Sebutkan 4 dampak negatif akibat dari pencemaran air

Pekerja membersihkan kali Hitam dari sampah yang menumpuk di Kawasan Kemayoran, Jakarta, Senin (20/2). Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) hampir 80 persen pencemaran kali atau sungai disebabkan sampah rumah tangga di tambah rendahnya kesadaran masyarakat menjaga lingkungan. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Pencemaran sungai ialah kondisi masuknya berbagai zat maupun benda tak terurai yang mengakibatkan air terkontaminasi dan kehilangan fungsi. Selain dapat menjadi berbagai sumber penyakit, pencemaran air turut mengakibatkan banjir.

Dirangkum dari laman Ilmu Geografi, berikut empat penyebab dan enam dampak pencemaran sungai:

Limbah rumah tangga yang dimaksud bukan hanya limbah hasil aktivitas warga di rumah masing-masing, melainkan termasuk limbah rumah makan, kantor, pasar, pertokoan maupun rumah sakit yang dibuang sembarangan ke sungai. Limbah tersebut meliputi sisa makanan, bekas sanitasi, air bekas sabun mandi maupun cuci pakaian, plastik dan lain-lain.

Saat limbah industri yang mengandung senyawa-senyawa berbahaya dari sisa kegiatan industri dibuang ke sungai dapat menyebabkan pencemaran. Akibatnya air sungai akan mengalami perubahan warna dan menimbulkan bau menyengat. Salah satu contoh limbah industri ialah cairan yang mengandung minyak, dan akan menganggu kelangsungan hidup biota sungai.

Sisa obat pembasmi hama seperti insektisida yang dibuang ke sungai dapat menyebabkan sungai kekurangan oksigen dan pada akhirnya menganggu ekosistem sungai.

  1. Permukiman di Pinggir Sungai

Semakin banyaknya populasi dan urbanisasi manusia kerap membuat orang berbondong-bondong membangun rumah di pinggir-pinggir sungai. Akibatnya pinggiran sungai dipenuhi pemukiman kumuh, di mana warga kerap membuang sampah sembarangan.

Perilaku tak baik ini dapat menyebabkan penumpukan sampah dan rumah bagi mikroorganisme jahat penyebab berbagai penyakit. Dampak lainnya bisa menyebabkan banjir.

Melihat empat penyebab pencemaran sungai di atas, tentu ia dapat memberikan dampak buruk bagi lingkungan, di antaranya:

  1. Terjadinya banjir akibat penumpukan sampah di dasar sungai.
  2. Timbulnya berbagai penyakit dari mikroba pathogen yang berkembang di air sungai tercemar.
  3. Berkurangnya ketersediaan air bersih.
  4. Air sungai kekurangan oksigen dan membahayakan kehidupan ikan-ikan di dalamnya.
  5. Reaksi kimia di dalam air sungai menjadi lebih cepat.
  6. Produktivitas tanaman menjadi terganggu.

Penjelasan mengenai penyebab dan dampak pencemaran sungai tersebut ada baiknya dijadikan sebagai pejalaran untuk tidak mengembangkan perilaku yang merusak sungai. Menjaga sungai sama saja menjaga kelangsungan hidup di masa depan.

DELFI ANA HARAHAP

Baca: Pakar IPB: Hampir Semua Sungai di Jabodetabek Tercemar Deterjen

Jakarta -

Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti danau, sungai, lautan, dan air tanah akibat aktivitas manusia. Menurut PP no 20 tahun 1990, pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan atau komponen lain ke dalam air oleh kegiatan manusia sehingga kualitas dari air tersebut turun hingga batas tertentu yang menyebabkan air tidak berguna lagi sesuai dengan peruntukannya.

Berikut adalah sumber-sumber pencemaran air:

1. Limbah industri: bahan kimia cair maupun padat, dari sisa-sisa bahan bakar seperti tumpahan minyak dan oli, kebocoran pipa-pipa minyak tanah yang ditimbun dalam tanah.

2. Penggunaan lahan hijau atau hutan untuk membangun sesuatu.

3. Limbah pertanian.

4. Limbah pengolahan kayu.

5. Penggunakan bom oleh nelayan dalam mencari ikan di laut.

6. Rumah tangga (limbah cair, seperti sisa mandi, MCK, sampah padatan seperti plastik,

gelas, kaleng, batu batre, sampah cair seperti detergen dan sampah organik, seperti

sisa-sisa makanan dan sayuran).

