Rasul allah yang diberi kitab dan sekaligus diberi suhuf adalah nabi

Rasul allah yang diberi kitab dan sekaligus diberi suhuf adalah nabi

Selain kitab-kitab, Allah Swt. juga menurunkan suhuf yaitu wahyu Allah Swt. yang berupa lembaran-lembaran. Adapun Rasul atau Nabi yang menerima suhuf yaitu.[1]

  • Nabi Adam as, 10 suhuf
  • Nabi Syits as, 50 suhuf
  • Nabi Idris as, 30 suhuf
  • Nabi Musa as, 10 suhuf
  • Nabi Ibrahim as, 10 suhuf

Antara kitab dan suhuf mempunyai persamaan dan juga perbedaan. Persamaannya adalah keduanya sama-sama firman Allah yang diturunkan kepada para rasul-Nya. Adapun perbedaan antara kitab dan suhuf, antara lain sebagai berikut.

  1. Isi kitab lebih lengkap daripada isi suhuf.
  2. Bentuk dari kitab sudah dibukukan, sedangkan suhuf masih berbentuk lembaran-lembaran yang terpisah.
  3. Kitab biasanya berlaku lebih lama daripada suhuf. [2]

Untuk suhuf Ibrahim dan Musa tercantum di dalam firman Tuhan, Surah Al-A’la dan An-Najm, yang berbunyi:

قَدْ أَفْلَحَ مَنْ تَزَكَّى
وَذَكَرَ اسْمَ رَبِّهِ فَصَلَّى
بَلْ تُؤْثِرُونَ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا
وَالْآَخِرَةُ خَيْرٌ وَأَبْقَى
إِنَّ هَذَا لَفِي الصُّحُفِ الْأُولَى
صُحُفِ إِبْرَاهِيمَ وَمُوسَى

"Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan beriman), dan dia ingat nama Tuhannya, lalu dia sembahyang, tetapi kamu (orang-orang kafir) memilih kehidupan duniawi. Sedang kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal. Sesungguhnya ini benar-benar terdapat dalam kitab-kitab yang dahulu, (yaitu) Kitab-kitab Ibrahim dan Musa."

— Al-A’la:14-15

أَمْ لَمْ يُنَبَّأْ بِمَا فِي صُحُفِ مُوسَى
وَإِبْرَاهِيمَ الَّذِي وَفَّى

"Ataukah belum diberitakan kepadanya apa yang ada dalam lembaran-lembaran Musa? dan lembaran-lembaran Ibrahim yang selalu menyempurnakan janji?"

— An-Najm:36-37

  Portal Islam

  Portal Al Qur'an

  • Suhuf Ibrahim
  • Suhuf Musa
  • Al Quran
  • Kalam
  • Rasul

  1. ^ https://www.merdeka.com/jatim/perbedaan-kitab-dan-suhuf-dalam-agama-islam-ketahui-ciri-cirinya-kln.html
  2. ^ "5 NABI YANG MENERIMA SUHUF LENGKAP DENGAN JUMLAHNYA". Diakses tanggal 2020-11-28. 

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Suhuf&oldid=21094075"

Merdeka.com - Dalam agama Islam, salah satu pokok kepercayaan di Rukun Iman adalah meyakini keberadaan kitab-kitab dari Allah SWT. Kitab-kitab Allah SWT adalah himpunan atau kumpulan wahyu yang diturunkan oleh Allah SWT kepada para Rasul-Nya. Selanjutnya kumpulan wahyu inilah yang akan diteruskan kepada seluruh umat manusia untuk kemudian dijadikan sebagai pedoman dan pegangan hidup.

Allah SWT berfirman dalam surah Al-Baqarah:4, "Dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al-Qur’an) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat." (QS. 2:4).

Selain kitab, Allah SWT juga menurunkan suhuf kepada para nabi terdahulu. Suhuf menurut bahasa berarti lembaran. Adapun suhuf menurut istilah adalah wahyu yang disampaikan kepada rasul, tetapi tidak wajib disampaikan kepada manusia. Dengan demikian, jika dibandingkan dengan kitab, suhuf berada di bawah kitab suci.

