Salah satu contoh perwujudan nilai luhur Pancasila dalam lingkungan keluarga adalah

Jakarta -

Pancasila mengandung nilai-nilai luhur yang dapat diterapkan dalam perilaku sehari-hari. Nilai-nilai yang terkandung dalam sila Pancasila yaitu nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan.


Contoh perilaku yang mencerminkan perwujudan nilai dasar Pancasila seperti dikutip dari Pasti Bisa Pendidikan pancasila dan Kewarganegaraan untuk SD/MI kelas IV dan Arif Cerdas untuk Sekolah Dasar Kelas 5 oleh Christiana Umi yakni sebagai berikut.


Contoh perilaku yang mencerminkan perwujudan nilai dasar Pancasila:


a. Contoh Perilaku Perwujudan Nilai Ketuhanan


Nilai yang terkandung dalam sila pertama Pancasila adalah nilai ketuhanan. Contoh sikap perilaku manusia sebagai warga negara yang mencerminkan nilai dasar Pancasila yang pertama yaitu:

1. Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya


2. Percaya dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.


3. Tidak melakukan penistaan terhadap suatu agama. Penistaan terhadap agama adalah perilaku menghina atau merendahkan agama, contohnya melakukan pembakaran rumah ibadah


4. Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa


5. Mengembangkan sikap saling menghormati, bekerja sama, dan tolong-menolong antar pemeluk agama dan penganut kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa

6. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan kepada orang lain


7. Menjalankan perintah agama sesuai ajaran agama yang dianut, misalnya dengan rajin beribadah


8. Melaksanakan sikap toleran


9. Menghormati orang yang merayakan hari besar keagamaannya


10. Mempersilahkan teman untuk melaksanakan ibadah dengan nyaman

b. Contoh Perilaku Nilai Kemanusiaan


Nilai yang terkandung dalam sila ke-2 Pancasila adalah nilai kemanusiaan. Contoh perilaku yang mencerminkan nilai kemanusiaan dalam Pancasila yaitu:


1. Mengakui persamaan derajat, hak, dan kewajiban asasi setiap manusia tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, warna kulit, kedudukan sosial, dan sebagainya


2. Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai harkat dan martabatnya sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa


3. Mengembangkan sikap saling mencintai dan mengasihi antara sesama manusia

4. Tidak semena-mena terhadap orang lain


5. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan seperti bakti sosial, memberikan bantuan ke panti asuhan, dan membantu korban bencana alam


6. Senang membantu teman yang sedang mengalami kesusahan


7. Mengembangkan sikap tenggang rasa


8. Menjunjung tinggi hak asasi manusia


9. Mengembangkan sikap saling menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain


10. Membela kebenaran dan keadilan


11. Berteman tanpa membeda-bedakan latar belakang


12. Tidak memihak dalam menyelesaikan masalah


13. Menjenguk teman yang sakit


14. Membantu orang lain yang kesusahan tanpa pandang latar belakang


15. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan persamaan kewajiban antara sesama manusia


16. Mengembangkan sikap tenggang rasa

(twu/lus)


Page 2

Jakarta -

Pancasila mengandung nilai-nilai luhur yang dapat diterapkan dalam perilaku sehari-hari. Nilai-nilai yang terkandung dalam sila Pancasila yaitu nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan.


Contoh perilaku yang mencerminkan perwujudan nilai dasar Pancasila seperti dikutip dari Pasti Bisa Pendidikan pancasila dan Kewarganegaraan untuk SD/MI kelas IV dan Arif Cerdas untuk Sekolah Dasar Kelas 5 oleh Christiana Umi yakni sebagai berikut.


Contoh perilaku yang mencerminkan perwujudan nilai dasar Pancasila:


a. Contoh Perilaku Perwujudan Nilai Ketuhanan


Nilai yang terkandung dalam sila pertama Pancasila adalah nilai ketuhanan. Contoh sikap perilaku manusia sebagai warga negara yang mencerminkan nilai dasar Pancasila yang pertama yaitu:

1. Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya


2. Percaya dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.


3. Tidak melakukan penistaan terhadap suatu agama. Penistaan terhadap agama adalah perilaku menghina atau merendahkan agama, contohnya melakukan pembakaran rumah ibadah


4. Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa


5. Mengembangkan sikap saling menghormati, bekerja sama, dan tolong-menolong antar pemeluk agama dan penganut kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa

6. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan kepada orang lain


7. Menjalankan perintah agama sesuai ajaran agama yang dianut, misalnya dengan rajin beribadah


8. Melaksanakan sikap toleran


9. Menghormati orang yang merayakan hari besar keagamaannya


10. Mempersilahkan teman untuk melaksanakan ibadah dengan nyaman

b. Contoh Perilaku Nilai Kemanusiaan


Nilai yang terkandung dalam sila ke-2 Pancasila adalah nilai kemanusiaan. Contoh perilaku yang mencerminkan nilai kemanusiaan dalam Pancasila yaitu:


1. Mengakui persamaan derajat, hak, dan kewajiban asasi setiap manusia tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, warna kulit, kedudukan sosial, dan sebagainya


2. Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai harkat dan martabatnya sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa


3. Mengembangkan sikap saling mencintai dan mengasihi antara sesama manusia

4. Tidak semena-mena terhadap orang lain


5. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan seperti bakti sosial, memberikan bantuan ke panti asuhan, dan membantu korban bencana alam


6. Senang membantu teman yang sedang mengalami kesusahan


7. Mengembangkan sikap tenggang rasa


8. Menjunjung tinggi hak asasi manusia


9. Mengembangkan sikap saling menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain


10. Membela kebenaran dan keadilan


11. Berteman tanpa membeda-bedakan latar belakang


12. Tidak memihak dalam menyelesaikan masalah


13. Menjenguk teman yang sakit


14. Membantu orang lain yang kesusahan tanpa pandang latar belakang


15. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan persamaan kewajiban antara sesama manusia


16. Mengembangkan sikap tenggang rasa

Jakarta -

Pancasila merupakan ideologi bangsa Indonesia yang menjadi panduan dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Dalam Pancasila terkandung berbagai nilai-nilai luhur yang bisa kita terapkan dalam berbagai aspek kehidupan. Tahukah kamu seperti apa perwujudan nilai-nilai Pancasila dalam bidang sosial budaya?

Jika kita amati, masyarakat terus berkembang mengalami perubahan di bidang sosial budaya. Maka, perwujudan nilai-nilai Pancasila dalam bidang sosial budaya adalah upaya agar setiap perubahan tetap mengarah pada sistem dan nilai luhur dalam Pancasila.

Meski begitu, tentunya sistem nilai sosial saat ini terus berkembang dan maju ke arah modern. Namun, modernisasi ini bukan berarti "westernisasi", melainkan proses perubahan menuju ke arah yang lebih maju dalam masyarakat.

Dalam buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang diterbitkan Kemdikbud (2018), perwujudan nilai-nilai Pancasila dalam bidang sosial budaya yang sudah diterapkan masyarakat Indonesia sejak lama yaitu nilai kekeluargaan, musyawarah, dan gotong royong yang mesti diturunkan ke generasi muda.

Masyarakat akan terus berkembang dan mengalami perubahan sosial budaya terutama demi kepentingan kemajuan bersama. Namun, perubahan tetap harus berlandaskan nilai Pancasila. Berikut ini contoh perwujudan nilai-nilai Pancasila dalam bidang sosial budaya, yaitu:

1. Gotong royong

Ciri khas bangsa Indonesia salah satunya yaitu selalu menerapkan sikap gotong royong untuk menumbuhkan kerukunan, kekeluargaan, dan sikap tolong menolong dalam kehidupan masyarakat. Hal ini diyakini nantinya akan mendorong pada persatuan Indonesia yang semakin menguat.

2. Pengambilan keputusan secara musyawarah

Musyawarah merupakan kegiatan pemecahan masalah dan pengambilan keputusan secara bersama. Praktik musyawarah sering kita lakukan ketika pemilu yang diselenggarakan pemerintah dengan berlandaskan sifat luber jurdil atau langsung, umum, bebas, rahasia dan jujur, adil.

