Salah satu negara yang turut bergabung dalam pakta pertahanan seato adalah…

Salah satu alasan yang menyebabkan Indonesia tidak turut bergabung dalam pakta pertahanan SEATO adalah?

  1. Indonesia bukan negara yang antikomunis
  2. Indonesia tidak bermusuhan dengan Uni Soviet
  3. bertentangan dengan politik luar negeri bebas aktif
  4. Indonesia tidak sepaham dengan Amerika Serikat
  5. Indonesia termasuk dalam negara Blok Timur

Jawaban: C. bertentangan dengan politik luar negeri bebas aktif.

Baca Juga :  Neymar da Silva Santos Junior born 5 February 1992, commonly known as Neymar, is a Brazilian footballer who plays for La Liga club FC Barcelona and the Brazilian national team, as forward or winger. At the age of 19, Neymar Jr won the 2011 South American Footballer of the Year award, after coming third in 2010. He followed this up by winning it again in 2012. In 2012 Neymar received nominations for the FIFA Ballon d'or, where he came 10th, and the FIFA Puskas Award, which he won. He is known for his acceleration, speed, dribbling, finishing and ability with both feet. His playing style has earned him critical acclaim, with fans, media and former players drawing comparison to former Brazil player Pele, who has called Neymar “an excellent player”. Neymar joined Santos 2003 and after through the ranks, he was promoted to their first team squaD. He made his debut for Santos in 2009 and was voted the Best Young Player of the 2009 Campeonato PaulistA. Further honours followed, with Neymar being voted best player as Santos won the 2010 Campeonato Paulista, and also being top score in the 2010 Copa de Brasil with 11 goals. He finished the 2010 season with 42 goals in 60 games as his club achieved the DoublE. Neymar was again voted best player of the year in 2011 as his retained the state title and Santos also winning the 2011 Copa Libertadores in which Neymar scored 6 goals in 13 appearances. He also played a key role in securing a continental Double for his team, Santos’ first since 1963. He received the Bronze Ball in the 2011 FIFA Club World Cup, with Santos making it to the final, where they were defeated 4-0 by Barcelona. What is the monologue about?

Dilansir dari Ensiklopedia, salah satu alasan yang menyebabkan indonesia tidak turut bergabung dalam pakta pertahanan seato adalah bertentangan dengan politik luar negeri bebas aktif.

web temakuis


Latihan Soal - SD/MI - SMP/MTs - SMA | Kategori: Semua Soal SMA Sejarah (Acak)

★ Ujian Semester 2 (UAS / UKK) Sejarah SMA Kelas 12

Salah satu alasan yang menyebabkan Indonesia tidak turut bergabung dalam pakta pertahanan SEATO adalah…. a. Indonesia bukan negara yang antikomunis b. Indonesia tidak bermusuhan dengan Uni Soviet c. bertentangan dengan politik luar negeri bebas aktif d. Indonesia tidak sepaham dengan Amerika Serikat

e. Indonesia termasuk dalam negara Blok Timur

Page 2


Latihan Soal - SD/MI - SMP/MTs - SMA | Kategori: Semua Soal SMA Sejarah (Acak)

★ Sejarah Indonesia SMA Kelas 10

Kerajaan Kutai di Kalimantan Timur diyakini sebgai kerjaan tertua di Indonesia karena….

A. Banyak ditemukan candi-candi Hindu

B. Karena pengaruhnya meliputi seluruh wilayah Indonesia

C. Sampai sekarang masih banyak pengikutnya

D. Ditemukannya Yupa berangka tahun 4 M

E. Rajanya sudah beragam Hindu

Pilih jawaban kamu:
A  B  C  D  E 

Soal / jawaban salah? klik disini untuk mengoreksi melalui kolom komentar

Preview soal lainnya: Ujian Nasional Sejarah SMA Kelas 12 Tahun 2017

Alasan negara-negara Asia dan Afrika menyatukan visi dan kerja sama melalui Gerakan Nonblok karena persaingan ideologi diantara kedua negara adidaya yakni Amerika Serikat dan Uni Soviet yang ternyata membawa ancaman nyata bagi negara-negara dunia ketiga, yaitu dalam bentuk…

a. Merajalelanya ideologi kapitalisme

b. Intervensi masalah dalam negeri

c. Perang proksi

d. Kolonialisme baru

e. Bom nuklir

Materi Latihan Soal Lainnya:

Cara Menggunakan : Baca dan cermati soal baik-baik, lalu pilih salah satu jawaban yang kamu anggap benar dengan mengklik / tap pilihan yang tersedia.