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an, "Sesungguhnya ini benar-benar terdapat dalam kitab yang terdahulu, (yaitu) suhuf Ibrahim dan Musa." (Q.S. Al-A’la: 18-19).

Mengutip publikasi IAIN Salatiga, disebutkan terdapat beberapa suhuf yang masing-masing diberikan kepada Nabi Adam as sebanyak 10 suhuf, Nabi Syits as sebanyak 50 suhuf, Nabi Idris as sebanyak 30 suhuf, Nabi Ibrahim as sebanyak 10 suhuf, dan Nabi Musa as sebanyak 10 suhuf juga menerima kitab Taurat.

Berikut adalah penjelasan selengkapnya mengenai apa itu kitab dan suhuf serta ketahui pula perbedaan kitab dan suhuf dalam agama Islam.

2 dari 4 halaman

Kitab dan suhuf adalah wahyu yang sama-sama diturunkan oleh Allah SWT. Isi kitab dan suhuf disampaikan kepada para Rasul untuk kemudian disebarluaskan kepada seluruh umat manusia yang ada di muka bumi. Hal-hal yang terkandung dalam kitab dan suhuf ini lantas harus dijadikan dasar dan pedoman hidup manusia yang beragama. 

Kitab adalah lembaran wahyu Allah SWT yang telah dibukukan, sementara suhuf adalah lembaran wahyu Allah SWT yang masih berupa potongan-potongan lembaran dan belum dibukukan. Terdapat empat kitab yang telah diturunkan oleh Allah SWT, yakni Taurat, Zabur, Injil dan Al-Quran. Dalil-dalil tentang keberadaan kitab Allah SWT terdapat dalam ayat berikut:

"Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat diantara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu," (QS Al Maidah : 48).

Sementara di dalam Al-Quran disebutkan adanya suḥuf yang dimiliki oleh Nabi Musa as. dan Nabi Ibrahim as.

Perhatikan firman Allah SWT berikut ini: “Sesungguhnya ini terdapat dalam kitab-kitab yang dahulu, (yaitu) Suḥuf-Suḥuf (kitab-kitab) yang diturunkan kepada Ibrahim dan Musa.” (Q.S. al-A’la/87:19)

3 dari 4 halaman

Mengutip dari Buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti yang diakses melalui bsd.pendidikan.id, berikut adalah penjelasan lebih rinci mengenai keempat kitab yang telah diturunkan oleh Allah SWT;

1. Kitab Taurat

Kata taurat berasal dari bahasa Ibrani (thora: instruksi). Kitab Taurāt adalah salah satu kitab suci yang diwahyukan Allah Swt. kepada Nabi Musa as. untuk menjadi petunjuk dan bimbingan baginya dan bagi Bani Israil.

Firman Allah SWT: “Dan Kami berikan kepada Musa, Kitab (Taurāt) dan Kami jadikannya petunjuk bagi Bani Israil (dengan firman), “Janganlah kamu mengambil (pelindung) selain Aku.” (Q.S. al-Isrā’/17: 2)

Taurāt merupakan salah satu dari tiga komponen (Thora, Nabin, dan Khetubin) yang terdapat dalam kitab suci agama Yahudi yang disebut Biblia (al-Kitab), yang belakangan oleh orang-orang Kristen disebut Old Testament (Perjanjian Lama). Isi pokok Kitab Taurāt dikenal dengan Sepuluh Hukum (Ten Commandements) atau Sepuluh Firman yang diterima Nabi Musa as. di atas Bukit Tursina (Gunung Sinai).

Sepuluh Hukum tersebut berisi asas-asas keyakinan (akidah) dan asas-asas kebaktian (syari'ah), seperti berikut:

  1. Hormati dan cintai Allah satu saja,
  2. Sebutkan nama Allah dengan hormat,
  3. Kuduskan hari Tuhan (hari ke-7 atau hari Sabtu), 
  4. Hormati ibu bapakmu, 5. Jangan membunuh,
  5. Jangan berbuat cabul,
  6. Jangan mencuri,
  7. Jangan berdusta,
  8. Jangan ingin berbuat cabul,
  9. Jangan ingin memiliki barang orang lain dengan cara yang tidak halal.

2. Kitab Zabur

Kata zabur (bentuk jamaknya zubūr) berasal dari zabara-yazburu-zabr yang berarti menulis. Makna aslinya adalah kitab yang tertulis. Zabūr dalam bahasa Arab dikenal dengan sebutan mazmūr (jamaknya mazāmir), dan dalam bahasa Ibrani disebut mizmar, yaitu nyanyian rohani yang dianggap suci. Sebagian ulama menyebutnya Mazmūr, yaitu salah satu kitab suci yang diturunkan sebelum Al-Qur’an (selain Taurāt dan Injil).

Ayat yang menegaskan keberadaan Kitab Zabūr antara lain: “Sesungguhnya Kami mewahyukan kepadamu (Muhammad) sebagaimana Kami telah mewahyukan kepada Nuh dan nabi-nabi setelahnya, dan Kami telah mewahyukan (pula) kepada Ibrahim, Ismail, Ishak, Yakub dan anak cucunya; Isa, Ayyub, Yunus, Harun dan Sulaiman. Dan Kami telah memberikan Kitab Zabūr kepada Daud.” (Q.S. an-Nisā'/4: 163).

Kitab Zabūr berisi kumpulan ayat-ayat yang dianggap suci. Ada 150 surah dalam Kitab Zabūr yang tidak mengandung hukum-hukum, tetapi hanya berisi nasihat-nasihat, hikmah, pujian, dan sanjungan kepada Allah Swt. Secara garis besar, nyanyian rohani yang disenandungkan oleh Nabi Daud as. dalam Kitab Zabūr terdiri atas lima macam:

  1. nyanyian untuk memuji Tuhan (liturgi),
  2. nyanyian perorangan sebagai ucapan syukur,
  3. ratapan-ratapan jamaah,
  4. ratapan dan doa individu, dan 
  5. nyanyian untuk raja.

3. Kitab Injil

Kitab Injil diwahyukan oleh Allah SWT kepada Nabi Isa as. Kitab InjIl yang asli memuat keterangan-keterangan yang benar dan nyata, yaitu perintah-perintah Allah SWT agar manusia meng-esa-kan dan tidak menyekutukan-Nya dengan suatu apa pun. Ada pula penjelasan, bahwa di dalam Kitab InjIl terdapat keterangan bahwa di akhir zaman akan lahir nabi yang terakhir dan penutup para nabi dan rasul, yaitu bernama Ahmad atau Muhammad SAW.

Kitab Injil sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an, bahwa Isa as. untuk mengajarkan tauhid kepada umatnya atau pengikutnya. Tauhid di sini artinya meng-esa-kan Allah dan tidak menyekutukan-Nya.

Penjelasan ini tertulis dalam Q.S. al-Ḥadid /57: 27: “Kemudian Kami susulkan rasul-rasul Kami mengikuti jejak mereka dan Kami susulkan (pula) Isa putra Maryam; Dan Kami berikan InjIl kepadanya dan Kami jadikan rasa santun dan kasih sayang dalam hati orang-orang yang mengikutinya....” (Q.S. al-Ḥadid/57: 27).

Hanya saja Injil pun senasib dengan Taurat, yakni sudah mengalami perubahan dan penggantian yang dilakukan oleh tangan manusia. Kitab Injil yang sekarang memuat tulisan dan catatan perihal kehidupan atau sejarah hidupnya Nabi Isa as. Kitab ini ditulis menurut versi penulisnya, yaitu Matius, Markus, Lukas, dan Yahya (Yohana).

