Produk pembersih yang digunakan pada tubuh secara umum adalah

Baik Moms yang sedang menjalani program hamil atau sudah memiliki anak, perlu berhati-hati dalam menggunakan produk pembersih rumah tangga. Faktanya, kebanyakan produk pembersih itu mengandung zat kimia yang keras atau toksin pemicu infertilitas.

“Ada cukup banyak bukti yang layak membuat kita khawatir akan efek zat-zat kimia (pada produk pembersih) terhadap proses reproduksi manusia,” terang Alexandra Gorman Scranton, direktur sains dan penelitian dari Women’s Voices for the Earth, yang juga penulis laporan Household Hazards: Reproductive Harm and Household Cleaning Products.

Sementara, Devra Lee Davis, M.P.H., direktur Center of Environmental Oncology di University of Pittsburgh Cancer Institute yang juga dosen bidang studi epidemiologi di Graduate School of Public Health mengatakan, “Reproduksi adalah proses yang sangat sensitif dan rumit. Kami memiliki kapasitas yang terbatas untuk memahami dampak paparan zat-zat kimia tersebut terhadap tubuh kita.”

Baca Juga: Bye-Bye Lumut! Ini Cara Membersihkan Toren Air di Rumah

Produk Pembersih yang Mengandung Toksin

Lantas, bagaimana cara bersih-bersih yang aman dari toksin pemicu infertilitas? Berikut produk pembersih yang mengandung toksin pemicu infertilitas yang perlu Moms hindari.

1. Deterjen yang Mengandung Pewangi

Produk pembersih yang digunakan pada tubuh secara umum adalah

Foto: toksin pemicu infertilitas

Foto: Orami Photo Stock

Istilah ini biasanya mengacu pada zat kimia bernama phthalate, salah satu senyawa pengganggu endokrin (endocrine disrupting chemicals) yang dapat memengaruhi kesuburan.

“Phthalate mengikat aroma pada pakaian sehingga akan tetap terhirup saat pakaian dikenakan," ujar Martin Wolf, direktur teknologi produk dan lingkungan di Seventh Generation, perusahaan yang menciptakan produk pembersih tidak beracun dan ramah lingkungan.

Selain bisa memicu gangguan kesuburan, deterjen dengan tambahan wewangian berupa phthalate ini juga tidak baik digunakan oleh perempuan yang sedang berencana memiliki anak atau ibu hamil.

Paparan prenatal terhadap phthalate diketahui dapat meningkatkan risiko anomali reproduksi bawaan pada anak laki-laki.

Oleh sebab itu, sebaiknya Moms memilih produk pembersih tanpa pewangi.

2. Pelembut Pakaian yang Mengandung Alkyl Phenoxy Ethoxylates (APE)

Produk pembersih yang digunakan pada tubuh secara umum adalah

Foto: toksin pemicu infertilitas

Foto: Orami Photo Stock

APE adalah surfaktan yang berfungsi menurunkan tegangan permukaan air sehingga dapat melepaskan kotoran yang menempel pada permukaan bahan.

Dalam penelitian pada hewan, APE diketahui menurunkan jumlah sperma dan ukuran testis.

Pada Journal of Hazardouz Materials juga disebutkan bahwa paparan jumlah alkilfenol (AP) berkaitan dengan infertilitas pria idiopatik.

Perlu Moms ketahui, infertilitas idiopatik merupakan gangguan kesuburan yang terjadi tanpa alasan yang jelas.

Meski demikian, penderita masalah kesuburan yang satu ini tetap bisa memeroleh keturunan dengan menjalani serangkaian perawatan sehingga meningkatkan peluang kehamilan.

Baca Juga: Cara Membersihkan Keramik Kamar Mandi yang Kuning, Mudah Moms!

3. Pembersih yang Mengandung Pelarut Egbe atau 2-butoxyethanol

Produk pembersih yang digunakan pada tubuh secara umum adalah

Foto: toksin pemicu infertilitas

Foto: Orami Photo Stock

Produk pembersih tersebut di antaranya pembersih kaca, pembersih karpet, pembersih permukaan keras, dan pembersih oven.

Menurut Davis, pelarut yang dapat menghilangkan sisa lemak atau minyak dapat dengan mudah masuk ke dalam tubuh lewat kulit.

