Salah satu organ yang menyusun sistem reproduksi pada laki-laki adalah

Organ reproduksi pria merupakan sekelompok organ yang terlibat dalam sistem reproduksi dan terbagi menjadi dua bagian, yakni organ internal dan organ eksternal. Dalam proses reproduksi, diperlukan juga hormon tertentu untuk membantu fungsi organ reproduksi pria.

Organ reproduksi pria dimiliki sejak lahir, namun kemampuan reproduksi baru akan dimulai setelah masa pubertas, yaitu pada kisaran usia 9­­–15 tahun. Secara garis besar, organ reproduksi pria berfungsi untuk menghasilkan air mani dan sperma, kemudian memasukkan sperma ke dalam organ reproduksi wanita untuk proses pembuahan.

Salah satu organ yang menyusun sistem reproduksi pada laki-laki adalah

Organ Reproduksi Pria

Berdasarkan letaknya, organ reproduksi pria terbagi ke dalam dua bagian, yaitu:

Organ eksternal

Organ reproduksi pria bagian luar terdiri dari tiga organ, yaitu:

  • Penis, berfungsi sebagai jalan keluarnya urine dan sperma.
  • Skrotum (kantong zakar), berfungsi sebagai sistem kontrol suhu pada testis. Suhu pada testis erat kaitannya dalam memproduksi sperma yang sehat.
  • Testis, berfungsi untuk memproduksi sperma dan hormon testosteron (hormon utama pada pria).

Organ internal

Organ reproduksi pria bagian dalam terdiri dari beberapa organ, meliputi:

  • Epididimis, berfungsi menyimpan sel sperma yang diproduksi di testis dan mengangkut sperma yang belum matang menuju tabung vas deferens agar menjadi sperma matang.
  • Kelenjar prostat, berkontribusi dalam memberikan cairan tambahan untuk proses ejakulasi. Cairan prostat juga membantu sperma agar tetap sehat.
  • Kelenjar bulbouretral, berperan dalam menghasilkan cairan yang berfungsi untuk melumasi uretra dan menetralisir keasaman yang mungkin ada karena tetesan sisa urine.
  • Vesikula seminalis, berfungsi menghasilkan cairan fruktosa yang digunakan sperma sebagai sumber energi ketika beraktivitas.
  • Uretra, saluran yang membawa urine atau sperma ke luar tubuh.
  • Vas deferens, yaitu tabung yang berfungsi mengangkut sperma matang menuju uretra dalam persiapan untuk ejakulasi.

Seluruh organ reproduksi pria ini berperan penting dalam setiap tahapan proses reproduksi, mulai dari pembuahan hingga terjadinya kehamilan.

Saat pria atau anak laki-laki yang telah melewati masa pubertas terangsang secara seksual, tubuhnya akan mengalami ereksi. Ketika ereksi, penis akan membesar dan kaku karena pembuluh darah melebar sehingga darah yang masuk menjadi lebih banyak.

Setelah pria mengalami ereksi, yang kemudian diikuti dengan ejakulasi, penis akan mengeluarkan air mani bersama dengan sperma di dalamnya. Dalam tiap kali ejakulasi, volume air mani yang dikeluarkan adalah 2,5–5 mililiter. Tiap mililiter mengandung lebih dari 20 juta sperma.

Setelah sperma memasuki vagina, sperma akan terus bergerak menuju leher rahim hingga sel telur untuk mencapai proses pembuahan dan akhirnya terjadi kehamilan.

Hormon Reproduksi Pria

Seluruh sistem reproduksi pada pria tergantung pada hormon, yaitu zat kimiawi yang mengatur aktivitas sel dan organ pada tubuh. Hormon utama yang terlibat dalam fungsi sistem reproduksi pria meliputi:

1. Hormon gonadotropin

Saat anak laki-laki memasuki masa pubertas, tubuhnya akan memproduksi lebih banyak hormon gonadotropin. Hormon ini dihasilkan oleh kelenjar hipotalamus pada otak.

Kenaikan hormon gonadotropin kemudian akan merangsang produksi hormon luteinizing hormone dan hormon perangsang folikel (follicle-stimulating hormone) yang dihasilkan oleh kelenjar pituitari.

2. Hormon perangsang folikel (follicle-stimulating hormone)

Hormon ini sangat penting agar organ reproduksi pria dapat menghasilkan sperma. Setiap hari produksi sperma yang dihasilkan bisa mencapai 300 juta, dengan masa pembentukan tiap sperma sekitar 65–75 hari.

3. Luteinizing hormone

Saat hormon ini dilepaskan ke dalam darah, akan terjadi produksi dan pelepasan hormon testosteron sebagai hormon utama pada pria.

4. Hormon testosteron

Produksi testosteron pada masa pubertas memicu berbagai perubahan fisik, seperti pembesaran testis dan skrotum, penis yang semakin memanjang, suara yang semakin berat, serta tumbuhnya rambut di sekitar alat kelamin, wajah, dan ketiak.

Sebagian remaja laki-laki juga mengalami penambahan berat dan tinggi badan yang signifikan setelah memasuki masa pubertas. Testosteron juga akan memengaruhi massa tulang dan gairah seksual.

Memberikan pemahaman yang memadai kepada anak laki-laki tentang organ reproduksi pria, sebaiknya sudah dimulai sejak masa kanak-kanak hingga remaja. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah perilaku seks yang berbahaya dan kehamilan yang tidak direncanakan, sejak dini.

Jika Anda memiliki pertanyaan atau masalah pada organ reproduksi Anda, dianjurkan untuk berkonsultasi dengan dokter.

Hai Sobat Zenius kali ini gue akan menjelaskan tentang sistem reproduksi pria, termasuk organ-organ penyusun dan penyakit atau gangguan pada sistem reproduksi pria.

Secara garis besar, organ penyusun sistem reproduksi pria berfungsi untuk menghasilkan sperma dan meneruskannya ke vagina agar terjadi pembuahan. 

Sistem reproduksi itu apa sih?

Sistem reproduksi adalah kumpulan organ yang berfungsi untuk berkembang biak. Karena perannya yang penting itu, sehingga kita perlu menjaganya dengan baik.

Kali ini gue bakal mengajak elo untuk mengenal lebih dekat tentang sistem reproduksi pria. Yuk, bahas satu per satu tentang organ penyusun sistem reproduksi pada laki-laki!

Organ Penyusun Sistem Reproduksi Pria

Organ penyusun sistem reproduksi pria terbagi menjadi dua bagian, yaitu organ eksternal (luar) dan organ internal (dalam). Untuk organ bagian luar terdapat penis, skrotum, dan testis. Sedangkan, organ bagian dalam yaitu epididimis, kelenjar prostat, kelenjar bulbouretral, vesikula seminalis, uretra, dan vas deferens.

Salah satu organ yang menyusun sistem reproduksi pada laki-laki adalah
Organ-organ penyusun sistem reproduksi pada pria (Dok. thoughtco.com)

Biar makin ngerti lagi, simak struktur dan fungsi organ-organ penyusun sistem reproduksi pada laki-laki di bawah ini ya!

Penis 

Penis merupakan organ eksternal pada sistem reproduksi pria. Fungsinya adalah sebagai jalan keluar urine dan sel sperma. 

Nah, badan atau batang penis berbentuk silinder seperti spons dan pada saat normal memiliki tekstur lembek, sedangkan ketika mengalami ereksi akan mengeras akibat adanya darah yang mengisi korpus kavernosum penis (batang penis) tersebut. 

Skrotum

Skrotum merupakan kantong pembungkus testis. Kantong tersebut merupakan kulit tipis, berpigmen, tidak memiliki jaringan lemak, terlipat, dan berkerut.

Tahu nggak nih kalau ternyata skrotum bisa mengendur dan mengerut lho, guys. Saat skrotum terpapar suhu dan cuaca dingin (misalnya air dingin), maka dartos berkontraksi dan membuat skrotum tampak pendek dan berkerut. 

Sedangkan, saat suhu hangat, maka skrotum menjadi lebih halus, lembek, dan terlihat normal karena tidak terselip di sekitar testis.

Nah, hal itu disebabkan oleh yang namanya dartos. Dartos adalah lapisan otot tak sadar yang fungsinya untuk membatasi skrotum kanan dan kiri, serta untuk mengerut dan mengendurkan skrotum. 

Kenapa sih, kok skrotum bisa mengatur suhu, untuk apa sih? Tentu saja untuk produksi sperma yang sehat, karena suhu berperan erat dalam produksi sperma.

Testis

Kelenjar reproduksi pada laki-laki adalah sperma. Testis merupakan organ reproduksi pada pria yang menjadi sumber spermatozoa. Yap, sel sperma pada pria diproduksi oleh testis ini lho, guys.  

Selain itu, testis juga berperan dalam produksi hormon androgen dan testosteron yang merupakan hormon utama pada pria.

Oh iya, hormon testosteron tersebut diproduksi oleh Sel Leydig yang ada di testis. Testosteron ini akan menstimulasi kelenjar prostat dan vesikula seminalis.

Epididimis

Epididimis merupakan organ yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara sperma dari testis, kemudian sperma yang belum matang akan dibawa menuju tabung vas deferens agar menjadi sperma matang.

Salah satu organ yang menyusun sistem reproduksi pada laki-laki adalah
Literasi tentang organ dan kesehatan reporduksi sangat penting untuk segala lapisan usia (Dok. PxHere.com).

Vas Deferens

Nah, setelah dari epididimis, maka sperma akan diangkut oleh vas deferens menuju uretra.

Vesikula Seminalis

Cairan fruktosa ternyata dihasilkan oleh vesikula seminalis lho, guys. Cairan fruktosa itu merupakan sumber energi bagi sperma untuk beraktivitas.

Kelenjar Prostat

Selain vesikula seminalis, kelenjar prostat juga berfungsi untuk memberikan cairan tambahan kepada sperma untuk ejakulasi, sifatnya yaitu asam. Cairan prostat juga berfungsi untuk membantu sperma agar tetap sehat. Letak kelenjar prostat berada di bawah kandung kemih.

Kelenjar Bulbouretral

Kalau kelenjar yang satu ini sih fungsinya sebagai penghasil cairan juga, tapi digunakan untuk melumasi uretra dan menetralisir keasaman pada setiap tetesan urine.

Uretra

Uretra merupakan saluran bagi urine dan air mani.

Itu tadi nama nama organ penyusun sistem reproduksi pada laki-laki beserta fungsinya. Pastikan elo paham ya gunanya setiap organ yang ada.

Di bawah ini gue mau ajak elo belajar mengenai penyakit yang berhubungan dengan sistem reproduksi pria. Langsung lanjut baca ya!

Penyakit Sistem Reproduksi Pria

Salah satu organ yang menyusun sistem reproduksi pada laki-laki adalah
Penting untuk para pria menjaga kesehatan sistem reproduksinya (Dok.unsplash.com).

Kanker Prostat

Sesuai namanya, kanker prostat adalah kanker yang berkembang di dalam kelenjar prostat. Menurut World Health Organization (WHO), kanker prostat adalah gangguan pada sistem reproduksi pria yang paling banyak diderita.

Penyebabnya bisa beraneka ragam, ada yang dikarenakan pertambahan usia, obesitas, pola makan kurang sehat, paparan bahan kimia, penyakit menular seksual, dan keturunan. Pada awalnya, penderita tidak merasakan gejala apapun, namun ketika kanker membesar dan kelenjar prostat mengalami peradangan, maka penderita akan merasakan gangguan buang air kecil.

Disfungsi Ereksi

Disfungsi ereksi merupakan gangguan pada sistem reproduksi pria yang ditandai dengan ketidakmampuan pria untuk mencapai atau mempertahankan ereksi dengan baik saat berhubungan seksual.

Prostatitis

Prostatitis adalah peradangan yang terjadi pada kelenjar prostat. Gangguan ini bisa terjadi secara tiba-tiba atau berkembang perlahan dalam waktu yang lama. Biasanya sih penderita akan mengalami nyeri dan sulit buang air kecil. Penyebab gangguan ini adalah bakteri.

Kriptorkidisme

Gangguan yang satu ini merupakan kegagalan dari salah satu atau kedua testis untuk turun dari rongga abdomen ke dalam skrotum saat bayi. Pengobatan gangguan ini bisa dilakukan dengan pemberian hormon human chorionic gonadotropin untuk merangsang hormon testosteron.

Yap, itu dia penjelasan mengenai sistem reproduksi pria dan materi organ reproduksi laki-laki, mulai dari penjelasannya hingga gangguan yang dialami. Guys, tetap jaga kesehatan ya! 

Gue harap elo sekarang udah bisa mengidentifikasi organ-organ penyusun sistem reproduksi pada laki-laki. Nggak jarang lho soal dengan gambar organ jadi jenis soal yang muncul di UTBK. Pastiin elo ngerti dan hapal semua fungsi organnya ya.

Kalau elo mau belajar lebih banyak lagi mengenai sistem reproduksi pria, elo bisa klik banner di bawah ini ya. Oh iya lebih seru lagi kalau elo download aplikasi Zenius dan tonton langsung di HP elo.

Salah satu organ yang menyusun sistem reproduksi pada laki-laki adalah
Klik dan langsung belajar!

Semoga penjelasan di atas bisa bermanfaat ya. Have a nice day!

Baca Juga Artikel Materi Biologi Lainnya

Sistem Imun dan Imunisasi

Sistem Tata Surya

Sistem Koordinasi Manusia

Originally published: February 21, 2021
Updated by: Silvia Dwi