4. Kitab Al-Quran

Al-Quran diturunkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW melalui Malaikat Jibril. Al-Quran diturunkan tidak sekaligus, melainkan secara berangsur-angsur. Waktu turun al-Quran selama kurang lebih 23 tahun atau tepatnya 22 tahun 2 bulan 22 hari. Terdiri atas 30 juz, 114 surat, 6.236 ayat, 74.437 kalimat, dan 325.345 huruf.

Wahyu pertama adalah surah al-‘Alaq ayat 1-5, diturunkan pada malam 17 Ramaḍan tahun 610 M. di Gua Hira, ketika Nabi Muhammad SAW sedang ber-khalwat. Dengan diterimanya wahyu pertama ini, Nabi Muhammad SAW diangkat sebagai Rasul, yaitu manusia pilihan Allah SWT yang diberi wahyu untuk disampaikan kepada umatnya. Mulai saat itu, Rasulullah SAW diberi tugas oleh Allah SWT untuk menyampaikan risalah-Nya kepada seluruh umat manusia.

Al-Quran yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW menghapus sebagian syariat yang tertera dalam kitab-kitab terdahulu dan melengkapinya dengan tuntunan yang sesuai dengan perkembangan zaman. Al-Quran merupakan kitab suci terlengkap dan berlaku bagi semua umat manusia sampai akhir zaman. Oleh karena itu, sebagai muslim, kita tidak perlu meragukannya sama sekali.

Firman Allah SWT: “Kitab (al-Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa.” (Q.S. al-Baqarah/2: 2).

4 dari 4 halaman

Kitab dan suhuf tentunya memiliki beberapa persamaa dan perbedaan yang cukup mencolok. Persamaannya adalah bahwa dalam kitab-kitab yang diturunkan, semuanya mengajarkan tentang keesaan Allah SWT sehingga agama Islam lahir dan dikenal sebagai agama tauhid.

Sementara, perbedaan antara keempat kitab tersebut terdapat pada sifatnya. Kitab-kitab yang diturunkan sebelum Al-Quran bersifat lokal, dengan isi ajaran yang sederhana. Sedangkan Al-Quran bersifat universal dan dan abadi sepanjang serta luas cakupan ajarannya. 

Selain kitab, di dalam Al-Quran juga disebutkan mengenai keberadaan suhuf atau sahifah (halaman) yang berjumlah sebanyak 100 sahifah. Suhuf adalah firman dari Allah SWT yang turun kepada nabi atau rasul dan berisi hukum-hukum sebagai petunjuk dan pedoman dalam menjalankan agama Allah SWT.

Persamaan Kitab dan Suhuf

  • Sama-sama merupakan wahyu dari Allah SWT
  • Kitab dan suhuf sama-sama hanya diterima oleh nabi atau rasul-Nya

Perbedaan Kitab dan Suhuf

  • Suhuf adalah wahyu Allah Swt. yang disampaikan kepada para rasul, tetapi masih berupa “lembaran-lembaran” yang terpisah.
  • Isi suḥuf cenderung sangat sederhana.
  • Kitab adalah wahyu Allah Swt. yang disampaikan kepada para rasul sudah berbentuk buku atau kitab.
  • Isi kitab lebih lengkap jika dibandingkan dengan isi lembaran-lembaran suḥuf.

Kitab-kitab Allah SWT berfungsi untuk membantu manusia dalam meyakini keberadaan Allah SWT beserta ajaran-ajarannya. Perilaku yang mencerminkan keimanan terhadap kitab Allah SWT adalah;

  • Meyakini dengan sebenar-benarnya bahwa Kitab datang dari Allah SWT.
  • Menjadikan Kitab Allah sebagai pedoman khusus dan utama dalam kehidupan.
  • Memahami isi kandungannya.
  • Mengamalkan isi kitab dalam kehidupan sehari-hari.

Para nabi dan rasul berperan sebagai juru selamat bagi seluruh umat manusia, dikarenakan mereka menerima dan menjalankan wahyu-wahyu Allah SWT sekaligus menyebarkannya demi keselamatan umat sekalian dalam menempuh kehidupan duniawi maupun akhirat nanti.

(mdk/edl)