Raksa dipilih sebagai bahan pengisi termometer karena

Ilustrasi keuntungan raksa sebagai pengisi termometer Foto: Pixabay

Termometer menjadi alat ukur yang diandalkan untuk mengukur suhu, baik tubuh maupun ruangan. Mengutip buku IPA Terpadu SMP/MTs Kls VII A oleh Agung Wijaya, dasar kerja termometer umumnya adalah perubahan volume karena panas. Namun saat ini sudah banyak termometer yang mengandalkan komponen elektronika.

Termometer yang kerap ditemui dalam kehidupan sehari-hari adalah termometer zat cair. Alat ukur yang diciptakan oleh fisikawan Jerman Gabriel D. Fahrenheit tersebut menggunakan empat skala pengukuran, di antaranya Celcius, Reaumur, Fahrenheit, atau Kelvin.

Umumnya, termometer zat cair tersusun dari bejana berupa tabung bulat yang dilengkapi dengan sebuah pipa sempit atau kapiler. Kemudian, di dalamnya terdapat bahan pengukur berupa raksa.

Sebagai bahan pengisi termometer, raksa memiliki keuntungan tertentu. Apa saja? Simak ulasannya berikut ini.

Ilustrasi keuntungan raksa sebagai pengisi termometer Foto: Pixabay

Keuntungan Raksa Sebagai Pengisi Termometer

Menurut Redaksi Kawan Pustaka dalam bukunya yang berjudul Mudah Menguasai Fisika SMP Kelas 2, keuntungan raksa sebagai pengisi termometer meliputi beberapa hal, di antaranya:

  • Warna raksa mengilap seperti perak sehingga memudahkan pembacaan skala.

  • Volume raksa berubah secara teratur ketika terjadi perubahan suhu.

  • Raksa tidak membasahi dinding kaca ketika memuai atau menyusut.

  • Titik bekunya rendah (-40°C) dan titik didihnya tinggi (350°C), sehingga bisa mengukur suhu yang relatif rendah ataupun suhu relatif tinggi.

  • Mudah menyerap panas, sehingga cepat menunjukkan suhu.

Di samping kelebihannya, raksa juga memiliki kerugian sebagai pengisi termometer, antara lain adalah:

  • Raksa bersifat racun, sehingga berbahaya jika tabungnya pecah.

  • Tidak bisa digunakan untuk mengukur suhu yang sangat rendah, misalnya suhu di kutub utara atau kutub selatan.

Ilustrasi keuntungan raksa sebagai pengisi termometer Foto: Unsplash

Raksa bukan satu-satunya bahan pengisi termometer. Alat ukur tersebut juga dapat bekerja dengan menggunakan bahan pengisi alkohol.

Berikut kelebihan dan kekurangan alkohol sebagai pengisi termometer yang dikutip dari buku Pemanasan Global dan Perubahan Iklim oleh Bayu Sapta Hari (2019):

1. Kelebihan Alkohol Sebagai Pengisi Termometer

  • Lebih teliti karena lebih cepat memuai.

  • Bisa digunakan pada suhu yang sangat rendah karena membeku pada -112°C.

2. Kekurangan Alkohol Sebagai Pengisi Termometer

  • Tidak bisa digunakan untuk mengukur suhu yang tinggi lantaran mendidih pada 78°C.

  • Tidak berwarna sehingga hasil sulit terlihat.

  • Membasahi tempatnya sehingga pemuaian terhalang.

Ilustrasi keuntungan raksa sebagai pengisi termometer Foto: Unsplash

Macam-macam Termometer Zat Cair

Berdasarkan informasi dari buku IPA Terpadu SMP/MTs Kls VII A karangan Agung Wijaya, termometer zat cair terbagi menjadi beberapa macam, yakni:

Termometer ini digunakan untuk mengukur suhu tubuh manusia. Skala termometer ini berkisar antara 35°C sampai 42°C karena suhu badan manusia berkisar pada suhu tersebut. Ukuran yang sempit membuat termometer ini sangat teliti.

2.Termometer untuk Laboratorium

Termometer untuk laboratorium lebih panjang dibandingkan termometer suhu badan. Biasanya, alat ukur ini menggunakan raksa atau alkohol yang diberikan campuran, sehingga bisa mencapai suhu lebih dari 100°C dan kurang dari 0°C. Namun, termometer jenis ini kurang teliti.

3. Termometer Maksimum dan Minimum Buatan Six Bellani

Termometer Buatan Six Bellani ini menggunakan raksa, alkohol cair, dan uap alkohol sebagai alat pengukur. Biasanya, termometer ini digunakan di stasiun pemantau cuaca.