Sebutkan 3 masalah sosial apa saja yang akan terjadi dan dirasakan oleh banyak orang?

Sebutkan 3 masalah sosial apa saja yang akan terjadi dan dirasakan oleh banyak orang?

Ilustrasi kehidupan. (Photo by Kien Lee on Unsplash)

Bola.com, Jakarta - Masalah sosial adalah kondisi yang tidak diinginkan ada dalam masyarakat. Hal itu karena dapat mengganggu ketenteraman masyarakat.

Itulah mengapa, diperlukan tindakan sebagai hasil dari kesepakatan bersama untuk mengatasinya atau memperbaikinya. Masalah sosial dianggap sebagai persoalan karena menyangkut tata kelakuan bersifat immoral dan berlawanan dengan hukum.

Masalah sosial timbul karena adanya ketaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan yang ada dalam masyarakat. Kemudian masalah sosial timbul akibat dari interaksi sosial baik antarindividu, individu dengan kelompok, maupun kelompok dengan kelompok.

Masalah sosial yang ada di dalam kehidupan masyarakat sangat beragam. Ada beberapa jenis masalah sosial yang penting untuk diketahui.

Berikut ini rangkuman tentang jenis-jenis masalah sosial yang perlu diketahui, seperti dilansir dari m-edukasi.kemdikbud.go.id, Kamis (18/11/2021). 

Kemiskinan adalah suatu keadaan di mana terjadi ketakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasa,r seperti makanan, pakaian, tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan.

Kemiskinan dianggap sebagai pangkal penyebab terjadinya masalah sosial dan ekonomi. Kemiskinan menjadi masalah sosial ketika stratifikasi dalam masyarakat menciptakan tingkatan atau garis-garis pembatas.

Kemiskinan juga sangat berpengaruh terhadap lingkungan hidup yang akhirnya akan merusak lingkungan itu sendiri.

Kriminalitas atau kejahatan bisa diartikan sebagai tingkah laku yang melanggar norma-norma sosial dan undang-undang pidana, bertentangan dengan moral kemanusiaan, bersifat merugikan, sehingga ditentang oleh masyarakat.

Secara sosiologis, kejahatan diartikan sebagai bentuk tingkah laku yang melanggar norma sosial. Hal itu tentu akan merugikan dan mengganggu keselamatan masyarakat, baik secara ekonomis, politis maupun sosial psikologis.

Seiring berkembangnya teknologi, tingkat kejahatan pun makin meningkat dengan kualitas perbuatan yang makin berat pula.

Bahkan, pada masa modern seperti sekarang, tindak kriminal mungkin tidak lagi dianggap sebagai suatu bentuk kriminalitas karena sudah membudaya dan menjadi rahasia umum.

Keluarga merupakan tempat sosialisasi pertama dan utama bagi seorang anak. Oleh karena itu, keluarga memiliki peran yang sangat penting bagi pertumbuhan dan pembentukan kepribadian anak.

Di dalam keluarga anak akan mendapatkan dasar-dasar penanaman nilai dan norma sosial. Dalam keluarga juga seharusnya anak mendapatkan pendidikan dan pengawasan yang lebih baik.

Berbagai kasus kenakalan seperti tawuran pelajar hingga pembunuhan oleh anak usia remaja dinilai satu di antaranya disebabkan oleh ketakharmonisan keluarga.

Ketakharmonisan keluarga merupakan perpecahan keluarga sebagai unit karena anggota-anggotanya gagal memenuhi kewajiban-kewajiban sesuai peran sosialnya.

Secara sosiologis, bentuk-bentuk ketakharmonisan keluarga antara lain:

  • Unit keluarga yang tidak lengkap.
  • Disorganisasi keluarga karena putusnya perkawinan.
  • Adanya kekurangan dalam keluarga tersebut, yaitu dalam hal komunikasi antara anggota-anggotanya.
  • Krisis keluarga karena kepala keluarga bertindak di luar kemampuannya dengan meninggalkan rumah tangga.
  • Krisis keluarga yang disebabkan faktor-faktor intern, misalnya karena terganggu keseimbangan jiwa salah seorang anggota keluarga.

Kesenjangan sosial adalah keadaan ketakseimbangan sosial yang ada dalam masyarakat. Kesenjangan sosial menjadi masalah sosial karena bisa menyebabkan terjadinya kecemburuan sosial.

Kecemburuan sosial yang terus dipendam seiring berjalannya waktu bisa meledak menjadi konflik sosial. Kesenjangan sosial ini lebih pada permasalahan sosial ekonomi.

Di satu sisi, ada kelompok masyarakat yang dapat hidup dengan segala kemewahan materi. Namun, ada kelompok masyarakat yang hidup dengan segala keterbatasan ekonomi.

Selain berakibat munculnya konflik terbuka, kesenjangan sosial juga memberikan dampak pada keretakan relasi sosial. Munculnya stigma, prasangka-prasangka, sentimen, rasa tidak puas yang berujung tumbuhnya kecemburuan sosial yang akut.

Peperangan merupakan satu bentuk pertentangan dan suatu lembaga kemasyarakatan. Peperangan mengakibatkan disorganisasi sosial dalam berbagai aspek kemasyarakatan, baik bagi negara pemenang maupun yang kalah.

Peperangan pada masa sekarang biasanya merupakan perang total, yaitu tidak hanya angkatan bersenjata, tetapi juga seluruh lapisan masyarakat. Perang selalu menyisakan persoalan yang berkepanjangan.

Peperangan jika dilihat dari lembaga sosial termasuk unsanctioned institutions, yakni tidak dikehendaki oleh masyarakat, tetapi tetap ada dan hidup di tengah-tengah kehidupan masyarakat.

Penduduk merupakan sumber penting bagi pembangunan suatu negara. Hal itu karena penduduk dianggap subjek serta objek pembangunan.

Kependudukan disebut masalah sosial karena terjadi di lingkungan sosial atau masyarakat. Masalah tersebut bisa terjadi kapan saja dan di mana saja, baik di negara maju maupun di negara yang sedang berkembang.

Masalah kependudukan bisa terjadi karena faktor-faktor tertentu, seperti perkembangan penduduk yang tidak seimbang. Masalah kependudukan terbagi dalam dua garis besar yaitu, masalah kuantitas dan kualitas.

Permasalahan kuantitas di antaranya:

a. Jumlah penduduk.

b. Pertumbuhan penduduk.

c. Kepadatan penduduk.

d. Komposisi penduduk.

Permasalahan kualitas di antaranya:

a. Masalah tingkat pendidikan.

b. Masalah kesehatan.

c. Masalah tingkat penghasilan/pendapatan.

Satu di antara dampak negatif dari kebodohan adalah orang akan mudah diperalat oleh orang lain. Kebodohan bisa disebabkan oleh pendidikan yang rendah atau kurangnya pemerataan pendidikan.

Masyarakat kurang mampu, serta masyarakat yang terisolasi secara geografis merupakan anggota yang rentan terhadap masalah ini. Hal itu karena sulitnya memperoleh akses pendidikan yang layak.

Maju dan tidaknya sebuah negara sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusianya. Hal itu semua bisa didapat melalui pendidikan. Suatu negara akan sangat kesulitan menjadi negara maju jika masyarakatnya masih terbelenggu dalam kebodohan.

Sumber: Kemdikbud

Saat kamu sedang bertengkar dengan sahabat atau adik kamu, pasti rasanya bete banget. Kalian jadi gak saling sapa dan saling nyuekin gara-gara kalian sama-sama gengsi untuk meminta maaf duluan. Nah, situasi seperti ini disebut sebagai masalah. Kenapa demikian? Karena suatu hal dapat dianggap sebagai masalah kalau mengacu ke situasi yang gak kita inginkan. Jadi, kalau kita menganggap sebuah situasi gak sesuai dengan yang kita anggap benar atau gak sesuai dengan keinginan kita, kita bisa menyebut situasi tersebut sebagai masalah.

Nah, suatu masalah bisa dianggap sebagai masalah saja kalau masalah tersebut tidak berdampak pada kehidupan masyarakat luas. Eh? Emangnya ada, ya, masalah yang berdampak pada kehidupan masyarakat luas? Ya, ada, dong! Masalah yang berdampak pada masyarakat luas itu dalam ilmu sosiologi disebut sebagai masalah sosial. Jadi, kalau ada suatu kondisi yang oleh masyarakat luas dianggap sulit dan kondisi tersebut menimbulkan hambatan atau membahayakan sebagian besar anggota masyarakat tersebut, kondisi itu disebut sebagai masalah sosial.

Hmmm… Kira-kira apa aja, ya, masalah yang bisa disebut sebagai masalah sosial? Terus apakah ada cara untuk menentukan suatu masalah adalah masalah sosial atau bukan? Bagaimana pendapat para ahli sosiologi mengenai masalah sosial? Penasaran, kan? Kalau gitu mending kita langsung bahas satu-persatu aja, yuk!

Karakteristik Masalah Sosial

Tadi, kan, udah disebutin kalau suatu masalah dapat disebut masalah sosial kalau masalah tersebut berdampak pada kehidupan masyarakat luas. Tapi apa ada kriteria lain yang bisa membantu kita menentukan kalau suatu masalah dapat disebut sebagai masalah sosial? Tentu ada, dong. Dalam ilmu sosiologi, suatu masalah bisa dikategorikan sebagai masalah sosial dengan melihat beberapa hal, yaitu:

1. Adanya perbedaan antara kenyataan dengan nilai-nilai yang dianut masyarakat setempat

Jadi, kalau ada perbedaan antara kenyataan dengan nilai-nilai yang dianut suatu masyarakat yang menimbulkan suatu kondisi yang gak menyenangkan bagi masyarakat tersebut, maka masalah tersebut dapat dianggap sebagai masalah sosial. Contohnya, saat kita menyapa orang yang lebih tua, masyarakat Indonesia akan menggunakan sapaan seperti “Kak”, “Bu”, atau “Pak”. Nah, kalau kita memanggil orang yang lebih tua dari kita dengan hanya menyebutkan namanya, kita akan dicap gak sopan atau gak baik oleh masyarakat kita. Tapi beda halnya kalau kita melakukannya di negara-negara Barat. Ini terjadi karena nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat Indonesia dan negara-negara Barat berbeda, Pahamifren.

2. Sumber yang menyebabkan masalah terjadi

Sumber masalah ini bisa terjadi karena adanya suatu kondisi sosial tertentu atau karena adanya suatu bencana yang berdampak pada masyarakat luas. Contohnya, saat pandemi COVID-19 berlangsung, banyak orang yang kehilangan pekerjaan, hingga akhirnya pemasukan orang-orang tersebut berkurang dan menimbulkan kemiskinan. Dalam kejadian tersebut, yang dianggap masalah sosial bukan pandemi COVID-19, ya, Pahamifren. Melainkan kemiskinan yang muncul karena pandemi tersebut.

3. Orang atau masyarakat yang menentukan

Jadi suatu kondisi bisa dikatakan sebagai masalah sosial kalau sudah ada pihak berwenang yang menentukan kalau suatu kondisi adalah sebuah masalah sosial. Pihak yang berwenang ini misalnya pemerintah, tokoh masyarakat, atau organisasi yang berpengaruh besar seperti WHO.

4. Perhatian masyarakat

Kalau kondisi suatu masalah sudah menjadi perhatian sebagian besar masyarakat, maka masalah tersebut dapat dikatakan sebagai masalah sosial. Contohnya, saat ada aliran keagamaan yang dianggap sesat dan menjadi perhatian masyarakat, maka masalah ini bisa dianggap sebagai masalah sosial.

5. Kondisinya menuntut pemecahan agar tidak menghambat atau membahayakan masyarakat

Contohnya, masalah berupa kemiskinan yang semakin meningkat membutuhkan pemecahan atau penanggulangan karena dapat meningkatkan kriminalitas dan masyarakat bergizi buruk.

Teori Masalah Sosial

Dalam ilmu sosiologi, ada tiga teori mengenai masalah sosial, yaitu teori fungsionalisme, teori konflik, dan teori interaksi simbolik. Teori fungsionalisme dicetuskan oleh Emile Durkheim, sosiolog asal Prancis, yang dipengaruhi pemikiran Auguste Comte dan Herbert Spencer. Durkheim mengibaratkan masalah sosial seperti tubuh manusia; kalau ada satu bagian tubuh yang sakit atau rusak, maka penyakit tersebut akan memengaruhi bagian-bagian tubuh lainnya. Jadi, kalau ada satu unsur di masyarakat yang gak berjalan baik, hal tersebut akan berdampak ke kehidupan masyarakat lainnya dan dampak tersebut dapat menyebar luas hingga menimbulkan masalah sosial.

Lalu ada teori konflik yang dicetuskan oleh Karl Marx, filsuf asal Jerman. Marx menganggap permasalah sosial muncul karena adanya perbedaan kelas sosial. Oleh karena itu, dalam teori Marx ada istilah borjuis (pemilik modal atau orang kaya) dan proletar (kaum buruh). Marx berpandangan kalau kelas sosial yang berada di atas (borjuis) mengeksploitasi sumber daya yang ada, sehingga kelas yang berada di bawah (proletar) hanya kebagian jatah sumber daya yang sedikit atau bahkan gak cukup. Dari sanalah, menurut Marx, muncul konflik yang berujung pada masalah sosial.