Tips : Jika halaman ini selalu menampilkan soal yang sama secara beruntun, maka pastikan kamu mengoreksi soal terlebih dahulu dengan menekan tombol "Koreksi" diatas.

tirto.id - Dua belas tahun sebelum terbentuknya ASEAN, ada sebuah organisasi regional di Asia Tenggara yang lebih dahulu berdiri dan eksis selama 22 tahun bernama Southeast Asia Treaty Organization (SEATO) atau Pakta Pertahanan Asia Tenggara. SEATO resmi berdiri pada 19 Februari 1955 di Bangkok, Thailand sebagai tindak lanjut dari penandatanganan Pakta Manila pada 8 September 1954. Anggotanya terdiri dari Australia, Perancis, Selandia Baru, Pakistan, Filipina, Thailand, Inggris, dan Amerika Serikat.

Selama dekade pertama, kegiatan SEATO terbilang menjanjikan. Mereka mendirikan Kantor Perencanaan Militer (MPO) dan rutin menggelar latihan militer gabungan. Angkatan bersenjata Thailand dimodernisasi dan ditingkatkan kapasitasnya. Begitu juga dengan Pakistan, Filipina, bahkan Vietnam Selatan yang bukan negara anggota juga ikut dipoles. Tujuannya untuk melindungi Asia Tenggara dari ekspansi komunis.

Namun sejak 1964 kesolidan SEATO mulai goyah. Ada negara anggota yang memilih berperang sendiri, keluar dari keanggotaan, atau berhenti membayar iuran. Konferensi Penasihat Militer SEATO hanya berhenti di pertemuan ke-37 pada 20 Oktober 1972. MPO dibubarkan pada 31 Januari 1974. Saat pertemuan dewan ke-20 di New York tahun 1975, mereka sepakat melucuti SEATO secara bertahap.

Sempat muncul keinginan menjadikan SEATO hanya sebagai forum diskusi antar pemerintah tentang masalah keamanan kawasan, tetapi tidak tercapai. Latihan pada 20 Februari 1976 adalah latihan gabungan terakhir SEATO. Sampai akhirnya pada 30 Juni 1977, tepat hari ini 43 tahun lalu, organisasi yang sempat dijuluki NATO-nya Asia ini resmi bubar ditandai dengan penutupan kantor sekretariatnya di Bangkok.

Niat Membendung Komunis

Pakta Manila berisi delapan pasal yang isinya tentang penguatan wilayah Asia Tenggara dari serangan pihak luar dan menegakkan perdamaian. Terdapat klausul di akhir pakta yang secara spesifik memuat kemungkinan AS melakukan intervensi ketika ada agresi dari blok komunis.

Dalam konteks geopolitik Perang Dingin di Asia Tenggara, pendirian SEATO adalah respons yang rasional dalam upaya Barat membendung kekuatan komunis yang mekar di Asia. Perang Korea (1950-1953) menunjukkan bagaimana Republik Rakyat Cina sanggup melakukan intervensi di negara tetangga saat mendukung Korea Utara. Sementara di Vietnam berdiri pemerintahan komunis Republik Demokratik Rakyat Vietnam (DRVN) yang juga memenangkan Perang Indocina Pertama (1946-1954).

AS ketika itu dipimpin Presiden Dwight D. Eisenhower (1953-1961) yang sebelumnya menjabat sebagai panglima tertinggi NATO. Ia ingin mengulangi kesuksesan dengan membentuk NATO versi Asia Tenggara. Langkah Washington sejalan dengan kebijakan presiden sebelumnya, Harry S. Truman (1945-1953), yang mendukung semua unsur nonkomunis di seluruh dunia untuk berjuang melawan tekanan komunis baik dari sumber lokal maupun asing. Kebijakan yang kemudian popular disebut Doktrin Truman ini, catat Calvin Jillson dalam American Government: Political Development and Institutional Change (2018), menjadi fondasi kebijakan luar negeri AS di tahun-tahun berikutnya.

Namun dari delapan negara anggota SEATO, hanya Filipina dan Thailand yang berasal dari Asia Tenggara. Dikutip dari situs resmi Departemen Luar Negeri AS, Filipina bergabung karena hubungan dekatnya dengan negara Paman Sam dan ada kekhawatiran adanya pemberontakan komunis. Thailand bergabung karena khawatir Daerah Otonomi Thailand di provinsi Yunnan di Cina Selatan akan dikomuniskan oleh RRC.

Negara-negara Asia Tenggara lainnya menolak pembentukan SEATO terutama dari anggota gerakan Non-Blok, termasuk Indonesia. Sementara Malaya (termasuk Singapura), sedang berada di posisi sulit secara politis untuk memberikan dukungan pada SEATO. Vietnam, Kamboja, dan Laos telah terikat Perjanjian Jenewa 1954 yang ditandatangani setelah berakhirnya Perang Indocina Pertama. Isinya mencegah ketiga negara tersebut bergabung dengan aliansi militer internasional manapun.

Keenam negara anggota SEATO yang berasal dari luar Asia Tenggara adalah pihak-pihak yang punya kepentingan regional atau organisasi. Australia dan Selandia Baru yang berada di kawasan Pasifik telah menyaksikan Perang Korea dan Indocina sehingga merasa perlu bergabung guna mencegah merembetnya konflik ke wilayah mereka. Inggris dan Perancis punya kepentingan mempertahankan koloni di wilayah Asia Tenggara. Pakistan berbeda lagi: mendukung SEATO agar mendapat sokongan dalam konflik melawan India.

Infografik Mozaik SEATO Pakta Pertahanan Asia Tenggara. tirto.id/Nauval

Sebagai tindak lanjut dari kegiatan militer, SEATO membentuk Kantor Perencanaan Militer (MPO) pada Maret 1957. Isinya para perwira senior dari berbagai negara anggota yang bertugas merancang tanggapan aliansi apabila terjadi invasi komunis di Indocina. Setiap tahun, negara-negara SEATO melakukan latihan militer gabungan. Tidak hanya pada urusan keamanan, SEATO juga mengadakan pertemuan dan pameran tentang topik budaya, agama, dan sejarah. Negara-negara non-Asia turut mensponsori beasiswa untuk para sarjana dari Asia Tenggara termasuk memberikan paket bantuan ekonomi ke Thailand dan Filipina.

Semuanya masih terlihat baik-baik saja setidaknya sampai tahun 1964. Damien Marc Fenton dalam To Cage the Red Dragon: SEATO and the Defence of Southeast Asia, 1955-1965 (2012) mencatat, kala itu Washington mulai meninjau kembali manfaat SEATO sehubungan dengan meningkatnya keinginan AS untuk secara sepihak membantu Vietnam Selatan mengalahkan pasukan Viet Cong dari utara.

Keputusan AS terlibat dalam Perang Vietnam membuat perpecahan di tubuh SEATO dan fungsi kolektifnya dipertanyakan. Inggris menolak mengirim pasukan membantu AS di Vietnam. Perancis memilih netral dan belakangan berhenti membayar iuran ke SEATO pada 1974. Pakistan yang merasa tidak kunjung mendapat bantuan nyata untuk mengatasi konflik Indo-Pakistan memilih keluar dari SEATO pada 1973. Hanya Australia, Selandia Baru, dan Thailand yang secara politis dan militer cenderung mendukung dan terlibat dalam Perang Vietnam. Sementara MPO, mesin militer SEATO, tidak mampu berbuat apa-apa.

AS keliru menyamakan pendirian SEATO bakal semudah dan seefektif NATO. Pendudukan dan eksploitasi di Asia Tenggara telah memicu perlawanan rakyat yang banyak menggunakan taktik gerilya dan semangat komunisme. Hasilnya, komunis menang di Vietnam, Laos, dan Kamboja pada 1975. SEATO sudah kehilangan alasan utama mereka berdiri. Panen kutukan datang dari luar dan dalam hingga dijuluki sebagai macan kertas karena tak bertaji di lapangan.

Baca juga artikel terkait PERANG DINGIN atau tulisan menarik lainnya Tony Firman
(tirto.id - ton/ivn)


Penulis: Tony Firman
Editor: Ivan Aulia Ahsan

Subscribe for updates Unsubscribe from updates

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA