Salah satu karakteristik Permintaan uang yang sesuai dengan motif transaksi adalah

Salah satu karakteristik Permintaan uang yang sesuai dengan motif transaksi adalah

Loading Preview

Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.

Salah satu karakteristik Permintaan uang yang sesuai dengan motif transaksi adalah

Salah satu karakteristik Permintaan uang yang sesuai dengan motif transaksi adalah
Lihat Foto

Shutterstock.com

Ilustrasi uang kertas Yuan di bank

KOMPAS.com – Teori permintaan uang menurut Keynes dikenal dengan teori Liquidity of Preference yang menjelaskan perilaku masyarakat dalam memegang uang.

Menurut Keynes, permintaan uang untuk transaksi yang dipengaruhi oleh besarnya pendapatan nasional merupakan hal yang tidak bisa dibantah. Semakin tinggi kegiatan transaksi ekonomi, maka akan semakin tinggi permintaan uang untuk kebutuhan transaksi.

Dalam buku Ekonomi Moneter (2008) karya Imamudin Yuliadi, dijelaskan bahwa menurut Keynes, kebutuhan uang tidak hanya untuk sesuatu yang sifatnya normal dan reguler seperti halnya kebutuhan uang untuk transaksi.

Tetapi, kebutuhan uang juga untuk sesuatu di luar perencanaan sebelumnya, seperti kebutuhan untuk membeli obat ketika sakit, kebutuhan membeli peralatan produksi ketika mengalami kerusakan, dan lain-lain.

Artinya, seseorang perlu menyediakan uang khusus untuk berjaga-jaga dan mengantisipasi seandainya terjadi sesuatu di luar apa yang direncanakan. Besarnya kebutuhan uang untuk berjaga-jaga dipengaruhi langsung oleh besarnya tingkat pendapatan nasional.

Baca juga: Teori Permintaan Uang Klasik

Motif permintaan uang untuk kebutuhan transaksi dan untuk berjaga-jaga sebenarnya masih sejalan dengan pemikiran kaum klasik.

Namun, ada satu hal yang membedakan motif permintaan uang menurut Keynes dengan pemikiran klasik, yaitu motif spekulasi. Motif spekulasi berhubungan dengan fungsi uang sebagai penyimpan nilai.

Berkaitan dengan motif spekulasi, Keynes menjelaskan bahwa pilihan masyarakat dalam memegang kekayaan menyangkut dua bentuk alternatif, yaitu uang kas dan obligasi. Masing-masing bentuk kekayaan tersebut memberikan kemudahan dan keuntungannya sendiri-sendiri.

Uang kas menyediakan kemudahan dalam bentuk likuiditas untuk kepentingan transaksi, sementara obligasi menyediakan keuntungan berupa pendapatan bunga.

Selain motif spekulasi, perbedaan lain antara pemikiran Keynes dengan pemikiran kaum klasik terletak pada penekanan analisis ekonominya.

Baca juga: Modal: Defisini dan Jenis-Jenisnya

Permintaan Uang Menurut Keynes. Foto: iStock

Permintaan uang menurut Keynes merujuk pada permintaan uang untuk transaksi yang dipengaruhi oleh besarnya pendapatan nasional. Semakin tinggi kegiatan transaksi ekonomi, semakin tinggi permintaan uang untuk kebutuhan transaksi.

Secara umum, pengertian permintaan uang adalah hasrat para pemilik kekayaan untuk memegang kekayaannya dalam bentuk uang tunai dan tidak dalam bentuk kekayaan lainnya.

Keynes yang memiliki nama lengkap John Maynard Keynes ini berpendapat dalam buku Ekonomi Moneter karya Jimmy Hasoloa, teori permintaan uang adalah karena uang diperlukan sebagai alat pembayaran, untuk keperluan berjaga-jaga, dan untuk keperluan sehari-hari.

Dalam buku Principles of Money, Banking, and Financial Markets karya Lawrence S. Ritter dkk., ada beberapa ide teori permintaan uang Keynes pada pasar uang, yaitu tiga motif masyarakat dalam memegang uang. Simak pembahasan berikut.

Motif Permintaan Uang Menurut Keynes

Motif Permintaan Uang Menurut Keynes. Foto: iStock

Keynes berpendapat bahwa ada tiga motif permintaan uang, yaitu untuk transaksi, berjaga-jaga, dan spekulasi. Berikut masing-masing penjelasannya.

1. Motif Transaksi (Transaction Motive)

Menurut Keynes, motif transaksi adalah dorongan orang memegang uang untuk kebutuhan transaksi atau pembayaran, baik yang dilakukan oleh rumah tangga konsumen ataupun rumah tangga perusahaan.

Bagi konsumen motif transaksi berkaitan dengan pembayaran listrik, telepon, dan uang belanja harian. Sementara itu, rumah tangga perusahaan berhubungan dengan pengeluaran upah atau gaji karyawan dan lainnya.

2. Motif Berjaga-jaga (Precautionary Motive)

Keynes menganalisis teori permintaan uang klasik lebih jauh dari sekadar untuk transaksi. Permintaan uang tersebut adalah untuk berjaga-jaga memberikan rasa aman menghadapi rekening yang tidak terduga (unexpected bill), seperti untuk biaya pengobatan dan perbaikan secara tiba-tiba.

Menurut Keynes, masyarakat memerlukan uang kas untuk transaksi dan berjaga-jaga, karena beberapa alasan, di antaranya:

  • Transaksi pengeluaran sering kali terjadi lebih dahulu daripada penerimaan atau pendapatannya.

  • Pengeluaran sering kali tidak dapat diperkirakan sebelumnya.

  • Penerimaan yang diharapkan tidak jadi diterima.

  • Pengeluaran yang terjadi sangat penting dan menguntungkan untuk dilakukan lebih dahulu.

3. Motif Spekulasi (Speculative Motive)

Keynes mempunyai ide yang bertujuan agar seseorang memegang uang untuk spekulasi ini, sesuai dengan fungsi uang sebagai alat penyimpanan nilai dan kekayaan atau sebagai aset.

Motif spekulasi pada suatu sistem ekonomi modern di mana lembaga keuangan sudah mengalami perkembangan yang sangat pesat mendorong masyarakatnya untuk menggunakan uang untuk kegiatan spekulasi, yaitu disimpan atau digunakan untuk membeli surat berharga, seperti obligasi pemerintah, saham, dan instrumen lainnya.

Faktor yang menentukan besarnya permintaan uang untuk motif spekulasi ini adalah besarnya suku bunga, dividen, dan surat-surat berharga. Sementara beberapa faktor lainnya meliputi:

  • Jumlah uang yang beredar ditetapkan oleh pemerintah atau otoritas moneter.

  • Keseimbangan di pasar uang dipengaruhi oleh besarnya pendapatan nasional dan tingkat bunga.