Peranan Indonesia dalam ASEAN antara lain ialah sebagai berikut.
- Indonesia sebagai salah satu pendiri ASEAN. Indonesia ialah merupakan salah satu dari lima negara pemrakarsa berdirinya ASEAN. Dasar berdirinya ASEAN adalah deklarasi Bangkok, yang dimana deklarasi tersebut di tanda tangani oleh menteri luar negeri dari kelima negara pendiri ASEAN, yaitu Adam Malik dari Indonesia, Narsisco Ramos dari Filiphina, Tun Abdul Razak dari Malaysia, Rajaratnam dari Singapura, dan Thanat Koman dari Thailand.
- Indonesia sebagai salah satu pemimpin ASEAN. Indonesia pernah berkali-kali menjadi pemimpin ASEAN, yaitu pada tahun 1976, 2003, dan 2011. Gaya kepemimpinan Indonesia mampu menjalin hubungan kerja sama yang baik dengan negara-negara di Kawasan Asia Tenggara. Indonesia juga memperkenalkan doktrin ketahanan nasional pada pertemuan ASEAN ministerial meeting ke-5 di Singapura melalui menteri luar negeri Adam Malik. Hal tersebut ditujukan untuk mempertegas tujuan ASEAN. Indonesia juga telah menyampaikan makalah yang berjudul reflection dalam rangka mengajak para anggota ASEAN yang lain untuk mengevaluasi kesepakatan ekonomi sebelumnya, dimana kesepakatan tersebut berkaitan dengan program kerja sama sektoral di berbagai bidang. Selain itu pada masa kepemimpinannya, Indonesia telah berhasil menyelenggarakan serangkaian pertemuan seperti Asean Ministerial Meeting (Pertemuan Tingkat Menteri ASEAN), danAsean Regional Forum (Forum Kawasan Asean), Pertemuan kementrian kawasan yang membahas mengenai penanggulangan berbagai masalah yang terjadi, dan lain sebagainya.
- Indonesia sebagai Tuan Rumah KTT ASEAN. Indonesia telah mendapatkan kepercayaan untuk mengadakan beberapa kali Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN. Adapun KTT ASEAN yang pernah di selenggarakan di Indonesia antara lain ialah KTT ASEAN ke-1 yang dilaksanakan pada 23 hingga 24 Februari 1976 di Bali. Dalam KTT tersebut terdapat kesepakatan tentang pembentukan sekretariat ASEAN yang berpusat di Jakarta dengan Sekretaris Jendral (Sekjen) pertamanya adalah putra Indonesia yang bernama H.R Dharsono, KTT ASEAN ke-9 yang dilaksanakan pada 7 hingga 8 Oktober 2003 di Bali. Dalam KTT tersebut, Indonesia mengusulkan pembentukan Komunitas Asean (Asean Community) yang mencakup bidang ekonomi, sosial, budaya, serta keamanan, KTT ASEAN ke-18 yang dilaksanakan pada tanggal 4 hingga 8 Mei 2011 di Jakarta, KTT ASEAN ke-19 yang dilaksanakan pada tanggal 17 hingga 19 November 2011 di Bali. Dalam Konferensi tersebut di dapat kesepakatan tentang kawasan bebas senjata nuklir di Asia Tenggara atau yang dikenal dengan Southeast Asia Nuclear Weapon Free Zone (SEANWFZ)
- Mampu menciptakan perdamaian di kawasan Asia Tenggara. Indonesia telah banyak membantu menjaga perdamaian khususnya di Kawasan Asia Tenggara, yaitu dengan membantu penyelesaian konflik-konflik yang dialami oleh negara anggota ASEAN lainnya pada tahun 1987, Indonesia menjadi penengah saat terjadinya konflik antara Kamboja dan Vietnam yang pada akhirnya pada tahun 1991 dalam Konfrensi Paris, kedua negara tersebut menyepakati adanya perjanjian damai. Indonesia menjadi penengah antara Moro National Front Liberation (MNFL) dengan pemerintah Filiphina, yang pada akhirnya kedua belah pihak tersebut sepakat untuk melakukan perjanjian damai yang dilakukan pada pertemuan di Indonesia.
Dengan demikian, tiga peran Indonesia di ASEAN sebagai salah satu pendiri ASEAN, pemimpin ASEAN, dan tuan rumah KTT ASEAN.
Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. Mohon bantu kami mengembangkan artikel ini dengan cara menambahkan rujukan ke sumber tepercaya. Pernyataan tak bersumber bisa saja dipertentangkan dan dihapus. Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN adalah pertemuan puncak antara pemimpin-pemimpin negara anggota ASEAN dalam hubungannya terhadap pengembangan ekonomi dan budaya antar negara-negara Asia Tenggara.[1] Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN Semboyan: "One Vision, One Identity, One Community". Anggota ASEAN ditampilkan dalam warna hijau
11
Cari sumber: "Konferensi Tingkat Tinggi Perbara" – berita · surat kabar · buku · cendekiawan · JSTOR (Pelajari cara dan kapan saatnya untuk menghapus pesan templat ini)
The Association of Southeast Asian Nation - Summit (ASEAN - Summit)
- Brunei
- Kamboja
- Indonesia
- Laos
- Malaysia
- Myanmar (Burma)
- Filipina
- Singapura
- Thailand
- Vietnam
- Timor Leste
• Ketua
• Sekretaris Jenderal
Situs web resmi
Situs Web Resmi
Sejak dibentuknya ASEAN telah berlangsung 14 kali KTT resmi, 4 KTT tidak resmi, dan 1 KTT Luar Biasa.
KTT ASEAN diselenggarakan oleh 10 negara Asia Tenggara setiap tahunnya.
KTT Asean di Hanoi, Vietnam pada 28-30 Oktober 2010.
1 | 23‒24 Februari 1976 | Indonesia | Bali |
2 | 4‒5 Agustus 1977 | Malaysia | Kuala Lumpur |
3 | 14‒15 Desember 1987 | Filipina | Manila |
4 | 27‒29 Januari 1992 | Singapura | Singapura |
5 | 14‒15 Desember 1995 | Thailand | Bangkok |
6 | 15‒16 Desember 1998 | Vietnam | Hanoi |
7 | 5‒6 November 2001 | Brunei | Bandar Seri Begawan |
8 | 4‒5 November 2002 | Kamboja | Phnom Penh |
9 | 7‒8 Oktober 2003 | Indonesia | Bali |
10 | 29‒30 November 2004 | Laos | Vientiane |
11 | 12‒14 Desember 2005 | Malaysia | Kuala Lumpur |
12 | 11‒14 Januari 20071,2 | Filipina | Cebu |
13 | 18‒22 November 2007 | Singapura | Singapura |
14 | 27 Februari-1 Maret 2009[2]3 | Thailand | Cha Am, Hua Hin |
15 | 10-11 April 2009 | Thailand | Cha Am, Hua Hin |
16 | 23–25 Oktober 2009 | Thailand | Cha Am, Hua Hin |
17 | 8-9 April 2010 | Vietnam | Hanoi |
18 | 28-31 Oktober 2010 | Vietnam | Hanoi |
19 | 7-8 Mei 2011 | Indonesia | Jakarta |
20 | 14-19 November 2011 | Indonesia | Bali |
21 | 3-4 April 2012 | Kamboja | Phnom Penh |
22 | 17-20 November 2012 | Kamboja | Phnom Penh |
23 | 24-25 April 2013 | Brunei | Bandar Seri Begawan |
24 | 9-10 Oktober 2013 | Brunei | Bandar Seri Begawan |
25 | 10–11 Mei 2014 | Myanmar | Naypyidaw |
26 | 10–12 November 2014 | Myanmar | Naypyidaw |
27 | 26–27 April 2015 | Malaysia | Kuala Lumpur/Langkawi |
28 | 18–22 November 2015 | Malaysia | Kuala Lumpur |
29 | 6–8 September 2016 | Laos | Vientiane |
30 | 28–29 April 2017 | Filipina | Pasay |
31 | 13–14 November 2017 | Filipina | Pasay |
32 | April 2018 | Singapura | Singapura |
33 | November 2018 | Singapura | Singapura |
34 | 20-23 Juni 2019 | Thailand | Bangkok |
35 | 31 Oktober-4 November 2019 | Thailand | Bangkok |
36 | TBA | Vietnam | TBA |
37 | TBA | Vietnam | TBA |
1 Ditunda dari tanggal sebelumnya 10‒14 Desember 2006 akibat Badai Seniang | |||
2 Menjadi tuan rumah setelah Myanmar mundur karena ditekan AS dan UE | |||
3 Ditunda dari tanggal sebelumnya 12‒17 Desember 2008 akibat krisis politik Thailand 2008. Pertemuan pada Maret kemudian dibatalkan akibat aksi unjuk rasa di lokasi pertemuan. | |||
1 | 30 November 1996 | Indonesia | Jakarta |
2 | 14‒16 Desember 1997 | Malaysia | Kuala Lumpur |
3 | 27‒28 November 1999 | Filipina | Manila |
4 | 22‒25 November 2000 | Singapura | Singapura |
1 | 6 Januari 2005 | Indonesia | Jakarta |
KTT ke-1
- Deklarasi Kerukunan ASEAN; Perjanjian Persahabatan dan Kerja Sama di Asia Tenggara (TAC); serta Persetujuan Pembentukan Sekretariat ASEAN.
KTT ke-2
- Pencetusan Bali Concord 1.
KTT ke-3
- Mengesahkan kembali prinsip-prinsip dasar ASEAN.
- Solidaritas kerjasama ASEAN dalam segala bidang.
- Melibatkan masyarakat di negara-negara anggota ASEAN dengan memperbesar peranan swasta dalam kerjasama ASEAN.
- Usaha bersama dalam menjaga keamanan stabilitas dan pertumbuhan kawasan ASEAN.
KTT ke-4
- ASEAN dibentuk Dewan ASEAN Free Trade Area (AFTA) untuk mengawasi, melaksanakan koordinasi.
- Memberikan penilaian terhadap pelaksanaan Skema Tarif Preferensi Efektif Bersama (Common Effective Preferential Tariff/CEPT) menuju Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN.
KTT ke-5
- Membicarakan upaya memasukkan Kamboja, Laos, Vietnam menjadi anggota serta memperkuat identitas ASEAN di mata dunia.
KTT ke-6
- Pemimpin ASEAN menetapkan Statement of Bold Measures yang juga berisikan komitmen mereka terhadap AFTA dan kesepakatan untuk mempercepat pemberlakuan AFTA dari tahun 2003 menjadi tahun 2002 bagi enam negara penandatangan skema CEPT, yaitu Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand.
KTT ke-7
- Mengeluarkan deklarasi HIV/AIDS.
- Mengeluarkan deklarasi Terorisme, karena menyangkut serangan terorisme pada gedung WTC di Amerika.
KTT ke-8
- Pengeluaran deklarasi Terorisme, bagaimana cara-cara pencegahan.
- Pengesahan ASEAN Tourism Agreement.
KTT ke-9
- Pencetusan Bali Concord II yang akan dideklarasikan itu berisi tiga konsep komunitas ASEAN yang terdiri dari tiga pilar, yaitu Komunitas Keamanan ASEAN (ASC), Komunitas Ekonomi ASEAN (AEC) dan Komunitas Sosial Budaya ASEAN (ASSC).
KTT ke-10
- Program Aksi Vientiane (Vientiane Action Program) yang diluluskan dalam konferensi tersebut menekankan perlunya mempersempit kesenjangan perkembangan antara 10 negara anggota ASEAN, memperluas hubungan kerja sama dengan para mitra untuk membangun sebuah masyarakat ASEAN yang terbuka terhadap dunia luar dan penuh vitalitas pada tahun 2020.
KTT ke-11
- Perjanjian perdagangan jasa demi kerja sama ekonomi yang komprehensif dengan Korea Selatan, memorandum of understanding (MoU) pendirian ASEAN-Korea Center, dan dokumen hasil KTT Asia Timur yang diberi label Deklarasi Singapura atas Perubahan Iklim, Energi, dan Lingkungan Hidup.
KTT ke-12
- Membahas masalah-masalah mengenai keamanan kawasan, perundingan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), keamanan energi Asia Tenggara, pencegahan dan pengendalian penyakit AIDS serta masalah nuklir Semenanjung Korea.
KTT ke-13
- Penandatanganan beberapa kesepakatan, antara lain seperti perjanjian perdagangan dalam kerangka kerjasama ekonomi dan penandatangan kerjasama ASEAN dengan Korea Center, menyepakati ASEAN Center.
KTT ke-14
- Penandatanganan persetujuan pembentukan Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN-Australia-Selandia Baru.
KTT tidak resmi ke-1
- Kesepakatan untuk menerima Kamboja, Laos, dan Myanmar sebagai anggota penuh ASEAN secara bersamaan. (BASKARA)
KTT tidak resmi ke-2
- Sepakat untuk mencanangkan Visi ASEAN 2020 yang mencakup seluruh aspek yang ingin dicapai bangsa-bangsa Asia Tengara dalam memasuki abad 21, baik di bidang politik, ekonomi maupun sosial budaya.
KTT tidak resmi ke-3
- Kesepakatan untuk mengembangkan kerja sama di bidang pembangunan ekonomi, sosial, politik dan keamanan serta melanjutkan reformasi struktural guna meningkatkan kerja sama untuk pertumbuhan ekonomi di kawasan.
KTT tidak resmi ke-4
- Sepakat untuk pembangunan proyek jalur kereta api yang menghubungkan Singapura hingga China, bahkan Eropa guna meningkatkan arus wisatawan.
KTT Luar Biasa (Jakarta, 6 Januari 2005)
- Pembahasan bagaimana penanggulangan dan solusi menghadapi gempa atau tsunami.
- ^ Denis Hew (2005). Roadmap to an Asean Economic Community. Institute of Southeast Asian Studies. ISBN 9812303472.
- ^ "The 14th ASEAN Summit has been rescheduled for 24-26 February 2009", ASEAN, 15 Desember 2008.
- (Inggris) Situs resmi KTT ke-11 Diarsipkan 2005-12-11 di Wayback Machine.
- (Inggris) Situs KTT ke-11 di BERNAMA Diarsipkan 2006-02-08 di Wayback Machine.
Diperoleh dari "//id.wikipedia.org/w/index.php?title=Konferensi_Tingkat_Tinggi_Perbara&oldid=21021784"