Pokok pokok pikiran tentang al quran menurut istilah adalah pernyataan nomor

Artikel ini adalah bagian dari seri tentang:
Islam
Pokok pokok pikiran tentang al quran menurut istilah adalah pernyataan nomor
Pokok pokok pikiran tentang al quran menurut istilah adalah pernyataan nomor
Portal Islam

Al-Qur’ān (ejaan KBBI: Alquran, Arab: القرآن) adalah kitab suci agama Islam. Umat Islam percaya bahwa Al-Qur'an adalah puncak dan penutup wahyu Allah yang diperuntukkan untuk manusia, dan bagian dari rukun iman, yang disampaikan kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, melewati perantaraan Malaikat Jibril, dan sebagai wahyu pertama yang diterima oleh Nabi Muhammad adalah sebagaimana yang terdapat dalam surat Al-'Alaq ayat 1-5.[1]

Show

Etimologi

Ditinjau dari sisi kebahasaan, Al-Qur’an berasal dari bahasa Arab yang berfaedah "bacaan" atau "sesuatu yang dibaca berulang-ulang". Kata Al-Qur’an adalah wujud kata benda (masdar) dari kata kerja qara'a yang gunanya membaca. Pemikiran pemakaian kata ini bisa juga dijumpai pada salah satu surat Al-Qur'an sendiri yakni pada ayat 17 dan 18 Surah Al-Qiyamah yang artinya:

“Sesungguhnya mengumpulkan Al-Qur’an (di dalam dadamu) dan (menetapkan) bacaannya (pada lidahmu) itu adalah tanggungan Kami. (Karena itu,) jika Kami telah membacakannya, hendaklah kamu ikuti {amalkan} bacaannya”.(75:17-75:18)

Terminologi

Pokok pokok pikiran tentang al quran menurut istilah adalah pernyataan nomor

Sebuah sampul dari mushaf Al-Qur'an.

Dr. Subhi Al Salih mengartikan Al-Qur'an sebagai berikut:

“Kalam Allah SWT yang adalah mukjizat yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dan ditulis di mushaf serta diriwayatkan dengan mutawatir, membacanya termasuk ibadah”.

Adapun Muhammad Ali ash-Shabuni mengartikan Al-Qur'an sebagai berikut:

"Al-Qur'an adalah firman Allah yang tiada tandingannya, diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW penutup para Nabi dan Rasul, dengan perantaraan Malaikat Jibril a.s. dan ditulis pada mushaf-mushaf yang pengahabisan disampaikan kepada kita secara mutawatir, serta membaca dan mempelajarinya adalah ibadah, yang dimulai dengan surat Al-Fatihah dan ditutup dengan surat An-Nas"

Dengan ciri utama tersebut di atas sebagaimana dipercayai Muslim, firman Allah yang diturunkan kepada Nabi selain Nabi Muhammad SAW, tidak dinamakan Al-Qur’an seperti Kitab Taurat yang diturunkan kepada umat Nabi Musa AS atau Kitab Injil yang diturunkan kepada umat Nabi Isa AS. Demikian pula firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW yang membacanya tidak diasumsikan sebagai ibadah, seperti Hadits Qudsi, tidak termasuk Al-Qur’an.

Nama-nama lain Al-Qur'an

Dalam Al-Qur'an sendiri terdapat beberapa ayat yang menyertakan nama lain yang dipergunakan sebagai merujuk kepada Al-Qur'an itu sendiri. Berikut adalah nama-nama tersebut dan ayat yang mencantumkannya:

  • Al-Kitab (Buku)[2][3]
  • Al-Furqan (Pembeda mempunyai salah)[4]
  • Adz-Dzikr (Pemberi peringatan)[5]
  • Al-Mau'idhah (Pelajaran/nasihat)[6]
  • Al-Hukm (Peraturan/hukum)[7]
  • Al-Hikmah (Kebijaksanaan)[8]
  • Asy-Syifa' (Obat/penyembuh)[6][9]
  • Al-Huda (Petunjuk)[6][10][11][12]
  • At-Tanzil (Yang diturunkan)[13]
  • Ar-Rahmat (Karunia)[10]
  • Ar-Ruh (Ruh)[14]
  • Al-Bayan (Penerang)[15]
  • Al-Kalam (Ucapan/firman)[16]
  • Al-Busyra (Kabar gembira)[17]
  • An-Nur (Cahaya)[18]
  • Al-Basha'ir (Pedoman)[19]
  • Al-Balagh (Penyampaian/kabar)[20]
  • Al-Qaul (Perkataan/ucapan)[21]

Struktur dan pembagian Al-Qur'an

Pokok pokok pikiran tentang al quran menurut istilah adalah pernyataan nomor

Al-Qur'an yang sedang terbuka.

Surat, ayat dan ruku'

Al-Qur'an terdiri atas 114 bagian yang dikenal dengan nama surah (surat) dan 6236 ayat. Setiap surat akan terdiri atas beberapa ayat, di mana surat terpanjang dengan 286 ayat adalah surat Al Baqarah dan yang terpendek hanya memiliki 3 ayat yakni surat Al Kautsar, An-Nasr dan Al-‘Așr. Surat-surat yang panjang terbagi lagi atas sub bagian lagi yang dinamakan ruku' yang membahas tema atau topik tertentu.

Makkiyah dan Madaniyah

Sedangkan menurut tempat diturunkannya, setiap surat bisa dibagi atas surat-surat Makkiyah (surat Mekkah) dan Madaniyah (surat Madinah). Pembagian ini berlandaskan tempat dan kala penurunan surat dan ayat tertentu di mana surat-surat yang turun sebelum Rasulullah SAW hijrah ke Madinah digolongkan surat Makkiyah sedangkan setelahnya tergolong surat Madaniyah.

Surat yang turun di Makkah kebanyakan suratnya pendek-pendek, menyangkut prinsip-prinsip keimanan dan akhlaq, panggilannya ditujukan kepada manusia. Sedangkan yang turun di Madinah kebanyakan suratnya panjang-panjang, menyangkut peraturan-peraturan yang mengatur hubungan seseorang dengan Tuhan atau seseorang dengan lainnya (syari'ah). Pembagian berdasar fase sebelum dan sesudah hijrah ini semakin tepat, karena hadir surat Madaniyah yang turun di Mekkah.

Juz dan manzil

Dalam skema pembagian lain, Al-Qur'an juga terbagi menjadi 30 bagian dengan panjang sama yang dikenal dengan nama juz. Pembagian ini sebagai memudahkan mereka yang mau menuntaskan bacaan Al-Qur'an dalam 30 hari (satu bulan). Pembagian lain yakni manzil memecah Al-Qur'an menjadi 7 bagian dengan tujuan penyelesaian bacaan dalam 7 hari (satu minggu). Kedua jenis pembagian ini tidak memiliki hubungan dengan pembagian subyek bahasan tertentu.

Pengahabisan dari sisi panjang-pendeknya, surat-surat yang hadir di dalam Al-Qur’an terbagi menjadi empat bagian, yaitu:

  • As Sab’uththiwaal (tujuh surat yang panjang). Yaitu Surat Al-Baqarah, Ali Imran, An-Nisaa’, Al-A’raaf, Al-An’aam, Al Maa-idah dan Yunus
  • Al Miuun (seratus ayat lebih), seperti Hud, Yusuf, Mu'min dsb-nya
  • Al Matsaani (kurang sedikit dari seratus ayat), seperti Al-Anfaal, Al-Hijr dsb-nya
  • Al Mufashshal (surat-surat pendek), seperti Adh-Dhuha, Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Nas dsb-nya

Sejarah Al-Qur'an hingga mempunyai wujud mushaf

Pokok pokok pikiran tentang al quran menurut istilah adalah pernyataan nomor

Manuskrip dari Al-Andalus ratus tahun ke-12

Al-Qur'an memberikan dorongan yang mulia sebagai mempelajari sejarah dengan secara tidak memihak, objektif dan tidak memihak[22]. Dengan demikian tradisi sains Islam sepenuhnya mengambil inspirasi dari Al-Qur'an, sehingga umat Muslim bisa membuat sistematika penulisan sejarah yang semakin mendekati landasan penanggalan astronomis.

Penurunan Al-Qur'an

Al-Qur'an tidak turun sekaligus, ayat-ayat al-Qur'an turun secara berangsur-angsur selama 22 tahun 2 bulan 22 hari. Para ulama membagi masa turunnya ini dibagi menjadi 2 periode, yaitu periode Mekkah dan periode Madinah. Periode Mekkah berlaku selama 12 tahun masa kenabian Rasulullah SAW dan surat-surat yang turun pada kala ini tergolong surat Makkiyyah. Sedangkan periode Madinah yang dimulai sejak peristiwa hijrah berlaku selama 10 tahun dan surat yang turun pada kurun kala ini dinamakan surat Madaniyah. Ilmu Al-Qur'an yang membahas tentang latar balik atau sebab-sebab suatu atau beberapa ayat al-Qur'an diturunkan dinamakan Asbabun Nuzul (Sebab-sebab Turunnya (suatu ayat).

Penulisan Al-Qur'an dan perkembangannya

Penulisan (pencatatan dalam wujud teks) ayat-ayat al-Qur'an sudah dimulai sejak 100 tahun Nabi Muhammad. Pengahabisan transformasinya menjadi teks yang sudah dibundel menjadi satu seperti yang dijumpai masa ini, telah dilaksanakan pada 100 tahun khalifah Utsman bin Affan.

Masa Nabi Muhammad

Pada masa ketika Nabi Muhammad sedang hidup, terdapat beberapa orang yang ditunjuk sebagai menuliskan Al Qur'an yakni Zaid bin Tsabit, Ali bin Abi Talib, Muawiyah bin Sisa dari pembakaran Sufyan dan Ubay bin Kaab. Sahabat lainnya juga kerap menuliskan wahyu tersebut walau tidak diperintahkan. Media penulisan yang dipergunakan masa itu berupa pelepah kurma, lempengan batu, daun lontar, kulit atau daun kayu, pelana, potongan tulang belulang binatang. Di samping itu banyak juga sahabat-sahabat langsung menghafalkan ayat-ayat Al-Qur'an setelah wahyu diturunkan.

Masa Khulafaur Rasyidin

Pemerintahan Sisa dari pembakaran Bakar

Pada masa kekhalifahan Sisa dari pembakaran Bakar, terjadi beberapa pertempuran (dalam perang yang dikenal dengan nama perang Ridda) yang mengakibatkan tewasnya beberapa penghafal Al-Qur'an dalam banyak yang signifikan. Umar bin Khattab yang masa itu merasa sangat khawatir akan kondisi tersebut lantas rindu kepada Sisa dari pembakaran Bakar sebagai mengumpulkan seluruh tulisan Al-Qur'an yang masa itu tersebar di selang para sahabat. Sisa dari pembakaran Bakar lantas memerintahkan Zaid bin Tsabit sebagai koordinator pelaksanaan tugas tersebut. Setelah pekerjaan tersebut habis dan Al-Qur'an tersusun secara rapi dalam satu mushaf, hasilnya diserahkan kepada Sisa dari pembakaran Bakar. Sisa dari pembakaran Bakar menyimpan mushaf tersebut hingga wafatnya pengahabisan mushaf tersebut berpindah kepada Umar sebagai khalifah penerusnya, pengahabisan mushaf dipegang oleh anaknya yakni Hafshah yang juga istri Nabi Muhammad.

Pemerintahan Utsman bin Affan

Pada masa pemerintahan khalifah ke-3 yakni Utsman bin Affan, terdapat keragaman dalam perkara pembacaan Al-Qur'an (qira'at) yang diakibatkan oleh keadaan perbedaan dialek (lahjah) antar suku yang berasal dari daerah berbeda-beda. Hal ini menimbulkan kekhawatiran Utsman sehingga dia mengambil kebijakan sebagai membuat sebuah mushaf standar (menyalin mushaf yang dipegang Hafsah) yang ditulis dengan sebuah jenis penulisan yang baku. Standar tersebut, yang pengahabisan dikenal dengan istilah perkara penulisan (rasam) Utsmani yang dipergunakan hingga masa ini. Bersamaan dengan standardisasi ini, seluruh mushaf yang berlainan dengan standar yang dihasilkan diperintahkan sebagai diberantas (dibakar). Dengan babak ini Utsman berhasil mencegah bahaya laten terjadinya perselisihan di selang umat Islam pada masa depan dalam penulisan dan pembacaan Al-Qur'an.

Mengutip hadist riwayat Ibnu Abi Dawud dalam Al-Mashahif, dengan sanad yang shahih:

Suwaid bin Ghaflah bercakap, "Ali mengatakan: Katakanlah segala yang baik tentang Utsman. Demi Allah, apa yang telah dilaksanakannya tentang mushaf-mushaf Al Qur'an sudah atas persetujuan kami. Utsman bercakap, 'Bagaimana argumenmu tentang isu qira'at ini? Saya mendapat berita bahwa beberapa mereka menyebut bahwa qira'atnya semakin baik dari qira'at orang lain. Ini nyaris menjadi suatu kekufuran'. Kami bercakap, 'Bagaimana pendapatmu?' Dia menjawab, 'Saya berpendapat agar umat bersatu pada satu mushaf, sehingga tidak terjadi lagi perpecahan dan perselisihan.' Kami bercakap, 'Argumenmu sangat baik'."

Menurut Syaikh Manna' Al-Qaththan dalam Mahabits fi 'Ulum Al Qur'an, keterangan ini menunjukkan bahwa apa yang dilaksanakan Utsman telah disepakati oleh para sahabat. Demikianlah pengahabisan Utsman mengirim utusan kepada Hafsah sebagai meminjam mushaf Sisa dari pembakaran Bakar yang hadir padanya. Lalu Utsman memanggil Zaid bin Tsabit Al-Anshari dan tiga orang Quraish, yaitu Abdullah bin Az-Zubair, Said bin Al-Ash dan Abdurrahman bin Al-Harits bin Hisyam. Dia memerintahkan mereka agar menyalin dan menjadikan semakin banyak mushaf, dan jika hadir perbedaan selang Zaid dengan ketiga orang Quraish tersebut, hendaklah ditulis dalam bahasa Quraish karena Al Qur'an turun dalam dialek bahasa mereka. Setelah mengembalikan lembaran-lembaran asli kepada Hafsah, dia mengirimkan tujuh buah mushaf, yaitu ke Mekkah, Syam, Yaman, Bahrain, Bashrah, Kufah, dan sebuah ditahan di Madinah (mushaf al-Imam).

Upaya penerjemahan dan penafsiran Al Qur'an

Upaya-upaya sebagai mengetahui pokok dan maksud Al Qur'an telah menghasilkan babak penerjemahan (literal) dan penafsiran (lebih dalam, mengupas makna) dalam beragam bahasa. Namun demikian hasil usaha tersebut diasumsikan sebatas usaha manusia dan bukan usaha sebagai menduplikasi atau menggantikan teks yang asli dalam bahasa Arab. Posisi terjemahan dan tafsir yang dihasilkan berlainan dengan Al-Qur'an itu sendiri.

Terjemahan

Terjemahan Al-Qur'an adalah hasil usaha penerjemahan secara literal teks Al-Qur'an yang tidak dibarengi dengan usaha interpretasi semakin jauh. Terjemahan secara literal tidak boleh diasumsikan sebagai guna sesungguhnya dari Al-Qur'an. Karena Al-Qur'an menggunakan suatu lafazh dengan beragam gaya dan sebagai suatu maksud yang bervariasi; kadang-kadang sebagai guna hakiki, kadang-kadang pula sebagai guna majazi (kiasan) atau guna dan maksud lainnya.

Terjemahan dalam bahasa Indonesia di selangnya dilakukan oleh:

Terjemahan dalam bahasa Inggris selang lain:

Terjemahan dalam bahasa daerah Indonesia di selangnya dilakukan oleh:

  1. Qur'an Kejawen (bahasa Jawa), oleh Kemajuan Islam Jogyakarta
  2. Qur'an Suadawiah (bahasa Sunda)
  3. Qur'an bahasa Sunda oleh K.H. Qomaruddien
  4. Al-Ibriz (bahasa Jawa), oleh K. Bisyri Mustafa Rembang
  5. Al-Qur'an Suci Basa Jawi (bahasa Jawa), oleh Prof. K.H.R. Muhamad Adnan
  6. Al-Amin (bahasa Sunda)
  7. Terjemahan Al-Qur'an dalam bahasa Bugis (huruf lontara), oleh KH Abdul Muin Yusuf (Pimpinan Pondok Pesantren Al-Urwatul Wutsqaa Benteng Sidrap Sulsel)

Tafsir

Upaya penafsiran Al-Qur'an telah mengembang sejak semasa hidupnya Nabi Muhammad, masa itu para sahabat tinggal menanyakan kepada sang Nabi jika membutuhkan penjelasan atas ayat tertentu. Pengahabisan setelah wafatnya Nabi Muhammad hingga masa ini usaha menggali semakin dalam ayat-ayat Al-Qur'an terus berlangsung. Pendekatan (metodologi) yang dipergunakan juga beragam, mulai dari perkara analitik, tematik, hingga perbandingan antar ayat. Corak yang dihasilkan juga beragam, terdapat tafsir dengan corak sastra-bahasa, sastra-budaya, filsafat dan teologis bahkan corak ilmiah.

Kesopanan terhadap Al-Qur'an

Hadir dua argumen tentang hukum menyentuh Al-Qur'an terhadap seseorang yang sedang junub, perempuan haid dan nifas. Argumen pertama menyebut bahwa jika seseorang sedang merasakan kondisi tersebut tidak boleh menyentuh Al-Qur'an sebelum bersuci. Sedangkan argumen kedua menyebut boleh dan aci saja sebagai menyentuh Al-Qur'an, karena tidak hadir dalil yang menguatkannya.[23]

Argumen pertama

Sebelum menyentuh sebuah mushaf Al-Qur'an, seorang Muslim dianjurkan sebagai menyucikan dirinya terlebih dahulu dengan berwudhu. Hal ini berlandaskan tradisi dan interpretasi secara literal dari surat Al Waaqi'ah ayat 77 hingga 79.

Terjemahannya selang lain:56-77. Sesungguhnya Al-Qur'an ini adalah bacaan yang sangat mulia, 56-78. pada kitab yang terpelihara (Lauhul Mahfuzh), 56-79. tidak menyentuhnya kecuali orang-orang yang disucikan. (56:77-56:79)

Penghormatan terhadap teks tertulis Al-Qur'an adalah salah satu unsur penting keyakinan untuk beberapa mulia Muslim. Mereka memercayai bahwa penghinaan secara sengaja terhadap Al Qur'an adalah sebuah wujud penghinaan serius terhadap sesuatu yang suci. Berlandaskan hukum pada beberapa negara berpenduduk mayoritas Muslim, hukuman sebagai hal ini bisa berupa penjara kurungan dalam kala yang lama dan bahkan hadir yang menerapkan hukuman mati.

Argumen kedua

Argumen kedua menyebut bahwa yang dimaksud oleh surat Al Waaqi'ah di atas ialah: "Tidak hadir yang bisa menyentuh Al-Qur’an yang hadir di Lauhul Mahfudz sebagaimana ditegaskan oleh ayat yang sebelumnya (ayat 78) kecuali para Malaikat yang telah disucikan oleh Allah." Argumen ini adalah tafsir dari Ibnu Abbas dan lain-lain sebagaimana telah diterangkan oleh Al-Hafidzh Ibnu Katsir di tafsirnya. Bukanlah yang dimaksud bahwa tidak boleh menyentuh atau memegang Al-Qur’an kecuali orang yang bersih dari hadats mulia dan hadats kecil.

Argumen kedua ini menyalakan bahwa jikalau memang mempunyai demikian maksudnya tentang firman Allah di atas, karenanya gunanya akan menjadi: Tidak hadir yang menyentuh Al-Qur’an kecuali mereka yang suci (bersih), yakni dengan wujud faa’il (subyek/pelaku) bukan maf’ul (obyek). Kenyataannya Allah berfirman: "Tidak hadir yang menyentuhnya (Al-Qur’an) kecuali mereka yang telah disucikan", yakni dengan wujud maf’ul (obyek) bukan sebagai faa’il (subyek).

“Tidak hadir yang menyentuh Al-Qur’an kecuali orang yang suci.”[24] Yang dimaksud oleh hadits di atas ialah : Tidak hadir yang menyentuh Al-Qur’an kecuali orang mu’min, karena orang mu’min itu suci tidak najis sebagaimana sabda Muhammad. “Sesungguhnya orang mu’min itu tidak najis”[25]

Hubungan dengan kitab-kitab lain

Berkaitan dengan keadaan kitab-kitab yang dipercayai diturunkan kepada nabi-nabi sebelum Muhammad SAW dalam agama Islam (Taurat, Zabur, Injil, lembaran Ibrahim), Al-Qur'an dalam beberapa ayatnya menegaskan posisinya terhadap kitab-kitab tersebut. Berikut adalah pernyataan Al-Qur'an yang tentunya menjadi doktrin untuk ummat Islam tentang hubungan Al-Qur'an dengan kitab-kitab tersebut:

  • Bahwa Al-Qur'an menuntut keyakinan ummat Islam terhadap eksistensi kitab-kitab tersebut. QS(2:4)
  • Bahwa Al-Qur'an diposisikan sebagai pembenar dan batu ujian (verifikator) untuk kitab-kitab sebelumnya. QS(5:48)
  • Bahwa Al-Qur'an menjadi referensi sebagai menghilangkan perselisihan argumen selang ummat-ummat rasul yang berlainan. QS(16:63-64)
  • Bahwa Al-Qur'an meluruskan sejarah. Dalam Al-Qur'an terdapat cerita-cerita tentang kaum dari rasul-rasul terdahulu, juga tentang beberapa bagian tentang kehidupan para rasul tersebut. Kisah tersebut pada beberapa bidang penting berlainan dengan versi yang terdapat pada teks-teks lain yang dimiliki baik oleh Yahudi dan Kristen.

Referensi

  1. ^ Al-A'zami, M.M., (2005), Sejarah Teks Al-Qur'an dari Wahyu sampai Kompilasi, (terj.), Jakarta: Gema Insani Press, ISBN 979-561-937-3.
  2. ^ "Kitab (Al Quran) ini tidak hadir keraguan padanya; ajar untuk mereka yang bertakwa," (Al-Baqarah 2:2)
  3. ^ "Demi Kitab (Al Quran) yang menjelaskan," (Ad-Dhukan 44:2)
  4. ^ "Maha suci Allah yang telah menurunkan Al Furqaan (Al Quran) kepada hamba-Nya, agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam," (Al-Furqan 25:1)
  5. ^ "Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya." (Al-Hijr 15:9)
  6. ^ a b c "Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh untuk penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan ajar serta rahmat untuk orang-orang yang beriman." (Yunus 10:57)
  7. ^ "...dan demikianlah, Kami telah menurunkan Al Quran itu sebagai peraturan (yang benar) dalam bahasa Arab. Dan kalau kamu mengikuti hawa nafsu mereka setelah datang pengetahuan kepadamu, karenanya sekali-kali tidak hadir pelindung dan pemelihara untukmu terhadap (siksa) Allah." (Ar-Ra'd 13:37)
  8. ^ "Itulah beberapa hikmah yang diwahyukan Tuhanmu kepadamu, dan janganlah kamu menyelenggarakan tuhan lainnya di samping Allah, yang mengakibatkan kamu dilemparkan ke dalam neraka dalam kondisi tercela lagi dijauhkan (dari rahmat Allah)." (Al-Isra 17:39)
  9. ^ "...dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat untuk orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian." (Al-Isra 17:82)
  10. ^ a b "...dan sesungguhnya Al Quran itu benar-benar menjadi ajar dan rahmat untuk orang-orang yang beriman." (An-Naml 27:77)
  11. ^ "...dan sesungguhnya kami tatkala mendengar ajar (Al Quran), kami beriman kepadanya. Barangsiapa beriman kepada Tuhannya, karenanya dia tidak takut akan pengurangan pahala dan tidak (takut pula) akan penambahan dosa dan kekeliruan." (Al-Jin 72:13)
  12. ^ "Dialah yang telah mengutus Rasul-Nya (dengan membawa) ajar (Al-Quran) dan agama yang mempunyai sebagai dimenangkan-Nya atas segala agama, walaupun orang-orang musyrikin tidak menyukai." (At-Tawbah 9:33)
  13. ^ "...dan sesungguhnya Al Quran ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta alam," (Asy-Syuara 26:192)
  14. ^ "...dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu wahyu (Al Quran) dengan perintah Kami. Sebelumnya kamu tidaklah mengetahui apakah Al Kitab (Al Quran) dan tidak pula mengetahui apakah iman itu, tetapi Kami menjadikan Al Quran itu cahaya, yang Kami tunjuki dengan dia siapa yang kami kehendaki di selang hamba-hamba Kami. Dan sesungguhnya kamu benar-benar memberi ajar kepada jalan yang lurus." (Asy-Syuraa 42:52)
  15. ^ "(Al Quran) ini adalah penerangan untuk seluruh manusia, dan ajar serta pelajaran untuk orang-orang yang bertakwa." (Al-Imran 3:138)
  16. ^ "...dan jika seorang ditengah orang-orang musyrikin itu rindu perlindungan kepadamu, karenanya lindungilah dia agar dia sempat mendengar firman Allah, pengahabisan antarkanlah dia ketempat yang terlindung untuknya. Demikian itu diakibatkan mereka kaum yang tidak mengetahui." (At-Tawbah 9:6)
  17. ^ "Katakanlah: "Ruhul Qudus (Jibril) menurunkan Al Quran itu dari Tuhanmu dengan mempunyai, sebagai meneguhkan (hati) orang-orang yang telah beriman, dan menjadi ajar serta kabar gembira untuk orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)"." (An-Nahl 16:102)
  18. ^ "Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu bukti kebenaran dari Tuhanmu. (Muhammad dengan mukjizatnya) dan telah Kami turunkan kepadamu cahaya yang terang benderang (Al Quran)." (An-Nisa 4:174)
  19. ^ "Al Quran ini adalah pedoman untuk manusia, ajar dan rahmat untuk kaum yang meyakini." (Al-Jatsiyah 45:20)
  20. ^ "(Al Quran) ini adalah penjelasan yang sempurna untuk manusia, dan agar mereka diberi peringatan dengan-Nya, dan agar mereka mengetahui bahwasanya Dia adalah Tuhan Yang Maha Esa dan agar orang-orang yang berakal mengambil pelajaran." (Ibrahim 14:52)
  21. ^ "...dan sesungguhnya telah Kami turunkan berulang-ulang perkataan ini (Al Quran) kepada mereka agar mereka mendapat pelajaran." (Al-Qashash 28:51)
  22. ^ Rahman, A., (2007), Ensiklopediana Ilmu dalam Al-Quran: Rujukan Terlengkap Isyarat-Isyarat Ilmiah dalam Al-Quran, (terj.), Bandung: Penerbit Mizania, ISBN 979-8394-43-7
  23. ^ www.almanhaj.or.id Hukum Menyentuh Atau Memegang Al-Qur'an Untuk Orang Junub, Wanita Haid Dan Nifas (diakses pada 8 Juli 2010)
  24. ^ Shahih riwayat Daruquthni dari jalan Amr bin Hazm, dan dari jalan Hakim bin Hizaam diriwayatkan oleh Daruquthni, Hakim, Thabrani di kitabnya Mu’jam Kabir dan Mu’jam Ausath dan lain-lain, dan dari jalan Ibnu Umar diriwayatkan oleh Daruquthni dan lain-lain, dan dari jalan Utsman bin Abil Aash diriwayatkan oleh Thabrani di Mu’jam Kabir dan lain-lain. Irwaa-ul Ghalil no. 122 oleh Syaikhul Imam Al-Albani. Dia telah mentakhrij hadits di atas dan menyalakannya shahih.
  25. ^ Shahih riwayat Bukhari, Muslim, Sisa dari pembakaran Dawud, Tirmidzi, Nasa’i, Ibnu Majah, Ahmad dan lain-lain dari jalan Sisa dari pembakaran Hurairah, dia berkata : “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah menjumpaiku di salah satu jalan dari jalan-jalan yang hadir di Madinah, sedangkan saya dalam kondisi junub, lalu saya menyingkir pergi dan segera saya mandi pengahabisan saya datang (menemui beliau), lalu dia bersabda, “Kemana engkau tadi wahai Sisa dari pembakaran Hurairah?” Jawabku, “Saya tadi dalam kondisi junub, karenanya saya tidak suka duduk bersamamu dalam kondisi tidak bersih (suci)”. Karenanya dia bersabda, “Subhanallah! Sesungguhnya orang mu’min itu tidak najis” (Dalam riwayat lainnya dia bersabda, “Sesungguhnya orang muslim itu tidak najis”).

Daftar kepustakaan

  • Departemen Agama Republik Indonesia -- Al-Qur'an dan Terjemahannya.
  • Baidan, Nashruddin. 2003. Perkembangan Tafsir Al Qur'an di Indonesia. Solo. Tiga Serangkai.
  • Baltaji, Muhammad. 2005. Metodologi Ijtihad Umar bin Al Khatab. (terjemahan H. Masturi Irham, Lc). Jakarta. Khalifa.
  • Faridl, Miftah dan Syihabudin, Agus --Al-Qur'an, Sumber Hukum Islam yang Pertama, Penerbit Pustaka, Bandung, 1989 M.
  • Ichwan, Muhammad Nor. 2001. Memasuki Alam Al-Qur’an. Semarang. Lubuk Raya.
  • ------------------------------. 2004.Tafsir 'Ilmy: Memahami Al Qur'an Melewati Pendekatan Sains Modern. Yogyakarta. Menara Kudus.
  • Ilyas, Yunahar. 1997. Feminisme dalam Kajian Tafsir Al-Qur'an Klasik dan Kontemporer. Yogyakarta. Pustaka Pelajar.
  • al Khuli, Amin dan Nasr Hamid Sisa dari pembakaran Zayd. 2004. Perkara Tafsir Sastra. (terjemahan Khairon Nahdiyyin). Yogyakarta. Kesopanan Press.
  • al Mahali, Imam Jalaluddin dan Imam Jalaluddin As Suyuthi,2001, Terjemahan Tafsir Jalalain Berikut Azbabun Nuzul Jilid 4 (terj oleh Bahrun Sisa dari pembakaran Bakar, Lc), Bandung, Sinar Algesindo.
  • Qardawi, Yusuf. 2003. Bagaimana Berinteraksi dengan Al-Qur’an. (terjemahan: Kathur Suhardi). Jakarta. Pustaka Al-Kautsar.
  • al-Qattan, Manna Khalil. 2001. Studi Ilmu-ilmu Al-Qur'an. Jakarta. Lentera Antar Nusa.
  • al-Qaththan, Syaikh Manna' Khalil. 2006. Pengantar Studi Ilmu Al-Qur'an (Mahabits fi 'Ulum Al Qur'an). Terjemahan: H. Aunur Rafiq El-Mazni, Lc, MA. Jakarta. Pustaka Al-Kautsar.
  • ash-Shabuny, Muhammad Aly. 1996. Pengantar Studi Al-Qur'an (at-Tibyan) (terjemahan: Moch. Chudlori Umar dan Moh. Matsna HS). Bandung. al-Ma’arif.
  • ash Shiddieqy,Teungku Muhammad Hasbi. 2002, Ilmu-ilmu Al Qur'an: Ilmu-ilmu Pokok dalam Menafsirkan Al Qur'an,Semarang, Pustaka Rizki Putra
  • Shihab, Muhammad Quraish. 1993. Membumikan Al-Qur'an. Bandung. Mizan.
  • -----------------------------------. 2002. Tafsir Al-Misbah; Pesan, Bekas dan Keserasian Al-Qur'an Jilid 1. Jakarta. Lentera hati.
  • Wahid, Marzuki. 2005. Studi Al Qur'an Kontemporer: Perspektif Islam dan Barat. Bandung. Pustaka Setia.

Lihat juga

Pranala luar

  • (Inggris) Al-Quran proyek dalam 140+ bahasa (termasuk bahasa Indonesia 'Indonesian Ministry of Religious Affairs', 'Jalal al-Din al-Mahalli and Jalal al-Din al-Suyuti' dan 'Muhammad Quraish Shihab et al.')
  • Teks Al-Qur'an dalam 36+ bahasa, termasuk bahasa Indonesia
  • Al-Qur'an Search Engine SE Mesin Pencari Al-Qur'an dalam beragam bahasa (Albanian, Bosnian, Dutch, English, EnglishQaribullah, EnglishShakir, French, German, Indonesia, Italian, Japanese, Spanien, Swahili)
  • Translation of the Meanings of The Noble Quran in 10 languages - Indonesian, Urdu, Spanish, French, English, German, Russian, Chinese, Greek, Turkish
  • www.ifran-ul-Quran.com Read, Listen to, Search, Download English & Urdu translations of holy Quran by Dr Muhammad Tahir-ul-Qadri
  • (Arab) Animasi flash Al Quran
  • (Indonesia) Quran Terjemah Indonesia
  • (Indonesia) Quran Terjemah Indonesia
  • (Indonesia) Al-Qur'an Dalam Beragam Bahasa
  • (Indonesia) Bermacam artikel hadir di sini
  • (Melayu) Kamus Istilah Al Qur'an
  • (Inggris) Faizani.com Terjemahan Al-Quran dalam bahasa Inggris.
  • (Indonesia) Eramuslim, Sejarah Penulisan Al-Quran : Siapa yang Melakukan, Mengapa dan Bagaimana
  • (Inggris) Brief History of Compilation of the Qur'an, University of Southern California - Muslim Student Association
  • (Inggris) Proyek Zekr software open source Al Qur'an berbasis java
  • (Indonesia) Media Muslim INFO, Mushhaf al-Qur'an Yang Sudah Rusak dan Hukum Membaca Al-Qur'an secara Bersama-sama
  • (Indonesia) PEMBAKARAN Al-Qur'an dihalangi kaum Kristen di Amerika!


edunitas.com


Page 2

Al-Qur’ān (ejaan KBBI: Alquran, Arab: القرآن) yaitu kitab suci agama Islam. Umat Islam percaya bahwa Al-Qur'an adalah puncak dan penutup wahyu Allah yang diperuntukkan untuk manusia, dan ronde dari rukun iman, yang disampaikan untuk Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, melewati perantaraan Malaikat Jibril, dan sebagai wahyu pertama yang diterima oleh Nabi Muhammad yaitu sebagaimana yang terdapat dalam surat Al-'Alaq ayat 1-5.[1]

Etimologi

Ditinjau dari ronde kebahasaan, Al-Qur’an berasal dari bahasa Arab yang berfaedah "bacaan" atau "sesuatu yang dibaca berulang-ulang". Kata Al-Qur’an yaitu wujud kata benda (masdar) dari kata kerja qara'a yang berfaedah membaca. Pemikiran pemakaian kata ini mampu juga dijumpai pada salah satu surat Al-Qur'an sendiri yakni pada ayat 17 dan 18 Surah Al-Qiyamah yang artinya:

“Sesungguhnya mengumpulkan Al-Qur’an (di dalam dadamu) dan (menetapkan) bacaannya (pada lidahmu) itu yaitu tanggungan Kami. (Karena itu,) bila Kami telah membacakannya, hendaklah kamu ikuti {amalkan} bacaannya”.(75:17-75:18)

Terminologi

Pokok pokok pikiran tentang al quran menurut istilah adalah pernyataan nomor

Suatu sampul dari mushaf Al-Qur'an.

Dr. Subhi Al Salih merumuskan Al-Qur'an sebagai berikut:

“Kalam Allah SWT yang adalah mukjizat yang diturunkan untuk Nabi Muhammad SAW dan ditulis di mushaf serta diriwayatkan dengan mutawatir, membacanya termasuk ibadah”.

Adapun Muhammad Ali ash-Shabuni merumuskan Al-Qur'an sebagai berikut:

"Al-Qur'an yaitu firman Allah yang tiada tandingannya, diturunkan untuk Nabi Muhammad SAW penutup para Nabi dan Rasul, dengan perantaraan Malaikat Jibril a.s. dan ditulis pada mushaf-mushaf yang pengahabisan disampaikan untuk kita secara mutawatir, serta membaca dan mempelajarinya adalah ibadah, yang dimulai dengan surat Al-Fatihah dan ditutup dengan surat An-Nas"

Dengan ruang lingkup tersebut di atas sebagaimana dipercayai Muslim, firman Allah yang diturunkan untuk Nabi selain Nabi Muhammad SAW, tidak dinamakan Al-Qur’an seperti Kitab Taurat yang diturunkan untuk umat Nabi Musa AS atau Kitab Injil yang diturunkan untuk umat Nabi Isa AS. Demikian pula firman Allah yang diturunkan untuk Nabi Muhammad SAW yang membacanya tidak diasumsikan sebagai ibadah, seperti Hadits Qudsi, tidak termasuk Al-Qur’an.

Nama-nama lain Al-Qur'an

Dalam Al-Qur'an sendiri terdapat beberapa ayat yang menyertakan nama lain yang dipakai sebagai merujuk untuk Al-Qur'an itu sendiri. Berikut yaitu nama-nama tersebut dan ayat yang mencantumkannya:

  • Al-Kitab (Buku)[2][3]
  • Al-Furqan (Pembeda mempunyai salah)[4]
  • Adz-Dzikr (Pemberi peringatan)[5]
  • Al-Mau'idhah (Pelajaran/nasihat)[6]
  • Al-Hukm (Peraturan/hukum)[7]
  • Al-Hikmah (Kebijaksanaan)[8]
  • Asy-Syifa' (Obat/penyembuh)[6][9]
  • Al-Huda (Petunjuk)[6][10][11][12]
  • At-Tanzil (Yang diturunkan)[13]
  • Ar-Rahmat (Karunia)[10]
  • Ar-Ruh (Ruh)[14]
  • Al-Bayan (Penerang)[15]
  • Al-Kalam (Ucapan/firman)[16]
  • Al-Busyra (Kabar gembira)[17]
  • An-Nur (Cahaya)[18]
  • Al-Basha'ir (Pedoman)[19]
  • Al-Balagh (Penyampaian/kabar)[20]
  • Al-Qaul (Perkataan/ucapan)[21]

Struktur dan pembagian Al-Qur'an

Pokok pokok pikiran tentang al quran menurut istilah adalah pernyataan nomor

Al-Qur'an yang sedang buka.

Surat, ayat dan ruku'

Al-Qur'an terdiri atas 114 ronde yang dikenal dengan nama surah (surat) dan 6236 ayat. Setiap surat hendak terdiri atas beberapa ayat, di mana surat terpanjang dengan 286 ayat yaitu surat Al Baqarah dan yang terpendek hanya mempunyai 3 ayat yakni surat Al Kautsar, An-Nasr dan Al-‘Așr. Surat-surat yang panjang terbagi lagi atas sub ronde lagi yang disebut ruku' yang membahas tema atau topik tertentu.

Makkiyah dan Madaniyah

Sedangkan menurut tempat diturunkannya, setiap surat mampu dibagi atas surat-surat Makkiyah (surat Mekkah) dan Madaniyah (surat Madinah). Pembagian ini berlandaskan tempat dan waktu penurunan surat dan ayat tertentu di mana surat-surat yang turun sebelum Rasulullah SAW hijrah ke Madinah digolongkan surat Makkiyah sedangkan setelahnya tergolong surat Madaniyah.

Surat yang turun di Makkah kebanyakan suratnya pendek-pendek, menyangkut prinsip-prinsip keimanan dan akhlaq, panggilannya ditujukan untuk manusia. Sedangkan yang turun di Madinah kebanyakan suratnya panjang-panjang, menyangkut peraturan-peraturan yang mengatur hubungan seseorang dengan Tuhan atau seseorang dengan lainnya (syari'ah). Pembagian berdasar fase sebelum dan sesudah hijrah ini lebih tepat, karena mempunyai surat Madaniyah yang turun di Mekkah.

Juz dan manzil

Dalam skema pembagian lain, Al-Qur'an juga terbagi dibuat menjadi 30 ronde dengan panjang sama yang dikenal dengan nama juz. Pembagian ini sebagai memudahkan mereka yang berhasrat menuntaskan bacaan Al-Qur'an dalam 30 hari (satu bulan). Pembagian lain yakni manzil memecah Al-Qur'an dibuat menjadi 7 ronde dengan tujuan penyelesaian bacaan dalam 7 hari (satu minggu). Kedua jenis pembagian ini tidak mempunyai hubungan dengan pembagian subyek bahasan tertentu.

Pengahabisan dari ronde panjang-pendeknya, surat-surat yang mempunyai di dalam Al-Qur’an terbagi dibuat menjadi empat ronde, yaitu:

  • As Sab’uththiwaal (tujuh surat yang panjang). Yaitu Surat Al-Baqarah, Ali Imran, An-Nisaa’, Al-A’raaf, Al-An’aam, Al Maa-idah dan Yunus
  • Al Miuun (seratus ayat lebih), seperti Hud, Yusuf, Mu'min dsb-nya
  • Al Matsaani (kurang sedikit dari seratus ayat), seperti Al-Anfaal, Al-Hijr dsb-nya
  • Al Mufashshal (surat-surat pendek), seperti Adh-Dhuha, Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Nas dsb-nya

Sejarah Al-Qur'an sampai mempunyai wujud mushaf

Pokok pokok pikiran tentang al quran menurut istilah adalah pernyataan nomor

Manuskrip dari Al-Andalus seratus tahun ke-12

Al-Qur'an memberikan desakan yang besar sebagai mempelajari sejarah dengan secara sepatutnya, objektif dan sama berat[22]. Dengan demikian tradisi sains Islam sepenuhnya mengambil inspirasi dari Al-Qur'an, sehingga umat Muslim mampu membuat sistematika penulisan sejarah yang lebih mendekati landasan penanggalan astronomis.

Penurunan Al-Qur'an

Al-Qur'an tidak turun sekaligus, ayat-ayat al-Qur'an turun secara berangsur-angsur selama 22 tahun 2 bulan 22 hari. Para ulama membagi masa turunnya ini dibagi dibuat menjadi 2 periode, yaitu periode Mekkah dan periode Madinah. Periode Mekkah berlanjut selama 12 tahun masa kenabian Rasulullah SAW dan surat-surat yang turun pada waktu ini tergolong surat Makkiyyah. Sedangkan periode Madinah yang dimulai sejak peristiwa hijrah berlanjut selama 10 tahun dan surat yang turun pada kurun waktu ini disebut surat Madaniyah. Ilmu Al-Qur'an yang membahas tentang latar belakangan atau sebab-sebab suatu atau beberapa ayat al-Qur'an diturunkan disebut Asbabun Nuzul (Sebab-sebab Turunnya (suatu ayat).

Penulisan Al-Qur'an dan perkembangannya

Penulisan (pencatatan dalam wujud teks) ayat-ayat al-Qur'an sudah dimulai sejak abad Nabi Muhammad. Pengahabisan transformasinya dibuat menjadi teks yang sudah dibundel dibuat menjadi satu seperti yang dijumpai ketika ini, telah dilaksanakan pada abad khalifah Utsman bin Affan.

Masa Nabi Muhammad

Pada masa ketika Nabi Muhammad sedang hidup, terdapat beberapa orang yang ditunjuk sebagai menuliskan Al Qur'an yakni Zaid bin Tsabit, Ali bin Abi Talib, Muawiyah bin Sisa dari pembakaran Sufyan dan Ubay bin Kaab. Sahabat lainnya juga kerap menuliskan wahyu tersebut walau tidak diperintahkan. Media penulisan yang dipakai ketika itu berupa pelepah kurma, lempengan batu, daun lontar, kulit atau daun kayu, pelana, potongan tulang belulang binatang. Di samping itu banyak juga sahabat-sahabat langsung menghafalkan ayat-ayat Al-Qur'an setelah wahyu diturunkan.

Masa Khulafaur Rasyidin

Pemerintahan Sisa dari pembakaran Bakar

Pada masa kekhalifahan Sisa dari pembakaran Bakar, terjadi beberapa pertempuran (dalam perang yang dikenal dengan nama perang Ridda) yang mengakibatkan tewasnya beberapa penghafal Al-Qur'an dalam banyak yang signifikan. Umar bin Khattab yang ketika itu merasa sangat khawatir hendak kondisi tersebut lantas rindu untuk Sisa dari pembakaran Bakar sebagai mengumpulkan semua tulisan Al-Qur'an yang ketika itu tersebar di selang para sahabat. Sisa dari pembakaran Bakar lantas memerintahkan Zaid bin Tsabit sebagai koordinator pelaksanaan tugas tersebut. Setelah pekerjaan tersebut berakhir dan Al-Qur'an tersusun secara rapi dalam satu mushaf, hasilnya diserahkan untuk Sisa dari pembakaran Bakar. Sisa dari pembakaran Bakar menyimpan mushaf tersebut sampai wafatnya pengahabisan mushaf tersebut berpindah untuk Umar sebagai khalifah penerusnya, berikutnya mushaf dipegang oleh anaknya yakni Hafshah yang juga istri Nabi Muhammad.

Pemerintahan Utsman bin Affan

Pada masa pemerintahan khalifah ke-3 yakni Utsman bin Affan, terdapat keragaman dalam perkara pembacaan Al-Qur'an (qira'at) yang diakibatkan oleh mempunyainya perbedaan dialek (lahjah) antar suku yang berasal dari kawasan berbeda-beda. Hal ini menimbulkan kekhawatiran Utsman sehingga dia mengambil kebijakan sebagai membuat suatu mushaf standar (menyalin mushaf yang dipegang Hafsah) yang ditulis dengan suatu jenis penulisan yang baku. Standar tersebut, yang pengahabisan dikenal dengan istilah perkara penulisan (rasam) Utsmani yang dipakai sampai ketika ini. Bersamaan dengan standardisasi ini, semua mushaf yang berlainan dengan standar yang dihasilkan diperintahkan sebagai diberantas (dibakar). Dengan ronde ini Utsman sukses mencegah bahaya laten terjadinya perselisihan di selang umat Islam pada masa depan dalam penulisan dan pembacaan Al-Qur'an.

Mengutip hadist riwayat Ibnu Abi Dawud dalam Al-Mashahif, dengan sanad yang shahih:

Suwaid bin Ghaflah berucap, "Ali mengatakan: Katakanlah segala yang patut tentang Utsman. Demi Allah, apa yang telah dilaksanakannya tentang mushaf-mushaf Al Qur'an sudah atas persetujuan kami. Utsman berucap, 'Bagaimana pendapatmu tentang isu qira'at ini? Saya mendapat berita bahwa beberapa mereka menyebut bahwa qira'atnya lebih patut dari qira'at orang lain. Ini nyaris dibuat menjadi suatu kekufuran'. Kami berucap, 'Bagaimana pendapatmu?' Dia menjawab, 'Saya berpendapat supaya umat bersatu pada satu mushaf, sehingga tidak terjadi lagi perpecahan dan perselisihan.' Kami berucap, 'Pendapatmu sangat baik'."

Menurut Syaikh Manna' Al-Qaththan dalam Mahabits fi 'Ulum Al Qur'an, keterangan ini menunjukkan bahwa apa yang dilaksanakan Utsman telah disepakati oleh para sahabat. Demikianlah berikutnya Utsman mengirim utusan untuk Hafsah sebagai meminjam mushaf Sisa dari pembakaran Bakar yang mempunyai padanya. Lalu Utsman memanggil Zaid bin Tsabit Al-Anshari dan tiga orang Quraish, yaitu Abdullah bin Az-Zubair, Said bin Al-Ash dan Abdurrahman bin Al-Harits bin Hisyam. Dia memerintahkan mereka supaya menyalin dan memperbanyakkan mushaf, dan bila mempunyai perbedaan selang Zaid dengan ketiga orang Quraish tersebut, hendaklah ditulis dalam bahasa Quraish karena Al Qur'an turun dalam dialek bahasa mereka. Setelah mengembalikan lembaran-lembaran asli untuk Hafsah, dia mengirimkan tujuh buah mushaf, yaitu ke Mekkah, Syam, Yaman, Bahrain, Bashrah, Kufah, dan suatu ditahan di Madinah (mushaf al-Imam).

Upaya penerjemahan dan penafsiran Al Qur'an

Upaya-upaya sebagai mengetahui pokok dan maksud Al Qur'an telah menghasilkan ronde penerjemahan (literal) dan penafsiran (lebih dalam, mengupas makna) dalam beragam bahasa. Namun demikian hasil usaha tersebut diasumsikan sebatas usaha manusia dan bukan usaha sebagai menduplikasi atau menggantikan teks yang asli dalam bahasa Arab. Posisi terjemahan dan tafsir yang dihasilkan tidak sama dengan Al-Qur'an itu sendiri.

Terjemahan

Terjemahan Al-Qur'an yaitu hasil usaha penerjemahan secara literal teks Al-Qur'an yang tidak dibarengi dengan usaha interpretasi lebih jauh. Terjemahan secara literal tidak boleh diasumsikan sebagai guna sesungguhnya dari Al-Qur'an. Karena Al-Qur'an memakai suatu lafazh dengan beragam gaya dan sebagai suatu maksud yang bervariasi; kadang-kadang sebagai guna hakiki, kadang-kadang pula sebagai guna majazi (kiasan) atau guna dan maksud lainnya.

Terjemahan dalam bahasa Indonesia di selangnya dilakukan oleh:

Terjemahan dalam bahasa Inggris selang lain:

Terjemahan dalam bahasa kawasan Indonesia di selangnya dilakukan oleh:

  1. Qur'an Kejawen (bahasa Jawa), oleh Kemajuan Islam Jogyakarta
  2. Qur'an Suadawiah (bahasa Sunda)
  3. Qur'an bahasa Sunda oleh K.H. Qomaruddien
  4. Al-Ibriz (bahasa Jawa), oleh K. Bisyri Mustafa Rembang
  5. Al-Qur'an Suci Basa Jawi (bahasa Jawa), oleh Prof. K.H.R. Muhamad Adnan
  6. Al-Amin (bahasa Sunda)
  7. Terjemahan Al-Qur'an dalam bahasa Bugis (huruf lontara), oleh KH Abdul Muin Yusuf (Pimpinan Pondok Pesantren Al-Urwatul Wutsqaa Benteng Sidrap Sulsel)

Tafsir

Upaya penafsiran Al-Qur'an telah mengembang sejak semasa hidupnya Nabi Muhammad, ketika itu para sahabat tinggal menanyakan untuk sang Nabi bila membutuhkan penjelasan atas ayat tertentu. Pengahabisan setelah wafatnya Nabi Muhammad sampai ketika ini usaha menggali lebih dalam ayat-ayat Al-Qur'an terus berlanjut. Pendekatan (metodologi) yang dipakai juga beragam, mulai dari perkara analitik, tematik, sampai perbandingan antar ayat. Corak yang dihasilkan juga beragam, terdapat tafsir dengan corak sastra-bahasa, sastra-budaya, filsafat dan teologis bahkan corak ilmiah.

Kebaikan budi pekerti terhadap Al-Qur'an

Mempunyai dua pendapat tentang hukum menyentuh Al-Qur'an terhadap seseorang yang sedang junub, perempuan haid dan nifas. Pendapat pertama menyebut bahwa bila seseorang sedang merasakan kondisi tersebut tidak boleh menyentuh Al-Qur'an sebelum bersuci. Sedangkan pendapat kedua menyebut boleh dan sah saja sebagai menyentuh Al-Qur'an, karena tidak mempunyai dalil yang menguatkannya.[23]

Pendapat pertama

Sebelum menyentuh suatu mushaf Al-Qur'an, seorang Muslim dianjurkan sebagai menyucikan dirinya terlebih dahulu dengan berwudhu. Hal ini berlandaskan tradisi dan interpretasi secara literal dari surat Al Waaqi'ah ayat 77 sampai 79.

Terjemahannya selang lain:56-77. Sesungguhnya Al-Qur'an ini yaitu bacaan yang sangat agung, 56-78. pada kitab yang terpelihara (Lauhul Mahfuzh), 56-79. tidak menyentuhnya kecuali orang-orang yang disucikan. (56:77-56:79)

Penghormatan terhadap teks tertulis Al-Qur'an yaitu salah satu unsur penting keyakinan untuk beberapa besar Muslim. Mereka memercayai bahwa penghinaan secara sengaja terhadap Al Qur'an yaitu suatu wujud penghinaan serius terhadap sesuatu yang suci. Berlandaskan hukum pada beberapa negara berpenduduk mayoritas Muslim, hukuman sebagai hal ini mampu berupa penjara kurungan dalam waktu yang lama dan bahkan mempunyai yang menerapkan hukuman mati.

Pendapat kedua

Pendapat kedua menyebut bahwa yang dimaksud oleh surat Al Waaqi'ah di atas ialah: "Tidak mempunyai yang mampu menyentuh Al-Qur’an yang mempunyai di Lauhul Mahfudz sebagaimana ditegaskan oleh ayat yang sebelumnya (ayat 78) kecuali para Malaikat yang telah disucikan oleh Allah." Pendapat ini yaitu tafsir dari Ibnu Abbas dsb-nya sebagaimana telah diterangkan oleh Al-Hafidzh Ibnu Katsir di tafsirnya. Bukanlah yang dimaksud bahwa tidak boleh menyentuh atau memegang Al-Qur’an kecuali orang yang bersih dari hadats besar dan hadats kecil.

Pendapat kedua ini menyalakan bahwa jikalau memang mempunyai demikian maksudnya tentang firman Allah di atas, karenanya berfaedah hendak menjadi: Tidak mempunyai yang menyentuh Al-Qur’an kecuali mereka yang suci (bersih), yakni dengan wujud faa’il (subyek/pelaku) bukan maf’ul (obyek). Kenyataannya Allah berfirman: "Tidak mempunyai yang menyentuhnya (Al-Qur’an) kecuali mereka yang telah disucikan", yakni dengan wujud maf’ul (obyek) bukan sebagai faa’il (subyek).

“Tidak mempunyai yang menyentuh Al-Qur’an kecuali orang yang suci.”[24] Yang dimaksud oleh hadits di atas ialah : Tidak mempunyai yang menyentuh Al-Qur’an kecuali orang mu’min, karena orang mu’min itu suci tidak najis sebagaimana sabda Muhammad. “Sesungguhnya orang mu’min itu tidak najis”[25]

Hubungan dengan kitab-kitab lain

Berkaitan dengan mempunyainya kitab-kitab yang dipercayai diturunkan untuk nabi-nabi sebelum Muhammad SAW dalam agama Islam (Taurat, Zabur, Injil, lembaran Ibrahim), Al-Qur'an dalam beberapa ayatnya menegaskan posisinya terhadap kitab-kitab tersebut. Berikut yaitu pernyataan Al-Qur'an yang tentunya dibuat menjadi doktrin untuk ummat Islam tentang hubungan Al-Qur'an dengan kitab-kitab tersebut:

  • Bahwa Al-Qur'an menuntut keyakinan ummat Islam terhadap eksistensi kitab-kitab tersebut. QS(2:4)
  • Bahwa Al-Qur'an diposisikan sebagai pembenar dan batu ujian (verifikator) untuk kitab-kitab sebelumnya. QS(5:48)
  • Bahwa Al-Qur'an dibuat menjadi referensi sebagai menghilangkan perselisihan pendapat selang ummat-ummat rasul yang berlainan. QS(16:63-64)
  • Bahwa Al-Qur'an meluruskan sejarah. Dalam Al-Qur'an terdapat cerita-cerita tentang kaum dari rasul-rasul terdahulu, juga tentang beberapa ronde tentang kehidupan para rasul tersebut. Kisah tersebut pada beberapa ronde penting berlainan dengan versi yang terdapat pada teks-teks lain yang dimiliki patut oleh Yahudi dan Kristen.

