekolah Dasar.Dalam panduan tersebut dipaparkan beberapa langkah dan metode yang dapat dikembangkan dalam program GLS di sekolah dasar. Dengan dasar tersebut, maka kegiatan workshop tentang Gerakan Literasi Sekolah di sekolah dasar yang memiliki permasalahan dalam minat baca dan tulis siswa perlu dilakukan. Kegiatan dilaksanakan di SD YPPK Yos Sudarso Kuper dengan sasaran utama kegiatan adalah guru dan kepala sekolah dengan total jumlah peserta 10 orang dan selanjutnya melibatkan siswa SD YPPK Yos Sudarso Kuper yang berjumlah 47 siswa dalam kegiatan simulasi. Pengabdian ini dilakukan dalam bentuk workshop yang meliputi sosialisasi dan pelatihan penyusunan program melalui metode pelatihan, penerapan dan pendampingan. Materi kegiatan pengabdian dibagi menjadi dua yakni Gerakan Literasi Nasional yang didalamnya mencakup Gerakan Literasi Sekolah, dan Literatur/Sastra sebagai media penunjang dalam penyusunan program GLS.Kegiatan dilaksanakan selama tiga hari; hari pertama dan kedua adalah workshop, hari ketiga adalah simulasi penerapan program GLS yang telah disusun. Hasil dari kegiatan pengabdian ini adalah;1) Pemahaman guru dan seluruh pihak sekolah tentang Gerakan Literasi Nasional lebih khususnya Gerakan Literasi Sekolah, 2) Kemampuan guru dan seluruh pihak sekolah dalam menyusun sebuah Program GLS yang dapat diterapkan di lingkungan SD YPPK Yos Sudarso Kuper, dan 3) Penerapan program GLS yang terorganisir dan berkelanjutan untuk meningkatkan minat dan kemampuan baca dan tulis siswa melalui program membaca 15 menit sebelum pelajaran dimulai, perpustakaan mini dan pojok baca mading, lingkungan kaya teks, dan pelibatan publik. Kata Kunci: Gerakan Literasi Nasional, Gerakan Literasi Sekolah, membaca 15 menit, pojok baca

Read more

January 2022 · Jurnal Anugerah

  • Indaryati
  • M Yusup
  • Zuli Nuraeni
  • [...]
  • Pertanyaan tentang pentingnya pendidikan bagi manusia
    Meryansumayeka Meryansumayeka

Hal paling dasar dalam penyusunan RPP salah satunya adalah penyusunan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK). Mengingat hal itu sangat fundamental, maka dari itu perlu adanya pelatihan dan pendampingan kepada guru-guru Matematika untuk dapat menyusun IPK sendiri sesuai kemampuan kognitif dan kebutuhan siswa berbasis KIkuduko (Kompetensi, Indikator kunci, pendukung dan kompleks). Tujuan utama ... [Show full abstract] kegiatan ini adalah memberikan pelatihan dan pendampingan kepada guru dalam penyusunan IPK berbasis KIkuduko dalam upaya meningkatkan kompetensi para guru. Metode yang digunakan adalah presentasi, workshop, diskusi dan pendampingan. Kegiatan dilaksanakan secara daring dan diikuti 50 orang dari wilayah Kota Lubuklinggau dan sekitarnya. Hasil dari kegiatan pelatihan dan pendampingan penyusunan IPK berbasis KIkuduko ini adalah peserta pelatihan sudah mampu menyusun IPK berbasis KIkuduko. Pengabdian ini juga mendapat respon kepuasan dari peserta dengan rata-rata 95,17% memberikan respons sangat baik, dengan penjabaran aspek pertama tentang relevansi kegiatan dengan bidang pekerjaan responnya sangat baik sebesar 99%, aspek kedua terkait daya tarik materi paparan respons sangat baik sebesar 95%, aspek ketiga tentang kepraktisan/kemudahan dalam memahami materi respons sangat baik sebesar 92%, aspek keempat mengenai Desain Program respons sangat baik sebesar 93%, aspek kelima yang memuat umpan balik respons sangat baik sebesar 96%, dan aspek keenam tentang rekomendasi respons sebesar 96%.

