Sebutkan 5 fasilitas lempar lembing dalam olahraga atletik

Lempar lembing atau javelin throw merupakan cabang dari olahraga atletik yang memusatkan pada kekuatan otot lengan untuk melemparkan lembing atau sejenis tombak dengan material ringan dan ujung logam. Tujuan dari olahraga ini adalah untuk melemparkan lembing sejauh mungkin. Sebelum mempraktikkannya, ada sejumlah teknik dan aturan yang perlu Anda perhatikan saat melakukan olahraga ini.

Sebagai cabang olahraga atletik, lempar lembing merupakan nomor olahraga hasil pengembangan dari penggunaan tombak dalam kehidupan manusia, termasuk untuk berburu atau berperang. Mengikuti hal ini, atlet lempar lembing harus mampu menggunakan satu tangan untuk melempar tombak berujung logam sejauh mungkin.

Lempar lembing diyakini sudah diperkenalkan selama ajang Olimpiade Kuno sebagai bagian dari pentathlon pada 708 SM. Selanjutnya, olahraga melempar ini kembali muncul di Jerman dan Swedia pada tahun 1870-an. Hingga pada akhirnya menjadi bagian dari cabang olahraga atletik Olimpiade modern sejak 1908 untuk pria dan 1932 untuk wanita.

Teknik dasar lempar lembing

Lempar lembing merupakan salah satu cabang olahraga atletik yang sangat mengutamakan gerakan dan kekuatan otot lengan, sehingga Anda perlu melakukannya dengan teknik yang benar untuk menghindari cedera. Setiap kali Anda memulai sesi latihan, pastikan selalu melakukan pemanasan dengan meregangkan lengan dan bahu secara menyeluruh.

Teknik dasar lempar lembing setidaknya terdiri dari tiga bagian, yakni teknik memegang lembing, teknik berlari dan membawa lembing, serta teknik melempar lembing.

1. Teknik memegang lembing

Ada tiga gaya pegangan lempar lembing yang berbeda, yakni gaya Amerika, gaya Finlandia, dan gaya penjepit atau tang. Apabila baru memulai olahraga ini, cobalah setiap gaya dalam memegang lembing untuk menemukan yang paling cocok untuk Anda.

Hal yang terpenting adalah lembing harus Anda letakkan secara horizontal pada bahu, dengan telapak tangan menghadap ke atas. Berikut adalah penjelasan dari masing-masing teknik memegang lembing.

  • Gaya Amerika (American grip). Teknik pegangan paling umum yang bisa Anda lakukan dengan memegang lembing dengan bagian tali di antara ibu jari dan jari telunjuk. Telapak tangan dan sisa jari lainnya menggenggam seperti biasa.
  • Gaya Finlandia (Finnish grip). Hampir mirip seperti gaya Amerika, namun Anda perlu mengulur jari telunjuk agak ke belakang untuk kontrol. Sementara untuk mencengkram bagian tali Anda lakukan dengan ibu jari dan jari tengah.
  • Gaya penjepit (V-grip). Biasa disebut sebagai gaya tang, karena Anda akan menjepit lembing di antara jari telunjuk dan jari tengah. Sementara, ibu jari, jari manis, dan jari kelingking memegang santai lembing.

2. Teknik membawa lembing

Setelah Anda memilih dan membiasakan dengan salah satu cara memegang lembing, berikutnya ikuti langkah-langkah membawa lembing di bawah ini.

  • Mulailah dengan memegang lembing di atas bahu, dengan posisi siku harus mengarah ke depan. Kemudian arahkan ujung lembing ke arah area lemparan dengan kemiringan sekitar 40 derajat.
  • Saat melakukan langkah pertama, posisikan pinggul Anda tegak lurus dengan area target. Pemula umumnya akan mengambil 10 kali langkah lari sebelum melempar, sementara atlet bisa melakukan 13 hingga 18 kali langkah.
  • Selama berlari, pastikan Anda pertahankan posisi lembing seperti pada gerakan awal.
  • Jika telah mencapai langkah terakhir, putar kaki yang berlawanan dengan tangan Anda yang memegang lembing dan arahkan pinggul ke target Anda.
  • Lakukan gerakan kaki menyilang, sambil menarik lembing ke belakang. Posisikan badan condong ke belakang sambil meluruskan lengan dan bahu untuk bersiap melempar.

3. Teknik melempar lembing

Langkah-langkah melempar lembing berikut ini akan sangat menentukan seberapa jauh dan akurat ketika Anda melemparkan lembing.

  • Setelah meluruskan kedua lengan dan tubuh condong ke belakang, tetap pertahankan pandangan Anda ke area target.
  • Gunakan kaki yang berada di depan sebagai tumpuan, lalu dorong dengan kaki Anda yang lainnya. Pindahkan berat badan Anda ke depan sambil bersiap untuk melemparkan lembing.
  • Pada saat bersamaan, dorong lengan yang memegang lembing ke atas dan ke depan. Lepaskan lembing saat tangan berada di depan kaki tumpuan atau di puncaknya.
  • Lempar sekuat-kuatnya dan jaga keseimbangan tubuh setelah melempar lembing.

International Association of Athletics Federations (IAAF) menentukan sejumlah aturan terkait peralatan lembing dan lapangan pertandingan pada Olimpiade dan turnamen atletik lainnya. Beberapa peraturan lempar lembing tersebut antara lain sebagai berikut.

  • Spesifikasi lembing. Lembing merupakan tombak dari kayu atau logam dengan ujung logam yang tajam, serta sebuah pegangan tali padanya. Bobot lembing setidaknya 800 gram dengan panjang 2,6-2,7 m untuk pria dan bobot minimal 600 gram dengan panjang 2,2-2,3 m untuk wanita.
  • Landasan lempar lembing. Tempat untuk melakukan awalan minimal berjarak 30 m, tetapi pada beberapa kondisi panjang bisa menjadi 36,5 m. Lebar landasan adalah 4 m, dengan lengkungan lemparan yang berupa garis memiliki radius 8 m sebagai batas akhir sebelum melemparkan lembing.
  • Area pendaratan lembing. Sektor pendaratan ditandai dengan busur pada lapangan rumput dengan sudut 28,96 derajat.

Aturan cabang olahraga lempar lembing dalam Olimpiade

Selain menentukan peralatan dan area lapangan pertandingan, IAAF juga menentukan cara perhitungan dan sejumlah larangan bagi atlet lempar lembing.

  • Tidak diperbolehkan menggunakan taping untuk merekatkan dua atau lebih jari yang membantu atlet dalam melempar, termasuk untuk penggunaan sarung tangan.
  • Setiap atlet hanya memiliki waktu satu menit untuk melakukan lemparan. Jika mencapai 15 detik terakhir dan atlet belum melempar, wasit akan mengibarkan bendera kuning sebagai peringatan. Jika melebihi batas waktu, poin atlet tidak akan dihitung.
  • Selama melakukan ancang-ancang, atlet harus tetap berada dalam area landasan. Dilarang untuk menyentuh sela-sela atau tanah yang berada di luar landasan.
  • Atlet harus melempar lembing ke bagian atas lengan lempar dan tidak boleh melewati garis batas lengkungan lemparan.
  • Pelanggaran terjadi jika pelempar berputar sepenuhnya sehingga bagian punggung mengarah ke area pendaratan lembing. Atlet tidak boleh memutar badan pada tahap apapun sampai lemparan dan pendaratan selesai.
  • Lembing harus mendarat dalam area pendaratan dan hanya perlu membuat tanda pada permukaan tanah, tidak perlu hingga menempel atau melubangi rumput.
  • Atlet umumnya akan melakukan tiga kali percobaan melempar lembing dalam sebuah kompetisi. Pada beberapa kasus, atlet bisa melakukan hingga enam kali percobaan.
  • Wasit akan menentukan pemenang dengan kriteria lemparan yang sah dan memperoleh jarak terjauh.
  • Jika terdapat seri, kedua atlet akan melakukan sekali percobaan lagi. Atlet yang mendapat lemparan terbaik pada percobaan ini keluar sebagai pemenang.

Lempar lembing merupakan salah satu olahraga atletik yang mengandalkan kekuatan otot lengan, sehingga penting untuk melatih bagian tubuh yang satu ini. Siapa saja bisa melakukan olahraga ini, asalkan berlatih pada lokasi yang aman serta pendampingan bersama pelatih profesional.

Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Sebutkan 5 fasilitas lempar lembing dalam olahraga atletik

Lempar Lembing merupakan salah satu cabang olahraga atletik yang saat ini sudah dipertandingkan di level dunia, termasuk di dalam Olimpiade. Lempar lembing ini cukup menarik untuk dibahas, karena awal mula diresmikan sebagai olahraga, aktivitas ini sebenarnya adalah kegiatan bertahan hidup.

Oleh karena itu, melalui artikel ini akan dijelaskan mengenai seluk beluk dari olahraga lempar lembing.

Pengertian Lempar Lembing

Sebutkan 5 fasilitas lempar lembing dalam olahraga atletik

Lempar lembing ini pada dasarnya adalah olahraga yang dilakukan dengan cara melempar sebuah tongkat panjang bulat berbentuk tombak sejauh-jauhnya. Semakin jauh tombak itu dilempar, maka akan tinggi pula peringkat yang akan didapat.

Meski terlihat muda, tetapi lempar lembing tidak semudah itu dilakukan. Lempar lembing membutuhkan tenaga dan lengan yang kuat agar bisa melempar sejauh-jauhnya. Selain itu atlet lempar lembing harus menyeimbangkan faktor kecepatan dan teknik yang benar.

Sejarah Lempar Lembing

Lempar lembing pada awalnya justru tidak digunakan sebagai olahraga oleh orang-orang zaman dulu. Lempar lembing awalnya bertujuan untuk memburu hewan untuk dijadikan sebagai makanan. Selain itu, lempar lembing ini juga dijadikan sebagai salah satu alat dalam peperangan. Tetapi ketika itu lembing yang dilempar berupa tombak yang tajam dan bisa melukai.

Namun, pada perkembangannya, lempar lembing akhirnya dijadikan sebagai salah satu cabang olahraga atletik.

Lempar lembing kabarnya sudah diperkenalkan sejak 708 SM pada ajang olimpiade kuno. Namun, olahraga ini baru muncul pada tahun 1870 di wilayah Eropa, tepatnya Jerman dan Swedia. Pada masa itu, atlet-atlet yang berasal dari Skandinavia berhasil menguasai kejuaraan lempar lembing selama kurang lebih 50 tahun.

Akhirnya, olahraga lempar lembing resmi dijadikan salah satu nomor pada cabang atletik olimpiade modern pada tahun 1908 untuk pria, sedangkan untuk wanita baru muncul pada 1932.

Teknik Dasar Olahraga Lempar Lembing

Sebutkan 5 fasilitas lempar lembing dalam olahraga atletik

Ada beberapa teknik yang harus dipenuhi agar saat melempar bisa maksimal sehingga menghasilkan lemparan yang jauh. Teknik-teknik yang perlu diperhatikan adalah:

Ada tiga teknik dasar yang digunakan untuk memegang lembing, yaitu:

  1. Teknik Finlandia, yaitu dilakukan dengan memegang dengan ibu jari dan jari tengah. Posisinya adalah ibu jari dan ruas jari tengah berada di belakang ikatan, dan jari telunjuk memanjang ke batang lembing. Teknik ini menjadi teknik yang paling banyak dipakai oleh atlet profesional.
  2. Teknik Amerika. Teknik ini dilakukan dengan cara ibu jari dan telunjuk berada di area belakang ikatan lembing, dan jari yang lainnya berada di tali ikatan. Teknik ini lebih sulit dari cara Finlandia karena bisa berbuah kesalahan alur.
  3. Teknik Menjepit, sesuai dengan namanya teknik menjepit ini dilakukan dengan cara menjepit lembing dengan telunjuk dan jari tengah. Cara ini dilakukan sebagai upaya untuk menghindarkan dari cedera siku.

Peraturan Umum dalam Lempar Lembing Persyaratan Lemparan Lembing yang Sah.

Setelah memegang lembing, kemudian ada cara lagi untuk membawa lembing ketika sedang berlari. Caranya adalah:

  1. Ketika mulai berlari pastikan lembing berada di atas kepala dengan posisi lengan yang ditekuk ke arah depan, dan telapak tangan menghadap ke arah atas. Posisi lembing juga harus berada sejajar di atas garis tanah.
  2. Pada umumnya, para atlet akan mengambil 13 hingga 18 langkah sebelum melempar lembing.
  3. Setelah itu lembing diarahkan ke area lemparan dengan kemiringan sebesar 40 derajat.
  4. Pasukan posisi lembing sama dengan gerakan awal ketika sedang berlari.
  5. Setelah mencapai garis batas lemparan, putar kaki dengan arah berlawanan dengan tangan yang akan melempar lembing dan arahkan pinggul ke area pelemparan.
  6. Silangkan kaki sambil menarik ke belakang dan posisikan badan condong ke belakang sembari meluruskan bagian lengan dan bahu sebelum melempar. Teknik ini juga disebut sebagai cross steps.

  1. Meluruskan lengan dan membuat badan condong ke belakang dengan tetap fokus memandang area pelemparan atau target.
  2. Jadikan kaki depan sebagai tumpuan, dan kemudian dorong kaki lainnya.
  3. Setelah kaki dijadikan tumpuan, pindahkan lah berat badan ke depan sembari persiapan untuk melepaskan lembing.
  4. Lepaskan lembing ke arah atas depan ketika posisi tangan sudah berada di depan kaki yang menjadi tumpuan.
  5. Gunakan tenaga sekuat mungkin agar lemparan bisa jauh, tetapi harus tetap jaga keseimbangan tubuh agar tidak jatuh dan melewati garis batas pelemparan.

Setelah lembing dilepaskan, kaki kanan berada di depan kaki kiri. Gerakan ini dilakukan agar atlet tidak melakukan pelanggaran karena terjatuh atau melewati garis.

Baca juga: Lari Estafet: Pengertian, Jenis Lomba, dan Teknik

Aturan Umum Permainan Lempar Lembing

Asosiasi Atletik Internasional (IAAF) memberikan standar-standar khusus yang diberlakukan pada kejuaraan resmi lempar lembing. Syarat-syarat itu adalah:

Panjang lembing pada nomor putra berkisar antara 2,6 hingga 2,7 meter. Sedangkan pada putri 2,2 hingga 2,3 meter.

Pada putra, standar berat lembing adalah minimal 800 gram, sedangkan pada putri minimal adalah 600 gram.

Untuk putra letak gravitasi lembing adalah 0,9 hingga 1,06 meter, sedangkan pada putri terletak pada 0,8 hingga 0,92 meter.

Panjang lintasan lempar lembing minimal 30 meter dan maksimal 36,5 meter dengan lebar 4 meter dan tebal garis 5 cm.

Jarak dari titik ancang-ancang di dalam sudut lembaran dengan ujung dari lembing sekitar 8 meter sedangkan sudut dari garis poros tengah ke ujung lembah adalah 30 derajat.

Sektor lemparan ini adalah lapangan kerucut yang merupakan area pelemparan dengan panjang minimal 100 meter.

Penilaian Lempar Lembing

Penilaian dari lempar lembing dilakukan dengan cara mengukur jarak lembing yang menancap di area lemparan.

Nantinya, area yang tertancap lembing itu umumnya akan ditancapkan bendera putih sebagai tanda.

Syarat Sah atau Tidaknya Lempar Lembing

  1. Atlet harus memegang lembing pada ikatan tali dan saat dilempar harus berada di atas bahu dan bagian atas lengan.
  2. Lempar lembing akan sah bila mata lembing menancap pada area target atau hanya menggores. Artinya, mata lembing harus memberikan tanda pendaratan sudah cukup.
  3. Lempar lembing tidak sah jika bagian selain mata lembing menancap ke area tanah lebih dulu.
  4. Ketika melempar, atlet tidak diizinkan memotong jalur paralel.
  5. Atlet tidak diizinkan memutar badan saat lembing berada di udara.
  6. Lempar lembing tidak sah jika atlet menyentuh batas garis lempar.
  7. Atlet tidak diizinkan meninggalkan jalur awal sebelum lembing jatuh ke area target.
  8. Waktu yang diberikan dalam lempar lembing hanya 1 menit. Apabila lebih dari itu lemparan tidak akan sah.
  9. Dalam kejuaraan resmi, biasanya ada tiga hingga enam kali kesempatan melempar. Dan akan dihitung yang terjauh di antara ketiganya.
  10. Jika jarak yang dihasilkan antar atlet sama, maka kedua atlet yang seri akan melempar sekali lagi.
  11. Wasit menjadi juri yang menentukan pemenang dengan memperhatikan siapa atlet yang melempar dengan jarak terjauh.

Demikianlah pembahasan mengenai cabang olahraga atletik lempar lembing.

Di Sampoerna Academy, menyediakan beragam fasilitas yang lengkap. Salah satunya ialah adanya area bermain dan ruang olahraga. Bahkan, ada beberapa yang memiliki akses ke lapangan bermain yang lebih besar dan kolam renang melalui perjanjian sewa.

Tertarik lebih jauh mengenai fasilitas dan apa metode pengajaran yang diterapkan di Sampoerna Academy? Klik link ini.

Referensi
Wikipedia.org – Lempar Lembing