Referensi

  1. ^ Al-A'zami, M.M., (2005), Sejarah Teks Al-Qur'an dari Wahyu sampai Kompilasi, (terj.), Jakarta: Gema Insani Press, ISBN 979-561-937-3.
  2. ^ "Kitab (Al Quran) ini tidak mempunyai keraguan padanya; ajar untuk mereka yang bertakwa," (Al-Baqarah 2:2)
  3. ^ "Demi Kitab (Al Quran) yang menjelaskan," (Ad-Dhukan 44:2)
  4. ^ "Maha suci Allah yang telah menurunkan Al Furqaan (Al Quran) untuk hamba-Nya, supaya dia dibuat menjadi pemberi peringatan untuk semua alam," (Al-Furqan 25:1)
  5. ^ "Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya." (Al-Hijr 15:9)
  6. ^ a b c "Hai manusia, sesungguhnya telah datang untukmu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh untuk penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan ajar serta rahmat untuk orang-orang yang beriman." (Yunus 10:57)
  7. ^ "...dan demikianlah, Kami telah menurunkan Al Quran itu sebagai peraturan (yang benar) dalam bahasa Arab. Dan jikalau kamu mengikuti hawa nafsu mereka setelah datang ilmu untukmu, karenanya sekali-kali tidak mempunyai pelindung dan pemelihara untukmu terhadap (siksa) Allah." (Ar-Ra'd 13:37)
  8. ^ "Itulah beberapa hikmah yang diwahyukan Tuhanmu untukmu, dan janganlah kamu menyelenggarakan tuhan lainnya di samping Allah, yang menyebabkan kamu dilemparkan ke dalam neraka dalam kondisi tercela lagi dijauhkan (dari rahmat Allah)." (Al-Isra 17:39)
  9. ^ "...dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang dibuat menjadi penawar dan rahmat untuk orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah untuk orang-orang yang zalim selain kerugian." (Al-Isra 17:82)
  10. ^ a b "...dan sesungguhnya Al Quran itu benar-benar dibuat menjadi ajar dan rahmat untuk orang-orang yang beriman." (An-Naml 27:77)
  11. ^ "...dan sesungguhnya kami tatkala mendengar ajar (Al Quran), kami beriman untuknya. Barangsiapa beriman untuk Tuhannya, karenanya dia tidak takut hendak pengurangan pahala dan tidak (takut pula) hendak penambahan dosa dan kekeliruan." (Al-Jin 72:13)
  12. ^ "Dialah yang telah mengutus Rasul-Nya (dengan membawa) ajar (Al-Quran) dan agama yang mempunyai sebagai dimenangkan-Nya atas segala agama, walaupun orang-orang musyrikin tidak menyukai." (At-Tawbah 9:33)
  13. ^ "...dan sesungguhnya Al Quran ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta alam," (Asy-Syuara 26:192)
  14. ^ "...dan demikianlah Kami wahyukan untukmu wahyu (Al Quran) dengan perintah Kami. Sebelumnya kamu tidaklah mengetahui apakah Al Kitab (Al Quran) dan tidak pula mengetahui apakah iman itu, tetapi Kami menjadikan Al Quran itu cahaya, yang Kami tunjuki dengan dia siapa yang kami kehendaki di selang hamba-hamba Kami. Dan sesungguhnya kamu benar-benar memberi ajar untuk jalan yang lurus." (Asy-Syuraa 42:52)
  15. ^ "(Al Quran) ini yaitu penerangan untuk semua manusia, dan ajar serta pelajaran untuk orang-orang yang bertakwa." (Al-Imran 3:138)
  16. ^ "...dan bila seorang diantara orang-orang musyrikin itu rindu perlindungan untukmu, karenanya lindungilah dia supaya dia sempat mendengar firman Allah, pengahabisan antarkanlah dia ketempat yang terlindung untuknya. Demikian itu diakibatkan mereka kaum yang tidak mengetahui." (At-Tawbah 9:6)
  17. ^ "Katakanlah: "Ruhul Qudus (Jibril) menurunkan Al Quran itu dari Tuhanmu dengan mempunyai, sebagai meneguhkan (hati) orang-orang yang telah beriman, dan dibuat menjadi ajar serta kabar gembira untuk orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)"." (An-Nahl 16:102)
  18. ^ "Hai manusia, sesungguhnya telah datang untukmu bukti kebenaran dari Tuhanmu. (Muhammad dengan mukjizatnya) dan telah Kami turunkan untukmu cahaya yang terang benderang (Al Quran)." (An-Nisa 4:174)
  19. ^ "Al Quran ini yaitu pedoman untuk manusia, ajar dan rahmat untuk kaum yang meyakini." (Al-Jatsiyah 45:20)
  20. ^ "(Al Quran) ini yaitu penjelasan yang sempurna untuk manusia, dan supaya mereka diberi peringatan dengan-Nya, dan supaya mereka mengetahui bahwasanya Dia yaitu Tuhan Yang Maha Esa dan supaya orang-orang yang berakal mengambil pelajaran." (Ibrahim 14:52)
  21. ^ "...dan sesungguhnya telah Kami turunkan bertali-tali perkataan ini (Al Quran) untuk mereka supaya mereka mendapat pelajaran." (Al-Qashash 28:51)
  22. ^ Rahman, A., (2007), Ensiklopediana Ilmu dalam Al-Quran: Referensi Terlengkap Isyarat-Isyarat Ilmiah dalam Al-Quran, (terj.), Bandung: Penerbit Mizania, ISBN 979-8394-43-7
  23. ^ www.almanhaj.or.id Hukum Menyentuh Atau Memegang Al-Qur'an Untuk Orang Junub, Wanita Haid Dan Nifas (diakses pada 8 Juli 2010)
  24. ^ Shahih riwayat Daruquthni dari jalan Amr bin Hazm, dan dari jalan Hakim bin Hizaam diriwayatkan oleh Daruquthni, Hakim, Thabrani di kitabnya Mu’jam Kabir dan Mu’jam Ausath dsb-nya, dan dari jalan Ibnu Umar diriwayatkan oleh Daruquthni dsb-nya, dan dari jalan Utsman bin Abil Aash diriwayatkan oleh Thabrani di Mu’jam Kabir dsb-nya. Irwaa-ul Ghalil no. 122 oleh Syaikhul Imam Al-Albani. Dia telah mentakhrij hadits di atas dan menyalakannya shahih.
  25. ^ Shahih riwayat Bukhari, Muslim, Sisa dari pembakaran Dawud, Tirmidzi, Nasa’i, Ibnu Majah, Ahmad dsb-nya dari jalan Sisa dari pembakaran Hurairah, dia berkata : “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah menjumpaiku di salah satu jalan dari jalan-jalan yang mempunyai di Madinah, sedangkan saya dalam kondisi junub, lalu saya menyingkir pergi dan segera saya mandi pengahabisan saya datang (menemui beliau), lalu dia bersabda, “Kemana engkau tadi wahai Sisa dari pembakaran Hurairah?” Jawabku, “Saya tadi dalam kondisi junub, karenanya saya tidak suka duduk bersamamu dalam kondisi tidak bersih (suci)”. Karenanya dia bersabda, “Subhanallah! Sesungguhnya orang mu’min itu tidak najis” (Dalam riwayat lainnya dia bersabda, “Sesungguhnya orang muslim itu tidak najis”).

Daftar kepustakaan

  • Departemen Agama Republik Indonesia -- Al-Qur'an dan Terjemahannya.
  • Baidan, Nashruddin. 2003. Perkembangan Tafsir Al Qur'an di Indonesia. Solo. Tiga Serangkai.
  • Baltaji, Muhammad. 2005. Metodologi Ijtihad Umar bin Al Khatab. (terjemahan H. Masturi Irham, Lc). Jakarta. Khalifa.
  • Faridl, Miftah dan Syihabudin, Agus --Al-Qur'an, Sumber Hukum Islam yang Pertama, Penerbit Pustaka, Bandung, 1989 M.
  • Ichwan, Muhammad Nor. 2001. Memasuki Dunia Al-Qur’an. Semarang. Lubuk Raya.
  • ------------------------------. 2004.Tafsir 'Ilmy: Memahami Al Qur'an Melewati Pendekatan Sains Modern. Yogyakarta. Menara Kudus.
  • Ilyas, Yunahar. 1997. Feminisme dalam Kajian Tafsir Al-Qur'an Klasik dan Kontemporer. Yogyakarta. Pustaka Pelajar.
  • al Khuli, Amin dan Nasr Hamid Sisa dari pembakaran Zayd. 2004. Perkara Tafsir Sastra. (terjemahan Khairon Nahdiyyin). Yogyakarta. Kebaikan budi pekerti Press.
  • al Mahali, Imam Jalaluddin dan Imam Jalaluddin As Suyuthi,2001, Terjemahan Tafsir Jalalain Berikut Azbabun Nuzul Jilid 4 (terj oleh Bahrun Sisa dari pembakaran Bakar, Lc), Bandung, Sinar Algesindo.
  • Qardawi, Yusuf. 2003. Bagaimana Berinteraksi dengan Al-Qur’an. (terjemahan: Kathur Suhardi). Jakarta. Pustaka Al-Kautsar.
  • al-Qattan, Manna Khalil. 2001. Studi Ilmu-ilmu Al-Qur'an. Jakarta. Lentera Antar Nusa.
  • al-Qaththan, Syaikh Manna' Khalil. 2006. Pengantar Studi Ilmu Al-Qur'an (Mahabits fi 'Ulum Al Qur'an). Terjemahan: H. Aunur Rafiq El-Mazni, Lc, MA. Jakarta. Pustaka Al-Kautsar.
  • ash-Shabuny, Muhammad Aly. 1996. Pengantar Studi Al-Qur'an (at-Tibyan) (terjemahan: Moch. Chudlori Umar dan Moh. Matsna HS). Bandung. al-Ma’arif.
  • ash Shiddieqy,Teungku Muhammad Hasbi. 2002, Ilmu-ilmu Al Qur'an: Ilmu-ilmu Pokok dalam Menafsirkan Al Qur'an,Semarang, Pustaka Rizki Putra
  • Shihab, Muhammad Quraish. 1993. Membumikan Al-Qur'an. Bandung. Mizan.
  • -----------------------------------. 2002. Tafsir Al-Misbah; Pesan, Bekas dan Keserasian Al-Qur'an Jilid 1. Jakarta. Lentera hati.
  • Wahid, Marzuki. 2005. Studi Al Qur'an Kontemporer: Perspektif Islam dan Barat. Bandung. Pustaka Setia.

Lihat juga

Pranala luar

  • (Inggris) Al-Quran proyek dalam 140+ bahasa (termasuk bahasa Indonesia 'Indonesian Ministry of Religious Affairs', 'Jalal al-Din al-Mahalli and Jalal al-Din al-Suyuti' dan 'Muhammad Quraish Shihab et al.')
  • Teks Al-Qur'an dalam 36+ bahasa, termasuk bahasa Indonesia
  • Al-Qur'an Search Engine SE Mesin Pencari Al-Qur'an dalam beragam bahasa (Albanian, Bosnian, Dutch, English, EnglishQaribullah, EnglishShakir, French, German, Indonesia, Italian, Japanese, Spanien, Swahili)
  • Translation of the Meanings of The Noble Quran in 10 languages - Indonesian, Urdu, Spanish, French, English, German, Russian, Chinese, Greek, Turkish
  • www.ifran-ul-Quran.com Read, Listen to, Search, Download English & Urdu translations of holy Quran by Dr Muhammad Tahir-ul-Qadri
  • (Arab) Animasi flash Al Quran
  • (Indonesia) Quran Terjemah Indonesia
  • (Indonesia) Quran Terjemah Indonesia
  • (Indonesia) Al-Qur'an Dalam Beragam Bahasa
  • (Indonesia) Bermacam artikel mempunyai di sini
  • (Melayu) Kamus Istilah Al Qur'an
  • (Inggris) Faizani.com Terjemahan Al-Quran dalam bahasa Inggris.
  • (Indonesia) Eramuslim, Sejarah Penulisan Al-Quran : Siapa yang Melakukan, Mengapa dan Bagaimana
  • (Inggris) Brief History of Compilation of the Qur'an, University of Southern California - Muslim Student Association
  • (Inggris) Proyek Zekr software open source Al Qur'an berbasis java
  • (Indonesia) Media Muslim INFO, Mushhaf al-Qur'an Yang Sudah Rusak dan Hukum Membaca Al-Qur'an secara Bersama-sama
  • (Indonesia) PEMBAKARAN Al-Qur'an dihalangi kaum Kristen di Amerika!


edunitas.com


Page 3

Artikel ini yaitu ronde dari seri tentang:
Islam
Pokok pokok pikiran tentang al quran menurut istilah adalah pernyataan nomor
Pokok pokok pikiran tentang al quran menurut istilah adalah pernyataan nomor
Portal Islam

Al-Qur’ān (ejaan KBBI: Alquran, Arab: القرآن) yaitu kitab suci agama Islam. Umat Islam percaya bahwa Al-Qur'an merupakan puncak dan penutup wahyu Allah yang diperuntukkan untuk manusia, dan ronde dari rukun iman, yang disampaikan kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, melewati perantaraan Malaikat Jibril, dan sebagai wahyu pertama yang diterima oleh Nabi Muhammad yaitu sebagaimana yang terdapat dalam surat Al-'Alaq ayat 1-5.[1]

Etimologi

Ditinjau dari ronde kebahasaan, Al-Qur’an berasal dari bahasa Arab yang berfaedah "bacaan" atau "sesuatu yang dibaca berulang-ulang". Kata Al-Qur’an yaitu wujud kata benda (masdar) dari kata kerja qara'a yang gunanya membaca. Pemikiran pemakaian kata ini dapat juga dijumpai pada salah satu surat Al-Qur'an sendiri yakni pada ayat 17 dan 18 Surah Al-Qiyamah yang artinya:

“Sesungguhnya mengumpulkan Al-Qur’an (di dalam dadamu) dan (menetapkan) bacaannya (pada lidahmu) itu yaitu tanggungan Kami. (Karena itu,) bila Kami telah membacakannya, hendaklah kamu ikuti {amalkan} bacaannya”.(75:17-75:18)

Terminologi

Pokok pokok pikiran tentang al quran menurut istilah adalah pernyataan nomor

Sebuah sampul dari mushaf Al-Qur'an.

Dr. Subhi Al Salih merumuskan Al-Qur'an sebagai berikut:

“Kalam Allah SWT yang merupakan mukjizat yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dan ditulis di mushaf serta diriwayatkan dengan mutawatir, membacanya termasuk ibadah”.

Adapun Muhammad Ali ash-Shabuni merumuskan Al-Qur'an sebagai berikut:

"Al-Qur'an yaitu firman Allah yang tiada tandingannya, diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW penutup para Nabi dan Rasul, dengan perantaraan Malaikat Jibril a.s. dan ditulis pada mushaf-mushaf yang pengahabisan disampaikan kepada kita secara mutawatir, serta membaca dan mempelajarinya merupakan ibadah, yang dimulai dengan surat Al-Fatihah dan ditutup dengan surat An-Nas"

Dengan ruang lingkup tersebut di atas sebagaimana dipercayai Muslim, firman Allah yang diturunkan kepada Nabi selain Nabi Muhammad SAW, tidak dinamakan Al-Qur’an seperti Kitab Taurat yang diturunkan kepada umat Nabi Musa AS atau Kitab Injil yang diturunkan kepada umat Nabi Isa AS. Demikian pula firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW yang membacanya tidak dianggap sebagai ibadah, seperti Hadits Qudsi, tidak termasuk Al-Qur’an.

Nama-nama lain Al-Qur'an

Dalam Al-Qur'an sendiri terdapat beberapa ayat yang menyertakan nama lain yang digunakan untuk merujuk kepada Al-Qur'an itu sendiri. Berikut yaitu nama-nama tersebut dan ayat yang mencantumkannya:

  • Al-Kitab (Buku)[2][3]
  • Al-Furqan (Pembeda mempunyai salah)[4]
  • Adz-Dzikr (Pemberi peringatan)[5]
  • Al-Mau'idhah (Pelajaran/nasihat)[6]
  • Al-Hukm (Peraturan/hukum)[7]
  • Al-Hikmah (Kebijaksanaan)[8]
  • Asy-Syifa' (Obat/penyembuh)[6][9]
  • Al-Huda (Petunjuk)[6][10][11][12]
  • At-Tanzil (Yang diturunkan)[13]
  • Ar-Rahmat (Karunia)[10]
  • Ar-Ruh (Ruh)[14]
  • Al-Bayan (Penerang)[15]
  • Al-Kalam (Ucapan/firman)[16]
  • Al-Busyra (Kabar gembira)[17]
  • An-Nur (Cahaya)[18]
  • Al-Basha'ir (Pedoman)[19]
  • Al-Balagh (Penyampaian/kabar)[20]
  • Al-Qaul (Perkataan/ucapan)[21]

Struktur dan pembagian Al-Qur'an

Pokok pokok pikiran tentang al quran menurut istilah adalah pernyataan nomor

Al-Qur'an yang sedang buka.

Surat, ayat dan ruku'

Al-Qur'an terdiri atas 114 ronde yang dikenal dengan nama surah (surat) dan 6236 ayat. Setiap surat hendak terdiri atas beberapa ayat, di mana surat terpanjang dengan 286 ayat yaitu surat Al Baqarah dan yang terpendek hanya mempunyai 3 ayat yakni surat Al Kautsar, An-Nasr dan Al-‘Așr. Surat-surat yang panjang terbagi lagi atas sub ronde lagi yang disebut ruku' yang membahas tema atau topik tertentu.

Makkiyah dan Madaniyah

Sedangkan menurut tempat diturunkannya, setiap surat dapat dibagi atas surat-surat Makkiyah (surat Mekkah) dan Madaniyah (surat Madinah). Pembagian ini berlandaskan tempat dan waktu penurunan surat dan ayat tertentu di mana surat-surat yang turun sebelum Rasulullah SAW hijrah ke Madinah digolongkan surat Makkiyah sedangkan setelahnya tergolong surat Madaniyah.

Surat yang turun di Makkah pada umumnya suratnya pendek-pendek, menyangkut prinsip-prinsip keimanan dan akhlaq, panggilannya ditujukan kepada manusia. Sedangkan yang turun di Madinah pada umumnya suratnya panjang-panjang, menyangkut peraturan-peraturan yang mengatur hubungan seseorang dengan Tuhan atau seseorang dengan lainnya (syari'ah). Pembagian berdasar fase sebelum dan sesudah hijrah ini lebih tepat, karena mempunyai surat Madaniyah yang turun di Mekkah.

Juz dan manzil

Dalam skema pembagian lain, Al-Qur'an juga terbagi dibuat menjadi 30 ronde dengan panjang sama yang dikenal dengan nama juz. Pembagian ini untuk memudahkan mereka yang ingin menuntaskan bacaan Al-Qur'an dalam 30 hari (satu bulan). Pembagian lain yakni manzil memecah Al-Qur'an dibuat menjadi 7 ronde dengan tujuan penyelesaian bacaan dalam 7 hari (satu minggu). Kedua jenis pembagian ini tidak mempunyai hubungan dengan pembagian subyek bahasan tertentu.

Pengahabisan dari ronde panjang-pendeknya, surat-surat yang mempunyai di dalam Al-Qur’an terbagi dibuat menjadi empat ronde, yaitu:

  • As Sab’uththiwaal (tujuh surat yang panjang). Yaitu Surat Al-Baqarah, Ali Imran, An-Nisaa’, Al-A’raaf, Al-An’aam, Al Maa-idah dan Yunus
  • Al Miuun (seratus ayat lebih), seperti Hud, Yusuf, Mu'min dsb-nya
  • Al Matsaani (kurang sedikit dari seratus ayat), seperti Al-Anfaal, Al-Hijr dsb-nya
  • Al Mufashshal (surat-surat pendek), seperti Adh-Dhuha, Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Nas dsb-nya

Sejarah Al-Qur'an sampai berwujud mushaf

Pokok pokok pikiran tentang al quran menurut istilah adalah pernyataan nomor

Manuskrip dari Al-Andalus seratus tahun ke-12

Al-Qur'an memberikan desakan yang besar untuk mempelajari sejarah dengan secara sepatutnya, objektif dan sama berat[22]. Dengan demikian tradisi sains Islam sepenuhnya mengambil inspirasi dari Al-Qur'an, sehingga umat Muslim mampu membuat sistematika penulisan sejarah yang lebih mendekati landasan penanggalan astronomis.

Penurunan Al-Qur'an

Al-Qur'an tidak turun sekaligus, ayat-ayat al-Qur'an turun secara berangsur-angsur selama 22 tahun 2 bulan 22 hari. Para ulama membagi masa turunnya ini dibagi dibuat menjadi 2 periode, yaitu periode Mekkah dan periode Madinah. Periode Mekkah berlanjut selama 12 tahun masa kenabian Rasulullah SAW dan surat-surat yang turun pada waktu ini tergolong surat Makkiyyah. Sedangkan periode Madinah yang dimulai sejak peristiwa hijrah berlanjut selama 10 tahun dan surat yang turun pada kurun waktu ini disebut surat Madaniyah. Ilmu Al-Qur'an yang membahas tentang latar belakangan atau sebab-sebab suatu atau beberapa ayat al-Qur'an diturunkan disebut Asbabun Nuzul (Sebab-sebab Turunnya (suatu ayat).

Penulisan Al-Qur'an dan perkembangannya

Penulisan (pencatatan dalam wujud teks) ayat-ayat al-Qur'an sudah dimulai sejak abad Nabi Muhammad. Pengahabisan transformasinya dibuat menjadi teks yang sudah dibundel dibuat menjadi satu seperti yang dijumpai saat ini, telah diterapkan pada abad khalifah Utsman bin Affan.

Masa Nabi Muhammad

Pada masa ketika Nabi Muhammad sedang hidup, terdapat beberapa orang yang ditunjuk untuk menuliskan Al Qur'an yakni Zaid bin Tsabit, Ali bin Abi Talib, Muawiyah bin Sisa dari pembakaran Sufyan dan Ubay bin Kaab. Sahabat yang lain juga kerap menuliskan wahyu tersebut walau tidak diperintahkan. Media penulisan yang digunakan saat itu berupa pelepah kurma, lempengan batu, daun lontar, kulit atau daun kayu, pelana, potongan tulang belulang binatang. Di samping itu banyak juga sahabat-sahabat langsung menghafalkan ayat-ayat Al-Qur'an setelah wahyu diturunkan.

Masa Khulafaur Rasyidin

Pemerintahan Sisa dari pembakaran Bakar

Pada masa kekhalifahan Sisa dari pembakaran Bakar, terjadi beberapa pertempuran (dalam perang yang dikenal dengan nama perang Ridda) yang mengakibatkan tewasnya beberapa penghafal Al-Qur'an dalam banyak yang signifikan. Umar bin Khattab yang saat itu merasa sangat khawatir hendak keadaan tersebut lantas rindu kepada Sisa dari pembakaran Bakar untuk mengumpulkan semua tulisan Al-Qur'an yang saat itu tersebar di selang para sahabat. Sisa dari pembakaran Bakar lantas memerintahkan Zaid bin Tsabit sebagai koordinator pelaksanaan tugas tersebut. Setelah pekerjaan tersebut berakhir dan Al-Qur'an tersusun secara rapi dalam satu mushaf, hasilnya diserahkan kepada Sisa dari pembakaran Bakar. Sisa dari pembakaran Bakar menyimpan mushaf tersebut sampai wafatnya pengahabisan mushaf tersebut berpindah kepada Umar sebagai khalifah penerusnya, selanjutnya mushaf dipegang oleh anaknya yakni Hafshah yang juga istri Nabi Muhammad.

Pemerintahan Utsman bin Affan

Pada masa pemerintahan khalifah ke-3 yakni Utsman bin Affan, terdapat keragaman dalam perkara pembacaan Al-Qur'an (qira'at) yang diakibatkan oleh mempunyainya perbedaan dialek (lahjah) antar suku yang berasal dari kawasan berbeda-beda. Hal ini menimbulkan kekhawatiran Utsman sehingga dia mengambil kebijakan untuk membuat sebuah mushaf standar (menyalin mushaf yang dipegang Hafsah) yang ditulis dengan sebuah jenis penulisan yang baku. Standar tersebut, yang pengahabisan dikenal dengan istilah perkara penulisan (rasam) Utsmani yang digunakan sampai saat ini. Bersamaan dengan standardisasi ini, semua mushaf yang berbeda dengan standar yang dihasilkan diperintahkan untuk diberantas (dibakar). Dengan ronde ini Utsman sukses mencegah bahaya laten terjadinya perselisihan di selang umat Islam pada masa depan dalam penulisan dan pembacaan Al-Qur'an.

Mengutip hadist riwayat Ibnu Abi Dawud dalam Al-Mashahif, dengan sanad yang shahih:

Suwaid bin Ghaflah berucap, "Ali mengatakan: Katakanlah segala yang patut tentang Utsman. Demi Allah, apa yang telah diterapkannya tentang mushaf-mushaf Al Qur'an sudah atas persetujuan kami. Utsman berucap, 'Bagaimana pendapatmu tentang isu qira'at ini? Saya mendapat berita bahwa sebagian mereka mengatakan bahwa qira'atnya lebih patut dari qira'at orang lain. Ini nyaris dibuat menjadi suatu kekufuran'. Kami berucap, 'Bagaimana pendapatmu?' Dia menjawab, 'Saya berpendapat supaya umat bersatu pada satu mushaf, sehingga tidak terjadi lagi perpecahan dan perselisihan.' Kami berucap, 'Pendapatmu sangat baik'."

Menurut Syaikh Manna' Al-Qaththan dalam Mahabits fi 'Ulum Al Qur'an, keterangan ini menunjukkan bahwa apa yang diterapkan Utsman telah disepakati oleh para sahabat. Demikianlah selanjutnya Utsman mengirim utusan kepada Hafsah untuk meminjam mushaf Sisa dari pembakaran Bakar yang mempunyai padanya. Lalu Utsman memanggil Zaid bin Tsabit Al-Anshari dan tiga orang Quraish, yaitu Abdullah bin Az-Zubair, Said bin Al-Ash dan Abdurrahman bin Al-Harits bin Hisyam. Dia memerintahkan mereka supaya menyalin dan memperbanyakkan mushaf, dan bila mempunyai perbedaan selang Zaid dengan ketiga orang Quraish tersebut, hendaklah ditulis dalam bahasa Quraish karena Al Qur'an turun dalam dialek bahasa mereka. Setelah mengembalikan lembaran-lembaran asli kepada Hafsah, dia mengirimkan tujuh buah mushaf, yaitu ke Mekkah, Syam, Yaman, Bahrain, Bashrah, Kufah, dan sebuah ditahan di Madinah (mushaf al-Imam).

Upaya penerjemahan dan penafsiran Al Qur'an

Upaya-upaya untuk mengetahui pokok dan maksud Al Qur'an telah menghasilkan ronde penerjemahan (literal) dan penafsiran (lebih dalam, mengupas makna) dalam berbagai bahasa. Namun demikian hasil usaha tersebut dianggap sebatas usaha manusia dan bukan usaha untuk menduplikasi atau menggantikan teks yang asli dalam bahasa Arab. Kedudukan terjemahan dan tafsir yang dihasilkan tidak sama dengan Al-Qur'an itu sendiri.

Terjemahan

Terjemahan Al-Qur'an yaitu hasil usaha penerjemahan secara literal teks Al-Qur'an yang tidak dibarengi dengan usaha interpretasi lebih jauh. Terjemahan secara literal tidak boleh dianggap sebagai guna sesungguhnya dari Al-Qur'an. Karena Al-Qur'an menggunakan suatu lafazh dengan berbagai gaya dan untuk suatu maksud yang bervariasi; kadang-kadang untuk guna hakiki, kadang-kadang pula untuk guna majazi (kiasan) atau guna dan maksud lainnya.

Terjemahan dalam bahasa Indonesia di selangnya dilaksanakan oleh:

Terjemahan dalam bahasa Inggris selang lain:

Terjemahan dalam bahasa kawasan Indonesia di selangnya dilaksanakan oleh:

  1. Qur'an Kejawen (bahasa Jawa), oleh Kemajuan Islam Jogyakarta
  2. Qur'an Suadawiah (bahasa Sunda)
  3. Qur'an bahasa Sunda oleh K.H. Qomaruddien
  4. Al-Ibriz (bahasa Jawa), oleh K. Bisyri Mustafa Rembang
  5. Al-Qur'an Suci Basa Jawi (bahasa Jawa), oleh Prof. K.H.R. Muhamad Adnan
  6. Al-Amin (bahasa Sunda)
  7. Terjemahan Al-Qur'an dalam bahasa Bugis (huruf lontara), oleh KH Abdul Muin Yusuf (Pimpinan Pondok Pesantren Al-Urwatul Wutsqaa Benteng Sidrap Sulsel)

Tafsir

Upaya penafsiran Al-Qur'an telah mengembang sejak semasa hidupnya Nabi Muhammad, saat itu para sahabat tinggal menanyakan kepada sang Nabi bila memerlukan penjelasan atas ayat tertentu. Pengahabisan setelah wafatnya Nabi Muhammad sampai saat ini usaha menggali lebih dalam ayat-ayat Al-Qur'an terus berlanjut. Pendekatan (metodologi) yang digunakan juga beragam, mulai dari perkara analitik, tematik, sampai perbandingan antar ayat. Corak yang dihasilkan juga beragam, terdapat tafsir dengan corak sastra-bahasa, sastra-budaya, filsafat dan teologis bahkan corak ilmiah.

Kebaikan budi pekerti terhadap Al-Qur'an

Mempunyai dua pendapat tentang hukum menyentuh Al-Qur'an terhadap seseorang yang sedang junub, perempuan haid dan nifas. Pendapat pertama mengatakan bahwa bila seseorang sedang mengalami kondisi tersebut tidak boleh menyentuh Al-Qur'an sebelum bersuci. Sedangkan pendapat kedua mengatakan boleh dan sah saja untuk menyentuh Al-Qur'an, karena tidak mempunyai dalil yang menguatkannya.[23]

Pendapat pertama

Sebelum menyentuh sebuah mushaf Al-Qur'an, seorang Muslim dianjurkan untuk menyucikan dirinya terlebih dahulu dengan berwudhu. Hal ini berlandaskan tradisi dan interpretasi secara literal dari surat Al Waaqi'ah ayat 77 sampai 79.

Terjemahannya selang lain:56-77. Sesungguhnya Al-Qur'an ini yaitu bacaan yang sangat agung, 56-78. pada kitab yang terpelihara (Lauhul Mahfuzh), 56-79. tidak menyentuhnya kecuali orang-orang yang disucikan. (56:77-56:79)

Penghormatan terhadap teks tertulis Al-Qur'an yaitu salah satu unsur penting keyakinan untuk sebagian besar Muslim. Mereka memercayai bahwa penghinaan secara sengaja terhadap Al Qur'an yaitu sebuah wujud penghinaan serius terhadap sesuatu yang suci. Berlandaskan hukum pada beberapa negara berpenduduk mayoritas Muslim, hukuman untuk hal ini dapat berupa penjara kurungan dalam waktu yang lama dan bahkan mempunyai yang menerapkan hukuman mati.

Pendapat kedua

Pendapat kedua mengatakan bahwa yang dimaksud oleh surat Al Waaqi'ah di atas ialah: "Tidak mempunyai yang dapat menyentuh Al-Qur’an yang mempunyai di Lauhul Mahfudz sebagaimana ditegaskan oleh ayat yang sebelumnya (ayat 78) kecuali para Malaikat yang telah disucikan oleh Allah." Pendapat ini yaitu tafsir dari Ibnu Abbas dan lain-lain sebagaimana telah diterangkan oleh Al-Hafidzh Ibnu Katsir di tafsirnya. Bukanlah yang dimaksud bahwa tidak boleh menyentuh atau memegang Al-Qur’an kecuali orang yang bersih dari hadats besar dan hadats kecil.

Pendapat kedua ini menyalakan bahwa jikalau memang mempunyai demikian maksudnya tentang firman Allah di atas, maka gunanya hendak menjadi: Tidak mempunyai yang menyentuh Al-Qur’an kecuali mereka yang suci (bersih), yakni dengan wujud faa’il (subyek/pelaku) bukan maf’ul (obyek). Kenyataannya Allah berfirman: "Tidak mempunyai yang menyentuhnya (Al-Qur’an) kecuali mereka yang telah disucikan", yakni dengan wujud maf’ul (obyek) bukan sebagai faa’il (subyek).

“Tidak mempunyai yang menyentuh Al-Qur’an kecuali orang yang suci.”[24] Yang dimaksud oleh hadits di atas ialah : Tidak mempunyai yang menyentuh Al-Qur’an kecuali orang mu’min, karena orang mu’min itu suci tidak najis sebagaimana sabda Muhammad. “Sesungguhnya orang mu’min itu tidak najis”[25]

Hubungan dengan kitab-kitab lain

Berkaitan dengan mempunyainya kitab-kitab yang dipercayai diturunkan kepada nabi-nabi sebelum Muhammad SAW dalam agama Islam (Taurat, Zabur, Injil, lembaran Ibrahim), Al-Qur'an dalam beberapa ayatnya menegaskan posisinya terhadap kitab-kitab tersebut. Berikut yaitu pernyataan Al-Qur'an yang tentunya dibuat menjadi doktrin untuk ummat Islam tentang hubungan Al-Qur'an dengan kitab-kitab tersebut:

  • Bahwa Al-Qur'an menuntut keyakinan ummat Islam terhadap eksistensi kitab-kitab tersebut. QS(2:4)
  • Bahwa Al-Qur'an diposisikan sebagai pembenar dan batu ujian (verifikator) untuk kitab-kitab sebelumnya. QS(5:48)
  • Bahwa Al-Qur'an dibuat menjadi referensi untuk menghilangkan perselisihan pendapat selang ummat-ummat rasul yang berbeda. QS(16:63-64)
  • Bahwa Al-Qur'an meluruskan sejarah. Dalam Al-Qur'an terdapat cerita-cerita tentang kaum dari rasul-rasul terdahulu, juga tentang beberapa ronde tentang kehidupan para rasul tersebut. Kisah tersebut pada beberapa ronde penting berbeda dengan versi yang terdapat pada teks-teks lain yang dimiliki patut oleh Yahudi dan Kristen.

Referensi

  1. ^ Al-A'zami, M.M., (2005), Sejarah Teks Al-Qur'an dari Wahyu sampai Kompilasi, (terj.), Jakarta: Gema Insani Press, ISBN 979-561-937-3.
  2. ^ "Kitab (Al Quran) ini tidak mempunyai keraguan padanya; ajar untuk mereka yang bertakwa," (Al-Baqarah 2:2)
  3. ^ "Demi Kitab (Al Quran) yang menjelaskan," (Ad-Dhukan 44:2)
  4. ^ "Maha suci Allah yang telah menurunkan Al Furqaan (Al Quran) kepada hamba-Nya, supaya dia dibuat menjadi pemberi peringatan kepada semua alam," (Al-Furqan 25:1)
  5. ^ "Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya." (Al-Hijr 15:9)
  6. ^ a b c "Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh untuk penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan ajar serta rahmat untuk orang-orang yang beriman." (Yunus 10:57)
  7. ^ "...dan demikianlah, Kami telah menurunkan Al Quran itu sebagai peraturan (yang benar) dalam bahasa Arab. Dan kalau kamu mengikuti hawa nafsu mereka setelah datang ilmu kepadamu, maka sekali-kali tidak mempunyai pelindung dan pemelihara untukmu terhadap (siksa) Allah." (Ar-Ra'd 13:37)
  8. ^ "Itulah sebagian hikmah yang diwahyukan Tuhanmu kepadamu, dan janganlah kamu mengadakan tuhan yang lain di samping Allah, yang menyebabkan kamu dilemparkan ke dalam neraka dalam keadaan tercela lagi dijauhkan (dari rahmat Allah)." (Al-Isra 17:39)
  9. ^ "...dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang dibuat menjadi penawar dan rahmat untuk orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian." (Al-Isra 17:82)
  10. ^ a b "...dan sesungguhnya Al Quran itu benar-benar dibuat menjadi ajar dan rahmat untuk orang-orang yang beriman." (An-Naml 27:77)
  11. ^ "...dan sesungguhnya kami tatkala mendengar ajar (Al Quran), kami beriman kepadanya. Barangsiapa beriman kepada Tuhannya, maka dia tidak takut hendak pengurangan pahala dan tidak (takut pula) hendak penambahan dosa dan kekeliruan." (Al-Jin 72:13)
  12. ^ "Dialah yang telah mengutus Rasul-Nya (dengan membawa) ajar (Al-Quran) dan agama yang mempunyai untuk dimenangkan-Nya atas segala agama, walaupun orang-orang musyrikin tidak menyukai." (At-Tawbah 9:33)
  13. ^ "...dan sesungguhnya Al Quran ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta alam," (Asy-Syuara 26:192)
  14. ^ "...dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu wahyu (Al Quran) dengan perintah Kami. Sebelumnya kamu tidaklah mengetahui apakah Al Kitab (Al Quran) dan tidak pula mengetahui apakah iman itu, tetapi Kami menjadikan Al Quran itu cahaya, yang Kami tunjuki dengan dia siapa yang kami kehendaki di selang hamba-hamba Kami. Dan sesungguhnya kamu benar-benar memberi ajar kepada jalan yang lurus." (Asy-Syuraa 42:52)
  15. ^ "(Al Quran) ini yaitu penerangan untuk semua manusia, dan ajar serta pelajaran untuk orang-orang yang bertakwa." (Al-Imran 3:138)
  16. ^ "...dan bila seorang diantara orang-orang musyrikin itu rindu perlindungan kepadamu, maka lindungilah dia supaya dia sempat mendengar firman Allah, pengahabisan antarkanlah dia ketempat yang terlindung untuknya. Demikian itu diakibatkan mereka kaum yang tidak mengetahui." (At-Tawbah 9:6)
  17. ^ "Katakanlah: "Ruhul Qudus (Jibril) menurunkan Al Quran itu dari Tuhanmu dengan mempunyai, untuk meneguhkan (hati) orang-orang yang telah beriman, dan dibuat menjadi ajar serta kabar gembira untuk orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)"." (An-Nahl 16:102)
  18. ^ "Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu bukti kebenaran dari Tuhanmu. (Muhammad dengan mukjizatnya) dan telah Kami turunkan kepadamu cahaya yang terang benderang (Al Quran)." (An-Nisa 4:174)
  19. ^ "Al Quran ini yaitu pedoman untuk manusia, ajar dan rahmat untuk kaum yang meyakini." (Al-Jatsiyah 45:20)
  20. ^ "(Al Quran) ini yaitu penjelasan yang sempurna untuk manusia, dan supaya mereka diberi peringatan dengan-Nya, dan supaya mereka mengetahui bahwasanya Dia yaitu Tuhan Yang Maha Esa dan supaya orang-orang yang berakal mengambil pelajaran." (Ibrahim 14:52)
  21. ^ "...dan sesungguhnya telah Kami turunkan bertali-tali perkataan ini (Al Quran) kepada mereka supaya mereka mendapat pelajaran." (Al-Qashash 28:51)
  22. ^ Rahman, A., (2007), Ensiklopediana Ilmu dalam Al-Quran: Rujukan Terlengkap Isyarat-Isyarat Ilmiah dalam Al-Quran, (terj.), Bandung: Penerbit Mizania, ISBN 979-8394-43-7
  23. ^ www.almanhaj.or.id Hukum Menyentuh Atau Memegang Al-Qur'an Untuk Orang Junub, Wanita Haid Dan Nifas (diakses pada 8 Juli 2010)
  24. ^ Shahih riwayat Daruquthni dari jalan Amr bin Hazm, dan dari jalan Hakim bin Hizaam diriwayatkan oleh Daruquthni, Hakim, Thabrani di kitabnya Mu’jam Kabir dan Mu’jam Ausath dan lain-lain, dan dari jalan Ibnu Umar diriwayatkan oleh Daruquthni dan lain-lain, dan dari jalan Utsman bin Abil Aash diriwayatkan oleh Thabrani di Mu’jam Kabir dan lain-lain. Irwaa-ul Ghalil no. 122 oleh Syaikhul Imam Al-Albani. Dia telah mentakhrij hadits di atas dan menyalakannya shahih.
  25. ^ Shahih riwayat Bukhari, Muslim, Sisa dari pembakaran Dawud, Tirmidzi, Nasa’i, Ibnu Majah, Ahmad dan lain-lain dari jalan Sisa dari pembakaran Hurairah, dia berkata : “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah menjumpaiku di salah satu jalan dari jalan-jalan yang mempunyai di Madinah, sedangkan saya dalam keadaan junub, lalu saya menyingkir pergi dan segera saya mandi pengahabisan saya datang (menemui beliau), lalu dia bersabda, “Kemana engkau tadi wahai Sisa dari pembakaran Hurairah?” Jawabku, “Saya tadi dalam keadaan junub, maka saya tidak suka duduk bersamamu dalam keadaan tidak bersih (suci)”. Maka dia bersabda, “Subhanallah! Sesungguhnya orang mu’min itu tidak najis” (Dalam riwayat yang lain dia bersabda, “Sesungguhnya orang muslim itu tidak najis”).

Daftar kepustakaan

  • Departemen Agama Republik Indonesia -- Al-Qur'an dan Terjemahannya.
  • Baidan, Nashruddin. 2003. Perkembangan Tafsir Al Qur'an di Indonesia. Solo. Tiga Serangkai.
  • Baltaji, Muhammad. 2005. Metodologi Ijtihad Umar bin Al Khatab. (terjemahan H. Masturi Irham, Lc). Jakarta. Khalifa.
  • Faridl, Miftah dan Syihabudin, Agus --Al-Qur'an, Sumber Hukum Islam yang Pertama, Penerbit Pustaka, Bandung, 1989 M.
  • Ichwan, Muhammad Nor. 2001. Memasuki Dunia Al-Qur’an. Semarang. Lubuk Raya.
  • ------------------------------. 2004.Tafsir 'Ilmy: Memahami Al Qur'an Melewati Pendekatan Sains Modern. Yogyakarta. Menara Kudus.
  • Ilyas, Yunahar. 1997. Feminisme dalam Kajian Tafsir Al-Qur'an Klasik dan Kontemporer. Yogyakarta. Pustaka Pelajar.
  • al Khuli, Amin dan Nasr Hamid Sisa dari pembakaran Zayd. 2004. Perkara Tafsir Sastra. (terjemahan Khairon Nahdiyyin). Yogyakarta. Kebaikan budi pekerti Press.
  • al Mahali, Imam Jalaluddin dan Imam Jalaluddin As Suyuthi,2001, Terjemahan Tafsir Jalalain Berikut Azbabun Nuzul Jilid 4 (terj oleh Bahrun Sisa dari pembakaran Bakar, Lc), Bandung, Sinar Algesindo.
  • Qardawi, Yusuf. 2003. Bagaimana Berinteraksi dengan Al-Qur’an. (terjemahan: Kathur Suhardi). Jakarta. Pustaka Al-Kautsar.
  • al-Qattan, Manna Khalil. 2001. Studi Ilmu-ilmu Al-Qur'an. Jakarta. Lentera Antar Nusa.
  • al-Qaththan, Syaikh Manna' Khalil. 2006. Pengantar Studi Ilmu Al-Qur'an (Mahabits fi 'Ulum Al Qur'an). Terjemahan: H. Aunur Rafiq El-Mazni, Lc, MA. Jakarta. Pustaka Al-Kautsar.
  • ash-Shabuny, Muhammad Aly. 1996. Pengantar Studi Al-Qur'an (at-Tibyan) (terjemahan: Moch. Chudlori Umar dan Moh. Matsna HS). Bandung. al-Ma’arif.
  • ash Shiddieqy,Teungku Muhammad Hasbi. 2002, Ilmu-ilmu Al Qur'an: Ilmu-ilmu Pokok dalam Menafsirkan Al Qur'an,Semarang, Pustaka Rizki Putra
  • Shihab, Muhammad Quraish. 1993. Membumikan Al-Qur'an. Bandung. Mizan.
  • -----------------------------------. 2002. Tafsir Al-Misbah; Pesan, Bekas dan Keserasian Al-Qur'an Jilid 1. Jakarta. Lentera hati.
  • Wahid, Marzuki. 2005. Studi Al Qur'an Kontemporer: Perspektif Islam dan Barat. Bandung. Pustaka Setia.

Lihat pula

Tautan luar

  • (Inggris) Al-Quran proyek dalam 140+ bahasa (termasuk bahasa Indonesia 'Indonesian Ministry of Religious Affairs', 'Jalal al-Din al-Mahalli and Jalal al-Din al-Suyuti' dan 'Muhammad Quraish Shihab et al.')
  • Teks Al-Qur'an dalam 36+ bahasa, termasuk bahasa Indonesia
  • Al-Qur'an Search Engine SE Mesin Pencari Al-Qur'an dalam berbagai bahasa (Albanian, Bosnian, Dutch, English, EnglishQaribullah, EnglishShakir, French, German, Indonesia, Italian, Japanese, Spanien, Swahili)
  • Translation of the Meanings of The Noble Quran in 10 languages - Indonesian, Urdu, Spanish, French, English, German, Russian, Chinese, Greek, Turkish
  • www.ifran-ul-Quran.com Read, Listen to, Search, Download English & Urdu translations of holy Quran by Dr Muhammad Tahir-ul-Qadri
  • (Arab) Animasi flash Al Quran
  • (Indonesia) Quran Terjemah Indonesia
  • (Indonesia) Quran Terjemah Indonesia
  • (Indonesia) Al-Qur'an Dalam Berbagai Bahasa
  • (Indonesia) Bermacam artikel mempunyai di sini
  • (Melayu) Kamus Istilah Al Qur'an
  • (Inggris) Faizani.com Terjemahan Al-Quran dalam bahasa Inggris.
  • (Indonesia) Eramuslim, Sejarah Penulisan Al-Quran : Siapa yang Melakukan, Mengapa dan Bagaimana
  • (Inggris) Brief History of Compilation of the Qur'an, University of Southern California - Muslim Student Association
  • (Inggris) Proyek Zekr software open source Al Qur'an berbasis java
  • (Indonesia) Media Muslim INFO, Mushhaf al-Qur'an Yang Sudah Rusak dan Hukum Membaca Al-Qur'an secara Bersama-sama
  • (Indonesia) PEMBAKARAN Al-Qur'an dihalangi kaum Kristen di Amerika!


edunitas.com


Page 4

Artikel ini yaitu ronde dari seri tentang:
Islam
Pokok pokok pikiran tentang al quran menurut istilah adalah pernyataan nomor
Pokok pokok pikiran tentang al quran menurut istilah adalah pernyataan nomor
Portal Islam

Al-Qur’ān (ejaan KBBI: Alquran, Arab: القرآن) yaitu kitab suci agama Islam. Umat Islam percaya bahwa Al-Qur'an merupakan puncak dan penutup wahyu Allah yang diperuntukkan untuk manusia, dan ronde dari rukun iman, yang disampaikan kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, melewati perantaraan Malaikat Jibril, dan sebagai wahyu pertama yang diterima oleh Nabi Muhammad yaitu sebagaimana yang terdapat dalam surat Al-'Alaq ayat 1-5.[1]

Etimologi

Ditinjau dari ronde kebahasaan, Al-Qur’an berasal dari bahasa Arab yang berfaedah "bacaan" atau "sesuatu yang dibaca berulang-ulang". Kata Al-Qur’an yaitu wujud kata benda (masdar) dari kata kerja qara'a yang gunanya membaca. Pemikiran pemakaian kata ini dapat juga dijumpai pada salah satu surat Al-Qur'an sendiri yakni pada ayat 17 dan 18 Surah Al-Qiyamah yang artinya:

“Sesungguhnya mengumpulkan Al-Qur’an (di dalam dadamu) dan (menetapkan) bacaannya (pada lidahmu) itu yaitu tanggungan Kami. (Karena itu,) bila Kami telah membacakannya, hendaklah kamu ikuti {amalkan} bacaannya”.(75:17-75:18)

Terminologi

Pokok pokok pikiran tentang al quran menurut istilah adalah pernyataan nomor

Sebuah sampul dari mushaf Al-Qur'an.

Dr. Subhi Al Salih merumuskan Al-Qur'an sebagai berikut:

“Kalam Allah SWT yang merupakan mukjizat yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dan ditulis di mushaf serta diriwayatkan dengan mutawatir, membacanya termasuk ibadah”.

Adapun Muhammad Ali ash-Shabuni merumuskan Al-Qur'an sebagai berikut:

"Al-Qur'an yaitu firman Allah yang tiada tandingannya, diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW penutup para Nabi dan Rasul, dengan perantaraan Malaikat Jibril a.s. dan ditulis pada mushaf-mushaf yang pengahabisan disampaikan kepada kita secara mutawatir, serta membaca dan mempelajarinya merupakan ibadah, yang dimulai dengan surat Al-Fatihah dan ditutup dengan surat An-Nas"

Dengan ruang lingkup tersebut di atas sebagaimana dipercayai Muslim, firman Allah yang diturunkan kepada Nabi selain Nabi Muhammad SAW, tidak dinamakan Al-Qur’an seperti Kitab Taurat yang diturunkan kepada umat Nabi Musa AS atau Kitab Injil yang diturunkan kepada umat Nabi Isa AS. Demikian pula firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW yang membacanya tidak dianggap sebagai ibadah, seperti Hadits Qudsi, tidak termasuk Al-Qur’an.

Nama-nama lain Al-Qur'an

Dalam Al-Qur'an sendiri terdapat beberapa ayat yang menyertakan nama lain yang digunakan untuk merujuk kepada Al-Qur'an itu sendiri. Berikut yaitu nama-nama tersebut dan ayat yang mencantumkannya:

  • Al-Kitab (Buku)[2][3]
  • Al-Furqan (Pembeda mempunyai salah)[4]
  • Adz-Dzikr (Pemberi peringatan)[5]
  • Al-Mau'idhah (Pelajaran/nasihat)[6]
  • Al-Hukm (Peraturan/hukum)[7]
  • Al-Hikmah (Kebijaksanaan)[8]
  • Asy-Syifa' (Obat/penyembuh)[6][9]
  • Al-Huda (Petunjuk)[6][10][11][12]
  • At-Tanzil (Yang diturunkan)[13]
  • Ar-Rahmat (Karunia)[10]
  • Ar-Ruh (Ruh)[14]
  • Al-Bayan (Penerang)[15]
  • Al-Kalam (Ucapan/firman)[16]
  • Al-Busyra (Kabar gembira)[17]
  • An-Nur (Cahaya)[18]
  • Al-Basha'ir (Pedoman)[19]
  • Al-Balagh (Penyampaian/kabar)[20]
  • Al-Qaul (Perkataan/ucapan)[21]

Struktur dan pembagian Al-Qur'an

Pokok pokok pikiran tentang al quran menurut istilah adalah pernyataan nomor

Al-Qur'an yang sedang buka.

Surat, ayat dan ruku'

Al-Qur'an terdiri atas 114 ronde yang dikenal dengan nama surah (surat) dan 6236 ayat. Setiap surat hendak terdiri atas beberapa ayat, di mana surat terpanjang dengan 286 ayat yaitu surat Al Baqarah dan yang terpendek hanya mempunyai 3 ayat yakni surat Al Kautsar, An-Nasr dan Al-‘Așr. Surat-surat yang panjang terbagi lagi atas sub ronde lagi yang disebut ruku' yang membahas tema atau topik tertentu.

Makkiyah dan Madaniyah

Sedangkan menurut tempat diturunkannya, setiap surat dapat dibagi atas surat-surat Makkiyah (surat Mekkah) dan Madaniyah (surat Madinah). Pembagian ini berlandaskan tempat dan waktu penurunan surat dan ayat tertentu di mana surat-surat yang turun sebelum Rasulullah SAW hijrah ke Madinah digolongkan surat Makkiyah sedangkan setelahnya tergolong surat Madaniyah.

Surat yang turun di Makkah pada umumnya suratnya pendek-pendek, menyangkut prinsip-prinsip keimanan dan akhlaq, panggilannya ditujukan kepada manusia. Sedangkan yang turun di Madinah pada umumnya suratnya panjang-panjang, menyangkut peraturan-peraturan yang mengatur hubungan seseorang dengan Tuhan atau seseorang dengan lainnya (syari'ah). Pembagian berdasar fase sebelum dan sesudah hijrah ini lebih tepat, karena mempunyai surat Madaniyah yang turun di Mekkah.

Juz dan manzil

Dalam skema pembagian lain, Al-Qur'an juga terbagi dibuat menjadi 30 ronde dengan panjang sama yang dikenal dengan nama juz. Pembagian ini untuk memudahkan mereka yang ingin menuntaskan bacaan Al-Qur'an dalam 30 hari (satu bulan). Pembagian lain yakni manzil memecah Al-Qur'an dibuat menjadi 7 ronde dengan tujuan penyelesaian bacaan dalam 7 hari (satu minggu). Kedua jenis pembagian ini tidak mempunyai hubungan dengan pembagian subyek bahasan tertentu.

Pengahabisan dari ronde panjang-pendeknya, surat-surat yang mempunyai di dalam Al-Qur’an terbagi dibuat menjadi empat ronde, yaitu:

  • As Sab’uththiwaal (tujuh surat yang panjang). Yaitu Surat Al-Baqarah, Ali Imran, An-Nisaa’, Al-A’raaf, Al-An’aam, Al Maa-idah dan Yunus
  • Al Miuun (seratus ayat lebih), seperti Hud, Yusuf, Mu'min dsb-nya
  • Al Matsaani (kurang sedikit dari seratus ayat), seperti Al-Anfaal, Al-Hijr dsb-nya
  • Al Mufashshal (surat-surat pendek), seperti Adh-Dhuha, Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Nas dsb-nya

Sejarah Al-Qur'an sampai berwujud mushaf

Pokok pokok pikiran tentang al quran menurut istilah adalah pernyataan nomor

Manuskrip dari Al-Andalus seratus tahun ke-12

Al-Qur'an memberikan desakan yang besar untuk mempelajari sejarah dengan secara sepatutnya, objektif dan sama berat[22]. Dengan demikian tradisi sains Islam sepenuhnya mengambil inspirasi dari Al-Qur'an, sehingga umat Muslim mampu membuat sistematika penulisan sejarah yang lebih mendekati landasan penanggalan astronomis.

Penurunan Al-Qur'an

Al-Qur'an tidak turun sekaligus, ayat-ayat al-Qur'an turun secara berangsur-angsur selama 22 tahun 2 bulan 22 hari. Para ulama membagi masa turunnya ini dibagi dibuat menjadi 2 periode, yaitu periode Mekkah dan periode Madinah. Periode Mekkah berlanjut selama 12 tahun masa kenabian Rasulullah SAW dan surat-surat yang turun pada waktu ini tergolong surat Makkiyyah. Sedangkan periode Madinah yang dimulai sejak peristiwa hijrah berlanjut selama 10 tahun dan surat yang turun pada kurun waktu ini disebut surat Madaniyah. Ilmu Al-Qur'an yang membahas tentang latar belakangan atau sebab-sebab suatu atau beberapa ayat al-Qur'an diturunkan disebut Asbabun Nuzul (Sebab-sebab Turunnya (suatu ayat).

Penulisan Al-Qur'an dan perkembangannya

Penulisan (pencatatan dalam wujud teks) ayat-ayat al-Qur'an sudah dimulai sejak abad Nabi Muhammad. Pengahabisan transformasinya dibuat menjadi teks yang sudah dibundel dibuat menjadi satu seperti yang dijumpai saat ini, telah diterapkan pada abad khalifah Utsman bin Affan.

Masa Nabi Muhammad

Pada masa ketika Nabi Muhammad sedang hidup, terdapat beberapa orang yang ditunjuk untuk menuliskan Al Qur'an yakni Zaid bin Tsabit, Ali bin Abi Talib, Muawiyah bin Sisa dari pembakaran Sufyan dan Ubay bin Kaab. Sahabat yang lain juga kerap menuliskan wahyu tersebut walau tidak diperintahkan. Media penulisan yang digunakan saat itu berupa pelepah kurma, lempengan batu, daun lontar, kulit atau daun kayu, pelana, potongan tulang belulang binatang. Di samping itu banyak juga sahabat-sahabat langsung menghafalkan ayat-ayat Al-Qur'an setelah wahyu diturunkan.

Masa Khulafaur Rasyidin

Pemerintahan Sisa dari pembakaran Bakar

Pada masa kekhalifahan Sisa dari pembakaran Bakar, terjadi beberapa pertempuran (dalam perang yang dikenal dengan nama perang Ridda) yang mengakibatkan tewasnya beberapa penghafal Al-Qur'an dalam banyak yang signifikan. Umar bin Khattab yang saat itu merasa sangat khawatir hendak keadaan tersebut lantas rindu kepada Sisa dari pembakaran Bakar untuk mengumpulkan semua tulisan Al-Qur'an yang saat itu tersebar di selang para sahabat. Sisa dari pembakaran Bakar lantas memerintahkan Zaid bin Tsabit sebagai koordinator pelaksanaan tugas tersebut. Setelah pekerjaan tersebut berakhir dan Al-Qur'an tersusun secara rapi dalam satu mushaf, hasilnya diserahkan kepada Sisa dari pembakaran Bakar. Sisa dari pembakaran Bakar menyimpan mushaf tersebut sampai wafatnya pengahabisan mushaf tersebut berpindah kepada Umar sebagai khalifah penerusnya, selanjutnya mushaf dipegang oleh anaknya yakni Hafshah yang juga istri Nabi Muhammad.

Pemerintahan Utsman bin Affan

Pada masa pemerintahan khalifah ke-3 yakni Utsman bin Affan, terdapat keragaman dalam perkara pembacaan Al-Qur'an (qira'at) yang diakibatkan oleh mempunyainya perbedaan dialek (lahjah) antar suku yang berasal dari kawasan berbeda-beda. Hal ini menimbulkan kekhawatiran Utsman sehingga dia mengambil kebijakan untuk membuat sebuah mushaf standar (menyalin mushaf yang dipegang Hafsah) yang ditulis dengan sebuah jenis penulisan yang baku. Standar tersebut, yang pengahabisan dikenal dengan istilah perkara penulisan (rasam) Utsmani yang digunakan sampai saat ini. Bersamaan dengan standardisasi ini, semua mushaf yang berbeda dengan standar yang dihasilkan diperintahkan untuk diberantas (dibakar). Dengan ronde ini Utsman sukses mencegah bahaya laten terjadinya perselisihan di selang umat Islam pada masa depan dalam penulisan dan pembacaan Al-Qur'an.

Mengutip hadist riwayat Ibnu Abi Dawud dalam Al-Mashahif, dengan sanad yang shahih:

Suwaid bin Ghaflah berucap, "Ali mengatakan: Katakanlah segala yang patut tentang Utsman. Demi Allah, apa yang telah diterapkannya tentang mushaf-mushaf Al Qur'an sudah atas persetujuan kami. Utsman berucap, 'Bagaimana pendapatmu tentang isu qira'at ini? Saya mendapat berita bahwa sebagian mereka mengatakan bahwa qira'atnya lebih patut dari qira'at orang lain. Ini nyaris dibuat menjadi suatu kekufuran'. Kami berucap, 'Bagaimana pendapatmu?' Dia menjawab, 'Saya berpendapat supaya umat bersatu pada satu mushaf, sehingga tidak terjadi lagi perpecahan dan perselisihan.' Kami berucap, 'Pendapatmu sangat baik'."

Menurut Syaikh Manna' Al-Qaththan dalam Mahabits fi 'Ulum Al Qur'an, keterangan ini menunjukkan bahwa apa yang diterapkan Utsman telah disepakati oleh para sahabat. Demikianlah selanjutnya Utsman mengirim utusan kepada Hafsah untuk meminjam mushaf Sisa dari pembakaran Bakar yang mempunyai padanya. Lalu Utsman memanggil Zaid bin Tsabit Al-Anshari dan tiga orang Quraish, yaitu Abdullah bin Az-Zubair, Said bin Al-Ash dan Abdurrahman bin Al-Harits bin Hisyam. Dia memerintahkan mereka supaya menyalin dan memperbanyakkan mushaf, dan bila mempunyai perbedaan selang Zaid dengan ketiga orang Quraish tersebut, hendaklah ditulis dalam bahasa Quraish karena Al Qur'an turun dalam dialek bahasa mereka. Setelah mengembalikan lembaran-lembaran asli kepada Hafsah, dia mengirimkan tujuh buah mushaf, yaitu ke Mekkah, Syam, Yaman, Bahrain, Bashrah, Kufah, dan sebuah ditahan di Madinah (mushaf al-Imam).

Upaya penerjemahan dan penafsiran Al Qur'an

Upaya-upaya untuk mengetahui pokok dan maksud Al Qur'an telah menghasilkan ronde penerjemahan (literal) dan penafsiran (lebih dalam, mengupas makna) dalam berbagai bahasa. Namun demikian hasil usaha tersebut dianggap sebatas usaha manusia dan bukan usaha untuk menduplikasi atau menggantikan teks yang asli dalam bahasa Arab. Kedudukan terjemahan dan tafsir yang dihasilkan tidak sama dengan Al-Qur'an itu sendiri.

Terjemahan

Terjemahan Al-Qur'an yaitu hasil usaha penerjemahan secara literal teks Al-Qur'an yang tidak dibarengi dengan usaha interpretasi lebih jauh. Terjemahan secara literal tidak boleh dianggap sebagai guna sesungguhnya dari Al-Qur'an. Karena Al-Qur'an menggunakan suatu lafazh dengan berbagai gaya dan untuk suatu maksud yang bervariasi; kadang-kadang untuk guna hakiki, kadang-kadang pula untuk guna majazi (kiasan) atau guna dan maksud lainnya.

Terjemahan dalam bahasa Indonesia di selangnya dilaksanakan oleh:

Terjemahan dalam bahasa Inggris selang lain:

Terjemahan dalam bahasa kawasan Indonesia di selangnya dilaksanakan oleh:

  1. Qur'an Kejawen (bahasa Jawa), oleh Kemajuan Islam Jogyakarta
  2. Qur'an Suadawiah (bahasa Sunda)
  3. Qur'an bahasa Sunda oleh K.H. Qomaruddien
  4. Al-Ibriz (bahasa Jawa), oleh K. Bisyri Mustafa Rembang
  5. Al-Qur'an Suci Basa Jawi (bahasa Jawa), oleh Prof. K.H.R. Muhamad Adnan
  6. Al-Amin (bahasa Sunda)
  7. Terjemahan Al-Qur'an dalam bahasa Bugis (huruf lontara), oleh KH Abdul Muin Yusuf (Pimpinan Pondok Pesantren Al-Urwatul Wutsqaa Benteng Sidrap Sulsel)

Tafsir

Upaya penafsiran Al-Qur'an telah mengembang sejak semasa hidupnya Nabi Muhammad, saat itu para sahabat tinggal menanyakan kepada sang Nabi bila memerlukan penjelasan atas ayat tertentu. Pengahabisan setelah wafatnya Nabi Muhammad sampai saat ini usaha menggali lebih dalam ayat-ayat Al-Qur'an terus berlanjut. Pendekatan (metodologi) yang digunakan juga beragam, mulai dari perkara analitik, tematik, sampai perbandingan antar ayat. Corak yang dihasilkan juga beragam, terdapat tafsir dengan corak sastra-bahasa, sastra-budaya, filsafat dan teologis bahkan corak ilmiah.

Kebaikan budi pekerti terhadap Al-Qur'an

Mempunyai dua pendapat tentang hukum menyentuh Al-Qur'an terhadap seseorang yang sedang junub, perempuan haid dan nifas. Pendapat pertama mengatakan bahwa bila seseorang sedang mengalami kondisi tersebut tidak boleh menyentuh Al-Qur'an sebelum bersuci. Sedangkan pendapat kedua mengatakan boleh dan sah saja untuk menyentuh Al-Qur'an, karena tidak mempunyai dalil yang menguatkannya.[23]

Pendapat pertama

Sebelum menyentuh sebuah mushaf Al-Qur'an, seorang Muslim dianjurkan untuk menyucikan dirinya terlebih dahulu dengan berwudhu. Hal ini berlandaskan tradisi dan interpretasi secara literal dari surat Al Waaqi'ah ayat 77 sampai 79.

Terjemahannya selang lain:56-77. Sesungguhnya Al-Qur'an ini yaitu bacaan yang sangat agung, 56-78. pada kitab yang terpelihara (Lauhul Mahfuzh), 56-79. tidak menyentuhnya kecuali orang-orang yang disucikan. (56:77-56:79)

Penghormatan terhadap teks tertulis Al-Qur'an yaitu salah satu unsur penting keyakinan untuk sebagian besar Muslim. Mereka memercayai bahwa penghinaan secara sengaja terhadap Al Qur'an yaitu sebuah wujud penghinaan serius terhadap sesuatu yang suci. Berlandaskan hukum pada beberapa negara berpenduduk mayoritas Muslim, hukuman untuk hal ini dapat berupa penjara kurungan dalam waktu yang lama dan bahkan mempunyai yang menerapkan hukuman mati.

Pendapat kedua

Pendapat kedua mengatakan bahwa yang dimaksud oleh surat Al Waaqi'ah di atas ialah: "Tidak mempunyai yang dapat menyentuh Al-Qur’an yang mempunyai di Lauhul Mahfudz sebagaimana ditegaskan oleh ayat yang sebelumnya (ayat 78) kecuali para Malaikat yang telah disucikan oleh Allah." Pendapat ini yaitu tafsir dari Ibnu Abbas dan lain-lain sebagaimana telah diterangkan oleh Al-Hafidzh Ibnu Katsir di tafsirnya. Bukanlah yang dimaksud bahwa tidak boleh menyentuh atau memegang Al-Qur’an kecuali orang yang bersih dari hadats besar dan hadats kecil.

Pendapat kedua ini menyalakan bahwa jikalau memang mempunyai demikian maksudnya tentang firman Allah di atas, maka gunanya hendak menjadi: Tidak mempunyai yang menyentuh Al-Qur’an kecuali mereka yang suci (bersih), yakni dengan wujud faa’il (subyek/pelaku) bukan maf’ul (obyek). Kenyataannya Allah berfirman: "Tidak mempunyai yang menyentuhnya (Al-Qur’an) kecuali mereka yang telah disucikan", yakni dengan wujud maf’ul (obyek) bukan sebagai faa’il (subyek).

“Tidak mempunyai yang menyentuh Al-Qur’an kecuali orang yang suci.”[24] Yang dimaksud oleh hadits di atas ialah : Tidak mempunyai yang menyentuh Al-Qur’an kecuali orang mu’min, karena orang mu’min itu suci tidak najis sebagaimana sabda Muhammad. “Sesungguhnya orang mu’min itu tidak najis”[25]

Hubungan dengan kitab-kitab lain

Berkaitan dengan mempunyainya kitab-kitab yang dipercayai diturunkan kepada nabi-nabi sebelum Muhammad SAW dalam agama Islam (Taurat, Zabur, Injil, lembaran Ibrahim), Al-Qur'an dalam beberapa ayatnya menegaskan posisinya terhadap kitab-kitab tersebut. Berikut yaitu pernyataan Al-Qur'an yang tentunya dibuat menjadi doktrin untuk ummat Islam tentang hubungan Al-Qur'an dengan kitab-kitab tersebut:

  • Bahwa Al-Qur'an menuntut keyakinan ummat Islam terhadap eksistensi kitab-kitab tersebut. QS(2:4)
  • Bahwa Al-Qur'an diposisikan sebagai pembenar dan batu ujian (verifikator) untuk kitab-kitab sebelumnya. QS(5:48)
  • Bahwa Al-Qur'an dibuat menjadi referensi untuk menghilangkan perselisihan pendapat selang ummat-ummat rasul yang berbeda. QS(16:63-64)
  • Bahwa Al-Qur'an meluruskan sejarah. Dalam Al-Qur'an terdapat cerita-cerita tentang kaum dari rasul-rasul terdahulu, juga tentang beberapa ronde tentang kehidupan para rasul tersebut. Kisah tersebut pada beberapa ronde penting berbeda dengan versi yang terdapat pada teks-teks lain yang dimiliki patut oleh Yahudi dan Kristen.

Referensi

  1. ^ Al-A'zami, M.M., (2005), Sejarah Teks Al-Qur'an dari Wahyu sampai Kompilasi, (terj.), Jakarta: Gema Insani Press, ISBN 979-561-937-3.
  2. ^ "Kitab (Al Quran) ini tidak mempunyai keraguan padanya; ajar untuk mereka yang bertakwa," (Al-Baqarah 2:2)
  3. ^ "Demi Kitab (Al Quran) yang menjelaskan," (Ad-Dhukan 44:2)
  4. ^ "Maha suci Allah yang telah menurunkan Al Furqaan (Al Quran) kepada hamba-Nya, supaya dia dibuat menjadi pemberi peringatan kepada semua alam," (Al-Furqan 25:1)
  5. ^ "Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya." (Al-Hijr 15:9)
  6. ^ a b c "Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh untuk penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan ajar serta rahmat untuk orang-orang yang beriman." (Yunus 10:57)
  7. ^ "...dan demikianlah, Kami telah menurunkan Al Quran itu sebagai peraturan (yang benar) dalam bahasa Arab. Dan kalau kamu mengikuti hawa nafsu mereka setelah datang ilmu kepadamu, maka sekali-kali tidak mempunyai pelindung dan pemelihara untukmu terhadap (siksa) Allah." (Ar-Ra'd 13:37)
  8. ^ "Itulah sebagian hikmah yang diwahyukan Tuhanmu kepadamu, dan janganlah kamu mengadakan tuhan yang lain di samping Allah, yang menyebabkan kamu dilemparkan ke dalam neraka dalam keadaan tercela lagi dijauhkan (dari rahmat Allah)." (Al-Isra 17:39)
  9. ^ "...dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang dibuat menjadi penawar dan rahmat untuk orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian." (Al-Isra 17:82)
  10. ^ a b "...dan sesungguhnya Al Quran itu benar-benar dibuat menjadi ajar dan rahmat untuk orang-orang yang beriman." (An-Naml 27:77)
  11. ^ "...dan sesungguhnya kami tatkala mendengar ajar (Al Quran), kami beriman kepadanya. Barangsiapa beriman kepada Tuhannya, maka dia tidak takut hendak pengurangan pahala dan tidak (takut pula) hendak penambahan dosa dan kekeliruan." (Al-Jin 72:13)
  12. ^ "Dialah yang telah mengutus Rasul-Nya (dengan membawa) ajar (Al-Quran) dan agama yang mempunyai untuk dimenangkan-Nya atas segala agama, walaupun orang-orang musyrikin tidak menyukai." (At-Tawbah 9:33)
  13. ^ "...dan sesungguhnya Al Quran ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta alam," (Asy-Syuara 26:192)
  14. ^ "...dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu wahyu (Al Quran) dengan perintah Kami. Sebelumnya kamu tidaklah mengetahui apakah Al Kitab (Al Quran) dan tidak pula mengetahui apakah iman itu, tetapi Kami menjadikan Al Quran itu cahaya, yang Kami tunjuki dengan dia siapa yang kami kehendaki di selang hamba-hamba Kami. Dan sesungguhnya kamu benar-benar memberi ajar kepada jalan yang lurus." (Asy-Syuraa 42:52)
  15. ^ "(Al Quran) ini yaitu penerangan untuk semua manusia, dan ajar serta pelajaran untuk orang-orang yang bertakwa." (Al-Imran 3:138)
  16. ^ "...dan bila seorang diantara orang-orang musyrikin itu rindu perlindungan kepadamu, maka lindungilah dia supaya dia sempat mendengar firman Allah, pengahabisan antarkanlah dia ketempat yang terlindung untuknya. Demikian itu diakibatkan mereka kaum yang tidak mengetahui." (At-Tawbah 9:6)
  17. ^ "Katakanlah: "Ruhul Qudus (Jibril) menurunkan Al Quran itu dari Tuhanmu dengan mempunyai, untuk meneguhkan (hati) orang-orang yang telah beriman, dan dibuat menjadi ajar serta kabar gembira untuk orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)"." (An-Nahl 16:102)
  18. ^ "Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu bukti kebenaran dari Tuhanmu. (Muhammad dengan mukjizatnya) dan telah Kami turunkan kepadamu cahaya yang terang benderang (Al Quran)." (An-Nisa 4:174)
  19. ^ "Al Quran ini yaitu pedoman untuk manusia, ajar dan rahmat untuk kaum yang meyakini." (Al-Jatsiyah 45:20)
  20. ^ "(Al Quran) ini yaitu penjelasan yang sempurna untuk manusia, dan supaya mereka diberi peringatan dengan-Nya, dan supaya mereka mengetahui bahwasanya Dia yaitu Tuhan Yang Maha Esa dan supaya orang-orang yang berakal mengambil pelajaran." (Ibrahim 14:52)
  21. ^ "...dan sesungguhnya telah Kami turunkan bertali-tali perkataan ini (Al Quran) kepada mereka supaya mereka mendapat pelajaran." (Al-Qashash 28:51)
  22. ^ Rahman, A., (2007), Ensiklopediana Ilmu dalam Al-Quran: Rujukan Terlengkap Isyarat-Isyarat Ilmiah dalam Al-Quran, (terj.), Bandung: Penerbit Mizania, ISBN 979-8394-43-7
  23. ^ www.almanhaj.or.id Hukum Menyentuh Atau Memegang Al-Qur'an Untuk Orang Junub, Wanita Haid Dan Nifas (diakses pada 8 Juli 2010)
  24. ^ Shahih riwayat Daruquthni dari jalan Amr bin Hazm, dan dari jalan Hakim bin Hizaam diriwayatkan oleh Daruquthni, Hakim, Thabrani di kitabnya Mu’jam Kabir dan Mu’jam Ausath dan lain-lain, dan dari jalan Ibnu Umar diriwayatkan oleh Daruquthni dan lain-lain, dan dari jalan Utsman bin Abil Aash diriwayatkan oleh Thabrani di Mu’jam Kabir dan lain-lain. Irwaa-ul Ghalil no. 122 oleh Syaikhul Imam Al-Albani. Dia telah mentakhrij hadits di atas dan menyalakannya shahih.
  25. ^ Shahih riwayat Bukhari, Muslim, Sisa dari pembakaran Dawud, Tirmidzi, Nasa’i, Ibnu Majah, Ahmad dan lain-lain dari jalan Sisa dari pembakaran Hurairah, dia berkata : “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah menjumpaiku di salah satu jalan dari jalan-jalan yang mempunyai di Madinah, sedangkan saya dalam keadaan junub, lalu saya menyingkir pergi dan segera saya mandi pengahabisan saya datang (menemui beliau), lalu dia bersabda, “Kemana engkau tadi wahai Sisa dari pembakaran Hurairah?” Jawabku, “Saya tadi dalam keadaan junub, maka saya tidak suka duduk bersamamu dalam keadaan tidak bersih (suci)”. Maka dia bersabda, “Subhanallah! Sesungguhnya orang mu’min itu tidak najis” (Dalam riwayat yang lain dia bersabda, “Sesungguhnya orang muslim itu tidak najis”).

Daftar kepustakaan

  • Departemen Agama Republik Indonesia -- Al-Qur'an dan Terjemahannya.
  • Baidan, Nashruddin. 2003. Perkembangan Tafsir Al Qur'an di Indonesia. Solo. Tiga Serangkai.
  • Baltaji, Muhammad. 2005. Metodologi Ijtihad Umar bin Al Khatab. (terjemahan H. Masturi Irham, Lc). Jakarta. Khalifa.
  • Faridl, Miftah dan Syihabudin, Agus --Al-Qur'an, Sumber Hukum Islam yang Pertama, Penerbit Pustaka, Bandung, 1989 M.
  • Ichwan, Muhammad Nor. 2001. Memasuki Dunia Al-Qur’an. Semarang. Lubuk Raya.
  • ------------------------------. 2004.Tafsir 'Ilmy: Memahami Al Qur'an Melewati Pendekatan Sains Modern. Yogyakarta. Menara Kudus.
  • Ilyas, Yunahar. 1997. Feminisme dalam Kajian Tafsir Al-Qur'an Klasik dan Kontemporer. Yogyakarta. Pustaka Pelajar.
  • al Khuli, Amin dan Nasr Hamid Sisa dari pembakaran Zayd. 2004. Perkara Tafsir Sastra. (terjemahan Khairon Nahdiyyin). Yogyakarta. Kebaikan budi pekerti Press.
  • al Mahali, Imam Jalaluddin dan Imam Jalaluddin As Suyuthi,2001, Terjemahan Tafsir Jalalain Berikut Azbabun Nuzul Jilid 4 (terj oleh Bahrun Sisa dari pembakaran Bakar, Lc), Bandung, Sinar Algesindo.
  • Qardawi, Yusuf. 2003. Bagaimana Berinteraksi dengan Al-Qur’an. (terjemahan: Kathur Suhardi). Jakarta. Pustaka Al-Kautsar.
  • al-Qattan, Manna Khalil. 2001. Studi Ilmu-ilmu Al-Qur'an. Jakarta. Lentera Antar Nusa.
  • al-Qaththan, Syaikh Manna' Khalil. 2006. Pengantar Studi Ilmu Al-Qur'an (Mahabits fi 'Ulum Al Qur'an). Terjemahan: H. Aunur Rafiq El-Mazni, Lc, MA. Jakarta. Pustaka Al-Kautsar.
  • ash-Shabuny, Muhammad Aly. 1996. Pengantar Studi Al-Qur'an (at-Tibyan) (terjemahan: Moch. Chudlori Umar dan Moh. Matsna HS). Bandung. al-Ma’arif.
  • ash Shiddieqy,Teungku Muhammad Hasbi. 2002, Ilmu-ilmu Al Qur'an: Ilmu-ilmu Pokok dalam Menafsirkan Al Qur'an,Semarang, Pustaka Rizki Putra
  • Shihab, Muhammad Quraish. 1993. Membumikan Al-Qur'an. Bandung. Mizan.
  • -----------------------------------. 2002. Tafsir Al-Misbah; Pesan, Bekas dan Keserasian Al-Qur'an Jilid 1. Jakarta. Lentera hati.
  • Wahid, Marzuki. 2005. Studi Al Qur'an Kontemporer: Perspektif Islam dan Barat. Bandung. Pustaka Setia.

Lihat pula

Tautan luar

  • (Inggris) Al-Quran proyek dalam 140+ bahasa (termasuk bahasa Indonesia 'Indonesian Ministry of Religious Affairs', 'Jalal al-Din al-Mahalli and Jalal al-Din al-Suyuti' dan 'Muhammad Quraish Shihab et al.')
  • Teks Al-Qur'an dalam 36+ bahasa, termasuk bahasa Indonesia
  • Al-Qur'an Search Engine SE Mesin Pencari Al-Qur'an dalam berbagai bahasa (Albanian, Bosnian, Dutch, English, EnglishQaribullah, EnglishShakir, French, German, Indonesia, Italian, Japanese, Spanien, Swahili)
  • Translation of the Meanings of The Noble Quran in 10 languages - Indonesian, Urdu, Spanish, French, English, German, Russian, Chinese, Greek, Turkish
  • www.ifran-ul-Quran.com Read, Listen to, Search, Download English & Urdu translations of holy Quran by Dr Muhammad Tahir-ul-Qadri
  • (Arab) Animasi flash Al Quran
  • (Indonesia) Quran Terjemah Indonesia
  • (Indonesia) Quran Terjemah Indonesia
  • (Indonesia) Al-Qur'an Dalam Berbagai Bahasa
  • (Indonesia) Bermacam artikel mempunyai di sini
  • (Melayu) Kamus Istilah Al Qur'an
  • (Inggris) Faizani.com Terjemahan Al-Quran dalam bahasa Inggris.
  • (Indonesia) Eramuslim, Sejarah Penulisan Al-Quran : Siapa yang Melakukan, Mengapa dan Bagaimana
  • (Inggris) Brief History of Compilation of the Qur'an, University of Southern California - Muslim Student Association
  • (Inggris) Proyek Zekr software open source Al Qur'an berbasis java
  • (Indonesia) Media Muslim INFO, Mushhaf al-Qur'an Yang Sudah Rusak dan Hukum Membaca Al-Qur'an secara Bersama-sama
  • (Indonesia) PEMBAKARAN Al-Qur'an dihalangi kaum Kristen di Amerika!


edunitas.com


Page 5

Al-Qur’ān (ejaan KBBI: Alquran, Arab: القرآن) yaitu kitab suci agama Islam. Umat Islam percaya bahwa Al-Qur'an adalah puncak dan penutup wahyu Allah yang diperuntukkan untuk manusia, dan ronde dari rukun iman, yang disampaikan untuk Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, melewati perantaraan Malaikat Jibril, dan sebagai wahyu pertama yang diterima oleh Nabi Muhammad yaitu sebagaimana yang terdapat dalam surat Al-'Alaq ayat 1-5.[1]

Etimologi

Ditinjau dari ronde kebahasaan, Al-Qur’an berasal dari bahasa Arab yang berfaedah "bacaan" atau "sesuatu yang dibaca berulang-ulang". Kata Al-Qur’an yaitu wujud kata benda (masdar) dari kata kerja qara'a yang berfaedah membaca. Pemikiran pemakaian kata ini mampu juga dijumpai pada salah satu surat Al-Qur'an sendiri yakni pada ayat 17 dan 18 Surah Al-Qiyamah yang artinya:

“Sesungguhnya mengumpulkan Al-Qur’an (di dalam dadamu) dan (menetapkan) bacaannya (pada lidahmu) itu yaitu tanggungan Kami. (Karena itu,) bila Kami telah membacakannya, hendaklah kamu ikuti {amalkan} bacaannya”.(75:17-75:18)

Terminologi

Pokok pokok pikiran tentang al quran menurut istilah adalah pernyataan nomor

Suatu sampul dari mushaf Al-Qur'an.

Dr. Subhi Al Salih merumuskan Al-Qur'an sebagai berikut:

“Kalam Allah SWT yang adalah mukjizat yang diturunkan untuk Nabi Muhammad SAW dan ditulis di mushaf serta diriwayatkan dengan mutawatir, membacanya termasuk ibadah”.

Adapun Muhammad Ali ash-Shabuni merumuskan Al-Qur'an sebagai berikut:

"Al-Qur'an yaitu firman Allah yang tiada tandingannya, diturunkan untuk Nabi Muhammad SAW penutup para Nabi dan Rasul, dengan perantaraan Malaikat Jibril a.s. dan ditulis pada mushaf-mushaf yang pengahabisan disampaikan untuk kita secara mutawatir, serta membaca dan mempelajarinya adalah ibadah, yang dimulai dengan surat Al-Fatihah dan ditutup dengan surat An-Nas"

Dengan ruang lingkup tersebut di atas sebagaimana dipercayai Muslim, firman Allah yang diturunkan untuk Nabi selain Nabi Muhammad SAW, tidak dinamakan Al-Qur’an seperti Kitab Taurat yang diturunkan untuk umat Nabi Musa AS atau Kitab Injil yang diturunkan untuk umat Nabi Isa AS. Demikian pula firman Allah yang diturunkan untuk Nabi Muhammad SAW yang membacanya tidak diasumsikan sebagai ibadah, seperti Hadits Qudsi, tidak termasuk Al-Qur’an.

Nama-nama lain Al-Qur'an

Dalam Al-Qur'an sendiri terdapat beberapa ayat yang menyertakan nama lain yang dipakai sebagai merujuk untuk Al-Qur'an itu sendiri. Berikut yaitu nama-nama tersebut dan ayat yang mencantumkannya:

  • Al-Kitab (Buku)[2][3]
  • Al-Furqan (Pembeda mempunyai salah)[4]
  • Adz-Dzikr (Pemberi peringatan)[5]
  • Al-Mau'idhah (Pelajaran/nasihat)[6]
  • Al-Hukm (Peraturan/hukum)[7]
  • Al-Hikmah (Kebijaksanaan)[8]
  • Asy-Syifa' (Obat/penyembuh)[6][9]
  • Al-Huda (Petunjuk)[6][10][11][12]
  • At-Tanzil (Yang diturunkan)[13]
  • Ar-Rahmat (Karunia)[10]
  • Ar-Ruh (Ruh)[14]
  • Al-Bayan (Penerang)[15]
  • Al-Kalam (Ucapan/firman)[16]
  • Al-Busyra (Kabar gembira)[17]
  • An-Nur (Cahaya)[18]
  • Al-Basha'ir (Pedoman)[19]
  • Al-Balagh (Penyampaian/kabar)[20]
  • Al-Qaul (Perkataan/ucapan)[21]

Struktur dan pembagian Al-Qur'an

Pokok pokok pikiran tentang al quran menurut istilah adalah pernyataan nomor

Al-Qur'an yang sedang buka.

Surat, ayat dan ruku'

Al-Qur'an terdiri atas 114 ronde yang dikenal dengan nama surah (surat) dan 6236 ayat. Setiap surat hendak terdiri atas beberapa ayat, di mana surat terpanjang dengan 286 ayat yaitu surat Al Baqarah dan yang terpendek hanya mempunyai 3 ayat yakni surat Al Kautsar, An-Nasr dan Al-‘Așr. Surat-surat yang panjang terbagi lagi atas sub ronde lagi yang disebut ruku' yang membahas tema atau topik tertentu.

Makkiyah dan Madaniyah

Sedangkan menurut tempat diturunkannya, setiap surat mampu dibagi atas surat-surat Makkiyah (surat Mekkah) dan Madaniyah (surat Madinah). Pembagian ini berlandaskan tempat dan waktu penurunan surat dan ayat tertentu di mana surat-surat yang turun sebelum Rasulullah SAW hijrah ke Madinah digolongkan surat Makkiyah sedangkan setelahnya tergolong surat Madaniyah.

Surat yang turun di Makkah kebanyakan suratnya pendek-pendek, menyangkut prinsip-prinsip keimanan dan akhlaq, panggilannya ditujukan untuk manusia. Sedangkan yang turun di Madinah kebanyakan suratnya panjang-panjang, menyangkut peraturan-peraturan yang mengatur hubungan seseorang dengan Tuhan atau seseorang dengan lainnya (syari'ah). Pembagian berdasar fase sebelum dan sesudah hijrah ini lebih tepat, karena mempunyai surat Madaniyah yang turun di Mekkah.

Juz dan manzil

Dalam skema pembagian lain, Al-Qur'an juga terbagi dibuat menjadi 30 ronde dengan panjang sama yang dikenal dengan nama juz. Pembagian ini sebagai memudahkan mereka yang berhasrat menuntaskan bacaan Al-Qur'an dalam 30 hari (satu bulan). Pembagian lain yakni manzil memecah Al-Qur'an dibuat menjadi 7 ronde dengan tujuan penyelesaian bacaan dalam 7 hari (satu minggu). Kedua jenis pembagian ini tidak mempunyai hubungan dengan pembagian subyek bahasan tertentu.

Pengahabisan dari ronde panjang-pendeknya, surat-surat yang mempunyai di dalam Al-Qur’an terbagi dibuat menjadi empat ronde, yaitu:

  • As Sab’uththiwaal (tujuh surat yang panjang). Yaitu Surat Al-Baqarah, Ali Imran, An-Nisaa’, Al-A’raaf, Al-An’aam, Al Maa-idah dan Yunus
  • Al Miuun (seratus ayat lebih), seperti Hud, Yusuf, Mu'min dsb-nya
  • Al Matsaani (kurang sedikit dari seratus ayat), seperti Al-Anfaal, Al-Hijr dsb-nya
  • Al Mufashshal (surat-surat pendek), seperti Adh-Dhuha, Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Nas dsb-nya

Sejarah Al-Qur'an sampai mempunyai wujud mushaf

Pokok pokok pikiran tentang al quran menurut istilah adalah pernyataan nomor

Manuskrip dari Al-Andalus seratus tahun ke-12

Al-Qur'an memberikan desakan yang besar sebagai mempelajari sejarah dengan secara sepatutnya, objektif dan sama berat[22]. Dengan demikian tradisi sains Islam sepenuhnya mengambil inspirasi dari Al-Qur'an, sehingga umat Muslim mampu membuat sistematika penulisan sejarah yang lebih mendekati landasan penanggalan astronomis.

Penurunan Al-Qur'an

Al-Qur'an tidak turun sekaligus, ayat-ayat al-Qur'an turun secara berangsur-angsur selama 22 tahun 2 bulan 22 hari. Para ulama membagi masa turunnya ini dibagi dibuat menjadi 2 periode, yaitu periode Mekkah dan periode Madinah. Periode Mekkah berlanjut selama 12 tahun masa kenabian Rasulullah SAW dan surat-surat yang turun pada waktu ini tergolong surat Makkiyyah. Sedangkan periode Madinah yang dimulai sejak peristiwa hijrah berlanjut selama 10 tahun dan surat yang turun pada kurun waktu ini disebut surat Madaniyah. Ilmu Al-Qur'an yang membahas tentang latar belakangan atau sebab-sebab suatu atau beberapa ayat al-Qur'an diturunkan disebut Asbabun Nuzul (Sebab-sebab Turunnya (suatu ayat).

Penulisan Al-Qur'an dan perkembangannya

Penulisan (pencatatan dalam wujud teks) ayat-ayat al-Qur'an sudah dimulai sejak abad Nabi Muhammad. Pengahabisan transformasinya dibuat menjadi teks yang sudah dibundel dibuat menjadi satu seperti yang dijumpai ketika ini, telah dilaksanakan pada abad khalifah Utsman bin Affan.

Masa Nabi Muhammad

Pada masa ketika Nabi Muhammad sedang hidup, terdapat beberapa orang yang ditunjuk sebagai menuliskan Al Qur'an yakni Zaid bin Tsabit, Ali bin Abi Talib, Muawiyah bin Sisa dari pembakaran Sufyan dan Ubay bin Kaab. Sahabat lainnya juga kerap menuliskan wahyu tersebut walau tidak diperintahkan. Media penulisan yang dipakai ketika itu berupa pelepah kurma, lempengan batu, daun lontar, kulit atau daun kayu, pelana, potongan tulang belulang binatang. Di samping itu banyak juga sahabat-sahabat langsung menghafalkan ayat-ayat Al-Qur'an setelah wahyu diturunkan.

Masa Khulafaur Rasyidin

Pemerintahan Sisa dari pembakaran Bakar

Pada masa kekhalifahan Sisa dari pembakaran Bakar, terjadi beberapa pertempuran (dalam perang yang dikenal dengan nama perang Ridda) yang mengakibatkan tewasnya beberapa penghafal Al-Qur'an dalam banyak yang signifikan. Umar bin Khattab yang ketika itu merasa sangat khawatir hendak kondisi tersebut lantas rindu untuk Sisa dari pembakaran Bakar sebagai mengumpulkan semua tulisan Al-Qur'an yang ketika itu tersebar di selang para sahabat. Sisa dari pembakaran Bakar lantas memerintahkan Zaid bin Tsabit sebagai koordinator pelaksanaan tugas tersebut. Setelah pekerjaan tersebut berakhir dan Al-Qur'an tersusun secara rapi dalam satu mushaf, hasilnya diserahkan untuk Sisa dari pembakaran Bakar. Sisa dari pembakaran Bakar menyimpan mushaf tersebut sampai wafatnya pengahabisan mushaf tersebut berpindah untuk Umar sebagai khalifah penerusnya, berikutnya mushaf dipegang oleh anaknya yakni Hafshah yang juga istri Nabi Muhammad.

Pemerintahan Utsman bin Affan

Pada masa pemerintahan khalifah ke-3 yakni Utsman bin Affan, terdapat keragaman dalam perkara pembacaan Al-Qur'an (qira'at) yang diakibatkan oleh mempunyainya perbedaan dialek (lahjah) antar suku yang berasal dari kawasan berbeda-beda. Hal ini menimbulkan kekhawatiran Utsman sehingga dia mengambil kebijakan sebagai membuat suatu mushaf standar (menyalin mushaf yang dipegang Hafsah) yang ditulis dengan suatu jenis penulisan yang baku. Standar tersebut, yang pengahabisan dikenal dengan istilah perkara penulisan (rasam) Utsmani yang dipakai sampai ketika ini. Bersamaan dengan standardisasi ini, semua mushaf yang berlainan dengan standar yang dihasilkan diperintahkan sebagai diberantas (dibakar). Dengan ronde ini Utsman sukses mencegah bahaya laten terjadinya perselisihan di selang umat Islam pada masa depan dalam penulisan dan pembacaan Al-Qur'an.

Mengutip hadist riwayat Ibnu Abi Dawud dalam Al-Mashahif, dengan sanad yang shahih:

Suwaid bin Ghaflah berucap, "Ali mengatakan: Katakanlah segala yang patut tentang Utsman. Demi Allah, apa yang telah dilaksanakannya tentang mushaf-mushaf Al Qur'an sudah atas persetujuan kami. Utsman berucap, 'Bagaimana pendapatmu tentang isu qira'at ini? Saya mendapat berita bahwa beberapa mereka menyebut bahwa qira'atnya lebih patut dari qira'at orang lain. Ini nyaris dibuat menjadi suatu kekufuran'. Kami berucap, 'Bagaimana pendapatmu?' Dia menjawab, 'Saya berpendapat supaya umat bersatu pada satu mushaf, sehingga tidak terjadi lagi perpecahan dan perselisihan.' Kami berucap, 'Pendapatmu sangat baik'."

Menurut Syaikh Manna' Al-Qaththan dalam Mahabits fi 'Ulum Al Qur'an, keterangan ini menunjukkan bahwa apa yang dilaksanakan Utsman telah disepakati oleh para sahabat. Demikianlah berikutnya Utsman mengirim utusan untuk Hafsah sebagai meminjam mushaf Sisa dari pembakaran Bakar yang mempunyai padanya. Lalu Utsman memanggil Zaid bin Tsabit Al-Anshari dan tiga orang Quraish, yaitu Abdullah bin Az-Zubair, Said bin Al-Ash dan Abdurrahman bin Al-Harits bin Hisyam. Dia memerintahkan mereka supaya menyalin dan memperbanyakkan mushaf, dan bila mempunyai perbedaan selang Zaid dengan ketiga orang Quraish tersebut, hendaklah ditulis dalam bahasa Quraish karena Al Qur'an turun dalam dialek bahasa mereka. Setelah mengembalikan lembaran-lembaran asli untuk Hafsah, dia mengirimkan tujuh buah mushaf, yaitu ke Mekkah, Syam, Yaman, Bahrain, Bashrah, Kufah, dan suatu ditahan di Madinah (mushaf al-Imam).

Upaya penerjemahan dan penafsiran Al Qur'an

Upaya-upaya sebagai mengetahui pokok dan maksud Al Qur'an telah menghasilkan ronde penerjemahan (literal) dan penafsiran (lebih dalam, mengupas makna) dalam beragam bahasa. Namun demikian hasil usaha tersebut diasumsikan sebatas usaha manusia dan bukan usaha sebagai menduplikasi atau menggantikan teks yang asli dalam bahasa Arab. Posisi terjemahan dan tafsir yang dihasilkan tidak sama dengan Al-Qur'an itu sendiri.

Terjemahan

Terjemahan Al-Qur'an yaitu hasil usaha penerjemahan secara literal teks Al-Qur'an yang tidak dibarengi dengan usaha interpretasi lebih jauh. Terjemahan secara literal tidak boleh diasumsikan sebagai guna sesungguhnya dari Al-Qur'an. Karena Al-Qur'an memakai suatu lafazh dengan beragam gaya dan sebagai suatu maksud yang bervariasi; kadang-kadang sebagai guna hakiki, kadang-kadang pula sebagai guna majazi (kiasan) atau guna dan maksud lainnya.

Terjemahan dalam bahasa Indonesia di selangnya dilakukan oleh:

Terjemahan dalam bahasa Inggris selang lain:

Terjemahan dalam bahasa kawasan Indonesia di selangnya dilakukan oleh:

  1. Qur'an Kejawen (bahasa Jawa), oleh Kemajuan Islam Jogyakarta
  2. Qur'an Suadawiah (bahasa Sunda)
  3. Qur'an bahasa Sunda oleh K.H. Qomaruddien
  4. Al-Ibriz (bahasa Jawa), oleh K. Bisyri Mustafa Rembang
  5. Al-Qur'an Suci Basa Jawi (bahasa Jawa), oleh Prof. K.H.R. Muhamad Adnan
  6. Al-Amin (bahasa Sunda)
  7. Terjemahan Al-Qur'an dalam bahasa Bugis (huruf lontara), oleh KH Abdul Muin Yusuf (Pimpinan Pondok Pesantren Al-Urwatul Wutsqaa Benteng Sidrap Sulsel)

Tafsir

Upaya penafsiran Al-Qur'an telah mengembang sejak semasa hidupnya Nabi Muhammad, ketika itu para sahabat tinggal menanyakan untuk sang Nabi bila membutuhkan penjelasan atas ayat tertentu. Pengahabisan setelah wafatnya Nabi Muhammad sampai ketika ini usaha menggali lebih dalam ayat-ayat Al-Qur'an terus berlanjut. Pendekatan (metodologi) yang dipakai juga beragam, mulai dari perkara analitik, tematik, sampai perbandingan antar ayat. Corak yang dihasilkan juga beragam, terdapat tafsir dengan corak sastra-bahasa, sastra-budaya, filsafat dan teologis bahkan corak ilmiah.

Kebaikan budi pekerti terhadap Al-Qur'an

Mempunyai dua pendapat tentang hukum menyentuh Al-Qur'an terhadap seseorang yang sedang junub, perempuan haid dan nifas. Pendapat pertama menyebut bahwa bila seseorang sedang merasakan kondisi tersebut tidak boleh menyentuh Al-Qur'an sebelum bersuci. Sedangkan pendapat kedua menyebut boleh dan sah saja sebagai menyentuh Al-Qur'an, karena tidak mempunyai dalil yang menguatkannya.[23]

Pendapat pertama

Sebelum menyentuh suatu mushaf Al-Qur'an, seorang Muslim dianjurkan sebagai menyucikan dirinya terlebih dahulu dengan berwudhu. Hal ini berlandaskan tradisi dan interpretasi secara literal dari surat Al Waaqi'ah ayat 77 sampai 79.

Terjemahannya selang lain:56-77. Sesungguhnya Al-Qur'an ini yaitu bacaan yang sangat agung, 56-78. pada kitab yang terpelihara (Lauhul Mahfuzh), 56-79. tidak menyentuhnya kecuali orang-orang yang disucikan. (56:77-56:79)

Penghormatan terhadap teks tertulis Al-Qur'an yaitu salah satu unsur penting keyakinan untuk beberapa besar Muslim. Mereka memercayai bahwa penghinaan secara sengaja terhadap Al Qur'an yaitu suatu wujud penghinaan serius terhadap sesuatu yang suci. Berlandaskan hukum pada beberapa negara berpenduduk mayoritas Muslim, hukuman sebagai hal ini mampu berupa penjara kurungan dalam waktu yang lama dan bahkan mempunyai yang menerapkan hukuman mati.

Pendapat kedua

Pendapat kedua menyebut bahwa yang dimaksud oleh surat Al Waaqi'ah di atas ialah: "Tidak mempunyai yang mampu menyentuh Al-Qur’an yang mempunyai di Lauhul Mahfudz sebagaimana ditegaskan oleh ayat yang sebelumnya (ayat 78) kecuali para Malaikat yang telah disucikan oleh Allah." Pendapat ini yaitu tafsir dari Ibnu Abbas dsb-nya sebagaimana telah diterangkan oleh Al-Hafidzh Ibnu Katsir di tafsirnya. Bukanlah yang dimaksud bahwa tidak boleh menyentuh atau memegang Al-Qur’an kecuali orang yang bersih dari hadats besar dan hadats kecil.

Pendapat kedua ini menyalakan bahwa jikalau memang mempunyai demikian maksudnya tentang firman Allah di atas, karenanya berfaedah hendak menjadi: Tidak mempunyai yang menyentuh Al-Qur’an kecuali mereka yang suci (bersih), yakni dengan wujud faa’il (subyek/pelaku) bukan maf’ul (obyek). Kenyataannya Allah berfirman: "Tidak mempunyai yang menyentuhnya (Al-Qur’an) kecuali mereka yang telah disucikan", yakni dengan wujud maf’ul (obyek) bukan sebagai faa’il (subyek).

“Tidak mempunyai yang menyentuh Al-Qur’an kecuali orang yang suci.”[24] Yang dimaksud oleh hadits di atas ialah : Tidak mempunyai yang menyentuh Al-Qur’an kecuali orang mu’min, karena orang mu’min itu suci tidak najis sebagaimana sabda Muhammad. “Sesungguhnya orang mu’min itu tidak najis”[25]

Hubungan dengan kitab-kitab lain

Berkaitan dengan mempunyainya kitab-kitab yang dipercayai diturunkan untuk nabi-nabi sebelum Muhammad SAW dalam agama Islam (Taurat, Zabur, Injil, lembaran Ibrahim), Al-Qur'an dalam beberapa ayatnya menegaskan posisinya terhadap kitab-kitab tersebut. Berikut yaitu pernyataan Al-Qur'an yang tentunya dibuat menjadi doktrin untuk ummat Islam tentang hubungan Al-Qur'an dengan kitab-kitab tersebut:

  • Bahwa Al-Qur'an menuntut keyakinan ummat Islam terhadap eksistensi kitab-kitab tersebut. QS(2:4)
  • Bahwa Al-Qur'an diposisikan sebagai pembenar dan batu ujian (verifikator) untuk kitab-kitab sebelumnya. QS(5:48)
  • Bahwa Al-Qur'an dibuat menjadi referensi sebagai menghilangkan perselisihan pendapat selang ummat-ummat rasul yang berlainan. QS(16:63-64)
  • Bahwa Al-Qur'an meluruskan sejarah. Dalam Al-Qur'an terdapat cerita-cerita tentang kaum dari rasul-rasul terdahulu, juga tentang beberapa ronde tentang kehidupan para rasul tersebut. Kisah tersebut pada beberapa ronde penting berlainan dengan versi yang terdapat pada teks-teks lain yang dimiliki patut oleh Yahudi dan Kristen.

Referensi

  1. ^ Al-A'zami, M.M., (2005), Sejarah Teks Al-Qur'an dari Wahyu sampai Kompilasi, (terj.), Jakarta: Gema Insani Press, ISBN 979-561-937-3.
  2. ^ "Kitab (Al Quran) ini tidak mempunyai keraguan padanya; ajar untuk mereka yang bertakwa," (Al-Baqarah 2:2)
  3. ^ "Demi Kitab (Al Quran) yang menjelaskan," (Ad-Dhukan 44:2)
  4. ^ "Maha suci Allah yang telah menurunkan Al Furqaan (Al Quran) untuk hamba-Nya, supaya dia dibuat menjadi pemberi peringatan untuk semua alam," (Al-Furqan 25:1)
  5. ^ "Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya." (Al-Hijr 15:9)
  6. ^ a b c "Hai manusia, sesungguhnya telah datang untukmu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh untuk penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan ajar serta rahmat untuk orang-orang yang beriman." (Yunus 10:57)
  7. ^ "...dan demikianlah, Kami telah menurunkan Al Quran itu sebagai peraturan (yang benar) dalam bahasa Arab. Dan jikalau kamu mengikuti hawa nafsu mereka setelah datang ilmu untukmu, karenanya sekali-kali tidak mempunyai pelindung dan pemelihara untukmu terhadap (siksa) Allah." (Ar-Ra'd 13:37)
  8. ^ "Itulah beberapa hikmah yang diwahyukan Tuhanmu untukmu, dan janganlah kamu menyelenggarakan tuhan lainnya di samping Allah, yang menyebabkan kamu dilemparkan ke dalam neraka dalam kondisi tercela lagi dijauhkan (dari rahmat Allah)." (Al-Isra 17:39)
  9. ^ "...dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang dibuat menjadi penawar dan rahmat untuk orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah untuk orang-orang yang zalim selain kerugian." (Al-Isra 17:82)
  10. ^ a b "...dan sesungguhnya Al Quran itu benar-benar dibuat menjadi ajar dan rahmat untuk orang-orang yang beriman." (An-Naml 27:77)
  11. ^ "...dan sesungguhnya kami tatkala mendengar ajar (Al Quran), kami beriman untuknya. Barangsiapa beriman untuk Tuhannya, karenanya dia tidak takut hendak pengurangan pahala dan tidak (takut pula) hendak penambahan dosa dan kekeliruan." (Al-Jin 72:13)
  12. ^ "Dialah yang telah mengutus Rasul-Nya (dengan membawa) ajar (Al-Quran) dan agama yang mempunyai sebagai dimenangkan-Nya atas segala agama, walaupun orang-orang musyrikin tidak menyukai." (At-Tawbah 9:33)
  13. ^ "...dan sesungguhnya Al Quran ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta alam," (Asy-Syuara 26:192)
  14. ^ "...dan demikianlah Kami wahyukan untukmu wahyu (Al Quran) dengan perintah Kami. Sebelumnya kamu tidaklah mengetahui apakah Al Kitab (Al Quran) dan tidak pula mengetahui apakah iman itu, tetapi Kami menjadikan Al Quran itu cahaya, yang Kami tunjuki dengan dia siapa yang kami kehendaki di selang hamba-hamba Kami. Dan sesungguhnya kamu benar-benar memberi ajar untuk jalan yang lurus." (Asy-Syuraa 42:52)
  15. ^ "(Al Quran) ini yaitu penerangan untuk semua manusia, dan ajar serta pelajaran untuk orang-orang yang bertakwa." (Al-Imran 3:138)
  16. ^ "...dan bila seorang diantara orang-orang musyrikin itu rindu perlindungan untukmu, karenanya lindungilah dia supaya dia sempat mendengar firman Allah, pengahabisan antarkanlah dia ketempat yang terlindung untuknya. Demikian itu diakibatkan mereka kaum yang tidak mengetahui." (At-Tawbah 9:6)
  17. ^ "Katakanlah: "Ruhul Qudus (Jibril) menurunkan Al Quran itu dari Tuhanmu dengan mempunyai, sebagai meneguhkan (hati) orang-orang yang telah beriman, dan dibuat menjadi ajar serta kabar gembira untuk orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)"." (An-Nahl 16:102)
  18. ^ "Hai manusia, sesungguhnya telah datang untukmu bukti kebenaran dari Tuhanmu. (Muhammad dengan mukjizatnya) dan telah Kami turunkan untukmu cahaya yang terang benderang (Al Quran)." (An-Nisa 4:174)
  19. ^ "Al Quran ini yaitu pedoman untuk manusia, ajar dan rahmat untuk kaum yang meyakini." (Al-Jatsiyah 45:20)
  20. ^ "(Al Quran) ini yaitu penjelasan yang sempurna untuk manusia, dan supaya mereka diberi peringatan dengan-Nya, dan supaya mereka mengetahui bahwasanya Dia yaitu Tuhan Yang Maha Esa dan supaya orang-orang yang berakal mengambil pelajaran." (Ibrahim 14:52)
  21. ^ "...dan sesungguhnya telah Kami turunkan bertali-tali perkataan ini (Al Quran) untuk mereka supaya mereka mendapat pelajaran." (Al-Qashash 28:51)
  22. ^ Rahman, A., (2007), Ensiklopediana Ilmu dalam Al-Quran: Referensi Terlengkap Isyarat-Isyarat Ilmiah dalam Al-Quran, (terj.), Bandung: Penerbit Mizania, ISBN 979-8394-43-7
  23. ^ www.almanhaj.or.id Hukum Menyentuh Atau Memegang Al-Qur'an Untuk Orang Junub, Wanita Haid Dan Nifas (diakses pada 8 Juli 2010)
  24. ^ Shahih riwayat Daruquthni dari jalan Amr bin Hazm, dan dari jalan Hakim bin Hizaam diriwayatkan oleh Daruquthni, Hakim, Thabrani di kitabnya Mu’jam Kabir dan Mu’jam Ausath dsb-nya, dan dari jalan Ibnu Umar diriwayatkan oleh Daruquthni dsb-nya, dan dari jalan Utsman bin Abil Aash diriwayatkan oleh Thabrani di Mu’jam Kabir dsb-nya. Irwaa-ul Ghalil no. 122 oleh Syaikhul Imam Al-Albani. Dia telah mentakhrij hadits di atas dan menyalakannya shahih.
  25. ^ Shahih riwayat Bukhari, Muslim, Sisa dari pembakaran Dawud, Tirmidzi, Nasa’i, Ibnu Majah, Ahmad dsb-nya dari jalan Sisa dari pembakaran Hurairah, dia berkata : “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah menjumpaiku di salah satu jalan dari jalan-jalan yang mempunyai di Madinah, sedangkan saya dalam kondisi junub, lalu saya menyingkir pergi dan segera saya mandi pengahabisan saya datang (menemui beliau), lalu dia bersabda, “Kemana engkau tadi wahai Sisa dari pembakaran Hurairah?” Jawabku, “Saya tadi dalam kondisi junub, karenanya saya tidak suka duduk bersamamu dalam kondisi tidak bersih (suci)”. Karenanya dia bersabda, “Subhanallah! Sesungguhnya orang mu’min itu tidak najis” (Dalam riwayat lainnya dia bersabda, “Sesungguhnya orang muslim itu tidak najis”).

Daftar kepustakaan

  • Departemen Agama Republik Indonesia -- Al-Qur'an dan Terjemahannya.
  • Baidan, Nashruddin. 2003. Perkembangan Tafsir Al Qur'an di Indonesia. Solo. Tiga Serangkai.
  • Baltaji, Muhammad. 2005. Metodologi Ijtihad Umar bin Al Khatab. (terjemahan H. Masturi Irham, Lc). Jakarta. Khalifa.
  • Faridl, Miftah dan Syihabudin, Agus --Al-Qur'an, Sumber Hukum Islam yang Pertama, Penerbit Pustaka, Bandung, 1989 M.
  • Ichwan, Muhammad Nor. 2001. Memasuki Dunia Al-Qur’an. Semarang. Lubuk Raya.
  • ------------------------------. 2004.Tafsir 'Ilmy: Memahami Al Qur'an Melewati Pendekatan Sains Modern. Yogyakarta. Menara Kudus.
  • Ilyas, Yunahar. 1997. Feminisme dalam Kajian Tafsir Al-Qur'an Klasik dan Kontemporer. Yogyakarta. Pustaka Pelajar.
  • al Khuli, Amin dan Nasr Hamid Sisa dari pembakaran Zayd. 2004. Perkara Tafsir Sastra. (terjemahan Khairon Nahdiyyin). Yogyakarta. Kebaikan budi pekerti Press.
  • al Mahali, Imam Jalaluddin dan Imam Jalaluddin As Suyuthi,2001, Terjemahan Tafsir Jalalain Berikut Azbabun Nuzul Jilid 4 (terj oleh Bahrun Sisa dari pembakaran Bakar, Lc), Bandung, Sinar Algesindo.
  • Qardawi, Yusuf. 2003. Bagaimana Berinteraksi dengan Al-Qur’an. (terjemahan: Kathur Suhardi). Jakarta. Pustaka Al-Kautsar.
  • al-Qattan, Manna Khalil. 2001. Studi Ilmu-ilmu Al-Qur'an. Jakarta. Lentera Antar Nusa.
  • al-Qaththan, Syaikh Manna' Khalil. 2006. Pengantar Studi Ilmu Al-Qur'an (Mahabits fi 'Ulum Al Qur'an). Terjemahan: H. Aunur Rafiq El-Mazni, Lc, MA. Jakarta. Pustaka Al-Kautsar.
  • ash-Shabuny, Muhammad Aly. 1996. Pengantar Studi Al-Qur'an (at-Tibyan) (terjemahan: Moch. Chudlori Umar dan Moh. Matsna HS). Bandung. al-Ma’arif.
  • ash Shiddieqy,Teungku Muhammad Hasbi. 2002, Ilmu-ilmu Al Qur'an: Ilmu-ilmu Pokok dalam Menafsirkan Al Qur'an,Semarang, Pustaka Rizki Putra
  • Shihab, Muhammad Quraish. 1993. Membumikan Al-Qur'an. Bandung. Mizan.
  • -----------------------------------. 2002. Tafsir Al-Misbah; Pesan, Bekas dan Keserasian Al-Qur'an Jilid 1. Jakarta. Lentera hati.
  • Wahid, Marzuki. 2005. Studi Al Qur'an Kontemporer: Perspektif Islam dan Barat. Bandung. Pustaka Setia.

Lihat juga

Pranala luar

  • (Inggris) Al-Quran proyek dalam 140+ bahasa (termasuk bahasa Indonesia 'Indonesian Ministry of Religious Affairs', 'Jalal al-Din al-Mahalli and Jalal al-Din al-Suyuti' dan 'Muhammad Quraish Shihab et al.')
  • Teks Al-Qur'an dalam 36+ bahasa, termasuk bahasa Indonesia
  • Al-Qur'an Search Engine SE Mesin Pencari Al-Qur'an dalam beragam bahasa (Albanian, Bosnian, Dutch, English, EnglishQaribullah, EnglishShakir, French, German, Indonesia, Italian, Japanese, Spanien, Swahili)
  • Translation of the Meanings of The Noble Quran in 10 languages - Indonesian, Urdu, Spanish, French, English, German, Russian, Chinese, Greek, Turkish
  • www.ifran-ul-Quran.com Read, Listen to, Search, Download English & Urdu translations of holy Quran by Dr Muhammad Tahir-ul-Qadri
  • (Arab) Animasi flash Al Quran
  • (Indonesia) Quran Terjemah Indonesia
  • (Indonesia) Quran Terjemah Indonesia
  • (Indonesia) Al-Qur'an Dalam Beragam Bahasa
  • (Indonesia) Bermacam artikel mempunyai di sini
  • (Melayu) Kamus Istilah Al Qur'an
  • (Inggris) Faizani.com Terjemahan Al-Quran dalam bahasa Inggris.
  • (Indonesia) Eramuslim, Sejarah Penulisan Al-Quran : Siapa yang Melakukan, Mengapa dan Bagaimana
  • (Inggris) Brief History of Compilation of the Qur'an, University of Southern California - Muslim Student Association
  • (Inggris) Proyek Zekr software open source Al Qur'an berbasis java
  • (Indonesia) Media Muslim INFO, Mushhaf al-Qur'an Yang Sudah Rusak dan Hukum Membaca Al-Qur'an secara Bersama-sama
  • (Indonesia) PEMBAKARAN Al-Qur'an dihalangi kaum Kristen di Amerika!


edunitas.com


Page 6

Pokok pokok pikiran tentang al quran menurut istilah adalah pernyataan nomor

Anime:Alice Academy

Alice Academy (学園アリス, Gakuen Arisu?) yaitu manga yang dikarang oleh Tachibana Higuchi (樋口橘, Higuchi Tachibana?).

Plot

Alice Academy yaitu kisah tentang seorang anak perempuan berusia 10 tahun, Mikan Sakura, yang hancur hatinya ketika teman benarnya, Hotaru Imai, pindah ke sekolah khusus untuk anak-anak "jenius" di Tokyo. Mikan kabur dari rumahnya untuk mencari teman benarnya, dan segera menemukan sekolah tempat Hotaru pindah, Alice Academy, tempat anak-anak yang memiliki kemampuan spesial, unik yang disebut "Alice". Namun dia merasa bodoh sehingga tidak bisa diterima masuk ke dalam akademi tersebut. Tanpa disanga-sanga ternyata Mikan ditemukan oleh seorang guru bernama Narumi yang menemukan bahwa ternyata Mikan yaitu seorang Alice.

Mikan memulai petualangannya dan menemukan banyak hal baru di akademi tersebut. Dia pun semakin bersemangat menjalani hari-harinya di Alice Academy karena dia telah menemukan teman benarnya.

Alice dalam kisah ini yaitu daya super. Di sini mampu ditemukan berbagai jenis Alice seperti bisa menerbangkan benda, telekinesis, feromon, mengendalikan api, menetralkan alice lainnya, ataupun membuat ilusi.

Karakter

Teman sekelas

Nama karakter di bawah ini menggunakan nama kecil ditulis sebelum nama keluarga.

KarakterNama panggilanUsiaJenis kelaminAliceSeiyū
Pokok pokok pikiran tentang al quran menurut istilah adalah pernyataan nomor
Mikan Sakura (佐倉蜜柑, Sakura Mikan?)Polka-dots, Ichigo-chara (corak stroberi)10PerempuanNullification, StealingKana Ueda
Tokoh utama perempuan dalam kisah ini,umur 11 tahun yang ceria, Selalu energik, optmis, dan sangat setia kawan.Teman terdekatnya yaitu Hotaru Imai, Yuu Tobita, Luca Nogi dan Hyuga Natsume.Disukai oleh nyaris semua orang terkecuali kepala sekolah proses SD karena dia yaitu anak dari Yuka Azumi, orang yang telah membuat badannya menyusut karena pengaruh nullification dan death mark alice stone.Disukai oleh Natsume dan Luca tetapi belakang suatu peristiwanya menyadari bahwa dia cuma menyukai Natsume seorang.

Guna Dari "Mikan" yaitu "Jeruk"

Pokok pokok pikiran tentang al quran menurut istilah adalah pernyataan nomor
Hotaru Imai (今井 蛍, Imai Hotaru?)Cool blue sky10PerempuanInventionRie Kugimiya
Sahabat Mikan dari desa, meski orangnya intovert dan kurang bisa menunjukan perasaan yang sebenarnya tetapi sebenarnya dia amat setia kawan dan sayang terhadap Mikan ( meskipun Mikan terlalu tidak jauh dengannya langsung ditembak atau dipukul ).Banyak menerima penghargaan dari sekolah karena alice-nya yang luar biasa, selain itu dia juga menjadi incaran banyak perusahaan agung karena alat-alat temuannya.Mata duitan dan sering mengambil foto memalukan Ruka untuk kemudian dijual.

Guna Dari "Hotaru" yaitu "kunang-kunang"

Pokok pokok pikiran tentang al quran menurut istilah adalah pernyataan nomor
Natsume Hyuga (日向 棗, Hyūga Natsume?)Kuroneko (kucing hitam)10Laki-lakiFireRomi Paku
Tokoh utama pria dalam kisah ini, umurnya 11 tahun dan berwatak keras kepala karena masa lalunya yang kelam.Meskipun begitu sebenarnya dia sangat setia kawan dan penyayang.Nantinya hendak jatuh cinta dengan Mikan.Alice-nya yaitu tipe yang bisa memperpendek umur penggunanya.Sering dipekerjakan sebagai sweeper tugas-tugas rahasia oleh kepala sekolah SD karena adindanya disandera.

Guna nama Natsume yaitu buah Jujube.

Pokok pokok pikiran tentang al quran menurut istilah adalah pernyataan nomor
Ruka Nogi (乃木流架, Nogi Ruka?)Ruka-pyon,Ru-Chan10Laki-lakiFeromon binatangMiwa Yasuda
Sahabat tidak jauh dari Natsume dan orang yang sangat mengerti Natsume.Sifatnya penyayang dan pemalu, bertolak belakangan sekali dengan Natsume tetapi meski begitu dia banyak disukai teman-teman sekelasnya dan memiliki fans club sendiri.Suka dengan Mikan dan seringkali karenanya dia dijadikan bahan ejekkan oleh teman-teman yang lain
Pokok pokok pikiran tentang al quran menurut istilah adalah pernyataan nomor
Sumire Shoda (正田スミレ, Shōda Sumire?)Permy11PerempuanAnimal TransformationChiwa Saito
Teman sekelas Mikan yang sifat arogan dan gengsinya tinggi, dia juga sombong dan cerewet serta suka mengatur yang lain.Meski begitu dia sangat setia dan suka menolong yang sedang kesusahan.Pertama kali tidak menyukai Mikan tetapi seiring berjalannya masa dia menjadi orang yang paling membela Mikan ketika Mikan merasakan kesusahan, bersama Natsume, Ruka, Hotaru dan Tobita.
Pokok pokok pikiran tentang al quran menurut istilah adalah pernyataan nomor
Yuu Tobita (飛田裕, Tobita Yū?)Iinchō11Laki-lakiIllusionFuyuka Oura
Teman sekelas Mikan yang sering dipanggil Iinchō ( ketua kelas ), sifatnya sangat bertanggung jawab dan tidak suka kekerasan.Dia orang yang membela Mikan ketika pertama kali masuk ke Alice Academy.Dia juga

termasuk kandidat principal dimasa mendatang bersama Hotaru.Dia termasuk siswa peringkat triple star.

Pokok pokok pikiran tentang al quran menurut istilah adalah pernyataan nomor
Nonoko Ogasawara (野乃子?) 10PerempuanChemistryAi Nonaka
Teman sekelas Mikan yang berasal dari keluarga kaya raya.Dia memiliki alice "chemistry" dan sangat suka melaksanakan eksperimen berbahaya.Dia termasuk murid Technology ability Class.
Anna Unenomiya (アンナ?) 9PerempuanCookingRie Kanda
Teman sekelas Mikan yang ceria,biasanya tampil bersama Nonoko.Termasuk murid Techonology Ability class.Dia memiliki alice "cooking" dan membuat berbagai jenis hidangan untuk teman-temannya.
Pokok pokok pikiran tentang al quran menurut istilah adalah pernyataan nomor
Yome Kokoro (心読君, Kokoro Yome?) 9Laki-lakiMembaca pikiranMegumi Matsumoto
Teman sekelas Mikan yang memiliki kemampuan membaca pikiran,sedikit usil dan kebanyakan tampil bersama Kitsuneme.Termasuk murid Potential ability class

Faculty members

Faculty membersUsiaJenis kelaminAliceSeiyū
Narumi (鳴海?)27Laki-lakiFeromoneAkira Ishida
Dia mengajar bahasa Jepang dan sering berurusan dengan Natsume ketika Natsume berada dalam bahaya atau berupaya untuk kabur. Dia memiliki alice feromon, yang membuatnya bisa mengendalikan orang lain, atau membuat orang lain pingsan. Mikan memanggil Narumi "ayah" sebab Mikan kangen pada kakeknya, tapi Narumi terlalu muda untuk menjadi seorang "kakek", oleh karenanya Narumi menanti Mikan memanggilnya "ayah" sebagai gantinya. Kemudian di dalam manga, dikenal bahwa Narumi memiliki perasaan yang tak tersampaikan pada ibu Mikan dan juga terbukti bahwa dia bukan ayah Mikan.
Misaki (?)27Laki-lakiPlantsTakahiro Sakurai
Guru biologi di akademi. Dia memiliki alice untuk mengendalikan tumbuhan, dan sering diganggu oleh Narumi, yang mencuri bean whips.
Serina Yamada (山田瀬里奈, Yamada Serina?)29PerempuanSightMiho Yamada
Guru misterius di sekolah. Nyaris selalu diamati dengan bola kristalnya. Alice "sight"-nya membuatnya bisa melihat peristiwa yang terjadi di manapun pada masa sekarang. Dia terlihat sering bersama Narumi.
Noda (野田?)32Laki-lakiTime-travellingMamoru Miyano
Dia muncul kemudian di seri. Dia memiliki alice "time-travelling". Dia rupa-rupanya suka berkunjung kemanapun tanpa arah maupun tujuan. Dia yaitu moderator kelas Special Abilities. Dia tidak bisa mengendalikan kapan dia menghilang atau muncul.
Jinno (神野?)38Laki-lakiLightningHiroshi Matsumoto
Mengajar matematika. Dia tidak percaya pada Mikan. Memiliki alice "lightning". Dia yaitu gagasan mengapa Mikan memiliki rating 'nothing' pada awal mulanya.
Persona (ペルソナ?) Laki-lakiDissolvingShinichiro Miki
Guru misterius. Selalu memakai topeng. Rupa-rupanya dia yaitu sumber masalah Natsume.

Lainnya

LainnyaUsiaJenis kelaminAliceSeiyū
Tsubasa Andou (安藤翼, Andō Tsubasa?)14Laki-lakiShadow ManipulationMakoto Naruse
Siswa SMP yang adalah orang pertama yang benar terhadap Mikan. Memiliki alice "shadow manipulation". Dia termasuk kelas Special Abilities sama dengan Mikan. Mereka bertemu ketika Andou menyelamatkan Mikan. Didalam manga-nya, Tsubasa nantinya hendak dipindahkan dari Special Ability Class ke Dangerous Ability Class.
Misaki Harada (原田 美咲, Harada Misaki?)14PerempuanDoppelgangerMarina Inoue
Yaitu teman Tsubasa dan suka menganggunya. Dia juga masuk kelas Special Abilities dan salah satu orang yang terlihat paling normal di sana. Dia memiliki alice "doppelganger" yang membuatnya bisa menjadikan lebih banyak diri.
Youichi Hijiri (聖陽一, Hijiri Yōichi?)3Laki-lakiMenggunakan roh jahat 
Tidak jauh dengan Natsume tapi tampaknya tidak menyukai Mikan. Dia memiliki alice untuk mengendalikan roh jahat. Dia termasuk kelas dangerous bersama dengan Natsume. Natsume menyukainya. Youichi mulai menyukai Mikan dalam manga vol 9. Ketika itu Mikan membantunya agar Bear mau bermain dengan Youichi.
Mr. Bear    
Teddy bear yang tidak bisa berucap dengan jiwa pecinta kebebasan. Walaupun penampilan luarnya lucu, dia sangat pemarah dan hasilnya dia seringkali memberikan pukulannya yang sangat cepat dan kuat pada orang tak dikenal yang mendekatinya. Hanya mendengarkan Sono Kaname, penciptanya dan teman Kaname, Tsubasa Andou.
Piyo    
Anak ayam super agung yang bermutasi dalam pengawasan siswa tingkat dasar B.

Musik

Pembuka

  • Pika Pika no Taiyou oleh Kana Ueda

Penutup

  • Shiawase no Niji oleh Kana Ueda dan Kugimiya Rie

edunitas.com


Page 7

Pokok pokok pikiran tentang al quran menurut istilah adalah pernyataan nomor

Anime:Alice Academy

Alice Academy (学園アリス, Gakuen Arisu?) yaitu manga yang dikarang oleh Tachibana Higuchi (樋口橘, Higuchi Tachibana?).

Plot

Alice Academy yaitu kisah tentang seorang anak perempuan berusia 10 tahun, Mikan Sakura, yang hancur hatinya ketika teman benarnya, Hotaru Imai, pindah ke sekolah khusus untuk anak-anak "jenius" di Tokyo. Mikan kabur dari rumahnya untuk mencari teman benarnya, dan segera menemukan sekolah tempat Hotaru pindah, Alice Academy, tempat anak-anak yang memiliki kemampuan spesial, unik yang disebut "Alice". Namun dia merasa bodoh sehingga tidak bisa diterima masuk ke dalam akademi tersebut. Tanpa disanga-sanga ternyata Mikan ditemukan oleh seorang guru bernama Narumi yang menemukan bahwa ternyata Mikan yaitu seorang Alice.

Mikan memulai petualangannya dan menemukan banyak hal baru di akademi tersebut. Dia pun semakin bersemangat menjalani hari-harinya di Alice Academy karena dia telah menemukan teman benarnya.

Alice dalam kisah ini yaitu daya super. Di sini mampu ditemukan berbagai jenis Alice seperti bisa menerbangkan benda, telekinesis, feromon, mengendalikan api, menetralkan alice lainnya, ataupun membuat ilusi.

Karakter

Teman sekelas

Nama karakter di bawah ini menggunakan nama kecil ditulis sebelum nama keluarga.

KarakterNama panggilanUsiaJenis kelaminAliceSeiyū
Pokok pokok pikiran tentang al quran menurut istilah adalah pernyataan nomor
Mikan Sakura (佐倉蜜柑, Sakura Mikan?)Polka-dots, Ichigo-chara (corak stroberi)10PerempuanNullification, StealingKana Ueda
Tokoh utama perempuan dalam kisah ini,umur 11 tahun yang ceria, Selalu energik, optmis, dan sangat setia kawan.Teman terdekatnya yaitu Hotaru Imai, Yuu Tobita, Luca Nogi dan Hyuga Natsume.Disukai oleh nyaris semua orang terkecuali kepala sekolah proses SD karena dia yaitu anak dari Yuka Azumi, orang yang telah membuat badannya menyusut karena pengaruh nullification dan death mark alice stone.Disukai oleh Natsume dan Luca tetapi belakang suatu peristiwanya menyadari bahwa dia cuma menyukai Natsume seorang.

Guna Dari "Mikan" yaitu "Jeruk"

Pokok pokok pikiran tentang al quran menurut istilah adalah pernyataan nomor
Hotaru Imai (今井 蛍, Imai Hotaru?)Cool blue sky10PerempuanInventionRie Kugimiya
Sahabat Mikan dari desa, meski orangnya intovert dan kurang bisa menunjukan perasaan yang sebenarnya tetapi sebenarnya dia amat setia kawan dan sayang terhadap Mikan ( meskipun Mikan terlalu tidak jauh dengannya langsung ditembak atau dipukul ).Banyak menerima penghargaan dari sekolah karena alice-nya yang luar biasa, selain itu dia juga menjadi incaran banyak perusahaan agung karena alat-alat temuannya.Mata duitan dan sering mengambil foto memalukan Ruka untuk kemudian dijual.

Guna Dari "Hotaru" yaitu "kunang-kunang"

Pokok pokok pikiran tentang al quran menurut istilah adalah pernyataan nomor
Natsume Hyuga (日向 棗, Hyūga Natsume?)Kuroneko (kucing hitam)10Laki-lakiFireRomi Paku
Tokoh utama pria dalam kisah ini, umurnya 11 tahun dan berwatak keras kepala karena masa lalunya yang kelam.Meskipun begitu sebenarnya dia sangat setia kawan dan penyayang.Nantinya hendak jatuh cinta dengan Mikan.Alice-nya yaitu tipe yang bisa memperpendek umur penggunanya.Sering dipekerjakan sebagai sweeper tugas-tugas rahasia oleh kepala sekolah SD karena adindanya disandera.

Guna nama Natsume yaitu buah Jujube.

Pokok pokok pikiran tentang al quran menurut istilah adalah pernyataan nomor
Ruka Nogi (乃木流架, Nogi Ruka?)Ruka-pyon,Ru-Chan10Laki-lakiFeromon binatangMiwa Yasuda
Sahabat tidak jauh dari Natsume dan orang yang sangat mengerti Natsume.Sifatnya penyayang dan pemalu, bertolak belakangan sekali dengan Natsume tetapi meski begitu dia banyak disukai teman-teman sekelasnya dan memiliki fans club sendiri.Suka dengan Mikan dan seringkali karenanya dia dijadikan bahan ejekkan oleh teman-teman yang lain
Pokok pokok pikiran tentang al quran menurut istilah adalah pernyataan nomor
Sumire Shoda (正田スミレ, Shōda Sumire?)Permy11PerempuanAnimal TransformationChiwa Saito
Teman sekelas Mikan yang sifat arogan dan gengsinya tinggi, dia juga sombong dan cerewet serta suka mengatur yang lain.Meski begitu dia sangat setia dan suka menolong yang sedang kesusahan.Pertama kali tidak menyukai Mikan tetapi seiring berjalannya masa dia menjadi orang yang paling membela Mikan ketika Mikan merasakan kesusahan, bersama Natsume, Ruka, Hotaru dan Tobita.
Pokok pokok pikiran tentang al quran menurut istilah adalah pernyataan nomor
Yuu Tobita (飛田裕, Tobita Yū?)Iinchō11Laki-lakiIllusionFuyuka Oura
Teman sekelas Mikan yang sering dipanggil Iinchō ( ketua kelas ), sifatnya sangat bertanggung jawab dan tidak suka kekerasan.Dia orang yang membela Mikan ketika pertama kali masuk ke Alice Academy.Dia juga

termasuk kandidat principal dimasa mendatang bersama Hotaru.Dia termasuk siswa peringkat triple star.

Pokok pokok pikiran tentang al quran menurut istilah adalah pernyataan nomor
Nonoko Ogasawara (野乃子?) 10PerempuanChemistryAi Nonaka
Teman sekelas Mikan yang berasal dari keluarga kaya raya.Dia memiliki alice "chemistry" dan sangat suka melaksanakan eksperimen berbahaya.Dia termasuk murid Technology ability Class.
Anna Unenomiya (アンナ?) 9PerempuanCookingRie Kanda
Teman sekelas Mikan yang ceria,biasanya tampil bersama Nonoko.Termasuk murid Techonology Ability class.Dia memiliki alice "cooking" dan membuat berbagai jenis hidangan untuk teman-temannya.
Pokok pokok pikiran tentang al quran menurut istilah adalah pernyataan nomor
Yome Kokoro (心読君, Kokoro Yome?) 9Laki-lakiMembaca pikiranMegumi Matsumoto
Teman sekelas Mikan yang memiliki kemampuan membaca pikiran,sedikit usil dan kebanyakan tampil bersama Kitsuneme.Termasuk murid Potential ability class

Faculty members

Faculty membersUsiaJenis kelaminAliceSeiyū
Narumi (鳴海?)27Laki-lakiFeromoneAkira Ishida
Dia mengajar bahasa Jepang dan sering berurusan dengan Natsume ketika Natsume berada dalam bahaya atau berupaya untuk kabur. Dia memiliki alice feromon, yang membuatnya bisa mengendalikan orang lain, atau membuat orang lain pingsan. Mikan memanggil Narumi "ayah" sebab Mikan kangen pada kakeknya, tapi Narumi terlalu muda untuk menjadi seorang "kakek", oleh karenanya Narumi menanti Mikan memanggilnya "ayah" sebagai gantinya. Kemudian di dalam manga, dikenal bahwa Narumi memiliki perasaan yang tak tersampaikan pada ibu Mikan dan juga terbukti bahwa dia bukan ayah Mikan.
Misaki (?)27Laki-lakiPlantsTakahiro Sakurai
Guru biologi di akademi. Dia memiliki alice untuk mengendalikan tumbuhan, dan sering diganggu oleh Narumi, yang mencuri bean whips.
Serina Yamada (山田瀬里奈, Yamada Serina?)29PerempuanSightMiho Yamada
Guru misterius di sekolah. Nyaris selalu diamati dengan bola kristalnya. Alice "sight"-nya membuatnya bisa melihat peristiwa yang terjadi di manapun pada masa sekarang. Dia terlihat sering bersama Narumi.
Noda (野田?)32Laki-lakiTime-travellingMamoru Miyano
Dia muncul kemudian di seri. Dia memiliki alice "time-travelling". Dia rupa-rupanya suka berkunjung kemanapun tanpa arah maupun tujuan. Dia yaitu moderator kelas Special Abilities. Dia tidak bisa mengendalikan kapan dia menghilang atau muncul.
Jinno (神野?)38Laki-lakiLightningHiroshi Matsumoto
Mengajar matematika. Dia tidak percaya pada Mikan. Memiliki alice "lightning". Dia yaitu gagasan mengapa Mikan memiliki rating 'nothing' pada awal mulanya.
Persona (ペルソナ?) Laki-lakiDissolvingShinichiro Miki
Guru misterius. Selalu memakai topeng. Rupa-rupanya dia yaitu sumber masalah Natsume.

Lainnya

LainnyaUsiaJenis kelaminAliceSeiyū
Tsubasa Andou (安藤翼, Andō Tsubasa?)14Laki-lakiShadow ManipulationMakoto Naruse
Siswa SMP yang adalah orang pertama yang benar terhadap Mikan. Memiliki alice "shadow manipulation". Dia termasuk kelas Special Abilities sama dengan Mikan. Mereka bertemu ketika Andou menyelamatkan Mikan. Didalam manga-nya, Tsubasa nantinya hendak dipindahkan dari Special Ability Class ke Dangerous Ability Class.
Misaki Harada (原田 美咲, Harada Misaki?)14PerempuanDoppelgangerMarina Inoue
Yaitu teman Tsubasa dan suka menganggunya. Dia juga masuk kelas Special Abilities dan salah satu orang yang terlihat paling normal di sana. Dia memiliki alice "doppelganger" yang membuatnya bisa menjadikan lebih banyak diri.
Youichi Hijiri (聖陽一, Hijiri Yōichi?)3Laki-lakiMenggunakan roh jahat 
Tidak jauh dengan Natsume tapi tampaknya tidak menyukai Mikan. Dia memiliki alice untuk mengendalikan roh jahat. Dia termasuk kelas dangerous bersama dengan Natsume. Natsume menyukainya. Youichi mulai menyukai Mikan dalam manga vol 9. Ketika itu Mikan membantunya agar Bear mau bermain dengan Youichi.
Mr. Bear    
Teddy bear yang tidak bisa berucap dengan jiwa pecinta kebebasan. Walaupun penampilan luarnya lucu, dia sangat pemarah dan hasilnya dia seringkali memberikan pukulannya yang sangat cepat dan kuat pada orang tak dikenal yang mendekatinya. Hanya mendengarkan Sono Kaname, penciptanya dan teman Kaname, Tsubasa Andou.
Piyo    
Anak ayam super agung yang bermutasi dalam pengawasan siswa tingkat dasar B.

Musik

Pembuka

  • Pika Pika no Taiyou oleh Kana Ueda

Penutup

  • Shiawase no Niji oleh Kana Ueda dan Kugimiya Rie

edunitas.com


Page 8

Pokok pokok pikiran tentang al quran menurut istilah adalah pernyataan nomor

Anime:Alice Academy

Alice Academy (学園アリス, Gakuen Arisu?) yaitu manga yang dikarang oleh Tachibana Higuchi (樋口橘, Higuchi Tachibana?).

Plot

Alice Academy yaitu kisah tentang seorang anak perempuan berusia 10 tahun, Mikan Sakura, yang hancur hatinya ketika teman benarnya, Hotaru Imai, pindah ke sekolah khusus untuk anak-anak "jenius" di Tokyo. Mikan kabur dari rumahnya untuk mencari teman benarnya, dan segera menemukan sekolah tempat Hotaru pindah, Alice Academy, tempat anak-anak yang memiliki kemampuan spesial, unik yang disebut "Alice". Namun dia merasa bodoh sehingga tidak bisa diterima masuk ke dalam akademi tersebut. Tanpa disanga-sanga ternyata Mikan ditemukan oleh seorang guru bernama Narumi yang menemukan bahwa ternyata Mikan yaitu seorang Alice.

Mikan memulai petualangannya dan menemukan banyak hal baru di akademi tersebut. Dia pun semakin bersemangat menjalani hari-harinya di Alice Academy karena dia telah menemukan teman benarnya.

Alice dalam kisah ini yaitu daya super. Di sini mampu ditemukan berbagai jenis Alice seperti bisa menerbangkan benda, telekinesis, feromon, mengendalikan api, menetralkan alice lainnya, ataupun membuat ilusi.

Karakter

Teman sekelas

Nama karakter di bawah ini menggunakan nama kecil ditulis sebelum nama keluarga.

KarakterNama panggilanUsiaJenis kelaminAliceSeiyū
Pokok pokok pikiran tentang al quran menurut istilah adalah pernyataan nomor
Mikan Sakura (佐倉蜜柑, Sakura Mikan?)Polka-dots, Ichigo-chara (corak stroberi)10PerempuanNullification, StealingKana Ueda
Tokoh utama perempuan dalam kisah ini,umur 11 tahun yang ceria, Selalu energik, optmis, dan sangat setia kawan.Teman terdekatnya yaitu Hotaru Imai, Yuu Tobita, Luca Nogi dan Hyuga Natsume.Disukai oleh nyaris semua orang terkecuali kepala sekolah proses SD karena dia yaitu anak dari Yuka Azumi, orang yang telah membuat badannya menyusut karena pengaruh nullification dan death mark alice stone.Disukai oleh Natsume dan Luca tetapi belakang suatu peristiwanya menyadari bahwa dia cuma menyukai Natsume seorang.

Guna Dari "Mikan" yaitu "Jeruk"

Pokok pokok pikiran tentang al quran menurut istilah adalah pernyataan nomor
Hotaru Imai (今井 蛍, Imai Hotaru?)Cool blue sky10PerempuanInventionRie Kugimiya
Sahabat Mikan dari desa, meski orangnya intovert dan kurang bisa menunjukan perasaan yang sebenarnya tetapi sebenarnya dia amat setia kawan dan sayang terhadap Mikan ( meskipun Mikan terlalu tidak jauh dengannya langsung ditembak atau dipukul ).Banyak menerima penghargaan dari sekolah karena alice-nya yang luar biasa, selain itu dia juga menjadi incaran banyak perusahaan agung karena alat-alat temuannya.Mata duitan dan sering mengambil foto memalukan Ruka untuk kemudian dijual.

Guna Dari "Hotaru" yaitu "kunang-kunang"

Pokok pokok pikiran tentang al quran menurut istilah adalah pernyataan nomor
Natsume Hyuga (日向 棗, Hyūga Natsume?)Kuroneko (kucing hitam)10Laki-lakiFireRomi Paku
Tokoh utama pria dalam kisah ini, umurnya 11 tahun dan berwatak keras kepala karena masa lalunya yang kelam.Meskipun begitu sebenarnya dia sangat setia kawan dan penyayang.Nantinya hendak jatuh cinta dengan Mikan.Alice-nya yaitu tipe yang bisa memperpendek umur penggunanya.Sering dipekerjakan sebagai sweeper tugas-tugas rahasia oleh kepala sekolah SD karena adindanya disandera.

Guna nama Natsume yaitu buah Jujube.

Pokok pokok pikiran tentang al quran menurut istilah adalah pernyataan nomor
Ruka Nogi (乃木流架, Nogi Ruka?)Ruka-pyon,Ru-Chan10Laki-lakiFeromon binatangMiwa Yasuda
Sahabat tidak jauh dari Natsume dan orang yang sangat mengerti Natsume.Sifatnya penyayang dan pemalu, bertolak belakangan sekali dengan Natsume tetapi meski begitu dia banyak disukai teman-teman sekelasnya dan memiliki fans club sendiri.Suka dengan Mikan dan seringkali karenanya dia dijadikan bahan ejekkan oleh teman-teman yang lain
Pokok pokok pikiran tentang al quran menurut istilah adalah pernyataan nomor
Sumire Shoda (正田スミレ, Shōda Sumire?)Permy11PerempuanAnimal TransformationChiwa Saito
Teman sekelas Mikan yang sifat arogan dan gengsinya tinggi, dia juga sombong dan cerewet serta suka mengatur yang lain.Meski begitu dia sangat setia dan suka menolong yang sedang kesusahan.Pertama kali tidak menyukai Mikan tetapi seiring berjalannya masa dia menjadi orang yang paling membela Mikan ketika Mikan merasakan kesusahan, bersama Natsume, Ruka, Hotaru dan Tobita.
Pokok pokok pikiran tentang al quran menurut istilah adalah pernyataan nomor
Yuu Tobita (飛田裕, Tobita Yū?)Iinchō11Laki-lakiIllusionFuyuka Oura
Teman sekelas Mikan yang sering dipanggil Iinchō ( ketua kelas ), sifatnya sangat bertanggung jawab dan tidak suka kekerasan.Dia orang yang membela Mikan ketika pertama kali masuk ke Alice Academy.Dia juga

termasuk kandidat principal dimasa mendatang bersama Hotaru.Dia termasuk siswa peringkat triple star.

Pokok pokok pikiran tentang al quran menurut istilah adalah pernyataan nomor
Nonoko Ogasawara (野乃子?) 10PerempuanChemistryAi Nonaka
Teman sekelas Mikan yang berasal dari keluarga kaya raya.Dia memiliki alice "chemistry" dan sangat suka melaksanakan eksperimen berbahaya.Dia termasuk murid Technology ability Class.
Anna Unenomiya (アンナ?) 9PerempuanCookingRie Kanda
Teman sekelas Mikan yang ceria,biasanya tampil bersama Nonoko.Termasuk murid Techonology Ability class.Dia memiliki alice "cooking" dan membuat berbagai jenis hidangan untuk teman-temannya.
Pokok pokok pikiran tentang al quran menurut istilah adalah pernyataan nomor
Yome Kokoro (心読君, Kokoro Yome?) 9Laki-lakiMembaca pikiranMegumi Matsumoto
Teman sekelas Mikan yang memiliki kemampuan membaca pikiran,sedikit usil dan kebanyakan tampil bersama Kitsuneme.Termasuk murid Potential ability class

Faculty members

Faculty membersUsiaJenis kelaminAliceSeiyū
Narumi (鳴海?)27Laki-lakiFeromoneAkira Ishida
Dia mengajar bahasa Jepang dan sering berurusan dengan Natsume ketika Natsume berada dalam bahaya atau berupaya untuk kabur. Dia memiliki alice feromon, yang membuatnya bisa mengendalikan orang lain, atau membuat orang lain pingsan. Mikan memanggil Narumi "ayah" sebab Mikan kangen pada kakeknya, tapi Narumi terlalu muda untuk menjadi seorang "kakek", oleh karenanya Narumi menanti Mikan memanggilnya "ayah" sebagai gantinya. Kemudian di dalam manga, dikenal bahwa Narumi memiliki perasaan yang tak tersampaikan pada ibu Mikan dan juga terbukti bahwa dia bukan ayah Mikan.
Misaki (?)27Laki-lakiPlantsTakahiro Sakurai
Guru biologi di akademi. Dia memiliki alice untuk mengendalikan tumbuhan, dan sering diganggu oleh Narumi, yang mencuri bean whips.
Serina Yamada (山田瀬里奈, Yamada Serina?)29PerempuanSightMiho Yamada
Guru misterius di sekolah. Nyaris selalu diamati dengan bola kristalnya. Alice "sight"-nya membuatnya bisa melihat peristiwa yang terjadi di manapun pada masa sekarang. Dia terlihat sering bersama Narumi.
Noda (野田?)32Laki-lakiTime-travellingMamoru Miyano
Dia muncul kemudian di seri. Dia memiliki alice "time-travelling". Dia rupa-rupanya suka berkunjung kemanapun tanpa arah maupun tujuan. Dia yaitu moderator kelas Special Abilities. Dia tidak bisa mengendalikan kapan dia menghilang atau muncul.
Jinno (神野?)38Laki-lakiLightningHiroshi Matsumoto
Mengajar matematika. Dia tidak percaya pada Mikan. Memiliki alice "lightning". Dia yaitu gagasan mengapa Mikan memiliki rating 'nothing' pada awal mulanya.
Persona (ペルソナ?) Laki-lakiDissolvingShinichiro Miki
Guru misterius. Selalu memakai topeng. Rupa-rupanya dia yaitu sumber masalah Natsume.

Lainnya

LainnyaUsiaJenis kelaminAliceSeiyū
Tsubasa Andou (安藤翼, Andō Tsubasa?)14Laki-lakiShadow ManipulationMakoto Naruse
Siswa SMP yang adalah orang pertama yang benar terhadap Mikan. Memiliki alice "shadow manipulation". Dia termasuk kelas Special Abilities sama dengan Mikan. Mereka bertemu ketika Andou menyelamatkan Mikan. Didalam manga-nya, Tsubasa nantinya hendak dipindahkan dari Special Ability Class ke Dangerous Ability Class.
Misaki Harada (原田 美咲, Harada Misaki?)14PerempuanDoppelgangerMarina Inoue
Yaitu teman Tsubasa dan suka menganggunya. Dia juga masuk kelas Special Abilities dan salah satu orang yang terlihat paling normal di sana. Dia memiliki alice "doppelganger" yang membuatnya bisa menjadikan lebih banyak diri.
Youichi Hijiri (聖陽一, Hijiri Yōichi?)3Laki-lakiMenggunakan roh jahat 
Tidak jauh dengan Natsume tapi tampaknya tidak menyukai Mikan. Dia memiliki alice untuk mengendalikan roh jahat. Dia termasuk kelas dangerous bersama dengan Natsume. Natsume menyukainya. Youichi mulai menyukai Mikan dalam manga vol 9. Ketika itu Mikan membantunya agar Bear mau bermain dengan Youichi.
Mr. Bear    
Teddy bear yang tidak bisa berucap dengan jiwa pecinta kebebasan. Walaupun penampilan luarnya lucu, dia sangat pemarah dan hasilnya dia seringkali memberikan pukulannya yang sangat cepat dan kuat pada orang tak dikenal yang mendekatinya. Hanya mendengarkan Sono Kaname, penciptanya dan teman Kaname, Tsubasa Andou.
Piyo    
Anak ayam super agung yang bermutasi dalam pengawasan siswa tingkat dasar B.

Musik

Pembuka

  • Pika Pika no Taiyou oleh Kana Ueda

Penutup

  • Shiawase no Niji oleh Kana Ueda dan Kugimiya Rie

edunitas.com


Page 9

Pokok pokok pikiran tentang al quran menurut istilah adalah pernyataan nomor

Anime:Alice Academy

Alice Academy (学園アリス, Gakuen Arisu?) yaitu manga yang dikarang oleh Tachibana Higuchi (樋口橘, Higuchi Tachibana?).

Plot

Alice Academy yaitu kisah tentang seorang anak perempuan berusia 10 tahun, Mikan Sakura, yang hancur hatinya ketika teman benarnya, Hotaru Imai, pindah ke sekolah khusus untuk anak-anak "jenius" di Tokyo. Mikan kabur dari rumahnya untuk mencari teman benarnya, dan segera menemukan sekolah tempat Hotaru pindah, Alice Academy, tempat anak-anak yang memiliki kemampuan spesial, unik yang disebut "Alice". Namun dia merasa bodoh sehingga tidak bisa diterima masuk ke dalam akademi tersebut. Tanpa disanga-sanga ternyata Mikan ditemukan oleh seorang guru bernama Narumi yang menemukan bahwa ternyata Mikan yaitu seorang Alice.

Mikan memulai petualangannya dan menemukan banyak hal baru di akademi tersebut. Dia pun semakin bersemangat menjalani hari-harinya di Alice Academy karena dia telah menemukan teman benarnya.

Alice dalam kisah ini yaitu daya super. Di sini mampu ditemukan berbagai jenis Alice seperti bisa menerbangkan benda, telekinesis, feromon, mengendalikan api, menetralkan alice lainnya, ataupun membuat ilusi.

Karakter

Teman sekelas

Nama karakter di bawah ini menggunakan nama kecil ditulis sebelum nama keluarga.

KarakterNama panggilanUsiaJenis kelaminAliceSeiyū
Pokok pokok pikiran tentang al quran menurut istilah adalah pernyataan nomor
Mikan Sakura (佐倉蜜柑, Sakura Mikan?)Polka-dots, Ichigo-chara (corak stroberi)10PerempuanNullification, StealingKana Ueda
Tokoh utama perempuan dalam kisah ini,umur 11 tahun yang ceria, Selalu energik, optmis, dan sangat setia kawan.Teman terdekatnya yaitu Hotaru Imai, Yuu Tobita, Luca Nogi dan Hyuga Natsume.Disukai oleh nyaris semua orang terkecuali kepala sekolah proses SD karena dia yaitu anak dari Yuka Azumi, orang yang telah membuat badannya menyusut karena pengaruh nullification dan death mark alice stone.Disukai oleh Natsume dan Luca tetapi belakang suatu peristiwanya menyadari bahwa dia cuma menyukai Natsume seorang.

Guna Dari "Mikan" yaitu "Jeruk"

Pokok pokok pikiran tentang al quran menurut istilah adalah pernyataan nomor
Hotaru Imai (今井 蛍, Imai Hotaru?)Cool blue sky10PerempuanInventionRie Kugimiya
Sahabat Mikan dari desa, meski orangnya intovert dan kurang bisa menunjukan perasaan yang sebenarnya tetapi sebenarnya dia amat setia kawan dan sayang terhadap Mikan ( meskipun Mikan terlalu tidak jauh dengannya langsung ditembak atau dipukul ).Banyak menerima penghargaan dari sekolah karena alice-nya yang luar biasa, selain itu dia juga menjadi incaran banyak perusahaan agung karena alat-alat temuannya.Mata duitan dan sering mengambil foto memalukan Ruka untuk kemudian dijual.

Guna Dari "Hotaru" yaitu "kunang-kunang"

Pokok pokok pikiran tentang al quran menurut istilah adalah pernyataan nomor
Natsume Hyuga (日向 棗, Hyūga Natsume?)Kuroneko (kucing hitam)10Laki-lakiFireRomi Paku
Tokoh utama pria dalam kisah ini, umurnya 11 tahun dan berwatak keras kepala karena masa lalunya yang kelam.Meskipun begitu sebenarnya dia sangat setia kawan dan penyayang.Nantinya hendak jatuh cinta dengan Mikan.Alice-nya yaitu tipe yang bisa memperpendek umur penggunanya.Sering dipekerjakan sebagai sweeper tugas-tugas rahasia oleh kepala sekolah SD karena adindanya disandera.

Guna nama Natsume yaitu buah Jujube.

Pokok pokok pikiran tentang al quran menurut istilah adalah pernyataan nomor
Ruka Nogi (乃木流架, Nogi Ruka?)Ruka-pyon,Ru-Chan10Laki-lakiFeromon binatangMiwa Yasuda
Sahabat tidak jauh dari Natsume dan orang yang sangat mengerti Natsume.Sifatnya penyayang dan pemalu, bertolak belakangan sekali dengan Natsume tetapi meski begitu dia banyak disukai teman-teman sekelasnya dan memiliki fans club sendiri.Suka dengan Mikan dan seringkali karenanya dia dijadikan bahan ejekkan oleh teman-teman yang lain
Pokok pokok pikiran tentang al quran menurut istilah adalah pernyataan nomor
Sumire Shoda (正田スミレ, Shōda Sumire?)Permy11PerempuanAnimal TransformationChiwa Saito
Teman sekelas Mikan yang sifat arogan dan gengsinya tinggi, dia juga sombong dan cerewet serta suka mengatur yang lain.Meski begitu dia sangat setia dan suka menolong yang sedang kesusahan.Pertama kali tidak menyukai Mikan tetapi seiring berjalannya masa dia menjadi orang yang paling membela Mikan ketika Mikan merasakan kesusahan, bersama Natsume, Ruka, Hotaru dan Tobita.
Pokok pokok pikiran tentang al quran menurut istilah adalah pernyataan nomor
Yuu Tobita (飛田裕, Tobita Yū?)Iinchō11Laki-lakiIllusionFuyuka Oura
Teman sekelas Mikan yang sering dipanggil Iinchō ( ketua kelas ), sifatnya sangat bertanggung jawab dan tidak suka kekerasan.Dia orang yang membela Mikan ketika pertama kali masuk ke Alice Academy.Dia juga

termasuk kandidat principal dimasa mendatang bersama Hotaru.Dia termasuk siswa peringkat triple star.

Pokok pokok pikiran tentang al quran menurut istilah adalah pernyataan nomor
Nonoko Ogasawara (野乃子?) 10PerempuanChemistryAi Nonaka
Teman sekelas Mikan yang berasal dari keluarga kaya raya.Dia memiliki alice "chemistry" dan sangat suka melaksanakan eksperimen berbahaya.Dia termasuk murid Technology ability Class.
Anna Unenomiya (アンナ?) 9PerempuanCookingRie Kanda
Teman sekelas Mikan yang ceria,biasanya tampil bersama Nonoko.Termasuk murid Techonology Ability class.Dia memiliki alice "cooking" dan membuat berbagai jenis hidangan untuk teman-temannya.
Pokok pokok pikiran tentang al quran menurut istilah adalah pernyataan nomor
Yome Kokoro (心読君, Kokoro Yome?) 9Laki-lakiMembaca pikiranMegumi Matsumoto
Teman sekelas Mikan yang memiliki kemampuan membaca pikiran,sedikit usil dan kebanyakan tampil bersama Kitsuneme.Termasuk murid Potential ability class

Faculty members

Faculty membersUsiaJenis kelaminAliceSeiyū
Narumi (鳴海?)27Laki-lakiFeromoneAkira Ishida
Dia mengajar bahasa Jepang dan sering berurusan dengan Natsume ketika Natsume berada dalam bahaya atau berupaya untuk kabur. Dia memiliki alice feromon, yang membuatnya bisa mengendalikan orang lain, atau membuat orang lain pingsan. Mikan memanggil Narumi "ayah" sebab Mikan kangen pada kakeknya, tapi Narumi terlalu muda untuk menjadi seorang "kakek", oleh karenanya Narumi menanti Mikan memanggilnya "ayah" sebagai gantinya. Kemudian di dalam manga, dikenal bahwa Narumi memiliki perasaan yang tak tersampaikan pada ibu Mikan dan juga terbukti bahwa dia bukan ayah Mikan.
Misaki (?)27Laki-lakiPlantsTakahiro Sakurai
Guru biologi di akademi. Dia memiliki alice untuk mengendalikan tumbuhan, dan sering diganggu oleh Narumi, yang mencuri bean whips.
Serina Yamada (山田瀬里奈, Yamada Serina?)29PerempuanSightMiho Yamada
Guru misterius di sekolah. Nyaris selalu diamati dengan bola kristalnya. Alice "sight"-nya membuatnya bisa melihat peristiwa yang terjadi di manapun pada masa sekarang. Dia terlihat sering bersama Narumi.
Noda (野田?)32Laki-lakiTime-travellingMamoru Miyano
Dia muncul kemudian di seri. Dia memiliki alice "time-travelling". Dia rupa-rupanya suka berkunjung kemanapun tanpa arah maupun tujuan. Dia yaitu moderator kelas Special Abilities. Dia tidak bisa mengendalikan kapan dia menghilang atau muncul.
Jinno (神野?)38Laki-lakiLightningHiroshi Matsumoto
Mengajar matematika. Dia tidak percaya pada Mikan. Memiliki alice "lightning". Dia yaitu gagasan mengapa Mikan memiliki rating 'nothing' pada awal mulanya.
Persona (ペルソナ?) Laki-lakiDissolvingShinichiro Miki
Guru misterius. Selalu memakai topeng. Rupa-rupanya dia yaitu sumber masalah Natsume.

Lainnya

LainnyaUsiaJenis kelaminAliceSeiyū
Tsubasa Andou (安藤翼, Andō Tsubasa?)14Laki-lakiShadow ManipulationMakoto Naruse
Siswa SMP yang adalah orang pertama yang benar terhadap Mikan. Memiliki alice "shadow manipulation". Dia termasuk kelas Special Abilities sama dengan Mikan. Mereka bertemu ketika Andou menyelamatkan Mikan. Didalam manga-nya, Tsubasa nantinya hendak dipindahkan dari Special Ability Class ke Dangerous Ability Class.
Misaki Harada (原田 美咲, Harada Misaki?)14PerempuanDoppelgangerMarina Inoue
Yaitu teman Tsubasa dan suka menganggunya. Dia juga masuk kelas Special Abilities dan salah satu orang yang terlihat paling normal di sana. Dia memiliki alice "doppelganger" yang membuatnya bisa menjadikan lebih banyak diri.
Youichi Hijiri (聖陽一, Hijiri Yōichi?)3Laki-lakiMenggunakan roh jahat 
Tidak jauh dengan Natsume tapi tampaknya tidak menyukai Mikan. Dia memiliki alice untuk mengendalikan roh jahat. Dia termasuk kelas dangerous bersama dengan Natsume. Natsume menyukainya. Youichi mulai menyukai Mikan dalam manga vol 9. Ketika itu Mikan membantunya agar Bear mau bermain dengan Youichi.
Mr. Bear    
Teddy bear yang tidak bisa berucap dengan jiwa pecinta kebebasan. Walaupun penampilan luarnya lucu, dia sangat pemarah dan hasilnya dia seringkali memberikan pukulannya yang sangat cepat dan kuat pada orang tak dikenal yang mendekatinya. Hanya mendengarkan Sono Kaname, penciptanya dan teman Kaname, Tsubasa Andou.
Piyo    
Anak ayam super agung yang bermutasi dalam pengawasan siswa tingkat dasar B.

Musik

Pembuka

  • Pika Pika no Taiyou oleh Kana Ueda

Penutup

  • Shiawase no Niji oleh Kana Ueda dan Kugimiya Rie

edunitas.com


Page 10

Al-Qur’ān (ejaan KBBI: Alquran, Arab: القرآن) merupakan kitab suci agama Islam. Umat Islam percaya bahwa Al-Qur'an merupakan puncak dan penutup wahyu Allah yang diperuntukkan bagi manusia, dan anggota dari rukun iman, yang disampaikan kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, melintasi perantaraan Malaikat Jibril, dan kepada wahyu pertama yang diterima oleh Nabi Muhammad merupakan sebagaimana yang terdapat dalam surat Al-'Alaq ayat 1-5.[1]

Etimologi

Ditinjau dari anggota kebahasaan, Al-Qur’an berasal dari bahasa Arab yang berarti "bacaan" atau "sesuatu yang dibaca berulang-ulang". Kata Al-Qur’an merupakan bentuk kata benda (masdar) dari kata kerja qara'a yang berarti membaca. Pemikiran pemakaian kata ini dapat juga dijumpai pada salah satu surat Al-Qur'an sendiri yakni pada ayat 17 dan 18 Surah Al-Qiyamah yang artinya:

“Sesungguhnya mengumpulkan Al-Qur’an (di dalam dadamu) dan (menetapkan) bacaannya (pada lidahmu) itu merupakan tanggungan Kami. (Karena itu,) bila Kami sudah membacakannya, hendaklah kamu ikuti {amalkan} bacaannya”.(75:17-75:18)

Terminologi

Pokok pokok pikiran tentang al quran menurut istilah adalah pernyataan nomor

Sebuah sampul dari mushaf Al-Qur'an.

Dr. Subhi Al Salih memberikan arti Al-Qur'an kepada berikut:

“Kalam Allah SWT yang merupakan mukjizat yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dan ditulis di mushaf serta diriwayatkan dengan mutawatir, membacanya termasuk ibadah”.

Adapun Muhammad Ali ash-Shabuni memberikan arti Al-Qur'an kepada berikut:

"Al-Qur'an merupakan firman Allah yang tiada tandingannya, diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW penutup para Nabi dan Rasul, dengan perantaraan Malaikat Jibril a.s. dan ditulis pada mushaf-mushaf yang yang belakang sekali disampaikan kepada kita secara mutawatir, serta membaca dan mempelajarinya merupakan ibadah, yang dimulai dengan surat Al-Fatihah dan ditutup dengan surat An-Nas"

Dengan arti tersebut di atas sebagaimana dipercayai Muslim, firman Allah yang diturunkan kepada Nabi selain Nabi Muhammad SAW, tidak dinamakan Al-Qur’an seperti Kitab Taurat yang diturunkan kepada umat Nabi Musa AS atau Kitab Injil yang diturunkan kepada umat Nabi Isa AS. Demikian pula firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW yang membacanya tidak dianggap kepada ibadah, seperti Hadits Qudsi, tidak termasuk Al-Qur’an.

Nama-nama lain Al-Qur'an

Dalam Al-Qur'an sendiri terdapat beberapa ayat yang menyertakan nama lain yang dipergunakan kepada merujuk kepada Al-Qur'an itu sendiri. Berikut merupakan nama-nama tersebut dan ayat yang mencantumkannya:

  • Al-Kitab (Buku)[2][3]
  • Al-Furqan (Pembeda aci salah)[4]
  • Adz-Dzikr (Pemberi peringatan)[5]
  • Al-Mau'idhah (Pelajaran/nasihat)[6]
  • Al-Hukm (Peraturan/hukum)[7]
  • Al-Hikmah (Kebijaksanaan)[8]
  • Asy-Syifa' (Obat/penyembuh)[6][9]
  • Al-Huda (Petunjuk)[6][10][11][12]
  • At-Tanzil (Yang diturunkan)[13]
  • Ar-Rahmat (Karunia)[10]
  • Ar-Ruh (Ruh)[14]
  • Al-Bayan (Penerang)[15]
  • Al-Kalam (Ucapan/firman)[16]
  • Al-Busyra (Kabar gembira)[17]
  • An-Nur (Cahaya)[18]
  • Al-Basha'ir (Pedoman)[19]
  • Al-Balagh (Penyampaian/kabar)[20]
  • Al-Qaul (Perkataan/ucapan)[21]

Susunan dan pembagian Al-Qur'an

Pokok pokok pikiran tentang al quran menurut istilah adalah pernyataan nomor

Al-Qur'an yang sedang membuka.

Surat, ayat dan ruku'

Al-Qur'an terdiri atas 114 anggota yang dikenal dengan nama surah (surat) dan 6236 ayat. Setiap surat akan terdiri atas beberapa ayat, di mana surat terpanjang dengan 286 ayat merupakan surat Al Baqarah dan yang terpendek hanya memiliki 3 ayat yakni surat Al Kautsar, An-Nasr dan Al-‘Așr. Surat-surat yang panjang terbagi lagi atas sub anggota lagi yang dikata ruku' yang membahas tema atau topik tertentu.

Makkiyah dan Madaniyah

Sedangkan menurut tempat diturunkannya, setiap surat dapat dibagi atas surat-surat Makkiyah (surat Mekkah) dan Madaniyah (surat Madinah). Pembagian ini berdasarkan tempat dan waktu penurunan surat dan ayat tertentu di mana surat-surat yang turun sebelum Rasulullah SAW hijrah ke Madinah digolongkan surat Makkiyah sedangkan setelahnya tergolong surat Madaniyah.

Surat yang turun di Makkah pada umumnya suratnya pendek-pendek, menyangkut prinsip-prinsip keimanan dan akhlaq, panggilannya ditujukan kepada manusia. Sedangkan yang turun di Madinah pada umumnya suratnya panjang-panjang, menyangkut peraturan-peraturan yang mengatur hubungan seseorang dengan Tuhan atau seseorang dengan yang lain (syari'ah). Pembagian berdasar fase sebelum dan setelah hijrah ini bertambah tepat, sebab berada surat Madaniyah yang turun di Mekkah.

Juz dan manzil

Dalam skema pembagian lain, Al-Qur'an juga terbagi dijadikan 30 anggota dengan panjang sama yang dikenal dengan nama juz. Pembagian ini kepada memudahkan mereka yang bersedia menuntaskan bacaan Al-Qur'an dalam 30 hari (satu bulan). Pembagian lain yakni manzil memecah Al-Qur'an dijadikan 7 anggota dengan tujuan penyelesaian bacaan dalam 7 hari (satu minggu). Kedua macam pembagian ini tidak memiliki hubungan dengan pembagian subyek bahasan tertentu.

Yang belakang sekali dari anggota panjang-pendeknya, surat-surat yang berada di dalam Al-Qur’an terbagi dijadikan empat anggota, yaitu:

  • As Sab’uththiwaal (tujuh surat yang panjang). Yaitu Surat Al-Baqarah, Ali Imran, An-Nisaa’, Al-A’raaf, Al-An’aam, Al Maa-idah dan Yunus
  • Al Miuun (seratus ayat lebih), seperti Hud, Yusuf, Mu'min dan kepadanya
  • Al Matsaani (kurang sedikit dari seratus ayat), seperti Al-Anfaal, Al-Hijr dan kepadanya
  • Al Mufashshal (surat-surat pendek), seperti Adh-Dhuha, Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Nas dan kepadanya

Sejarah Al-Qur'an hingga berpotongan mushaf

Pokok pokok pikiran tentang al quran menurut istilah adalah pernyataan nomor

Manuskrip dari Al-Andalus zaman ke-12

Al-Qur'an memberikan sorongan yang luhur kepada mempelajari sejarah dengan secara tidak sewenang-wenang, objektif dan adil[22]. Dengan demikian tradisi sains Islam sepenuhnya mengambil inspirasi dari Al-Qur'an, sehingga umat Muslim mampu menciptakan sistematika penulisan sejarah yang bertambah mendekati dasar penanggalan astronomis.

Penurunan Al-Qur'an

Al-Qur'an tidak turun sekaligus, ayat-ayat al-Qur'an turun secara berangsur-angsur selama 22 tahun 2 bulan 22 hari. Para ulama membagi masa turunnya ini dibagi dijadikan 2 periode, yaitu periode Mekkah dan periode Madinah. Periode Mekkah berlangsung selama 12 tahun masa kenabian Rasulullah SAW dan surat-surat yang turun pada waktu ini tergolong surat Makkiyyah. Sedangkan periode Madinah yang dimulai semenjak kejadian hijrah berlangsung selama 10 tahun dan surat yang turun pada kurun waktu ini dikata surat Madaniyah. Ilmu Al-Qur'an yang membahas mengenai latar belakang atau sebab-sebab suatu atau beberapa ayat al-Qur'an diturunkan dikata Asbabun Nuzul (Sebab-sebab Turunnya (suatu ayat).

Penulisan Al-Qur'an dan perkembangannya

Penulisan (pencatatan dalam bentuk teks) ayat-ayat al-Qur'an sudah dimulai semenjak zaman Nabi Muhammad. Yang belakang sekali transformasinya dijadikan teks yang sudah dibundel dijadikan satu seperti yang dijumpai ketika ini, sudah dimainkan pada zaman khalifah Utsman bin Affan.

Masa Nabi Muhammad

Pada masa ketika Nabi Muhammad sedang hidup, terdapat beberapa orang yang ditunjuk kepada menuliskan Al Qur'an yakni Zaid bin Tsabit, Ali bin Abi Talib, Muawiyah bin Sisa dari pembakaran Sufyan dan Ubay bin Kaab. Sahabat yang lain juga kerap menuliskan wahyu tersebut walau tidak diperintahkan. Media penulisan yang dipergunakan ketika itu berupa pelepah kurma, lempengan batu, daun lontar, kulit atau daun kayu, pelana, potongan tulang belulang hewan. Di samping itu jumlah juga sahabat-sahabat langsung menghafalkan ayat-ayat Al-Qur'an setelah wahyu diturunkan.

Masa Khulafaur Rasyidin

Pemerintahan Sisa dari pembakaran Bakar

Pada masa kekhalifahan Sisa dari pembakaran Bakar, terjadi beberapa pertempuran (dalam perang yang dikenal dengan nama perang Ridda) yang mengakibatkan tewasnya beberapa penghafal Al-Qur'an dalam jumlah yang signifikan. Umar bin Khattab yang ketika itu merasa sangat khawatir akan keadaan tersebut lantas berkeinginan kepada Sisa dari pembakaran Bakar kepada mengumpulkan seluruh tulisan Al-Qur'an yang ketika itu tersebar di selang para sahabat. Sisa dari pembakaran Bakar lantas memerintahkan Zaid bin Tsabit kepada koordinator pelaksanaan tugas tersebut. Setelah pekerjaan tersebut habis dan Al-Qur'an tersusun secara rapi dalam satu mushaf, hasilnya diserahkan kepada Sisa dari pembakaran Bakar. Sisa dari pembakaran Bakar menyimpan mushaf tersebut hingga wafatnya yang belakang sekali mushaf tersebut berubah kepada Umar kepada khalifah penerusnya, yang belakang sekali mushaf dipegang oleh anaknya yakni Hafshah yang juga istri Nabi Muhammad.

Pemerintahan Utsman bin Affan

Pada masa pemerintahan khalifah ke-3 yakni Utsman bin Affan, terdapat keragaman dalam prosedur pembacaan Al-Qur'an (qira'at) yang disebabkan oleh beradanya perbedaan dialek (lahjah) antar suku yang berasal dari daerah berbeda-beda. Hal ini menimbulkan kekhawatiran Utsman sehingga ia mengambil kebijakan kepada menciptakan sebuah mushaf standar (menyalin mushaf yang dipegang Hafsah) yang ditulis dengan sebuah macam penulisan yang baku. Standar tersebut, yang yang belakang sekali dikenal dengan istilah prosedur penulisan (rasam) Utsmani yang dipergunakan hingga ketika ini. Bersamaan dengan standardisasi ini, seluruh mushaf yang berlainan dengan standar yang dihasilkan diperintahkan kepada dibasmi (dibakar). Dengan bagian ini Utsman berhasil mencegah bahaya laten terjadinya perselisihan di selang umat Islam pada masa depan dalam penulisan dan pembacaan Al-Qur'an.

Mengutip hadist riwayat Ibnu Abi Dawud dalam Al-Mashahif, dengan sanad yang shahih:

Suwaid bin Ghaflah bercakap, "Ali mengatakan: Katakanlah segala yang adun tentang Utsman. Demi Allah, apa yang sudah dimainkannya mengenai mushaf-mushaf Al Qur'an sudah atas persetujuan kami. Utsman bercakap, 'Bagaimana argumenmu tentang isu qira'at ini? Aku mendapat berita bahwa beberapa mereka mengatakan bahwa qira'atnya bertambah adun dari qira'at orang lain. Ini hampir dijadikan suatu kekufuran'. Kami bercakap, 'Bagaimana pendapatmu?' Ia menjawab, 'Diri sendiri berpendapat supaya umat bersatu pada satu mushaf, sehingga tidak terjadi lagi perpecahan dan perselisihan.' Kami bercakap, 'Argumenmu sangat baik'."

Menurut Syaikh Manna' Al-Qaththan dalam Mahabits fi 'Ulum Al Qur'an, keterangan ini menunjukkan bahwa apa yang dimainkan Utsman sudah disepakati oleh para sahabat. Demikianlah yang belakang sekali Utsman mengirim utusan kepada Hafsah kepada meminjam mushaf Sisa dari pembakaran Bakar yang berada padanya. Lalu Utsman memanggil Zaid bin Tsabit Al-Anshari dan tiga orang Quraish, yaitu Abdullah bin Az-Zubair, Said bin Al-Ash dan Abdurrahman bin Al-Harits bin Hisyam. Ia memerintahkan mereka supaya menyalin dan memperbanyakkan mushaf, dan bila berada perbedaan selang Zaid dengan ketiga orang Quraish tersebut, hendaklah ditulis dalam bahasa Quraish karena Al Qur'an turun dalam dialek bahasa mereka. Setelah mengembalikan lembaran-lembaran asli kepada Hafsah, ia mengirimkan tujuh buah mushaf, yaitu ke Mekkah, Syam, Yaman, Bahrain, Bashrah, Kufah, dan sebuah ditahan di Madinah (mushaf al-Imam).

Upaya penerjemahan dan penafsiran Al Qur'an

Upaya-upaya kepada mengetahui pokok dan maksud Al Qur'an sudah memproduksi bagian penerjemahan (literal) dan penafsiran (lebih dalam, mengupas makna) dalam beragam bahasa. Namun demikian hasil usaha tersebut dianggap sebatas usaha manusia dan bukan usaha kepada menduplikasi atau menggantikan teks yang asli dalam bahasa Arab. Kedudukan terjemahan dan tafsir yang dihasilkan tidak sama dengan Al-Qur'an itu sendiri.

Terjemahan

Terjemahan Al-Qur'an merupakan hasil usaha penerjemahan secara literal teks Al-Qur'an yang tidak dibarengi dengan usaha interpretasi bertambah jauh. Terjemahan secara literal tidak boleh dianggap kepada guna sesungguhnya dari Al-Qur'an. Sebab Al-Qur'an menggunakan suatu lafazh dengan beragam gaya dan kepada suatu maksud yang bervariasi; kadang-kadang kepada guna hakiki, kadang-kadang pula kepada guna majazi (kiasan) atau guna dan maksud yang lain.

Terjemahan dalam bahasa Indonesia di selangnya dimainkan oleh:

Terjemahan dalam bahasa Inggris selang lain:

Terjemahan dalam bahasa daerah Indonesia di selangnya dimainkan oleh:

  1. Qur'an Kejawen (bahasa Jawa), oleh Kemajuan Islam Jogyakarta
  2. Qur'an Suadawiah (bahasa Sunda)
  3. Qur'an bahasa Sunda oleh K.H. Qomaruddien
  4. Al-Ibriz (bahasa Jawa), oleh K. Bisyri Mustafa Rembang
  5. Al-Qur'an Suci Basa Jawi (bahasa Jawa), oleh Prof. K.H.R. Muhamad Adnan
  6. Al-Amin (bahasa Sunda)
  7. Terjemahan Al-Qur'an dalam bahasa Bugis (huruf lontara), oleh KH Abdul Muin Yusuf (Pimpinan Pondok Pesantren Al-Urwatul Wutsqaa Benteng Sidrap Sulsel)

Tafsir

Upaya penafsiran Al-Qur'an sudah mengembang semenjak semasa hidupnya Nabi Muhammad, ketika itu para sahabat tinggal menanyakan kepada sang Nabi bila membutuhkan penjelasan atas ayat tertentu. Yang belakang sekali setelah wafatnya Nabi Muhammad hingga ketika ini usaha menggali bertambah dalam ayat-ayat Al-Qur'an terus berlanjut. Pendekatan (metodologi) yang dipergunakan juga beragam, mulai dari metode analitik, tematik, hingga perbandingan antar ayat. Corak yang dihasilkan juga beragam, terdapat tafsir dengan corak sastra-bahasa, sastra-budaya, filsafat dan teologis bahkan corak ilmiah.

Kebaikan budi pekerti terhadap Al-Qur'an

Berada dua argumen mengenai hukum menyentuh Al-Qur'an terhadap seseorang yang sedang junub, perempuan haid dan nifas. Argumen pertama mengatakan bahwa bila seseorang sedang mengalami keadaan tersebut tidak boleh menyentuh Al-Qur'an sebelum bersuci. Sedangkan argumen kedua mengatakan boleh dan sah saja kepada menyentuh Al-Qur'an, karena tidak berada dalil yang menguatkannya.[23]

Argumen pertama

Sebelum menyentuh sebuah mushaf Al-Qur'an, seorang Muslim dianjurkan kepada menyucikan dirinya terlebih dahulu dengan berwudhu. Hal ini berdasarkan tradisi dan interpretasi secara literal dari surat Al Waaqi'ah ayat 77 hingga 79.

Terjemahannya selang lain:56-77. Sesungguhnya Al-Qur'an ini merupakan bacaan yang sangat luhur, 56-78. pada kitab yang terpelihara (Lauhul Mahfuzh), 56-79. tidak menyentuhnya kecuali orang-orang yang disucikan. (56:77-56:79)

Penghormatan terhadap teks tertulis Al-Qur'an merupakan salah satu unsur penting kepercayaan bagi beberapa luhur Muslim. Mereka memercayai bahwa penghinaan secara sengaja terhadap Al Qur'an merupakan sebuah bentuk penghinaan serius terhadap sesuatu yang suci. Berdasarkan hukum pada beberapa negara berpenduduk mayoritas Muslim, hukuman kepada hal ini dapat berupa penjara kurungan dalam waktu yang lama dan bahkan berada yang menerapkan hukuman mati.

Argumen kedua

Argumen kedua mengatakan bahwa yang dimaksud oleh surat Al Waaqi'ah di atas ialah: "Tidak berada yang dapat menyentuh Al-Qur’an yang berada di Lauhul Mahfudz sebagaimana ditegaskan oleh ayat yang sebelumnya (ayat 78) kecuali para Malaikat yang sudah disucikan oleh Allah." Argumen ini merupakan tafsir dari Ibnu Abbas dan kepadanya sebagaimana sudah dijelaskan oleh Al-Hafidzh Ibnu Katsir di tafsirnya. Bukanlah yang dimaksud bahwa tidak boleh menyentuh atau memegang Al-Qur’an kecuali orang yang bersih dari hadats luhur dan hadats kecil.

Argumen kedua ini mencetuskan bahwa kalau memang aci demikian maksudnya tentang firman Allah di atas, maka berarti akan menjadi: Tidak berada yang menyentuh Al-Qur’an kecuali mereka yang suci (bersih), yakni dengan bentuk faa’il (subyek/pelaku) bukan maf’ul (obyek). Kenyataannya Allah berfirman: "Tidak berada yang menyentuhnya (Al-Qur’an) kecuali mereka yang sudah disucikan", yakni dengan bentuk maf’ul (obyek) bukan kepada faa’il (subyek).

“Tidak berada yang menyentuh Al-Qur’an kecuali orang yang suci.”[24] Yang dimaksud oleh hadits di atas ialah : Tidak berada yang menyentuh Al-Qur’an kecuali orang mu’min, karena orang mu’min itu suci tidak najis sebagaimana sabda Muhammad. “Sesungguhnya orang mu’min itu tidak najis”[25]

Hubungan dengan kitab-kitab lain

Berkaitan dengan beradanya kitab-kitab yang dipercayai diturunkan kepada nabi-nabi sebelum Muhammad SAW dalam agama Islam (Taurat, Zabur, Injil, lembaran Ibrahim), Al-Qur'an dalam beberapa ayatnya menegaskan posisinya terhadap kitab-kitab tersebut. Berikut merupakan pernyataan Al-Qur'an yang tentunya dijadikan doktrin bagi ummat Islam mengenai hubungan Al-Qur'an dengan kitab-kitab tersebut:

  • Bahwa Al-Qur'an menuntut kepercayaan ummat Islam terhadap eksistensi kitab-kitab tersebut. QS(2:4)
  • Bahwa Al-Qur'an diposisikan kepada pembenar dan batu ujian (verifikator) bagi kitab-kitab sebelumnya. QS(5:48)
  • Bahwa Al-Qur'an dijadikan referensi kepada menghilangkan perselisihan argumen selang ummat-ummat rasul yang berlainan. QS(16:63-64)
  • Bahwa Al-Qur'an meluruskan sejarah. Dalam Al-Qur'an terdapat cerita-cerita mengenai kaum dari rasul-rasul terdahulu, juga mengenai beberapa anggota mengenai kehidupan para rasul tersebut. Kisah tersebut pada beberapa bidang penting berlainan dengan versi yang terdapat pada teks-teks lain yang dipunyai adun oleh Yahudi dan Kristen.

Referensi

  1. ^ Al-A'zami, M.M., (2005), Sejarah Teks Al-Qur'an dari Wahyu hingga Kompilasi, (terj.), Jakarta: Gema Insani Press, ISBN 979-561-937-3.
  2. ^ "Kitab (Al Quran) ini tidak berada keraguan padanya; ajar bagi mereka yang bertakwa," (Al-Baqarah 2:2)
  3. ^ "Demi Kitab (Al Quran) yang menjelaskan," (Ad-Dhukan 44:2)
  4. ^ "Maha suci Allah yang sudah menurunkan Al Furqaan (Al Quran) kepada hamba-Nya, supaya ia dijadikan pemberi peringatan kepada seluruh alam," (Al-Furqan 25:1)
  5. ^ "Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya." (Al-Hijr 15:9)
  6. ^ a b c "Hai manusia, sesungguhnya sudah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan ajar serta rahmat bagi orang-orang yang beriman." (Yunus 10:57)
  7. ^ "...dan demikianlah, Kami sudah menurunkan Al Quran itu kepada peraturan (yang benar) dalam bahasa Arab. Dan seandainya kamu mengikuti hawa nafsu mereka setelah datang ilmu kepadamu, maka sekali-kali tidak berada pelindung dan pemelihara bagimu terhadap (siksa) Allah." (Ar-Ra'd 13:37)
  8. ^ "Itulah beberapa hikmah yang diwahyukan Tuhanmu kepadamu, dan janganlah kamu mengadakan tuhan yang lain di samping Allah, yang menyebabkan kamu dilemparkan ke dalam neraka dalam keadaan tercela lagi dijauhkan (dari rahmat Allah)." (Al-Isra 17:39)
  9. ^ "...dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang dijadikan penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian." (Al-Isra 17:82)
  10. ^ a b "...dan sesungguhnya Al Quran itu benar-benar dijadikan ajar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman." (An-Naml 27:77)
  11. ^ "...dan sesungguhnya kami tatkala mendengar ajar (Al Quran), kami beriman kepadanya. Barangsiapa beriman kepada Tuhannya, maka ia tidak takut akan pengurangan pahala dan tidak (takut pula) akan penambahan dosa dan kealpaan." (Al-Jin 72:13)
  12. ^ "Dialah yang sudah mengutus Rasul-Nya (dengan membawa) ajar (Al-Quran) dan agama yang aci kepada dimenangkan-Nya atas segala agama, walaupun orang-orang musyrikin tidak menyukai." (At-Tawbah 9:33)
  13. ^ "...dan sesungguhnya Al Quran ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta alam," (Asy-Syuara 26:192)
  14. ^ "...dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu wahyu (Al Quran) dengan perintah Kami. Sebelumnya kamu tidaklah mengetahui apakah Al Kitab (Al Quran) dan tidak pula mengetahui apakah iman itu, tetapi Kami menjadikan Al Quran itu cahaya, yang Kami tunjuki dengan ia siapa yang kami kehendaki di selang hamba-hamba Kami. Dan sesungguhnya kamu benar-benar memberi ajar kepada jalan yang lurus." (Asy-Syuraa 42:52)
  15. ^ "(Al Quran) ini merupakan penerangan bagi seluruh manusia, dan ajar serta pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa." (Al-Imran 3:138)
  16. ^ "...dan bila seorang diantara orang-orang musyrikin itu berkeinginan perlindungan kepadamu, maka lindungilah ia supaya ia sempat mendengar firman Allah, yang belakang sekali antarkanlah ia ketempat yang bebas sama sekali dari bahaya baginya. Demikian itu disebabkan mereka kaum yang tidak mengetahui." (At-Tawbah 9:6)
  17. ^ "Katakanlah: "Ruhul Qudus (Jibril) menurunkan Al Quran itu dari Tuhanmu dengan aci, kepada meneguhkan (hati) orang-orang yang sudah beriman, dan dijadikan ajar serta kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)"." (An-Nahl 16:102)
  18. ^ "Hai manusia, sesungguhnya sudah datang kepadamu bukti kebenaran dari Tuhanmu. (Muhammad dengan mukjizatnya) dan sudah Kami turunkan kepadamu cahaya yang terang benderang (Al Quran)." (An-Nisa 4:174)
  19. ^ "Al Quran ini merupakan pedoman bagi manusia, ajar dan rahmat bagi kaum yang meyakini." (Al-Jatsiyah 45:20)
  20. ^ "(Al Quran) ini merupakan penjelasan yang sempurna bagi manusia, dan supaya mereka diberi peringatan dengan-Nya, dan supaya mereka mengetahui bahwasanya Ia merupakan Tuhan Yang Maha Esa dan supaya orang-orang yang berakal mengambil pelajaran." (Ibrahim 14:52)
  21. ^ "...dan sesungguhnya sudah Kami turunkan bersambung perkataan ini (Al Quran) kepada mereka supaya mereka mendapat pelajaran." (Al-Qashash 28:51)
  22. ^ Rahman, A., (2007), Ensiklopediana Ilmu dalam Al-Quran: Rujukan Terlengkap Isyarat-Isyarat Ilmiah dalam Al-Quran, (terj.), Bandung: Penerbit Mizania, ISBN 979-8394-43-7
  23. ^ www.almanhaj.or.id Hukum Menyentuh Atau Memegang Al-Qur'an Bagi Orang Junub, Wanita Haid Dan Nifas (diakses pada 8 Juli 2010)
  24. ^ Shahih riwayat Daruquthni dari jalan Amr bin Hazm, dan dari jalan Hakim bin Hizaam diriwayatkan oleh Daruquthni, Hakim, Thabrani di kitabnya Mu’jam Kabir dan Mu’jam Ausath dan kepadanya, dan dari jalan Ibnu Umar diriwayatkan oleh Daruquthni dan kepadanya, dan dari jalan Utsman bin Abil Aash diriwayatkan oleh Thabrani di Mu’jam Kabir dan kepadanya. Irwaa-ul Ghalil no. 122 oleh Syaikhul Imam Al-Albani. Ia sudah mentakhrij hadits di atas dan mencetuskannya shahih.
  25. ^ Shahih riwayat Bukhari, Muslim, Sisa dari pembakaran Dawud, Tirmidzi, Nasa’i, Ibnu Majah, Ahmad dan kepadanya dari jalan Sisa dari pembakaran Hurairah, ia berkata : “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah menjumpaiku di salah satu jalan dari jalan-jalan yang berada di Madinah, sedangkan diri sendiri dalam keadaan junub, lalu diri sendiri menyingkir pergi dan segera diri sendiri mandi yang belakang sekali diri sendiri datang (menemui beliau), lalu ia bersabda, “Kemana engkau tadi wahai Sisa dari pembakaran Hurairah?” Jawabku, “Diri sendiri tadi dalam keadaan junub, maka diri sendiri tidak suka duduk bersamamu dalam keadaan tidak bersih (suci)”. Maka ia bersabda, “Subhanallah! Sesungguhnya orang mu’min itu tidak najis” (Dalam riwayat yang lain ia bersabda, “Sesungguhnya orang muslim itu tidak najis”).

Daftar kepustakaan

  • Departemen Agama Republik Indonesia -- Al-Qur'an dan Terjemahannya.
  • Baidan, Nashruddin. 2003. Perkembangan Tafsir Al Qur'an di Indonesia. Solo. Tiga Serangkai.
  • Baltaji, Muhammad. 2005. Metodologi Ijtihad Umar bin Al Khatab. (terjemahan H. Masturi Irham, Lc). Jakarta. Khalifa.
  • Faridl, Miftah dan Syihabudin, Agus --Al-Qur'an, Sumber Hukum Islam yang Pertama, Penerbit Pustaka, Bandung, 1989 M.
  • Ichwan, Muhammad Nor. 2001. Memasuki Dunia Al-Qur’an. Semarang. Lubuk Raya.
  • ------------------------------. 2004.Tafsir 'Ilmy: Memahami Al Qur'an Melintasi Pendekatan Sains Modern. Yogyakarta. Menara Kudus.
  • Ilyas, Yunahar. 1997. Feminisme dalam Kajian Tafsir Al-Qur'an Klasik dan Kontemporer. Yogyakarta. Pustaka Pelajar.
  • al Khuli, Amin dan Nasr Hamid Sisa dari pembakaran Zayd. 2004. Metode Tafsir Sastra. (terjemahan Khairon Nahdiyyin). Yogyakarta. Kebaikan budi pekerti Press.
  • al Mahali, Imam Jalaluddin dan Imam Jalaluddin As Suyuthi,2001, Terjemahan Tafsir Jalalain Berikut Azbabun Nuzul Jilid 4 (terj oleh Bahrun Sisa dari pembakaran Bakar, Lc), Bandung, Sinar Algesindo.
  • Qardawi, Yusuf. 2003. Bagaimana Berinteraksi dengan Al-Qur’an. (terjemahan: Kathur Suhardi). Jakarta. Pustaka Al-Kautsar.
  • al-Qattan, Manna Khalil. 2001. Studi Ilmu-ilmu Al-Qur'an. Jakarta. Lentera Antar Nusa.
  • al-Qaththan, Syaikh Manna' Khalil. 2006. Pengantar Studi Ilmu Al-Qur'an (Mahabits fi 'Ulum Al Qur'an). Terjemahan: H. Aunur Rafiq El-Mazni, Lc, MA. Jakarta. Pustaka Al-Kautsar.
  • ash-Shabuny, Muhammad Aly. 1996. Pengantar Studi Al-Qur'an (at-Tibyan) (terjemahan: Moch. Chudlori Umar dan Moh. Matsna HS). Bandung. al-Ma’arif.
  • ash Shiddieqy,Teungku Muhammad Hasbi. 2002, Ilmu-ilmu Al Qur'an: Ilmu-ilmu Pokok dalam Menafsirkan Al Qur'an,Semarang, Pustaka Rizki Putra
  • Shihab, Muhammad Quraish. 1993. Membumikan Al-Qur'an. Bandung. Mizan.
  • -----------------------------------. 2002. Tafsir Al-Misbah; Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur'an Jilid 1. Jakarta. Lentera hati.
  • Wahid, Marzuki. 2005. Studi Al Qur'an Kontemporer: Perspektif Islam dan Barat. Bandung. Pustaka Setia.

Lihat pula

Pranala luar

  • (Inggris) Al-Quran proyek dalam 140+ bahasa (termasuk bahasa Indonesia 'Indonesian Ministry of Religious Affairs', 'Jalal al-Din al-Mahalli and Jalal al-Din al-Suyuti' dan 'Muhammad Quraish Shihab et al.')
  • Teks Al-Qur'an dalam 36+ bahasa, termasuk bahasa Indonesia
  • Al-Qur'an Search Engine SE Mesin Pencari Al-Qur'an dalam beragam bahasa (Albanian, Bosnian, Dutch, English, EnglishQaribullah, EnglishShakir, French, German, Indonesia, Italian, Japanese, Spanien, Swahili)
  • Translation of the Meanings of The Noble Quran in 10 languages - Indonesian, Urdu, Spanish, French, English, German, Russian, Chinese, Greek, Turkish
  • www.ifran-ul-Quran.com Read, Listen to, Search, Download English & Urdu translations of holy Quran by Dr Muhammad Tahir-ul-Qadri
  • (Arab) Animasi flash Al Quran
  • (Indonesia) Quran Terjemah Indonesia
  • (Indonesia) Quran Terjemah Indonesia
  • (Indonesia) Al-Qur'an Dalam Beragam Bahasa
  • (Indonesia) Bermacam artikel berada di sini
  • (Melayu) Kamus Istilah Al Qur'an
  • (Inggris) Faizani.com Terjemahan Al-Quran dalam bahasa Inggris.
  • (Indonesia) Eramuslim, Sejarah Penulisan Al-Quran : Siapa yang Melakukan, Mengapa dan Bagaimana
  • (Inggris) Brief History of Compilation of the Qur'an, University of Southern California - Muslim Student Association
  • (Inggris) Proyek Zekr software open source Al Qur'an berbasis java
  • (Indonesia) Media Muslim INFO, Mushhaf al-Qur'an Yang Sudah Rusak dan Hukum Membaca Al-Qur'an secara Bersama-sama
  • (Indonesia) PEMBAKARAN Al-Qur'an dihalangi kaum Kristen di Amerika!


edunitas.com


Page 11

Artikel ini merupakan anggota dari seri tentang:
Islam
Pokok pokok pikiran tentang al quran menurut istilah adalah pernyataan nomor
Pokok pokok pikiran tentang al quran menurut istilah adalah pernyataan nomor
Portal Islam

Al-Qur’ān (ejaan KBBI: Alquran, Arab: القرآن) merupakan kitab suci agama Islam. Umat Islam percaya bahwa Al-Qur'an merupakan puncak dan penutup wahyu Allah yang diperuntukkan bagi manusia, dan anggota dari rukun iman, yang disampaikan kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, melintasi perantaraan Malaikat Jibril, dan kepada wahyu pertama yang diterima oleh Nabi Muhammad merupakan sebagaimana yang terdapat dalam surat Al-'Alaq ayat 1-5.[1]

Etimologi

Ditinjau dari anggota kebahasaan, Al-Qur’an berasal dari bahasa Arab yang berarti "bacaan" atau "sesuatu yang dibaca berulang-ulang". Kata Al-Qur’an merupakan bentuk kata benda (masdar) dari kata kerja qara'a yang berarti membaca. Pemikiran pemakaian kata ini dapat juga dijumpai pada salah satu surat Al-Qur'an sendiri yakni pada ayat 17 dan 18 Surah Al-Qiyamah yang artinya:

“Sesungguhnya mengumpulkan Al-Qur’an (di dalam dadamu) dan (menetapkan) bacaannya (pada lidahmu) itu merupakan tanggungan Kami. (Karena itu,) bila Kami sudah membacakannya, hendaklah kamu ikuti {amalkan} bacaannya”.(75:17-75:18)

Terminologi

Pokok pokok pikiran tentang al quran menurut istilah adalah pernyataan nomor

Sebuah sampul dari mushaf Al-Qur'an.

Dr. Subhi Al Salih memberikan arti Al-Qur'an kepada berikut:

“Kalam Allah SWT yang merupakan mukjizat yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dan ditulis di mushaf serta diriwayatkan dengan mutawatir, membacanya termasuk ibadah”.

Adapun Muhammad Ali ash-Shabuni memberikan arti Al-Qur'an kepada berikut:

"Al-Qur'an merupakan firman Allah yang tiada tandingannya, diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW penutup para Nabi dan Rasul, dengan perantaraan Malaikat Jibril a.s. dan ditulis pada mushaf-mushaf yang yang belakang sekali disampaikan kepada kita secara mutawatir, serta membaca dan mempelajarinya merupakan ibadah, yang dimulai dengan surat Al-Fatihah dan ditutup dengan surat An-Nas"

Dengan arti tersebut di atas sebagaimana dipercayai Muslim, firman Allah yang diturunkan kepada Nabi selain Nabi Muhammad SAW, tidak dinamakan Al-Qur’an seperti Kitab Taurat yang diturunkan kepada umat Nabi Musa AS atau Kitab Injil yang diturunkan kepada umat Nabi Isa AS. Demikian pula firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW yang membacanya tidak dianggap kepada ibadah, seperti Hadits Qudsi, tidak termasuk Al-Qur’an.

Nama-nama lain Al-Qur'an

Dalam Al-Qur'an sendiri terdapat beberapa ayat yang menyertakan nama lain yang dipergunakan kepada merujuk kepada Al-Qur'an itu sendiri. Berikut merupakan nama-nama tersebut dan ayat yang mencantumkannya:

  • Al-Kitab (Buku)[2][3]
  • Al-Furqan (Pembeda aci salah)[4]
  • Adz-Dzikr (Pemberi peringatan)[5]
  • Al-Mau'idhah (Pelajaran/nasihat)[6]
  • Al-Hukm (Peraturan/hukum)[7]
  • Al-Hikmah (Kebijaksanaan)[8]
  • Asy-Syifa' (Obat/penyembuh)[6][9]
  • Al-Huda (Petunjuk)[6][10][11][12]
  • At-Tanzil (Yang diturunkan)[13]
  • Ar-Rahmat (Karunia)[10]
  • Ar-Ruh (Ruh)[14]
  • Al-Bayan (Penerang)[15]
  • Al-Kalam (Ucapan/firman)[16]
  • Al-Busyra (Kabar gembira)[17]
  • An-Nur (Cahaya)[18]
  • Al-Basha'ir (Pedoman)[19]
  • Al-Balagh (Penyampaian/kabar)[20]
  • Al-Qaul (Perkataan/ucapan)[21]

Susunan dan pembagian Al-Qur'an

Pokok pokok pikiran tentang al quran menurut istilah adalah pernyataan nomor

Al-Qur'an yang sedang membuka.

Surat, ayat dan ruku'

Al-Qur'an terdiri atas 114 anggota yang dikenal dengan nama surah (surat) dan 6236 ayat. Setiap surat akan terdiri atas beberapa ayat, di mana surat terpanjang dengan 286 ayat merupakan surat Al Baqarah dan yang terpendek hanya memiliki 3 ayat yakni surat Al Kautsar, An-Nasr dan Al-‘Așr. Surat-surat yang panjang terbagi lagi atas sub anggota lagi yang dikata ruku' yang membahas tema atau topik tertentu.

Makkiyah dan Madaniyah

Sedangkan menurut tempat diturunkannya, setiap surat dapat dibagi atas surat-surat Makkiyah (surat Mekkah) dan Madaniyah (surat Madinah). Pembagian ini berdasarkan tempat dan waktu penurunan surat dan ayat tertentu di mana surat-surat yang turun sebelum Rasulullah SAW hijrah ke Madinah digolongkan surat Makkiyah sedangkan setelahnya tergolong surat Madaniyah.

Surat yang turun di Makkah pada umumnya suratnya pendek-pendek, menyangkut prinsip-prinsip keimanan dan akhlaq, panggilannya ditujukan kepada manusia. Sedangkan yang turun di Madinah pada umumnya suratnya panjang-panjang, menyangkut peraturan-peraturan yang mengatur hubungan seseorang dengan Tuhan atau seseorang dengan yang lain (syari'ah). Pembagian berdasar fase sebelum dan setelah hijrah ini bertambah tepat, sebab berada surat Madaniyah yang turun di Mekkah.

Juz dan manzil

Dalam skema pembagian lain, Al-Qur'an juga terbagi dijadikan 30 anggota dengan panjang sama yang dikenal dengan nama juz. Pembagian ini kepada memudahkan mereka yang bersedia menuntaskan bacaan Al-Qur'an dalam 30 hari (satu bulan). Pembagian lain yakni manzil memecah Al-Qur'an dijadikan 7 anggota dengan tujuan penyelesaian bacaan dalam 7 hari (satu minggu). Kedua macam pembagian ini tidak memiliki hubungan dengan pembagian subyek bahasan tertentu.

Yang belakang sekali dari anggota panjang-pendeknya, surat-surat yang berada di dalam Al-Qur’an terbagi dijadikan empat anggota, yaitu:

  • As Sab’uththiwaal (tujuh surat yang panjang). Yaitu Surat Al-Baqarah, Ali Imran, An-Nisaa’, Al-A’raaf, Al-An’aam, Al Maa-idah dan Yunus
  • Al Miuun (seratus ayat lebih), seperti Hud, Yusuf, Mu'min dan kepadanya
  • Al Matsaani (kurang sedikit dari seratus ayat), seperti Al-Anfaal, Al-Hijr dan kepadanya
  • Al Mufashshal (surat-surat pendek), seperti Adh-Dhuha, Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Nas dan kepadanya

Sejarah Al-Qur'an hingga berpotongan mushaf

Pokok pokok pikiran tentang al quran menurut istilah adalah pernyataan nomor

Manuskrip dari Al-Andalus zaman ke-12

Al-Qur'an memberikan sorongan yang luhur kepada mempelajari sejarah dengan secara tidak sewenang-wenang, objektif dan adil[22]. Dengan demikian tradisi sains Islam sepenuhnya mengambil inspirasi dari Al-Qur'an, sehingga umat Muslim mampu menciptakan sistematika penulisan sejarah yang bertambah mendekati dasar penanggalan astronomis.

Penurunan Al-Qur'an

Al-Qur'an tidak turun sekaligus, ayat-ayat al-Qur'an turun secara berangsur-angsur selama 22 tahun 2 bulan 22 hari. Para ulama membagi masa turunnya ini dibagi dijadikan 2 periode, yaitu periode Mekkah dan periode Madinah. Periode Mekkah berlangsung selama 12 tahun masa kenabian Rasulullah SAW dan surat-surat yang turun pada waktu ini tergolong surat Makkiyyah. Sedangkan periode Madinah yang dimulai semenjak kejadian hijrah berlangsung selama 10 tahun dan surat yang turun pada kurun waktu ini dikata surat Madaniyah. Ilmu Al-Qur'an yang membahas mengenai latar belakang atau sebab-sebab suatu atau beberapa ayat al-Qur'an diturunkan dikata Asbabun Nuzul (Sebab-sebab Turunnya (suatu ayat).

Penulisan Al-Qur'an dan perkembangannya

Penulisan (pencatatan dalam bentuk teks) ayat-ayat al-Qur'an sudah dimulai semenjak zaman Nabi Muhammad. Yang belakang sekali transformasinya dijadikan teks yang sudah dibundel dijadikan satu seperti yang dijumpai ketika ini, sudah diterapkan pada zaman khalifah Utsman bin Affan.

Masa Nabi Muhammad

Pada masa ketika Nabi Muhammad sedang hidup, terdapat beberapa orang yang ditunjuk kepada menuliskan Al Qur'an yakni Zaid bin Tsabit, Ali bin Abi Talib, Muawiyah bin Sisa dari pembakaran Sufyan dan Ubay bin Kaab. Sahabat yang lain juga kerap menuliskan wahyu tersebut walau tidak diperintahkan. Media penulisan yang dipergunakan ketika itu berupa pelepah kurma, lempengan batu, daun lontar, kulit atau daun kayu, pelana, potongan tulang belulang hewan. Di samping itu jumlah juga sahabat-sahabat langsung menghafalkan ayat-ayat Al-Qur'an setelah wahyu diturunkan.

Masa Khulafaur Rasyidin

Pemerintahan Sisa dari pembakaran Bakar

Pada masa kekhalifahan Sisa dari pembakaran Bakar, terjadi beberapa pertempuran (dalam perang yang dikenal dengan nama perang Ridda) yang mengakibatkan tewasnya beberapa penghafal Al-Qur'an dalam jumlah yang signifikan. Umar bin Khattab yang ketika itu merasa sangat khawatir akan situasi tersebut lantas berkeinginan kepada Sisa dari pembakaran Bakar kepada mengumpulkan seluruh tulisan Al-Qur'an yang ketika itu tersebar di selang para sahabat. Sisa dari pembakaran Bakar lantas memerintahkan Zaid bin Tsabit kepada koordinator pelaksanaan tugas tersebut. Setelah pekerjaan tersebut habis dan Al-Qur'an tersusun secara rapi dalam satu mushaf, hasilnya diserahkan kepada Sisa dari pembakaran Bakar. Sisa dari pembakaran Bakar menyimpan mushaf tersebut hingga wafatnya yang belakang sekali mushaf tersebut berubah kepada Umar kepada khalifah penerusnya, yang belakang sekali mushaf dipegang oleh anaknya yakni Hafshah yang juga istri Nabi Muhammad.

Pemerintahan Utsman bin Affan

Pada masa pemerintahan khalifah ke-3 yakni Utsman bin Affan, terdapat keragaman dalam prosedur pembacaan Al-Qur'an (qira'at) yang disebabkan oleh beradanya perbedaan dialek (lahjah) antar suku yang berasal dari daerah berbeda-beda. Hal ini menimbulkan kekhawatiran Utsman sehingga ia mengambil kebijakan kepada menciptakan sebuah mushaf standar (menyalin mushaf yang dipegang Hafsah) yang ditulis dengan sebuah macam penulisan yang baku. Standar tersebut, yang yang belakang sekali dikenal dengan istilah prosedur penulisan (rasam) Utsmani yang dipergunakan hingga ketika ini. Bersamaan dengan standardisasi ini, seluruh mushaf yang berlainan dengan standar yang dihasilkan diperintahkan kepada dibasmi (dibakar). Dengan bagian ini Utsman berhasil mencegah bahaya laten terjadinya perselisihan di selang umat Islam pada masa depan dalam penulisan dan pembacaan Al-Qur'an.

Mengutip hadist riwayat Ibnu Abi Dawud dalam Al-Mashahif, dengan sanad yang shahih:

Suwaid bin Ghaflah bercakap, "Ali mengatakan: Katakanlah segala yang adun tentang Utsman. Demi Allah, apa yang sudah diterapkannya mengenai mushaf-mushaf Al Qur'an sudah atas persetujuan kami. Utsman bercakap, 'Bagaimana argumenmu tentang isu qira'at ini? Aku mendapat berita bahwa beberapa mereka mengatakan bahwa qira'atnya bertambah adun dari qira'at orang lain. Ini hampir dijadikan suatu kekufuran'. Kami bercakap, 'Bagaimana pendapatmu?' Ia menjawab, 'Diri sendiri berpendapat supaya umat bersatu pada satu mushaf, sehingga tidak terjadi lagi perpecahan dan perselisihan.' Kami bercakap, 'Argumenmu sangat baik'."

Menurut Syaikh Manna' Al-Qaththan dalam Mahabits fi 'Ulum Al Qur'an, keterangan ini menunjukkan bahwa apa yang diterapkan Utsman sudah disepakati oleh para sahabat. Demikianlah yang belakang sekali Utsman mengirim utusan kepada Hafsah kepada meminjam mushaf Sisa dari pembakaran Bakar yang berada padanya. Lalu Utsman memanggil Zaid bin Tsabit Al-Anshari dan tiga orang Quraish, yaitu Abdullah bin Az-Zubair, Said bin Al-Ash dan Abdurrahman bin Al-Harits bin Hisyam. Ia memerintahkan mereka supaya menyalin dan memperbanyakkan mushaf, dan bila berada perbedaan selang Zaid dengan ketiga orang Quraish tersebut, hendaklah ditulis dalam bahasa Quraish karena Al Qur'an turun dalam dialek bahasa mereka. Setelah mengembalikan lembaran-lembaran asli kepada Hafsah, ia mengirimkan tujuh buah mushaf, yaitu ke Mekkah, Syam, Yaman, Bahrain, Bashrah, Kufah, dan sebuah ditahan di Madinah (mushaf al-Imam).

Upaya penerjemahan dan penafsiran Al Qur'an

Upaya-upaya kepada mengetahui pokok dan maksud Al Qur'an sudah memproduksi bagian penerjemahan (literal) dan penafsiran (lebih dalam, mengupas makna) dalam beragam bahasa. Namun demikian hasil usaha tersebut dianggap sebatas usaha manusia dan bukan usaha kepada menduplikasi atau menggantikan teks yang asli dalam bahasa Arab. Kedudukan terjemahan dan tafsir yang dihasilkan tidak sama dengan Al-Qur'an itu sendiri.

Terjemahan

Terjemahan Al-Qur'an merupakan hasil usaha penerjemahan secara literal teks Al-Qur'an yang tidak dibarengi dengan usaha interpretasi bertambah jauh. Terjemahan secara literal tidak boleh dianggap kepada guna sesungguhnya dari Al-Qur'an. Sebab Al-Qur'an menggunakan suatu lafazh dengan beragam gaya dan kepada suatu maksud yang bervariasi; kadang-kadang kepada guna hakiki, kadang-kadang pula kepada guna majazi (kiasan) atau guna dan maksud yang lain.

Terjemahan dalam bahasa Indonesia di selangnya diterapkan oleh:

Terjemahan dalam bahasa Inggris selang lain:

Terjemahan dalam bahasa daerah Indonesia di selangnya diterapkan oleh:

  1. Qur'an Kejawen (bahasa Jawa), oleh Kemajuan Islam Jogyakarta
  2. Qur'an Suadawiah (bahasa Sunda)
  3. Qur'an bahasa Sunda oleh K.H. Qomaruddien
  4. Al-Ibriz (bahasa Jawa), oleh K. Bisyri Mustafa Rembang
  5. Al-Qur'an Suci Basa Jawi (bahasa Jawa), oleh Prof. K.H.R. Muhamad Adnan
  6. Al-Amin (bahasa Sunda)
  7. Terjemahan Al-Qur'an dalam bahasa Bugis (huruf lontara), oleh KH Abdul Muin Yusuf (Pimpinan Pondok Pesantren Al-Urwatul Wutsqaa Benteng Sidrap Sulsel)

Tafsir

Upaya penafsiran Al-Qur'an sudah mengembang semenjak semasa hidupnya Nabi Muhammad, ketika itu para sahabat tinggal menanyakan kepada sang Nabi bila membutuhkan penjelasan atas ayat tertentu. Yang belakang sekali setelah wafatnya Nabi Muhammad hingga ketika ini usaha menggali bertambah dalam ayat-ayat Al-Qur'an terus berlanjut. Pendekatan (metodologi) yang dipergunakan juga beragam, mulai dari metode analitik, tematik, hingga perbandingan antar ayat. Corak yang dihasilkan juga beragam, terdapat tafsir dengan corak sastra-bahasa, sastra-budaya, filsafat dan teologis bahkan corak ilmiah.

Kebaikan budi pekerti terhadap Al-Qur'an

Berada dua argumen mengenai hukum menyentuh Al-Qur'an terhadap seseorang yang sedang junub, perempuan haid dan nifas. Argumen pertama mengatakan bahwa bila seseorang sedang mengalami situasi tersebut tidak boleh menyentuh Al-Qur'an sebelum bersuci. Sedangkan argumen kedua mengatakan boleh dan sah saja kepada menyentuh Al-Qur'an, karena tidak berada dalil yang menguatkannya.[23]

Argumen pertama

Sebelum menyentuh sebuah mushaf Al-Qur'an, seorang Muslim dianjurkan kepada menyucikan dirinya terlebih dahulu dengan berwudhu. Hal ini berdasarkan tradisi dan interpretasi secara literal dari surat Al Waaqi'ah ayat 77 hingga 79.

Terjemahannya selang lain:56-77. Sesungguhnya Al-Qur'an ini merupakan bacaan yang sangat luhur, 56-78. pada kitab yang terpelihara (Lauhul Mahfuzh), 56-79. tidak menyentuhnya kecuali orang-orang yang disucikan. (56:77-56:79)

Penghormatan terhadap teks tertulis Al-Qur'an merupakan salah satu unsur penting kepercayaan bagi beberapa luhur Muslim. Mereka memercayai bahwa penghinaan secara sengaja terhadap Al Qur'an merupakan sebuah bentuk penghinaan serius terhadap sesuatu yang suci. Berdasarkan hukum pada beberapa negara berpenduduk mayoritas Muslim, hukuman kepada hal ini dapat berupa penjara kurungan dalam waktu yang lama dan bahkan berada yang melaksanakan hukuman mati.

Argumen kedua

Argumen kedua mengatakan bahwa yang dimaksud oleh surat Al Waaqi'ah di atas ialah: "Tidak berada yang dapat menyentuh Al-Qur’an yang berada di Lauhul Mahfudz sebagaimana ditegaskan oleh ayat yang sebelumnya (ayat 78) kecuali para Malaikat yang sudah disucikan oleh Allah." Argumen ini merupakan tafsir dari Ibnu Abbas dan kepadanya sebagaimana sudah dijelaskan oleh Al-Hafidzh Ibnu Katsir di tafsirnya. Bukanlah yang dimaksud bahwa tidak boleh menyentuh atau memegang Al-Qur’an kecuali orang yang bersih dari hadats luhur dan hadats kecil.

Argumen kedua ini mencetuskan bahwa kalau memang aci demikian maksudnya tentang firman Allah di atas, maka berarti akan menjadi: Tidak berada yang menyentuh Al-Qur’an kecuali mereka yang suci (bersih), yakni dengan bentuk faa’il (subyek/pelaku) bukan maf’ul (obyek). Kenyataannya Allah berfirman: "Tidak berada yang menyentuhnya (Al-Qur’an) kecuali mereka yang sudah disucikan", yakni dengan bentuk maf’ul (obyek) bukan kepada faa’il (subyek).

“Tidak berada yang menyentuh Al-Qur’an kecuali orang yang suci.”[24] Yang dimaksud oleh hadits di atas ialah : Tidak berada yang menyentuh Al-Qur’an kecuali orang mu’min, karena orang mu’min itu suci tidak najis sebagaimana sabda Muhammad. “Sesungguhnya orang mu’min itu tidak najis”[25]

Hubungan dengan kitab-kitab lain

Berkaitan dengan beradanya kitab-kitab yang dipercayai diturunkan kepada nabi-nabi sebelum Muhammad SAW dalam agama Islam (Taurat, Zabur, Injil, lembaran Ibrahim), Al-Qur'an dalam beberapa ayatnya menegaskan posisinya terhadap kitab-kitab tersebut. Berikut merupakan pernyataan Al-Qur'an yang tentunya dijadikan doktrin bagi ummat Islam mengenai hubungan Al-Qur'an dengan kitab-kitab tersebut:

  • Bahwa Al-Qur'an menuntut kepercayaan ummat Islam terhadap eksistensi kitab-kitab tersebut. QS(2:4)
  • Bahwa Al-Qur'an diposisikan kepada pembenar dan batu ujian (verifikator) bagi kitab-kitab sebelumnya. QS(5:48)
  • Bahwa Al-Qur'an dijadikan referensi kepada menghilangkan perselisihan argumen selang ummat-ummat rasul yang berlainan. QS(16:63-64)
  • Bahwa Al-Qur'an meluruskan sejarah. Dalam Al-Qur'an terdapat cerita-cerita mengenai kaum dari rasul-rasul terdahulu, juga mengenai beberapa anggota mengenai kehidupan para rasul tersebut. Kisah tersebut pada beberapa bidang penting berlainan dengan versi yang terdapat pada teks-teks lain yang dipunyai adun oleh Yahudi dan Kristen.

Referensi

  1. ^ Al-A'zami, M.M., (2005), Sejarah Teks Al-Qur'an dari Wahyu hingga Kompilasi, (terj.), Jakarta: Gema Insani Press, ISBN 979-561-937-3.
  2. ^ "Kitab (Al Quran) ini tidak berada keraguan padanya; ajar bagi mereka yang bertakwa," (Al-Baqarah 2:2)
  3. ^ "Demi Kitab (Al Quran) yang menjelaskan," (Ad-Dhukan 44:2)
  4. ^ "Maha suci Allah yang sudah menurunkan Al Furqaan (Al Quran) kepada hamba-Nya, supaya ia dijadikan pemberi peringatan kepada seluruh alam," (Al-Furqan 25:1)
  5. ^ "Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya." (Al-Hijr 15:9)
  6. ^ a b c "Hai manusia, sesungguhnya sudah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan ajar serta rahmat bagi orang-orang yang beriman." (Yunus 10:57)
  7. ^ "...dan demikianlah, Kami sudah menurunkan Al Quran itu kepada peraturan (yang benar) dalam bahasa Arab. Dan seandainya kamu mengikuti hawa nafsu mereka setelah datang ilmu kepadamu, maka sekali-kali tidak berada pelindung dan pemelihara bagimu terhadap (siksa) Allah." (Ar-Ra'd 13:37)
  8. ^ "Itulah beberapa hikmah yang diwahyukan Tuhanmu kepadamu, dan janganlah kamu mengadakan tuhan yang lain di samping Allah, yang menyebabkan kamu dilemparkan ke dalam neraka dalam situasi tercela lagi dijauhkan (dari rahmat Allah)." (Al-Isra 17:39)
  9. ^ "...dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang dijadikan penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian." (Al-Isra 17:82)
  10. ^ a b "...dan sesungguhnya Al Quran itu benar-benar dijadikan ajar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman." (An-Naml 27:77)
  11. ^ "...dan sesungguhnya kami tatkala mendengar ajar (Al Quran), kami beriman kepadanya. Barangsiapa beriman kepada Tuhannya, maka ia tidak takut akan pengurangan pahala dan tidak (takut pula) akan penambahan dosa dan kealpaan." (Al-Jin 72:13)
  12. ^ "Dialah yang sudah mengutus Rasul-Nya (dengan membawa) ajar (Al-Quran) dan agama yang aci kepada dimenangkan-Nya atas segala agama, walaupun orang-orang musyrikin tidak menyukai." (At-Tawbah 9:33)
  13. ^ "...dan sesungguhnya Al Quran ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta alam," (Asy-Syuara 26:192)
  14. ^ "...dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu wahyu (Al Quran) dengan perintah Kami. Sebelumnya kamu tidaklah mengetahui apakah Al Kitab (Al Quran) dan tidak pula mengetahui apakah iman itu, tetapi Kami menjadikan Al Quran itu cahaya, yang Kami tunjuki dengan ia siapa yang kami kehendaki di selang hamba-hamba Kami. Dan sesungguhnya kamu benar-benar memberi ajar kepada jalan yang lurus." (Asy-Syuraa 42:52)
  15. ^ "(Al Quran) ini merupakan penerangan bagi seluruh manusia, dan ajar serta pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa." (Al-Imran 3:138)
  16. ^ "...dan bila seorang diantara orang-orang musyrikin itu berkeinginan perlindungan kepadamu, maka lindungilah ia supaya ia sempat mendengar firman Allah, yang belakang sekali antarkanlah ia ketempat yang bebas sama sekali dari bahaya baginya. Demikian itu disebabkan mereka kaum yang tidak mengetahui." (At-Tawbah 9:6)
  17. ^ "Katakanlah: "Ruhul Qudus (Jibril) menurunkan Al Quran itu dari Tuhanmu dengan aci, kepada meneguhkan (hati) orang-orang yang sudah beriman, dan dijadikan ajar serta kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)"." (An-Nahl 16:102)
  18. ^ "Hai manusia, sesungguhnya sudah datang kepadamu bukti kebenaran dari Tuhanmu. (Muhammad dengan mukjizatnya) dan sudah Kami turunkan kepadamu cahaya yang terang benderang (Al Quran)." (An-Nisa 4:174)
  19. ^ "Al Quran ini merupakan pedoman bagi manusia, ajar dan rahmat bagi kaum yang meyakini." (Al-Jatsiyah 45:20)
  20. ^ "(Al Quran) ini merupakan penjelasan yang sempurna bagi manusia, dan supaya mereka diberi peringatan dengan-Nya, dan supaya mereka mengetahui bahwasanya Ia merupakan Tuhan Yang Maha Esa dan supaya orang-orang yang berakal mengambil pelajaran." (Ibrahim 14:52)
  21. ^ "...dan sesungguhnya sudah Kami turunkan bersambung perkataan ini (Al Quran) kepada mereka supaya mereka mendapat pelajaran." (Al-Qashash 28:51)
  22. ^ Rahman, A., (2007), Ensiklopediana Ilmu dalam Al-Quran: Rujukan Terlengkap Isyarat-Isyarat Ilmiah dalam Al-Quran, (terj.), Bandung: Penerbit Mizania, ISBN 979-8394-43-7
  23. ^ www.almanhaj.or.id Hukum Menyentuh Atau Memegang Al-Qur'an Bagi Orang Junub, Wanita Haid Dan Nifas (diakses pada 8 Juli 2010)
  24. ^ Shahih riwayat Daruquthni dari jalan Amr bin Hazm, dan dari jalan Hakim bin Hizaam diriwayatkan oleh Daruquthni, Hakim, Thabrani di kitabnya Mu’jam Kabir dan Mu’jam Ausath dan kepadanya, dan dari jalan Ibnu Umar diriwayatkan oleh Daruquthni dan kepadanya, dan dari jalan Utsman bin Abil Aash diriwayatkan oleh Thabrani di Mu’jam Kabir dan kepadanya. Irwaa-ul Ghalil no. 122 oleh Syaikhul Imam Al-Albani. Ia sudah mentakhrij hadits di atas dan mencetuskannya shahih.
  25. ^ Shahih riwayat Bukhari, Muslim, Sisa dari pembakaran Dawud, Tirmidzi, Nasa’i, Ibnu Majah, Ahmad dan kepadanya dari jalan Sisa dari pembakaran Hurairah, ia berkata : “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah menjumpaiku di salah satu jalan dari jalan-jalan yang berada di Madinah, sedangkan diri sendiri dalam situasi junub, lalu diri sendiri menyingkir pergi dan segera diri sendiri mandi yang belakang sekali diri sendiri datang (menemui beliau), lalu ia bersabda, “Kemana engkau tadi wahai Sisa dari pembakaran Hurairah?” Jawabku, “Diri sendiri tadi dalam situasi junub, maka diri sendiri tidak suka duduk bersamamu dalam situasi tidak bersih (suci)”. Maka ia bersabda, “Subhanallah! Sesungguhnya orang mu’min itu tidak najis” (Dalam riwayat yang lain ia bersabda, “Sesungguhnya orang muslim itu tidak najis”).

Daftar kepustakaan

  • Departemen Agama Republik Indonesia -- Al-Qur'an dan Terjemahannya.
  • Baidan, Nashruddin. 2003. Perkembangan Tafsir Al Qur'an di Indonesia. Solo. Tiga Serangkai.
  • Baltaji, Muhammad. 2005. Metodologi Ijtihad Umar bin Al Khatab. (terjemahan H. Masturi Irham, Lc). Jakarta. Khalifa.
  • Faridl, Miftah dan Syihabudin, Agus --Al-Qur'an, Sumber Hukum Islam yang Pertama, Penerbit Pustaka, Bandung, 1989 M.
  • Ichwan, Muhammad Nor. 2001. Memasuki Dunia Al-Qur’an. Semarang. Lubuk Raya.
  • ------------------------------. 2004.Tafsir 'Ilmy: Memahami Al Qur'an Melintasi Pendekatan Sains Modern. Yogyakarta. Menara Kudus.
  • Ilyas, Yunahar. 1997. Feminisme dalam Kajian Tafsir Al-Qur'an Klasik dan Kontemporer. Yogyakarta. Pustaka Pelajar.
  • al Khuli, Amin dan Nasr Hamid Sisa dari pembakaran Zayd. 2004. Metode Tafsir Sastra. (terjemahan Khairon Nahdiyyin). Yogyakarta. Kebaikan budi pekerti Press.
  • al Mahali, Imam Jalaluddin dan Imam Jalaluddin As Suyuthi,2001, Terjemahan Tafsir Jalalain Berikut Azbabun Nuzul Jilid 4 (terj oleh Bahrun Sisa dari pembakaran Bakar, Lc), Bandung, Sinar Algesindo.
  • Qardawi, Yusuf. 2003. Bagaimana Berinteraksi dengan Al-Qur’an. (terjemahan: Kathur Suhardi). Jakarta. Pustaka Al-Kautsar.
  • al-Qattan, Manna Khalil. 2001. Studi Ilmu-ilmu Al-Qur'an. Jakarta. Lentera Antar Nusa.
  • al-Qaththan, Syaikh Manna' Khalil. 2006. Pengantar Studi Ilmu Al-Qur'an (Mahabits fi 'Ulum Al Qur'an). Terjemahan: H. Aunur Rafiq El-Mazni, Lc, MA. Jakarta. Pustaka Al-Kautsar.
  • ash-Shabuny, Muhammad Aly. 1996. Pengantar Studi Al-Qur'an (at-Tibyan) (terjemahan: Moch. Chudlori Umar dan Moh. Matsna HS). Bandung. al-Ma’arif.
  • ash Shiddieqy,Teungku Muhammad Hasbi. 2002, Ilmu-ilmu Al Qur'an: Ilmu-ilmu Pokok dalam Menafsirkan Al Qur'an,Semarang, Pustaka Rizki Putra
  • Shihab, Muhammad Quraish. 1993. Membumikan Al-Qur'an. Bandung. Mizan.
  • -----------------------------------. 2002. Tafsir Al-Misbah; Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur'an Jilid 1. Jakarta. Lentera hati.
  • Wahid, Marzuki. 2005. Studi Al Qur'an Kontemporer: Perspektif Islam dan Barat. Bandung. Pustaka Setia.

Lihat pula

Pranala luar

  • (Inggris) Al-Quran proyek dalam 140+ bahasa (termasuk bahasa Indonesia 'Indonesian Ministry of Religious Affairs', 'Jalal al-Din al-Mahalli and Jalal al-Din al-Suyuti' dan 'Muhammad Quraish Shihab et al.')
  • Teks Al-Qur'an dalam 36+ bahasa, termasuk bahasa Indonesia
  • Al-Qur'an Search Engine SE Mesin Pencari Al-Qur'an dalam beragam bahasa (Albanian, Bosnian, Dutch, English, EnglishQaribullah, EnglishShakir, French, German, Indonesia, Italian, Japanese, Spanien, Swahili)
  • Translation of the Meanings of The Noble Quran in 10 languages - Indonesian, Urdu, Spanish, French, English, German, Russian, Chinese, Greek, Turkish
  • www.ifran-ul-Quran.com Read, Listen to, Search, Download English & Urdu translations of holy Quran by Dr Muhammad Tahir-ul-Qadri
  • (Arab) Animasi flash Al Quran
  • (Indonesia) Quran Terjemah Indonesia
  • (Indonesia) Quran Terjemah Indonesia
  • (Indonesia) Al-Qur'an Dalam Beragam Bahasa
  • (Indonesia) Bermacam artikel berada di sini
  • (Melayu) Kamus Istilah Al Qur'an
  • (Inggris) Faizani.com Terjemahan Al-Quran dalam bahasa Inggris.
  • (Indonesia) Eramuslim, Sejarah Penulisan Al-Quran : Siapa yang Melakukan, Mengapa dan Bagaimana
  • (Inggris) Brief History of Compilation of the Qur'an, University of Southern California - Muslim Student Association
  • (Inggris) Proyek Zekr software open source Al Qur'an berbasis java
  • (Indonesia) Media Muslim INFO, Mushhaf al-Qur'an Yang Sudah Rusak dan Hukum Membaca Al-Qur'an secara Bersama-sama
  • (Indonesia) PEMBAKARAN Al-Qur'an dihalangi kaum Kristen di Amerika!


edunitas.com


Page 12

Artikel ini merupakan anggota dari seri tentang:
Islam
Pokok pokok pikiran tentang al quran menurut istilah adalah pernyataan nomor
Pokok pokok pikiran tentang al quran menurut istilah adalah pernyataan nomor
Portal Islam

Al-Qur’ān (ejaan KBBI: Alquran, Arab: القرآن) merupakan kitab suci agama Islam. Umat Islam percaya bahwa Al-Qur'an merupakan puncak dan penutup wahyu Allah yang diperuntukkan bagi manusia, dan anggota dari rukun iman, yang disampaikan kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, melintasi perantaraan Malaikat Jibril, dan kepada wahyu pertama yang diterima oleh Nabi Muhammad merupakan sebagaimana yang terdapat dalam surat Al-'Alaq ayat 1-5.[1]

Etimologi

Ditinjau dari anggota kebahasaan, Al-Qur’an berasal dari bahasa Arab yang berarti "bacaan" atau "sesuatu yang dibaca berulang-ulang". Kata Al-Qur’an merupakan bentuk kata benda (masdar) dari kata kerja qara'a yang berarti membaca. Pemikiran pemakaian kata ini dapat juga dijumpai pada salah satu surat Al-Qur'an sendiri yakni pada ayat 17 dan 18 Surah Al-Qiyamah yang artinya:

“Sesungguhnya mengumpulkan Al-Qur’an (di dalam dadamu) dan (menetapkan) bacaannya (pada lidahmu) itu merupakan tanggungan Kami. (Karena itu,) bila Kami sudah membacakannya, hendaklah kamu ikuti {amalkan} bacaannya”.(75:17-75:18)

Terminologi

Pokok pokok pikiran tentang al quran menurut istilah adalah pernyataan nomor

Sebuah sampul dari mushaf Al-Qur'an.

Dr. Subhi Al Salih memberikan arti Al-Qur'an kepada berikut:

“Kalam Allah SWT yang merupakan mukjizat yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dan ditulis di mushaf serta diriwayatkan dengan mutawatir, membacanya termasuk ibadah”.

Adapun Muhammad Ali ash-Shabuni memberikan arti Al-Qur'an kepada berikut:

"Al-Qur'an merupakan firman Allah yang tiada tandingannya, diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW penutup para Nabi dan Rasul, dengan perantaraan Malaikat Jibril a.s. dan ditulis pada mushaf-mushaf yang yang belakang sekali disampaikan kepada kita secara mutawatir, serta membaca dan mempelajarinya merupakan ibadah, yang dimulai dengan surat Al-Fatihah dan ditutup dengan surat An-Nas"

Dengan arti tersebut di atas sebagaimana dipercayai Muslim, firman Allah yang diturunkan kepada Nabi selain Nabi Muhammad SAW, tidak dinamakan Al-Qur’an seperti Kitab Taurat yang diturunkan kepada umat Nabi Musa AS atau Kitab Injil yang diturunkan kepada umat Nabi Isa AS. Demikian pula firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW yang membacanya tidak dianggap kepada ibadah, seperti Hadits Qudsi, tidak termasuk Al-Qur’an.

Nama-nama lain Al-Qur'an

Dalam Al-Qur'an sendiri terdapat beberapa ayat yang menyertakan nama lain yang dipergunakan kepada merujuk kepada Al-Qur'an itu sendiri. Berikut merupakan nama-nama tersebut dan ayat yang mencantumkannya:

  • Al-Kitab (Buku)[2][3]
  • Al-Furqan (Pembeda aci salah)[4]
  • Adz-Dzikr (Pemberi peringatan)[5]
  • Al-Mau'idhah (Pelajaran/nasihat)[6]
  • Al-Hukm (Peraturan/hukum)[7]
  • Al-Hikmah (Kebijaksanaan)[8]
  • Asy-Syifa' (Obat/penyembuh)[6][9]
  • Al-Huda (Petunjuk)[6][10][11][12]
  • At-Tanzil (Yang diturunkan)[13]
  • Ar-Rahmat (Karunia)[10]
  • Ar-Ruh (Ruh)[14]
  • Al-Bayan (Penerang)[15]
  • Al-Kalam (Ucapan/firman)[16]
  • Al-Busyra (Kabar gembira)[17]
  • An-Nur (Cahaya)[18]
  • Al-Basha'ir (Pedoman)[19]
  • Al-Balagh (Penyampaian/kabar)[20]
  • Al-Qaul (Perkataan/ucapan)[21]

Susunan dan pembagian Al-Qur'an

Pokok pokok pikiran tentang al quran menurut istilah adalah pernyataan nomor

Al-Qur'an yang sedang membuka.

Surat, ayat dan ruku'

Al-Qur'an terdiri atas 114 anggota yang dikenal dengan nama surah (surat) dan 6236 ayat. Setiap surat akan terdiri atas beberapa ayat, di mana surat terpanjang dengan 286 ayat merupakan surat Al Baqarah dan yang terpendek hanya memiliki 3 ayat yakni surat Al Kautsar, An-Nasr dan Al-‘Așr. Surat-surat yang panjang terbagi lagi atas sub anggota lagi yang dikata ruku' yang membahas tema atau topik tertentu.

Makkiyah dan Madaniyah

Sedangkan menurut tempat diturunkannya, setiap surat dapat dibagi atas surat-surat Makkiyah (surat Mekkah) dan Madaniyah (surat Madinah). Pembagian ini berdasarkan tempat dan waktu penurunan surat dan ayat tertentu di mana surat-surat yang turun sebelum Rasulullah SAW hijrah ke Madinah digolongkan surat Makkiyah sedangkan setelahnya tergolong surat Madaniyah.

Surat yang turun di Makkah pada umumnya suratnya pendek-pendek, menyangkut prinsip-prinsip keimanan dan akhlaq, panggilannya ditujukan kepada manusia. Sedangkan yang turun di Madinah pada umumnya suratnya panjang-panjang, menyangkut peraturan-peraturan yang mengatur hubungan seseorang dengan Tuhan atau seseorang dengan yang lain (syari'ah). Pembagian berdasar fase sebelum dan setelah hijrah ini bertambah tepat, sebab berada surat Madaniyah yang turun di Mekkah.

Juz dan manzil

Dalam skema pembagian lain, Al-Qur'an juga terbagi dijadikan 30 anggota dengan panjang sama yang dikenal dengan nama juz. Pembagian ini kepada memudahkan mereka yang bersedia menuntaskan bacaan Al-Qur'an dalam 30 hari (satu bulan). Pembagian lain yakni manzil memecah Al-Qur'an dijadikan 7 anggota dengan tujuan penyelesaian bacaan dalam 7 hari (satu minggu). Kedua macam pembagian ini tidak memiliki hubungan dengan pembagian subyek bahasan tertentu.

Yang belakang sekali dari anggota panjang-pendeknya, surat-surat yang berada di dalam Al-Qur’an terbagi dijadikan empat anggota, yaitu:

  • As Sab’uththiwaal (tujuh surat yang panjang). Yaitu Surat Al-Baqarah, Ali Imran, An-Nisaa’, Al-A’raaf, Al-An’aam, Al Maa-idah dan Yunus
  • Al Miuun (seratus ayat lebih), seperti Hud, Yusuf, Mu'min dan kepadanya
  • Al Matsaani (kurang sedikit dari seratus ayat), seperti Al-Anfaal, Al-Hijr dan kepadanya
  • Al Mufashshal (surat-surat pendek), seperti Adh-Dhuha, Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Nas dan kepadanya

Sejarah Al-Qur'an hingga berpotongan mushaf

Pokok pokok pikiran tentang al quran menurut istilah adalah pernyataan nomor

Manuskrip dari Al-Andalus zaman ke-12

Al-Qur'an memberikan sorongan yang luhur kepada mempelajari sejarah dengan secara tidak sewenang-wenang, objektif dan adil[22]. Dengan demikian tradisi sains Islam sepenuhnya mengambil inspirasi dari Al-Qur'an, sehingga umat Muslim mampu menciptakan sistematika penulisan sejarah yang bertambah mendekati dasar penanggalan astronomis.

Penurunan Al-Qur'an

Al-Qur'an tidak turun sekaligus, ayat-ayat al-Qur'an turun secara berangsur-angsur selama 22 tahun 2 bulan 22 hari. Para ulama membagi masa turunnya ini dibagi dijadikan 2 periode, yaitu periode Mekkah dan periode Madinah. Periode Mekkah berlangsung selama 12 tahun masa kenabian Rasulullah SAW dan surat-surat yang turun pada waktu ini tergolong surat Makkiyyah. Sedangkan periode Madinah yang dimulai semenjak kejadian hijrah berlangsung selama 10 tahun dan surat yang turun pada kurun waktu ini dikata surat Madaniyah. Ilmu Al-Qur'an yang membahas mengenai latar belakang atau sebab-sebab suatu atau beberapa ayat al-Qur'an diturunkan dikata Asbabun Nuzul (Sebab-sebab Turunnya (suatu ayat).

Penulisan Al-Qur'an dan perkembangannya

Penulisan (pencatatan dalam bentuk teks) ayat-ayat al-Qur'an sudah dimulai semenjak zaman Nabi Muhammad. Yang belakang sekali transformasinya dijadikan teks yang sudah dibundel dijadikan satu seperti yang dijumpai ketika ini, sudah diterapkan pada zaman khalifah Utsman bin Affan.

Masa Nabi Muhammad

Pada masa ketika Nabi Muhammad sedang hidup, terdapat beberapa orang yang ditunjuk kepada menuliskan Al Qur'an yakni Zaid bin Tsabit, Ali bin Abi Talib, Muawiyah bin Sisa dari pembakaran Sufyan dan Ubay bin Kaab. Sahabat yang lain juga kerap menuliskan wahyu tersebut walau tidak diperintahkan. Media penulisan yang dipergunakan ketika itu berupa pelepah kurma, lempengan batu, daun lontar, kulit atau daun kayu, pelana, potongan tulang belulang hewan. Di samping itu jumlah juga sahabat-sahabat langsung menghafalkan ayat-ayat Al-Qur'an setelah wahyu diturunkan.

Masa Khulafaur Rasyidin

Pemerintahan Sisa dari pembakaran Bakar

Pada masa kekhalifahan Sisa dari pembakaran Bakar, terjadi beberapa pertempuran (dalam perang yang dikenal dengan nama perang Ridda) yang mengakibatkan tewasnya beberapa penghafal Al-Qur'an dalam jumlah yang signifikan. Umar bin Khattab yang ketika itu merasa sangat khawatir akan situasi tersebut lantas berkeinginan kepada Sisa dari pembakaran Bakar kepada mengumpulkan seluruh tulisan Al-Qur'an yang ketika itu tersebar di selang para sahabat. Sisa dari pembakaran Bakar lantas memerintahkan Zaid bin Tsabit kepada koordinator pelaksanaan tugas tersebut. Setelah pekerjaan tersebut habis dan Al-Qur'an tersusun secara rapi dalam satu mushaf, hasilnya diserahkan kepada Sisa dari pembakaran Bakar. Sisa dari pembakaran Bakar menyimpan mushaf tersebut hingga wafatnya yang belakang sekali mushaf tersebut berubah kepada Umar kepada khalifah penerusnya, yang belakang sekali mushaf dipegang oleh anaknya yakni Hafshah yang juga istri Nabi Muhammad.

Pemerintahan Utsman bin Affan

Pada masa pemerintahan khalifah ke-3 yakni Utsman bin Affan, terdapat keragaman dalam prosedur pembacaan Al-Qur'an (qira'at) yang disebabkan oleh beradanya perbedaan dialek (lahjah) antar suku yang berasal dari daerah berbeda-beda. Hal ini menimbulkan kekhawatiran Utsman sehingga ia mengambil kebijakan kepada menciptakan sebuah mushaf standar (menyalin mushaf yang dipegang Hafsah) yang ditulis dengan sebuah macam penulisan yang baku. Standar tersebut, yang yang belakang sekali dikenal dengan istilah prosedur penulisan (rasam) Utsmani yang dipergunakan hingga ketika ini. Bersamaan dengan standardisasi ini, seluruh mushaf yang berlainan dengan standar yang dihasilkan diperintahkan kepada dibasmi (dibakar). Dengan bagian ini Utsman berhasil mencegah bahaya laten terjadinya perselisihan di selang umat Islam pada masa depan dalam penulisan dan pembacaan Al-Qur'an.

Mengutip hadist riwayat Ibnu Abi Dawud dalam Al-Mashahif, dengan sanad yang shahih:

Suwaid bin Ghaflah bercakap, "Ali mengatakan: Katakanlah segala yang adun tentang Utsman. Demi Allah, apa yang sudah diterapkannya mengenai mushaf-mushaf Al Qur'an sudah atas persetujuan kami. Utsman bercakap, 'Bagaimana argumenmu tentang isu qira'at ini? Aku mendapat berita bahwa beberapa mereka mengatakan bahwa qira'atnya bertambah adun dari qira'at orang lain. Ini hampir dijadikan suatu kekufuran'. Kami bercakap, 'Bagaimana pendapatmu?' Ia menjawab, 'Diri sendiri berpendapat supaya umat bersatu pada satu mushaf, sehingga tidak terjadi lagi perpecahan dan perselisihan.' Kami bercakap, 'Argumenmu sangat baik'."

Menurut Syaikh Manna' Al-Qaththan dalam Mahabits fi 'Ulum Al Qur'an, keterangan ini menunjukkan bahwa apa yang diterapkan Utsman sudah disepakati oleh para sahabat. Demikianlah yang belakang sekali Utsman mengirim utusan kepada Hafsah kepada meminjam mushaf Sisa dari pembakaran Bakar yang berada padanya. Lalu Utsman memanggil Zaid bin Tsabit Al-Anshari dan tiga orang Quraish, yaitu Abdullah bin Az-Zubair, Said bin Al-Ash dan Abdurrahman bin Al-Harits bin Hisyam. Ia memerintahkan mereka supaya menyalin dan memperbanyakkan mushaf, dan bila berada perbedaan selang Zaid dengan ketiga orang Quraish tersebut, hendaklah ditulis dalam bahasa Quraish karena Al Qur'an turun dalam dialek bahasa mereka. Setelah mengembalikan lembaran-lembaran asli kepada Hafsah, ia mengirimkan tujuh buah mushaf, yaitu ke Mekkah, Syam, Yaman, Bahrain, Bashrah, Kufah, dan sebuah ditahan di Madinah (mushaf al-Imam).

Upaya penerjemahan dan penafsiran Al Qur'an

Upaya-upaya kepada mengetahui pokok dan maksud Al Qur'an sudah memproduksi bagian penerjemahan (literal) dan penafsiran (lebih dalam, mengupas makna) dalam beragam bahasa. Namun demikian hasil usaha tersebut dianggap sebatas usaha manusia dan bukan usaha kepada menduplikasi atau menggantikan teks yang asli dalam bahasa Arab. Kedudukan terjemahan dan tafsir yang dihasilkan tidak sama dengan Al-Qur'an itu sendiri.

Terjemahan

Terjemahan Al-Qur'an merupakan hasil usaha penerjemahan secara literal teks Al-Qur'an yang tidak dibarengi dengan usaha interpretasi bertambah jauh. Terjemahan secara literal tidak boleh dianggap kepada guna sesungguhnya dari Al-Qur'an. Sebab Al-Qur'an menggunakan suatu lafazh dengan beragam gaya dan kepada suatu maksud yang bervariasi; kadang-kadang kepada guna hakiki, kadang-kadang pula kepada guna majazi (kiasan) atau guna dan maksud yang lain.

Terjemahan dalam bahasa Indonesia di selangnya diterapkan oleh:

Terjemahan dalam bahasa Inggris selang lain:

Terjemahan dalam bahasa daerah Indonesia di selangnya diterapkan oleh:

  1. Qur'an Kejawen (bahasa Jawa), oleh Kemajuan Islam Jogyakarta
  2. Qur'an Suadawiah (bahasa Sunda)
  3. Qur'an bahasa Sunda oleh K.H. Qomaruddien
  4. Al-Ibriz (bahasa Jawa), oleh K. Bisyri Mustafa Rembang
  5. Al-Qur'an Suci Basa Jawi (bahasa Jawa), oleh Prof. K.H.R. Muhamad Adnan
  6. Al-Amin (bahasa Sunda)
  7. Terjemahan Al-Qur'an dalam bahasa Bugis (huruf lontara), oleh KH Abdul Muin Yusuf (Pimpinan Pondok Pesantren Al-Urwatul Wutsqaa Benteng Sidrap Sulsel)

Tafsir

Upaya penafsiran Al-Qur'an sudah mengembang semenjak semasa hidupnya Nabi Muhammad, ketika itu para sahabat tinggal menanyakan kepada sang Nabi bila membutuhkan penjelasan atas ayat tertentu. Yang belakang sekali setelah wafatnya Nabi Muhammad hingga ketika ini usaha menggali bertambah dalam ayat-ayat Al-Qur'an terus berlanjut. Pendekatan (metodologi) yang dipergunakan juga beragam, mulai dari metode analitik, tematik, hingga perbandingan antar ayat. Corak yang dihasilkan juga beragam, terdapat tafsir dengan corak sastra-bahasa, sastra-budaya, filsafat dan teologis bahkan corak ilmiah.

Kebaikan budi pekerti terhadap Al-Qur'an

Berada dua argumen mengenai hukum menyentuh Al-Qur'an terhadap seseorang yang sedang junub, perempuan haid dan nifas. Argumen pertama mengatakan bahwa bila seseorang sedang mengalami situasi tersebut tidak boleh menyentuh Al-Qur'an sebelum bersuci. Sedangkan argumen kedua mengatakan boleh dan sah saja kepada menyentuh Al-Qur'an, karena tidak berada dalil yang menguatkannya.[23]

Argumen pertama

Sebelum menyentuh sebuah mushaf Al-Qur'an, seorang Muslim dianjurkan kepada menyucikan dirinya terlebih dahulu dengan berwudhu. Hal ini berdasarkan tradisi dan interpretasi secara literal dari surat Al Waaqi'ah ayat 77 hingga 79.

Terjemahannya selang lain:56-77. Sesungguhnya Al-Qur'an ini merupakan bacaan yang sangat luhur, 56-78. pada kitab yang terpelihara (Lauhul Mahfuzh), 56-79. tidak menyentuhnya kecuali orang-orang yang disucikan. (56:77-56:79)

Penghormatan terhadap teks tertulis Al-Qur'an merupakan salah satu unsur penting kepercayaan bagi beberapa luhur Muslim. Mereka memercayai bahwa penghinaan secara sengaja terhadap Al Qur'an merupakan sebuah bentuk penghinaan serius terhadap sesuatu yang suci. Berdasarkan hukum pada beberapa negara berpenduduk mayoritas Muslim, hukuman kepada hal ini dapat berupa penjara kurungan dalam waktu yang lama dan bahkan berada yang melaksanakan hukuman mati.

Argumen kedua

Argumen kedua mengatakan bahwa yang dimaksud oleh surat Al Waaqi'ah di atas ialah: "Tidak berada yang dapat menyentuh Al-Qur’an yang berada di Lauhul Mahfudz sebagaimana ditegaskan oleh ayat yang sebelumnya (ayat 78) kecuali para Malaikat yang sudah disucikan oleh Allah." Argumen ini merupakan tafsir dari Ibnu Abbas dan kepadanya sebagaimana sudah dijelaskan oleh Al-Hafidzh Ibnu Katsir di tafsirnya. Bukanlah yang dimaksud bahwa tidak boleh menyentuh atau memegang Al-Qur’an kecuali orang yang bersih dari hadats luhur dan hadats kecil.

Argumen kedua ini mencetuskan bahwa kalau memang aci demikian maksudnya tentang firman Allah di atas, maka berarti akan menjadi: Tidak berada yang menyentuh Al-Qur’an kecuali mereka yang suci (bersih), yakni dengan bentuk faa’il (subyek/pelaku) bukan maf’ul (obyek). Kenyataannya Allah berfirman: "Tidak berada yang menyentuhnya (Al-Qur’an) kecuali mereka yang sudah disucikan", yakni dengan bentuk maf’ul (obyek) bukan kepada faa’il (subyek).

“Tidak berada yang menyentuh Al-Qur’an kecuali orang yang suci.”[24] Yang dimaksud oleh hadits di atas ialah : Tidak berada yang menyentuh Al-Qur’an kecuali orang mu’min, karena orang mu’min itu suci tidak najis sebagaimana sabda Muhammad. “Sesungguhnya orang mu’min itu tidak najis”[25]

Hubungan dengan kitab-kitab lain

Berkaitan dengan beradanya kitab-kitab yang dipercayai diturunkan kepada nabi-nabi sebelum Muhammad SAW dalam agama Islam (Taurat, Zabur, Injil, lembaran Ibrahim), Al-Qur'an dalam beberapa ayatnya menegaskan posisinya terhadap kitab-kitab tersebut. Berikut merupakan pernyataan Al-Qur'an yang tentunya dijadikan doktrin bagi ummat Islam mengenai hubungan Al-Qur'an dengan kitab-kitab tersebut:

  • Bahwa Al-Qur'an menuntut kepercayaan ummat Islam terhadap eksistensi kitab-kitab tersebut. QS(2:4)
  • Bahwa Al-Qur'an diposisikan kepada pembenar dan batu ujian (verifikator) bagi kitab-kitab sebelumnya. QS(5:48)
  • Bahwa Al-Qur'an dijadikan referensi kepada menghilangkan perselisihan argumen selang ummat-ummat rasul yang berlainan. QS(16:63-64)
  • Bahwa Al-Qur'an meluruskan sejarah. Dalam Al-Qur'an terdapat cerita-cerita mengenai kaum dari rasul-rasul terdahulu, juga mengenai beberapa anggota mengenai kehidupan para rasul tersebut. Kisah tersebut pada beberapa bidang penting berlainan dengan versi yang terdapat pada teks-teks lain yang dipunyai adun oleh Yahudi dan Kristen.

Referensi

  1. ^ Al-A'zami, M.M., (2005), Sejarah Teks Al-Qur'an dari Wahyu hingga Kompilasi, (terj.), Jakarta: Gema Insani Press, ISBN 979-561-937-3.
  2. ^ "Kitab (Al Quran) ini tidak berada keraguan padanya; ajar bagi mereka yang bertakwa," (Al-Baqarah 2:2)
  3. ^ "Demi Kitab (Al Quran) yang menjelaskan," (Ad-Dhukan 44:2)
  4. ^ "Maha suci Allah yang sudah menurunkan Al Furqaan (Al Quran) kepada hamba-Nya, supaya ia dijadikan pemberi peringatan kepada seluruh alam," (Al-Furqan 25:1)
  5. ^ "Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya." (Al-Hijr 15:9)
  6. ^ a b c "Hai manusia, sesungguhnya sudah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan ajar serta rahmat bagi orang-orang yang beriman." (Yunus 10:57)
  7. ^ "...dan demikianlah, Kami sudah menurunkan Al Quran itu kepada peraturan (yang benar) dalam bahasa Arab. Dan seandainya kamu mengikuti hawa nafsu mereka setelah datang ilmu kepadamu, maka sekali-kali tidak berada pelindung dan pemelihara bagimu terhadap (siksa) Allah." (Ar-Ra'd 13:37)
  8. ^ "Itulah beberapa hikmah yang diwahyukan Tuhanmu kepadamu, dan janganlah kamu mengadakan tuhan yang lain di samping Allah, yang menyebabkan kamu dilemparkan ke dalam neraka dalam situasi tercela lagi dijauhkan (dari rahmat Allah)." (Al-Isra 17:39)
  9. ^ "...dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang dijadikan penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian." (Al-Isra 17:82)
  10. ^ a b "...dan sesungguhnya Al Quran itu benar-benar dijadikan ajar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman." (An-Naml 27:77)
  11. ^ "...dan sesungguhnya kami tatkala mendengar ajar (Al Quran), kami beriman kepadanya. Barangsiapa beriman kepada Tuhannya, maka ia tidak takut akan pengurangan pahala dan tidak (takut pula) akan penambahan dosa dan kealpaan." (Al-Jin 72:13)
  12. ^ "Dialah yang sudah mengutus Rasul-Nya (dengan membawa) ajar (Al-Quran) dan agama yang aci kepada dimenangkan-Nya atas segala agama, walaupun orang-orang musyrikin tidak menyukai." (At-Tawbah 9:33)
  13. ^ "...dan sesungguhnya Al Quran ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta alam," (Asy-Syuara 26:192)
  14. ^ "...dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu wahyu (Al Quran) dengan perintah Kami. Sebelumnya kamu tidaklah mengetahui apakah Al Kitab (Al Quran) dan tidak pula mengetahui apakah iman itu, tetapi Kami menjadikan Al Quran itu cahaya, yang Kami tunjuki dengan ia siapa yang kami kehendaki di selang hamba-hamba Kami. Dan sesungguhnya kamu benar-benar memberi ajar kepada jalan yang lurus." (Asy-Syuraa 42:52)
  15. ^ "(Al Quran) ini merupakan penerangan bagi seluruh manusia, dan ajar serta pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa." (Al-Imran 3:138)
  16. ^ "...dan bila seorang diantara orang-orang musyrikin itu berkeinginan perlindungan kepadamu, maka lindungilah ia supaya ia sempat mendengar firman Allah, yang belakang sekali antarkanlah ia ketempat yang bebas sama sekali dari bahaya baginya. Demikian itu disebabkan mereka kaum yang tidak mengetahui." (At-Tawbah 9:6)
  17. ^ "Katakanlah: "Ruhul Qudus (Jibril) menurunkan Al Quran itu dari Tuhanmu dengan aci, kepada meneguhkan (hati) orang-orang yang sudah beriman, dan dijadikan ajar serta kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)"." (An-Nahl 16:102)
  18. ^ "Hai manusia, sesungguhnya sudah datang kepadamu bukti kebenaran dari Tuhanmu. (Muhammad dengan mukjizatnya) dan sudah Kami turunkan kepadamu cahaya yang terang benderang (Al Quran)." (An-Nisa 4:174)
  19. ^ "Al Quran ini merupakan pedoman bagi manusia, ajar dan rahmat bagi kaum yang meyakini." (Al-Jatsiyah 45:20)
  20. ^ "(Al Quran) ini merupakan penjelasan yang sempurna bagi manusia, dan supaya mereka diberi peringatan dengan-Nya, dan supaya mereka mengetahui bahwasanya Ia merupakan Tuhan Yang Maha Esa dan supaya orang-orang yang berakal mengambil pelajaran." (Ibrahim 14:52)
  21. ^ "...dan sesungguhnya sudah Kami turunkan bersambung perkataan ini (Al Quran) kepada mereka supaya mereka mendapat pelajaran." (Al-Qashash 28:51)
  22. ^ Rahman, A., (2007), Ensiklopediana Ilmu dalam Al-Quran: Rujukan Terlengkap Isyarat-Isyarat Ilmiah dalam Al-Quran, (terj.), Bandung: Penerbit Mizania, ISBN 979-8394-43-7
  23. ^ www.almanhaj.or.id Hukum Menyentuh Atau Memegang Al-Qur'an Bagi Orang Junub, Wanita Haid Dan Nifas (diakses pada 8 Juli 2010)
  24. ^ Shahih riwayat Daruquthni dari jalan Amr bin Hazm, dan dari jalan Hakim bin Hizaam diriwayatkan oleh Daruquthni, Hakim, Thabrani di kitabnya Mu’jam Kabir dan Mu’jam Ausath dan kepadanya, dan dari jalan Ibnu Umar diriwayatkan oleh Daruquthni dan kepadanya, dan dari jalan Utsman bin Abil Aash diriwayatkan oleh Thabrani di Mu’jam Kabir dan kepadanya. Irwaa-ul Ghalil no. 122 oleh Syaikhul Imam Al-Albani. Ia sudah mentakhrij hadits di atas dan mencetuskannya shahih.
  25. ^ Shahih riwayat Bukhari, Muslim, Sisa dari pembakaran Dawud, Tirmidzi, Nasa’i, Ibnu Majah, Ahmad dan kepadanya dari jalan Sisa dari pembakaran Hurairah, ia berkata : “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah menjumpaiku di salah satu jalan dari jalan-jalan yang berada di Madinah, sedangkan diri sendiri dalam situasi junub, lalu diri sendiri menyingkir pergi dan segera diri sendiri mandi yang belakang sekali diri sendiri datang (menemui beliau), lalu ia bersabda, “Kemana engkau tadi wahai Sisa dari pembakaran Hurairah?” Jawabku, “Diri sendiri tadi dalam situasi junub, maka diri sendiri tidak suka duduk bersamamu dalam situasi tidak bersih (suci)”. Maka ia bersabda, “Subhanallah! Sesungguhnya orang mu’min itu tidak najis” (Dalam riwayat yang lain ia bersabda, “Sesungguhnya orang muslim itu tidak najis”).

Daftar kepustakaan

  • Departemen Agama Republik Indonesia -- Al-Qur'an dan Terjemahannya.
  • Baidan, Nashruddin. 2003. Perkembangan Tafsir Al Qur'an di Indonesia. Solo. Tiga Serangkai.
  • Baltaji, Muhammad. 2005. Metodologi Ijtihad Umar bin Al Khatab. (terjemahan H. Masturi Irham, Lc). Jakarta. Khalifa.
  • Faridl, Miftah dan Syihabudin, Agus --Al-Qur'an, Sumber Hukum Islam yang Pertama, Penerbit Pustaka, Bandung, 1989 M.
  • Ichwan, Muhammad Nor. 2001. Memasuki Dunia Al-Qur’an. Semarang. Lubuk Raya.
  • ------------------------------. 2004.Tafsir 'Ilmy: Memahami Al Qur'an Melintasi Pendekatan Sains Modern. Yogyakarta. Menara Kudus.
  • Ilyas, Yunahar. 1997. Feminisme dalam Kajian Tafsir Al-Qur'an Klasik dan Kontemporer. Yogyakarta. Pustaka Pelajar.
  • al Khuli, Amin dan Nasr Hamid Sisa dari pembakaran Zayd. 2004. Metode Tafsir Sastra. (terjemahan Khairon Nahdiyyin). Yogyakarta. Kebaikan budi pekerti Press.
  • al Mahali, Imam Jalaluddin dan Imam Jalaluddin As Suyuthi,2001, Terjemahan Tafsir Jalalain Berikut Azbabun Nuzul Jilid 4 (terj oleh Bahrun Sisa dari pembakaran Bakar, Lc), Bandung, Sinar Algesindo.
  • Qardawi, Yusuf. 2003. Bagaimana Berinteraksi dengan Al-Qur’an. (terjemahan: Kathur Suhardi). Jakarta. Pustaka Al-Kautsar.
  • al-Qattan, Manna Khalil. 2001. Studi Ilmu-ilmu Al-Qur'an. Jakarta. Lentera Antar Nusa.
  • al-Qaththan, Syaikh Manna' Khalil. 2006. Pengantar Studi Ilmu Al-Qur'an (Mahabits fi 'Ulum Al Qur'an). Terjemahan: H. Aunur Rafiq El-Mazni, Lc, MA. Jakarta. Pustaka Al-Kautsar.
  • ash-Shabuny, Muhammad Aly. 1996. Pengantar Studi Al-Qur'an (at-Tibyan) (terjemahan: Moch. Chudlori Umar dan Moh. Matsna HS). Bandung. al-Ma’arif.
  • ash Shiddieqy,Teungku Muhammad Hasbi. 2002, Ilmu-ilmu Al Qur'an: Ilmu-ilmu Pokok dalam Menafsirkan Al Qur'an,Semarang, Pustaka Rizki Putra
  • Shihab, Muhammad Quraish. 1993. Membumikan Al-Qur'an. Bandung. Mizan.
  • -----------------------------------. 2002. Tafsir Al-Misbah; Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur'an Jilid 1. Jakarta. Lentera hati.
  • Wahid, Marzuki. 2005. Studi Al Qur'an Kontemporer: Perspektif Islam dan Barat. Bandung. Pustaka Setia.

Lihat pula

Pranala luar

  • (Inggris) Al-Quran proyek dalam 140+ bahasa (termasuk bahasa Indonesia 'Indonesian Ministry of Religious Affairs', 'Jalal al-Din al-Mahalli and Jalal al-Din al-Suyuti' dan 'Muhammad Quraish Shihab et al.')
  • Teks Al-Qur'an dalam 36+ bahasa, termasuk bahasa Indonesia
  • Al-Qur'an Search Engine SE Mesin Pencari Al-Qur'an dalam beragam bahasa (Albanian, Bosnian, Dutch, English, EnglishQaribullah, EnglishShakir, French, German, Indonesia, Italian, Japanese, Spanien, Swahili)
  • Translation of the Meanings of The Noble Quran in 10 languages - Indonesian, Urdu, Spanish, French, English, German, Russian, Chinese, Greek, Turkish
  • www.ifran-ul-Quran.com Read, Listen to, Search, Download English & Urdu translations of holy Quran by Dr Muhammad Tahir-ul-Qadri
  • (Arab) Animasi flash Al Quran
  • (Indonesia) Quran Terjemah Indonesia
  • (Indonesia) Quran Terjemah Indonesia
  • (Indonesia) Al-Qur'an Dalam Beragam Bahasa
  • (Indonesia) Bermacam artikel berada di sini
  • (Melayu) Kamus Istilah Al Qur'an
  • (Inggris) Faizani.com Terjemahan Al-Quran dalam bahasa Inggris.
  • (Indonesia) Eramuslim, Sejarah Penulisan Al-Quran : Siapa yang Melakukan, Mengapa dan Bagaimana
  • (Inggris) Brief History of Compilation of the Qur'an, University of Southern California - Muslim Student Association
  • (Inggris) Proyek Zekr software open source Al Qur'an berbasis java
  • (Indonesia) Media Muslim INFO, Mushhaf al-Qur'an Yang Sudah Rusak dan Hukum Membaca Al-Qur'an secara Bersama-sama
  • (Indonesia) PEMBAKARAN Al-Qur'an dihalangi kaum Kristen di Amerika!


edunitas.com


Page 13

Al-Qur’ān (ejaan KBBI: Alquran, Arab: القرآن) merupakan kitab suci agama Islam. Umat Islam percaya bahwa Al-Qur'an merupakan puncak dan penutup wahyu Allah yang diperuntukkan bagi manusia, dan anggota dari rukun iman, yang disampaikan kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, melintasi perantaraan Malaikat Jibril, dan kepada wahyu pertama yang diterima oleh Nabi Muhammad merupakan sebagaimana yang terdapat dalam surat Al-'Alaq ayat 1-5.[1]

Etimologi

Ditinjau dari anggota kebahasaan, Al-Qur’an berasal dari bahasa Arab yang berarti "bacaan" atau "sesuatu yang dibaca berulang-ulang". Kata Al-Qur’an merupakan bentuk kata benda (masdar) dari kata kerja qara'a yang berarti membaca. Pemikiran pemakaian kata ini dapat juga dijumpai pada salah satu surat Al-Qur'an sendiri yakni pada ayat 17 dan 18 Surah Al-Qiyamah yang artinya:

“Sesungguhnya mengumpulkan Al-Qur’an (di dalam dadamu) dan (menetapkan) bacaannya (pada lidahmu) itu merupakan tanggungan Kami. (Karena itu,) bila Kami sudah membacakannya, hendaklah kamu ikuti {amalkan} bacaannya”.(75:17-75:18)

Terminologi

Pokok pokok pikiran tentang al quran menurut istilah adalah pernyataan nomor

Sebuah sampul dari mushaf Al-Qur'an.

Dr. Subhi Al Salih memberikan arti Al-Qur'an kepada berikut:

“Kalam Allah SWT yang merupakan mukjizat yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dan ditulis di mushaf serta diriwayatkan dengan mutawatir, membacanya termasuk ibadah”.

Adapun Muhammad Ali ash-Shabuni memberikan arti Al-Qur'an kepada berikut:

"Al-Qur'an merupakan firman Allah yang tiada tandingannya, diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW penutup para Nabi dan Rasul, dengan perantaraan Malaikat Jibril a.s. dan ditulis pada mushaf-mushaf yang yang belakang sekali disampaikan kepada kita secara mutawatir, serta membaca dan mempelajarinya merupakan ibadah, yang dimulai dengan surat Al-Fatihah dan ditutup dengan surat An-Nas"

Dengan arti tersebut di atas sebagaimana dipercayai Muslim, firman Allah yang diturunkan kepada Nabi selain Nabi Muhammad SAW, tidak dinamakan Al-Qur’an seperti Kitab Taurat yang diturunkan kepada umat Nabi Musa AS atau Kitab Injil yang diturunkan kepada umat Nabi Isa AS. Demikian pula firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW yang membacanya tidak dianggap kepada ibadah, seperti Hadits Qudsi, tidak termasuk Al-Qur’an.

Nama-nama lain Al-Qur'an

Dalam Al-Qur'an sendiri terdapat beberapa ayat yang menyertakan nama lain yang dipergunakan kepada merujuk kepada Al-Qur'an itu sendiri. Berikut merupakan nama-nama tersebut dan ayat yang mencantumkannya:

  • Al-Kitab (Buku)[2][3]
  • Al-Furqan (Pembeda aci salah)[4]
  • Adz-Dzikr (Pemberi peringatan)[5]
  • Al-Mau'idhah (Pelajaran/nasihat)[6]
  • Al-Hukm (Peraturan/hukum)[7]
  • Al-Hikmah (Kebijaksanaan)[8]
  • Asy-Syifa' (Obat/penyembuh)[6][9]
  • Al-Huda (Petunjuk)[6][10][11][12]
  • At-Tanzil (Yang diturunkan)[13]
  • Ar-Rahmat (Karunia)[10]
  • Ar-Ruh (Ruh)[14]
  • Al-Bayan (Penerang)[15]
  • Al-Kalam (Ucapan/firman)[16]
  • Al-Busyra (Kabar gembira)[17]
  • An-Nur (Cahaya)[18]
  • Al-Basha'ir (Pedoman)[19]
  • Al-Balagh (Penyampaian/kabar)[20]
  • Al-Qaul (Perkataan/ucapan)[21]

Susunan dan pembagian Al-Qur'an

Pokok pokok pikiran tentang al quran menurut istilah adalah pernyataan nomor

Al-Qur'an yang sedang membuka.

Surat, ayat dan ruku'

Al-Qur'an terdiri atas 114 anggota yang dikenal dengan nama surah (surat) dan 6236 ayat. Setiap surat akan terdiri atas beberapa ayat, di mana surat terpanjang dengan 286 ayat merupakan surat Al Baqarah dan yang terpendek hanya memiliki 3 ayat yakni surat Al Kautsar, An-Nasr dan Al-‘Așr. Surat-surat yang panjang terbagi lagi atas sub anggota lagi yang dikata ruku' yang membahas tema atau topik tertentu.

Makkiyah dan Madaniyah

Sedangkan menurut tempat diturunkannya, setiap surat dapat dibagi atas surat-surat Makkiyah (surat Mekkah) dan Madaniyah (surat Madinah). Pembagian ini berdasarkan tempat dan waktu penurunan surat dan ayat tertentu di mana surat-surat yang turun sebelum Rasulullah SAW hijrah ke Madinah digolongkan surat Makkiyah sedangkan setelahnya tergolong surat Madaniyah.

Surat yang turun di Makkah pada umumnya suratnya pendek-pendek, menyangkut prinsip-prinsip keimanan dan akhlaq, panggilannya ditujukan kepada manusia. Sedangkan yang turun di Madinah pada umumnya suratnya panjang-panjang, menyangkut peraturan-peraturan yang mengatur hubungan seseorang dengan Tuhan atau seseorang dengan yang lain (syari'ah). Pembagian berdasar fase sebelum dan setelah hijrah ini bertambah tepat, sebab berada surat Madaniyah yang turun di Mekkah.

Juz dan manzil

Dalam skema pembagian lain, Al-Qur'an juga terbagi dijadikan 30 anggota dengan panjang sama yang dikenal dengan nama juz. Pembagian ini kepada memudahkan mereka yang bersedia menuntaskan bacaan Al-Qur'an dalam 30 hari (satu bulan). Pembagian lain yakni manzil memecah Al-Qur'an dijadikan 7 anggota dengan tujuan penyelesaian bacaan dalam 7 hari (satu minggu). Kedua macam pembagian ini tidak memiliki hubungan dengan pembagian subyek bahasan tertentu.

Yang belakang sekali dari anggota panjang-pendeknya, surat-surat yang berada di dalam Al-Qur’an terbagi dijadikan empat anggota, yaitu:

  • As Sab’uththiwaal (tujuh surat yang panjang). Yaitu Surat Al-Baqarah, Ali Imran, An-Nisaa’, Al-A’raaf, Al-An’aam, Al Maa-idah dan Yunus
  • Al Miuun (seratus ayat lebih), seperti Hud, Yusuf, Mu'min dan kepadanya
  • Al Matsaani (kurang sedikit dari seratus ayat), seperti Al-Anfaal, Al-Hijr dan kepadanya
  • Al Mufashshal (surat-surat pendek), seperti Adh-Dhuha, Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Nas dan kepadanya

Sejarah Al-Qur'an hingga berpotongan mushaf

Pokok pokok pikiran tentang al quran menurut istilah adalah pernyataan nomor

Manuskrip dari Al-Andalus zaman ke-12

Al-Qur'an memberikan sorongan yang luhur kepada mempelajari sejarah dengan secara tidak sewenang-wenang, objektif dan adil[22]. Dengan demikian tradisi sains Islam sepenuhnya mengambil inspirasi dari Al-Qur'an, sehingga umat Muslim mampu menciptakan sistematika penulisan sejarah yang bertambah mendekati dasar penanggalan astronomis.

Penurunan Al-Qur'an

Al-Qur'an tidak turun sekaligus, ayat-ayat al-Qur'an turun secara berangsur-angsur selama 22 tahun 2 bulan 22 hari. Para ulama membagi masa turunnya ini dibagi dijadikan 2 periode, yaitu periode Mekkah dan periode Madinah. Periode Mekkah berlangsung selama 12 tahun masa kenabian Rasulullah SAW dan surat-surat yang turun pada waktu ini tergolong surat Makkiyyah. Sedangkan periode Madinah yang dimulai semenjak kejadian hijrah berlangsung selama 10 tahun dan surat yang turun pada kurun waktu ini dikata surat Madaniyah. Ilmu Al-Qur'an yang membahas mengenai latar belakang atau sebab-sebab suatu atau beberapa ayat al-Qur'an diturunkan dikata Asbabun Nuzul (Sebab-sebab Turunnya (suatu ayat).

Penulisan Al-Qur'an dan perkembangannya

Penulisan (pencatatan dalam bentuk teks) ayat-ayat al-Qur'an sudah dimulai semenjak zaman Nabi Muhammad. Yang belakang sekali transformasinya dijadikan teks yang sudah dibundel dijadikan satu seperti yang dijumpai ketika ini, sudah dimainkan pada zaman khalifah Utsman bin Affan.

Masa Nabi Muhammad

Pada masa ketika Nabi Muhammad sedang hidup, terdapat beberapa orang yang ditunjuk kepada menuliskan Al Qur'an yakni Zaid bin Tsabit, Ali bin Abi Talib, Muawiyah bin Sisa dari pembakaran Sufyan dan Ubay bin Kaab. Sahabat yang lain juga kerap menuliskan wahyu tersebut walau tidak diperintahkan. Media penulisan yang dipergunakan ketika itu berupa pelepah kurma, lempengan batu, daun lontar, kulit atau daun kayu, pelana, potongan tulang belulang hewan. Di samping itu jumlah juga sahabat-sahabat langsung menghafalkan ayat-ayat Al-Qur'an setelah wahyu diturunkan.

Masa Khulafaur Rasyidin

Pemerintahan Sisa dari pembakaran Bakar

Pada masa kekhalifahan Sisa dari pembakaran Bakar, terjadi beberapa pertempuran (dalam perang yang dikenal dengan nama perang Ridda) yang mengakibatkan tewasnya beberapa penghafal Al-Qur'an dalam jumlah yang signifikan. Umar bin Khattab yang ketika itu merasa sangat khawatir akan keadaan tersebut lantas berkeinginan kepada Sisa dari pembakaran Bakar kepada mengumpulkan seluruh tulisan Al-Qur'an yang ketika itu tersebar di selang para sahabat. Sisa dari pembakaran Bakar lantas memerintahkan Zaid bin Tsabit kepada koordinator pelaksanaan tugas tersebut. Setelah pekerjaan tersebut habis dan Al-Qur'an tersusun secara rapi dalam satu mushaf, hasilnya diserahkan kepada Sisa dari pembakaran Bakar. Sisa dari pembakaran Bakar menyimpan mushaf tersebut hingga wafatnya yang belakang sekali mushaf tersebut berubah kepada Umar kepada khalifah penerusnya, yang belakang sekali mushaf dipegang oleh anaknya yakni Hafshah yang juga istri Nabi Muhammad.

Pemerintahan Utsman bin Affan

Pada masa pemerintahan khalifah ke-3 yakni Utsman bin Affan, terdapat keragaman dalam prosedur pembacaan Al-Qur'an (qira'at) yang disebabkan oleh beradanya perbedaan dialek (lahjah) antar suku yang berasal dari daerah berbeda-beda. Hal ini menimbulkan kekhawatiran Utsman sehingga ia mengambil kebijakan kepada menciptakan sebuah mushaf standar (menyalin mushaf yang dipegang Hafsah) yang ditulis dengan sebuah macam penulisan yang baku. Standar tersebut, yang yang belakang sekali dikenal dengan istilah prosedur penulisan (rasam) Utsmani yang dipergunakan hingga ketika ini. Bersamaan dengan standardisasi ini, seluruh mushaf yang berlainan dengan standar yang dihasilkan diperintahkan kepada dibasmi (dibakar). Dengan bagian ini Utsman berhasil mencegah bahaya laten terjadinya perselisihan di selang umat Islam pada masa depan dalam penulisan dan pembacaan Al-Qur'an.

Mengutip hadist riwayat Ibnu Abi Dawud dalam Al-Mashahif, dengan sanad yang shahih:

Suwaid bin Ghaflah bercakap, "Ali mengatakan: Katakanlah segala yang adun tentang Utsman. Demi Allah, apa yang sudah dimainkannya mengenai mushaf-mushaf Al Qur'an sudah atas persetujuan kami. Utsman bercakap, 'Bagaimana argumenmu tentang isu qira'at ini? Aku mendapat berita bahwa beberapa mereka mengatakan bahwa qira'atnya bertambah adun dari qira'at orang lain. Ini hampir dijadikan suatu kekufuran'. Kami bercakap, 'Bagaimana pendapatmu?' Ia menjawab, 'Diri sendiri berpendapat supaya umat bersatu pada satu mushaf, sehingga tidak terjadi lagi perpecahan dan perselisihan.' Kami bercakap, 'Argumenmu sangat baik'."

Menurut Syaikh Manna' Al-Qaththan dalam Mahabits fi 'Ulum Al Qur'an, keterangan ini menunjukkan bahwa apa yang dimainkan Utsman sudah disepakati oleh para sahabat. Demikianlah yang belakang sekali Utsman mengirim utusan kepada Hafsah kepada meminjam mushaf Sisa dari pembakaran Bakar yang berada padanya. Lalu Utsman memanggil Zaid bin Tsabit Al-Anshari dan tiga orang Quraish, yaitu Abdullah bin Az-Zubair, Said bin Al-Ash dan Abdurrahman bin Al-Harits bin Hisyam. Ia memerintahkan mereka supaya menyalin dan memperbanyakkan mushaf, dan bila berada perbedaan selang Zaid dengan ketiga orang Quraish tersebut, hendaklah ditulis dalam bahasa Quraish karena Al Qur'an turun dalam dialek bahasa mereka. Setelah mengembalikan lembaran-lembaran asli kepada Hafsah, ia mengirimkan tujuh buah mushaf, yaitu ke Mekkah, Syam, Yaman, Bahrain, Bashrah, Kufah, dan sebuah ditahan di Madinah (mushaf al-Imam).

Upaya penerjemahan dan penafsiran Al Qur'an

Upaya-upaya kepada mengetahui pokok dan maksud Al Qur'an sudah memproduksi bagian penerjemahan (literal) dan penafsiran (lebih dalam, mengupas makna) dalam beragam bahasa. Namun demikian hasil usaha tersebut dianggap sebatas usaha manusia dan bukan usaha kepada menduplikasi atau menggantikan teks yang asli dalam bahasa Arab. Kedudukan terjemahan dan tafsir yang dihasilkan tidak sama dengan Al-Qur'an itu sendiri.

Terjemahan

Terjemahan Al-Qur'an merupakan hasil usaha penerjemahan secara literal teks Al-Qur'an yang tidak dibarengi dengan usaha interpretasi bertambah jauh. Terjemahan secara literal tidak boleh dianggap kepada guna sesungguhnya dari Al-Qur'an. Sebab Al-Qur'an menggunakan suatu lafazh dengan beragam gaya dan kepada suatu maksud yang bervariasi; kadang-kadang kepada guna hakiki, kadang-kadang pula kepada guna majazi (kiasan) atau guna dan maksud yang lain.

Terjemahan dalam bahasa Indonesia di selangnya dimainkan oleh:

Terjemahan dalam bahasa Inggris selang lain:

Terjemahan dalam bahasa daerah Indonesia di selangnya dimainkan oleh:

  1. Qur'an Kejawen (bahasa Jawa), oleh Kemajuan Islam Jogyakarta
  2. Qur'an Suadawiah (bahasa Sunda)
  3. Qur'an bahasa Sunda oleh K.H. Qomaruddien
  4. Al-Ibriz (bahasa Jawa), oleh K. Bisyri Mustafa Rembang
  5. Al-Qur'an Suci Basa Jawi (bahasa Jawa), oleh Prof. K.H.R. Muhamad Adnan
  6. Al-Amin (bahasa Sunda)
  7. Terjemahan Al-Qur'an dalam bahasa Bugis (huruf lontara), oleh KH Abdul Muin Yusuf (Pimpinan Pondok Pesantren Al-Urwatul Wutsqaa Benteng Sidrap Sulsel)

Tafsir

Upaya penafsiran Al-Qur'an sudah mengembang semenjak semasa hidupnya Nabi Muhammad, ketika itu para sahabat tinggal menanyakan kepada sang Nabi bila membutuhkan penjelasan atas ayat tertentu. Yang belakang sekali setelah wafatnya Nabi Muhammad hingga ketika ini usaha menggali bertambah dalam ayat-ayat Al-Qur'an terus berlanjut. Pendekatan (metodologi) yang dipergunakan juga beragam, mulai dari metode analitik, tematik, hingga perbandingan antar ayat. Corak yang dihasilkan juga beragam, terdapat tafsir dengan corak sastra-bahasa, sastra-budaya, filsafat dan teologis bahkan corak ilmiah.

Kebaikan budi pekerti terhadap Al-Qur'an

Berada dua argumen mengenai hukum menyentuh Al-Qur'an terhadap seseorang yang sedang junub, perempuan haid dan nifas. Argumen pertama mengatakan bahwa bila seseorang sedang mengalami keadaan tersebut tidak boleh menyentuh Al-Qur'an sebelum bersuci. Sedangkan argumen kedua mengatakan boleh dan sah saja kepada menyentuh Al-Qur'an, karena tidak berada dalil yang menguatkannya.[23]

Argumen pertama

Sebelum menyentuh sebuah mushaf Al-Qur'an, seorang Muslim dianjurkan kepada menyucikan dirinya terlebih dahulu dengan berwudhu. Hal ini berdasarkan tradisi dan interpretasi secara literal dari surat Al Waaqi'ah ayat 77 hingga 79.

Terjemahannya selang lain:56-77. Sesungguhnya Al-Qur'an ini merupakan bacaan yang sangat luhur, 56-78. pada kitab yang terpelihara (Lauhul Mahfuzh), 56-79. tidak menyentuhnya kecuali orang-orang yang disucikan. (56:77-56:79)

Penghormatan terhadap teks tertulis Al-Qur'an merupakan salah satu unsur penting kepercayaan bagi beberapa luhur Muslim. Mereka memercayai bahwa penghinaan secara sengaja terhadap Al Qur'an merupakan sebuah bentuk penghinaan serius terhadap sesuatu yang suci. Berdasarkan hukum pada beberapa negara berpenduduk mayoritas Muslim, hukuman kepada hal ini dapat berupa penjara kurungan dalam waktu yang lama dan bahkan berada yang menerapkan hukuman mati.

Argumen kedua

Argumen kedua mengatakan bahwa yang dimaksud oleh surat Al Waaqi'ah di atas ialah: "Tidak berada yang dapat menyentuh Al-Qur’an yang berada di Lauhul Mahfudz sebagaimana ditegaskan oleh ayat yang sebelumnya (ayat 78) kecuali para Malaikat yang sudah disucikan oleh Allah." Argumen ini merupakan tafsir dari Ibnu Abbas dan kepadanya sebagaimana sudah dijelaskan oleh Al-Hafidzh Ibnu Katsir di tafsirnya. Bukanlah yang dimaksud bahwa tidak boleh menyentuh atau memegang Al-Qur’an kecuali orang yang bersih dari hadats luhur dan hadats kecil.

Argumen kedua ini mencetuskan bahwa kalau memang aci demikian maksudnya tentang firman Allah di atas, maka berarti akan menjadi: Tidak berada yang menyentuh Al-Qur’an kecuali mereka yang suci (bersih), yakni dengan bentuk faa’il (subyek/pelaku) bukan maf’ul (obyek). Kenyataannya Allah berfirman: "Tidak berada yang menyentuhnya (Al-Qur’an) kecuali mereka yang sudah disucikan", yakni dengan bentuk maf’ul (obyek) bukan kepada faa’il (subyek).

“Tidak berada yang menyentuh Al-Qur’an kecuali orang yang suci.”[24] Yang dimaksud oleh hadits di atas ialah : Tidak berada yang menyentuh Al-Qur’an kecuali orang mu’min, karena orang mu’min itu suci tidak najis sebagaimana sabda Muhammad. “Sesungguhnya orang mu’min itu tidak najis”[25]

Hubungan dengan kitab-kitab lain

Berkaitan dengan beradanya kitab-kitab yang dipercayai diturunkan kepada nabi-nabi sebelum Muhammad SAW dalam agama Islam (Taurat, Zabur, Injil, lembaran Ibrahim), Al-Qur'an dalam beberapa ayatnya menegaskan posisinya terhadap kitab-kitab tersebut. Berikut merupakan pernyataan Al-Qur'an yang tentunya dijadikan doktrin bagi ummat Islam mengenai hubungan Al-Qur'an dengan kitab-kitab tersebut:

  • Bahwa Al-Qur'an menuntut kepercayaan ummat Islam terhadap eksistensi kitab-kitab tersebut. QS(2:4)
  • Bahwa Al-Qur'an diposisikan kepada pembenar dan batu ujian (verifikator) bagi kitab-kitab sebelumnya. QS(5:48)
  • Bahwa Al-Qur'an dijadikan referensi kepada menghilangkan perselisihan argumen selang ummat-ummat rasul yang berlainan. QS(16:63-64)
  • Bahwa Al-Qur'an meluruskan sejarah. Dalam Al-Qur'an terdapat cerita-cerita mengenai kaum dari rasul-rasul terdahulu, juga mengenai beberapa anggota mengenai kehidupan para rasul tersebut. Kisah tersebut pada beberapa bidang penting berlainan dengan versi yang terdapat pada teks-teks lain yang dipunyai adun oleh Yahudi dan Kristen.

Referensi

  1. ^ Al-A'zami, M.M., (2005), Sejarah Teks Al-Qur'an dari Wahyu hingga Kompilasi, (terj.), Jakarta: Gema Insani Press, ISBN 979-561-937-3.
  2. ^ "Kitab (Al Quran) ini tidak berada keraguan padanya; ajar bagi mereka yang bertakwa," (Al-Baqarah 2:2)
  3. ^ "Demi Kitab (Al Quran) yang menjelaskan," (Ad-Dhukan 44:2)
  4. ^ "Maha suci Allah yang sudah menurunkan Al Furqaan (Al Quran) kepada hamba-Nya, supaya ia dijadikan pemberi peringatan kepada seluruh alam," (Al-Furqan 25:1)
  5. ^ "Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya." (Al-Hijr 15:9)
  6. ^ a b c "Hai manusia, sesungguhnya sudah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan ajar serta rahmat bagi orang-orang yang beriman." (Yunus 10:57)
  7. ^ "...dan demikianlah, Kami sudah menurunkan Al Quran itu kepada peraturan (yang benar) dalam bahasa Arab. Dan seandainya kamu mengikuti hawa nafsu mereka setelah datang ilmu kepadamu, maka sekali-kali tidak berada pelindung dan pemelihara bagimu terhadap (siksa) Allah." (Ar-Ra'd 13:37)
  8. ^ "Itulah beberapa hikmah yang diwahyukan Tuhanmu kepadamu, dan janganlah kamu mengadakan tuhan yang lain di samping Allah, yang menyebabkan kamu dilemparkan ke dalam neraka dalam keadaan tercela lagi dijauhkan (dari rahmat Allah)." (Al-Isra 17:39)
  9. ^ "...dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang dijadikan penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian." (Al-Isra 17:82)
  10. ^ a b "...dan sesungguhnya Al Quran itu benar-benar dijadikan ajar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman." (An-Naml 27:77)
  11. ^ "...dan sesungguhnya kami tatkala mendengar ajar (Al Quran), kami beriman kepadanya. Barangsiapa beriman kepada Tuhannya, maka ia tidak takut akan pengurangan pahala dan tidak (takut pula) akan penambahan dosa dan kealpaan." (Al-Jin 72:13)
  12. ^ "Dialah yang sudah mengutus Rasul-Nya (dengan membawa) ajar (Al-Quran) dan agama yang aci kepada dimenangkan-Nya atas segala agama, walaupun orang-orang musyrikin tidak menyukai." (At-Tawbah 9:33)
  13. ^ "...dan sesungguhnya Al Quran ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta alam," (Asy-Syuara 26:192)
  14. ^ "...dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu wahyu (Al Quran) dengan perintah Kami. Sebelumnya kamu tidaklah mengetahui apakah Al Kitab (Al Quran) dan tidak pula mengetahui apakah iman itu, tetapi Kami menjadikan Al Quran itu cahaya, yang Kami tunjuki dengan ia siapa yang kami kehendaki di selang hamba-hamba Kami. Dan sesungguhnya kamu benar-benar memberi ajar kepada jalan yang lurus." (Asy-Syuraa 42:52)
  15. ^ "(Al Quran) ini merupakan penerangan bagi seluruh manusia, dan ajar serta pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa." (Al-Imran 3:138)
  16. ^ "...dan bila seorang diantara orang-orang musyrikin itu berkeinginan perlindungan kepadamu, maka lindungilah ia supaya ia sempat mendengar firman Allah, yang belakang sekali antarkanlah ia ketempat yang bebas sama sekali dari bahaya baginya. Demikian itu disebabkan mereka kaum yang tidak mengetahui." (At-Tawbah 9:6)
  17. ^ "Katakanlah: "Ruhul Qudus (Jibril) menurunkan Al Quran itu dari Tuhanmu dengan aci, kepada meneguhkan (hati) orang-orang yang sudah beriman, dan dijadikan ajar serta kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)"." (An-Nahl 16:102)
  18. ^ "Hai manusia, sesungguhnya sudah datang kepadamu bukti kebenaran dari Tuhanmu. (Muhammad dengan mukjizatnya) dan sudah Kami turunkan kepadamu cahaya yang terang benderang (Al Quran)." (An-Nisa 4:174)
  19. ^ "Al Quran ini merupakan pedoman bagi manusia, ajar dan rahmat bagi kaum yang meyakini." (Al-Jatsiyah 45:20)
  20. ^ "(Al Quran) ini merupakan penjelasan yang sempurna bagi manusia, dan supaya mereka diberi peringatan dengan-Nya, dan supaya mereka mengetahui bahwasanya Ia merupakan Tuhan Yang Maha Esa dan supaya orang-orang yang berakal mengambil pelajaran." (Ibrahim 14:52)
  21. ^ "...dan sesungguhnya sudah Kami turunkan bersambung perkataan ini (Al Quran) kepada mereka supaya mereka mendapat pelajaran." (Al-Qashash 28:51)
  22. ^ Rahman, A., (2007), Ensiklopediana Ilmu dalam Al-Quran: Rujukan Terlengkap Isyarat-Isyarat Ilmiah dalam Al-Quran, (terj.), Bandung: Penerbit Mizania, ISBN 979-8394-43-7
  23. ^ www.almanhaj.or.id Hukum Menyentuh Atau Memegang Al-Qur'an Bagi Orang Junub, Wanita Haid Dan Nifas (diakses pada 8 Juli 2010)
  24. ^ Shahih riwayat Daruquthni dari jalan Amr bin Hazm, dan dari jalan Hakim bin Hizaam diriwayatkan oleh Daruquthni, Hakim, Thabrani di kitabnya Mu’jam Kabir dan Mu’jam Ausath dan kepadanya, dan dari jalan Ibnu Umar diriwayatkan oleh Daruquthni dan kepadanya, dan dari jalan Utsman bin Abil Aash diriwayatkan oleh Thabrani di Mu’jam Kabir dan kepadanya. Irwaa-ul Ghalil no. 122 oleh Syaikhul Imam Al-Albani. Ia sudah mentakhrij hadits di atas dan mencetuskannya shahih.
  25. ^ Shahih riwayat Bukhari, Muslim, Sisa dari pembakaran Dawud, Tirmidzi, Nasa’i, Ibnu Majah, Ahmad dan kepadanya dari jalan Sisa dari pembakaran Hurairah, ia berkata : “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah menjumpaiku di salah satu jalan dari jalan-jalan yang berada di Madinah, sedangkan diri sendiri dalam keadaan junub, lalu diri sendiri menyingkir pergi dan segera diri sendiri mandi yang belakang sekali diri sendiri datang (menemui beliau), lalu ia bersabda, “Kemana engkau tadi wahai Sisa dari pembakaran Hurairah?” Jawabku, “Diri sendiri tadi dalam keadaan junub, maka diri sendiri tidak suka duduk bersamamu dalam keadaan tidak bersih (suci)”. Maka ia bersabda, “Subhanallah! Sesungguhnya orang mu’min itu tidak najis” (Dalam riwayat yang lain ia bersabda, “Sesungguhnya orang muslim itu tidak najis”).

Daftar kepustakaan

  • Departemen Agama Republik Indonesia -- Al-Qur'an dan Terjemahannya.
  • Baidan, Nashruddin. 2003. Perkembangan Tafsir Al Qur'an di Indonesia. Solo. Tiga Serangkai.
  • Baltaji, Muhammad. 2005. Metodologi Ijtihad Umar bin Al Khatab. (terjemahan H. Masturi Irham, Lc). Jakarta. Khalifa.
  • Faridl, Miftah dan Syihabudin, Agus --Al-Qur'an, Sumber Hukum Islam yang Pertama, Penerbit Pustaka, Bandung, 1989 M.
  • Ichwan, Muhammad Nor. 2001. Memasuki Dunia Al-Qur’an. Semarang. Lubuk Raya.
  • ------------------------------. 2004.Tafsir 'Ilmy: Memahami Al Qur'an Melintasi Pendekatan Sains Modern. Yogyakarta. Menara Kudus.
  • Ilyas, Yunahar. 1997. Feminisme dalam Kajian Tafsir Al-Qur'an Klasik dan Kontemporer. Yogyakarta. Pustaka Pelajar.
  • al Khuli, Amin dan Nasr Hamid Sisa dari pembakaran Zayd. 2004. Metode Tafsir Sastra. (terjemahan Khairon Nahdiyyin). Yogyakarta. Kebaikan budi pekerti Press.
  • al Mahali, Imam Jalaluddin dan Imam Jalaluddin As Suyuthi,2001, Terjemahan Tafsir Jalalain Berikut Azbabun Nuzul Jilid 4 (terj oleh Bahrun Sisa dari pembakaran Bakar, Lc), Bandung, Sinar Algesindo.
  • Qardawi, Yusuf. 2003. Bagaimana Berinteraksi dengan Al-Qur’an. (terjemahan: Kathur Suhardi). Jakarta. Pustaka Al-Kautsar.
  • al-Qattan, Manna Khalil. 2001. Studi Ilmu-ilmu Al-Qur'an. Jakarta. Lentera Antar Nusa.
  • al-Qaththan, Syaikh Manna' Khalil. 2006. Pengantar Studi Ilmu Al-Qur'an (Mahabits fi 'Ulum Al Qur'an). Terjemahan: H. Aunur Rafiq El-Mazni, Lc, MA. Jakarta. Pustaka Al-Kautsar.
  • ash-Shabuny, Muhammad Aly. 1996. Pengantar Studi Al-Qur'an (at-Tibyan) (terjemahan: Moch. Chudlori Umar dan Moh. Matsna HS). Bandung. al-Ma’arif.
  • ash Shiddieqy,Teungku Muhammad Hasbi. 2002, Ilmu-ilmu Al Qur'an: Ilmu-ilmu Pokok dalam Menafsirkan Al Qur'an,Semarang, Pustaka Rizki Putra
  • Shihab, Muhammad Quraish. 1993. Membumikan Al-Qur'an. Bandung. Mizan.
  • -----------------------------------. 2002. Tafsir Al-Misbah; Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur'an Jilid 1. Jakarta. Lentera hati.
  • Wahid, Marzuki. 2005. Studi Al Qur'an Kontemporer: Perspektif Islam dan Barat. Bandung. Pustaka Setia.

Lihat pula

Pranala luar

  • (Inggris) Al-Quran proyek dalam 140+ bahasa (termasuk bahasa Indonesia 'Indonesian Ministry of Religious Affairs', 'Jalal al-Din al-Mahalli and Jalal al-Din al-Suyuti' dan 'Muhammad Quraish Shihab et al.')
  • Teks Al-Qur'an dalam 36+ bahasa, termasuk bahasa Indonesia
  • Al-Qur'an Search Engine SE Mesin Pencari Al-Qur'an dalam beragam bahasa (Albanian, Bosnian, Dutch, English, EnglishQaribullah, EnglishShakir, French, German, Indonesia, Italian, Japanese, Spanien, Swahili)
  • Translation of the Meanings of The Noble Quran in 10 languages - Indonesian, Urdu, Spanish, French, English, German, Russian, Chinese, Greek, Turkish
  • www.ifran-ul-Quran.com Read, Listen to, Search, Download English & Urdu translations of holy Quran by Dr Muhammad Tahir-ul-Qadri
  • (Arab) Animasi flash Al Quran
  • (Indonesia) Quran Terjemah Indonesia
  • (Indonesia) Quran Terjemah Indonesia
  • (Indonesia) Al-Qur'an Dalam Beragam Bahasa
  • (Indonesia) Bermacam artikel berada di sini
  • (Melayu) Kamus Istilah Al Qur'an
  • (Inggris) Faizani.com Terjemahan Al-Quran dalam bahasa Inggris.
  • (Indonesia) Eramuslim, Sejarah Penulisan Al-Quran : Siapa yang Melakukan, Mengapa dan Bagaimana
  • (Inggris) Brief History of Compilation of the Qur'an, University of Southern California - Muslim Student Association
  • (Inggris) Proyek Zekr software open source Al Qur'an berbasis java
  • (Indonesia) Media Muslim INFO, Mushhaf al-Qur'an Yang Sudah Rusak dan Hukum Membaca Al-Qur'an secara Bersama-sama
  • (Indonesia) PEMBAKARAN Al-Qur'an dihalangi kaum Kristen di Amerika!


edunitas.com


Page 14

Republik Irak (nama lokal: Al Jumhuriyah al Iraqiyah - nama lokal singkat: Al Iraq [1] (Arab:

Pokok pokok pikiran tentang al quran menurut istilah adalah pernyataan nomor
العراق , Turki: Irak, Kurdi: عيَراق), yaitu sebuah negara di Timur Tengah atau Asia Barat Daya, yang mencakup beberapa terbesar kawasan Mesopotamia serta ujung barat laut dari Pegunungan Zagros dan anggota timur dari Gurun Suriah. Negara ini bersamaan batasnya dengan Kuwait dan Arab Saudi di selatan, Yordania di barat, Suriah di barat laut, Turki di utara, dan Iran di timur. Irak beranggotakan yang sangat sempit dari garis pantai di Umm Qashr di Teluk Persia.

Irak mempunyai sejarah yang kaya. Sekarang Irak termasuk negara mengembang di tengah-tengah perang saudara.

Nama

Mempunyai beberapa argumen tentang asal usul nama Irak; - satu di antaranya berasal dari kota Uruk (atau Erech) dari masa Kerajaan Sumer. Argumen lainnya menyebut bahwa Irak berasal dari bahasa Aram, yang berfaedah "tanah sepanjang tepian sungai." Argumen lainnya menyebut bahwa Irak yaitu sebuah pustaka untuk akar pohon palma, karena banyaknya sangat banyak di negara itu.

Di bawah Dinasti Sassanid Persia, mempunyai wilayah yang dinamai "Erak Arabi" yang merujuk ke anggota dari wilayah barat daya Kekaisaran Persia, yang sekarang yaitu anggota dari Irak selatan. Al-Iraq yaitu nama yang dipergunakan oleh orang-orang Arab sendiri sbg kawasan ini sejak ratus tahun ke-6.

Sejarah

Sejarah lawas

Pokok pokok pikiran tentang al quran menurut istilah adalah pernyataan nomor

Anggota atas dari stela aturan hukum Hammurabi.

Secara historis Irak dikenal sbg Mesopotamia, yang secara harafiah berfaedah "di antara sungai-sungai" dalam bahasa Yunani. Tanah ini diproduksi menjadi tempat lahir peradaban pertama alam yang dikenal, kebiasaan istiadat Sumeria, disertai dengan kebiasaan istiadat Akkadia, Babilonia dan Asyur yang pengaruhnya bertambah luas ke daerah-daerah tetangganya sejak sekitar 5000 SM. Peradaban-peradaban ini menghasilkan tulisan tertua dan beberapa dari ilmu ilmu, matematika, hukum dan filsafat yang pertama di alam, sampai menjadikan wilayah ini pusat dari apa yang umumnya dikenal sbg "Buaian Peradaban". Peradaban Mesopotamia lawas mendominasi peradaban-peradaban lainnya pada 100 tahunnya.

Pada ratus tahun ke-6 SM, wilayah ini diproduksi menjadi anggota dari Kekaisaran Persia di bawah Koresy Mulia selama nyaris 4 ratus tahun, sebelum ditaklukkan oleh Alexander Mulia dan tetap mempunyai di bawah kekuasaan Yunani selama nyaris dua ratus tahun. Sebuah suku bangsa Iran dari Asia Tengah yang bernama Parthia kemudian merebut wilayah ini, disertai dengan Dinasti Sassanid Persia selama 9 ratus tahun, sampai ratus tahun ke-7.

Di awal ratus tahun ke-7, Islam menyebar ke kawasan yang sekarang bernama Irak. Sepupu sekaligus menantu Nabi Muhammad memindahkan ibukota di Kufah "fi al-Iraq" di mana dia diproduksi menjadi Khulafaur Rasyidin yang ke-4. Bani Umayyah yang berkuasa dari Damaskus di ratus tahun ke-7 menguasai Provinsi Irak.

Baghdad, ibukota Khilafah Abbasiyah, yaitu kota utama untuk alam Arab dan Islam selama 5 ratus tahun.

Turki Usmani

Pada tahun 1258, Baghdad dihancurkan oleh bangsa Mongol. Turki Usmani mengambil alih Baghdad dari Persia pada tahun 1535. Usmani kehilangan Baghdad ke Dinasti Safavid Persia pada tahun 1509, dan mengambilnya kembali pada tahun 1632. Kekuasaan Utsmani atas Irak berlanjut sampai Perang Alam I kala Khilafah Turki Usmani mempunyai bersama Kekaisaran Jerman dan Blok Sentral.

Pemerintahan

Politik

Pokok pokok pikiran tentang al quran menurut istilah adalah pernyataan nomor

Peta Irak

Kebijakan minoritas

Pembagian administrasi

Lihat pula: Distrik di Irak

Irak dibagi ke dalam 18 governorat (atau provinsi) (bahasa Arab: muhafadhat, tunggal - muhafadhah, bahasa Kurdi: پاریزگه Pârizgah). Governorat dibagi lagi ke dalam sejumlah qadhas (atau distrik).

  1. Babil
  2. Karbala
  3. An Najaf
  4. Al Anbar
  5. Ninawa
  6. Dahuk
  7. Arbil
  8. At Ta'mim (Kirkuk)
  9. As Sulaymaniyah

Pokok pokok pikiran tentang al quran menurut istilah adalah pernyataan nomor

Konstitusi Irak yang baru mempersiapkan pembentukan sejumlah region dengan menggabungkan 1 governorat atau semakin. Sekarang baru mempunyai 1 region - Kurdistan Irak - dan mempunyai usulan supaya semakin banyak lagi region yang diproduksi di selatan. Templat:Meso Labelled Map

Demografi

Diperkirakan pada bulan Juli 2006 banyak semua penduduk Irak ialah 26.783.383.

75-80% penduduk Irak yaitu bangsa Arab; himpunan etnis utama lainnya yaitu Kurdi (15-20%), Asiria, Turkmen Irak dan lain-lain (5%), yang kebanyakan tinggal di utara dan timur laut negeri. Himpunan lainnya yaitu orang Persia dan Armenia (kemungkinan keturunan kebiasaan istiadat Mesopotamia kuno). ±25.000–60.000 orang Arab Marsh tinggal di selatan Irak.

Bahasa Arab dan Kurdi yaitu bahasa resmi. Bahasa Asiria dan Turkmen yaitu bahasa resmi di daerah-daerah yang bertali-tali ditinggali oleh orang Asiria dan Turkmen. Bahasa Armenia dan Persia juga dituturkan namun jarang. Bahasa Inggris yaitu bahasa Barat yang umum dituturkan.

Komposisi etnis:

  • Himpunan etnis: Arab, 75–80%; suku Kurdi, 15-20%; Turkoman, Assyria atau lainnya 5%.
  • Agama: Islam, 97%; Kristen atau lainnya, 3%.

Proporsi: Tidak mempunyai angka resmi yang tersedia, terutama karena sifatnya yang sangat politis. Sumber: Britannica: Syi'ah 60%, Sunni 40% Sumber: CIA World Fact Book: Syi'ah 60%-65%, Sunni 32%-37%

Menurut kebanyakan sumber-sumber barat, mayoritas bangsa Irak yaitu orang Arab Muslim Syi'ah (sekitar 60%), dan Sunni yang mewakili sekitar 40% dari seluruh populasi yang terdiri dari suku Arab, Kurdi dan Turkmen. Orang-orang Sunni menyangkal keras angka-angka ini, termasuk seorang bekas duta mulia Irak [2], yang mengacu ke sumber-sumber Amerika [3]. Mereka mengklaim bahwa banyak laporan atau sumber hanya mencantumkan Sunni Arab hanya sbg 'Sunni', dan tidak memperhitungkan orang-orang Sunni Kurdi dan Sunni Turkmen. Beberapa berpendapat bahwa Sensus Irak 2003 memperlihatkan bahwa orang-orang Sunni sedikit semakin banyak[4]. Etnis Assyria (kebanyakan daripadanya yaitu pemeluk Gereja Katolik Khaldea dan Gereja Assyria di Timur) mewakili beberapa terbesar penduduk Kristen Irak yang cukup mulia, bersama-sama dengan orang Armenia. Pemeluk Bahá'í, Mandeanisme, Shabak, dan Yezidi juga mempunyai. Kebanyakan orang Kurdi yaitu pemeluk Muslim Sunni, walaupun kaum Kurdi Faili (Feyli) umumnya yaitu Syi'ah.

Kebiasaan istiadat

Pokok pokok pikiran tentang al quran menurut istilah adalah pernyataan nomor

Seorang gadis Irak yang tinggal tidak jauh Penyulingan Minyak Al Daura.

Dalam milenium yang sangat mutakhir, Irak telah dibagi diproduksi menjadi lima kawasan budaya: Kurdi di utara yang berpusat di Arbil, Arab Islam Sunni di tengah sekitar Baghdad, Arab Islam Syi'ah di selatan yang berpusat di Basra, Assyria, sekelompok orang Kristen, yang tinggal di berbagaikota di utara, dan Arab Rawa, sekelompok orang yang berpindah-pindah, yang tinggal di kawasan berawa-rawa di sungai tengah. Pasar dan barter yaitu bentung perdagangan yang lazim mereka lakukan.

Musik

Irak dikenal terutama karena alat musik yang dinamakan oud (mirip dengan lute) dan rebab; bintang-bintangnya termasuk Ahmed Mukhtar dan Munir Bashir, seorang Assyria. Sampai kejatuhan Saddam Hussein, stasiun radio yang sangat populer yaitu Suara Pemuda. Stasiun ini memainkan campuran musik rock barat, hip hop dan musik pop, yang semuanya harus diimpor lewat Yordania karena keadaan sanksi ekonomi internasional. Irak juga menghasilkan seorang bintang pop pan-Arab penting yang hidup di pengasingan yaitu Kazem al Saher, yang lagu-lagunya mencakup Ladghat E-Hayya, yang dilarang karena kata-katanya yang terlalu keras.

Galeria

Lihat juga

  • Pembangunan kembali Irak
  • Rancangan Renaisanse Baghdad
  • Ekonomi: Bursa Saham Irak, Dinar Irak, Ekonomi Irak
  • Kejadian: 2005 di Irak, 2004 di Irak, Invasi Irak 2003, Irak pasca-invasi, 2003–sekarang, Pemberontakan di Irak, Perang Irak
  • Geografi: Daftar tempat di Irak, Komunikasi di Irak, Transportasi di Irak
  • Kelompok: Kurdi, Syi’ah, Sunni, Asyur, Suku Arab di Irak, Maslawi
  • Politik: Politik Irak, Irak dan Demokrasi, Tentara Irak Baru, Hubungan luar negeri Irak, Pelanggaran hak asasi manusia di Irak, Pemberontakan di Irak, Perang saudara di Irak, M. Ismail Marcinkowski, Religion and Politik in Iraq. Shiite Clerics between Quietism dan Resistance, dengan pengantar oleh Profesor Hamid Algar of the University of California at Berkeley. Singapore: Pustaka Nasional, 2004 (ISBN 9971-77-513-1)
  • Sejarah: Daftar raja Irak, Daftar presiden Irak, Daftar perdana menteri Irak, Mandat Britania atas Irak, Sejarah Yahudi di Irak, Perang Iran-Irak, Sejarah astrologi, Bulan sabit subur, Mesopotamia, Babilonia
  • Literatur: Epos Gilgames, Enuma Elish, Atra-Hasis
  • Lainnya: Perangko dan sejarah pos di Irak, Hak kaum homoseksual di Irak, Mitologi Mesopotamia
  • Kuburan massal di Irak

Pustaka

  1. ^ CIA World Factbook
  2. ^ "Iraqis By the Numbers" oleh FARUQ ZIADA [1]
  3. ^ Peta tentang distribusi kelompok-kelompok agama, dari laporan Komisi Baker-Hamilton, hlm. 102
  4. ^ "Iraq 2003 Census: Sunnis 59%, Shiites 40%" oleh Mohammed Alomari (faair.org) [2]

Bacaan semakin lanjut

  • Wawancara dengan Sean Garcia dari Refugees International, tentang penderitaan ratusan ribu pengungsi Irak [3]
  • Shadid, Anthony 2005. Night Draws Near. Henry Holt and Co., New York, Amerika Serikat. ISBN 0-8050-7602-6
  • Hanna Batatu, "The Old Social Classes and the Revolutionary Movements of Iraq", Princeton: Princeton University Press, 1978
  • Irak yaitu salah satu setting utama sbg novel fiksi ilmiah John J. Rust "Epsilon"
  • A Dweller in Mesopotamia, petualangan seorang seniman resmi di Taman Eden, oleh Donald Maxwell, 1921. (faksimili yang bisa dicari di Perpustakaan Universitas Georgia; DjVu & layered PDF format)
  • By Desert Ways to Baghdad, oleh Louisa Jebb (Mrs. Roland Wilkins) Dengan ilustrasi dan peta, 1908 (edisi 1909). (faksimili yang bisa dicari di Perpustakaan Universitas Georgia; DjVu & layered PDF format)

Pranala luar

Pemerintah

Lihat juga

  • Daftar negara-negara di alam
  • Daftar tokoh Irak
  • Saddam Hussein

Tinjauan

Berita

Lainnya

  • Juan Cole, a leading scholar and public intellectual
  • The Ground Truth Project -- A series of exclusive interviews and other resources capturing the voices of Iraqis, aid workers, military personnel and others who have spent significant time on-the-ground in Iraq.
Pokok pokok pikiran tentang al quran menurut istilah adalah pernyataan nomor
Panduan wisata Iraq di Wikivoyage.

edunitas.com


Page 15

Republik Irak (nama lokal: Al Jumhuriyah al Iraqiyah - nama lokal singkat: Al Iraq [1] (Arab:

Pokok pokok pikiran tentang al quran menurut istilah adalah pernyataan nomor
العراق , Turki: Irak, Kurdi: عيَراق), yaitu sebuah negara di Timur Tengah atau Asia Barat Daya, yang meliputi beberapa terbesar kawasan Mesopotamia serta ujung barat laut dari Pegunungan Zagros dan anggota timur dari Gurun Suriah. Negara ini bersamaan batasnya dengan Kuwait dan Arab Saudi di selatan, Yordania di barat, Suriah di barat laut, Turki di utara, dan Iran di timur. Irak beranggotakan yang sangat sempit dari garis pantai di Umm Qashr di Teluk Persia.

Irak mempunyai sejarah yang kaya. Sekarang Irak termasuk negara mengembang di tengah-tengah perang saudara.

Nama

Mempunyai beberapa argumen tentang asal usul nama Irak; - satu di antaranya berasal dari kota Uruk (atau Erech) dari masa Kerajaan Sumer. Argumen lainnya mengatakan bahwa Irak berasal dari bahasa Aram, yang berfaedah "tanah sepanjang tepian sungai." Argumen lainnya mengatakan bahwa Irak yaitu sebuah referensi kepada akar pohon palma, karena jumlahnya berlebihan di negara itu.

Di bawah Dinasti Sassanid Persia, mempunyai wilayah yang dinamai "Erak Arabi" yang merujuk ke anggota dari wilayah barat daya Kekaisaran Persia, yang sekarang yaitu anggota dari Irak selatan. Al-Iraq yaitu nama yang dipergunakan oleh orang-orang Arab sendiri sebagai kawasan ini sejak ratus tahun ke-6.

Sejarah

Sejarah lawas

Pokok pokok pikiran tentang al quran menurut istilah adalah pernyataan nomor

Anggota atas dari stela aturan hukum Hammurabi.

Secara historis Irak dikenal sebagai Mesopotamia, yang secara harafiah berfaedah "di antara sungai-sungai" dalam bahasa Yunani. Tanah ini diproduksi menjadi tempat lahir peradaban pertama alam yang dikenal, budaya Sumeria, disertai dengan budaya Akkadia, Babilonia dan Asyur yang pengaruhnya meluas ke daerah-daerah tetangganya sejak sekitar 5000 SM. Peradaban-peradaban ini menghasilkan tulisan tertua dan beberapa dari ilmu ilmu, matematika, hukum dan filsafat yang pertama di alam, sampai menjadikan wilayah ini pusat dari apa yang umumnya dikenal sebagai "Buaian Peradaban". Peradaban Mesopotamia lawas mendominasi peradaban-peradaban lainnya pada 100 tahunnya.

Pada ratus tahun ke-6 SM, wilayah ini diproduksi menjadi anggota dari Kekaisaran Persia di bawah Koresy Mulia selama nyaris 4 ratus tahun, sebelum ditaklukkan oleh Alexander Mulia dan tetap mempunyai di bawah kekuasaan Yunani selama nyaris dua ratus tahun. Sebuah suku bangsa Iran dari Asia Tengah yang bernama Parthia kemudian merebut wilayah ini, disertai dengan Dinasti Sassanid Persia selama 9 ratus tahun, sampai ratus tahun ke-7.

Di awal ratus tahun ke-7, Islam menyebar ke kawasan yang sekarang bernama Irak. Sepupu sekaligus menantu Nabi Muhammad memindahkan ibukota di Kufah "fi al-Iraq" di mana dia diproduksi menjadi Khulafaur Rasyidin yang ke-4. Bani Umayyah yang berkuasa dari Damaskus di ratus tahun ke-7 menguasai Provinsi Irak.

Baghdad, ibukota Khilafah Abbasiyah, yaitu kota utama untuk alam Arab dan Islam selama 5 ratus tahun.

Turki Usmani

Pada tahun 1258, Baghdad dihancurkan oleh bangsa Mongol. Turki Usmani mengambil alih Baghdad dari Persia pada tahun 1535. Usmani kehilangan Baghdad ke Dinasti Safavid Persia pada tahun 1509, dan mengambilnya kembali pada tahun 1632. Kekuasaan Utsmani atas Irak berlanjut sampai Perang Alam I kala Khilafah Turki Usmani mempunyai bersama Kekaisaran Jerman dan Blok Sentral.

Pemerintahan

Politik

Pokok pokok pikiran tentang al quran menurut istilah adalah pernyataan nomor

Peta Irak

Kebijakan minoritas

Pembagian administrasi

Lihat pula: Distrik di Irak

Irak dibagi ke dalam 18 governorat (atau provinsi) (bahasa Arab: muhafadhat, tunggal - muhafadhah, bahasa Kurdi: پاریزگه Pârizgah). Governorat dibagi lagi ke dalam sejumlah qadhas (atau distrik).

  1. Babil
  2. Karbala
  3. An Najaf
  4. Al Anbar
  5. Ninawa
  6. Dahuk
  7. Arbil
  8. At Ta'mim (Kirkuk)
  9. As Sulaymaniyah

Pokok pokok pikiran tentang al quran menurut istilah adalah pernyataan nomor

Konstitusi Irak yang baru mempersiapkan pembentukan sejumlah region dengan menggabungkan 1 governorat atau lebih. Sekarang baru mempunyai 1 region - Kurdistan Irak - dan mempunyai usulan supaya lebih banyak lagi region yang diproduksi di selatan. Templat:Meso Labelled Map

Demografi

Diperkirakan pada bulan Juli 2006 jumlah semua penduduk Irak ialah 26.783.383.

75-80% penduduk Irak yaitu bangsa Arab; himpunan etnis utama lainnya yaitu Kurdi (15-20%), Asiria, Turkmen Irak dan lain-lain (5%), yang kebanyakan tinggal di utara dan timur laut negeri. Himpunan lainnya yaitu orang Persia dan Armenia (kemungkinan keturunan budaya Mesopotamia kuno). ±25.000–60.000 orang Arab Marsh tinggal di selatan Irak.

Bahasa Arab dan Kurdi yaitu bahasa resmi. Bahasa Asiria dan Turkmen yaitu bahasa resmi di daerah-daerah yang bertali-tali ditinggali oleh orang Asiria dan Turkmen. Bahasa Armenia dan Persia juga dituturkan namun jarang. Bahasa Inggris yaitu bahasa Barat yang umum dituturkan.

Komposisi etnis:

  • Himpunan etnis: Arab, 75–80%; suku Kurdi, 15-20%; Turkoman, Assyria atau lainnya 5%.
  • Agama: Islam, 97%; Kristen atau lainnya, 3%.

Proporsi: Tidak mempunyai angka resmi yang tersedia, terutama karena sifatnya yang sangat politis. Sumber: Britannica: Syi'ah 60%, Sunni 40% Sumber: CIA World Fact Book: Syi'ah 60%-65%, Sunni 32%-37%

Menurut kebanyakan sumber-sumber barat, mayoritas bangsa Irak yaitu orang Arab Muslim Syi'ah (sekitar 60%), dan Sunni yang mewakili sekitar 40% dari seluruh populasi yang terdiri dari suku Arab, Kurdi dan Turkmen. Orang-orang Sunni menyangkal keras angka-angka ini, termasuk seorang bekas duta mulia Irak [2], yang mengacu ke sumber-sumber Amerika [3]. Mereka mengklaim bahwa banyak laporan atau sumber hanya mencantumkan Sunni Arab hanya sebagai 'Sunni', dan tidak memperhitungkan orang-orang Sunni Kurdi dan Sunni Turkmen. Beberapa berpendapat bahwa Sensus Irak 2003 memperlihatkan bahwa orang-orang Sunni sedikit lebih banyak[4]. Etnis Assyria (kebanyakan daripadanya yaitu pemeluk Gereja Katolik Khaldea dan Gereja Assyria di Timur) mewakili beberapa terbesar penduduk Kristen Irak yang cukup mulia, bersama-sama dengan orang Armenia. Pemeluk Bahá'í, Mandeanisme, Shabak, dan Yezidi juga mempunyai. Kebanyakan orang Kurdi yaitu pemeluk Muslim Sunni, walaupun kaum Kurdi Faili (Feyli) umumnya yaitu Syi'ah.

Budaya

Pokok pokok pikiran tentang al quran menurut istilah adalah pernyataan nomor

Seorang gadis Irak yang tinggal dekat Penyulingan Minyak Al Daura.

Dalam milenium yang sangat mutakhir, Irak telah dibagi diproduksi menjadi lima kawasan budaya: Kurdi di utara yang berpusat di Arbil, Arab Islam Sunni di tengah sekitar Baghdad, Arab Islam Syi'ah di selatan yang berpusat di Basra, Assyria, sekelompok orang Kristen, yang tinggal di berbagaikota di utara, dan Arab Rawa, sekelompok orang yang berpindah-pindah, yang tinggal di kawasan berawa-rawa di sungai tengah. Pasar dan barter yaitu bentung perdagangan yang lazim mereka lakukan.

Musik

Irak dikenal terutama karena alat musik yang dinamakan oud (mirip dengan lute) dan rebab; bintang-bintangnya termasuk Ahmed Mukhtar dan Munir Bashir, seorang Assyria. Sampai kejatuhan Saddam Hussein, stasiun radio yang sangat populer yaitu Suara Pemuda. Stasiun ini memainkan campuran musik rock barat, hip hop dan musik pop, yang semuanya harus diimpor lewat Yordania karena keadaan sanksi ekonomi internasional. Irak juga menghasilkan seorang bintang pop pan-Arab penting yang hidup di pengasingan yaitu Kazem al Saher, yang lagu-lagunya mencakup Ladghat E-Hayya, yang dilarang karena kata-katanya yang terlalu keras.

Galeria

Lihat juga

  • Pembangunan kembali Irak
  • Rancangan Renaisanse Baghdad
  • Ekonomi: Bursa Saham Irak, Dinar Irak, Ekonomi Irak
  • Kejadian: 2005 di Irak, 2004 di Irak, Invasi Irak 2003, Irak pasca-invasi, 2003–sekarang, Pemberontakan di Irak, Perang Irak
  • Geografi: Daftar tempat di Irak, Komunikasi di Irak, Transportasi di Irak
  • Kelompok: Kurdi, Syi’ah, Sunni, Asyur, Suku Arab di Irak, Maslawi
  • Politik: Politik Irak, Irak dan Demokrasi, Tentara Irak Baru, Hubungan luar negeri Irak, Pelanggaran hak asasi manusia di Irak, Pemberontakan di Irak, Perang saudara di Irak, M. Ismail Marcinkowski, Religion and Politik in Iraq. Shiite Clerics between Quietism dan Resistance, dengan pengantar oleh Profesor Hamid Algar of the University of California at Berkeley. Singapore: Pustaka Nasional, 2004 (ISBN 9971-77-513-1)
  • Sejarah: Daftar raja Irak, Daftar presiden Irak, Daftar perdana menteri Irak, Mandat Britania atas Irak, Sejarah Yahudi di Irak, Perang Iran-Irak, Sejarah astrologi, Bulan sabit subur, Mesopotamia, Babilonia
  • Literatur: Epos Gilgames, Enuma Elish, Atra-Hasis
  • Lainnya: Perangko dan sejarah pos di Irak, Hak kaum homoseksual di Irak, Mitologi Mesopotamia
  • Kuburan massal di Irak

Referensi

  1. ^ CIA World Factbook
  2. ^ "Iraqis By the Numbers" oleh FARUQ ZIADA [1]
  3. ^ Peta tentang distribusi kelompok-kelompok agama, dari laporan Komisi Baker-Hamilton, hlm. 102
  4. ^ "Iraq 2003 Census: Sunnis 59%, Shiites 40%" oleh Mohammed Alomari (faair.org) [2]

Bacaan lebih lanjut

  • Wawancara dengan Sean Garcia dari Refugees International, tentang penderitaan ratusan ribu pengungsi Irak [3]
  • Shadid, Anthony 2005. Night Draws Near. Henry Holt and Co., New York, Amerika Serikat. ISBN 0-8050-7602-6
  • Hanna Batatu, "The Old Social Classes and the Revolutionary Movements of Iraq", Princeton: Princeton University Press, 1978
  • Irak yaitu salah satu setting utama sebagai novel fiksi ilmiah John J. Rust "Epsilon"
  • A Dweller in Mesopotamia, petualangan seorang seniman resmi di Taman Eden, oleh Donald Maxwell, 1921. (faksimili yang bisa dicari di Perpustakaan Universitas Georgia; DjVu & layered PDF format)
  • By Desert Ways to Baghdad, oleh Louisa Jebb (Mrs. Roland Wilkins) Dengan ilustrasi dan peta, 1908 (edisi 1909). (faksimili yang bisa dicari di Perpustakaan Universitas Georgia; DjVu & layered PDF format)

Pranala luar

Pemerintah

Lihat juga

  • Daftar negara-negara di alam
  • Daftar tokoh Irak
  • Saddam Hussein

Tinjauan

Berita

Lainnya

  • Juan Cole, a leading scholar and public intellectual
  • The Ground Truth Project -- A series of exclusive interviews and other resources capturing the voices of Iraqis, aid workers, military personnel and others who have spent significant time on-the-ground in Iraq.
Pokok pokok pikiran tentang al quran menurut istilah adalah pernyataan nomor
Panduan wisata Iraq di Wikivoyage.

edunitas.com


Page 16

Iran (atau Persia) (bahasa Persia: ایرا�) yaitu sebuah negara Timur Tengah yang terletak di Asia Barat Daya. Meski di dalam negeri negara ini telah dikenal sebagai Iran sejak 100 tahun lawas, sampai tahun 1935 Iran masih dipanggil Persia di alam Barat. Pada tahun 1959, Mohammad Reza Shah Pahlavi mengumumkan bahwa kedua istilah tersebut boleh dipergunakan. Nama Iran yaitu sebuah kognat perkataan "Arya" yang berfaedah "Tanah Bangsa Arya".

Iran bersamaan batasnya dengan Azerbaijan (500 km) dan Armenia (35 km) di barat laut dan Laut Kaspia di utara, Turkmenistan (1000 km) di timur laut, Pakistan (909 km) dan Afganistan (936 km) di timur, Turki (500 km) dan Irak (1.458 km) di barat, dan perairan Teluk Persia dan Teluk Oman di selatan.

Pada tahun 1979, sebuah Revolusi Iran yang dipimpin Ayatollah Khomeini mendirikan sebuah Republik Islam teokratis sehingga nama lengkap Iran kala ini yaitu Republik Islam Iran (جمهوری اسلامی ایرا�).

Sejarah

Lihat juga Kekaisaran Persia

Sejarah awal, Kekaisaran Media dan Kekaisaran Achaemenid (3200 SM – 330 SM)

Dari tulisan-tulisan sejarah, peradaban Iran yang pertama ialah Proto-Iran, disertai dengan peradaban Elam. Pada milenium kedua dan ketiga, Bangsa Arya hijrah ke Iran dan mendirikan kekaisaran pertama Iran, Kekaisaran Media (728-550 SM). Kekaisaran ini telah diproduksi menjadi simbol pendiri bangsa dan juga kekaisaran Iran, yang disusul dengan Kekaisaran Achaemenid (648–330 SM) yang didirikan oleh Cyrus Mulia.

Cyrus Mulia juga terkenal sebagai pemerintah pertama yang mewujudkan undang-undang tentang hak-hak kemanusiaan, tertulis di atas artefak yang dikenal sebagai Silinder Cyrus. Dia juga yaitu pemerintah pertama yang memakai gelar Mulia dan juga Shah Iran. Di 100 tahunnya, perbudakan dilarang di kawasan-kawasan taklukannya (juga dikenal sebagai Kekaisaran Persia.) Alasan ini kemudian memberi dampak yang mulia pada peradaban-peradaban manusia setelah 100 tahunnya.

Kekaisaran Persia kemudian diperintah oleh Cambyses selama tujuh tahun (531-522 M) dan kemangkatannya disusul dengan perebutan kuasa di mana hasilnya Darius Mulia (522-486 M) dinyatakan sebagai raja.

Ibu kota Persia pada 100 tahun Darius I dipindahkan ke Susa dan dia mulai membangun Persepolis. Sebuah terusan di antara Sungai Nil dan Laut Merah ikut dibangun dan menjadikannya pelopor untuk pembangunan Terusan Suez. Sistem jalan juga ikut diperbaharui dan sebuah jalan raya dibangun menghubungkan Susa dan Sardis. Jalan raya ini dikenal sebagai Jalan Kerajaan.

Selain itu, pen-syiling-an dalam wujud daric (syiling emas) dan juga Shekel (syiling perak) diperkenalkan ke seluruh alam. Bahasa Persia Lawas ikut diperkenalkan dan diterbitkan di dalam prasasti-prasasti kerajaan.

Di bawah pemerintahan Cyrus Mulia dan Darius yang Agung, Kekaisaran Persia diproduksi menjadi sebuah kekaisaran yang terbesar dan terkuat di alam 100 tahun itu. Pencapaian utamanya ialah sebuah kekaisaran mulia pertama yang mengamalkan sikap toleransi dan menghormati budaya-budaya dan agama-agama lain di kawasan yang dijajahnya.

Kekaisaran Iran Ketiga: Kekaisaran Parthia (248 SM – 224 M)

Parthia berasal dengan Dinasti Arsacida yang menyatukan dan memerintah dataran tinggi Iran, yang juga ikut menaklukkan wilayah timur Yunani pada awal ratus tahun ketiga Masehi dan juga Mesopotamia antara tahun 150 SM dan 224 M. Parthia juga yaitu musuh bebuyutan Romawi di sebelah timur, dan membatasi bahaya Romawi di Anatolia. Tentara-tentara Parthia terhagi atas dua himpunan berkuda, tentara berkuda yang berperisai dan membawa senjata berat, dan tentara berkuda yang bersenjata ringan dan kudanya lincah memainkan usaha. Sementara itu, tentara Romawi terlalu bergantung kepada infantri, menyebabkan Romawi sukar untuk mengalahkan Parthia. Tetapi, Parthia kekurangan teknik dalam perang tawan, menyebabkan mereka sukar mengawal kawasan taklukan. Ini menyebabkan kedua belah pihak gagal mengalahkan satu sama lain.

Kekaisaran Parthia tegak selama lima ratus tahun (Habis pada tahun 224 M,) dan raja terakhirnya kalah di tangan kekaisaran lindungannya, yaitu Sassania.

Kekaisaran Iran Keempat: Kekaisaran Sassania (226–651)

Ardashir I, shah pertama Kekaisaran Sassania, mula membangun kembali ekonomi dan militer Persia. Wilayahnya meliputi kawasan Iran modern, Irak, Suriah, Pakistan, Asia Tengah dan wilayah Arab. Pada 100 tahun Khosrau II (590-628) pula, kekaisaran ini diperluas sampai Mesir, Yordania, Palestina, dan Lebanon. Orang-orang Sassanid menamakan kekaisaran mereka Erānshahr (atau Iranshæhr, "Penguasaan Orang Arya".)

Pokok pokok pikiran tentang al quran menurut istilah adalah pernyataan nomor

Kekaisaran Sassania pada 100 tahun kegemilangannya.

Sejarah Iran seterusnya disertai dengan konflik selama enam ratus tahun dengan Kekaisaran Romawi. Menurut sejarawan, Persia kalah dalam Perang al-Qādisiyyah (632 M) di Hilla, Iraq. Rostam Farrokhzād, seorang jenderal Persia, dikritik kerana keputusannya untuk bertempur kengan orang Arab di bumi Arab sendiri. Kekalahan Sassania di Irak menyebabkan tentara mereka tidak keruan dan hasilnya ini memberi jalan kepada futuhat Islam atas Persia.

Era Sassania menyaksikan memuncaknya peradaban Persia, dan yaitu kekaisaran Persia terakhir sebelum kedatangan Islam. Pengaruh dan kebiasaan istiadat Sassania kemudian diteruskan setelah pemelukan Islam oleh bangsa Persia.

Islam Persia dan 100 tahun Kegemilangan Islam Persia (700–1400)

Setelah pemelukan Islam, orang-orang Persia mulai membentuk cerminan Islam Persia, di mana mereka melestarikan cerminan sebagai orang Persia tetapi pada masa yang sama juga sebagai muslim. Pada tahun 8 M, Parsi memberi bantuan kepada Abbassiyah memerangi tentara Umayyah, karena Bani Umayyah hanya mementingkan bangsa Arab dan memandang rendah kepada orang Persia. Pada 100 tahun Abbassiyah, orang-orang Persia mula melibatkan diri dalam administrasi kerajaan. Beberapa mendirikan dinasti sendiri.

Pada ratus tahun kesembilan dan kesepuluh, terdapat beberapa kebangkitan ashshobiyyah Persia yang menentang alasan Arab sebagai Islam dan Muslim. Tetapi kebangkitan ini tidak menentang identitas seorang Islam. Salah satu dampak kebangkitan ini ialah penggunaan bahasa Persia sebagai bahasa resmi Iran (hingga hari ini.)

Pada 100 tahun ini juga, para ilmuwan Persia menciptakan 100 tahun Kegemilangan Islam. Sementara itu Persia diproduksi menjadi tumpuan penyebaran ilmu sains, filsafat dan teknik. Ini kemudian memengaruhi sains di Eropa dan juga kebangkitan Renaissance.

Berasal pada tahun 1220, Parsi dimasuki oleh tentera Mongolia di bawah pimpinan Genghis Khan, disertai dengan Tamerlane, dimana kedua penjelajah ini menyebabkan kemusnahan yang parah di Persia.

Islam Syi'ah, Kekaisaran Safawi, Dinasti Qajar/Pahlavi dan Iran Modern (1501 – 1979)

Parsi mulai berproses dan berganti diproduksi menjadi Islam Syiah pada 100 tahun Safawi, pada tahun 1501. Dinasti Safawi kemudian diproduksi menjadi salah satu penguasa alam yang utama dan mulai memasarkan industri pariwisata di Iran. Di bawah pemerintahannya, arsitektur Persia mengembang kembali dan menyaksikan pembangunan monumen-monumen yang indah. Kejatuhan Safawi disusuli dengan Persia yang diproduksi menjadi sebuah ajang persaingan antara kekuasaan Kekaisaran Rusia dan Kekaisaran Britania (yang memakai pengaruh Dinasti Qajar). Namun begitu, Iran tetap melestarikan kemerdekaan dan wilayah-wilayahnya, menjadikannya unik di rantau itu. Modernisasi Iran yang berasal pada lewat ratus tahun ke-19, membangkitkan hasrat untuk berganti dari orang-orang Persia. Ini menyebabkan terjadinya Revolusi Konstitusi Persia pada tahun 1905 sampai 1911. Pada tahun 1921, Reza Khan (juga dikenal sebagai Reza Shah) mengambil alih tahta melalui perebutan kekuasaan dari Qajar yang semakin lemah. Sebagai penyokong modernisasi, Shah Reza memulai pembangunan industri modern, jalan kereta api, dan pendirian sistem pendidikan tinggi di Iran. Malangnya, sikap aristokratik dan ketidakseimbangan pemulihan kemasyarakatan menyebabkan banyak rakyat Iran tidak puas.

Pada Perang Alam II, tentara Inggris dan Uni Soviet menyerang Iran dari 25 Agustus sampai 17 September 1941, untuk membatasi Blok Poros dan menggagas infrastruktur penggalian minyak Iran. Blok Sekutu memaksa Shah untuk melantik anaknya, Mohammad Reza Pahlavi menggantikannya, dengan keinginan Mohammad Reza menyokong mereka.

Malangnya, pemerintahan Shah Mohammad Reza bersifat otokratis. Dengan bantuan dari Amerika dan Inggris, Shah meneruskan modernisasi Industri Iran, tetapi pada masa yang sama menghancurkan partai-partai oposisi melalui badan intelijennya, SAVAK. Ayatollah Ruhollah Khomeini diproduksi menjadi oposisi dan pengkritik giat terhadap pemerintahan Shah Mohammad Reza dan kemudian dia dipenjarakan selama delapan belas bulan. Melalui petuah jenderal Hassan Pakravan, Khomeini dibuang ke luar negeri dan diantar ke Turki dan selepas itu ke Irak.

Revolusi Islam dan Perang Iran-Irak (1979-88)

Protes menentang Shah semakin meningkat dan hasilnya terjadilah Revolusi Iran. Shah Iran terpaksa melarikan diri ke negara lain setelah kembalinya Imam Khomeini dari pembuangan pada 1 Februari 1979. Khomeini kemudian mengambil alih kekuasaan dan membentuk pemerintahan sementara, pada 11 Februari yang dikepalai Mehdi Bazargan sebagai perdana menteri. Setelah itu, Khomeini menyelenggarakan pungutan suara untuk membentuk sebuah Republik Islam. Keputusan undian menunjukkan lebih dari 98% rakyat Iran setuju dengan pembentukan itu. Sistem pemerintahan baru yang diproduksi berasaskan undang-undang Islam, sayangnya hanya diterapkan beberapa.

Tetapi, hubungan Iran dengan Amerika diproduksi menjadi keruh setelah revolusi ini, terutama kala mahasiswa-mahasiswa Iran menawan kedutaan Amerika pada 4 November 1979, atas alasan kedutaan itu diproduksi menjadi pusat intelijen Amerika. Khomeini tidak mengambil aksi apapun tentang tidakan ini sebaliknya memuji mahasiswa-mahasiswa itu. Sebagai balasan, Iran menginginkan Shah Mohammad Reza Pahlavi dikembalikan ke Iran, tetapi ini tidak mereka setujui. Setelah 444 hari di dalam tawanan, hasilnya para tawanan itu dibebaskan sebagai tindak lanjut Deklarasi Aljir.

Pada kala yang sama, Saddam Hussein, presiden Irak kala itu, mengambil kesempatan di atas kesempitan setelah revolusi Iran dan juga kekurangan popularitas Iran di negara-negara barat, untuk melancarkan perang atas Iran. Tujuan utama peperangan ini ialah menaklukkan beberapa wilayah yang dituntut Irak, terutamanya wilayah Khuzestan yang kaya dengan sumber minyak. Saddam pula ketika itu mendapat sokongan dari Amerika, Uni Soviet dan beberapa negara Arab lain. Tentara Iran pula yang suatu masa dahulu yaitu sebuah tentara yang kuat, telah dibubarkan kala itu. Walau bagaimanapun, mereka sukses mencegah bahaya tentara Irak seterusnya menaklukkan kembali wilayah Iran yang ditaklukkan Irak. Dalam peperangan ini puluhan ribu nyawa, sepatutnya penduduk awam maupun laskar Iran, diproduksi menjadi korban. Jumlah korban diperkirakan antara 500.000 sampai 1.000.000.

Pemerintahan dan politik

Iran yaitu salah satu di antara anggota pendiri PBB dan juga kepada OKI dan juga GNB. Sistem politik di Iran berasaskan konstitusi yang dinamakan "Qanun-e Asasi" (Undang-undang Dasar)

Pemimpin Mulia

Pokok pokok pikiran tentang al quran menurut istilah adalah pernyataan nomor

Ayatollah Ali Khamenei, Pemimpin Mulia Iran

Pemimpin Mulia Iran bertanggung jawab terhadap "kebijakan-kebijakan umum Republik Islam Iran". Dia juga yaitu ketua pasukan bersenjata dan badan intelijen Iran dan mempunyai kuasa mutlak untuk menyatakan perang. Ketua kehakiman, stasiun radio dan rangkaian televisi, ketua polisi dan tentara dan enam dari dua belas anggota Majelis Wali Iran juga dilantik oleh Pemimpin Agung. Majelis Mahir bertanggung jawab memilih dan juga melepas Pemimpin Mulia atas justifikasi kelayakan dan popularitas individu itu. Majelis ini juga bertanggung jawab memantau tugasan Pemimpin Agung.

Eksekutif

Orang kedua terpenting dalam Republik Islam Iran yaitu presiden. Setiap presiden dipilih melalui pemilihan umum dan hendak memerintah Iran selama empat tahun. Setiap yang hendak menjadi presiden mesti mendapat persetujuan dari Majelis Wali Iran sebelum pemilu dilaksanakan supaya mereka 'serasi' dengan alasan negara Islam. Tanggung jawab presiden yaitu memastikan konstitusi negara disertai dan juga mempraktikkan kekuasaan eksekutif. Tetapi presiden tidak berkuasa atas perkara-perkara yang di bawah kekuasaan Pemimpin Agung.

Presiden melantik dan mengepalai Kabinet Iran, dan berkuasa membuat keputusan tentang administrasi negara. Terdapat delapan wakil presiden dan dua puluh satu menteri yang ikut serta menolong presiden dalam administrasi, dan mereka semua mesti mendapat persetujuan badan perundangan. Tidak seperti negara-negara lain, cabang eksekutif tidak mempunyai kekuasaan dalam pasukan bersenjata, tetapi presiden Iran berkuasa melantik Menteri Pertahanan dan Intelijen dan harus mendapat persetujuan Pemimpin Mulia dan badan perundangan.

Majelis Wali

Majlis Wali Iran mempunyai dua belas mahir undang-undang, dan enam dari mereka dilantik oleh Pemimpin Agung. Ketua Kehakiman hendak mencadangkan enam anggota cadangan dan mereka hendak dilantik secara resmi oleh parlemen Iran atau Majles. Majelis ini hendak menafsirkan konstitusi dan mempunyai hak veto untuk keputusan dan keanggotaan parlemen Iran. Jikalau terdapat undang-undang yang tidak berlandaskan dengan hukum syariah, maka hendak dirujuk kembali oleh parlemen.

Majelis Kebijaksanaan

Majelis Kebijaksanaan berkuasa untuk menyelesaikan konflik antara parlemen dengan Majelis Wali Iran. Badan ini juga ikut diproduksi menjadi penasihat Pemimpin Agung.

Parlemen

Majles-e Shura-ye Eslami (Majlis Perundingan Islam) mempunyai 290 anggota yang dilantik dan hendak bertugas selama empat tahun. Semua yang hendak menjadi Majles dan mahir undang-undang dari parlemen haruslah mendapat persetujuan Majelis Wali.

Kehakiman

Pemimpin Mulia hendak melantik ketua kehakiman Iran, dan dia pula hendak melantik Mahkamah Mulia dan juga ketua penuntut umum. Terdapat beberapa jenis mahkamah di Iran termasuk mahkamah umum yang bertanggung jawab atas kasus-kasus umum dan kejahatan. Terdapat juga "Mahkamah Revolusi" yang mengadili beberapa kasus tertentu termasuk isu tentang keselamatan negara.

Majelis Mahir

Majelis Mahir yang bermusyawarah selama seminggu setiap tahun mempunyai 86 anggota yang mahir dalam ilmu-ilmu agama. Mereka diundi secara umum dan hendak bertugas selama delapan tahun. Majelis ini hendak menentukan kelayakan calon-calon presiden dan anggota parlemen. Majelis ini juga hendak mengundi untuk kedudukan Pemimpin Mulia dan juga berkuasa untuk melepasnya.

Dewan Kota Setempat

Majelis setempat hendak dipilih secara umum untuk bertugas selama empat tahun di semua kota dan desa. Kekuasaan majelis ini lapang, dari melantik pimpinan kota hinggal menjaga keyakinan rakyat.

Geografi

Pokok pokok pikiran tentang al quran menurut istilah adalah pernyataan nomor

Iran bersamaan batasnya dengan Azerbaijan (panjang perbatasan: 432 km) dan Armenia (35 km) di barat laut, Laut Kaspia di utara, Turkmenistan (992 km) di timur laut, Pakistan (909 km) dan Afganistan (936 km) di timur, Turki (499 km) dan Irak (1.458 km) di barat, dan hasilnya Teluk Persia dan Teluk Oman di selatan. Lapang tanah total yaitu 1.648.000 km² (daratan: 1.636.000 km², perairan: 12.000 km²).

Lansekap Iran didominasi oleh barisan gunung yang kasar yang memisahkan basin drainage atau dataran tinggi yang beragam. Anggota barat yang mempunyai populasi paling banyak yaitu anggota yang sangat bergunung, dengan barisan seperti Pegunungan Kaukasus, Pegunungan Zagros dan Alborz, yang terakhir yaitu tempat titik tertinggi Iran, Gunung Damavand pada 5.604 m. Sebelah timur terdiri dari gurun di dataran rendah yang tak dihuni seperti Dasht-e Kavir yang asin, dengan danau garam yang kadang muncul.

Ladang lapang lapang ditemukan di sepanjang pesisir Laut Kaspia dan di ujung utara Teluk Persia, di mana Iran bersamaan batasnya dengan sungai Arvand (Shatt al-Arab). Plain yang lebih kecil dan terputus ditemukan di sepanjang pesisir Teluk Persia, Selat Hormuz, dan Laut Oman. Iklim Iran kebanyakan kering atau setengah kering, meskipun mempunyai yang subtropis sepanjang pesisir Kaspia. Iran dianggap sebagai salah satu dari 15 negara yang membentuk apa yang disebut sebagai tempat lahirnya kebiasaan istiadat manusia.

Iklim

Lanskap Iran mempunyai beberapa iklim yang berlainan. Di sisi utara negeri itu (dataran pesisir Kaspia) suhu amat rendah membekukan dan tetap lembap selama beberapa tahun terakhir. Suhu musim panas jarang mencapai 29 °C. Penguapan tahunan yaitu 680 mm di anggota timur dataran dan lebih dari 1700 mm di sisi barat dataran. Di barat, permukiman-permukiman di lereng Pegunungan Zagros mengalami rendahnya suhu. Daerah-daerah itu mempunyai musim dingin yang hebat, dengan rerata suhu harian membekukan dan curah saljunya keras. Lembah timur dan tengahnya kering, yang curah hujannya kurang dari 200 mm dan bergurun. Suhu musim panas rata-rata melebihi 38 °C. Dataran pesisir Teluk Persia dan Teluk Oman di Iran selatan mempunyai musim dingin yang sejuk dan mengalami musim panas yang lembap dan panas. Penguapan tahunan berkisar dari 135 mm sampai 355 mm.

Ekonomi


Ekonomi Iran yaitu campuran Ekonomi Perencanaan Sentral dengan sumber minyak dan perusahaan-perusahaan utamanya dimiliki pemerintahan, dan juga terdapat beberapa perusahaan swasta. Pertumbuhan ekonomi Iran stabil semenjak dua ratus tahun yang lalu.

Pada awal ratus tahun ke-21, persenan sektor jasa dalam pengeluaran negara kasarnya, PNK, yaitu yang tertinggi, disertai dengan pertambangan dan pertanian. 45% belanja negara yaitu hasil pertambangan minyak dan gas alam, dan 31% dari cukai. Pada 2004, PNK Iran diperkirakan sejumlah $163 milyar atau $2.440 per kapita.

Rekan dagang Iran yaitu Cina, Rusia, Jerman, Perancis, Italia, Jepang dan Korea Selatan. Sementara itu, semenjak lewat 90-an, Iran mulai meningkatkan kerjasama ekonomi dengan beberapa negara mengembang termasuk Suriah, India dan Afrika Selatan.

Komunikasi dan pengangkutan

Pokok pokok pikiran tentang al quran menurut istilah adalah pernyataan nomor

Peta menunjukkan jalan raya dan jalan kereta api utama di Iran.

Jaringan jalan raya di Iran yaitu salah satu yang terbaik di alam, dan menghubungkan kota-kota utama dan kawasan-kawasan luar kota. Pada 2002, Iran mempunyai 178.152 kilometer jalan raya dan 66% beraspal. Sementara itu terdapat 30 pengguna kereta untuk setiap 1000 penduduknya. Jalan KA di Iran sepanjang 6.405 kilometer (3.980 mil). Pelabuhan utama Iran ialah pelabuhan Bandar Abbas yang terletak di Selat Hormuz. Pelabuhan ini dihubungkan dengan sistem jalan raya dan jalan kereta api untuk pengangkutan kargo. Jaringan kereta api Tehran-Bandar Abbas dibangun pada 1995 yang menghubungkan Bandar Abbas dengan seluruh Iran dan Asia Tengah melewati Teheran dan Masyhad. Pelabuhan-pelabuhan lain ialah pelabuhan Bandar Anzali di Laut Kaspia, pelabuhan Bandar Turkmen juga berhadapan dengan Laut Kaspia, dan pelabuhan korramshahr dan pelabuhan Bandar Khomeyni di Teluk Parsi. Kota-kota utama di Iran juga dihubungkan dengan Pengangkutan Udara. Iran Cairan yaitu maskapai penerbangan kebangsaan Iran yang bertanggungjawab dalam pengangkutan udara di Iran dan luar Iran. Sistem transit pula terdapat di semua bandar-bandar utama sedangkan Teheran, Masyhad, Syiraz, Tabriz, Ahwaz dan Isfahan sedang dalam proses membangun jalan kereta api bawah tanah.

Pembagian administrasi

Pokok pokok pikiran tentang al quran menurut istilah adalah pernyataan nomor

Iran terbagi atas tiga puluh provinsi yang diperintah seorang gubernur (استا�دار, ostāndār). Peta di sebelah tidak menunjukkan provinsi Hormozgan, (#20 di dalam daftar) yang yaitu sebuah pulau:

Demografi

Pokok pokok pikiran tentang al quran menurut istilah adalah pernyataan nomor

Persebaran agama di Iran.

Iran yaitu sebuah negara yang berbilang suku dan agama. Etnik mayoritas ialah etnik Persia (51% dari rakyatnya,) dan 70% rakyatnya yaitu bangsa Iran, keturunan orang Arya. Kebanyakan penduduk Iran berucap dalam bahasa yang tergolong dalam keluarga Bahasa Iran, termasuk bahasa Persia. Himpunan minoritas Iran ialah Azeri (24%), Gilaki dan Mazandarani (8%), Kurdi (7%), Arab (3%), Baluchi (2%) Lur (2%) Turkmen (2%), dan juga suku-suku lain (1%). Penutur ibu Bahasa Iran diperkirakan sejumlah 40 juta di Iran, dan jumlah semuanyanya (merangkumi negara-negara lain) yaitu 150-200 juta.

Penduduk Iran pada tahun 2006 ialah 70 juta. Sejumlah dua pertiga jumlah penduduknya di bawah umur 30 tahun dan persenan penduduk yang melek huruf 86%. Tingkat pertambahan penduduknya semenjak setengah ratus tahun yang lalu tinggi dan diperkirakan hendak menurun di masa depan.

Kebanyakan penduduk Iran yaitu muslim, di mana 90% Syiah dan 8% Sunnah Wal Jamaah. 2% lagi yaitu penganut agama Baha'i, Mandea, Hindu, Zoroastrianisme, Yahudi dan Kristen. Zoroastrianisme, Yahudi dan Kristian diakui oleh pemerintah Iran dan ikut mempunyai perwakilan di parlemen. Agama Baha'i tidak diakui.

Kota-kota utama

Iran mempunyai tingkat pertumbuhan penduduk di kawasan kota tertinggi di alam. Dari tahun 1950 sampai tahun 2002, persenan penduduk kota meningkat dari 27% sampai 60%[1][2]. PBB memperkirakan pada tahun 2030, populasi di kota hendak mencapai 80% dari jumlah semuanya penduduk Iran[2]. Tumpuan migrasi dalam negeri pula ialah Teheran yang yaitu kota terbesar di Iran. Teheran mempunyai penduduk sejumlah 7.160.094 dan kawasan metropolisnya pula sejumlah 14 juta. Kebanyakan industri Iran bertumpu di kota ini. Di antaranya ialah industri otomobil, elektronik dan listrik, pembuatan senjata api, tekstil, dan industri kimia. Berikut yaitu 8 kota terbesar Iran beserta jumlah penduduknya.

Militer

Militer Iran terbagi atas dua pasukan yaitu pasukan militer negara dan pasukan militer revolusi. Pasukan militer revolusi berjumlah 545.000 jiwa.[3] Kedua-dua pasukan bersenjata ini dibawah kendali Menteri Pertahanan dan Logistik Pasukan Bersenjata Iran. [4]

Tentara nasional Iran mempunyai 420.000 prajurit yang terbagi atas tiga tingkatan utama yaitu Tingkatan Darat Iran sejumlah 350.000 pasukan, Tingkatan Laut Iran sejumlah 18.000 pasukan dan Tingkatan Udara Iran sejumlah 52.000 pasukan.[5] Tingkatan revolusi mempunyai 125.000 pegawai yang terbagi atas lima cabang yaitu Pasukan Qods (pasukan khusus), Basij (paramiliter), Tingkatan Laut Revolusi, Tingkatan Udara Revolusi dan Tingkatan Darat Revolusi.[6]

Tingkatan Basij yaitu tentara paramiliter yang beranggota penuh 90.000 prajurit dan juga 30.000 prajurit cadangan ditambah dengan 11 juta pria dan wanita yang bisa dimobilisasi.[7]

Daya tentara Iran dirahasiakan dari ilmu umum. Namun, pada beberapa tahun terakhir, Iran mengumumkan pembangunan beberapa senjata seperti peluru kendali Fajr-3, peluru kendali Kowsar, peluru kendali Fateh-110, peluru kendali Shahab-3 dan beberapa pembangunan jentera militer.

Peluru kendali Fajr-3 mempunyai di antara pembangunan militer Iran yang sangat canggih kala ini, yang diproduksi di Iran sendiri dan memakai bendalir minyak untuk pembakaran bahan api. Julat peluru kendali ini dirahasiakan.

Kebiasaan istiadat

Iran mempunyai sejarah yang panjang dalam kesenian, musik, puisi, filsafat dan adicita.

Kebiasaan istiadat Iran telah lama memengaruhi kebudayaan-kebudayaan lain di Timur Tengah dan Asia Tengah. Malahan, Bahasa Persia yaitu bahasa intelektual selama milenium kedua Masehi. Kebanyakan hasil tulisan Persia diartikan ke dalam Bahasa Arab semasa kekhalifahan Islam. Pada 100 tahun awal Islam di Persia, kebanyakan karya Persia ditulis dalam Bahasa Arab. Tetapi, ketika 100 tahun pemerintahan Umayyah, orang-orang Persia ditindas oleh bangsa Arab. Ini menyebabkan banyak tokoh intelektual Persia mulai memakai bahasa Persia dalam tulisan mereka. Salah satu karya ini ialah kitab Shahnameh hasil tulisan Ferdowsi, sebuah karya tentang sejarah negara Iran.

Kesusasteraan Iran juga tidak kurang hebatnya. Sastrawan Iran yang terkenal ialah Rumi dan Saadi. Mereka yaitu mahir Sufi dan banyak menyumbang dalam puisi-puisi Sufi.

Lihat juga

  • Daftar negara di alam
  • Skandal Iran Contra

Referensi

  1. ^ Payvand. ""Iran: Focus on reverse migration"". Diakses 2006-04-17. 
  2. ^ a b Cultural Heritage New Agency. ""Tourism and Travel: About Iran"". Diakses 17 April 2006. 
  3. ^ IISS Military Balance 2006, Routledge for the IISS, London, 2006, p.187
  4. ^ http://www.mod.ir/
  5. ^ IISS Military Balance 2006, Routledge for the IISS, London, 2006, m/s:187
  6. ^ Military Balance 2006, Routledge for the IISS, London, 2006, m/s:187
  7. ^ http://www.globalsecurity.org/intell/world/iran/basij.htm]

Pranala luar


edunitas.com


Page 17

Northern Ireland

Tuaisceart Éireann
Norlin Airlann

Pokok pokok pikiran tentang al quran menurut istilah adalah pernyataan nomor

Peta lokasi  Irlandia Utara  (jingga)

– di Eropa  (karamel & putih)
– di Britania Raya  (karamel)

Ibu kota
(dan kota terbesar)
Belfast
Pokok pokok pikiran tentang al quran menurut istilah adalah pernyataan nomor
54°35.456′LU 5°50.4′BT / 54,590933°LU 5,84°BB / 54.590933; -5.8400
Bahasa resmiInggris
Irlandia
Skots Ulster1
Kumpulan etnik 99,15% Putih (91,0% lahir Irlandia Utara, 8,15% putih lainnya)0,41% Asia0,10% Musafir Irlandia

0,34% lainnya.[1]

PemerintahanMonarki konstitusional
Konsosiasionalisme
 - RatuElizabeth II
 - Menteri PertamaPeter Robinson
 - Deputi Menteri PertamaJohn O'Dowd (penjabat)
 - Perdana Menteri Britania RayaDavid Cameron
 - Sekretaris Negara (dalam Pemerintah Britania Raya)Owen Paterson
LegislatifMajelis Irlandia Utara
Pembentukan
 - UU Pemerintah Irlandia3 Mei 1921 
Luas
 - Total13,843 km2 
Warga
 - Perkiraan 20091.789.000[2] 
 - Sensus 20011.685.267 
 - Kepadatan122/km2 
PDB (KKB)Perkiraan 2002
 - Total£33,2 miliar 
 - Per kapita£19.603 
Mata uangPound sterling (GBP)
Zona waktuGMT (UTC+0)
 - Musim panas (DST)BST (UTC+1)
Format tanggaldd/mm/yyyy (M)
Lajur kendalikiri
Ranah Internet.uk 2
Kode telepon+44 3
1Bahasa yang resmi diakui: Irlandia Utara tak memiliki bahasa resmi. Penggunaan bahasa Inggris dilakukan melewati percontohan. Bahasa Irlandia dan Skots Ulster yaitu bahasa minoritas yang resmi diakui.
2.ie, bersama-sama dengan Republik Irlandia, dan juga .eu, sbg bagian dari Uni Eropa. ISO 3166-1 yaitu GB, tetapi .gb tak pernah dipakai.
3+44 selalu diikuti oleh 28 ketika menghubungi telepon kabel. Kode 028 di dalam Britania Raya dan 048 dari Republik Irlandia

Irlandia Utara (bahasa Irlandia: Tuaisceart Éireann, Skots Ulster: Norlin Airlann atau Norlin Airlan) yaitu salah satu negara bagian Britania Raya.[3][4] Terletak di timur-laut Pulau Irlandia, Irlandia Utara berbagi perbatasan dengan Republik Irlandia di selatan dan barat. Menurut Sensus Britania Raya 2001, populasi Irlandia Utara yaitu sebanyak 1.685.000 jiwa, yakni anggaran 30% keseluruhan populasi pulau ini dan anggaran 3% populasi Britania Raya.

Di Irlandia Utara terdapat enam dari sembilan county yang dimiliki Provinsi Ulster. Irlandia Utara dihasilkan sbg bagian dari Perserikatan Kerajaan Britania Raya dan Irlandia Utara pada tanggal 3 Mei 1921 berdasarkan Undang-Undang Pemerintah Irlandia 1920,[5] walaupun akar konstitusionalnya benar pada Undang-Undang Penyatuan 1800 sela Britania Raya dan Irlandia. Selama semakin dari 50 tahun Irlandia Utara memiliki pemerintah dan parlemen sendiri yang terdevolusi. Lembaga-lembaga ini dibekukan sementara pada tahun 1972 dan dihentikan pada tahun 1973. Upaya-upaya yang berulangkali untuk meletak kembali prinsip pemerintah-mandiri pada pengahabisannya menghasilkan Undang-Undang Irlandia Utara 1998 yang mengamanatkan pembentukan Eksekutif Irlandia Utara dan Majelis Irlandia Utara. Majelis ini bekerja menurut prinsip demokrasi konsosiasional yang memerlukan dukungan lintas komunitas.

Irlandia Utara selama beberapa tahun menjadi tempat kekerasan dan konflik etnik-politik yang getir yang disebabkan oleh pemisahan sela kaum nasionalis, yang dominan Katolik Roma, dan kaum unionis, yang dominan Protestan, yang pernah menjadi keyakinan yang lazim. Kaum unionis ingin supaya Irlandia Utara tetap menjadi bagian dari Britania Raya,[6] sementara kaum nasionalis ingin supaya Irlandia Utara bersatu dengan bagian lain Pulau Irlandia di dalam Irlandia yang utuh secara geopolitik, terbebas dari kekuasaan Britania.[7][8][9][10] Sejak ditandatanganinya "Persetujuan Jumat Akbar" pada tahun 1998, beberapa akbar kumpulan paramiliter yang terlibat dalam konflik etnik-politik telah menghentikan kampanye militer mereka.

Memiliki sejarah sendiri yang unik, isu simbolisme, nama dan penjelasan tentang Irlandia Utara yaitu kompleks, seperti halnya isu kewarganegaraan dan identitas. Secara umum, kaum unionis memandang diri sbg orang Britania, sedangkan kaum nasionalis memandang diri sbg orang Irlandia, walaupun kedua-dua identitas ini tak selalu saling eksklusif. Selain itu, banyak orang dari kedua belah komunitas memandang mereka sbg Orang Irlandia Utara.[11]

Beberapa fakta

Ketika Irlandia (Selatan) melepaskan diri dari Britania Raya pada tahun 1920, warga Irlandia Utara yang beberapa akbar beragama Protestan dan sedang setia terhadap Kerajaan Britania Raya memilih tetap menjadi bagian negara kesatuan Britania Raya. Mereka disebut kaum Unionis sedangkan orang dari Irlandia Selatan disebut kaum Nasionalis. Tetapi permasalahan tak beristirahat di sini tetapi berlanjut terus, sebab orang-orang yang beragama Katolik di Irlandia Utara merasa didiskriminasi. Kerusuhan yang dinamai "The Troubles" mulai dari tahun 1969 dan baru habis di pengahabisan dekade 1990-an, walaupun kekerasan sporadis sedang terjadi hingga sekarang.

Pustaka

  1. ^ "Northern Ireland Census 2001 Commissioned Output". NISRA. 2001. Diakses 8 December 2009. 
  2. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tak sah; tak ditemukan teks untuk ref bernama nisra2010-06-24
  3. ^ "Negara Bagian di Britania Raya". statistics.gov.uk – geografi – panduan awal geografi Britania Raya. Otoritas Statistik Britania Raya. 11 November 2005. Diarsipkan dari aslinya tanggal 11 November 2009. Diakses 11 November 2009. "The top-level division of administrative geography in the UK is the 4 countries – England, Scotland, Wales and Northern Ireland." 
  4. ^ "negara di dalam negara". Number10.gov.uk. Kantor Perdana Menteri Britania Raya. 10 January 2003. Diarsipkan dari aslinya tanggal 11 November 2009. Diakses 11 November 2009. "The United Kingdom is made up of four countries: England, Scotland, Wales and Northern Ireland. Its full name is the United Kingdom of Great Britain and Northern Ireland...Northern Ireland is a part of the United Kingdom with a devolved legislative Assembly and a power sharing Executive made up of ministers from four political parties representing different traditions." 
  5. ^ Statutory Rules & Orders published by authority, 1921 (No. 533); Additional source for 3 May 1921 date: Alvin Jackson, Home Rule – An Irish History, Oxford University Press, 2004, hal. 198.
  6. ^ Standing up for Northern Ireland[tautan nonaktif] www.uup.org. Diakses pada tanggal 2 Agustus 2008.
  7. ^ Richard Jenkin, 1997, Rethinking ethnicity: arguments and explorations, SAGE Publicatoins: London: "In Northern Ireland the objectives of contemporary nationalists are the reunification of Ireland and the removal of British government."
  8. ^ Peter Dorey, 1995, British politics since 1945, Blackwell Publishers: Oxford: "Just as some Nationalists have been prepared to use violence in order to secure Irish reunification, so some Unionists have been prepared to use violence in order to oppose it."
  9. ^ "Strategy Framework Document: Reunification through Planned Integration: Sinn Féin’s All Ireland Agenda". Diarsipkan dari aslinya tanggal 16 July 2006.  Sinn Fein. Retrieved 2 August 2008.
  10. ^ Policy Summaries: Constitutional Issues[tautan nonaktif] SDLP. Retrieved 2 August 2008.
  11. ^ "Which of these best describes the way you think of yourself?". Northern Ireland Life and Times Survey. 2011. Diakses 21 August 2011. 

Pranala luar

  • (Inggris) Northern Ireland Office
  • (Inggris) Situs resmi pariwisata

edunitas.com


Page 18

Tags (tagged): alexandria, mesir, unkris, negara, ibu kota pemerintahan, al, populasi, 3, 341 0 dinamakan, atas pendirinya, iskandar, tetapi setelah pendirian, kairo oleh, penguasa, islam mesir, pula, perpustakaan iskandariyah, pranala, luar inggris tentang, center of, studies, inggris more about, alexandria at, st, takla church edunitas, center, of studies alexandria, program kuliah pegawai, kelas weekend, kelas, eksekutif, indonesian encyclopedia, encyclopedia


Page 19

Islamabad
اسلام آباد
—  Ibu kota  —

Pokok pokok pikiran tentang al quran menurut istilah adalah pernyataan nomor

Searah jarum jam dari atas: Masjid Faisal, Hotel Serena, Parliament House, Monumen Pakistan, Pemandangan malam hari di Islamabad, dan Sekretariat Perdana Menteri
Nama lain: The Green City

Pokok pokok pikiran tentang al quran menurut istilah adalah pernyataan nomor

Lokasi Islamabad di Pakistan
NegaraPakistan
Territory 
Dibangun1960-an
Pemerintahan
 • Governing bodyCapital Development Authority (CDA)
 • Chief CommissionerFazeel Asghar
 • Chairman CDAImtiaz Inayat Elahi
Lapang
 • Ibu kota120,00 km2 (5,000 mil²)
 • Metro233,00 km2 (9,000 mil²)
 • Specified area3.626,00 km2 (140,000 mil²)
 • Rural area466,00 km2 (18,000 mil²)
Titik tertinggi1.604 m (5.263 ft)
Titik terendah457 m (1,499 ft)
Populasi (2010)[1]
 • Ibu kota689.249 (2.010 est,). 529.180 (1.998 census)
 • Kepadatan880/km2 (2,300/sq mi)
Zona waktuPST (UTC+5)
Postcode44000
Kode wilayah051
Situs webwww.islamabad.gov.pk

Islamabad (bahasa Urdu: ‏اسلام آباد) merupakan ibu kota Pakistan, dan bidang dari Wilayah Ibu Kota Islamabad. Banyak penduduk di kota yang terletak di bidang timur laut Pakistan ini ialah 900.000 jiwa. Islamabad terletak pada koordinat 33°40′ LU 73°10′ BT.

Geografi

Iklim

Data iklim Islamabad, Pakistan
BulanJanFebMarAprMeiJunJulAgtSepOktNovDesTahun
Rekor tertinggi °C (°F)24313644464846423938322748
(nil)
Rata-rata tertinggi °C (°F)16192431374036343432282029
Rata-rata terendah °C (°F)2610152125252421159315
Rekor terendah °C (°F)-4-21712141714127-1-3-4
(nil)
Presipitasi mm (inci)64648142235523325885211223961
Rata-rata hari hujan7676471310521371
Sumber: BBC Weather

Hubungan internasional

Kota kembar

Referensi

Tautan luar


edunitas.com


Page 20


Page 21


Page 22

Islamabad
اسلام آباد
—  Ibu kota  —

Pokok pokok pikiran tentang al quran menurut istilah adalah pernyataan nomor

Searah jarum jam dari atas: Masjid Faisal, Hotel Serena, Parliament House, Monumen Pakistan, Pemandangan malam hari di Islamabad, dan Sekretariat Perdana Menteri
Nama lain: The Green City

Pokok pokok pikiran tentang al quran menurut istilah adalah pernyataan nomor

Lokasi Islamabad di Pakistan
NegaraPakistan
Territory 
Dibangun1960-an
Pemerintahan
 • Governing bodyCapital Development Authority (CDA)
 • Chief CommissionerFazeel Asghar
 • Chairman CDAImtiaz Inayat Elahi
Lapang
 • Ibu kota120,00 km2 (5,000 mil²)
 • Metro233,00 km2 (9,000 mil²)
 • Specified area3.626,00 km2 (140,000 mil²)
 • Rural area466,00 km2 (18,000 mil²)
Titik tertinggi1.604 m (5.263 ft)
Titik terendah457 m (1,499 ft)
Populasi (2010)[1]
 • Ibu kota689.249 (2.010 est,). 529.180 (1.998 census)
 • Kepadatan880/km2 (2,300/sq mi)
Zona waktuPST (UTC+5)
Postcode44000
Kode wilayah051
Situs webwww.islamabad.gov.pk

Islamabad (bahasa Urdu: ‏اسلام آباد) merupakan ibu kota Pakistan, dan bidang dari Wilayah Ibu Kota Islamabad. Banyak penduduk di kota yang terletak di bidang timur laut Pakistan ini ialah 900.000 jiwa. Islamabad terletak pada koordinat 33°40′ LU 73°10′ BT.

Geografi

Iklim

Data iklim Islamabad, Pakistan
BulanJanFebMarAprMeiJunJulAgtSepOktNovDesTahun
Rekor tertinggi °C (°F)24313644464846423938322748
(nil)
Rata-rata tertinggi °C (°F)16192431374036343432282029
Rata-rata terendah °C (°F)2610152125252421159315
Rekor terendah °C (°F)-4-21712141714127-1-3-4
(nil)
Presipitasi mm (inci)64648142235523325885211223961
Rata-rata hari hujan7676471310521371
Sumber: BBC Weather

Hubungan internasional

Kota kembar

Referensi

Tautan luar


edunitas.com


Page 23

Islandia (bahasa Islandia: Ísland) atau disebut juga Tanah Es yaitu suatu negara Nordik yang terletak di sebelah barat laut Eropa dan sebelah utara Samudera Atlantik, yang terdiri dari Pulau Islandia dan beberapa pulau kecil disekitarnya. Islandia terletak 300 kilometer di sebelah timur Greenland dan 1.000 kilometer dari Norwegia.

Sejarah

Pokok pokok pikiran tentang al quran menurut istilah adalah pernyataan nomor

Lukisan dari seratus tahun ke-19 yang menggambarkan pertemuan Alþingi di Þingvellir.

Orang pertama yang tinggal di Islandia yaitu para pendeta Irlandia yang datang pada awal seratus tahun ke-9. Pada pertengahan seratus tahun ke-9, bangsa Viking bermigrasi dan tinggal di Islandia. Viking pertama yang tinggal di Islandia yaitu Flóki Vilgerðarson. Dialah yang memberi Islandia nama seperti sekarang. Ingólfur Arnarson, seorang kepala suku dari Norwegia, tinggal dan menetap di barat daya Islandia dan mendirikan kota Reykjavik.

Sekitar tahun 930-an, para penguasa Islandia mulai menulis konstitusi negara mereka. Mereka membuat apa yang dinamakan Althing, sejenis parlemen yang berkantor pusat di kota Þingvellir. Islandia dapat diceritakan sebagai negara bersistem demokrasi tertua yang sedang bertahan sampai sekarang.

Pada tahun 985, Erik si Merah diasingkan dari Islandia karena telah membunuh seseorang. Dia lalu berlayar ke barat dan menemukan Greenland. Anak Erik, Leif Erikson, menemukan Amerika pada tahun 1000 dan menamakannya Vinland. Perjalanan Erik, Leif, dan pengikutnya dikisahkan dalam suatu saga.

Pada tahun 1262, Islandia diproduksi menjadi ronde dari Norwegia sampai pada tahun 1814 Islandia diproduksi menjadi ronde dari Denmark. Pada yang akhir sekali seratus tahun ke-19, banyak masyarakat Islandia yang berhasrat menjadikan merdeka dari Denmark. Pada tahun 1918, Islandia mendapatkan kedaulatannya, tetapi raja Denmark sedang didaulat diproduksi menjadi raja Islandia.

Ketika Jerman menduduki Denmark pada tanggal 9 April 1940, Althing memutuskan bahwa Islandia yaitu milik rakyat Islandia. Hendak tetapi, mereka sedang belum mendeklarasikan kemerdekaan pada ketika itu. Tentara Inggris dan menyusul pengahabisan Amerika Serikat berinisiatif sebagai menduduki Islandia supaya tidak diserang Jerman. Pada tahun 1944, Islandia yang akhir sekalinya mendeklarasikan kemerdekaannya.

Setalah Perang Dunia II, Islandia diproduksi menjadi bagian NATO, tetapi tidak diproduksi menjadi bagian Uni Eropa. Selang tahun 1958 sampai 1976, terjadi tiga kali selisih paham selang Islandia dengan Inggris tentang siapa yang berhak mengambil ikan kod dari perairan di sekitar Islandia. Peperangan tersebut disebut Perang Kod. Tidak mempunyai korban dalam perang tersebut. Pada tahun 1980, Vigdís Finnbogadóttir terpilih diproduksi menjadi presiden. Dia merupakan presiden wanita pertama di Islandia.

Kota-Kota Penting

Reykjavik yaitu ibukota Islandia dan memegang peranan penting sebagai kota pelabuhan. Kota-kota penting lainnya selang lain Akureyri, Kópavogur, Hafnarfjörður, Keflavík, dan Vestmannaeyjar.

Masyarakat Islandia

Masyarakat Islandia sebagian besar yaitu orang Skandinavia. Bahasa yang mereka gunakan yaitu bahasa Islandia yang nyaris tidak berganti ejaan maupun atur bahasanya selama 1.000 tahun. Orang Islandia bahkan dapat membaca saga lawas yang menceritakan tentang petualangan para Viking tanpa kesukaran yang berfaedah. Nyaris semua orang Islandia menganut agama Kristen arus Lutheran.

Nama Orang Islandia

Nama belakangan tidak dikenal di Islandia. Orang Islandia memakai patronim, di mana dipakai akhiran -son bila dia pria dan -dóttir bila dia wanita.

Sebagai contoh, Jón Stefánsson mempunyai anak lelaki bernama Fjalar. Nama yang akhir sekali Fjalar bukanlah Stefánsson seperti bapaknya, melainkan Fjalar Jónsson yang berfaedah Fjalar, anak laki-laki dari Jón. Hal yang sama berjalan untuk wanita. Apabila Jón Stefánsson mempunyai anak perempuan yang bernama Kata, karenanya nama belakangannya bukanlah Stefánsson, melainkan Jónsdóttir. Dalam hal ini, namanya berfaedah Kata, anak perempuan dari Jón.

Dalam kasus tertentu, nama belakangan seseorang dapat pula diambil bukan dari nama pertama orangtuanya, melainkan dari nama keduanya. Misalnya, bila Jón yaitu anak laki-laki dari Hjálmar Örn Vilhjálmsson, dia dapat dinamai Jón Hjálmarsson (Jón, anak laki-laki dari Hjálmar) atau Jón Arnarson (Jón anak laki-laki dari Örn). Alasannya yaitu bahwa orangtuanya semakin suka anaknya dipanggil dengan nama tengah, bukan dengan nama pertama. Hal ini cukup lazim atau mungkin pula nama tengah itu terdengar semakin cocok dengan nama pertama si anak.

Sebagian besar nama belakangan orang Islandia membawa nama ayahnya, namun dalam kasus tertentu, nama ibunyalah yang dipergunakan karena beragam alasan. Terkadang si anak atau si ibu berhasrat memutuskan ikatan sosial dengan si ayah. Sebanyak feminis memakai hal ini sebagai suatu pernyataan sosial. Sebagian lainnya memilihnya hanya karena masalah selera saja. Betapa pun juga, konvensinya tetap sama. Fjalar, anak laki-laki dari Bryndís, hendak memakai nama lengkap Fjalar Bryndísarson yang berfaedah Fjalar, anak laki-laki dari Bryndís.

Di banyak negara orang memanggil orang lain dengan nama belakangannya, tetapi di Islandia orang memanggil orang lain dari nama depannya. Sebagai contoh ketika orang membicarakan tentang Halldór Ásgrímsson mereka tidak memanggilnya Ásgrímsson, tetapi Halldór, nyaris sama dengan panggilan sebagai orang di sebagian besar wilayah Indonesia.

Lihat juga

  • Daftar negara-negara di dunia

Pranala luar

  • (Inggris) Portal resmi Islandia

edunitas.com


Page 24

Islandia (bahasa Islandia: Ísland) atau disebut juga Tanah Es yaitu suatu negara Nordik yang terletak di sebelah barat laut Eropa dan sebelah utara Samudera Atlantik, yang terdiri dari Pulau Islandia dan beberapa pulau kecil disekitarnya. Islandia terletak 300 kilometer di sebelah timur Greenland dan 1.000 kilometer dari Norwegia.

Sejarah

Pokok pokok pikiran tentang al quran menurut istilah adalah pernyataan nomor

Lukisan dari seratus tahun ke-19 yang menggambarkan pertemuan Alþingi di Þingvellir.

Orang pertama yang tinggal di Islandia yaitu para pendeta Irlandia yang datang pada awal seratus tahun ke-9. Pada pertengahan seratus tahun ke-9, bangsa Viking bermigrasi dan tinggal di Islandia. Viking pertama yang tinggal di Islandia yaitu Flóki Vilgerðarson. Dialah yang memberi Islandia nama seperti sekarang. Ingólfur Arnarson, seorang kepala suku dari Norwegia, tinggal dan menetap di barat daya Islandia dan mendirikan kota Reykjavik.

Sekitar tahun 930-an, para penguasa Islandia mulai menulis konstitusi negara mereka. Mereka membuat apa yang dinamakan Althing, sejenis parlemen yang berkantor pusat di kota Þingvellir. Islandia dapat diceritakan sebagai negara bersistem demokrasi tertua yang sedang bertahan sampai sekarang.

Pada tahun 985, Erik si Merah diasingkan dari Islandia karena telah membunuh seseorang. Dia lalu berlayar ke barat dan menemukan Greenland. Anak Erik, Leif Erikson, menemukan Amerika pada tahun 1000 dan menamakannya Vinland. Perjalanan Erik, Leif, dan pengikutnya dikisahkan dalam suatu saga.

Pada tahun 1262, Islandia diproduksi menjadi ronde dari Norwegia sampai pada tahun 1814 Islandia diproduksi menjadi ronde dari Denmark. Pada yang akhir sekali seratus tahun ke-19, banyak masyarakat Islandia yang berhasrat menjadikan merdeka dari Denmark. Pada tahun 1918, Islandia mendapatkan kedaulatannya, tetapi raja Denmark sedang didaulat diproduksi menjadi raja Islandia.

Ketika Jerman menduduki Denmark pada tanggal 9 April 1940, Althing memutuskan bahwa Islandia yaitu milik rakyat Islandia. Hendak tetapi, mereka sedang belum mendeklarasikan kemerdekaan pada ketika itu. Tentara Inggris dan menyusul pengahabisan Amerika Serikat berinisiatif sebagai menduduki Islandia supaya tidak diserang Jerman. Pada tahun 1944, Islandia yang akhir sekalinya mendeklarasikan kemerdekaannya.

Setalah Perang Dunia II, Islandia diproduksi menjadi bagian NATO, tetapi tidak diproduksi menjadi bagian Uni Eropa. Selang tahun 1958 sampai 1976, terjadi tiga kali selisih paham selang Islandia dengan Inggris tentang siapa yang berhak mengambil ikan kod dari perairan di sekitar Islandia. Peperangan tersebut disebut Perang Kod. Tidak mempunyai korban dalam perang tersebut. Pada tahun 1980, Vigdís Finnbogadóttir terpilih diproduksi menjadi presiden. Dia merupakan presiden wanita pertama di Islandia.

Kota-Kota Penting

Reykjavik yaitu ibukota Islandia dan memegang peranan penting sebagai kota pelabuhan. Kota-kota penting lainnya selang lain Akureyri, Kópavogur, Hafnarfjörður, Keflavík, dan Vestmannaeyjar.

Masyarakat Islandia

Masyarakat Islandia sebagian besar yaitu orang Skandinavia. Bahasa yang mereka gunakan yaitu bahasa Islandia yang nyaris tidak berganti ejaan maupun atur bahasanya selama 1.000 tahun. Orang Islandia bahkan dapat membaca saga lawas yang menceritakan tentang petualangan para Viking tanpa kesukaran yang berfaedah. Nyaris semua orang Islandia menganut agama Kristen arus Lutheran.

Nama Orang Islandia

Nama belakangan tidak dikenal di Islandia. Orang Islandia memakai patronim, di mana dipakai akhiran -son bila dia pria dan -dóttir bila dia wanita.

Sebagai contoh, Jón Stefánsson mempunyai anak lelaki bernama Fjalar. Nama yang akhir sekali Fjalar bukanlah Stefánsson seperti bapaknya, melainkan Fjalar Jónsson yang berfaedah Fjalar, anak laki-laki dari Jón. Hal yang sama berjalan untuk wanita. Apabila Jón Stefánsson mempunyai anak perempuan yang bernama Kata, karenanya nama belakangannya bukanlah Stefánsson, melainkan Jónsdóttir. Dalam hal ini, namanya berfaedah Kata, anak perempuan dari Jón.

Dalam kasus tertentu, nama belakangan seseorang dapat pula diambil bukan dari nama pertama orangtuanya, melainkan dari nama keduanya. Misalnya, bila Jón yaitu anak laki-laki dari Hjálmar Örn Vilhjálmsson, dia dapat dinamai Jón Hjálmarsson (Jón, anak laki-laki dari Hjálmar) atau Jón Arnarson (Jón anak laki-laki dari Örn). Alasannya yaitu bahwa orangtuanya semakin suka anaknya dipanggil dengan nama tengah, bukan dengan nama pertama. Hal ini cukup lazim atau mungkin pula nama tengah itu terdengar semakin cocok dengan nama pertama si anak.

Sebagian besar nama belakangan orang Islandia membawa nama ayahnya, namun dalam kasus tertentu, nama ibunyalah yang dipergunakan karena beragam alasan. Terkadang si anak atau si ibu berhasrat memutuskan ikatan sosial dengan si ayah. Sebanyak feminis memakai hal ini sebagai suatu pernyataan sosial. Sebagian lainnya memilihnya hanya karena masalah selera saja. Betapa pun juga, konvensinya tetap sama. Fjalar, anak laki-laki dari Bryndís, hendak memakai nama lengkap Fjalar Bryndísarson yang berfaedah Fjalar, anak laki-laki dari Bryndís.

Di banyak negara orang memanggil orang lain dengan nama belakangannya, tetapi di Islandia orang memanggil orang lain dari nama depannya. Sebagai contoh ketika orang membicarakan tentang Halldór Ásgrímsson mereka tidak memanggilnya Ásgrímsson, tetapi Halldór, nyaris sama dengan panggilan sebagai orang di sebagian besar wilayah Indonesia.

Lihat juga

  • Daftar negara-negara di dunia

Pranala luar

  • (Inggris) Portal resmi Islandia

edunitas.com


Page 25

Islandia (bahasa Islandia: Ísland) atau disebut juga Tanah Es yaitu suatu negara Nordik yang terletak di sebelah barat laut Eropa dan sebelah utara Samudera Atlantik, yang terdiri dari Pulau Islandia dan beberapa pulau kecil disekitarnya. Islandia terletak 300 kilometer di sebelah timur Greenland dan 1.000 kilometer dari Norwegia.

Sejarah

Pokok pokok pikiran tentang al quran menurut istilah adalah pernyataan nomor

Lukisan dari seratus tahun ke-19 yang menggambarkan pertemuan Alþingi di Þingvellir.

Orang pertama yang tinggal di Islandia yaitu para pendeta Irlandia yang datang pada awal seratus tahun ke-9. Pada pertengahan seratus tahun ke-9, bangsa Viking bermigrasi dan tinggal di Islandia. Viking pertama yang tinggal di Islandia yaitu Flóki Vilgerðarson. Dialah yang memberi Islandia nama seperti sekarang. Ingólfur Arnarson, seorang kepala suku dari Norwegia, tinggal dan menetap di barat daya Islandia dan mendirikan kota Reykjavik.

Sekitar tahun 930-an, para penguasa Islandia mulai menulis konstitusi negara mereka. Mereka membuat apa yang dinamakan Althing, sejenis parlemen yang berkantor pusat di kota Þingvellir. Islandia dapat diceritakan sebagai negara bersistem demokrasi tertua yang sedang bertahan sampai sekarang.

Pada tahun 985, Erik si Merah diasingkan dari Islandia karena telah membunuh seseorang. Dia lalu berlayar ke barat dan menemukan Greenland. Anak Erik, Leif Erikson, menemukan Amerika pada tahun 1000 dan menamakannya Vinland. Perjalanan Erik, Leif, dan pengikutnya dikisahkan dalam suatu saga.

Pada tahun 1262, Islandia diproduksi menjadi ronde dari Norwegia sampai pada tahun 1814 Islandia diproduksi menjadi ronde dari Denmark. Pada yang akhir sekali seratus tahun ke-19, banyak masyarakat Islandia yang berhasrat menjadikan merdeka dari Denmark. Pada tahun 1918, Islandia mendapatkan kedaulatannya, tetapi raja Denmark sedang didaulat diproduksi menjadi raja Islandia.

Ketika Jerman menduduki Denmark pada tanggal 9 April 1940, Althing memutuskan bahwa Islandia yaitu milik rakyat Islandia. Hendak tetapi, mereka sedang belum mendeklarasikan kemerdekaan pada ketika itu. Tentara Inggris dan menyusul pengahabisan Amerika Serikat berinisiatif sebagai menduduki Islandia supaya tidak diserang Jerman. Pada tahun 1944, Islandia yang akhir sekalinya mendeklarasikan kemerdekaannya.

Setalah Perang Dunia II, Islandia diproduksi menjadi bagian NATO, tetapi tidak diproduksi menjadi bagian Uni Eropa. Selang tahun 1958 sampai 1976, terjadi tiga kali selisih paham selang Islandia dengan Inggris tentang siapa yang berhak mengambil ikan kod dari perairan di sekitar Islandia. Peperangan tersebut disebut Perang Kod. Tidak mempunyai korban dalam perang tersebut. Pada tahun 1980, Vigdís Finnbogadóttir terpilih diproduksi menjadi presiden. Dia merupakan presiden wanita pertama di Islandia.

Kota-Kota Penting

Reykjavik yaitu ibukota Islandia dan memegang peranan penting sebagai kota pelabuhan. Kota-kota penting lainnya selang lain Akureyri, Kópavogur, Hafnarfjörður, Keflavík, dan Vestmannaeyjar.

Masyarakat Islandia

Masyarakat Islandia sebagian besar yaitu orang Skandinavia. Bahasa yang mereka gunakan yaitu bahasa Islandia yang nyaris tidak berganti ejaan maupun atur bahasanya selama 1.000 tahun. Orang Islandia bahkan dapat membaca saga lawas yang menceritakan tentang petualangan para Viking tanpa kesukaran yang berfaedah. Nyaris semua orang Islandia menganut agama Kristen arus Lutheran.

Nama Orang Islandia

Nama belakangan tidak dikenal di Islandia. Orang Islandia memakai patronim, di mana dipakai akhiran -son bila dia pria dan -dóttir bila dia wanita.

Sebagai contoh, Jón Stefánsson mempunyai anak lelaki bernama Fjalar. Nama yang akhir sekali Fjalar bukanlah Stefánsson seperti bapaknya, melainkan Fjalar Jónsson yang berfaedah Fjalar, anak laki-laki dari Jón. Hal yang sama berjalan untuk wanita. Apabila Jón Stefánsson mempunyai anak perempuan yang bernama Kata, karenanya nama belakangannya bukanlah Stefánsson, melainkan Jónsdóttir. Dalam hal ini, namanya berfaedah Kata, anak perempuan dari Jón.

Dalam kasus tertentu, nama belakangan seseorang dapat pula diambil bukan dari nama pertama orangtuanya, melainkan dari nama keduanya. Misalnya, bila Jón yaitu anak laki-laki dari Hjálmar Örn Vilhjálmsson, dia dapat dinamai Jón Hjálmarsson (Jón, anak laki-laki dari Hjálmar) atau Jón Arnarson (Jón anak laki-laki dari Örn). Alasannya yaitu bahwa orangtuanya semakin suka anaknya dipanggil dengan nama tengah, bukan dengan nama pertama. Hal ini cukup lazim atau mungkin pula nama tengah itu terdengar semakin cocok dengan nama pertama si anak.

Sebagian besar nama belakangan orang Islandia membawa nama ayahnya, namun dalam kasus tertentu, nama ibunyalah yang dipergunakan karena beragam alasan. Terkadang si anak atau si ibu berhasrat memutuskan ikatan sosial dengan si ayah. Sebanyak feminis memakai hal ini sebagai suatu pernyataan sosial. Sebagian lainnya memilihnya hanya karena masalah selera saja. Betapa pun juga, konvensinya tetap sama. Fjalar, anak laki-laki dari Bryndís, hendak memakai nama lengkap Fjalar Bryndísarson yang berfaedah Fjalar, anak laki-laki dari Bryndís.

Di banyak negara orang memanggil orang lain dengan nama belakangannya, tetapi di Islandia orang memanggil orang lain dari nama depannya. Sebagai contoh ketika orang membicarakan tentang Halldór Ásgrímsson mereka tidak memanggilnya Ásgrímsson, tetapi Halldór, nyaris sama dengan panggilan sebagai orang di sebagian besar wilayah Indonesia.

Lihat juga

  • Daftar negara-negara di dunia

Pranala luar

  • (Inggris) Portal resmi Islandia

edunitas.com


Page 26

Islandia (bahasa Islandia: Ísland) atau disebut juga Tanah Es yaitu suatu negara Nordik yang terletak di sebelah barat laut Eropa dan sebelah utara Samudera Atlantik, yang terdiri dari Pulau Islandia dan beberapa pulau kecil disekitarnya. Islandia terletak 300 kilometer di sebelah timur Greenland dan 1.000 kilometer dari Norwegia.

Sejarah

Pokok pokok pikiran tentang al quran menurut istilah adalah pernyataan nomor

Lukisan dari seratus tahun ke-19 yang menggambarkan pertemuan Alþingi di Þingvellir.

Orang pertama yang tinggal di Islandia yaitu para pendeta Irlandia yang datang pada awal seratus tahun ke-9. Pada pertengahan seratus tahun ke-9, bangsa Viking bermigrasi dan tinggal di Islandia. Viking pertama yang tinggal di Islandia yaitu Flóki Vilgerðarson. Dialah yang memberi Islandia nama seperti sekarang. Ingólfur Arnarson, seorang kepala suku dari Norwegia, tinggal dan menetap di barat daya Islandia dan mendirikan kota Reykjavik.

Sekitar tahun 930-an, para penguasa Islandia mulai menulis konstitusi negara mereka. Mereka membuat apa yang dinamakan Althing, sejenis parlemen yang berkantor pusat di kota Þingvellir. Islandia dapat diceritakan sebagai negara bersistem demokrasi tertua yang sedang bertahan sampai sekarang.

Pada tahun 985, Erik si Merah diasingkan dari Islandia karena telah membunuh seseorang. Dia lalu berlayar ke barat dan menemukan Greenland. Anak Erik, Leif Erikson, menemukan Amerika pada tahun 1000 dan menamakannya Vinland. Perjalanan Erik, Leif, dan pengikutnya dikisahkan dalam suatu saga.

Pada tahun 1262, Islandia diproduksi menjadi ronde dari Norwegia sampai pada tahun 1814 Islandia diproduksi menjadi ronde dari Denmark. Pada yang akhir sekali seratus tahun ke-19, banyak masyarakat Islandia yang berhasrat menjadikan merdeka dari Denmark. Pada tahun 1918, Islandia mendapatkan kedaulatannya, tetapi raja Denmark sedang didaulat diproduksi menjadi raja Islandia.

Ketika Jerman menduduki Denmark pada tanggal 9 April 1940, Althing memutuskan bahwa Islandia yaitu milik rakyat Islandia. Hendak tetapi, mereka sedang belum mendeklarasikan kemerdekaan pada ketika itu. Tentara Inggris dan menyusul pengahabisan Amerika Serikat berinisiatif sebagai menduduki Islandia supaya tidak diserang Jerman. Pada tahun 1944, Islandia yang akhir sekalinya mendeklarasikan kemerdekaannya.

Setalah Perang Dunia II, Islandia diproduksi menjadi bagian NATO, tetapi tidak diproduksi menjadi bagian Uni Eropa. Selang tahun 1958 sampai 1976, terjadi tiga kali selisih paham selang Islandia dengan Inggris tentang siapa yang berhak mengambil ikan kod dari perairan di sekitar Islandia. Peperangan tersebut disebut Perang Kod. Tidak mempunyai korban dalam perang tersebut. Pada tahun 1980, Vigdís Finnbogadóttir terpilih diproduksi menjadi presiden. Dia merupakan presiden wanita pertama di Islandia.

Kota-Kota Penting

Reykjavik yaitu ibukota Islandia dan memegang peranan penting sebagai kota pelabuhan. Kota-kota penting lainnya selang lain Akureyri, Kópavogur, Hafnarfjörður, Keflavík, dan Vestmannaeyjar.

Masyarakat Islandia

Masyarakat Islandia sebagian besar yaitu orang Skandinavia. Bahasa yang mereka gunakan yaitu bahasa Islandia yang nyaris tidak berganti ejaan maupun atur bahasanya selama 1.000 tahun. Orang Islandia bahkan dapat membaca saga lawas yang menceritakan tentang petualangan para Viking tanpa kesukaran yang berfaedah. Nyaris semua orang Islandia menganut agama Kristen arus Lutheran.

Nama Orang Islandia

Nama belakangan tidak dikenal di Islandia. Orang Islandia memakai patronim, di mana dipakai akhiran -son bila dia pria dan -dóttir bila dia wanita.

Sebagai contoh, Jón Stefánsson mempunyai anak lelaki bernama Fjalar. Nama yang akhir sekali Fjalar bukanlah Stefánsson seperti bapaknya, melainkan Fjalar Jónsson yang berfaedah Fjalar, anak laki-laki dari Jón. Hal yang sama berjalan untuk wanita. Apabila Jón Stefánsson mempunyai anak perempuan yang bernama Kata, karenanya nama belakangannya bukanlah Stefánsson, melainkan Jónsdóttir. Dalam hal ini, namanya berfaedah Kata, anak perempuan dari Jón.

Dalam kasus tertentu, nama belakangan seseorang dapat pula diambil bukan dari nama pertama orangtuanya, melainkan dari nama keduanya. Misalnya, bila Jón yaitu anak laki-laki dari Hjálmar Örn Vilhjálmsson, dia dapat dinamai Jón Hjálmarsson (Jón, anak laki-laki dari Hjálmar) atau Jón Arnarson (Jón anak laki-laki dari Örn). Alasannya yaitu bahwa orangtuanya semakin suka anaknya dipanggil dengan nama tengah, bukan dengan nama pertama. Hal ini cukup lazim atau mungkin pula nama tengah itu terdengar semakin cocok dengan nama pertama si anak.

Sebagian besar nama belakangan orang Islandia membawa nama ayahnya, namun dalam kasus tertentu, nama ibunyalah yang dipergunakan karena beragam alasan. Terkadang si anak atau si ibu berhasrat memutuskan ikatan sosial dengan si ayah. Sebanyak feminis memakai hal ini sebagai suatu pernyataan sosial. Sebagian lainnya memilihnya hanya karena masalah selera saja. Betapa pun juga, konvensinya tetap sama. Fjalar, anak laki-laki dari Bryndís, hendak memakai nama lengkap Fjalar Bryndísarson yang berfaedah Fjalar, anak laki-laki dari Bryndís.

Di banyak negara orang memanggil orang lain dengan nama belakangannya, tetapi di Islandia orang memanggil orang lain dari nama depannya. Sebagai contoh ketika orang membicarakan tentang Halldór Ásgrímsson mereka tidak memanggilnya Ásgrímsson, tetapi Halldór, nyaris sama dengan panggilan sebagai orang di sebagian besar wilayah Indonesia.

Lihat juga

  • Daftar negara-negara di dunia

Pranala luar

  • (Inggris) Portal resmi Islandia

edunitas.com