Posisi tidur saat perut kembung saat hamil

  • PREGNANCY / SECOND TRIMESTER

26 Juni 2021

Saat hamil, salah satu keluhan yang kerap muncul yakni adanya rasa kembung, begah, dan tidak nyaman di perut. Kondisi ini selain membuat Mama mual, juga bisa membuat nafsu makan menjadi menurun.

Padahal asupan nutrisi seperti vitamin dan mineral justru sangat dibutuhkan, terutama untuk menunjang tumbuh kembang janin ya, Ma.

Alasan utama tubuh memproduksi lebih banyak gas selama kehamilan adalah karena tubuh memproduksi lebih banyak hormon progesteron. Hormon ini mengendurkan otot di seluruh tubuh, termasuk saluran pencernaan.

Otot-otot yang lebih rileks ini kemudian memperlambat pencernaan, yang dapat menyebabkan gas, kembung, sering bersendawa, dan begah.

Selain itu, ukuran rahim yang kian membesar juga turut membuat rongga perut terasa semakin penuh dan memperlambat pencernaan.

Jangan khawatir, Ma. Berikut ini Popmama.com telah merangkum tujuh cara aman untuk mengatasi perut kembung saat hamil muda:

1. Minum lebih banyak cairan

Dikutip dari Healthline, tetap berupaya memenuhi kebutuhan cairan tubuh adalah cara tepat mengatasi kembung saat hamil. Minumlah minimal delapan gelas air putih per hari, Ma.

Selain dari air putih, cairan juga bisa didapat dari minuman lain, serta makanan yang mengandung tinggi air. Misalnya seperti buah semangka dan jeruk.

Pastikan Mama tidak memilih jenis minuman atau makanan dengan cairan tinggi namun memiliki gas yang juga banyak. Asupan ini justru bisa membuat Mama semakin merasa kembung, misalnya seperti dari minuman bersoda.

2. Berolahraga secara teratur

Penelitian menunjukkan bahwa olahraga dapat mempercepat kinerja pencernaan dan membantu meringankan sembelit.

Sebuah studi tahun 2012 terhadap 49 orang dewasa yang sehat menemukan bahwa aktivitas fisik tingkat sedang dan tinggi meningkatkan transit usus besar, terutama pada perempuan.

Transit usus besar adalah jumlah waktu yang dibutuhkan feses untuk melewati usus besar.

The Centers for Disease Control and Prevention (CDC) merekomendasikan agar ibu hamil melakukan setidaknya 150 menit per pekan latihan aerobik intensitas sedang, seperti jalan cepat.

Hanya berdiam diri saja saat hamil, terutama ketika sedang mengalami perut kembung dan begah, justru bisa membuat efeknya terasa semakin kuat, Ma. Ini karena kinerja sistem pencernaan tidak bergerak secara optimal.

3. Perbanyak konsumsi sumber serat alami

Cara efektif lainnya untuk membantu mengatasi perut kembung dan begah saat hamil adalah dengan mengonsumsi serat. Serat bekerja membawa air ke dalam usus, sehingga feses menjadi lunak dan menjadi lancar. Produk gas dalam usus pun tidak akan tertumpuk.

Konsumsilah setidaknya 25 hingga 30 gram makanan tinggi serat ke dalam diet sehari-hari untuk membantu mengurangi masalah gas.

Beberapa contoh asupan tinggi serat yang baik dikonsumsi misalnya seperti plum, pisang, sayuran berdaun hijau, dan gandum utuh.

Jika memungkinkan, Mama juga bisa mendapatkan cukup serat dari konsumsi suplemen. Tapi tetap harus dengan persetujuan dokter kandungan, ya.

4. Setop minum minuman bersoda

Mama suka minum minuman bersoda? Jika ya, lebih baik hindari dulu selama hamil guna menghindari perut kembung dan begah.

Dilansir Medical News Today, sebagian besar orang akan mengalami gas berlebih dalam sistem pencernaannya ketika mengonsumsi terlalu banyak minuman dengan bahan-bahan tertentu.

Di antaranya minuman dengan kandungan soda dan minuman energi berkarbonasi.

Selain menyebabkan pembuangan gas melalui sendawa, konsumsi soda juga dapat menyebabkan perut kembung.

