Potensi sumber daya alam yang ada di Indonesia belum dapat dimanfaatkan dengan baik karena

Kamu tentunya sadar, dong, kalau sumber daya alam di Indonesia itu sangat kaya, mulai dari hutan, laut, minyak bumi, gas, batu bara, hingga emas. Semua kekayaan itu dimiliki oleh Indonesia dan tersebar di berbagai provinsi yang ada, dari Sumatera hingga Papua.

Bahkan, salah satu paru-paru di dunia ini terletak di Indonesia, lho, tepatnya di pulau Kalimantan. Kekayaan alam berupa hutan tersebut membuat Indonesia menjadi penyumbang oksigen terbesar ke-2 di dunia.

Dari salah satu fakta tersebut, kita bisa melihat bahwa potensi sumber daya alam Indonesia itu besar banget!

Nah, kira-kira sudah tahu, belom, nih apa lagi sumber daya alam di Indonesia? Kalau belum, aku mau menjabarkannya kepada kamu lewat artikel ini, nih!

Jenis-jenis Sumber Daya Alam

Sebelum melangkah lebih jauh membahas macam-macam sumber daya alam di Indonesia, aku akan menjelaskan secara singkat mengenai pengertian dan jenis-jenis sumber daya alam.

Secara garis besar, sumber daya alam (SDA) adalah segala sesuatu yang berasal dari alam dan bisa dimanfaatkan dengan baik oleh manusia untuk keberlangsungan hidupnya. 

Untuk jenis-jenisnya sendiri, sumber daya alam itu ada yang bersifat diperbaharui dan tidak dapat diperbarui.

Jenis sumber daya alam berdasarkan sifatnya

Sumber daya alam yang dapat diperbaharui merupakan kekayaan alam yang dapat didaur ulang dan ketersediaannya di alam tidak terbatas. Contoh dari SDA yang dapat diperbaharui seperti air, udara, tanah, hewan, dan tumbuhan.

Sedangkan sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui adalah sumber daya yang tidak bisa didaur ulang lagi alias akan habis jika diambil terus-terusan.

Beberapa contoh dari sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui yaitu gas alam, minyak bumi, emas, timah, tembaga, batubara, dan besi.

Jenis sumber daya alam berdasarkan asalnya

Selain itu, berdasarkan asalnya sumber daya alam dibagi menjadi dua jenis, yaitu sumber daya alam hayati dan non hayati.

Sumber daya alam hayati adalah sumber daya alam yang berasal dari makhluk hidup. Contoh dari sumber daya alam hayati yaitu sapi, ayam, kambing, tumbuh-tumbuhan seperti jagung, padi, ubi, lalu ada ikan, dan lain-lain.

Kemudian, sumber daya alam non hayati adalah sumber daya yang bukan berasal dari makhluk hidup. Contoh SDA dari jenis yang satu ini yaitu minyak bumi, air, matahari, tambang, emas, dan lain-lain.

Macam-macam Sumber Daya di Indonesia serta Kegunaannya

Dari penjelasan di atas, aku udah menjabarkan secara singkat tentang pengertian dan jenis-jenis dari sumber daya.

Pada bab kali ini kita akan melihat lebih jelas mengenai potensi sumber daya alam Indonesia beserta kegunaannya.

Kira-kira apa saja, ya? Yuk, kita simak bersama-sama!

Seperti yang udah aku sebutkan di awal artikel, Indonesia merupakan salah satu negara yang menyumbang oksigen terbanyak di dunia. Bahkan, Indonesia dikenal mempunyai paru-paru Bumi yang berada di hutan Kalimantan.

Nah, kamu tahu nggak, berapa luas hutan yang dimiliki oleh Indonesia? Menurut Kompas, luas hutan di Indonesia sekitar 99 juta hektar.

Akan tetapi, sayangnya dari waktu ke waktu hutan Indonesia mengalami kerusakan sehingga luasnya pun berkurang.

Fungsi dari sumber daya alam hutan itu sendiri yaitu untuk melestarikan flora dan fauna yang ada di dalamnya. Selain itu, hutan juga berfungsi untuk menjaga keseimbangan lingkungan hidup beserta menciptakan oksigen yang bagus bagi lingkungan sekitar.

Selain terkenal dengan paru-paru dunia, Indonesia juga dikenal dengan negara maritim. Seperti yang kita ketahui, Indonesia dikenal dengan negara kepulauan yang dipisahkan oleh luasnya lautan di sekelilingnya.

Dengan luasnya lautan yang berada di Indonesia, potensi alamnya pun sangat besar. Setidaknya, menurut Kompas, potensi ikan laut di Indonesia mencapai sekitar 6 juta ton/tahun. 

Banyaknya ikan yang berada di lautan Indonesia tentu saja sangat bermanfaat dalam kegiatan budidaya ikan. Selain itu, potensi sumber daya alam laut di Indonesia juga berguna untuk kegiatan pariwisata. 

