Jawaban:
pantun
Maaf kalau salah
Semoga membantu
Jawaban:
Puisi yang berima a-b-a-b sering disebut puisi berima silang. Puisi berima silang berarti dalam bait puisi memiliki persamaan bunyi pada baris pertama dengan baris ketiga dan baris kedua dengan baris keempat.persamaan bunyi Rima tersebut terjadi secara selang seling
Penjelasan:
SEMOGA BERMANFAAT! ^-^
Rima (persamaan bunyi) adalah pengulangan bunyi berselang, baik dalam larik maupun pada akhir puisi yang berdekatan. Bunyi yang berima itu dapat ditampilkan oleh tekanan, nada tinggi, atau perpanjangan suara. Puisi-puisi yang bergaya rima kental biasanya adalah puisi-puisi melayu dan beberapa puisi angkatan dibwah penulis kontemporer. Mereka menulis puisi-puisi seperti bentuk pantun modern. Artinya ada beberapa bunyi yang sama pada setiap pengulangan bunyi yang berselang.
Jenis-Jenis Rima
Berikut ini terdapat beberapa jenis-jenis rima, terdiri atas:
1. RIMA BERDASARKAN BUNYI
Terdiri atas:
Seluruh suku akhirnya berirama sama.
Contoh :
ma – lang
ma – ti
pa – lang
ha – ti
Hanya sebagian suku akhir yang sama.
Contoh :
pu – lang
pa – gi
tu – kang
ha – ri
Seluruh kata berima
Contoh :
Mendatang-datang jua Kenagan masa lampau Menghilang muncul jua
Yang dulu sinau-silau
Kata jua yang diulang dua kali pada tempat yang sama itu berima mutlak.
Yang berima adalah suku akhir suku terbuka dengan vokal yang sama.
Contoh :
bu – ka
ba – tu
mu – ka
pa – lu
Yang berima itu suku akhir suku tertutup dengan vokal yang diikuti konsonan yang sama.
Contoh :
hi – lang
su – sut
ma – lang
ta – kut
Yang berima adalah bunyi-bunyi awal pada tiuap-tiap kata yang sebaris, maupun pada baris-baris berlainan.
Contoh :
Bukan beta bijak berperi
Pandai mengubah madahan syair
Bunyi b pada kata-kata dalam baris pertama bait puisi di atas disebut rima aliterasi.
Yang berima adalah vokal-vokal yang menjadi rangka kata-kata, baik pada satu baris maupun pada baris-baris berlainan.
Contoh :
se – cu – pak
tum – bang
se – cu – kat
mun – dam
Yang disebut asonansi ialah vokal-vokal e – u – a dan u – a pada kata-kata tersebut di atas.
Rima ini adalah vokal-vokal yang menjadi rangka kata-kata seperti pada asonansi tetapi memberikan kesan bunyi-bunyi yang berlawanan.
Contoh :
Tin – dak tan – duk ( i– a / a – u )
Mon – dar man – dir ( o – a / a – i )
2. BERDASARKAN LETAK KATA-KATA DALAM BARIS
Terdiri atas:
Apabila kata-kata yang berima terdapat pada awal-awal kata.
Contoh :
Pemuda kaulah harapan bangsa
Pemuda jangan suka berpangku tangan
Apabila kata-kata yang berima terletak di tengah.
Contoh :
Pemuda kaulah harapan bangsa
Pemudi kaulah harapan negeri
Apabila kata-kata yang berima terletak pada akhir.
Bentuk ini banyak digunakan dalam bentuk Pantun, Syair dan Gurindam.
Contoh :
Tolong – menolong umpama jari Bantu membantu setiap hari Bekerja selalu berlima diri
Itulah misal Tuhan memberi
Apabila kata-kata yang berima terdapat pada baris-baris yang berlainan.
Contoh :
Terlipat Terikat Engkau mencari
Terang matahari
Melambai Melombai Engkau beringin
Digerak angin
Terhibur Terlipur Engkau bermalam
Di tepi kolam
Apabila rima kata-kata yang berima itu terdapat pada baris yang sama.
Contoh :
Air mengalir menghilir sungai
(bunyi ir pada akhir ketiga kata)
Apabila sepatah kata dipakai berulang-ulang dalam kalimat yang beruntun.
Contoh :
Dapat sama laba Cicir sama rugi Bukit sama didaki Lurah sama dituruni Berat sama dipikul Ringan sama dijinjing Terapung sama hanyut
Terendam sama basah.
- Rima Berpeluk (Rima Berpaut)
Apabila umpamanya baris pertama berima dengan baris keempat, baris kedua berima dengan baris ketiga.
Rima ini terletak pada bentuk Soneta dengan rima a – b – b – a
Contoh :
Perasaan siapa ta’kan nyala ( a ) Melihat anak berlagu dendang ( b ) Seorang sajak di tepi padang ( b )
Tiada berbaju buka kepala ( a )
- Rima Bersilang (Rima Salib)
Rima yang letaknya berselang-selang.
Misalnya baris pertama berima dengan baris ketiga, dan baris kedua berima dengan baris keempat.
Rima ini dapat kita jumpai dalam bentuk Pantun yang berrumus
a – b – a – b.
Contoh :
Burung nuri burung dara ( a ) Terbang ke sisi taman kayangan ( b ) Karangan janggal banyak tak kena ( a )
Daripada paham belum sempurna ( b )
Apabila kata-kata yang berima terdapat pada kalimat-kalimat yang beruntun.