Gula atau pemanis buatan seperti fruktosa dan sorbitol yang ditambahkan dalam banyak minuman berkarbonasi juga dapat berkontribusi terhadap peningkatan jumlah gas usus.

Gula dapat berfermentasi di usus besar, menyebabkan gas, dan kembung. Istilah medis untuk gangguan pencernaan ini adalah malabsorpsi fruktosa.

5. Mengurangi stres

Tanpa disadari, banyak pikiran, marah, sedih, dan stres juga bisa turut berperan dalam gangguan pencernaan yang berujung pada perut kembung dan begah.

Diduga kuat karena tanpa disadari orang cenderung menelan lebih banyak udara ketika sedang cemas. Peningkatan gas yang berhubungan dengan stres juga bisa menjadi gejala sindrom iritasi usus besar atau irritable bowel syndrome (IBS).

Iritasi usus besar adalah gangguan pencernaan yang menyebabkan sakit perut dan mengganggu proses buang air besar. Gejala lain dapat termasuk perut kembung, kram, sembelit, dan diare.

Meskipun penyebab pasti dari iritasi usus besar tidak diketahui, penelitian menunjukkan bahwa stres dapat memicu gejala ini.

Jika Mama kerap mengalami peningkatan gas dalam pencernaan terkait stres selama kehamilan, cobalah untuk mengatasinya dengan manajemen stres dan terapi relaksasi, seperti meditasi dan yoga.

Sebuah penelitian di tahun 2016 menunjukkan bahwa yoga dapat menjadi salah satu metode pengobatan yang aman dan efektif untuk orang-orang dengan gejala iritasi usus besar.

6. Batasi konsumsi susu dan produk olahannya

Dikutip dari Baby Center, orang yang tidak toleran terhadap laktosa bisa mengalami peningkatan gas, diare, dan sakit perut saat mengonsumsi produk susu.

Nah, apabila rasa kembung dan begah yang Mama alami berkaitan dengan konsumsi susu, cobalah untuk memilih susu bebas laktosa atau susu kedelai yang diperkaya kalsium.

Namun apabila Mama memilih untuk tidak minum susu jenis apapun, pastikan Mama mendapatkan suplemen kalsium dari dokter jika diperlukan, ya. Selain itu, tanyakan kepada dokter apakah Mama mungkin perlu mendapatkan vitamin D dari suplemen juga.

7. Makan dengan porsi lebih kecil

Salah satu pemicu gas berlebih yang berujung pada perut kembung dan begah saat hamil adalah kebiasaan makan berlebihan.

Untuk mengatasinya, yuk biasakan untuk makan dengan porsi yang lebih kecil. Kenali saat perut terasa sudah kenyang, Ma.

Misalnya saat ini Mama terbiasa makan tiga kali sehari dengan porsi banyak, cobalah pecah porsi makannya menjadi 5-6 kali dengan porsi yang lebih kecil.

Cara ini bisa membuat sistem pencernaan bekerja lebih mudah dan efektif, sehingga produksi gas bisa lebih terkendali.

Meski pada umumnya perut kembung saat hamil bisa hilang dengan sendirinya melalui perubahan gaya hidup dan istirahat cukup, namun ada beberapa kondisi yang membuat Mama perlu cek ke dokter. Misalnya ketika rasa kembung muncul disertai dengan nyeri perut lebih dari 30 menit, ada sembelit selama lebih dari satu minggu, diare lebih dari dua hari, ada darah pada feses serta muntah-muntah berlebihan.

Jika kondisinya sudah demikian, segera lakukan pemeriksaan ke dokter ya, Ma!

Itulah tujuh cara aman mengatasi perut kembung saat hamil muda. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Ma.

Baca juga:

Topic:

Di tengah masa kehamilan, menemukan posisi tidur yang baik untuk ibu hamil kadang tidak mudah khususnya jika sudah memasuki trimester ketiga. Hamil merupakan salah satu momen yang paling membahagiakan bagi seorang ibu. Akan tetapi di tengah suka cita kehamilan tersebut, ibu hamil juga kerap mengalami beberapa masalah. Salah satunya adalah kesulitan menemukan posisi tidur yang tepat dan bisa membuat nyaman. Padahal selama masa kehamilan, ibu wajib istirahat cukup demi tumbuh kembang janin yang lebih baik.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh National Sleep Foundation, sebanyak 78 persen ibu hamil mengalami masalah ketika akan tidur dengan nyaman. Kondisi ini terjadi karena bertambahnya ukuran janin dalam kandungan sehingga membuat ibu hamil kesulitan untuk menemukan posisi tidur yang nyaman. Agar bisa tidur dengan nyenyak, kamu perlu tahu apa saja posisi tidur yang baik untuk ibu hamil muda maupun hamil tua sekalipun. Jika kamu ingin tahu lebih jelas, simak ulasan Qoala berikut ini.

7 Posisi Tidur yang Baik untuk Ibu Hamil

Posisi tidur saat perut kembung saat hamil
Sumber foto: comzeal images via Shutterstock

Kondisi kandungan yang semakin membesar, kadang membuat ibu hamil kesulitan untuk menemukan posisi tidur yang nyaman dan bisa membuat nyenyak. Ibu hamil membutuhkan tidur yang cukup demi kesehatan ibu dan janinnya. Akan tetapi jika posisi tidur tidak nyaman, pastinya akan menimbulkan gangguan tidur yang bisa berbahaya baik bagi ibu maupun janinnya. Oleh sebab itulah, untuk mendapatkan tidur yang lebih berkualitas, kamu perlu tahu beberapa posisi tidur yang baik untuk ibu hamil seperti berikut ini :

1. Tengkurap, Posisi Tidur Untuk Ibu Hamil 1 Bulan

Bagi ibu hamil yang baru memasuki trimester awal, tengkurap merupakan salah satu posisi tidur yang ideal. Posisi ini paling baik untuk ibu dengan usia kehamilan di bawah 1 bulan. Meskipun demikian, kamu masih bisa menggunakan posisi tidur ini hingga usia kehamilan ke 16 – 18 minggu. Tapi ingat, tengkurap tidak disarankan sebagai posisi tidur yang baik untuk ibu hamil 7 – 9 bulan karena justru bisa membahayakan janin dalam kandungan.

Di usia kehamilan muda, posisi tidur tengkurap masih aman untuk janin. Hal ini karena dinding rahim dan cairan ketuban akan melindungi bayi dalam rahim sehingga ibu hamil tidak perlu khawatir terjepit. Jika khawatir dengan kondisi janin, ibu bisa menambahkan bantal tidur untuk perut. Posisi tidur seperti ini bisa membantu kamu tidur lebih nyenyak.

2. Posisi Tidur Telentang untuk Ibu Hamil 2 Bulan

Di usia kehamilan memasuki 2 bulan, posisi yang baik adalah telentang. Pada usia kehamilan tersebut, ukuran janin masih belum terlalu besar sehingga posisi tidur telentang tidak akan menimbulkan masalah pada kehamilan. Akan tetapi agar lebih aman dan nyaman, kamu bisa menambahkan bantal pada belakang punggung.

Jika sudah memasuki trimester kedua dan ketiga, ada baiknya ibu hamil mulai menghindari posisi tidur telentang ini. Telentang bukan menjadi posisi tidur yang baik untuk ibu hamil 5 bulan ke atas karena membuat ibu menyandarkan seluruh berat rahim dan bayi pada punggung, Tekanan tersebut bisa menyebabkan sakit punggung, wasir dan juga sistem pencernaan menjadi kurang efisien.

Tidur telentang di usia kehamilan trimester kedua membuat sirkulasi darah menjadi terhambat dan tidak lancar. Lebih parahnya lagi, posisi tidur ini bisa menyebabkan ibu sesak napas bahkan menyebabkan bayi meninggal dalam kandungan. Oleh sebab itulah, tidur telentang hanya disarankan sebagai posisi tidur yang baik untuk ibu hamil selama trimester pertama saja.

