Sebutkan 3 Kelainan pada tulang belakang dan cara menghindarinya

Apa yang Sebaiknya Kita Lakukan Supaya Terhindar dari Kelainan Tulang Lordosis, Kifosis, dan Skoliosis – Lordosis, kifosis, dan skoliosis adalah jenis-jenis kelainan pada tulang belakang yang bisa mengubah postur tubuh penderitanya. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menghindari gangguan kesehatan tulang tersebut, antara lain adalah sebagai berikut.

Jawabannya adalah dengan senantiasa menjaga kesehatan tulang dan mengonsumsi makanan yang bagus untuk pertumbuhan tulang, seperti makanan-makanan yang mengandung zat kapur tinggi atau mengonsumsi minuman yang kaya akan kalsium dan mineral yang baik untuk pertumbuhan dan kesehatan tulang kamu.

Yang sebaiknya kita lakukan supaya terhindar dari kelainan tulang lordosis, kifosis, dan skoliosis adalah sebagai berikut:

  • Menjaga cara duduk dengan posisi yang benar.
  • Sikap duduk tulang belakang tidak tidak melengkung pada daerah lumbalis.
  • Sikap duduk tidak membengkok atau membentuk huruf “S” atau melengkung ke arah samping.
  • Sikap duduk tidak membungkuk.
  • Rajin berolahraga secara teratur.
  • Banyak mengonsumsi makanan dan minuman yang mengandung kalsium dan mineral yang baik untuk tulang.
  • Mengurangi kegiatan membawa beban berat di punggung.

Tips Menjaga Kesehatan Tulang Agar Tidak Mengalami Kelainan

Adapun cara-cara lainnya untuk menjaga kesehatan tulang dan menghindari kelainan-kelainan tulang. Simak tipsnya berikut ini.

1. Menjaga postur tubuh

Menjaga postur tubuh saat duduk, berdiri, ataupun berjalan adalah salah satu cara untuk menjaga kesehatan tulang dan menghindari kelainan-kelainan tulang sejak dini. Jadi, pastikan kamu telah duduk, berdiri, atau berjalan dengan posisi atau sikap tulang punggung yang sejajar, ya. Artinya yaitu, tidak melengkung pada daerah lumbalis, tidak membengkok atau membentuk huruf “S” atau melengkung ke arah samping, dan tidak membungkuk.

Baca Juga  Penting Selama Kehamilan, Ini 6 Vitamin Ibu Hamil

2. Rajin berolahraga secara rutin dan teratur

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, rajin berolahraga juga menjadi hal penting untuk menghindari kelainan tulang. Tubuh yang aktif akan membuat tulang menjadi terlatih dan lebih kuat. Tidak perlu melakukan olahraga secara ekstrim, kamu cukup berolahraga secara teratur untuk terus melatih dan menjaga kekuatan tulang, seperti jogging, jalan santai, atau bersepeda agar tubuh tetap aktif bergerak.

3. Mengonsumsi makanan dan minuman untuk menjaga kesehatan tulang

Makanan dan minuman yang mengandung kalsium dan mineral juga baik dikonsumsi untuk menjaga kesehatan tulang. Selain itu, kamu juga perlu mengonsumsi makanan dan minuman yang kaya akan kandungan vitamin D. Vitamin ini bermanfaat untuk untuk melindungi tulang dan membantu penyerapan kalsium secara optimal.

Nah, itulah jawaban dari apa yang sebaiknya kita lakukan supaya terhindar dari kelainan tulang lordosis, kifosis, dan skoliosis, serta penjelasannya. Semoga bermanfaat!

Sebutkan 3 Kelainan pada tulang belakang dan cara menghindarinya

Sebutkan 3 Kelainan pada tulang belakang dan cara menghindarinya
Lihat Foto

horillaz

Ilustrasi tulang belakang

KOMPAS.com - Tubuh manusia memiliki sedikitnya 200 tulang. Setiap tulang memegang peranan penting untuk menunjang kinerja tubuh.

Melansir laman resmi American Academy of Orthopaedic Surgeons, tulang manusia bukanlah jaringan mati. Bagian tubuh ini bisa bertumbuh atau mengalami regenerasi.

Menjaga kesehatan tulang sangat penting. Menurut Mayo Clinic, fungsi tulang di antaranya membentuk struktur tubuh, melindungi organ, menopang otot, sampai menyimpan kalsium.

