Show
Lempar lembing atau javelin throw merupakan cabang dari olahraga atletik yang memusatkan pada kekuatan otot lengan untuk melemparkan lembing atau sejenis tombak dengan material ringan dan ujung logam. Tujuan dari olahraga ini adalah untuk melemparkan lembing sejauh mungkin. Sebelum mempraktikkannya, ada sejumlah teknik dan aturan yang perlu Anda perhatikan saat melakukan olahraga ini.
Sebagai cabang olahraga atletik, lempar lembing merupakan nomor olahraga hasil pengembangan dari penggunaan tombak dalam kehidupan manusia, termasuk untuk berburu atau berperang. Mengikuti hal ini, atlet lempar lembing harus mampu menggunakan satu tangan untuk melempar tombak berujung logam sejauh mungkin. Lempar lembing diyakini sudah diperkenalkan selama ajang Olimpiade Kuno sebagai bagian dari pentathlon pada 708 SM. Selanjutnya, olahraga melempar ini kembali muncul di Jerman dan Swedia pada tahun 1870-an. Hingga pada akhirnya menjadi bagian dari cabang olahraga atletik Olimpiade modern sejak 1908 untuk pria dan 1932 untuk wanita. Teknik dasar lempar lembingLempar lembing merupakan salah satu cabang olahraga atletik yang sangat mengutamakan gerakan dan kekuatan otot lengan, sehingga Anda perlu melakukannya dengan teknik yang benar untuk menghindari cedera. Setiap kali Anda memulai sesi latihan, pastikan selalu melakukan pemanasan dengan meregangkan lengan dan bahu secara menyeluruh. Teknik dasar lempar lembing setidaknya terdiri dari tiga bagian, yakni teknik memegang lembing, teknik berlari dan membawa lembing, serta teknik melempar lembing. 1. Teknik memegang lembingAda tiga gaya pegangan lempar lembing yang berbeda, yakni gaya Amerika, gaya Finlandia, dan gaya penjepit atau tang. Apabila baru memulai olahraga ini, cobalah setiap gaya dalam memegang lembing untuk menemukan yang paling cocok untuk Anda.
Hal yang terpenting adalah lembing harus Anda letakkan secara horizontal pada bahu, dengan telapak tangan menghadap ke atas. Berikut adalah penjelasan dari masing-masing teknik memegang lembing.
2. Teknik membawa lembingSetelah Anda memilih dan membiasakan dengan salah satu cara memegang lembing, berikutnya ikuti langkah-langkah membawa lembing di bawah ini.
3. Teknik melempar lembingLangkah-langkah melempar lembing berikut ini akan sangat menentukan seberapa jauh dan akurat ketika Anda melemparkan lembing.
International Association of Athletics Federations (IAAF) menentukan sejumlah aturan terkait peralatan lembing dan lapangan pertandingan pada Olimpiade dan turnamen atletik lainnya. Beberapa peraturan lempar lembing tersebut antara lain sebagai berikut.
Aturan cabang olahraga lempar lembing dalam OlimpiadeSelain menentukan peralatan dan area lapangan pertandingan, IAAF juga menentukan cara perhitungan dan sejumlah larangan bagi atlet lempar lembing.
Lempar lembing merupakan salah satu olahraga atletik yang mengandalkan kekuatan otot lengan, sehingga penting untuk melatih bagian tubuh yang satu ini. Siapa saja bisa melakukan olahraga ini, asalkan berlatih pada lokasi yang aman serta pendampingan bersama pelatih profesional. Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Lempar Lembing merupakan salah satu cabang olahraga atletik yang saat ini sudah dipertandingkan di level dunia, termasuk di dalam Olimpiade. Lempar lembing ini cukup menarik untuk dibahas, karena awal mula diresmikan sebagai olahraga, aktivitas ini sebenarnya adalah kegiatan bertahan hidup. Oleh karena itu, melalui artikel ini akan dijelaskan mengenai seluk beluk dari olahraga lempar lembing. Pengertian Lempar LembingLempar lembing ini pada dasarnya adalah olahraga yang dilakukan dengan cara melempar sebuah tongkat panjang bulat berbentuk tombak sejauh-jauhnya. Semakin jauh tombak itu dilempar, maka akan tinggi pula peringkat yang akan didapat. Meski terlihat muda, tetapi lempar lembing tidak semudah itu dilakukan. Lempar lembing membutuhkan tenaga dan lengan yang kuat agar bisa melempar sejauh-jauhnya. Selain itu atlet lempar lembing harus menyeimbangkan faktor kecepatan dan teknik yang benar. Sejarah Lempar LembingLempar lembing pada awalnya justru tidak digunakan sebagai olahraga oleh orang-orang zaman dulu. Lempar lembing awalnya bertujuan untuk memburu hewan untuk dijadikan sebagai makanan. Selain itu, lempar lembing ini juga dijadikan sebagai salah satu alat dalam peperangan. Tetapi ketika itu lembing yang dilempar berupa tombak yang tajam dan bisa melukai.
Namun, pada perkembangannya, lempar lembing akhirnya dijadikan sebagai salah satu cabang olahraga atletik. Lempar lembing kabarnya sudah diperkenalkan sejak 708 SM pada ajang olimpiade kuno. Namun, olahraga ini baru muncul pada tahun 1870 di wilayah Eropa, tepatnya Jerman dan Swedia. Pada masa itu, atlet-atlet yang berasal dari Skandinavia berhasil menguasai kejuaraan lempar lembing selama kurang lebih 50 tahun. Akhirnya, olahraga lempar lembing resmi dijadikan salah satu nomor pada cabang atletik olimpiade modern pada tahun 1908 untuk pria, sedangkan untuk wanita baru muncul pada 1932. Teknik Dasar Olahraga Lempar LembingAda beberapa teknik yang harus dipenuhi agar saat melempar bisa maksimal sehingga menghasilkan lemparan yang jauh. Teknik-teknik yang perlu diperhatikan adalah: Ada tiga teknik dasar yang digunakan untuk memegang lembing, yaitu:
Peraturan Umum dalam Lempar Lembing Persyaratan Lemparan Lembing yang Sah. Setelah memegang lembing, kemudian ada cara lagi untuk membawa lembing ketika sedang berlari. Caranya adalah:
Setelah lembing dilepaskan, kaki kanan berada di depan kaki kiri. Gerakan ini dilakukan agar atlet tidak melakukan pelanggaran karena terjatuh atau melewati garis. Baca juga: Lari Estafet: Pengertian, Jenis Lomba, dan Teknik Aturan Umum Permainan Lempar LembingAsosiasi Atletik Internasional (IAAF) memberikan standar-standar khusus yang diberlakukan pada kejuaraan resmi lempar lembing. Syarat-syarat itu adalah: Panjang lembing pada nomor putra berkisar antara 2,6 hingga 2,7 meter. Sedangkan pada putri 2,2 hingga 2,3 meter. Pada putra, standar berat lembing adalah minimal 800 gram, sedangkan pada putri minimal adalah 600 gram. Untuk putra letak gravitasi lembing adalah 0,9 hingga 1,06 meter, sedangkan pada putri terletak pada 0,8 hingga 0,92 meter. Panjang lintasan lempar lembing minimal 30 meter dan maksimal 36,5 meter dengan lebar 4 meter dan tebal garis 5 cm. Jarak dari titik ancang-ancang di dalam sudut lembaran dengan ujung dari lembing sekitar 8 meter sedangkan sudut dari garis poros tengah ke ujung lembah adalah 30 derajat. Sektor lemparan ini adalah lapangan kerucut yang merupakan area pelemparan dengan panjang minimal 100 meter. Penilaian Lempar LembingPenilaian dari lempar lembing dilakukan dengan cara mengukur jarak lembing yang menancap di area lemparan.
Nantinya, area yang tertancap lembing itu umumnya akan ditancapkan bendera putih sebagai tanda. Syarat Sah atau Tidaknya Lempar Lembing
Demikianlah pembahasan mengenai cabang olahraga atletik lempar lembing. Di Sampoerna Academy, menyediakan beragam fasilitas yang lengkap. Salah satunya ialah adanya area bermain dan ruang olahraga. Bahkan, ada beberapa yang memiliki akses ke lapangan bermain yang lebih besar dan kolam renang melalui perjanjian sewa. Tertarik lebih jauh mengenai fasilitas dan apa metode pengajaran yang diterapkan di Sampoerna Academy? Klik link ini. Referensi |