Read more

October 2018 · Amaliah Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat

  • Yetti Anita
  • Rudi Karma
  • Pertanyaan tentang pentingnya pendidikan bagi manusia
    Sri Wahyuni
  • Pertanyaan tentang pentingnya pendidikan bagi manusia
    Nur Rahmi Rahmi

ABSTRAK Tujuan pelaksanaan program PKM ini adalah: (a) Membentuk kelompok kerja guru(KKG), (b) meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para guru tentang pembuatan media pembelajaran dengan pendekatan IPTEK terapan, (c) melatih pembuatan media pembelajaran dengan pendekatan IPTEK terapan, (d) melatih dan mendampingi cara penggunaan media pembelajaran di kelas. Metodepelaksanaan kegiatan ... [Show full abstract] menggadopsi pola pelaksanaan penelitian tindakan meliputi empat tahap,yaitu: perencanaan program, pelaksanaan program, observasi dan evaluasi, dan refleksi. Hasil pelaksanaan program adalah (a) terbentuk 7 kelompok kerja guru dengan masing-masinganggota sebanyak 4 sampai 9 orang yang dibentuk berdasarkan lokasi daerah; (b) adanya peningkatan pengetahuan dan keterampilan para guru tentang pembuatan media pembelajaran dengan pendekatan IPTEK terapan, dari kategori “cukup” menjadi “baik”; (c) dihasilkan media (alat peraga) untuk siswa SD,(d) kemampuan guru dalam menggunakan media pembelajaran dalamdi kelas berkualitas “baik”.

Read more

August 2018 · CARADDE Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat

  • Pertanyaan tentang pentingnya pendidikan bagi manusia
    Citra Dewi
  • Arifto Juniardi
  • Rita Prima Bendriyanti

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pengurus Unit Kegiatan Mahasiswa Universitas Bengkulu dalam bidang manajemen kesekretariatan. Metode yang dilakukan dalam bentuk ceramah, diskusi, dan workshop. Adapun kegiatan yang dilakukan adalah: (1) memberikan pemahaman tentang pentingnya pengelolaan kesekretarian yang baik dan benar, (2) memberikan pemahaman tentang teknik surat menyurat ... [Show full abstract] yang benar berdasarkan tata bahasa yang baku, dan (3) melakukan simulasi pembuatan program kesekretariatan dari mulai perencanaan sampai evaluasi serta simulasi pembuatan surat menyurat. Kegiatan ini diikuti oleh 75 orang perwakilan dari tiap-tiap pengurus organisasi kemahasiswaaan di Universitas Bengkulu. Sebagian besar peserta telah memahami pengelolaan kesekretarian dan teknik surat menyurat dengan baik dan benar.

Read more

Article

Full-text available

June 2020 · GERVASI Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat

  • Pertanyaan tentang pentingnya pendidikan bagi manusia
    Salim Salim
  • Arvyaty Arvyaty
  • Pertanyaan tentang pentingnya pendidikan bagi manusia
    Kadir Kadir
  • [...]
  • Mursidin T

p class="abstrak">Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan kompetensi guru melalui pengunaan bahan ajar digital menggunakan Whiteboard Animation pada sekolah mitra. Sasaran program kegiatan pengabdian ini adalah guru SMP di Kota Kendari berjumlah 20 orang. Metode yang digunakan berupa metode ceramah, tanya jawab, dan simulasi. Hasil dari kegiatan ini ... [Show full abstract] menunjukkan: (1) para peserta workshop telah memiliki pengetahuan membuat bahan ajar digital menggunakan whiteboard animation, (2) para peserta workshop telah memiliki bahan ajar digital dengan menggunakan whiteboard animation, dan (3) para peserta workshop telah memiliki pengetahuan dalam membuat dan mengembangkan konten bahan ajar digital menggunakan whiteboard animation</p

View full-text

September 2021 · Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia

Rumah Singgah Bina Pertiwi Jakarta memiliki warga binaan sekitar 166 orang untuk anak-anak, dan 377 orang untuk dewasa. Warga binaan di tempat ini umumnya berasal dari kaum jalanan yang tidak memiliki kehidupan layak, umumnya adalah pemulung, pengamen jalanan dan bahkan mayoritas pengangguran. Guna mendapatkan keterampilan yang dapat memberikan peningkatan ekonomi, mitra binaan memerlukan ... [Show full abstract] pendampingan dari pihak eksternal. Program Studi Desain Komunikasi Visual dibawah Fakultas Ilmu Rekayasa dan Rumah Singgah Bina Pertiwi, sepakat melakukan kerjasama untuk melaksanakan program pengembangan keterampilan untuk mereka. Program keterampilan ini bertujuan untuk melahirkan produk kreasi mitra binaan yaitu memberikan pelatihan teknik cetak sablon manual di atas kaos dengan tema visual ragam hias atau simbol ikonik Kebudayaan Betawi. Diharapkan mereka kelak dapat menciptakan kreasi melalui teknik cetak sablon diatas bahan kaos atau bahan kain lainnya, dan dapat mengembangkan sebagai bekal dalam berwirausaha dan hidup mandiri. Pelatihan ini memerlukan langkah konkret dan terukur. Materi dan metoda yang diberikan pada pelatihan bersifat aplikatif dan praktek secara langsung. Peran Prodi DKV Universitas Paramadina adalah fasilisator yang memberi pembekalan pada para peserta. Diharapkan pelatihan keterampilan berupa workshop teknik cetak sablon di atas bahan kaos akan mendorong lahirnya jiwa kewirausahaan, terutama untuk menyiasati masa pandemik yang menuntut mitra binaan untuk lebih kreatif.

Read more

Article

Full-text available

January 2020 · Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA

  • Pertanyaan tentang pentingnya pendidikan bagi manusia
    Jufri A. Wahab
  • Ni Made Novi Suryanti
  • M. Amin
  • [...]
  • Pertanyaan tentang pentingnya pendidikan bagi manusia
    Dadi Setiadi

Sesuai dengan stándar pendidikan guru bahwa mahasiswa program sarjana kependidikan harus mengikuti mata kuliah pengenalan lapangan persekolahan di satuan pendidikan. Untuk mencapai tujuan pelaksanaan PLP tersebut perlu didukung oleh pembimbing dari unsur guru yang memahami secara teknis pembimbingan dan evaluasi mahasiswa peserta PLP, juga agar dapat mengarahkan mahasiswa untuk bisa memiliki ... [Show full abstract] kemampuan terkait dengan program sekolah, perangkat pembelajaran dan praktek mengajar. Berdasarkan studi pendahuluan para guru SD belum memiliki pemahaman yang sama tentang teknik pembimbingan dan evaluasi mahasiswa peserta PLP, sehingga perlu dilakukan workshop kepada guru-guru SD tersebut agar mampu membimbing dan mengevaluasi hasil PLP mahasiswa. Tujuan kegiatan pengabdian yang dilakukan adalah untuk Mengembangkan pemahaman guru anggota KKG Kota Mataram dalam membimbing dan mengevaluasi kemampuan mahasiswa dalam menyusun program sekolah, perangkat pembelajaran; Mengembangkan keterampilan guru guru anggota KKG Kota Mataram dalam membimbing dan mengevaluasi mahasiswa peserta PLP. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini adalah melalui workshop yang lebih berbasis pada praktek langsung teknik pembimbingan dan penilaian mahasiswa peserta PLP yang dapat meningkatkan kemampuan dalam mengarahkan dan membimbing mahasiswa peserta PLP. Kegiatan pengabdian dilaksanakan dengan tahapan sebagai berikut : Studi literatur, analisis kebutuhan guru berupa pemahaman dan keterampilan guru dalam membimbing dan mengevalausi hasil PLP, pengukuran kemampuan awal guru, mendisain program workshop, pelaksanaan workshop: berupa kajian pembimbingan peserta PLP, praktek mendisain instrumen evaluasi PLP, pemantauan dan bimbingan di lapangan oleh tim pengabdian pada masyarakat, asesmen kualitas pelaksanaan dan hasil akhir workshop peserta dan, penyusunan laporan PPM.. Hasil kegiatan menunjukan bahwa Sebagian besar guru memiliki pemahaman secara komprehensif mengenai teknik-teknik pembimbingan, pelaksanaan praktek pengenalan lapangan persekolahan, mengevaluasi proses dan memiliki keterampilan dalam mendisain instrumen observasi dan ecvaluasi: membimbing mahasiswa, mengevaluasi proses dan hasil, membimbing penyeusunan laporan praktek pengenalan lapagan persekolahan.Dengan demikian guru akan mampu membimbing mahasiswa PLP dan melakukan evaluasinya secara baik. Kata kunci : pengalaman lapangan persekolahan, PLP