Terakhir ada teori interaksi simbolik. Salah satu tokoh teori ini adalah Erving Goffman, sosiolog asal Kanada. Goffman mengatakan kalau permasalahan sosial terjadi karena memang kondisi tersebut sudah dicap bermasalah oleh masyarakat. Masyarakatlah yang memberikan label atau karakter yang buruk pada kondisi individu atau sebuah kelompok. Contohnya, seorang residivis akan senantiasa dicap sebagai kriminal oleh masyarakat.

Jenis Masalah Sosial

Beberapa jenis masalah sosial adalah sebagai berikut:

Kemiskinan

Kemiskinan merupakan suatu kondisi ketika individu atau sebuah kelompok gak sanggup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dan sulit mengakses pelayanan yang dibutuhkan. Bentuk sekaligus faktor penyebab kemiskinan itu ada tiga, yaitu:

  1. Natural. Kemiskinan ini disebabkan oleh faktor-faktor yang alami. Misalnya, karena individu tersebut cacat atau sakit, sehingga ia kesulitan memenuhi kebutuhannya dan termasuk kategori miskin.
  2. Kultural. Jenis kemiskinan ini berbahaya, nih, Pahamifren. Kemiskinan kultural ini disebabkan karena individu tersebut sudah merasa cukup sama hidupnya. Jadi dia males-malesan dan gak disiplin, gak ada usaha untuk membuat hidupnya jadi lebih baik. Dari sinilah seseorang bisa mengalami kemiskinan.
  3. Struktural. Individu atau suatu kelompok bisa jadi miskin karena sesuatu yang dibuat oleh manusia. Misalnya, kebijakan yang gak adil, distribusi barang ataupun makanan yang gak merata, dan korupsi

Kriminalitas

Jenis masalah sosial uang kedua adalah kriminalitas. Kamu masih inget gak kalau kriminalitas merupakan salah satu bentuk dari penyimpangan sosial? Soalnya para pelaku kriminal ini berperilaku gak sesuai dengan norma dan nilai yang dianut masyarakat dan melanggar hukum yang berlaku. Kriminalitas biasanya identik dengan pencopetan, pembunuhan, atau penggunaan narkoba yang dilakukan oleh masyarakat menengah ke bawah. Tapi jangan salah, ya, kriminalitas juga dilakukan oleh masyarakat menengah ke atas, loh. Contohnya adalah korupsi, koruptor menyalahgunakan kekuasaan dan uang rakyat untuk kepentingan pribadi atau kelompok mereka sendiri, sehingga membuat kelompok lain jadi kesulitan. Inilah yang dikenal sebagai white collar crime.

Kesenjangan Sosial dan Ketidakadilan

Kesenjangan sosial merupakan salah satu akibat dari adanya stratifikasi sosial, yang membeda-bedakan masyarakat. Dalam hal ini, masyarakat kelas atas biasanya lebih mudah mendapatkan segala sesuatu, sedangkan kelas bawah kesulitan mendapatkan akses pelayanan ataupun memenuhi kebutuhan hidupnya. Nah, terakhir ada ketidakadilan. Ketidakadilan adalah suatu kondisi saat suatu kelompok atau individu diperlakukan berbeda dan dipinggirkan di masyarakat. Salah satu contoh ketidakadilan adalah isu yang sempat ramai di Amerika, “Black Lives Matter”. Padahal semestinya semua orang diperlakukan dengan cara yang sama, ya, Pahamifren.

Nah, sekarang kamu sudah paham mengenai materi pelajaran masalah sosial, kan? Kalau kamu masih ingin mendalami materi ini lebih dalam, kamu bisa mempelajarinya lebih lanjut di aplikasi Pahamify. Apalagi Pahamify masih ada promo diskon berlangganan paket belajar selama tiga dan enam bulan hingga 80%! Dengan berlangganan paket belajar Pahamify ini, kamu bisa mengakses berbagai fitur, seperti video pembelajaran, rangkuman, flashcard, quiz, kisi-kisi materi ulangan, video tips belajar, hingga info kampus. Dijamin belajar kamu jadi semakin seru dan mengasyikkan! Jadi, tunggu apalagi? Buruan unduh aplikasi Pahamify sekarang juga!

Penulis: Salman Hakim Darwadi