Bentuk ini dapat kita jumpai dalam bentuk Syair dengan rumusnya
a – a – a – a ; b – b – b –b
Contoh :
Hatiku rindu bukan kepalang ( a ) Dendam berahi berulang-ulang ( a ) Air mata bercucuran selang menyelang ( a )
Mengenangkan adik kekasih abang ( a )
Diriku lemah anggotaku layu ( b ) Rasakan cinta bertalu-talu ( b ) Kalau begini datanglah selalu ( b )
Tentulah kanda berpulang dahulu ( b )
Apabila kalimat yang beruntun dua-dua berima sama.
Misalnya dengan abjad a – a – b – b atau c – c – d – d – e – e dan seterusnya.
Contoh :
Sedikitpun matamu tak berkerling ( a ) Memandang ibumu sakit berguling ( a ) Air matamu tak bercucuran ( b )
Tinggalkan ibumu tak penghiburan ( b )
Apabila dalam bait-bait puisi ada kata yang tidak berima sedangkan kata-kata lain pada tempat yang sama di baris-baris lain memilikinya.
Rumus rima patah adalah a – a – b – a atau b – c – b – b
Contoh :
Beli baju ke pasar Minggu ( a ) Jangan lupa beli duku ( a ) Beli kemeja ke pasar Senen ( b )
Jangan lupa ajaklah daku ( a )
Beli kemeja ke pasar Senen ( b ) Jangan lupa membesi dasi ( c ) Jangan suka jajan permen ( b )
Lebih baik dibelikan semen ( b )
Tidak ada yang bersajak
Contoh :
Hanya sebuah bintang ( a ) Kelip kemilau ( b ) Tercapak di langit ( c )
Tidak berteman ( d )
Terdiri atas:
Rima rupa hanya terdapat pada puisi-puisi Melayu Klasik yang ditulis dengan huruf Arab – Melayu.
Tulisan ( bentuknya ) tampak sama, tetapi bunyinya berbeda.
Contoh :
1. Tulisan kata ramai dengan rami.
2. Tulisan kata lampau dengan lampu.
Untuk lebih jelasnya, marilah kita lihat contoh berikut ini :
Contoh :
1. Kota Jakarta yang berpenduduk hampir tujuh juta orang itu sangat ramai.
2. Pada masa lampau kehidupan masyarakat masih sederhana.
4. Berdasarkan Letak Pasanganya dalam Bait
Terdiri atas:
yaitu persamaan bunyi kata atau suku kata pada akhir setiap baris.
Contoh:
Abdul Nuluk putra baginda
Besarlah sudah bangsawan muda
yaitu persamaan bunyi kata atau suku kata yang saling berpasangan.
Contoh:
Sedikit pun matamu tak mengerling,
Memandang ibumu sakit berguling,
Air matamu tak bercucuran,
Tinggalkan ibumu tak penghiburan.
yaitu persamaan bunwi kata atau suku kata yang diletakkan secara silang.
Contoh:
Kalau ada sumur di ladang
Boleh kita menumpang mandi
Kalau ada umurku panjang
Boleh kita berjumpa lagi
yaitu persamaan bunyi kata atau suku kata yang saling berpelukan atau diapit satu atau dua suku kata atau kata yang sama bunyinya.
Contoh:
Hati memuja Tuhan Kuasa
Gerak laku jauhlah hati
Maafkan aku yang Gusti
Dalam usaha yang alpa
yaitu persamaan bunyi kata atau suku kata yang putus.
Contoh:
Padamu, seribu mawar sudah kuberi
Sekadar membeli cintamu
Tapi kau tetap membatu, diam, dan bisu
Walau seribu tahun sudah aku menunggu, rindu,
Pilu
yaitu persamaan bunyi kata atau suku kata yang diletakkan secara bebas.
Itulah ulasan tentang Rima : Pengertian, Jenis-Jenis Beserta Contohnya. Semoga apa yang diulas diatas bermanfaat bagi pembaca setia GuruPendidikan. Sekian dan Terima kasih.
Baca Juga:
- Contoh Sinonim Kata
- Ejaan Dan Tanda Baca dalam Karya Ilmiah
- Prosa Adalah – Pengertian, Jenis, Ciri, Bentuk, Contoh
- Pengertian Puisi – Ciri, Unsur, Jenis, Puisi Baru dan Lama, Contohnya
- Pantun – Pengertian, Ciri, Macam, Cinta, Jenaka, Pendidikan, Agama, Nasehat, Contohnya
- Sejarah Bahasa Indonesia
Mungkin Dibawah Ini yang Kamu Cari
- Penjelasan Lapisan Tulang Serta Fungsinya
- Tumbuhan Berkembangbiak Dengan Spora
- Pengertian Rayap Dalam Kehidupan
- √ Fungsi Lambung : Anatomi Dan Fisiologi Lambung Manusia
- AMDAL Adalah : Pengertian, Manfaat, Tujuan, Jenis, Dan Contohnya LENGKAP
- Hidrolisis Garam : Pengertian, Macam, Dan Rumus, Beserta Contoh Soalnya Secara Lengkap
- Reboisasi : Pengertian, Fungsi, 20 Manfaat Reboisasi dan Penghijauan
- Dinamika Penduduk : Pengertian, Dampak, Faktor Dan Solusinya Lengkap
- Masyarakat Multikultural : Pengertian, Ciri, Karakteristik, Faktor Penyebab, Dan Contohnya
- Hukum Kepler 1 2 3 : Sejarah, Bunyi, Fungsi, Rumus Dan Contoh Soal Lengkap