3. Toleransi antar suku, ras, dan agama

Indonesia merupakan negara kepulauan yang mana menimbulkan keberagaman suku, ras, hingga agama. Untuk mencegah konflik antar perbedaan tersebut, nilai pancasila yang harus diterapkan yaitu sikap toleransi. Masyarakat diimbau untuk saling memberi kebebasan dan tidak memandang sebelah mata suku maupun agama lain.

4. Menciptakan lingkungan rukun, adil, dan harmonis

Dalam bermasyarakat sikap rukun, adil dan menciptakan keharmonisan sangat dibutuhkan agar tercipta lingkungan yang nyaman dan tenteram. Keluarga merupakan lingkup terkecil masyarakat yang menjadi agen sosialisasi bagi individu dalam berinteraksi dengan dunia luar. Maka praktik sikap tersebut harus dimulai dari keluarga agar tujuan tercapai.

5. Pelestarian budaya lokal

Keberagaman budaya Indonesia memiliki nilai dan harga yang tak ternilai. Setiap kebudayaan perlu dilestarikan dengan mengimplementasikan dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Contohnya dengan mempelajari dan menggunakan bahasa daerah masing-masing, melakukan adat tradisi, dan lainnya.

6. Menghargai pendapat dan pandangan orang lain

Biasanya nilai ini digunakan ketika sedang bermusyawarah dimana setiap orang saling memiliki perbedaan pendapat dan pandangan. Berbeda pendapat bukan hal yang buruk, setiap orang berhak mengeluarkan pendapat. Sikap menghargai ini penting agar musyawarah berjalan kondusif dan menghasilkan keputusan yang adil dan bermanfaat bagi seluruh anggota.

7. Menjunjung Tinggi Hak Asasi Manusia

Sebagai negara yang menjunjung tinggi HAM, masyarakat perlu memahami sikap adil dan jauh dari tindakan kekerasan dan diskriminasi. Setiap orang memiliki hak dan kewajiban untuk menerapkan sikap ini agar tercipta lingkungan yang aman.

Selain itu, tak dapat dimungkiri nilai-nilai sosial dari luar dapat masuk ke tengah masyarakat. Contohnya seperti semangat bekerja keras, kedisiplinan, sikap ilmiah, merupakan beberapa nilai sosial dari luar yang dapat diterima sesuai nilai-nilai Pancasila.

Sementara sikap feodal, sikap eksklusif, dan budaya asing lain yang bertentangan dengan perwujudan nilai-nilai Pancasila dalam bidang sosial budaya perlu dicegah. Beberapa contoh budaya asing yang dapat diterapkan misalnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang dapat memperkaya dan bermanfaat bagi kemajuan bangsa.

Simak Video "Menengok Kampung Pancasila Ciamis yang Punya 4 Rumah Ibadah Berdekatan"



(pal/pal)


Page 2

Jakarta -

Pancasila merupakan ideologi bangsa Indonesia yang menjadi panduan dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Dalam Pancasila terkandung berbagai nilai-nilai luhur yang bisa kita terapkan dalam berbagai aspek kehidupan. Tahukah kamu seperti apa perwujudan nilai-nilai Pancasila dalam bidang sosial budaya?

Jika kita amati, masyarakat terus berkembang mengalami perubahan di bidang sosial budaya. Maka, perwujudan nilai-nilai Pancasila dalam bidang sosial budaya adalah upaya agar setiap perubahan tetap mengarah pada sistem dan nilai luhur dalam Pancasila.

Meski begitu, tentunya sistem nilai sosial saat ini terus berkembang dan maju ke arah modern. Namun, modernisasi ini bukan berarti "westernisasi", melainkan proses perubahan menuju ke arah yang lebih maju dalam masyarakat.