“Berbagai studi di China, yang memantau kesuburan secara ketat, memperlihatkan penurunan kesuburan pada perempuan dengan paparan tinggi (terhadap pelarut).”

Selain menggunakan produk pembersih yang dijual bebas, Moms juga dapat membuat pembersih alami dari bahan-bahan yang tidak beracun. Berikut pilihannya:

  • Pembersih serba guna: cuka + air + kulit lemon
  • Pembersih dapur: baking soda + air hangat
  • Pembersih kaca: cuka + air + alkohol 70% + essential oil (opsional)
  • Pembersih kuningan: cuka/air perasan lemon + garam

4. Pembersih yang Mengandung Paraben

Produk pembersih yang digunakan pada tubuh secara umum adalah

Foto: pembersih mengandung oaraben

Foto: Orami Photo Stock

Pembersih lain yang juga mengandung toksin dan dinilai berbahaya karena memicu infertilitas, adalah produk yang memiliki paraben di dalamnya.

Paraben dapat terdaftar sebagai methylparaben, ethylparaben, propylparaben, butylparaben, isobutylparaben, atau isopropylparaben.

Meski sebenarnya paraben masih menjadi perdebatan oleh para peneliti dan ahli ilmiah, tak ada salahnya bagi Moms untuk menghindarinya.

Hal ini karena paraben dapat bertindak seperti estrogen dalam tubuh.

Dalam Journal of Applied Toxicology yang dilakukan pada hewan telah menemukan bahwa butil paraben dapat membahayakan kesuburan pria.

“Meskipun setiap orang, pria atau wanita, memproduksi estrogen, tetapi hormon estrogen yang terlalu banyak pasti berdampak pada kesuburan. Estrogen mengatur hormon baik pada pria maupun wanita," jelas pendiri dan direktur medis di Fertility Specialists of Texas.

Ketika hormon ini tidak seimbang, peluang untuk menghasilkan sel telur yang sehat atau sperma yang sehat berkurang.

Jadi, gunakanlah produk yang bebas paraben. Jika Moms berencana untuk hamil, hindari kandungan berbahaya ini setidaknya selama 6 bulan menjelang pembuahan dan selama proses pembuahan.

Baca Juga: Jangan Bingung, Begini 8 Cara Membersihkan Setrikaan Gosong

5. Pembersih yang Mengandung Triclosan

Produk pembersih yang digunakan pada tubuh secara umum adalah

Foto: sabun pembersih mengandung triclosan

Foto: Orami Photo Stock

Zat kimia lain yang termasuk dalam kategori toksin dan perlu Moms hindari, yakni produk pembersih dengan kandungan triclosan.

Triclosan biasanya ditemukan dalam produk anti-bakteri. Meski penggunaannya telah dilarang untuk produk sabun, tetapi triclosan masih bisa ditemukan pada beberapa produk perawatan pribadi dan rumah tangga lainnya.

Sama seperti paraben dan phthalate, triclosan juga merupakan pengganggu hormon endokrin.

Dalam jurnal Environmental Research disebutkan bahwa, kadar triclosan urin yang lebih tinggi pada wanita hamil dikaitkan dengan pertumbuhan yang lebih buruk. Berat badan bayi, tinggi badan, dan lingkar kepala semuanya bisa terpengaruh.

Jadi, hindari untuk menggunakan produk yang memiliki kandungan triclosan di dalamnya ya, Moms.

Itu dia daftar produk pembersih yang mengandung toksin sehingga berbahaya bagi kesuburan.

Kini, Moms pun dapat lebih tenang saat bersih-bersih rumah karena bisa menggunakan pembersih yang aman dari toksin pemicu infertilitas.

Sumber

  • https://www.parents.com/getting-pregnant/trying-to-conceive/tips/household-products-to-avoid-when-youre-trying-to-get-pregnant/?slide=slide_ea77d60e-6efd-4c46-92b1-a14b4774fc1f#slide_ea77d60e-6efd-4c46-92b1-a14b4774fc1f
  • https://www.verywellfamily.com/the-best-cleaning-products-while-pregnant-4158158#citation-15
  • https://www.meta.org/papers/association-of-exposure-to-phenols-and-idiopathic/23435201
  • https://analyticalsciencejournals.onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1002/jat.3027
  • https://linkinghub.elsevier.com/retrieve/pii/S0013935117301858