Pantai-pantai indah yang berada di berbagai daerah di Indonesia bisa menjadi tempat wisata yang bagus sehingga membantu dalam perkembangan ekonomi negara.

  1. Sumber daya alam batubara

Selanjutnya, ada sumber daya alam yang mungkin seringkali kamu dengar di berita televisi maupun media.

Yap, Indonesia menjadi negara kelima terbesar di dunia yang menghasilkan batubara. Daerah penghasil batubara terbesar di Indonesia berada di pulau Kalimantan.

Tercatat, menurut Katadata, Kalimantan menyimpan cadangan batubara sebesar 25,84 miliar ton dan sumber daya sebesar 88,31%. Dengan demikian, Kalimantan menyimpan sebanyak 62,1% batubara.

Lalu, apa sebenarnya kegunaan sumber daya alam yang satu ini? Batubara mempunyai banyak manfaat bagi kehidupan sehari-hari, misalnya dapat menjadi sumber bahan bakar pembangkit listrik hingga membantu industri-industri lain seperti industri kertas, industri baja, industri alumunium, dan lain-lain.

  1. Sumber daya alam minyak bumi

Selain batubara, minyak bumi juga kerap digunakan sebagai bahan bakar pembangkit listrik di Indonesia.

Lalu, seberapa besar sumber daya minyak bumi di Indonesia? 

Menurut siaran pers Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tanggal 19 Januari 2021, cadangan minyak bumi di Indonesia akan tersedia hingga 9,5 tahun mendatang. Lalu, cadangan gas bumi Indonesia mencapai 19,9 tahun.

Sudah terbayang, kan, berapa besar sumber daya minyak bumi di Indonesia? Akan tetapi, patut diingat juga kalau ini hanya bertahan selama 9 tahun dan minyak bumi termasuk salah satu sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui.

Sementara itu, di sisi lain potensi sumber daya alam Indonesia minyak bumi ini mengalami penurunan di tiap tahunnya. Dengan demikian, maka Indonesia melakukan kegiatan impor minyak bumi.

Sama seperti minyak bumi, sumber daya gas alam di Indonesia juga memiliki cadangan yang sangat banyak. Bahkan, diperkirakan cadangan gas di Indonesia sampai 2,8 triliun meter kubik.

Lantas, apa kegunaan gas di Indonesia? Gas alam juga bisa digunakan sebagai bahan bakar pembangkit listrik tenaga gas/uap (PLTG/PLTU).

Selain itu, gas juga bisa digunakan untuk kebutuhan hotel, restoran, dan lain-lain. Bahkan, sumber daya gas alam juga bisa dipakai untuk bahan baku pabrik pupuk, obat-obatan, plastik, cat, dan lain-lain.

Peta Persebaran Sumber Daya Alam di Indonesia

Gimana? Sudah menyadari, kan, kalau sumber daya alam di Indonesia itu sangat melimpah? Melihat hal tersebut, sebagai warga negara yang baik kita juga harus memanfaatkan sumber daya alam dengan benar.

Di penjelasan sebelumnya aku sudah menjelaskan beberapa daerah penghasil sumber daya alam di Indonesia. Misalnya, Kalimantan menjadi daerah penghasil batubara terbesar di Indonesia.

Nah, kamu penasaran, nggak, sih, bagaimana peta persebaran sumber daya alam di Indonesia? Kalau iya, coba, yuk, cek tabel di bawah ini!

DaerahSumber Daya Alam
KalimantanHutan, gas alam, batubara, 
SumateraHutan, batubara, gas alam
Jawa TengahGas alam
Jawa TimurGas alam
RiauGas alam
MalukuGas alam
PapuaEmas, gas alam
SulawesiNikel

Indonesia menjadi salah satu negara yang mempunyai sumber daya alam nikel terbesar di dunia. Dengan demikian, maka Indonesia memiliki potensi yang besar untuk menjadi negara yang ikut andil dalam industri battery electric vehicle (BEV).

Bagi yang belum tahu, nikel merupakan bahan baku industri baterai dan pengembangan mobil listrik. Beberapa waktu yang lalu Jokowi sempat berkunjung ke pabrik Tesla dan menemui Elon Musk.

Dalam pertemuan tersebut, Jokowi mengatakan bahwa mereka sedang membicarakan investasi teknologi ataupun inovasi. Hal tersebut tentu saja bisa berkaitan dengan pengembangan pabrik Tesla di Indonesia. Sebab, Indonesia mempunyai SDA nikel yang banyak.

Demikian penjelasan singkat dari aku mengenai sumber daya alam Indonesia beserta peta persebarannya di berbagai daerah. 

Indonesia mempunyai sumber daya alam yang melimpah karena terletak pada daerah tropis yang memiliki curah hujan tinggi. Dengan keadaan seperti itu, maka banyak sekali tumbuhan yang hidup dengan baik.

Selain itu, Indonesia merupakan negara kepulauan, di mana banyak sekali area perairan yang menyajikan banyak keindahan dan sumber daya alam, seperti ikan, tanaman, dan juga sumber mineral.

Kondisi geografis Indonesia yang memiliki lebih dari 17 ribu pulau, berada di kawasan iklim tropika, dan dijaga oleh arus laut dari 2 samudra besar menyebabkan biodiversitas di Indonesia sangat tinggi, unik, dan endemik, atau sering disebut sebagai negara megabiodiversitas. Namun, tingginya kekayaan sumber daya hayati belum banyak dieksplorasi dan dimanfaatkan secara bijak.

Guna menghimpun cendekiawan dan pemerhati keanekaragaman hayati di Indonesia, Fakultas Biologi dan Program Pascasarjana Fakultas Biologi UGM menyelenggarakan Seminar Naasional Biologi Tropika 2017 pada Sabtu (15/7). Seminar bertajuk “Biodiversitas Tropika Indonesia: Kekayaan dan Pemanfaatannya” ini dihadiri oleh setidaknya 67 hadirin dari lebih dari 10 institusi di Indonesia.

“Baru 10 persen kekayaan alam yang sudah dieksplor. Bagaimana dengan yang 90 persen lagi? Jangan sampai sebelum kita kenali itu sudah lebih dulu hilang,” ujar Dekan Fakultas Biologi, Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc., saat membuka seminar ini.

Dalam seminar ini, dihadirkan 3 orang pakar yang memberikan paparan sesuai bidang mereka masing-masing dalam sesi pleno. Mereka adalah Prof. Dr. Jatna Supriatna, M.Sc., Pakar Biologi Konservasi dan Ekologi, FMIPA UI, Juswono Budisetiawan, M.Si., Project Leader WWF Indonesia Program Taman Nasional Teluk Cendrawasih (TNTC) Papua yang juga Kepala Kantor WWF di Kabupaten Teluk Wondama Direktorat Papua, serta Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc.

Dalam kesempatan ini, Jatna memberikan pemaparan seputar kekayaan biodiversitas tropika Indonesia beserta pemanfaatannya. Fenomena ini, ujarnya, perlu dilihat sebagai aset yang memiliki keuntungan komparatif dan kompetitif untuk memajukan dan menyejahterakan bangsa.

Meski bangsa Indonesia secara turun-temurun telah memanfaatkan biodiversitas untuk pangan, obat-obatan, dan kebutuhan lainnya, namun pemanfaatan sumber daya yang ada masih belum maksimal karena belum mengikuti perkembangan teknologi. Dalam hal ini, menurutnya, pakar biologi di perguruan tinggi harus memberikan inovasi untuk mengembangkan cara pemanfaatan dan konservasi biodiversitas sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi global.

“Dengan teknologi dan ilmu pengetahuan yang sekarang sudah sangat mumpuni kita harus merubah paradigma dan pemahaman tentang biodiversitas dari pertelaan morfologi dan sifat-sifat biologi kepada pertelaan tentang DNA melalui sequuencing  dan sekarang beralih lagi dari membaca ke menulis gen dan editing,” jelasnya.

Untuk mencapai tujuan tersebut, ia menekankan perlunya dukungan politik dan investasi secara sungguh-sungguh dari negara, ilmuwan, masyarakat madani, serta pelaku bisnis sehingga dapat terbentuk N-helix yang mengarusutamakan isu dan tantangan biodiversitas ke arah pembangunan berkelanjutan.

Usai pemaparan oleh Jatna, sesi pleno dalam seminar ini dilanjutkan oleh Juswono yang menyampaikan pengalamannya dalam konservasi hiu paus di kawasan ekowisata, TNTC. Sementara itu, Dr. Budi menekankan pada peran genetika dan pemuliaan dalam upaya konservasi sumber daya hayati yang berkelanjutan.

Dalam seminar ini diadakan pula pemaparan hasil penelitian 28 pemakalah dari berbagai perguruan tinggi dalam 3 Sesi Panel. Seluruh makalah yang diterima ini nantinya juga akan dimuat dalam Journal of Tropical Biodiversity and Biotechnology (JTBB) yang diterbitkan oleh Fakultas Biologi UGM.

“Harapannya, kegiatan ini bisa menjadi ajang diskusi dan bertukar pikiran mengenai informasi-informasi keanekaragaman hayati Indonesia dan juga memperkuat jejaring antar peneliti Biologi di Indonesia”, harap Dr. MiftahulIlmi, M.Si., selaku Ketua Panitia Seminar Nasional, yang juga merupakan pengelola JTBB. (Humas UGM/Gloria)

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA