Jakarta: Pasang surut merupakan fenomena alam yang menunjukkan pergerakan permukaan air laut secara berkala. Pasang terjadi ketika air bergerak sampai batas terjauh garis pantai, sedangkan surut terjadi saat air bergerak menjauhi garis pantai. Peristiwa ini disebabkan oleh kombinasi gaya gravitasi dan gaya tarik menarik antara laut, matahari, dan bulan. Namun, pasang naik dan surut air laut yang ada di bumi mayoritas dipengaruhi oleh gravitasi bulan. Lantas, bagaimana proses terjadinya pasang surut air laut? Untuk mengupasnya lebih lanjut, simak pembahasan mengenai proses, jenis, dan manfaat pasang surut air laut yang dikutip dari Zenius: Pasang surut air laut terjadi karena beberapa faktor, utamanya adalah gaya gravitasi bulan terhadap bumi dan rotasi bumi. Ketika sisi bumi yang paling dekat dengan bulan mengalami tarikan gravitasi bulan yang paling kuat, maka akan menyebabkan air laut naik.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini? Ketika gaya gravitasi bulan menarik air laut di salah satu belahan bumi, itu juga akan menarik jatah air dari belahan bumi lain, sehingga terjadi pasang. Di sisi lain, air di belahan bumi yang diambil jatah airnya akan menjadi surut. Pasang surut air laut disebabkan oleh gaya gravitasi matahari, bulan, dan rotasi bumi. Itulah sebabnya, pasang surut air laut bisa dibedakan menjadi dua jenis berdasarkan posisi matahari, bulan, dan bumi.Kedua jenis tersebut ialah pasang purnama dan pasang perbani. Selain itu, berdasarkan frekuensinya, pasang surut juga dibedakan menjadi diurnal, semidiurnal, dan campuran. Berikut masing-masing penjelasannya: Spring tides atau pasang purnama terjadi pada waktu bulan memasuki fase bulan purnama dan bulan baru. Fenomena ini terjadi ketika matahari, bumi, dan bulan terletak sejajar atau membentuk sudut 180 derajat. Fenomena spring tides ditandai dengan terjadinya pasang naik yang sangat tinggi, namun akan sangat rendah ketika surut. Hal ini dikarenakan posisi antara matahari, bumi, dan bulan yang sejajar membuat gaya tarik menariknya tinggi.Analoginya, kalau belahan bumi A menarik, maka akan ada belahan bumi lainnya yang tertarik. Karena tarikannya besar, maka pasang dan surutnya juga besar. Pada fenomena ini, ketika air laut sedang pasang, permukaannya tak begitu naik. Begitu pun ketika sedang surut, permukaan air laut tidak terlalu rendah. Perbedaan utama antara pasang surut diurnal dan semidiurnal terletak pada periode gelombangnya. Interval antara pasang naik dan surut terjadi sekitar 12 jam 25 menit. Pasang surut diurnal terjadi sebanyak satu kali pasang naik dan satu kali pasang surut dalam 24 jam. Sedangkan, pasang surut semidiurnal memiliki periode dua kali pasang naik dan dua kali pasang surut dalam 24 jam.Selain itu, ada pula pasang campuran yang menggambarkan kedua jenis tersebut. Pasang surut campuran terjadi sebanyak dua kali pasang dan dua kali surut dalam 24 jam dengan ketinggian pasang surut yang berbeda-beda. Fenomena pasang surut air laut utamanya dimanfaatkan oleh nelayan untuk menentukan perkiraan waktu berlayar dan menangkap ikan. Selain itu, petani tambak garam juga bisa mengambil keuntungan dari fenomena ini. Petani garam bakal memperkirakan waktu terjadinya pasang air laut. Ketika fenomena itu terjadi, mereka akan mengambil air laut sebanyak-banyaknya untuk dijadikan garam. Tak cuma itu, Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) juga memanfaatkan pasang surut air laut untuk menggerakkan generator pembangkit listrik. Dengan begitu, listrik bisa dihasilkan dan dialirkan ke rumah-rumah.Demikianlah pembahasan mengenai fenomena pasang surut air laut, mulai dari proses, jenis, hingga manfaatnya bagi kehidupan. Semoga bermanfaat! (Nurisma Rahmatika) Baca:Simak, Proses Terjadinya Pelangi Hingga Fakta Uniknya Pasang adalah peristiwa naiknya permukaan air laut, sedangkan surut adalah peristiwa turunnya permukaan air laut. Pasang surut dipengaruhi oleh gaya gravitasi Bulan dan Matahari. Pasang terbagi menjadi dua jenis, yaitu pasang purnama dan pasang perbani. Pasang purnama terjadi ketika bulan purnama. Pasang ini menjadi maksimum ketika terjadi gerhana matahari, sementara itu pasang perbani terjadi ketika permukaan air laut turun serendah-rendahnya. Pasang ini terjadi saat saat posisi Bumi, Bulan, dan Matahari membentuk sudut 90°. Dengan demikian, perbedaan pasang purnama dan pasang perbani adalah pasang purnama terjadi ketika bulan purnama sementara pasang perbani terjadi saat saat posisi Bumi, Bulan, dan Matahari membentuk sudut 90°. Salah satu akibat dari pergerakan Bumi dan Bulan mengelilingi Matahari adalah terjadinya pasang naik dan surut air laut. Pasang naik dan surut air laut dibedakan menjadi dua, yaitu pasang purnama dan pasang perbani. Pasang perbani merupakan pasang naik terendah, dan pasang surut tertinggi yang terjadi ketika posisi Matahari, Bumi, dan Bulan membentuk sudut tegak lurus satu sama lain. Pasang perbani terjadi dua kali sebulan, saat posisi Bulan paruh awal (posisi C) dan Bulan paruh akhir (posisi D). Dengan demikian, informasi yang benar mengenai pasang perbani ditunjukkan oleh nomor 2 dan 4. Jadi, jawaban yang tepat adalah D. SOAL REPRODUKSI HEWAN 1. Beri contoh hewan yang melakukan perkembangbiakan dengan cara partenogenesis.... 2. Gajah, badak, kerbau melakukan perkembang … Sebutkan 30 buah serta nama buah tempat tumbuhnya musim berbuahnya pliss bantu jawab 1.Sekelompok siswa menemukan beberapa makhluk hidup di kebun sekolah. Makhluk hidup tersebut terdiri dari kucing, cacing, pohon pisang, pohon mangga, … sebutkan 10 hewan berserta adaptasinya?jelaskan!!tolong bntu senin dikumpulkan ☺️ aku gak nanya soal pelajaran tapi aku mau nanya minuman ini halal ga si Perhatikan gambar berikut ini. Proses metabolisme yang sesuai dengan gambar adalahA. Anabolisme karena zat makanan akan dibentuk di daunB. Anabolisme … 4. Ekolokasi adalah salah satu bentuk adaptasi yang dilakukan oleh hewan dengan penglihatan yang buruk pada malam hari. Hewan yang dapat melakukan eko … Tentukan ayat Alquran yang mendekati terkait dgn kalor 16. Hewan yang melahirkan memiliki ciri khusus. yaitu .... A. Menghasilkan sperma B. Menghasilkan ovum C. Mempunyai kantung untuk merawat anaknya D. M … Fikri merupakan seorang ahli entomologi yang sedang melakukan ekspedisi di hutan Sulawesi Selatan. Fikri menemukan spesies serangga mulai dari fase te … |