Dalam buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang diterbitkan Kemdikbud (2018), perwujudan nilai-nilai Pancasila dalam bidang sosial budaya yang sudah diterapkan masyarakat Indonesia sejak lama yaitu nilai kekeluargaan, musyawarah, dan gotong royong yang mesti diturunkan ke generasi muda.

Masyarakat akan terus berkembang dan mengalami perubahan sosial budaya terutama demi kepentingan kemajuan bersama. Namun, perubahan tetap harus berlandaskan nilai Pancasila. Berikut ini contoh perwujudan nilai-nilai Pancasila dalam bidang sosial budaya, yaitu:

1. Gotong royong

Ciri khas bangsa Indonesia salah satunya yaitu selalu menerapkan sikap gotong royong untuk menumbuhkan kerukunan, kekeluargaan, dan sikap tolong menolong dalam kehidupan masyarakat. Hal ini diyakini nantinya akan mendorong pada persatuan Indonesia yang semakin menguat.

2. Pengambilan keputusan secara musyawarah

Musyawarah merupakan kegiatan pemecahan masalah dan pengambilan keputusan secara bersama. Praktik musyawarah sering kita lakukan ketika pemilu yang diselenggarakan pemerintah dengan berlandaskan sifat luber jurdil atau langsung, umum, bebas, rahasia dan jujur, adil.

3. Toleransi antar suku, ras, dan agama

Indonesia merupakan negara kepulauan yang mana menimbulkan keberagaman suku, ras, hingga agama. Untuk mencegah konflik antar perbedaan tersebut, nilai pancasila yang harus diterapkan yaitu sikap toleransi. Masyarakat diimbau untuk saling memberi kebebasan dan tidak memandang sebelah mata suku maupun agama lain.

4. Menciptakan lingkungan rukun, adil, dan harmonis

Dalam bermasyarakat sikap rukun, adil dan menciptakan keharmonisan sangat dibutuhkan agar tercipta lingkungan yang nyaman dan tenteram. Keluarga merupakan lingkup terkecil masyarakat yang menjadi agen sosialisasi bagi individu dalam berinteraksi dengan dunia luar. Maka praktik sikap tersebut harus dimulai dari keluarga agar tujuan tercapai.

5. Pelestarian budaya lokal

Keberagaman budaya Indonesia memiliki nilai dan harga yang tak ternilai. Setiap kebudayaan perlu dilestarikan dengan mengimplementasikan dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Contohnya dengan mempelajari dan menggunakan bahasa daerah masing-masing, melakukan adat tradisi, dan lainnya.

6. Menghargai pendapat dan pandangan orang lain

Biasanya nilai ini digunakan ketika sedang bermusyawarah dimana setiap orang saling memiliki perbedaan pendapat dan pandangan. Berbeda pendapat bukan hal yang buruk, setiap orang berhak mengeluarkan pendapat. Sikap menghargai ini penting agar musyawarah berjalan kondusif dan menghasilkan keputusan yang adil dan bermanfaat bagi seluruh anggota.

7. Menjunjung Tinggi Hak Asasi Manusia

Sebagai negara yang menjunjung tinggi HAM, masyarakat perlu memahami sikap adil dan jauh dari tindakan kekerasan dan diskriminasi. Setiap orang memiliki hak dan kewajiban untuk menerapkan sikap ini agar tercipta lingkungan yang aman.

Selain itu, tak dapat dimungkiri nilai-nilai sosial dari luar dapat masuk ke tengah masyarakat. Contohnya seperti semangat bekerja keras, kedisiplinan, sikap ilmiah, merupakan beberapa nilai sosial dari luar yang dapat diterima sesuai nilai-nilai Pancasila.

Sementara sikap feodal, sikap eksklusif, dan budaya asing lain yang bertentangan dengan perwujudan nilai-nilai Pancasila dalam bidang sosial budaya perlu dicegah. Beberapa contoh budaya asing yang dapat diterapkan misalnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang dapat memperkaya dan bermanfaat bagi kemajuan bangsa.

Simak Video "Menengok Kampung Pancasila Ciamis yang Punya 4 Rumah Ibadah Berdekatan"


[Gambas:Video 20detik]
(pal/pal)