View full-text

June 2020

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Sekolah Adiwiyata di MAN Purworejo yang mencakup 4 komponen program Adiwiyata, yaitu Kebijakan berwawasan lingkungan, Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Lingkungan, Kegiatan Lingkungan Berbasis Partisipatif dan Pengelolaan Sarana Pendukung Ramah Lingkungan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Informa penelitian ... [Show full abstract] ini adalah Tim Adiwiyata Sekolah, Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana dan Prasarana, Humas Sekolah, Guru, Karyawan dan Siswa. Lokasi penelitian di MAN Purworejo Teknik pengumpulan data dengan triangulasi melalui wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) pelaksanaan kebijakan berwawasan lingkungan sudah terlaksana dengan merubah visi misi yang mendukung pengelolaan lingkungan dan adanya alokasi dana untuk program Adiwiyata dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan sekolah, kurikulum berwawasan lingkungan dilaksanakan dengan mengintegrasikan materi wawasan lingkungan ke dalam mata pelajaran, kegiatan lingkungan bersifat partisipasif dilaksanakan melalui berbagai aksi lingkungan baik yang diselenggarakan dari sekolah maupun instansi dan mengelola sarana ramah lingkungan dengan memanfaatkan Green House, ruang terbuka hijau dan halaman sekolah untuk pembelajaran. (2) Sekolah telah mengupayakan beberapa kegiatan yang melibatkan peserta didik dalam program Adiwiyata, antara lain melibatkan siswa dalam aksi lingkungan, dan workshop lingkungan hidup dan pelatihan daur ulang limbah. Kendala yang dihadapi adalah kurangnya kerjasama dan kurangnya kesadaran para siswa terhadap kepedulian madrasah. Kata Kunci: Sekolah Adiwiyata, Peningkatan Mutu Sekolah.

Read more

February 2022

Guru yang profesional harus memiliki 4 kompetensi yang salah satunya adalah penyusunan program yaitu menyusun RPP untuk mempersiapkan bahan yang akan digunakan dalam proses pembelajaran. Hal ini ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan dan Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi dan Kompetensi Akademik Guru, dan ... [Show full abstract] Permendiknas Nomor 10 Tahun 2009 tentang Sertifikasi Guru dalam Jabatan, serta Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses. Dalam realitasnya, sebagian besar guru kesulitan dalam menyusun RPP. Salah satu penyebabnya: 1.Terdapat 4 guru yang membuat RPP dan sudah menerapkan di sekolahnya; 2.Terdapat 5 guru yang sudah mengikuti pelatihan penyusunan RPP namun belum bisa menerapkan di sekolahnya; 3.Terdapat 11 guru yang belum pernah mengikuti pelatihan dalam penyusunan RPP, mereka hanya copy paste pada rekannya Kondisi tersebut, tentu saja tidak dapat dibiarkan terus menerus, tetapi harus ada solusi atau tindakan nyata dari para kepala sekolah. Berkaitan dengan itu, para guru harus dibina dan difasilitasi untuk meningkatkan kemampuannya dalam menyusun RPP. Upaya meningkatkan kemampuan guru dalam menyusun RPP sesungguhnya dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain melalui pelatihan, mengikutsertakan guru dalam seminar-seminar dan workshop, menyediakan berbagai panduan dan modul, semiloka, serta berbagai upaya lainnya. Namun dengan mempertimbangkan segala ke- unggulan dan kelemahannya, maka yang lebih tepat adalah pelatihan simulasi. Pertimbangannya, dengan simulasi guru lebih proaktif dan membentuk karakter diri dalam upaya untuk menyusun RPP. Sehubungan dengan hal tersebut di atas, masalah penelitian dapat dirumuskan dalam bentuk pertanyaan penelitian:”Apakah melalui pe-latihan penyusunan pembuatan RPP dapat meningkatkan kinerja guru SMP Negeri 3 Tambang Kabupaten Kampar? Rencana Pemecahan masalah ini dilakukan dengan pelatihan simulasi penyusun-anRPP pada guru SMP Negeri 3 Tambang Kabupaten Kampar untuk meningkatkan kinerja guru. Adapun pengambilan keputusan tersebut dapat, kompetensi dasar yang dituntut di dalam KTSP.Sejalan dengan permasalahan di atas, maka tujuan utama dalam penyusunan RPP adalah membantu guru SMP Negeri 3 Tambang dalam menyusun RPP sehingga dapat menjadi acuan di dalam proses pembelajaran, sehingga ketuntasan minimal dapat tercapaiPenelitian tindakan ini diharapkan dapat bermanfaat bagi guru SMP Negeri 3 Tambang. Pertama, memberikan manfaat yang besar dalam pemecahan masalah guru dalam pe-nyusunan RPP. Kedua, guru lebih awal mempersiapkan dirinya sebelum proses pem-belajaran berlangsung. Ketiga, kemampuan guru lebih meningkat untuk melakukan penyusunan RPP. Keempat, kemampuan guru maupun kemampuan para siswa di sekolah dipastikan kualitas pembelajarannya meningkat Penelitian ini memerlukan referensi yang relevan dengan konsep, prinsip, dan prosedur pelaksanaan penelitian tindakan sekolah, seperti buku-buku dan jurnal tentang topik penelitian pada umumnya yang berkaitan langsung dengan penelitian tindakan. Di samping itu, perlu juga melakukan kajian pustaka tentang RPP, seperti kedudukan, tugas pokok, fungsi, peranan, dan program-program serta kinerja yang dapat dilaksanakan oleh guru. Selanjutnya perlu pula melakukan kajian terhadap kemungkinan dampak yang dapat diperoleh dari pemberdayaan guru di Sekolah. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Tambang Kabupaten Kampar, jumlah guru yang terlibat sebanyak 20 orang guru. Pelaksanaan penelitian ini didahului dengan melakukan persiapan berupa skenario kegiatan, jadwal waktu dan tempat, nara sumber yang diperlukan, sarana pendukung lainnya, seperti sumber belajar, lembar observasi, rubrik penilaian, dan proposal, serta laporan penelitian sekolah yang dibuat. Penelitian tindakan ini mengintrodusir pemberdayaan guru-guru SMP Negeri 3 Tambang Kabupaten Kampar dengan langkah-langkah pelaksanaan sebagai berikut Seiring dengan pelaksanaan kegiatan pemberdayaan guru dilakukan pengamatan terhadap proses dan progres serta hasil-hasil lainnya. Untuk keperluan ini, peneliti melaksanakan sendiri dengan bantuan alat lembar observasi serta rubrik, yang dipersiapkan sebelumnya. Pada akhir kegiatan dilakukan evaluasi dalam bentuk forum presentasi proposal dan laporan singkat hasil penelitiannya, dengan meminta bantuan revewer dari nara sumber. Berdasarkan hasil yang diperoleh selama proses kegiatan pemberdayaan guru serta hasil evaluasi yang dilakukan akan dilanjutkan dengan refleksi, untuk menemukan hal-hal positif dan hal-hal negatif yang masih memerlukan perbaikan.Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus. Pada siklus pertama, peneliti melaksanakan tindakan seperti yang dipaparkan dalam persiapan dan rencana di atas. Pada siklus kedua merevisi RPP berdasarkan hasil dan temuan pada siklus pertama atau sebelumnya. Sebagai kesimpulan akhir kegiatan penelitian tindakaan sekolah ini, adalah sebagai berikut: (1)Peran Pengawas Sekolah dalam pembinaan sangat dibutuhkan dalam memotivasi guru-guru SMP Negeri 3 Tambang untuk meningkatkan kinerjanya terlihat pada hasil penelitian siklus 1 sampai dengan siklus 2, kinerja guru mengalami peningkatan sangat signifikan.(2)Kemampuan guru-guru SMP Negeri 3 Tambang Kabupaten Kampar meningkat dalam penyusunan RPP dari siklus 1 dan 2 terjadi peningkatan sejak pengambilan data awal, disebabkan adanya motivasi untuk mengikuti pelatihan dan penyusunan RPP.(3)Tingkat pengetahuan dan pemahaman guru tentang keterlaksanaan penyusunan RPP pada siklus 1 masih lemah, namun setelah siklus 2 semua guru berjumlah 20 orang guru sudah memiliki kinerja dalam katagori baik. Berdasarkan hasil penelitian tindakan sekolah maka dapat direkomendasikan hal-hal sebagai berikut:1.Peran Pengawas Sekolah dalam melakukan pembinaan guru-guru SMP Negeri 3 Tambang sangat dibutuhkan dan dapat dilaksanakan secara kontinu dan terprogram baik melalui pelatihan atau kegiatan yang sejenis yaitu workshop atau simulasi.2.Suatu keharusan bagi guru menyusun RPP sebelum melaksanakan kegiatan pem-belajaran agar ketuntasan SK dan KD untuk mencapai KKM dapat tercapai.

Read more

Article

Full-text available

December 2020 · MAENPO

  • Pertanyaan tentang pentingnya pendidikan bagi manusia
    Reza Resah Pratama
  • Sukirno Sukirno
  • Meirizal Usra

Kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat (PPM) yang akan dilakukan bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelatih cabang olahraga sepak bola sebagai cabang olahraga unggulan melalui workshop, yang menekankan pada pembuatan program latihan menuju prestasi tinggi, dengan mengintegrasikan ilmu terkait. Adapun khalayak (peserta) pengabdian adalah para pelatih cabang olahraga sepak bola sebanyak 30 orang ... [Show full abstract] yang dipersipkan oleh PSSI Kabupaten Ogan Ilir. Model kegiatan berupa penyuluhan/penataran, sedangkan metode dilakukan melalui ceramah, diskusi, tanya jawab dan demonstrasi (praktik) pembuatan program latihan. Hasil dari kegiatan ini menunjukan ada peningkatan SDM berdasarkan hasil dari tes awal dan tes akhir, dengan peningkatan sebagai berikut: angka 40 sedangkan hasi post test rata-ratanya menunjukan angka 63. Sehingga selisih antara pre test dengan post test sebesar 23, dengan selisih angka 23 berarti peningkatannya mencapai 60%. Berdasakan hasil yang dicapai para peserta panyuluhan/penataran, maka dapat disimpulkan,bahwa kegiatan penyuluhan/penataran memiliki dampak yang posistif, baik dari motivasi para pelatih dalam mengikuti kegiatan tersebut, juga terdapat peningkatan SDM yang cukup signifikan, berdasarkan hasil yang dicapai

View full-text

Article

Full-text available

October 2018 · RESONA Jurnal Ilmiah Pengabdian Masyarakat

  • Pertanyaan tentang pentingnya pendidikan bagi manusia
    Zainal Putra
  • Pertanyaan tentang pentingnya pendidikan bagi manusia
    Budianto Budianto
  • Cut Devi Maulidasari

Tujuan program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ini adalah meningkatkan profesionalitas aparatur pemerintah gampong dalam pengelolaan dana desa. Selain itu program ini sangat berguna sebagai upaya untuk melakukan pencegahan dini potensi penyelewengan dana desa, sehingga para pengelola dana desa dapat terhindar dari masalah hukum di kemudian hari. Sasaran progam ini adalah aparatur pemerintah ... [Show full abstract] gampong dalam Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh Barat, di mana setiap gampong diwakili oleh tiga orang, terdiri dari Keuchik, Bendahara Gampong dan Ketua Tim Pelaksana Kegiatan (TPK). Metode pelaksanaannya dilakukan dengan memberikan pelatihan/workshop plus praktik/latihan serta tanya jawab terkait dengan pengelolaan keuangan desa. Adapun materi pelatihan yang diberikan mencakup perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pertanggungjawaban dan pelaporan keuangan desa. Pelatihan ini melibatkan tenaga ahli keuangan desa dari Pemerintah Kabupaten Aceh Barat. Sedangkan sebagai asisten tim pengabdian turut dilibatkan mahasiswa dari Fakultas Ekonomi Universitas Teuku Umar. Hasil yang dicapai dari program pengabdian ini adalah: (a) Meningkatnya sistem akuntabilitas pengelolaan keuangan desa; (b) Meningkatnya keterampilan aparatur pemerintah gampong dalam penatausahaan keuangan desa; (c) Terhindarnya masalah hukum terkait dengan pengelolaan keuangan desa pada aparatur pemerintah desa; dan (d) Meningkatnya kepercayaan masyarakat kepada aparatur pemerintah gampong.

View full-text

Pertanyaan tentang pentingnya pendidikan bagi manusia