Baca juga: Sakit Punggung Bisa Jadi Ciri-ciri TBC Tulang

Beberapa kondisi dan penyakit dapat memicu beberapa macam kelainan pada tulang manusia. Berikut beberapa di antaranya:

1. Osteoporosis

Penyakit atau kelainan yang umum menyerang tulang manusia adalah osteoporosis.

Penyakit pengeroposan tulang atau osteoporosis adalah kondisi saat tulang keropos, sehingga tulang mudah patah atau rapuh.

Melansir Total Orthopaedic Care, kelainan pada tulang ini jamak menyerang orang berusia di atas 50 tahun dan wanita.

Kendati demikian, siapa saja bisa terkena osteoporosis, termasuk anak-anak dan remaja.

Gangguan kepadatan tulang yang menyebabkan tulang keropos dapat muncul saat tubuh kehilangan terlalu banyak jaringan tulang, produksi jaringan tulang minim, atau kombinasi keduanya.

Penderita osteoporosis kerap tidak menyadari masalah kesehatannya, sampai penderita mengalami patah tulang atau melakukan pemeriksaan kepadatan tulang.

Baca juga: Mengenal Macam-macam Sendi, Fungsi, dan Contohnya

Memiliki kelainan tulang tentu dapat mengganggu aktivitas hingga kesehatan tubuh. Hal ini karena tulang merupakan organ penting yang memiliki banyak fungsi, mulai dari menopang bentuk dan postur tubuh, hingga melindungi organ di dalam tubuh.

Karena memiliki banyak fungsi yang penting bagi kehidupan, maka menjaga kesehatan tulang sudah menjadi hal yang patut dilakukan. Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan kelainan tulang, mulai dari gaya hidup, kekurangan nutrisi, khususnya kalsium dan vitamin D, cedera atau patah tulang, hingga kelainan genetik.

Sebutkan 3 Kelainan pada tulang belakang dan cara menghindarinya

Apapun penyebabnya, kelainan pada tulang bukanlah hal yang bisa disepelekan. Oleh karena itu, Anda perlu mengenali beragam jenis kelainan tulang beserta gejalanya.

Jenis-Jenis Kelainan Tulang

Berikut ini adalah jenis-jenis penyakit atau kelainan tulang yang umum terjadi:

1. Osteoporosis

Osteoporosis merupakan kondisi di mana pembentukan jaringan tulang baru tidak dapat mengimbangi penghancuran jaringan tulang lama yang telah rusak. Hal ini akan membuat tulang menjadi lemah dan rapuh.

Bagian tulang yang rentan mengalami kerusakan akibat osteoporosis adalah tulang belakang, pergelangan tangan, dan pinggul.

Kelainan tulang yang satu ini lebih umum terjadi pada lansia dan wanita. Penyakit ini dapat disebabkan oleh kekurangan kalsium, penggunaan kortikosteroid dalam jangka panjang, atau gangguan hormon.

Osteoporosis umumnya tidak menimbulkan gejala pada tahap awal. Namun, seiring makin beratnya kerusakan tulang, penderita osteoporosis dapat mengalami gejala berupa nyeri tulang atau punggung, perubahan postur tubuh, tulang mudah patah, hingga berkurangnya tinggi badan.

2. Rakitis dan osteomalacia

Rakitis adalah suatu kondisi yang memengaruhi perkembangan tulang pada anak-anak. Sementara pada orang dewasa, rakitis dikenal dengan istilah osteomalacia atau tulang lunak.

Rakitis dan osteomalacia dapat menyebabkan tulang menjadi lunak dan lemah, sehingga membuat penderitanya berisiko tinggi mengalami kelainan bentuk tulang dan patah tulang.

Penyebab utama rakitis atau osteomalacia adalah kurangnya vitamin D yang berperan penting dalam proses penyerapan kalsium, yaitu zat pembentuk struktur tulang. Meski begitu, rakitis juga bisa terjadi akibat faktor keturunan.

Kondisi ini dapat menimbulkan gejala berupa pegal-pegal, nyeri otot, kesemutan, dan nyeri pada tulang, terutama setelah melakukan banyak aktivitas fisik.

3. Infeksi tulang (osteomielitis)

Osteomielitis adalah peradangan pada tulang yang umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri. Kelainan tulang ini sering terjadi pada orang yang mengalami cedera atau patah tulang terbuka, memiliki daya tahan tubuh yang lemah, atau menggunakan alat bantu prostetik pada tulang atau sendi.

Osteomielitis dapat menimbulkan gejala berupa nyeri dan pembengkakan pada tulang, bagian di sekitar tulang yang meradang terasa hangat saat disentuh, demam, serta tubuh terasa lemas.

Jika tidak diobati dengan baik, kondisi ini dapat menyebabkan infeksi berat dan kematian jaringan tulang. Pada anak-anak, osteomielitis yang tidak ditangani dengan baik dapat menyebabkan kelainan bentuk tulang dan mengakibatkan tubuh anak menjadi pendek.

4. Tumor tulang

Ketika sel-sel di tulang tumbuh tidak terkendali, dapat terbentuk suatu gumpalan jaringan yang disebut tumor. Tumor pada tulang biasanya bersifat jinak, tetapi tetap bisa membuat jaringan tulang yang sehat di sekitarnya menjadi rusak dan lemah. Hal ini kemudian menyebabkan tulang rapuh dan mudah patah.

Ada beberapa jenis tumor tulang yang bersifat ganas (kanker). Tumor tulang yang ganas ini bisa menyebar dan menyebabkan kerusakan di bagian tubuh lain. Tanpa penanganan yang tepat, tumor ganas pada tulang dapat menimbulkan gangguan yang serius bahkan kematian.

5. Penyakit Paget

Penyakit Paget merupakan kelainan kronis yang menyebabkan tulang tumbuh lebih cepat tetapi rapuh. Akibatnya, tulang mudah mengalami kerusakan dan perubahan bentuk.

Belum diketahui dengan pasti apa penyebab penyakit Paget. Namun, banyak ahli menduga bahwa faktor lingkungan dan genetik merupakan penyebab tulang tumbuh terlalu cepat dan lemah.

Penyakit Paget biasanya tidak menimbulkan gejala. Apabila timbul gejala, keluhan yang biasanya dialami penderita penyakit Paget adalah nyeri pada tulang atau sendi, pembesaran tulang, sakit kepala, gangguan pendengaran, serta kesulitan melakukan aktivitas tertentu, seperti berjalan atau duduk.

6. Osteogenesis imperfecta

Osteogenesis imperfecta (OI) adalah kelainan genetik yang diturunkan dari orang tua, di mana formasi tulang tidak sempurna sehingga mudah patah. Selain patah tulang, OI juga dapat menyebabkan otot lemah, gigi rapuh, tulang belakang melengkung, dan hilangnya pendengaran.

Cara Mencegah Kelainan Tulang

Kelainan tulang bisa terjadi pada siapa saja. Kelainan tulang yang disebabkan oleh faktor keturunan atau kelainan genetik mungkin tidak dapat dicegah. Namun, kelainan tulang karena sebab yang lain dapat dicegah dengan beberapa cara berikut ini:

1. Menambah asupan kalsium dan vitamin D

Kalsium dan vitamin D adalah nutrisi yang berperan penting dalam memelihara kesehatan dan kekuatan tulang. Jenis makanan yang banyak mengandung kedua nutrisi tersebut antara lain susu dan produk olahannya, kacang-kacangan, sayuran, daging, ikan, dan telur.

Selain dari makanan, kedua nutrisi di atas juga dapat diperoleh dengan mengonsumsi suplemen. Sedangkan vitamin D dapat diproduksi di dalam tubuh dengan bantuan paparan sinar matahari.

2. Rutin berolahraga

Beberapa jenis olahraga, seperti berjalan kaki, jogging, menari, basket, panjat tebing, yoga, dan latihan beban, dapat membantu Anda membangun tulang yang kuat dan mencegah tulang menjadi keropos.

Namun, jika Anda sudah memiliki kelainan tulang sebelumnya, disarankan untuk berkonsultasi ke dokter untuk menentukan jenis olahraga yang tepat dan aman untuk tulang.

3. Menjaga berat badan ideal

Memiliki berat badan yang terlalu kurus atau gemuk (obesitas) dapat meningkatkan risiko Anda terkena osteoporosis. Untuk mengetahui apakah berat badan badan Anda sudah ideal, cobalah hitung indeks massa tubuh Anda.

4. Menjalani pemeriksaan kepadatan tulang

Pemeriksaan yang dilakukan dengan foto Rontgen khusus ini bertujuan untuk menilai kepadatan dan kekuatan tulang. Dokter biasanya akan menyarankan pemeriksaan ini pada lansia atau wanita yang telah menopause dan orang yang rutin mengonsumsi obat kortikosteroid.

Selain melakukan beberapa hal di atas, penting juga untuk menghindari konsumsi minuman beralkohol dan berhenti merokok, guna mencegah terjadinya kelainan tulang. Bila Anda merasakan keluhan pada tulang, segera lakukan pemeriksaan ke dokter.