Pola ragam hias yang susunan polanya merupakan pengulangan dari bentuk sebelumnya adalah

Jakarta -

Ragam hias disebut juga ornamen berasal dari bahasa Yunani yaitu, 'ornare' yang berarti "menghias". Secara umum, ragam hias adalah suatu karya seni rupa berbentuk dasar hiasan, yang dibuat dengan tujuan untuk memperindah suatu benda, agar benda tersebut menjadi bermakna dan menarik.

Ragam hias merupakan salah satu bentuk karya seni rupa yang sudah berkembang sejak zaman prasejarah. Karya seni ini dapat berperan sebagai sarana untuk memperkenalkan kearifan lokal di daerah, yang mengandung nilai-nilai budaya dari masyarakat Indonesia.

Hasil seni karya ragam hias dapat berupa seni tulisan seperti pada kain batik, tenunan, ukiran, bordir, dan pahatan yang mempunyai jenis dan bentuk yang bervariasi.

Berikut merupakan penjelasan jenis, motif, pola dan teknik ragam hias seperti dikutip dari buku modul seni budaya Kemendikbud berjudul "Simbol Kearifan Lokal: Ragam Hias pada Media Kertas" yang ditulis oleh Sri Rahyuningsih dan Suci Paresti:

Motif Ragam Hias

Sesuai dengan namanya, objek dari ragam hias flora adalah tumbuh-tumbuhan, yang bentuk motifnya bisa berupa kelopak bunga, tangkai, pohon ataupun daun-daunan.

Ragam hias fauna adalah hasil karya objek dan karya seninya didasarkan dari bentuk-bentuk binatang. Dalam pembuatannya, ragam hias jenis fauna juga suka dikombinasikan dengan jenis fauna tanpa mengurangi bentuk aslinya.

Atau dengan kata lain, penggambaran fauna dalam ornamen sebagian besar merupakan hasil gubahan atau stilasi. Stilasi adalah teknik mengubah bentuk asli dari sumber menjadi bermacam-macam bentuk baru yang bersifat dekoratif, tapi ciri khas bentuk aslinya masih terlihat.

Sehingga pada ragam hias fauna, jarang kita temukan binatang sesuai bentuk aslinya. Hanya saja, hasil gubahan tersebut masih mudah dikenali bentuk dan jenis binatangnya.

Dalam visualisasi ragam hias fauna, bentuk binatang terkadang hanya diambil pada bagian tertentu saja (tidak sepenuhnya) serta acapkali dikombinasikan dengan motif lain.

Contohnya: motif burung cenderawasih yang berasal dari Papua pada kain batik.

Ragam hias geometris adalah ragam hias yang dikembangkan dari bentuk-bentuk geometris seperti: bentuk bidang (lingkaran, segitiga, kotak, trapesium dan lain-lain), dengan unsur-unsur garis, volume/ruang, dan sudut, yang bisa dikombinasikan menjadi bentuk yang indah.

Ragam hias figuratif, yaitu ragam hias yang bentuk objeknya didapatkan dari manusia. Ragam hias jenis ini biasanya terdapat pada bahan tekstil, maupun bahan kayu yang bermotif bagian tubuh atau bagian wajah manusia.

Pola Ragam Hias

Beberapa bentuk pola ragam hias terdiri dari pola ragam hias tepi, memojok, memusat, bidang beraturan, komposisi, dan pengulangan, hal ini tentu disesuaikan dari tujuan pembuatannya.

Adapun pola-pola ragam hias menurut penempatannya terdiri dari:

Komposisi yang berpola simetris meletakkan fokusnya di tengah, dan meletakkan unsur-unsurnya di bagian kiri sama dengan bagian kanan, ibarat pinang dibelah dua. Jika ada dua fokus dalam komposisi simetris, maka penempatannya bisa satu di kiri, satu di kanan.

Penempatan demikian memberikan kesan bagian kiri dan bagian kanan seimbang atau sama kuat. Komposisi berpola simetris memberikan kesan formal, beraturan dan statis.

Motifnya terbentuk akibat dari komposisi yang tidak berimbang, namun tetap memiliki kesatuan.

Motifnya terbentuk dari pengulangan bentuk sebelumnya, yang digunakan untuk menghias bagian tepi.

Motifnya membentuk pola segi tiga, atau disesuaikan dengan bentuk ragam hias yang sudah ada.

Pola yang dapat membentuk ragam hias baru, dari corak yang memusat dan berdiri sendiri.

Pola yang dihasilkan dari bentuk corak dan bidang susunan yang sama dan berulang.

Ragam hias yang dihasilkan dari pola ini akan bervariasi, karena terdiri dari beberapa motif berbeda tanpa mengikuti proporsi dan komposisinya.

Simak Video "Batik Blitar Bikin Gempar"



(pal/pal)

Adahobi, Pola Ragam Hias – Ketika membuat karya seni, Anda tentu tidak asing dengan komponen pola ragam hias. Komponen ini merupakan komponen yang penting,sebab komposisinya menggunakan aturan tertentu. Bentuk dan ragam polanya dibuat dengan teratur, terukur dan memiliki keseimbangan antara satu dengan yang lain.

Jenis dan Pola Ragam Hias di Indonesia

Ada beberapa pola ragam hias yang ada di Indonesia, pola-pola tersebut biasanya akan menjadi dasar sebuah bentuk atau karya untuk bisa dinikmati oleh semua.

1. Pola Simetris

Merupakan jenis pola yang tersusun dari berbagai jenis motif ragam hias, namun harus memiliki, sifat, bentuk dan ragam yang susunannya sesuai. Pola ini memiliki dua bagian yang sama, dengan fokus yang ada di tengah.

Penempatan demikian memberikan kesan bahwa bagian kanan dan juga kiri memiliki kesan yang sama sama kuat. Komposisinya memiliki sifat yang formal, beraturan dan juga statis. Warna dan polanya bisa disesuaikan dengan imajinasi seniman, namun tetap harus seimbang dengan pola yang sama.

2. Pola Asimetris

Jenis pola ragam hias selanjutnya adalah ragam pola dengan bentuk asimetris, pola yang digunakan menggunakan bentuk yang tidak seimbang, namun proporsi dan komposisinya memiliki harmoni yang baik. Fokusnya tidak berada di tengah, namun dipadukan secara merata di bagian kiri dan juga kanan.

Meski dibuat seimbang, namun tidak ada keseimbangan yang terpancar dari pola asimetris ini. Komposisinya yang tidak mengesankan keteraturan membuatnya terlihat lebih variatif, kesan yang dihasilkan menjadi non formal dan bersifat dinamis.

3. Pola Hiasan Tepi

Berikutnya adalah ragam hiasan dengan jenis motif hias tepi, pola ini merupakan bentuk pengulangan dari hiasan sebelumnya, namun hanya digunakan di bagian pinggir kanan atau kiri saja. Bahan yang digunakan untuk hiasan semacam ini merupakan bahan yang khusus, sehingga harus diperhatikan dengan baik.

Hiasan yang berada di tepian bisa menggunakan pola ragam hias yang simetris ataupun asimetris. Anda bisa menggunakan ragam hiasan flora, figurative maupun figurative, sesuai dengan imajinasi dan selera yang dimiliki.

4. Pola Hiasan Menyusut dan Menyudut

Anda juga bisa menggunakan ragam hias lain yang sama menariknya, yakni ragam pola hias yang dilakukan dengan bentuk menyusut. Pola menyudut adalah ragam hias yang menyudut dan memiliki bentuk seperti segitiga.

Untuk membuat pola hiasan secara menyudut, Anda harus memperhatikan bentuk ragam yang hendak digunakan, sebab harus disesuaikan dengan hiasan yang sudah ada. Ini berbeda dengan ragam hias yang dilakukan dengan menyusut.

Pola hias menyusut ini memiliki bentuk yang memusat di corak yang berdiri sendiri. Corak dan pola ini merupakan gabungan dari beberapa ragam hias, serta bisa juga membentuk ragam hias yang baru dan berbeda dengan yang sudah dibuat sebelumnya.

5. Pola Ragam Hias Beraturan 

Pola ragam hias lainnya adalah ragam hias yang bisa dibuat secara beraturan dan tidak beraturan. Ragam hias yang beraturan merupakan ragam hias yang susunan dan polanya merupakan pengulangan dari bentuk sebelumnya. Ukuran yang digunakan juga sudah disesuaikan, yakni ukurannya harus sama.

6. Pola Ragam Hias Tidak Beraturan

Berbeda dengan ragam hias yang dibuat secara tidak beraturan, pola ragam hias ini memiliki bentuk yang tidak teratur dan tersebar di berbagai tempat tanpa memiliki sifat keteraturan. Motif yang digunakan untuk pola tidak beraturan juga berbeda.

Pola ragam hias ini tidak mengikuti proporsi dan komposisi yang seimbang. Karena itu, sifat yang nantinya dihasilkan adalah karya seni dinamis dan non-formal. Ketika menggunakan gaya ini harus diperhatikan dengan baik agar tidak berat sebelah dan membuat penampilan karya seni kurang tertata.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA