Posisi produsen dan konsumen di pasar oligopoli

Oligopoli adalah keadaan pasar dengan suatu komoditas yang hanya dikuasai oleh beberapa perusahaan.[1] Persaingan antar perusahaan sangat ketat dan strategi pemasarannya dilandasi oleh daya cipta.[2] Produk yang dihasilkan sangat beragam dan jenisnya dapat berbeda pada masing-masing produsen.[3] Tiap perusahaan dalam pasar oligopoli memberikan pengaruh yang besar bagi perusahaan lainnya sehingga timbul ketergantungan satu sama lain.[4] Pasar oligopoli dapat dibedakan berdasarkan keragaman produk di dalam pasar menjadi oligopoli murni (produk homogen) dan oligopoli diferensiasi (produk diferensiasi).[5]

Ciri utama dari pasar oligopoli adalah terbatasnya jumlah produsen dengan jumlah konsumen yang sangat banyak. Produk masing-masing produsen dapat homogen maupun berbeda. Tiap produsen dapat memengaruhi harga produk. Jumlah produsen dalam pasar oligopoli cenderung tidak berubah.[6] Para perusahaan akan menghindari perang harga dan cenderung membentuk kartel serta melakukan kerja sama yang saling menguntungkan. Persaingan produk dipusatkan pada penggunaan reka baru teknologi yang mampu menghemat biaya produksi secara maksimal dan memperluas pangsa pasar.[7] Pasar yang menerapkan oligopoli akan sangat sulit menyertakan perusahaan baru dalam persaingan. Selain itu, oligopoli umumnya memiliki perusahaan yang menjadi pemimpin perusahaan lainnya. Ini membuat harga produk yang sejenis pada seluruh perusahaan relatif sama dan mengikuti perubahan harga perusahaan yang memimpin pasar.[8]

Dalam oligopoli sempurna, produk yang diproduksi dan akan dijual diberi asumsi sebagai produk yang merupakan produk turunan dari produk utama. Oligopoli sempuran juga ditandai dengan terciptanya laba maksimum bersama akibat hubungan yang sangat baik antar perusahaan melalui kerja sama yang diterima secara spontan. Kepastian harga di dalam pasar oligopoli sempurna bersifat terjamin dan disesuaikan dengan daftar permintaan keseluruhan terhadap produk tertentu. Kepastian harga juga dijamin melalui ketersediaan informasi dan daftar biaya marginal dari berbagai perusahaan. Sifat dari tindakan-tindakan ekonomi pada oligopoli sempurna ialah kolusi dari perusahaan-perusahaan. Oligopoli sempurna mampu memperkirakan jumlah permintaan dan menentukan daftar biaya, serta menetapkan harga optimum dan gambaran mengenai laba yang dihasilkan. Harga ditentukan oleh satu perusahaan menjadi harga yang diterima pula oleh perusahaan lainnya. Pada oligopoli sempurna tanpa kolusi, tindakan perhitungan harga dengan didasari oleh tujuan kelompok juga dapat laba maksimum. Laba yang diperoleh dibagi pada masing-masing perusahaan sesuai dengan biaya relatif dan penjualan dari masing-masing perusahaan. Laba yang banyak akan diperoleh oleh perusahaan yang beroperasi dengan biaya yang relatif rendah dengan volume penjualan yang banyak. Ukuran preferensi konsumen dan keberagaman produk menentukan hasil penjualan. Pada oligopoli sempuran yang melakukan kolusi, perusahaan-perusahaan akan melakukan segmentasi pasar. Oligopoli sempuran sulit dibentuk karena perusahaan tidak dapat memberikan seluruh kebebasan tindakan kepada kelompok. Selain itu, kurva permintaan total juga sulit dihitung.[9]

Pasar oligopoli merupakan jenis pasar yang di dalamnya perusahaan tidak melakukan persaingan usaha secara langsung. Perusahaan di dalam pasar oligopoli hanya ada sedikit sehingga kerja sama dapat dilakukan secara lebih mudah. Perusahaan yang ada dapat bekerja sama dalam menentukan harga produk dan jumlah produksi. Praktik kartel dapat terjadi ketika seluruh perusahaan sepakat untuk mengurangi jumlah produksi sehingga harga produk meningkat. Kenaikan harga ini dipengaruhi oleh jumlah permintaan yang tetap dan tidak sebanding dengan jumlah produk yang dapat dijual. Kerja sama yang membentuk kartel terjadi pada kerja sama sebanding di masing-masing perusahaan. Dalam hal ini, semua perusahaan menetapkan kebijakan yang sama sehingga harga produk meningkat dengan pesat secara tiba-tiba. Pada praktik nyatanya, kartel jarang terjadi karena perusahaan masing-masing lebih mengutamakan perolehan laba secara mandiri.[10]

  1. ^ http://www.ftc.gov/bc/edu/pubs/consumer/general/zgen01.shtm
  2. ^ Fahmi, I., Daryanto, A., Siregar, H., dan Harianto (Juli 2012). "Prosedur Uji Kepatuhan terhadap Prinsip Bersaing Islami pada Industri Perbankan Syariah: Sebuah Proposal Berdasarkan Teori dan Kajian Empiris Organisasi Industri". Jurnal Ekonomi dan Kebijakan Pembangunan. 1 (1): 45. Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)
  3. ^ Aminursita, O., dan Abdullah, M.F. (2018). "Identifikasi Struktur Pasar pada Industri Keramik di Kota Malang". Jurnal Ilmu Ekonomi. 2 (3): 412. ISSN 2716-4799. Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)
  4. ^ Hidayatullah, Indra (April 2019). "Peran Pemerintah dalam Stabilitas Ekonomi Pasar". Iqtishoduna. 8 (1): 197. ISSN 2443-0056. 
  5. ^ Agustini, Maria Y. D. Hayu (2018). Ekonimi Manajerial: Pembuatan Keputusan Berdasar Teori Ekonomi (PDF). Semarang: Universitas Katolik Soegijapranata. hlm. 211. ISBN 978-602-6865-60-1.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  6. ^ Nasution 2012, hlm. 256.
  7. ^ Nasution 2012, hlm. 257.
  8. ^ Arsam (2014). "Olygopoli, Kepemilikan Media dan Kebijakan Negara". At-Tabsyir. 2 (1): 161. 
  9. ^ Panorama, Maya (2016). Struktur Pasar: Analisis Menggunakan Kurva (PDF). Yogyakarta: Idea Press. hlm. 48–49. ISBN 978-602-0850-95-5.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  10. ^ Lubis, A.F., dkk. (2017). Sirait, N.N., dkk., ed. Hukum Persaingan Usaha (PDF) (edisi ke-2). Jakarta Pusat: Komisi Pengawas Persaingan Usaha. hlm. 109. ISBN 978-602-97269-0-9.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)

  • Nasution, Yenni Samri Juliati (2012). "Mekanisme Pasar dalam Perspektif Ekonomi Islam". Media Syari'ah. 14 (1): 245–276. ISSN 2579-5090.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Oligopoli&oldid=19020627"

Apa pengertian pasar oligopoli? Yuk pahami dalam ulasan di bawah ini. 

Pasar oligopoli adalah jenis pasar dengan persaingan tidak sempurna, dimana pasar ini dikuasai oleh beberapa perusahaan tertentu. Umumnya, pasar oligopoli memiliki jumlah produsen dan konsumen yang tidak seimbang, dimana akan ada lebih banyak konsumen.

Berbeda dengan pasar persaingan sempurna, hal ini menyebabkan munculnya persaingan yang tidak sehat dan sangat ketat. Lantas, apa sebenarnya pengertian pasar oligopoli dan bagaimana cara kerjanya? Yuk simak penjelasannya berikut ini sampai tuntas.


Pengertian Pasar Oligopoli

Pasar oligopoli adalah jenis pasar dimana jumlah produsen atau penjualnya lebih sedikit, sedangkan pembelinya relatif banyak. Oleh sebab itu, pasar ini dikatakan juga sebagai pasar dengan persaingan tidak sempurna.

Jumlah produsen dan konsumen yang tidak seimbang, bahkan bisa dibilang memiliki gap tinggi sangat berpengaruh terhadap harga pasar. Selain itu, akan muncul persaingan cukup ketat antara para penjual. Tak jarang mereka saling banting harga.

Kehadiran pasar oligopoli membuat para produsen dengan jumlah sedikit tersebut menguasai pasar. Mereka juga saling bersaing untuk mendapat konsumen sebanyak2nya. Sehingga akan membuat perusahaan atau produsen baru sulit masuk kedalamnya.

Karena beberapa sebab tersebut, pemerintah melarang adanya praktek oligopoli. Aturan ini telah tercantum dalam Pasal 4 ayat 1 dan 2 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999.


Ciri-ciri Pasar Oligopoli

Pasar oligopoli adalah praktek ekonomi yang bisa Anda kenali melalui beberapa karakteristik. Hal itulah yang membedakannya dengan jenis pasar lain. Jika Anda belum memahaminya, ciri-ciri pasar oligopoli adalah sebagai berikut.

  1. Penjualan bersifat homogen
    Dalam pasar oligopoli, produk yang dijual oleh produsen hanya terdiri dari satu jenis. Hal ini membuat konsumen tidak kesulitan dalam menemukan kebutuhan mereka. Karena akan sangat mudah menemukan pengganti atau alternatifnya.

    Misalnya saja, produk yang dijual adalah roti. Namun, seperti yang kita ketahui, produk roti cukup bermacam-macam. Baik untuk variasi menunya atau brand-nya. Dengan begitu, cukup mudah menemukan varian satu dan lainnya.

  2. Ada dua produsen atau lebih
    Seperti pada umumnya, pasar oligopoli adalah pasar yang didalamnya terdapat dua produsen atau lebih, namun kurang dari sepuluh, sangat terbatas. Ciri inilah alasan mengapa persaingan pada pasar oligopoli tidak sempurna.

    Karenanya, untuk menghindari dampak tersebut, sebagian besar negara melarang adanya praktek oligopoli. Hal ini dilakukan agar pertumbuhan ekonomi di suatu negara dapat berjalan lancar. Lebih dari itu, supaya produsen bisa bersaing dengan sehat.

  3. Memerlukan strategi marketing yang matang
    Karena persaingan yang terjadi didalamnya sangat ketat, tentu setiap produsen memerlukan strategi marketing yang matang. Strategi tersebut untuk menarik para konsumen dan menjadikannya pelanggan.

    Tanpa adanya strategi yang matang, sulit bagi suatu produsen untuk bertahan didalamnya. Tidak hanya sulit masuk, namun bertahan dalam persaingan oligopoli juga cukup menantang lho Sobat OCBC.

  4. Harga saing relatif sama
    Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa dalam pasar oligopoli hanya terdapat satu jenis produk (homogen). Lalu apa pengaruhnya dengan harga? Tentu saja, jika harga yang ditawarkan oleh satu produsen memiliki selisih jauh, maka akan sulit bersaing.

    Misalnya saja, perusahaan A menjual produknya seharga Rp5 ribu. Sedangkan, perusahaan B menjual produk lebih mahal sebesar Rp8 ribu. Apa hasilnya? Tentu saja konsumen akan langsung memilih produk perusahaan A.

  5. Sulit ditembus produsen baru
    Sebelumnya, kita telah membahas bahwa karakteristik pasar oligopoli adalah memiliki produsen terbatas atau kurang dari sepuluh. Nah, batas itulah yang membuat pasar oligopoli sulit untuk ditembus produsen baru.

    Tak jarang produsen baru berusaha mengambil risiko dengan mempersempit pasar atau membanting harga, namun justru menyebabkan kebangkrutan. Karena alasan inilah persaingan pada pasar oligopoli tidak sehat/sempurna.

  6. Kebijakan dari produsen utama berpengaruh pada produsen lain
    Pasar oligopoli adalah praktek dimana kebijakan satu produsen utama sangat mampu mempengaruhi keputusan produsen lain. Misalnya, keputusan dalam menentukan range harga produk. Jika produsen utama menjual seharga Rp10 ribu, maka produsen lain tidak jauh dari angka tersebut.


Jenis Pasar Oligopoli

Setelah mempelajari ciri-ciri pasar oligopoli, kini Anda juga perlu memahami apa saja jenis pasar oligopoli yang umumnya dipraktekkan dalam perekonomian masyarakat. Berikut diantaranya.

  1. Pasar oligopoli terdiferensiasi
    Arti dari kata terdiferensiasi adalah dapat dibedakan. Sehingga, dalam jenis pasar oligopoli ini, produk yang dijual oleh produsen bisa dibedakan. Misalnya, harga yang ditawarkan jauh berbeda antara produsen satu dengan lainnya.

  2. Pasar oligopoli non kolusi
    Selanjutnya, jenis pasar oligopoli adalah non kolusi. Pada jenis ini, produsen hanya akan memainkan harga dengan melihat perkembangan harga produsen lain. Tujuannya untuk mengembangkan bisnis dan membuat kompetitor tidak bisa bersaing.

  3. Pasar oligopoli homogen
    Pasar oligopoli homogen disebut juga dengan pure oligopoly. Di dalamnya menjual beragam produk identik dari berbagai produsen, namun sulit untuk dibedakan. Contoh produknya seperti air mineral, semen, rokok dan sebagainya.

  4. Pasar oligopoli kolusi
    Terakhir, jenis pasar oligopoli adalah kolusi, yaitu suatu praktek dimana para produsen saling bekerja sama untuk menaikkan harga. Sehingga, bisnis bisa berjalan statis. Bisa dikatakan, jenis yang satu ini tidak memiliki persaingan ketat.


Kelebihan dan Kelemahan Pasar Oligopoli

Meski dilarang untuk dipraktekkan, namun setiap jenis pasar tentu memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Nah, untuk kelebihan dan kelemahan pasar oligopoli adalah sebagai berikut.

Kelebihan Pasar Oligopoli

  • Ada persaingan yang cukup ketat bagi produsen untuk memberikan manfaat terbaik kepada para konsumen. Mereka menyadari bahwa konsumen akan lebih menyukai produk berkualitas dengan harga terjangkau.
  • Perkembangan produk dalam pasar oligopoli cukup pesat. Hal ini dipengaruhi oleh kesadaran produsen untuk menarik konsumen dengan memunculkan inovasi-inovasi baru.
  • Meski cenderung menjual produk homogen, namun di dalamnya Anda bisa menemukan berbagai merek yang berbeda. Anda dapat memilih produk yang paling sesuai dengan kebutuhan.

Kelemahan Pasar Oligopoli

  • Produsen membutuhkan biaya serta strategi promosi yang cukup besar. Upaya ini dilakukan untuk menarik perhatian konsumen dan mendapatkan pelanggan.
  • Sering terjadi perang banting harga antar produsen untuk memikat lebih banyak konsumen.
  • Adanya persaingan ketat di dalam pasar, membuat produsen baru sangat sulit untuk masuk, mengikuti bahkan bertahan di sana.

Contoh Pasar Oligopoli

Pasar oligopoli adalah pasar tempat penawaran ketat. Tak jarang konsumen akan memilih produsen atau perusahaan dengan penawaran terbaik. Terlebih jika perusahaan tersebut memiliki produk berkualitas namun harganya terjangkau.

Lalu, adakah contoh pasar oligopoli yang sering kita jumpai? Tentu saja, beberapa contoh pasar oligopoli adalah industri semen, industri rokok, jasa penerbangan, layanan telekomunikasi, industri kendaraan bermotor dan masih banyak lagi.


Nah, sekarang Sobat OCBC sudah paham bukan mengenai pengertian pasar oligopoli termasuk ciri-ciri, jenis serta contohnya. Sebenarnya, produk-produk dari pasar oligopoli sudah cukup sering ditemukan dalam sehari-hari dan hidup berdampingan dengan masyarakat. Yuk simak informasi seputar ekonomi lebih lengkap di OCBC NISP!