3. Posisi Tidur Menyamping ke Kiri

Memasuki trimester kedua, biasanya ibu hamil akan semakin sulit menemukan posisi tidur yang nyaman. Hal ini karena kondisi janin yang sudah semakin bertambah besar sehingga membuat ruang gerak ibu menjadi semakin terbatas. Menyamping ke kiri merupakan posisi tidur yang baik untuk ibu hamil trimester 2.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh National Sleep Foundation, tidur menyamping ke kiri merupakan posisi terbaik untuk ibu hamil karena membuat asupan oksigen dan nutrisi bisa lebih maksimal sampai ke janin. Tidur menyamping ke kiri juga memastikan ibu hamil tidak memberikan tekanan pada janin. Posisi tidur yang ideal ini juga bagus untuk kesehatan ginjal  yang mengurangi resiko pembengkakan tangan dan kaki pada masa kehamilan.

Ibu hamil yang telah memasuki trimester kedua, biasanya akan memiliki resiko lebih besar terserang sakit punggung. Posisi tidur menyamping ke kiri ini sangat membantu untuk mengurangi sakit punggung. Agar lebih nyaman, ibu bisa memberikan bantal di bagian bawah perut. Tidur menyamping ke kiri juga menjadi dianjurkan sebagai posisi tidur yang baik untuk ibu hamil trimester 3 menjelang masa kelahiran.

4. Tidur Dengan Posisi Tiga Perempat

Kondisi perut yang semakin membesar memang membuat ibu hamil semakin sulit menemukan posisi tidur yang nyaman. Jika semua posisi tidur di atas masih membuat kamu tidak nyaman, ada baiknya coba tidur dengan posisi tiga perempat. Ini merupakan posisi tidur yang ideal bagi ibu hamil pada trimester ketiga.

Untuk mendapatkan posisi tidur yang nyaman ini, kamu bisa melakukan dengan pertahankan satu kaki ditekuk sedangkan satunya lagi terentang. Kemudian letakkan bantal di antara paha untuk membuat otot lebih rileks sehingga aliran darah menjadi lebih lancar. Tidur dengan posisi tiga perempat ini juga bisa digunakan sebagai posisi tidur yang baik untuk ibu hamil trimester pertama dan kedua. Agar lebih nyaman, kamu bisa menambahkan banyak bantal di sekeliling tempat tidur seperti bawah lengan, bawah perut, belakang punggung, dan juga bantal untuk menopang leher.

5. Posisi Tidur untuk Ibu Hamil 7- 9 Bulan dengan Topangan di Bawah Perut

Memasuki usia kehamilan 7 bulan, perut ibu hamil akan semakin membesar sehingga pergerakan ibu semakin terbatas. Bahkan untuk menemukan posisi tidur yang tepat pada usia kandungan tersebut sudah sangat sulit. Agar bisa tidur lebih nyaman, kamu bisa memberikan bantal di bawah perut untuk menopang tubuh bagian atas pada sudut 45 derajat. Kamu juga bisa meninggikan kepala tempat tidur beberapa inci agar posisinya lebih nyaman untuk tidur.

Jika ingin posisi tidur ibu hamil 6 bulan ke atas lebih nyaman, kamu juga bisa menambahkan bantal di antara paha ketika tidur. Cara ini mampu membuat otot kaki lebih rileks dan memperlancar aliran darah. Hasilnya ibu akan tidur lebih nyaman dan nyenyak. Dengan begitu tumbuh kembang bayi juga akan lebih maksimal.

6. Tidur Menggunakan Bantal Khusus Kehamilan

Seiring perkembangan zaman yang semakin maju, saat ini banyak tersedia barang-barang yang khusus dibuat untuk memberikan kenyamanan pada ibu hamil. Salah satunya adalah produk bantal khusus kehamilan yang diklaim mampu memberikan posisi tidur yang baik bagi ibu hamil. Bantal kehamilan didesain khusus yang disesuaikan dengan kondisi ibu hamil sehingga mampu memberikan kenyamanan saat tidur. Kamu bisa membeli bantal kehamilan ini di toko-toko khusus perlengkapan ibu hamil dan bayi. Menggunakan bantal khusus kehamilan juga tidak melanggar posisi tidur ibu hamil dalam islam.

7. Posisi Tidur Semi Tegak Lurus

Jika menggunakan bantal kehamilan masih tidak membantu menemukan posisi tidur yang nyaman bagi ibu hamil, mungkin kamu bisa mencoba posisi tidur semi tegak lurus. Cara ini bisa kamu coba jika tidak nyaman dengan posisi tidur dengan telentang atau miring. Tidur dengan semi tegak lurus ini biasanya merupakan posisi tidur yang yang cukup tepat untuk ibu hamil pada trimester tiga.

Kamu bisa mencoba posisi tidur semi tegak lurus ini di kursi atau sofa nyaman. Caranya turunkan sedikit sandaran tempat duduk atau kursi malas kemudian tambahkan bantal di beberapa sisinya. Atur posisi tempat duduk sampai kamu merasa nyaman dan bisa tidur dengan nyenyak. Cara ini juga bisa digunakan sebagai posisi tidur yang baik untuk ibu hamil muda yang kerap merasa mual jika tidak secara telentang.

Posisi Tidur yang Tidak Disarankan Untuk Ibu Hamil

Posisi tidur saat perut kembung saat hamil
Sumber foto: PRPicturesProduction via Shutterstock

Ibu yang tengah hamil tidak bisa tidur dengan posisi sembarangan. Hal ini karena posisi tidur yang tidak tepat bisa membahayakan bayi yang ada dalam kandungan dan bisa mempengaruhi kesehatan ibu hamil itu sendiri terutama jika sudah memasuki trimester ketiga. Posisi tidur yang tepat bagi seorang ibu hamil 8 – 9 bulan harus sangat memperhatikan posisi bayi yang ada di dalam kandungan.

Agar tidak membahayakan keselamatan janin, ada beberapa posisi tidur yang tidak disarankan untuk ibu hamil. Apa saja?

1. Posisi Tidur Telentang Tidak Disarankan Untuk Ibu Hamil Trimester Kedua

Telentang merupakan salah satu posisi yang dianjurkan untuk ibu hamil di usia kandungan pada trimester pertama. Akan tetapi posisi ini, ternyata tidak disarankan untuk ibu hamil yang telah memasuki usia kehamilan pada trimester kedua. Posisi tidur ini membuat seluruh berat rahim bertumpu pada bagian belakang dan menekan vena. Hal ini bisa menyebabkan aliran darah ke plasenta janin menjadi tidak lancar.

Tidak hanya membahayakan janin, posisi tidur ibu mengandung trimester kedua dengan telentang juga memberikan dampak buruk terhadap kesehatan ibu hamil.  Tidur telentang pada usia kehamilan tersebut meningkatkan resiko ibu mengalami gangguan pencernaan, sakit pinggang, hingga gangguan saluran pernapasan. Posisi tidur telentang ini juga sangat tidak disarankan bagi ibu hamil yang mengidap hipertensi.

2. Ibu Hamil Tua Tidak Disarankan untuk Tidur dengan Posisi Tengkurap

Tidur tengkurap hanya dibolehkan dan dianjurkan oleh para ahli untuk ibu hamil di satu bulan pertama. Setelah melewati masa tersebut, posisi tidur ini sangat tidak disarankan untuk ibu hamil. Tidur dengan tengkurap bisa menekan janin yang ada di dalam kandungan dan bisa membahayakan nyawanya. Oleh sebab itulah, tengkurap merupakan tidak termasuk salah satu posisi tidur yang baik untuk ibu hamil 7 – 9 bulan karena berbahaya dan pastinya juga membuat ibu tidak nyaman karena seolah tidur di atas semangka.

Manfaat Mengatur Posisi Tidur yang Tepat untuk Ibu Hamil

Posisi tidur saat perut kembung saat hamil
Sumber foto: SritanaN via Shutterstock

Mengatur posisi tidur yang ideal untuk seorang ibu hamil bukan sekedar agar kamu bisa tidur lebih nyenyak saja. Akan tetapi mengatur posisi tidur yang tepat juga akan memberikan banyak manfaat baik untuk ibu maupun untuk janin yang ada di dalam kandungan. Oleh sebab itulah, bagi ibu hamil penting untuk mengetahui seperti apa posisi tidur yang baik agar tidak menimbulkan masalah untuk kehamilannya.

Untuk kamu yang masih bingung kenapa harus mengatur posisi tidur yang ideal bagi ibu hamil 5 bulan atau dari trimester pertama hingga ketiga, berikut beberapa manfaat yang perlu kamu ketahui.

1. Mencegah Ibu Mengalami Sesak Napas

Salah satu manfaat dari mengatur posisi tidur yang baik untuk ibu hamil menurut agama islam maupun menurut ilmu kedokteran adalah mencegah ibu mengalami sesak napas. Seiring bertambahnya usia kehamilan, janin akan bertambah besar sehingga mulai mempengaruhi fungsi organ tubuh ibu. Oleh sebab itulah, ibu harus mengatur posisi dengan benar agar organ penting dalam tubuhnya tetap bisa bekerja dengan baik.

Saat memasuki trimester kedua dan ketiga, posisi tidur yang baik untuk ibu hamil adalah menyamping ke kiri. Cara ini mampu membuat posisi janin lebih aman dan membuat ibu lebih nyaman. Hindari tidur dengan terlentang karena membuat aliran darah menyebabkan ibu sesak napas.

Ibu yang mengalami sesak nafas saat hamil saat berbahaya bagi keselamatan janin dalam kandungan. Kondisi tersebut membuat aliran darah ke plasenta menjadi terhambat yang dapat menyebabkan nyawa janin terancam. Hal inilah yang membuat pentingnya memilih posisi tidur yang baik untuk ibu hamil agar terhindar dari resiko tersebut.

2. Membantu Mencegah Nyeri Asam Lambung

Mengatur posisi tidur yang baik untuk ibu hamil 4 bulan dan seterusnya juga bermanfaat untuk membantu mencegah ibu mengalami nyeri asam lambung. Kondisi janin yang semakin bertambah besar membuat banyak tekanan termasuk pada sistem pencernaan ibu. Jika tidak bisa mengatur posisi dengan benar, ibu hamil memiliki resiko lebih besar mengalami gangguan pencernaan dan asam lambung.

Posisi tidur yang baik untuk ibu hamil agar terhindar dari asam lambung adalah menyamping ke kiri. Sedangkan posisi yang bisa meningkatkan risiko asam lambung adalah tidur telentang. Posisi ini membuat seluruh berat rahim bertumpu pada bagian belakang dan menekan vena. Hal ini bisa menyebabkan beberapa masalah untuk ibu hamil, mulai dari sesak napas, sakit pinggang hingga asam lambung.

3. Ibu Hamil Dapat Tidur Lebih Nyenyak

Sebagian besar ibu hamil yang sudah memasuki trimester kedua dan ketiga akan mengalami gangguan tidur. Oleh sebab itu penting menentukan posisi tidur yang baik untuk ibu hamil agar bisa tidur lebih nyenyak dan tidak membahayakan janin dalam kandungan. Dengan mengatur posisi tidur yang benar, akan membantu ibu tidur lebih nyenyak dan nyaman.

Posisi tidur yang baik untuk ibu hamil 6 bulan dan trimester ketiga agar bisa nyenyak adalah dengan tidur menyamping ke kiri. Ibu juga bisa mencoba posisi tidur tiga perempat dengan menambahkan bantal di antara paha. Posisi ini bisa dikatakan merupakan posisi tidur yang baik untuk ibu hamil dan paling nyaman serta membuat ibu hamil tidur lebih nyenyak.

Mengalami gangguan tidur saat hamil sebenarnya merupakan hal wajar bagi ibu hamil. Akan tetapi hal ini harus diatasi karena dapat mempengaruhi kesehatan ibu dan juga janin dalam kandungan. Kamu harus bisa mencari posisi tidur yang baik untuk ibu hamil trimester 3 karena masa ini merupakan masa tersulit bagi ibu untuk bisa tidur dengan nyaman dan nyenyak.

Tidur yang nyenyak bagi ibu hamil memiliki banyak manfaat terutama bagi pertumbuhan janin dalam kandungan. Posisi tidur yang baik untuk ibu hamil 9 bulan juga membantu ibu bisa melahirkan dengan lebih mudah. Jika dengan cara di atas kamu masih mengalami gangguan tidur, ada baik segera konsultasi dengan dokter kandungan untuk mendapatkan solusinya. Dengan menemukan posisi tidur yang baik untuk ibu hamil perkembangan janin dalam kandungan juga akan lebih maksimal. Yuk, dapatkan artikel menarik lainnya seputar kesehatan dan finansial di Qoala App! Dan jangan lupa memproteksi diri kamu dengan cari asuransi kesehatan terbaik hanya di Qoala!