Selain itu terdapat penyebab dan dampak pencemaran air yang harus diketahui. Berikut penjelasannya yang dikutip dari laman DLHK Provinsi Banten:

Penyebab Pencemaran Air

Penyebab pencemaran air dapat dibagi menjadi dua yaitu sumber kontaminan langsung dan dan tidak langsung.Sumber langsung meliputi efluen yang keluar industri, TPA sampah, rumah tangga dan sebagainya. Sumber tak langsung adalah kontaminan yang memasuki badan air dari tanah, air tanah atau atmosfer berupa hujan.

Pencemaran air juga memiliki karakteristik yang berbeda-beda, seperti:

1. Meningkatnya kandungan nutrient yang mengarah pada eutrofikasi.

2. Sampah organik seperti air selokan menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen pada air yang menerimanya yang mengarah pada berkurangnya oksigen yang dapat berdampak parah terhadap seluruh ekosistem.

3. Polutan industri seperti i logam berat, toksin organik, minyak, nutrien dan padatan.

4. Limbah pabrik yang mengalir ke sungai citarum.

Dampak Pencemaran Air

1. Dampak terhadap kehidupan biota air

Jika terlalu banyak zat pencemaran pada air limbah akan menurunkan kadar oksigen yang terlarut dalam air. Akibatnya kehidupan dalam air yang membutuhkan oksigen menjadi terganggu dan mengurangi perkembangannya. Akibat matinya bakteri-bakteri, maka proses penjernihan air secara alamiah yang seharusnya terjadi pada air limbah juga terhambat.

2. Dampak terhadap kualitas air tanah

Pencemaran air pada tanah dapat diukur melalui faecal coliform telah terjadi dalam skala yang luas, hal ini dibuktikan oleh suatu survey sumur dangkal di Jakarta. Banyak penelitian yang mengindikasikan terjadinya pencemaran tersebut.

3. Dampak terhadap kesehatan

Dampak pencemaran air terhadap kesehatan akan menularkan bermacam-macam penyakit antara lain:

- Air sebagai media untuk hidup mikroba pathogen.

- Air menjadi sarang serang dan menyebarkan penyakit.

- Jumlah air yang tersedia tidak cukup, sehingga manusia yang bersangkutan tak dapat membersihkan diri.

- Air sebagai media hidup vektor penyakit.


4. Dampak terhadap estetika lingkungan

Banyaknya zat organic yang dibuang ke lingkungan perairan maka perairan tersebut semakin tercemar yang ditandai dengan bau yang menyengat. Juga diikuti dengan tumpukan yang dapat mengurangi estetika lingkungan.

Demikianlah penjelasan mengenai pencemaran air. Jangan lupa selalu jaga kebersihan air ya detikers!

Simak Video "Waduh! Limbah Rapid Tes Antigen Berserakan-Cemari Selat Bali"



(atj/lus)

Sumber air bersih dapat kita temukan di berbagai tempat, namun, tidak jarang juga kita menemukan beberapa sumber air yang tercemar. Air yang tercemar adalah air yang sudah tidak bersih atau tidak murni lagi dan tidak memiliki fungsi penggunaan untuk manusia, ekosistem maupun makhluk hidup lainnya. Pencemaran air dapat membuat sifat air itu sendiri menjadi negatif dan juga merusak.

Dampak Pencemaran Air Yang Mengganggu Makhluk Hidup

Dampak pencemaran air akan sangat merugikan bagi ekosistem serta keberlangsungan dari makhluk hidup sekitarnya. Berikut adalah dampak pencemaran air:

1. Binatang- binatang yang ada di air dapat Mati

Dampak pencemaran air dapat menurunkan jumlah oksigen, dampak ini akan diikuti oleh matinya binatang- binatang air sebab mereka memanfaatkan Oksigen untuk bernafas. 

2. Terganggunya kehidupan binatang dan tumbuhan

Air yang tercemar jelas akan mengganggu kehidupan semua makhluk hidup, baik yang berada di darat maupun di air. Air yang tercemar akan diminum oleh makhluk hidup yang tinggal di daratan. Hal ini dapat menyebabkan berbagai polutan masuk ke dalam tubuh makhluk hidup yang mengonsumsinya, sehingga dapat menjadi pemicu munculnya berbagai penyakit. Serta binatang dan tumbuhan air akan terganggu karena air merupakan habitat ekosistem mereka.

3. Menurunnya jumlah oksigen

Air yang tercemar mengandung berbagai macam larutan yang dapat menghalangi sinar matahari masuk ke dalam air tersebut. Hal ini akan berakibat tumbuhan- tumbuhan air kesulitan melakukan proses fotosintesis. Apabila tumbuhan terhalang melakukan fotosintesis, hal ini akan menyebabkan air mendapatkan oksigen yang hanya sedikit.

4. Meningkatnya kecepatan reaksi kimia

Air yang tercemar adalah air yang telah mengandung aneka bahan polutan. Banyak jenis polutan yang merupakan bahan- bahan kimia, sehingga ketika air banyak mengandung bahan kimia, hal ini akan meningkatkan kecepatan reaksi kimia yang terjadi di dalamnya.

5. Produktivitas tumbuhan terganggu

Dampak pencemaran air juga dapat mengganggu kesuburan tanah, yang juga turut mengganggu produktivitas tumbuhan. Tanah merupakan tempat yang paling baik bagi tumbuhan untuk hidup.. Ketika tanah yang mereka tempati tidak subur lagi, dan malah justru terkontaminasi zat polutan, maka tumbuhan tidak akan produktif lagi. Hal ini akan memberikan dampak berupa matinya tumbuh- tumbuhan yang berada di sekitar yang tercemar tersebut.

6. Terganggunya kesuburan tanah

Air yang tercemar jelas akan mengganggu kesuburan tanah. Hal ini disebabkan karena  air akan meresap ke tanah yang ada di sekitar air. Hal ini mengakibatkan tanah tersebut ikut mengandung berbagai zat polutan. Jika tanah telah tercemar zat polutan, maka akan mempengaruhi tingkat kesuburannya.

Cara-cara Pencegahan Pencemaran Air

Dampak pencemaran air di atas bisa dicegah apabila kita menerapkan pengendalian pencemaran air, yaitu upaya pencegahan dan penanggulangan dampak pencemaran air serta pemulihan kualitas air untuk menjamin agar sesuai dengan baku mutu air. Pengendalian Pencemaran Air dapat dilakukan dengan 3 cara:

1. Cara Administratif

  • Penerapan Standar Kualitas Air Sungai:

PP No 82 tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air

  • Baku Mutu Kualitas Air Limbah Industri

PM LHK Nomor 5 tahun 2014 tentang Baku Mutu Air Limbah

PM LHK Nomor 68 tahun 2016 tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik

  • Pelaporan dan pemantauan lingkungan

2. Cara Edukasi

  • Penyuluhan terhadap masyarakat akan pentingnya lingkungan dan bahaya pencemaran lingkungan
  • Penyuluhan Melalui Jalur Pendidikan-pendidikan formal maupun informal
  • Sosialisasi peraturan mengenai pengendalian pencemaran lingkungan

3. Cara Teknologis

  • Penerapan Produksi Bersih, merupakan strategi pengelolaan lingkungan yang bersifat preventif, proaktif, terpadu dan diterapkan secara kontinyu pada setiap kegiatan mulai dari hulu sampai ke hilir yang terkait dengan proses produksi terhadap suatu produk barang atau jasa
  • Penyediaan dan Pengoperasian Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)

Selain dengan cara pengendalian dampak pencemaran air di atas, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, melalui Peraturan Menteri Lingkungan Hidup & Kehutanan RI Nomor 5 tahun 2014 tentang Baku Mutu Air Limbah, telah mengamanatkan adanya sumber daya manusia yang dapat mengawal implementasi pengendalian pencemaran air yaitu Penanggung Jawab Pengendalian Pencemaran Air (PPPA). PPPA adalah personil yang memiliki kewenangan dan tanggung jawab internal terhadap pencegahan dan penanggulangan pencemaran air yang disebabkan oleh usaha dan/atau kegiatan, dengan garis besar pekerjaan melakukan penilaian potensi pencemaran air dari seluruh kegiatan produksi, menyusun strategi, program dan sasaran dari berbagai kegiatan pengendalian pencemaran air, serta mengkoordinasi dan mengawasi kelangsungan kegiatan yang berkaitan dengan pengendalian pencemaran air. Seseorang yang ingin menjadi PPPA harus mendapatkan sertifikat melalui training PPPA dari lembaga sertifikasi berlisensi resmi yang ditunjuk dan diakui oleh pemerintah.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA